Anda di halaman 1dari 3

LANGKAH KERJA

III.1 Peminjaman Alat Peminjaman alat dilakukan pada hari selasa, 2 Oktober 2012 pukul 11.00 siang bertempat di Laboratorium Geodesi dengan menyerahkan surat tugas, kartu tanda mahasiswa dan melakukan pengisian form peminjaman alat. III. 2 Pemasangan Alat a. Pemasangan Theodolite 1. Theodolite dipasang pada statif di titik bantu 1 ( TB 1), bidik pada Teropong bawah untuk memposisikan thedolit tepat di atas titik bantu ( TB1). 2. Melakukan sentring theodolite (leveling) pada bidang nivo (bulat) dengan memutar 2 sekrup theodolite dan 1 sekrup sebagai acuan.

8 4 3 7 5

Gambar 3.1 Theodolite CTS Vickers 222654 Keterangan: 1. Teropong Arah 2. Teropong Bacaan 3. Teropong Bawah 4. Pengunci Bacaan 5. Pengunci Arah Horizontal 6. Pengunci Arah Vertikal 7. Pengatur Horizontal Detail 8. Pengatur Vertikal Detail

b. Pemasangan Jalon

Memasang Jalon pada statif di titik benchmark ITB 31 dan 48, usahakan Jalon tepat pada titik benchmark dan dalam posisi tegak atau sejajar

III.3 Pengukuran dan Pembacaan Alat ITB 31 TB 3

TB 1

TB 2

ITB 48

ITB 47

ITB 46

Gambar 3.2 sketsa pengukuran poligon a. Pembacaan Biasa: Lepaskan Pengunci theodolite sehingga theodolite dalam kondisi bebas. Arahkan teropong theodolite ke titik benchmark ITB 31, kunci theodolite kemudian Baca sudut yang terlihat pada teropong bacaan, catat pada form pengukuran. Arahkan teropong theodolite ke titik benchmark ITB 48, kunci theodolite kemudian Baca sudut yang terlihat pada teropong bacaan, catat pada form pengukuran. b. Pembacaan Luar Biasa: Buka pengunci Theodolite kemudian Putar 180, Balikkan lensa teropong dan arahkan kembali ke titik benchmark ITB 48, catat pada form pengukuran. Arahkan teropong theodolite ke titik benchmark ITB 31, kunci theodolite kemudian Baca sudut yang terlihat pada teropong bacaan, catat pada form pengukuran.

Setelah didapat data pada titik bantu 1 ( TB 1), pindahkan theodolite ke titik benchmark ITB 48, dan satu Jalon ke titik bantu 1 ( TB 1) dan jalon satu lagi ke titik bantu 2 ( TB 2) kemudian lakukan pemasangan, pengukuran dan pembacaan sesuai langkah sebelumnya. Pada praktikum poligon terbuka ini menggunakan tiga titik bantu yaitu TB 1, TB 2 dan TB 3. Hal ini disebabkan karena titik benchmark yang akan di bidik terhalang oleh benda-benda di sekitar lokasi survey,sehingga diperlukan titik bantu untuk mempermudah pengukuran. c. Pengukuran Jarak

Setelah dilakukan pengukuran sudut horizontal dan vertical,kemudian dilakukan pengukuran jarak antara titik pngukuran dengan menggunakan meteran. Pengukuran jarak dilakiukan dua kali yaitu jarak pulang pergi kemudian dibagi dua. Misalkan diukur jarak dari titik TB 1 ke titik ITB 31 kemudian diukur kembali jarak dari titik ITB 31 ke titik TB 1 kemudian hasilnya dirata-rata.

Analisa : (aprilia) Pada praktikum penentuan posisi horizontal dengan menggunakan metode polygon terbuka, ada beberapa hal yang menjadi kendala yang mempengaruhi hasil pengukuran antara lain: Jalon tidak tepat berada di atas titik benchmark ITB 31, karena titik benchmark ITB 31 tidak ditemukan, kemungkinan tertimbun oleh pasir dan material bangunan. Terlalu banyak menggunakan titik bantu, karena benchmark yang akan dibidik banyak terhalang oleh mobil,tiang listrik dan aktivitas manusia. Kesalahan akibat faktor manusia antara lain : pada saat leveling alat, pembacaan alat maupun pengukuran jarak.

Anda mungkin juga menyukai