d) Perhitungan hasil usaha e) Laporan arus kas f) Catatan atas laporan keuangan
Cakupannya adalah ; a) Asset netto tersedia untuk manfaat purnakarya b) Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji c) Catatan yang mrngungkapkan nilai kini aktuaraia atas manfaat d) Refernsi nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji menyertai laporan aktuaris
Penilaian investasi
Pengkuran investasi pada nilai wajar dengan rincian sebagai berikut : a) Uang tunai, rekening giro, & deposito ( nilai normal) b) Sertifikat deposito, surat berharga BI, surat berharga pasar uang c) Surat berharga yang di
Bagian laporan keuangan yang berubah dalam program dana pension adalah sebagai berikut : Dalam laporan keuangan program pension yang lama terdapat laporan aktiva bersih. Laporan ini bertujuan bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk membayar kewajiban manfaat pensiun kepada peserta pada tanggal laporan Laporan perubahan aktiva bersih. Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan tersebut yang diperinci atas pertambahan dan atau pengurangan yang terjadi selama suatu periode tertentu. Neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan arus kas. Ketiga elemen ini disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis menjadi nilai wajar. Di dalam Neraca, selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aktiva bersih disajikan sebagai Selisih Kewajiban Aktuaria. Sedangkan perubahan laporan keuangan dalam dalam program dana pension berbasih IFRS adalah sebagai berikut : Laporan Aset Netto Lap. Perubahan Aset Netto Catatan atas Laporan Keuangan o Lampiran atas Laporan Keuangan : Neraca Perhitungan Hasil Usaha Laporan Arus Kas
Perubahan Nama/Istilah dalam Laporan Keuangan Neraca adalah berikut ini : Laporan keuangan yang lama : aktiva bersih, kewajiban, kewajiban aktuaria, Selisih Kewajiban Aktuaria, Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria. Laporan keuangan yang baru : Aset Netto, Liabilitas, Nilai Kini Aktuarial,
Aset biologis yang dimaksud yaitu hewan dan tanaman hidup. Aset biologis tersebut ditransformasikan ke dalam hasil pertanian (hasil panen perusahaan aset biologis). Perlakuan yang berbeda atas transaksi ini mengakibatkan perbedaaan spesifik pada laporan akuntansi yakni pada balance sheet. Perusahaan yang menggunakan IAS 17 (ifrs) jika nilai aset yang diperoleh dari hasil sewa nilai di pasarnya lebih tinggi, maka total aset dalam neraca juga akan lebih tinggi. Sedangkan perusahaan yang menggunakan PSAK 30 jika nilai aset
yang diperoleh dari hasil sewa nilai di pasarnya lebih tinggi, maka total aset dalam neraca akan lebih rendah. Begitu pula sebaliknya. Dalam PSAK 30 paragraf 38 disebutkan bahwa aset sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (termasuk dalam kelompok yang akan dilepaskan), maka perlakuan akuntansinya adalah sebagai berikut : (a) Disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan dari penggunaan lebih lanjut (b) Diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurang biaya penjualan asset tersebut, (c) Diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan evaluasi dampak keuangan dari adanya perubahan pengunaan asset. Sementara menurut IAS 17 paragraf 41A, aset sewa pembiayaan (finance lease) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (termasuk kelompok yang akan dilepaskan) sesuai dengan IFRS 5 : Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations seharusnya dicatat sesuai dengan IFRS tersebut dimana perlakuan akuntansinya sebagai berikut: (a) Aset tidak lancar (dan kelompok yang akan dilepaskan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual saat jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan dari penggunaan lebih lanjut. (b) Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dengan nilai wajarnya yang dikurangi biaya penjualannya dan diungkapkan secara terpisah dengan segera pada neraca. 4IAS 17 paragraf 67 dan 68 mengenai ketentuan transisi yang kemudian menjadi PSAK 30 paragraf 64 hanya mengadopsi IAS paragraf 67 sedangkan paragraf 68 yang mengatur penerapan secara retrospektif tidak diadopsi karena PSAK 13 berlaku secara prospektif. Penerapan prospektif yakni perlakuan perubahan ke arah depan tanpa merubah sebelumsebelumnya. Sementara penerapan retrospektif atau retroaktif selain merubah yang ada di depan juga merubah yang sebelum-sebelumnya. Penerapan retrospektif dari standar ini dianjurkan menurut PSAK 30 namun tidak diharuskan. Sama dengan PSAK 30, IAS 17 paragraf 67 menyatakan penerapan retrospektif diajurkan tetapi tidak diharuskan. Jika standar ini tidak diterapkan secara retrospektif