Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh bahan bakar minyak. Untuk rumah tangga sebagian besar kebutuhan energinya mengandalkan minyak dan gas elpiji. Oleh karena itu, usaha untuk mencari bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui (renewable), ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, semakin banyak dilakukan. Tempurung kelapa belum termanfaatkan sepenuhnya, padahal tempurung kelapa merupakan biomasa dengan nilai kalor yang relatif besar. Apabila tempurung kelapa tersebut dipirolisis kemudian arang yang terbentuk dicampur dengan bahan perekat lem dari tepung kanji, maka akan menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang dapat terbarukan. Konsumsi bahan bakar di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis. Perkiraan ini terbukti dengan seringnya terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Indonesia. Briket yang dibuat adalah briket dengan komposisi tempurung kelapa yang dicampur dengan bahan perekat berupa lem dari tepung kanji atau tepung sagu. Bahan baku berupa limbah tempurung kelapa terdapat dalam jumlah yang melimpah, murah, dan terbarukan. Proses pembuatan briket diawali dengan cara mengeringkan limbah tempurung kelapa, kemudian setelah benar-benar kering, tempurung kelapa dipirolisis dengan alat pirolisis. Arang yang telah terbentuk dari hasil pirolisis digiling dengan ukuran penyaring tertentu kemudian hasil bubuk arang tersebut dicampur dengan perekat lem tepung kanji setelah itu dicetak dengan alat pres. B. Tujuan Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk mempelajari dan memahami proses pembuatan briket dari tempurung kelapa.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Membahas mengenai kehidupan, tentu masalah utama dan mendesak adalah mengenai masalah energi, agar untuk dapat terus mempertahankan dan melangsungkan hidup. Seluruh makhluk hidup pasti membutuhkan energi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap waktu. Secara umum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yang lebih luas dari pada pengertianpengertian mengenai energi pada umumnya dianut di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertian sehari-hari energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan (Kadir, 1995). Tempurung kelapa merupakan salah satu bagian dari produk pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat dijadikan sebagai basis usaha. Pemanfaatan tempurung kelapa secara garis besar dapat dikategorikan berdasarkan kandungan zat dan sifat kimianya, kandungan energinya, dan sifatsifat fisiknya (Andry, 2000). Briket merupakan salah satu solusi altenatif yang cukup efektif dan efisien dalam menghadapi krisis sumber energi atas energi fosil untuk bahan bakar seperti yang telah diperkirakan oleh para ahli dan ilmuan. Briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang kualitas dari bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang lainnya (Joseph, 1981). Perekat adalah suatu zat atau bahan yang memiliki kemampuan untuk mengikat dua benda melalui ikatan permukaan. Beberapa istilah lain dari perekat yang memiliki kekhususan meliputi glue, mucilage, paste, dan cement. Glue merupakan perekat yang terbuat dari protein hewani seperrti kulit, kuku, urat, otot dan tulang yang digunakan dalam industri kayu. Mucilage adalah perekat yang dipersiapkn dari getah dan air yang diperuntukkan terutama untuk perekat kertas. Paste adalah perekat pati (starch) yang dibuat melalui pemanasan campuran pati dan air dan dipertahankan berbentuk pasta (Ruhendi, 2002).

III. METODELOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Pratikum ini dilaksanakan pada hari selasa pukul 13.20 WIB dan bertempat di Laboratorium Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas syiah kuala. B. Alat dan Bahan Alat : a. b. c. d. e. Alat pengarangan (pirolisis) atau karbonisasi Oven Ayakan Alat pres Lesung

Bahan : a. b. c. d. e. f. g. Tempurung kelapa Tepung kanji Serbuk gergaji Kayu bekas Minyak tanah Ember Plasitk kg

C. Cara Kerja
1. Disiapkan semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan 2. Dimasukkan tempurung kelapa, serbuk gergaji dan kayu bekas kedalam alat pengarangan 3. Digiling arang dengan lesung 4. Diayak dengan ayakan 5. Dicampurkan dengan lem yang terbuat dari tepung kanji 6. Dicetak dengan alat pres atau cetak 7. Diletakkan dalam wadah 8. Ditimbang berat briket 9. Dikeringkan dengan oven 10. Dicatat penurunan berat briket selama 6 jam 11. Dibakar

IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan Terlampir dilampiran. B. Analisa Data a. Briket satu KA Berat awal bahan Berat akhir bahan Jam I Air = KA / 100 x berat awal bahan = 27 / 100 x 71.8 gram = 19.38 gram Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 71.8 gram 69.8 gram = 2 gram Berat air = air bobot = 19.38 gram 2 gram = 17.38 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 17.38 gram / 69.8 gram x 100% = 24.89% Jam II Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 69.8 gram 68.2 gram = 1.6 gram Berat air = air bobot = 17.38 gram 1.6 gram = 15.78 gram = 27% = 71.8 gram = 69.8 gram

