Anda di halaman 1dari 8

1

Photovoltaic
Ahmat Dafit Hasim Asrori, Budiana, Biaunik Riski K Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: hasim.asrori10@mhs.physics.its.ac.id
Abstraksebuah percobaan fotovoltaik telah selesai dilakukan,percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu,panjang gelombang cahaya lampu dan variasi lebar solar cell terhadap daya keluaran solar cell dan juga untuk mengetahui bagaimana kerja fotovoltaik untuk menghasilken energy.Pada percobaan ini digunakan variasi dari filter lampu,tegangan masuk dan juga variasi solar cell yang berbeda.dengan mencari nilai tegangan dan arus keluaran pada rangkaian.Dalam percobaan didapatkan hasil bahwa intensitas cahaya , lebar solar cell dan juga panjang gelombang cahaya sumber sangat berpengaruh pada besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh solar cell tersebut.

Kata Kuncifotovoltaik, solar cell, daya,Panjang gelombang

I. PENDAHULUAN ebutuhan energi dunia terus meningkat seiring dengan tingkat kemajuan peradaban umat manusia. Pemanfaatan sumber energi konvensional seperti batubara,bahan bakar minyak, gas alam dan lain-lain di satu sisi memiliki biaya operasional murah,namun di sisi lainnya menghadapi kendala yang semakin besar. Kendala tersebut adalah sumbernya yang semakin berkurang dan yang lebih penting lagi munculnya persoalan polusi lingkungan hidup yang membahayakan bagi kehidupan umat manusia itu sendiri. Oleh karena itu pengembangan sumber tenaga alternatif yang terbarukan dan bebas polusi menjadi kebutuhan mendesak bagi seluruh umat manusia. Sumber-sumber tenaga terbarukan tersebut seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, tenaga gelombang air laut dan lain-lain. Indonesia terletak di sepanjang garis katulistiwa, sehingga sumber-sumber energy terbarukan tersebut di atas sangat melimpah. Oleh karena itu semestinya pengembangan pemanfaatannya harus dilakukan baik dalam bentuk riset di laboratorium maupun terapannya berupa teknologi tepat guna yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam hal energi surya, Indonesia menerima radiasi energi harian rata-rata persatuan luas persatuan waktu sebesar kira-kira 4,8 kilo watt/m2. Namun demikian pemanfaatan energi tersebut belum dilakukan secara optimal baik dalam bidang riset maupun terapannya. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan energi surya sebatas manfaat alamiahnya. Bahkan ada sebagian masyarakat berpandangan bahwa energi surya tidak ada manfaatnya, cenderung merugikan kehidupannya karena harus menggunakan protektor untuk menghindari sengatannya. Pemanfaatan tenaga surya khususnya dalam bentuk fotovoltaik, yakni terjadinya perubahan energi surya langsung menjadi energi listrik. Pirantinya disebut sel surya. Sel surya

merupakan sambungan dua bahan semikonduktor atau lebih dengan tipe berbeda (tipe N dan tipe P). Berbagai kegiatan penelitian tentang bahan sel surya terus menerus dilakukan baik dalam skala laboratorium maupun industri. Hal ini sangat mungkin mengingat prospek yang sangat besar bagi pengembangan pemanfaatan teknologi sel surya di seluruh dunia apalagi di Indonesia. Makalah ini diharapkan mampu menggugah kesadaran kita semua bahwa Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang melimpah sehingga kegiatan riset energy terbarukan mendapatkan perhatian besar oleh para penentu kebijakan, baik di perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga riset lainnya . Photo-voltaic terdiri dari photo dan voltaic. Photo berasal dari kata Yunani phos yang berarti cahaya. Sedangkan voltaic diambil dari nama Alessandro Volta (1745 1827), seorang pelopor dalam pengkajian mengenai listrik. Sehingga photo-voltaic dapat berarti listrik-cahaya. Belakangan ini, photo-voltaic lebih sering disebut solar cell atau sel surya, karena cahaya yang dijadikan energi listrik adalah sinar matahari. Sel surya merupakan suatu pn junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari bahan semikonduktor, sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari menjadi listrik searah (dc). Bila sel surya itu dikenakan pada sinar matahari, maka timbul yang dinamakan elektron dan hole. Elektronelektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn junction bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah lapisan p. Sehingga pada saat elektron-elektron dan hole-hole itu melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel surya. Jika pada kedua ujung sel surya diberi beban maka timbul arus listrik yang mengalir melalui beban.

