Anda di halaman 1dari 26

24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian 1. Penggunaan Tower Crane Penentuan tipe dan jenis peralatan ( spesifikasi peralatan ) merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum menghitung kapasitas kinerja peralatan dan serta biaya pelaksanaan.Spesifikasi dari tower crane yang digunakan dalam tempat penelitian pembangunan proyek gedung Condotel Karebosi ini adalah tipe Free Standing Crane karena tipe tower crane ini mampu berdiri bebas dengan pondasi khusus untuk tower crane itu sendiri :dengan Lifting capacity ; 2,8 ton di ujung jib dan maximum capacity ; 7,8 ton dan memiliki jib radius 66,0 m yang mampu menjangkau 100% area proyek. untuk lebih jelasnya jenis tower crane yang digunakan dapat dilihat pada brosur tower crane pada lampiran tugas akhir. 2. Rencana Penempatan Tower Crane Penempatan alat yang tepat pada lokasi proyek akan dapat memperlancar kegiatan proyek. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menganalisa kondisi lokasi proyek, diantaranya jalur mobilisai alat tersebut terhadap perencanan tata letak atau penempatan baik itu penimbunan material, gudang, kantor dan lainnya. Dimana penempatan alat ini harus mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam proses pelaksanaan proyek tersebut. Posisi operasional tower crane adalah penempatan tower crane pada suatu lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan, pengecoran dan lainlain. Dimana radius perputaran dari tower

24

25

crane tersebut dapat mampu menjangkau seluruh lokasi proyek sehingga tower crane dapat menyelesaikan pekerjaan sefektif mungkin. Menurut (Nugraha dkk,1985), dalam menentukan tata letak. Alat tower crane harus memperhatikan beberapa hal sebagaiberikut ini : 1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah memanjang dari bangunan 2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses erection dan dismantling. 3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan dapat menjangkau 100 % area gedung. Letak tower crane direncakan sebagai berikut: : 1. Letak crane tepat ditengahtengah bangunan dari posisi memanjang, karena pada posisi tersebut tower crane dapat menjangkau 100 % area bangunan dengan jib radius yang minimum. 2. Tower crane berada di samping kanan bangunan dari tampak utara dengan free standing setinggi 50 m supaya tidak membentur bangunan lain pada saat proses kerja. 3. Jarak tower crane dari bangunan disesuaikan dengan data teknis dari tipe tower crane yang digunakan.Pada tugas akhir ini letak penempatan tower crane sendiri sesuai dengan kondisi di lapangan.

3. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur dengan Tower Crane Sebelum pekerjaan struktur ini dilakukan, perancah atau scafolding sampai dengan pembekistingan harus sudah selesai terlebih dahulu. Pada pekerjaan ini

26

tower crane agar tidak banyak mengalami kesulitan dari perencanaan posisi penempatan truck mixer sampai pendistribusiannya. Pekerjaan yang perlu dipersiapkan dan direncanakan pada penggunaan tower crane adalah : 1. Perencanaan posisi untuk tower crane pada lokasi proyek. 2. Pekerjaan pondasi untuk tower crane. 3. Pengadaan alat bantu diantaranya concrete bucket dan generator genset. 4. Perencanaan letak dari penimbunan material, direksikeet, gudang dan lainnya, serta jalur keluar masuknya truck mixer dan posisinya. 5. Mengurutkan pekerjaan struktur sedemikian rupa dari lantai 1 sampai dengan lantai 18. 4. Adapun Alur Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Lantai Satu Dengan Menggunakan Tower Crane 1 Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Tulangan diambil pada tempat pembesian (tanah). Fabrikasi tulangan dilakukan di atas ( dimasing masing lantai) sehingga diangkat di atas dalam bentuk besi potongan, kecuali untuk pekerjaan kolom, fabrikasi dilakukan di bawah ( didekat tempat pembesian ). Jarak angkatnya berbeda beda sesuai dengan ketinggian lantai.

27

Gambar. Pengangkatan Tulangan Waktu yang digunakan pengangkatan tulangan dengan menggunakan tower crane : Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 28 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 32 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 18 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 25 detik

2. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Kolom Besi tulangan kolom di ambil dari tempat perakitan yang sudah dirakit untuk kemudian diangkat dengan menggunakan tower crane dan dipasang pada tempat atau posisi yang sudah ditentukan.