%KA

= berat air / berat akhir x 100% = 15.78 gram / 68.2 gram x 100% = 23.13%

Jam III Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 68.2 gram 68 gram = 0.2 gram Berat air = air bobot = 15.78 gram 0.2 gram = 15.58 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 15.58 gram / 68 gram x 100% = 22.91% Jam IV Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 68 gram 67.6 gram = 0.4 gram Berat air = air bobot = 15.58 gram 0.4 gram = 15.18 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 15.18 gram / 67.6 gram x 100% = 22.45% Jam V Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 67.6 gram 67.4 gram = 0.2 gram Berat air = air bobot = 15.18 gram 0.2 gram = 14.98 gram

%KA

= berat air / berat akhir x 100% = 14.98 gram / 67.4 gram x 100% = 22.22%

Jam VI Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 67.4 gram 67.2 gram = 0.2 gram Berat air = air bobot = 14.98 gram 0.2 gram = 14.78 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 14.78 gram / 67.2 gram x 100% = 21.99%

b. Briket dua KA Berat awal bahan Berat akhir bahan Jam I Air = KA / 100 x berat awal bahan = 27 / 100 x 77.2 gram = 20.84 gram Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 77.2 gram 75.2 gram = 2 gram Berat air = air bobot = 20.84 gram 2 gram = 18.84 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 18.84 gram / 75.2 gram x 100% = 25.05% = 27% = 77.2 gram = 75.2 gram

Jam II Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 75.2 gram 73.8 gram = 1.4 gram Berat air = air bobot = 18.84 gram 1.4 gram = 17.44 gram

%KA

= berat air / berat akhir x 100% = 17.44 gram / 73.8 gram x 100% = 23.63%

Jam III Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 73.8 gram 73.4 gram = 0.4 gram Berat air = air bobot = 17.44 gram 0.4 gram = 17.04 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 17.04 gram / 73.4 gram x 100% = 23.21% Jam IV Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 73.4 gram 73 gram = 0.4 gram Berat air = air bobot = 17.04 gram 0.4 gram = 16.64 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 16.64 gram / 73 gram x 100% = 22.79%

Jam V Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 73 gram 73 gram = 0 gram Berat air = air bobot = 16.64 gram 0 gram = 16.64 gram

%KA

= berat air / berat akhir x 100% = 16.64 gram / 73 gram x 100% = 22.79%

Jam VI Bobot = berat awal bahan - berat akhir bahan = 73 gram 72.8 gram = 0.2 gram Berat air = air bobot = 16.64 gram 0.2 gram = 16.44 gram %KA = berat air / berat akhir x 100% = 16.44 gram / 72.8 gram x 100% = 22.58% c. Briket sebelum dan sesudah dibakar Briket I = massa / waktu = 62 gram / 15 menit = 4.13 gram / menit Briket II = massa / waktu = 66 gram / 15 menit = 4.4 gram / menit C. Pembahasan Dari data hasil pengamatan dan analisa data dapat kita pahami bahwa berat kedua briket sangat berbeda dari jam pertama sampai jam keenam. Briket

mengalami penurunan berat karena dikeringkan menggunkan oven. Penurunan berat briket ini dicatat setiap jamnya dalam jangka waktu enam jam. Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu penggunaan briket arang dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket arang dijual. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan briket bioarang antara lain adalah biayanya amat murah, aman, ramah lingkungan dan tidak berasap. Alat yang digunakan untuk pembuatan briket bioarang cukup sederhana dan bahan bakunya pun sangat murah, bahkan tidak perlu membeli karena berasal dari sampah, daun-daun kering, limbah pertanian. Bahan baku untuk pembuatan arang umumnya telah tersedia di sekitar kita. Briket bioarang dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relatif kecil dibandingkan dengan tungku yang lainnya. keterbatasan dari biomassa adalah ketersediaannya (availabilty). Meskipun secara agregat, biomassa memiliki jumlah yang melimpah, namun pada kenyatannya sumber daya tersebut tersebar jauh di beberapa lokasi dalam kuantitas yang lebih kecil. Selain itu, biomassa memiliki karakter musiman yang berarti tidak selalu tersedia sepanjang waktu. Biomassa juga memiliki konten energi yang relatif jauh lebih kecil dibandingkan para pesaingnya.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Briket merupakan alternative yang efisien untuk menjadi pengganti bahan bakar. 2. Briket sangat mudah untuk dibuat dan relatife murah. 3. Banyak bahan baku yang bias diolah untuk menjadi briket, salah satunya tempurung kelapa. 4. Akan tetapi briket juga mempunyai kekurangannya. 5. Diantara kekurangannya adalah kurangnya ketersediaan dan energinya relative kecil dari pada bahan bakar. 6. Berat briket terus berkurang atau turun dari jam pertama sampai jam keenam.

B. Saran Saran dari saya agar alat yang dibutuhkan untk praktikum bisa tersedia saat praktikum dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Andry. 2000. Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu. P.T. Sastra Hudaya. Jakarta. Joseph. 1981. Engineering Princples and Management Issues. McGraw-Hill International Edition. New York. Kadir. 1995. Briket. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Ruhendi. 2002. Panduan Praktikum Energi. UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai