Anda di halaman 1dari 8

SATUAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh : Yuni Ujang Padli P3.73.20.1.09.050 Tingkat III Reguler Kimia 17 Dosen Pembimbing : Yenny Sianturi, S.Kp M.Kes

PRODI KEPERAWATAN KIMIA 17 JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMKES JAKARTA III 2011

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN A. DATA 1. Kondisi Klien : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 2. Nama Umur Jenis Kelamin Tingkat Perkembangan Kondisi Fisik Kondisi Psikologis : An. Hilary Berly : 1 tahun 11 bulan : Perempuan : Toddler : Kooperatif : Klien tampak tenang.

Kondisi Lingkungan Lingkungan ruangan tampak tenang, dan kondusif untuk dilakukan program pendidikam kesehatan. 3. Diagnosa Keperawatan Kurangnya pengetahuan tentang efek kemoterapi dan cara mengatasinya berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan B. Latar Belakang Kemoterapi adalah suatu pengobatan sistemik, yang berarti bahwa kemoterapi bekerja di seluruh bagian tubuh untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum dilakukan pembedahan atau radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor, dan dapat pula dilakukan setelahnya guna membunuh sisa sel kanker. Disamping manfaatnya yang sangat efektif melawan cepatnya

pertumbuhan sel kanker, kemoterapi juga berpengaruh terhadap sel normal, hal inilah yang menyebabkan terjadinya efek samping. Selain rasa mual dan kerontokan rambut, efek samping lainnya yang umum ditemui adalah rasa penat (lelah), muntah, menurunnya jumlah sel-sel darah, sakit pada mulut dan nyeri. Hal ini dikatakan oleh US National Cancer Institute. Maka dari itu saya melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien Ny. Bagijati

bagaimana cara mengatasi efek kemoterapi yang di lakukan pada putrinya tar diagnose medis retinoblastoma OD Pro kemoterapi

C. Sasaran Nama Usia Pendidikan D. Tujuan Adapun tujuan pendidikan kesehatan terbagi menjadi, tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu sebagai berikut : 1. Tujuan Umum : : Ny. Bagijati : 40 tahun : SMA

Setelah menerima pendidikan kesehatan, ibu klien dapat mengetahui dan memahami tentang efek kemoterapi dan cara mengatasinya 2. Tujuan Khusus : Memahami pengertian kemoterapi Memahami efek kemoterapi Mengerti metode penanganan efek kemoterapi Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, klien dan ibu klien dapat :

E. Pelaksanaan 1. Hari/tanggal 2. Tempat 3. Waktu 1) : Kamis, 6 oktober 2011 : Ruang Rawat Lantai 1 Zona A : 13.00 - selesai

Materi/topic : Pengertian kemoterapi Efek kemoterapi dan cara penanganannya

2)

Metode pendidikan kesehatan :

Penjelasan, Diskusi dan Tanya jawab. .Strategi Pembelajaran No. Kegiatan 1. Pembukaan Pemberian Pend. Kes - Memberi salam terapeutik diri 2. Apersepsi Menyampaikan Menjawab 5 menit tujuan - Menanyakan pengetahuan klien dan ibu klien tentang 3. Isi kemoterapi - Pengertian kemoterapi 4. Penutup Efek kemoterapi Cara menangani Menjawab Menyimak Menjawab salam 3 menit Memperkenalkan Klien - Menjawab salam Menyimak Bertanya tentang Waktu 2 menit

tujuan

pertanyaan yang diajukan Menyimak Bertanya 10 menit

efek kemoterapi - Mengevaluasi Meresume Menyampaikan

pertanyaan

salam 3) Evaluasi

Evaluasi akan dilakukan selama proses belajar dan pada akhir pemberian pendidikan kesehatan. Cara evaluasi yang dilakukan yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara lisan. Pertanyaan lisan : 1. Apakan ibu sudah mengerti tentang kemoterapi 2. Sebutkan apa saja efek kemoterapi !! 3. Bagaimana cara menangani efek mual dan muntah?? 4) Sumber/referensi

