Anda di halaman 1dari 16

BAB I DATA PENGAMATAN

Tabel 1.1 Nilai No 1 2 3 4

(Volt) pada suhu ruang Konsentrasi CuSO4 (M) 0,5 0,05 0,005 0,0005 (Volt) 2,0 1,8 1,7 1,5 Waktu (menit) 10 10 10 10

Konsentrasi ZnSO4 (M) 0,5 0,5 0,5 0,5

Tabel 1.2 Nilai No 1 2 3 4

(Volt) pada suhu 4

C (Volt) 2,2 1,9 1,8 1,65 Waktu (menit) 10 10 10 10

Konsentrasi ZnSO4 0,5 0,5 0,5 0,5

Konsentrasi CuS (M) 0,5 0,05 0,005 0,0005

Tabel 1.3 Nilai No 1 2 3 4

(Volt) pada suhu 1

C (Volt) 1,8 1,6 1,65 1,1 Waktu (menit) 10 10 10 10

Konsentrasi ZnSO4 (M) 0,5 0,5 0,5 0,5

Konsentrasi CuS (M) 0,5 0,05 0,005 0,0005

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengolahan Data Tabel 2.1 Hasil pengolahan data Konsentarsi (M) ZnSO4 CuSO4 0,5 0,5 0,05 0,005 0,0005 Suhu ruang 2,0 1,8 1,7 1,5 Esel (Volt) Suhu 40 oC 2,2 1,9 1,8 1,65 Suhu 17 oC 1,8 1,6 1,65 1,1 Suhu ruang 1,1 1,069 1,0387 1,008 Esel Teoritis (Volt) Suhu 40 oC 1,1 1,068 1,0358 1,0047 Suhu 17 oC 1,1 1,070 1,04 1,0108

2. Pembahasan Elektrokimia adalah salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang perubahan bentuk energi kimia menjadi energi listrik. Proses elektrokimia melibatkan reaksi redoks. Proses transfer elektron akan menghasilkan sejumlah energi listrik. Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel elektrokimia merupakan suatu rangkaian yang menghasilkan energi listrik dari reaksi redoks spontan. Sel elektrokimia menggunakan dua buah elektroda sebagai konduktor untuk menghantar arus listrik yaitu katoda dan anoda. Katoda didefenisikan sebagai elektroda yang mengalami reduksi, sedangkan anoda merupakan elektroda yang mengalami oksidasi (Sri Mulyani, 2005). Elektroda yang digunakan dapat terbuat dari berbagai macam yang bersifat konduktor seperti logam, semikonduktor, dan sebagainya. Elektroda tersebut dicelupkan kedalam elektrolit yang mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit tersebut dapat terionisasi menjadi ion-ionnya. Arus listrik yang terjadi diakibatkan oleh elektron yang mengalir dari kutub negatif (anoda) menuju kutub poisitif (katoda). Elektron yang berada pada lapisan terluar (orbit) dari suatu atom disebut elektron bebas, elektron tersebut cenderung dan mudah sekali untuk berpindah ke atom lain yang berada disekitarnya, yang mengakibatkan terjadinya kekosongan di dalam atom yang ditinggalkan dan diisi oleh elektron-elektron bebas yang berasal dari atom lain. Apabila pergerakan dari elektron bebas ini teratur kesatu arah (aliran elektron) maka akan menimbulkan aliran listrik (Bird, 1993). Pada percobaan ini, digunakan larutan elektrolit ZnSO4 dan CuSO4 yang memiliki konsentrasi berbeda-beda dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran, selain itu juga dilakukan varian suhu terhadap masing-masing perbedaan konsentrasi tersebut (suhu yang digunakan adalah suhu ruang, 40 oC, dan 17oC). Perbedaan konsentrasi yang dilakukan mengakibatkan perubahan nilai Esel nya juga berbeda. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, adanya penambahan suhu mengakibatkan laju reaksi dalam larutan elektrolit menjadi lebih cepat. Hal ini terbukti dari pengamatan waktu yang dibutuhkan oleh jarum pada multitester untuk bergeser. Pada suhu 400C jarum pada multitester lebih cepat bergeser dibandingkan dengan pada suhu normal serta pada suhu 170C. Perbedaan konsentrasi yang dilakukan pada larutan elektrolit CuSO4 juga mempengaruhi nilai Esel , dimana semakin encer larutan elektrolit yang digunakan maka semakin kecil pula nilai Esel nya, hal ini disebabkan karena pada larutan yang konsentrasinya rendah terkandung pula kationkation Cu yang jumlahnya sedikit mengakibatkan proses elektrokimia tidak berlangsung sempurna. Untuk membuat reaksi pada percobaan ini dapat berlangsung dan aliran listrik dapat terus berjalan, serta membuat rangkaian percobaan ini menjadi rangkaian tertutup maka kelebihan ionion positif dan ion-ion negatif di tiap bejana harus dinetralkan dengan memasang jembatan garam berupa larutan garam dapur yang dijenuhkan (pada percobaan ini digunakan NH4NO3). Tanpa jembatan garam, tegangan hanya berlangsung sesaat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi elektrokimia: a. Suhu b. Konsentrasi, jika: Konsentrasi < 1 sehingga (reaktan) > (produk) maka Esel> Eosel