28

Gambar.pengangkatan tulangan kolom Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan tulangan kolom dengan menggunakan tower crane : Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 24 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 23 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 35 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 18 detik

3. Pekerjaan Pengangkatan Bikisting Kolom Bekisting yang tersedia ada dua set, yaitu set I dipakai untuk lantai 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dan 17 sedangkan untuk set II dipakai untuklantai 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, dan 18. Untuk bikisting kolom diangkat dan diletakkan dilantai itu sendiri, sedangkan untuk bikisting plat dan balok diangkat diletakkan dilantai dibawahnya. Jarak angkatnya berbeda beda sesuai dengan ketinggian lantai.

29

Gambar. Pengangkatan bikisting Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan bikisting dengan menggunakan tower crane : Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 30 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 2 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 29 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 49 detik 4. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Shear Wall Adapun untuk pekerjaan pengangkatan tulangan shear wall tidak jauh berbedah dengan pengangkatan tulangan kolom yang prosesnya tulangan di ambil pada tempat pabrikasi kemudian diangkat dengan menggunakan tower crane dan selanjutnya dipasang pada tempat atau posisi yang sudah ditentukan.

30

Gambar. Pengangkatan tulangan shear wall Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan tulangan shear wall dengan menggunakan tower crane : Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 34 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 53 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 49 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 37 detik 5. Pekerjaan Pengangkatan Bikisting Shear Wall Untuk pekerjaan pengangkatan bikisting shear wall dimulai dengan perakitan ditempat perakitan bikisting yang selanjutnya di angkat dengan menggunakan tower crane dan ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan

31

Gambar. Pengangkatn bikisting shear wall Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan bikisting shear wall dengan menggunakan tower crane : Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 58 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 17 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 04 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 1 menit 20 detik 6. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Beam ( Balok ) Pada pekerjaan pengankatan tulangan balok,tulangan tersebut diambil dari temapat pabrikasi untuk selanjutnya di angkat dengan menggunakan tower crane dan di tempatkan pada posisi yang telah disiapkan

32

Gambar. Pengangkatan Tulangan Balok Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 58 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 17 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 04 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 1 menit 20 detik 7. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Begel Balok Pada pekerjaan pengangkatan tulangan begel balok, tulangan langsung di ambil dari tempat pabrikasi untuk selanjutnya diangkat dengan menggunakan tower crane dan ditempatkan pada posisi atau tempat yang ditentukan

33

Gambar tulangan begel balok Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 53 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 9 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 2 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 24 detik 8. Pekerjaan Pengecoran Pada proses pengecoran beton segar diambil dari tanah yaitu dari level 0,00 sehingga jarak pengangkatan beton pada pekerjaan kolom,balok , plat, dan shearwall berbeda beda sesuai dengan ketinggian lantai pengecoran dilakukan dengan peralatan tower crane yang dilengkapi dengan concrete bucket dan concrete pump. Disini peralatan tower crane digunakan hanya untuk pekerjaan kolom sedangkan untuk plat dan balok menggunakan concrete pump.

34

Adapun langkah langkah metode pelaksanaan pekerjaan disini yang diambil sebagai contoh adalah pekerjaan pengecoran dengan menggunakan tower crane, sebagai berikut : 1. Proses Muat penuangan beton ready mix dari truck mixer ke dalam bucket yang disediakan. 2. Proses Pengangkatan Dalam proses pengangkatan terdapat beberapa proses yaitu : a. Proses Hoisting (angkat) Yaitu proses pengangkatan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix ditunjukkan pada b. Proses Slewing (putar) Yaitu proses perpindahan/perputaran lengan crane (jib), yang mengangkat bucket beton telah yang sudah berisi beton basah ready mix ke area yang akan dicor ditunjukkan pada c. Proses Trolley (jalan) Yaitu proses untuk memindahkan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix sepanjang lengan Tower crane (jib) secara horizontal atau maju dan mundur ditujukkan pada d. Proses Landing (Turun) Yaitu proses penurunan bucket beton yang telahberisi beton basah ready mix untuk dituangkan kelokasi/tempat yang akan dicor ditunjukkan pada. 3. Proses Pembongkaran

35

Yaitu proses pembongkaran/Penuangan beton readymix ke dalam/area yang akan di cor. 4. Proses Kembali Yaitu proses setelah beton basah ready mix dituangkan ke area yang akan dicor, kemudian bucket beton kembali untuk mengambil beton basah ready mix ditruck mixer.