Memahami efek samping kemoterapi dan cara mengatasinya oleh ners spesialis keperawatan maternitas 2009-2010 Detik.com mengurangi dampak kemoterapi Lampiran materi : Memahami Manfaat dan Risiko Kemoterapi Penelitian terkini yang diterbitkan oleh Journal of the National Cancer Institute telah mengidentifikasi delapan efek samping serius yang berhubungan dengan kemoterapi Demam dan infeksi merupakan penyebab utama seseorang mengunjungi rumah sakit. Efek samping serius yang lain adalah rendahnya jumlah sel darah putih dan kepingkeping darah (platelet) serta gangguan elektrolit yang mengakibatkan dehidrasi. "Para wanita harus waspada akan efek samping negatif yang ditimbulkan oleh kemoterapi , namun di sisi lain juga jangan sampai mereka memutuskan untuk tidak melakukan kemoterapi hanya semata berlandaskan kesimpulan penelitian kami ini", kata Dr. Michael Hassett, ketua tim peneliti yang juga seorang pembina medis di Harvard Medical School. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hassett ini memang bukanlah suatu randomized controlled trial, yaitu suatu jenis investigasi teliti yang diperlukan untuk mengubah pedoman praktek klinik. Akan tetapi beberapa penelitian sejenis yang sedang dilakukan, ditujukan untuk mencari berbagai efek samping yang berhubungan dengan kemoterapi. Sementara itu, upaya perbaikan berkesinambungan telah dilakukan pada penanganan pasien kemoterapi. "Para dokter telah berusaha keras untuk mencegah beberapa efek samping umum yang ditimbulkan oleh kemoterapi, yaitu rasa mual", kata Dr. Jennifer J. Grigg, seorang guru besar pada jurusan ilmu penyakit dalam yang juga merangkap sebagai ketua Breast Cancer Survivorship Programpada University of Michigan Health System di Ann Arbor. "Lagi pula dokter juga secara rutin memberikan colony stimulating factors", tambah Dr. Grigg. "Suntikan ini meningkatkan pasokan sel darah putih yang berguna untuk memerangi infeksi, dan metode ini nampaknya dapat menurunkan risiko demam dan infeksi yang lain". Kemoterapi adalah suatu pengobatan sistemik, yang berarti bahwa kemoterapi bekerja di seluruh bagian tubuh untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan

sebelum dilakukan pembedahan atau radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor, dan dapat pula dilakukan setelahnya guna membunuh sisa sel kanker. Disamping manfaatnya yang sangat efektif melawan cepatnya pertumbuhan sel kanker, kemoterapi juga berpengaruh terhadap sel normal, hal inilah yang menyebabkan terjadinya efek samping. Selain rasa mual dan kerontokan rambut, efek samping lainnya yang umum ditemui adalah rasa penat (lelah), muntah, menurunnya jumlah sel-sel darah, sakit pada mulut dan nyeri. Hal ini dikatakan oleh US National Cancer Institute. Dr. Hassett dan rekan-rekannya mengadakan penelitian untuk mengetahui jumlah, penyebab, dan biaya yang disebabkan oleh efek samping serius kemoterapi. Mereka mengevaluasi data lebih dari 12.000 wanita berusia 63 tahun ke bawah yang baru didiagnosis menderita kanker payudara. Sejumlah 4.075 orang diantaranya mendapatkan kemoterapi. Mereka menemukan bahwa pasien kemoterapi berpeluang sebesar 61% untuk menderita sakit yang mengharuskan mereka dirawat inap atau jalan, sedangkan yang tidak mendapat kemoterapi hanya berpeluang sebesar 42%. Pasien kemoterapi juga menambah biaya rata-rata sebesar $1.271 per tahun untuk mengobati efek samping kemoterapi. Dr. Hassett menyarankan agar mempertimbangkan antara manfaat dan efek samping dari kemoterapi sebelum memutuskan untuk menjalaninya. Diskusi dengan spesialis kanker juga perlu dilakukan. Mengurangi Dampak Kemoterapi Perawatan kemoterapi pada pasien kanker merupakan alternatif terakhir jika tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk mengobatinya. Namun, ada beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh pengobatan ini. Bagaimana cara meminimalkan efek samping dari kemoterapi? Kemoterapi merupakan teknik pengobatan kanker untuk memperlambat atau menghancurkan pertumbuhan dari sel-sel kanker tersebut. Tapi, pengobatan ini menimbulkan beberapa efek samping yang harus dirasakan oleh pasien setiap kali selesai menjalankan kemoterapi. Penting untuk dipahami bahwa efek samping kemoterapi lebih mudah ditoleransi saat ini dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Mengalami efek samping bukan berarti perawatan menjadi lebih baik, demikian juga jika tidak ada efek samping berarti pengobatan tidak bekerja. Hal ini tidak bisa dipahami sesederhana itu. Kemoterapi merupakan pengobatan yang efektif dalam mengatasi kanker dan menghilangkan gejala-gejala kanker. Potensi efek samping hendaknya tidak membatasi pasien untuk mendapatkan kemoterapi kembali.