Konsentrasi = 1 sehingga (reaktan) = (produk) maka Esel= Eosel Konsentrasi > 1 sehingga (reaktan)< (produk) maka Esel< Eosel c. Jenis logam yang digunakan d. Letak logam pada deret volta e. Kemudahan ion dalam berdisosiasi f. Jumlah elektron yang dipergunakan dalam reaksi redoks g. Energi Gibbs dimana semakin negatif/kecil energi yang dihasilkan maka Eosel akan semakin positif dan reaksi akan spontan (Oxtoby, 2001). Nilai Esel yang diperoleh pada percobaan ini memiliki perbedaan yang sangat jauh dari nilai Esel yang diperoleh secara teoritis. Hal ini dikarenakan berbagai faktor, diantaranya yakni :
1. Elektroda yang digunakan kurang bersih 2. Pembacaan skala potensiometer dan termometer kurang tepat

3. Larutan yang digunakan tidak tepat seperti konsentrasi yang diinginkan

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsentrasi dan suhu merupakan salah faktor yang mempengaruhi Esel, karena semakin tinggi konsentrasi maka nilai Esel juga akan semakin besar. Sedangkan semakin tinggi suhu maka kecepatan reaksi pada larutan elektrolit semakin cepat. 2. Persamaan Nerst digunakan untuk menentukan nilai Esel secara teoritis, sehingga dapat dibandingkan dengan Esel dari percobaan. 3. Jembatan garam digunakan untuk membuat reaksi pada percobaan ini dapat berlangsung dan aliran listrik dapat terus berjalan, serta membuat rangkaian tertutup. 4. Nilai Esel yang didapat secara percobaan adalah pada konsentrasi 2,0 V, 1,8 V, 1,7 V, 1,5 V (pada suhu ruang). 2,2 V, 1,9 V, 1,8 V, dan 1,65 V (pada suhu 400C). Serta 1,8 V, 1,6 V, 1,65 V, dan 1,1 V (pada suhu 170C). 5. Esel yang diperoleh dari hasil percobaan lebih kecil dari Esel secara teoritis.

DAFTAR PUSTAKA

Bird, T. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. PT. Gramedia: Jakarta. Mulyani, Sri dan Hendrawan. 2005. Kimia Fisika 2. Malang : UM-Press Oxtoby, David W., Gillis, H. P., Nachtrieb, N.H. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern edisi 4 jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta.

LAMPIRAN A PERHITUNGAN

1. Penetuan Berat Sampel Mr CuSO4. Mr ZnSO4 M CuSO4 M ZnSO4 V ZnSO4 V CuSO4 = 159,5 gr/mol = 161 gr/mol = 0,5 M, 0,05 M, 0,005 M, dan 0,0005M = 0,5 M = 100 ml = 250 ml

Massa CuSO4 0,5 M M


gram 1000 Mr V

0,5

gram 1000 159 ,5 250


0,5 159,5 250 1000

gram gram

= 19,9375 gram

Pembuatan CuSO4 0,05 M V1M1 = V2 M 2 V2 (0,05M)

(10 ml)(0,5M) =

V2

100 ml, maka pada 10 ml larutan 0,5M CuSO4 perlu ditambahkan 90 ml aquadest untuk mencapai 0,05M.

Pembuatan CuSO4 0,005M V1M1 = V2M2 V2 (0,005M) 100 ml, maka pada 10 ml larutan 0,05M CuSO4 perlu ditambahkan 90 ml aquadest untuk mencapai 0,005M.

(10 ml)(0,05M) = V2 =

Pembuatan CuSO4 0,0005M V1M1 = V2M2 V2 (0,0005M) 100 ml, maka pada 10 ml larutan 0,005M CuSO4 perlu ditambahkan 90 ml aquadest untuk mencapai 0,0005M.