Gambar. Pengecoran menggunakan tower crane dan bucket Selnjutnya waktu yang digunakan pengecoran dengan menggunakan tower crane : Rata rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 1 menit 47 detik Rata rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 58 detik Rata rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 34 detik Rata rata waktu Proses Landing (Turun): 3 menit 27 detik 9. Perhitungan Produksi Dalam Satu Siklus

36

Yang dimaksud dengan produksi dalam satu siklus disini adalah volume material yang akan diangkut tower crane untuk satu kali pengangkatan. Untuk mendapatkan produksi dalam satu siklus adalah dengan melakukan pengamatan dilapangan.Sebagai contoh untuk pekerjaan pengecoran, produksi dalam satu siklusnya adalah kapasitas bucketnya 0,8 m3. Untuk pengangkatan tulangan, bekisting, diakumulasikan ke m2. Untuk mengetahui produksi per siklus penggunaan tower crane 10. Perhitungan Waktu Siklus Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan oleh tower crane untuk menyelesaikan kegiatan produksi,meliputi waktu muat, waktu angkat, waktu bongkar dan waktu kembali.Sulit untuk mendapatkan waktu standar sesuai dengan waktu sebenarnya. Hal itu karena banyaknya kondisi yang menyebabkan ketidakseragaman dari waktu siklus kondisi tersebut adalah : 1. Kondisi cuaca : seperti angin, hujan, 2. Kondisi alat : seperti merk, usia, perawatan 3. Kondisi tenaga kerja : seperti ketrampilan operator,kecepatan pekerja, kedisplinan, fisik pekerja. 4. Komunikasi antara operator dengan pekerja ditempat pemuatan dan pelepasan material. B. Perhitungan Waktu Pengangkatan Waktu pengangkatan oleh tower crane dihitung berdasarkan jarak tempuh dan frekuensi alat melakukan pulang, pergi dan waktu untuk bongkar muat dimana waktu

37

tersebut tergantung berdasarkan waktu hoisting, slewing, trolley dan landing. Perhitungan jarak tempuh atau perletakkan material didasarkan pada titik pusat pada segmen segmen yang telah ditentukan.Setelah diketahui titik pusat per segmen dari perletakkan material atau titik pusat masing masing kolom pada proses pengecoran kolom, maka dapat di hitung waktu pengangkatan dengan menggunakan tower crane berdasarkan waktu hoisting, slewing, trolley dan landing. C. Perhitungan Waktu Kembali Waktu kembali adalah waktu yang diperlukan tower crane untuk kembali ke posisi semula sehingga dapat dilakukan pemuatan kembali. Besarnya waktu kembali dipengaruhi oleh kecepatan dan jarak hoisting, slewing,trolley dan jarak landing. D. Perhitungan Waktu Muat dan Bongkar a. Pekerjaaan Pengecoran Waktu muat adalah waktu untuk mengisi concrete bucket dengan beton basah dari truck mixer, yang besarnya tergantung pada volume dari concrete

bucket.Sedangkan waktu bongkar adalah waktu untuk menuangkan beton basah dari concrete bucket yang besarnya tergantung pada jenis pekerjaannya

E.Perhitungan Waktu Pelaksanaan Tower Crane

38

Tower

Crane

digunakan

pada

pekerjaan

struktur

pengecoran,

pengangkatan bekisting dan Scafolding dari lantai 1 sampai dengan lantai berikutnya. Pada pekerjaan ini tower crane dilengkapi dengan concrete bucket dan genset. Pemilihan peralatan tower crane didasarkan pada beban maksimum dan radius terjauh dari jarak tower crane tersebut. Dari gambar letak tower crane diketahui dengan jarak atau radius terjauh sebesar 66 meter, sehingga dipilih tower crane dengan lengan 5 meter dengan ujung beban maksimum 2400 kg, sehingga pada pengecoran dipakai concrete bucket dengan kapasitas 1 m3 atau 1000 liter, dimana BJ beton yang dipakai 2400 kg/m3, maka beban yang diangkat sebesar 0,8 m3 x 2400kg/m3 = 1920 kg.Dengan beban angkat pada pekerjaan struktur tiap segmen adalah 2400 kg maka kecepatan tower crane pada waktu pergi adalah sebagai berikut : F.Perhitungan waktu pengangkatan a. Hoisting ( mekanisme angkat ) Kecepatan (v) = 64 m/menit Jarak ketinggian (h) = + 7 m Waktu ( t=h/v) = t = m menit meter = 64 / 7 = 0,092 menit b. Slewing ( mekanisme putar ) Kecepatan (v) = 90 Waktu yang dibutuhkan= 0,051 menit

c. Trolley ( mekanisme jalan trolley )