Efek samping yang biasa terjadi akibat pengobatan kemoterapi, seperti dikutip dari Cancer.net, Rabu (26/8/2009) adalah rambut rontok, mual, muntah, diare, sembelit, mulut dan tenggorokan yang perih, perubahan cara berpikir dan memori, efek terhadap saraf dan otot serta menimbulkan rasa sakit di kepala, perut atau tulang. Namun, efek samping dari kemoterapi tersebut bisa diminimalkan dengan beberapa tips berikut ini: 1. Mengurangi rambut rontok. Menutup kepala dengan menggunakan gel yang dingin atau menggunakan es selama perawatan bisa mengurangi rambut yang rontok, ini karena mengurangi obat kemoterapi yang diserap oleh kantungkantung rambut sehingga mencegah kerusakan kantung rambut dan rambut rontok. 2. Mengurangi mual. Untuk menguranginya bisa dengan menggunakan teh jahe dan pepermint yang bisa menghangatkan perut secara alami, bisa juga dengan memakan permen keras yang mengandung mint atau citrus untuk mengurangi mual yang tidak terlalu parah dan yang terakhir bisa dengan mengkonsumsi vitamin B6. 3. Mengurangi muntah. Makan dan minumlah dalam jumlah sedikit namun sering, hindari mengonsumsi minuman lain sejam sebelum dan sesudah makan serta biasakan mengonsumsi makanan pada suhu kamar dalam arti tidak terlalu dingin dan panas. 4. Mengurangi diare. Bisa dikurangi dengan mengonsumsi pisang, roti putih, yogurt murni, telur atau dada ayam. Selain itu hindari kafein, kacang-kacangan, buah yang dikeringkan dan makanan yang terlalu dingin atau panas sehingga bisa menstimulasi pergerakan usus dengan cepat. 5. Mengurangi cepat lelah. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 seperti daging atau ikan serta melakukan sedikit olahraga sehingga bisa meningkatkan kadar energi dalam tubuh. 6. Mengurangi rasa sakit pada tubuh. Bisa dengan melakukan akupuntur atau pemijatan yang bisa mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya, serta bisa juga dengan meminum obat anti peradangan selama kemoterapi atau sesudah melakukan operasi. 7. Mengurangi depresi atau stres. Bahagiakan diri sendiri bisa dengan pergi ke salon, melakukan hal yang disukai atau segala sesuatu yang bisa membuat diri sendiri bahagia dan tanamkan jiwa optimisme dalam diri bahwa segala sesuatunya pasti akan berakhir dan sehat kembali. Pengobatan kemoterapi mungkin tidak bisa dihindari, tapi pasien tetap bisa mengurangi efek sampingnya sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari dari pasien tersebut. Hal yang paling penting adalah jangan pernah mudah menyerah atau putus asa.

Anda mungkin juga menyukai