(10 ml)(0,005M) = V2 =

Massa ZnSO4 0,5M M


gram 1000 Mr V gram 1000 161 100
0,5 161100 1000

0,5

gram gram

= 8,05 gram

2. Menentukan Esel secara teoritis Mekanisme reaksi: Anoda: Zn Katoda: Cu2+ + 2e Zn2+ + 2e Cu Esel = +0,763 volt Esel = +0,337 volt

Reaksi sel : Zn + Cu2+

Zn2+ + Cu

Esel = 1,1 volt

Persamaan Nerst: Esel = sel RT Zn 2 ln nF Cu 2


(2,303 )(8,314 j / kmol )( 298 ,5 K ) Zn log (pada suhu ruang) 2 96500 Cu (2,303 )(8,314 j / kmol)( 313 K ) Zn log (pada suhu 400C) 2 96500 Cu (2,303 )(8,314 j / kmol )( 290 K ) Zn log (pada suhu 170C) 2 96500 Cu

Esel = E0sel -

Esel = E0sel -

Esel = E0sel -

Nilai log

Zn Cu

a. Zn 0,5 M dan Cu 0,5 M log =0

b. Zn 0,5 M dan Cu 0,05 M log =1

c. Zn 0,5M dan Cu 0,005 M log =2

d. Zn 0,5M dan Cu 0,0005M log =3

Nilai Esel secara teoritis a. log


Zn =0 Cu

E sel = 1,1 0,0296(0) = 1,1 volt b. log


Zn =1 Cu

E sel = 1,1 0,0296(1) = 1,069 volt c. log


Zn =2 Cu

Pada suhu ruang

E sel = 1,1 0,0296(2) = 1,0387 volt d. log


Zn =3 Cu

E sel = 1,1 0,0296(3) = 1,008 volt

e. log

Zn =0 Cu

Esel = 1,1 0,03209(0) = 1,1 volt f. log


Zn =1 Cu

Esel = 1,1 0,03209 (1) = 1,0679 volt g. log


Zn =2 Cu

Pada suhu 400C

Esel = 1,1 0,03209 (2) = 1,0358 volt h. log


Zn = 3 Cu

Esel = 1,1 0,03209 (3) = 1,0047 volt

i. log

Zn =0 Cu

Esel = 1,1 0,0297359 (0) = 1,1 volt j. log


Zn =1 Cu

Esel = 1,1 0,0297359 (1) = 1,07 volt k. log


Zn =2 Cu

pada suhu 170C

Esel = 1,1 0,0297359 (2) = 1,04 volt l. log


Zn =3 Cu

Esel = 1,1 0,0297359 (3) = 1,0108 volt Tabel A.1 Hasil Esel untuk konsentrasi Zn 0,5 M pada suhu ruang secara teoritis Konsentrasi Cu Log Zn/Cu Esel (y) xy x2 (x) 0,5 0 1,1 0 0 0,05 0,005 0,0005 1 2 3
x 6

1,069 1,0387 1,008


y 4,2157

1,069 2,0774 3,024


xy 778,095

1 4 9
x 2 14

Tabel A.2 Hasil Esel untuk konsentrasi Zn 0,5 M pada suhu 400C secara teoritis Konsentrasi Cu Log Zn/Cu Esel (y) xy x2 (x) 0,5 0 1,1 0 0 0,05 0,005 0,0005 1 2 3
x 6

1,068 1,0358 1,0047


y 4,2085

1,068 2,0716 3,0141


xy 6,1

1 4 9
x 2 14

Tabel A.3 Hasil Esel untuk konsentrasi Zn 0,5 M pada suhu ruang secara teoritis Konsentrasi Cu Log Zn/Cu Esel (y) xy x2 (x) 0,5 0 1,1 0 0 0,05 0,005 0,0005 1 2 3
x 6

1,070 1,01 1,0108


y 4,2157

1,070 2,02 3,0324


xy 6,1224

1 4 9
x 2 14

LAMPIRAN B GRAFIK

Hubungan Antara Log Zn/Cu Dengan E Sel teoritis pada suhu ruang
12,000 10,000 8,000 E sel 6,000 4,000 2,000 y = 4519x - 5312 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

0
-2,000 0

Log Zn/Cu

Grafik B.1 Hubungan antara Log Zn/Cu terhadap ESel secara teoritis pada suhu ruang

12,000 10,000 8,000 E sel 6,000

Hubungan Antara Log Zn/Cu Dengan E Sel teoritis pada suhu 400C

4,000
2,000 0

y = 4519x - 5312

-2,000 0

0.5

1.5

2.5

3.5

Log Zn/Cu

Grafik B.2 Hubungan antara Log Zn/Cu terhadap ESel secara teoritis pada suhu 400C

12,000 10,000 8,000 E sel 6,000 4,000 2,000 0

Hubungan Antara Log Zn/Cu Dengan E Sel teoritis pada suhu 170C

y = 4519x - 5312 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

-2,000 0

Log Zn/Cu

Grafik B.3 Hubungan antara Log Zn/Cu terhadap ESel secara teoritis pada suhu 170C

Laporan sementara Praktikum kimia fisika

ELEKTROKIMIA
OLEH
Kelompok A-3 T.Andre Charnandi Redinand Chandra Amalya Amni. SN 1104103010001 11041030100 1104103010049

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH 2012

Anda mungkin juga menyukai