II. METODE Langkah awal pada praktikum ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu 3 buah lampu,dua buah sollar cell yang berbeda ukuranya,tiga buah filter cahaya warna merah kuning dan biru,voltmeter power suply dan multitester.. Pertama semua komponen dirangkai dimana pada power supply harus diukur menggunakan voltmeter agar tegangan input yang diberikan dapat terkalibrasi,variasi tegangan input yaitu dibawah 2,5 volt yaitu 0,5 v,1,6 v dan 2 v kemudian power suplly dihubungkan pada lampu pada setiap variasi tegangan yang diberikan.Setelah itu rangkaian pengujian solar cell dirangkai secara seri untuk menghitung keluaran arus dari rangkaian dan disusun secara parallel untuk menghitung tegangan output pada rangkaian. Kemudian pasang solar cell dengan memperhatikan

2 kutub positif dan negative pada solar cell dan rangkaian,gunakan salah satu solar cell untuk pengukuran pertama ini dan setiap variasi tegangan input diberi filter pada bawah lampu secara bergantian warna kuning , biru dan merah.setelah itu catat hasil arus serta tegangan keluaranya setiap variasi pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali.kemudian ulangi langkah langkah diatas dengan solar cell yang berbeda luasnya.

Start

Gambar 1 pengukuran arus

Pengecekan Vin dengan multimeter

Pengecekan Iin dengan multimeter

Perangkaian alat
Tidak

Tidak

Pada Pengukuran Vout

Pada Pengukuran Iout


Gambar 2 pengukuran tegangan

Lampu menyala

Lampu menyala

Ya

Ya

Solar cell paralel dengan multimeter

Solar cell seri dengan multimeter Gambar 3 solar cell III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah data yang diperoleh dari percobaan dengan berbagai variasi yang telah ditentukan.. A. Solar cell ukuran 5 cm x 2.5cm Table 1 SC 1 filter merah Hasil
No V input V output I output

Variasi Vin, filter warna, dan solar cell

Variasi Vin, filter warna, dan solar cell

1
Finish

1.6

0.5 0.5 0.5

6.67 6.67 6.67

2.5

0.5 0.5 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

6.67 6.67 12 12 12 12 12 20 20 20 20 20

2.5

0.48 0.48 0.48 0.48 0.48

16 16 16 16 16

B. Solar cell ukuran 5 cm x 5 cm Table 4 SC 2 filter merah


No V input V output I output

1.6

Table 2 SC 1 pada filter kuning


No V input V output I output

1.6

2.5

0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 8 8 8 8 8 20 20 20 20 20

2.5

0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

12 10 11 11 10 16 16 18 16 16 40 40 40 40 40

Table 5 SC 2 filter kuning


No V input

1.6

Table 3 SC 1 pada filter biru


No V input V output I output

1.6

0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46

4 4 4 4 4 8 8 8 8 8

2.5

V output I output 0.4 8 0.4 8 0.4 9 0.4 8 0.4 8 0.4 13 0.4 14 0.4 14 0.4 12 0.4 12.5 0.5 30 0.5 31 0.5 31 0.5 30 0.5 31

4 Table 6 SC 2 filter biru


No V input

1.6

2.5

V output I output 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.4 12 0.4 12 0.4 12 0.4 12 0.4 12 0.5 28 0.5 28 0.5 28 0.5 28 0.5 28

1.6

2.5

0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 8 8 8 8 8 20 20 20 20 20

1.892 1.892 1.892 1.892 1.892 3.68 3.68 3.68 3.68 3.68 10 10 10 10 10

Table 9 perhitungan daya pada SC1 filter biru


No V input V output I output

P 1.76 1.76 1.76 1.76 1.76 3.68 3.68 3.68 3.68 3.68 7.68 7.68 7.68 7.68 7.68

langkah selanjutnya setelah didapatkan parameter parameter adalah menghitung daya output dengan menggunakan rumus, P = VI........................................................(1.1) Setelah diperoleh daya maka dapat dibandingkan pengaruh lebar solar sel, intensitas cahaya, dan panjang gelobang terhadap daya output solar sel. Table 7 perhitungan daya pada SC1 filter merah
No V input V output I output