39

Kecepatan (v) = 40 m/menit Jarak (d) = 0,10 m Waktu (t=d/v) = t = menit meter = 40 /0 ,10 = 0,004 menit

d. Landing ( mekanisme turun ) Kecepatan (v) = 64 m/menit Jarak ketinggian (h) = 2 m Waktu (t=h/v) = t = menit meter = 64 /2 = 0,032 menit Total waktu pengangkatan =

a. Hoisting = 0,092 menit b. Slewing = 0,064 menit c. Trolley = 0,004 menit d. landing = 0,032 menit + = 0,192 menit 2. Perhitungan waktu kembali a. Hoisting ( mekanisme angkat ) Kecepatan (v) = 64 m/menit Jarak ketinggian (h) = 2 m

40

Waktu ( t=h/v) = t = meter menit meter = 64 / 2 = 0,032 menit

b. Slewing ( mekanisme putar ) Kecepatan (v) = 90 Waktu yang dibutuhkan = 0,051 menit

c. Trolley ( mekanisme jalan trolley ) Kecepatan (v) = 54 m/menit Jarak (d) = 0,40 m Waktu (t=d/v) = t = 54 m / menit 0,40 = 0,003 menit d. Landing ( mekanisme turun ) Kecepatan (v) = 64 m/mnt Jarak ketinggian (h) = 7 m Waktu (t=h/v) = t = m menit meter = 64 /7 = 0,092 menit Total waktu kembali = a. Hoisting = 0,032 menit b. Slewing = 0,051 menit

41

c. Trolley = 0,003 menit d. landing = 0,092 menit + = 0.208 menit Perhitungan waktu pelaksanaan Tower crane diasumsikan kondisi sedang dan pemeliharaan mesin sedang, sehingga efisiensi = 0,65 Volume = 1,2 m3 Produksi per siklus = 0,8 m3 Waktu siklus = 6,67 menit Kapasitas produksi (Q) Q= q x 3600 x E T = 0,8 x 3600 x 0,65 6,67 = 2,86 m3/jam

2. Alat Berat yang digunakan Alat berat yang digunakan ditempat lokasi penelitian adalah LC 2060 Data Harga Sewa Peralatan Biaya erection (pemasangan) = Rp 35.000.000,00 Biaya sewa mobil crane = Rp 25.000.000,00 Biaya dismantling (pembongkaran)

42

= Rp 35.000.000,00 Biaya sewa mobil crane = Rp 25.000.000,00 Biaya mobilisasi peralatan = Rp 15.000.000,00 Biaya demobilisasi peralatan = Rp 15.000.000,00 Biaya sewa tower crane = Rp 55.000.000,00 Biaya operasional alat BBM (generator set )@ 30liter /hari = Rp 10.000,00 Crew tower crane Operator = Rp 5.500.000,00 Tenaga bantu (riger) = Rp 3.500.000,00 Mekanik tower crane = Rp 3.500.000,00 A. Perhitungan Harga Sewa Alat dan Biaya Oerasional Biaya eraction (pemasangan) Rp 35.000.000,00 Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam

43

= Rp 35.000.000,00 24 = Rp 1.458.333,00 Biaya sewa mobil crane Rp 25.000.000,00 Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam = Rp 25.000.000,00 24 = Rp 1.041.666,00 Biaya dismantling (pembongkaran) Rp 35.000.000,00 Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam = Rp 35.000.000,00 24 = Rp 1.458.333,00 Biaya sewa mobil crane Rp 25.000.000,00 Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam = Rp 25.000.000,00 24 = Rp 1.041.666,00 Biaya mobilisasi peralatan Rp 15.000.000,00 Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam = Rp 15.000.000,00 24

