Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BBM
Oknum
TNI
kembali
Sertu Risdan digiring aparat. Metrotvnews.com, Palembang: Polisi Militer Kodam II Sriwijaya, Jumat (31/8) siang, menggerebek pangkalan yang menjadi tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM). Pangkalan tempat penimbunan BBM itu berada di Jalan Purwosari, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatra Selatan. Aparat menyita 11 truk tangki berkapasitas 5.000 hingga 10 ribu liter dan truk modifikasi yang diberi tangki. Sayang, 11 truk itu tangkinya sudah kosong. Dua truk modifikasi yang tadinya berisi minyak mentah juga kosong. Sejumlah anggota Polisi Militer dan petugas Kodam II Sriwijaya berjaga-jaga di pangkalan. Aparat juga telah memasang garis polisi di lokasi kejadian. Belasan kendaraan itu diduga milik Sertu Risdan. Anggota TNI ini telah ditangkap. Ia sedang dalam proses untuk disidangkan di Oditurat Militer. Seorang warga sipil yang diduga menjadi kaki tangan Sertu Risdan, kata Kepala Penerangan Kodam II Sriwijaya Kolonel Arm Jauhari Agus Suraji, kini sedang diperiksa petugas. Sertu Risdan dan temannya, Serma Irwansyah, ditangkap Juni lalu. Pangkalan di kawasan Alang-alang Lebar milik keduanya digunakan untuk tempay penimbunan BBM. Diduga ini tempat penimbukan BBM terbesar di Indonesia. Saat itu 356 ton BBM jenis solar dan bensin disita dari pangkalan. Penyidik dari Puspom TNI Mabes Angkatan Darat telah melimpahkan berkas berikut kedua tersangka ke Oditurat Militer 104 Palembang untuk disidangkan. (Sefti Feriansyah/DOR)
Thursday, 22 March 2012 00:39 Awasi SPBU & truk tangki dari aksi penimbunan BBM Opini Wakil Presiden Boediono menegaskan, penindakan hukum terhadap penimbun bahan bakar minyak (BBM) dilakukan di sejumlah daerah. Di Sumut sudah 22 penimbun BBM ditangkap Poldasu di berbagai lokasi, empat di antaranya oknum TNI dan oknum polisi (Waspada 20/3). Instruksi Wapres untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM kiranya perlu dijalankan oleh semua Polda di seluruh Indonesia. Masalahnya, menjelang kenaikan harga BBM per 1 April mendatang dipastikan terjadi aksi borong BBM oleh pihak-pihak yang mengincar keuntungan besar. Sebab, keuntungannya mencapai 30 persen, sehingga semakin banyak BBM yang dapat dibeli saat ini dari berbagai SPBU semakin banyaklah keuntungan masuk ke kantung para penimbun BBM itu. Beli harga lama Rp4500 per liter nanti dijual Rp6000 per liter untuk jenis premium dan solar. Jenis solar kelihatan paling dicari spekulan dan penimbun karena harga jualnya untuk industri bisa jauh di atas Rp6000 per liter. Hemat kita, penimbunan BBM bisa dicegah bila pengawasan dan penjagaan di seluruh SPBU dilakukan dengan ketat, tanpa pilih kasih oleh aparat kepolisian dan dibantu petugas dari TNI serta dari Pertamina sendiri. Lolosnya aksi borong BBM bisa terjadi dengan cara kongkalikong dengan petugas SPBU. Hasilnya dibagi. Tapi juga bisa karena petugas dipaksa atau digertak oleh oknum petugas TNI maupun polisi. Ketimbang keselamatan jiwanya terancam sang petugas SPBU pun memberi saja berapa banyak BBM yang diinginkan sang oknum petugas. Selain bermain dengan oknum petugas TNI dan polisi petugas atau karyawan SPBU masih harus berhadapan dengan banyak oknum terkait lainnya, seperti oknum OKP. Mereka dengan berbagai cara datang memaksa membeli BBM dengan drum atau mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi sehingga muatannya bisa lebih 500 liter per sekali isi. Juga pedagang eceran yang biasanya membeli 1-2 jerigen pakai sepedamotor. Biasanya antrean panjang pun terjadi jika petugas SPBU melegalkan pengisian BBM pakai jerigen dan drum. Motif lain berikutnya adalah kelengahan Pertamina dalam pengawasan. Meskipun truk tangki pembawa BBM dari depot Pertamina menuju SPBU di berbagai daerah sudah disegel, namun faktanya petugas masih menemukan truk tangki yang kencing di sejumlah lokasi jauh dari keramaian untuk mengurangi jumlah volume BBM. Jelas yang rugi di sini adalah pengusaha SPBU-nya. Kalau dulu semasih harga minyak tanah murah, banyak truk tangki yang melakukan trik jahat, mengeluarkan 1-2 drum solar yang harganya lebih mahal untuk diganti dengan minyak tanah yang harganya murah karena disubsidi habis oleh pemerintah sehingga konsumen mobil diesel dirugikan. Yang kelas kakap bisa terjadi penimbunan BBM lewat kapal-kapal di tengah laut. Justru itu penegakan hukum tegas perlu diterapkan oleh semua Polda di Indonesia sampai ke Polsek-Polsek untuk menghindari terjadinya penimbunan BBM yang semakin parah dalam waktu 10 hari mendatang. Jika tidak maka dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan BBM, membuat masyarakat dan dunia usaha menjadi resah karena terganggu aktivitas mereka. Terhadap pelaku penimbunan musti diambil tindakan tegas dengan menjerat mereka sesuai dengan perundangan yang berlaku, di mana pelaku dapat dikenakan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas. Berapa pun jumlah penimbun BBM yang tertangkap harus
diproses dan barang buktinya disita untuk negara. Kalau saja para pelakunya diproses sesuai tingkat kesalahannya, dihukum berat, dipastikan menimbulkan efek jera bagi pihak-pihak lain. Kita berharap jangan sampai aksi penimbunan BBM semakin menjadi-jadi menjelang harihari kenaikan yang sudah di ambang pintu pada awal bulan depan. Jika Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara mengatakan penangkapan BBM sebanyak 13,3 ton dari Dusun Perancis, Kecamatan Badiri, Sabtu (17/3), berkat adanya informasi dari masyarakat maka Polres di daerah lainnya pun harus tanggap atas laporan warganya yang mengetahui di daerahnya terdapat aksi penimbunan BBM. Jika laporan masyarakat ditanggapi dengan cepat dipastikan bakal banyak warga yang dengan senang hati membantu tugas-tugas polisi jika melihat kejahatan. Selama ini ada kesan masyarakat cuek dengan aksi kejahatan di sekitarnya karena laporan yang disampaikan ke polisi tidak ditanggapi secara serius. Warga bahkan harus keluar uang untuk membujuk polisi datang ke daerahnya terkait dengan gangguan Kamtibmas. Mereka yang korban pencurian merasa enggan melapor karena selalu muncul anggapan/asumsi negatif akan dimintai uang ini dan uang itu sehingga jumlah kerugian bisa meningkat dua kali lipat. Tak pelak lagi, menjelang kenaikan harga BBM aparat keamanan dan khususnya Polri wajib kerja keras mencegah terjadinya penimbunan oleh oknum tertentu yang ingin mengambil keutungan dengan cara haram atau ilegal.
Kerugian dari penimbunan bbm
Pihak yang diuntungkan : oknum tertentu yg melakukan penimbunan contoh pedagang bensin eceran Pihak yg dirugikan : pemerintah, masyarakat