1.6

P 3.335 3.335 3.335 3.335 3.335 5.76 5.76 5.76 5.76 5.76 10 10 10 10 10

1.6

2.5

0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

6.67 6.67 6.67 6.67 6.67 12 12 12 12 12 20 20 20 20 20

2.5

0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48

4 4 4 4 4 8 8 8 8 8 16 16 16 16 16

Table 10 perhitungan daya pada SC2 filter merah


No V input V output I output

P 4.8 4 4.4 4.4 4 8 8 9

1.6

Table 8 perhitungan daya pada SC1 filter kuning


No V input V output I output

2 P

0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5

12 10 11 11 10 16 16 18

2.5

0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

16 16 40 40 40 40 40

8 8 20 20 20 20 20

Table 11 perhitungan daya pada SC2 filter kuning


No V input

1.6

2.5

V output I output P 0.4 8 0.4 8 0.4 9 0.4 8 0.4 8 0.4 13 0.4 14 0.4 14 0.4 12 0.4 12.5 0.5 30 0.5 31 0.5 31 0.5 30 0.5 31

3.2 3.2 3.6 3.2 3.2 5.2 5.6 5.6 4.8 5 15 15.5 15.5 15 15.5

Table 12 perhitungan daya pada SC2 filter biru


No V input

1.6

2.5

V output I output P 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.4 12 0.4 12 0.4 12 0.4 12 0.4 12 0.5 28 0.5 28 0.5 28 0.5 28 0.5 28

3.2 3.2 3.2 3.2 3.2 4.8 4.8 4.8 4.8 4.8 14 14 14 14 14

2.5 V. cahaya lampu inilah yang merupakan sumber intensitas cahaya.secara fisis dapat dijelaskan sebagai berikut, foton di dalam cahaya yang jatuh pada permukaan solar cell akan ditangkap oleh semikonduktor. Semikonduktor yang ada pada photovoltaic ini memiliki tipe p dan tipe n yang saling berikatan. Energi cahaya yang diterima oleh semikonduktor ini akan mengakibatkan elektron lepas dan mengalir dalam semikonduktor. Sel photovoltaic memiliki medan listrik yang membuat elektron lepas untuk mengalir ke dalam suatu arah tertentu. Elektron yang mengalir ini ialah arus listrik. Besarnya energy cahaya yang diterima oleh solar cell bergantung pada besarnya energy foton dari sumber cahaya. Di dapatkan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi daya output yang keluar. Ketika dalam suatu rangkaian tegangannya dinaikkan maka intensitas dari cahaya lampu pun akan semakin besar. Ketika intensitas cahaya lampu semakin besar daya outputnya pun semakin besar. Hal ini membuktikan bahwa daya output dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Begitu pula pada pengaruh dari lebar solar cell. Antara solar cell yang berukuran 5 cm x 5 cm (SC 1) dengan solar cell ukuran 5 cm x 2.5 cm (SC2) daya yang dihasilkan adalah lebih besar pada SC 2. Hal ini dikarenakan foton didalam cahaya yang jatuh akan semakin banyak yang diterima oleh solar cell. Hal ini mempengaruhi jumlah electron yang banyak terlepas. Akibat banyaknya electron ini sehingga menyebabkan tegangan bertambah sehingga daya outputnya pun akan semakin besar. Hal ini membuktikan bahwa lebar solar cell mempengaruhi daya output solar cell. Ketika terdapat suatu cahaya yang berwarna merah yang memiliki panjang gelombang terbesar maka frekuensi yang dihasilkan adalah kecil. Akibatnya daya yang dihasilkan adalah kecil dibanding dengan cahaya yang panjang gelombangnya pendek. Namun dalam percobaan dapat terlihat pada table bahwa daya yang dihasilkan dengan filter merah akan lebih besar jika dibandingkan dengan daya yang dihasilkan pada filter kuning dan biru. Padahal yang seharusnya terjadi adalah daya yang besar harus dihasilkan pada filter biru karena panjang gelombangnya yang pendek. Kesalahan ini dapat terjadi dikarenakan beberapa factor termasuk bahwa jenis cahaya lampu yang dipakai dalam percobaan belum bias diketahui dengan jelas dan mengindikasikan bahwa jenis lampu juga memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya panjang gelombang yang berpengaruh pada daya output dari solar cell... IV KESIMPULAN Dari percobaan photovoltaic dapat disimpulkan bahwa daya output solar cell sangat dipengaruhi oleh intensitas cahay , lebar solar cell dan juga panjang gelombang cahaya,dimana daya output solar cell akan semakin besar jika intensitas cahaya semakin besar,semakin lebar solar cell maka daya output yang dihasilkan akan semakin besar. Dan Pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell adalah semakin kecil jika panjang gelombang dari cahaya semakin besar. DAFTAR PUSTAKA
[1] Beiser, Arthur.1987.Konsep Fisika Modern.Jakarta : Erlangga.