44

= Rp 625.000,00 Biaya demobilisasi peralatan Rp 15.000.000,00 Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam = Rp 15.000.000,00 24 = Rp 625.000,00 B. Perhitungan Biaya Pemakaian Alat berat 1. Harga Sewa Tower Crane dalam 1 bulan Rp 55.000.000,00 Dengan asumsi jam operasional : 1 hari = 9 jam ( tanpa lembur ) 1 bulan = 30 hari , maka 1 bulan = 30 x 9 = 270 jam Harga sewa alat berat tower crane dalam 1 hari Rp. 55.000.000/ bulan 270 = Rp. 207.703/Jam Harga sewa alat berat tower crane dalam 1 hari kerja 9 jam x Rp. 207.703,00 9 jam x Rp. 207.703,00 = Rp. 1.869.327,00 C. Biaya (Upah) operator Untuk biaya (upah) operator tower crane dalam per bulan Rp.5.500.000,00

45

Untuk biaya operator dalam 1 jam = Rp. 5.500.000,00 270 jam = Rp. 20.370,00

Untuk biaya (upah) operator dalam 1 hari kerja 9 jam kerja = 9 jam x Rp. 20.370,00 = Rp. 183.330,00

D. Biaya (Upah) Tenaga Bantu (Riger) Untuk biaya (upah) tenaga bantu (riger) dalam 1 bulan Rp. 3.500.000,00 Untuk biaya dalam 1 jam kerja = Rp 3.500.000, 270 = Rp 12.962,00 Untuk biaya dalam 1 hari 9 jam kerja = Rp 9 jam x Rp 12.962 = Rp 116.666,67 E. Biaya (upah) Mekanik Untuk biaya (upah) mekanik dalam 1 satu bulan Rp. 3.500.000,00 Untuk biaya (upah) dalam 1 jam kerja = Rp 3.500.000,00 270 = Rp 12.962,00 Untuk biaya (upah) dalam 1 hari 9 jam kerja

= Rp 9 jam x Rp 12.962

46

= Rp 116.666,67

47

F. Biaya Operasinal bahan bakar minyak Biaya operasinal tower crane adalah semua biaya yang mencakup pengeluaran untuk pelaksanaan operasional alat. Biaya operasional dalam pekerjaan tower crane adalah bahan bakar, pelumas, Berdasarkan biaya

operasional alat berat tower crane dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Analisis biaya bahan bakar Bahan bakar yang digunakan untuk alat berat tower crane adalah jenis bahan bakar solar dengan pemakaian rata rata per hari sebanyak 30 liter berdasarkan dari hasil data proyek Rata rata operasinal tower crane dalam per hari 9 jam Harga solar Rp. 10.000,00/ liter Jadi analisis pemakaian bahan bakar dalam 1 jam : Rata- rata pemakaian bahan bakar dalam 1 jam : = 30 liter = 3,3 liter/jam 9 jam operasional 3,3/jam x Rp. 10.000,00 = Rp 33.000,00/jam Rata rata pemakaian bahan bakar dalam 9 jam ( 1 hari ) 9 jam x Rp. 10.000,00 = Rp.90.000,00 Rata- rata pemakaian bahan bakar dalam 270 jam ( 30 hari ) 270 jam x Rp. 90.000,00 = Rp. 24.300.000 Rata rata pemakaian bahan bakar dalam 1 tahun 3240 jam (360 hari) 3240 jam x Rp. 4.500,00 = Rp. 1.822.500,00

48

2. Analisis biaya minyak pelumas Merek mesin PERJIN ( genset ) Kapasitas mesin 250 KVA Isi dari carter mesin 200 liter Penggantian pelumas setiap 250 jam Harga Rp. 26.800,00 / liter Harga setiap pergantian pelumas 200 liter x Rp. 26.800,00 = Rp. 536.000,00 Rata - rata pemakaian minyak pelumas dalam 1 jam Rp. 536.000,00 / 250 jam = Rp. 2.144,00 Rata rata pemakaian minyak pelumas dalam 1 hari Rp. 2.144 x 9 jam = Rp. 19.296,00 Rata rata pemakaian minyak pelumas dalam Rp. 26.800,00 x 250 jam = Rp. 6.700.000,00 Jadi analisis biaya pengeluaran untuk minyak pelumas selama 1 tahun adalah = Rp. 6.700.000,00

49

Tanggal 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 jumlah

Pemakaian BBM(l) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 675

Total jam kerja 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 405

(sumber : hasil penelitian, april juni 2012)

Anda mungkin juga menyukai