Pada percobaan fotovoltaik ini lampu yang digunakan sebanyak 4 buah yang memiliki tegangan sebesar

6
[2] [3] Nuratikah dan S.Yolanita, "Makalah Universitas Mataram, vol. 1, pp. 511, 2012. T. Toto, N. Krisna, dan Surakhman, Rancang Bangun Penampil Cacah Untuk Penentuan Plato Detektor Geiger Muller Berbasis Personal

[4] Rio, Reka. 1982. Fisika dan Teknologi Semikonduktor. Jakarta: Pradnya Paramita.

3 4 5 v rata2

0.5 0.5 0.5 0.5

UAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimaksih kepada dosen fisika modern bapak Zainuri, pak Sukir selaku laboran fismod dab asisten praktikum budiana dan biaunik riski k, serta pihakpihak yang telah membantu saat percobaan dan penulisan laporan ini.

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan


Filter warna Kuning

0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100%

0 0 0 0

no
LAMPIRAN Ralat Nilai V pada solar cell yang pertama Filter warna merah

V 0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.44

VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100%

no 1 2 3 4 5 v rata2

V 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100% VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100% VVrata-rata 0 0

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

1 2 3 4 5 v rata2

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan

no 1 2 3 4 5 v rata2

v 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46

VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100% VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0

ralat mutlak ralat nisbi Keseksamaan no 1 2 3 4 5 v rata2 V 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 v rata2 v 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

ralat mutlak ralat nisbi Keseksamaan no 1 2 v 0.5 0.5

(VVrata2 rata) 0 0

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

ralat mutlak

ralat nisbi keseksamaan


Filter Warna Biru

0 100%

no 1 2 3 4 5 v rata2

v 0.44 0.44 0.44 0.44 0.44 0.44

VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100%

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

no 1 2 3 4 5 Irata-rata

I 6.67 6.67 6.67 6.67 6.67

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 Irata-rata I 12 12 12 12 12 12

I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100% I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100% I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100%

( I-I rata)2 0 0 0 0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan

no 1 2 3 4 5 v rata2

v 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46

VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100% VVrata-rata 0 0 0 0 0 (VVrata2 rata) 0 0 100%

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

( I-I rata)2 0 0 0 0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 Irata-rata I 20 20 20 20 20 20

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 v rata2 v 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48

( I-I rata)2 0 0 0 0 0

(VVrata2 rata) 0 0 0 0 0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan


Filter warna Kuning

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan


Ralat Arus solar cell 1 Filter warna merah

no 1 2 3 4 5 Irata-rata

I 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3

ralat mutlak

I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0

( I-I rata)2 0 0 0 0 0 0

ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 Irata-rata I 8 8 8 8 8 8

0 100% I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100% I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100% ( I-I rata)2 0 0 0 0 0 0

5 Irata-rata

8 8

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 Irata-rata I 16 16 16 16 16 16

0 (IIrata2 rata) 0 0 100% I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100%

0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 5 Irata-rata I 20 20 20 20 20 20

( I-I rata)2 0 0 0 0 0 0

( I-I rata)2 0 0 0 0 0 0

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan


Filter warna Biru

no 1 2 3 4 5 Irata-rata

I 4 4 4 4 4 4

ralat mutlak ralat nisbi keseksamaan no 1 2 3 4 I 8 8 8 8

I-I rata 0 0 0 0 0 (IIrata2 rata) 0 0 100% I-I rata 0 0 0 0

( I-I rata)2 0 0 0 0 0 0

( I-I rata)2 0 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai