9.1 .Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, diharapkan dapat : a. Menjelaskan tanggapan kendali dari sistem kendali otomatis dengan alat kendali PID pada suatu simulator jaringan terkontrol orde ke-2. b. Menyebutkan kriteria pengesetan alat kendali PID. c. Mengotimalkan pengesetan parameter kendali dengan metode jerat terbuka. d. Mengotimalkan pengesetan parameter kendali dengan metode jerat tertutup.
9.2. Teori Dasar Seperti yang telah disinggung pada percobaan tanggapan alat kendali PID, bahwa alat kendali PID banyak digunakan di industri dan pengesetan parameter kontrolnya harus sesuai dengan sistem (plant) yang dikontrol. Pada percobaan ini, walaupun masih bersifat simulasi, praktikan akan dikenalkan dengan beberapa metode penalaan parameter kendali guna memperoleh tanggapan sistem kendali yang optimal. Metode penalaan sering juga disama-artikan dengan metode optimasi sistem kendali. Salah satu kelebihan alat kendali PID dibanding dengan alat kendali yang berkembang pesat dewasa ini, seperti Adaptive Control, adalah bahwa untuk merancang alat kendali ini (PID) kita tidak harus mengetahui model sistem yang akan dikontrol. Untuk memperoleh tanggapan kendali yang optimal, bisa dilakukan pengesetan atau penalaan parameter kendali langsung ditempat sistem yang akan dikendalikan berada. Sementara alat kendali lain seperti yang tersebut diatas, model plant yang akan dikendalikan harus
45
diketahui terkebih dahulu. Itu pun masih memerlukan kemampuan matematis tingkat tinggi. Inilah yang menyebabkan alat kendali PID masih tetap bertahan sebagai primadona di industri kendali dan terus dikembangkan guna memperolaeh kinerja yang lebih baik.
Penalaan parameter kendali Tujuan penalaan adalah penetapan parameter-parameter kendali sehingga kinerja sistem kendali bisa optimum. Optimal dalam arti stabil, peka terhadap adanya perubahan atau gangguan, dan cepat dan mengantisipasi semua jenis perubahan akibat perubahan setpoint maupun gangguan. Oleh karena itu pula penalaan biasa disebut optimasi sistem. Penalaan parameter kendali bisa dilakukan secara teoritis apa bila model (fungsi alih) plant diketahui. Bila model plant tidak diketahui secara jelas maka metode eksperimen adalah yang paling tepat. Metode eksperimen yang dibahas berikut ini adalah metode penalaan, yakni metode jerat terbuka dan jerat tertutup.
9.2.1 Metoda jerat terbuka atau Metode Kurva Reaksi Dalam metode ini, semua alat kendali tidak difungsikan. Plant diberi masukan step dan keluarannya direkam dan diproses. Sehingga diperoleh kurva S. Dari kurva ini diperoleh waktu tunda (delay-time) l dan time constant T seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Dari kedua harga ini dan penguatan plant Ks, kemudian ditentukan parameter kendali untuk masing-masing konfigurasi, berdasarkan tabel Zeigler dan Nichols (Tabel 9.1).
M asukan
P la n t
K e lu a r a n
46
Tabel 9.1 - Penalaan metode jerat terbuka Jenis alat kendali P PI PID Kp
T (L * Ks) 0.95 T (L * Ks) 1.2T (L * Ks)
Ti
L 0.3
Td 0 0 0.5 L
2L
47
Set P o in t
P la n t
K e lu a r a n
Yang perlu dilakukan pada metoda ini adalah memvariasikan Kp, yaitu mulai dari 0 sampai penguatan tertentu, sehingga tanggapan sistem mulai berosilasi. Osilasi disini adalah osilasi uang pertama kali. Penguatan proporsional pada saat sistem mulai berosilasi disebut sustain oscillation atau penguatan kritis (Ku) dan periodenya disebut ultimate period Tu atau periode kritis. Berdasarkan kedua besaran ini, parameter kendali kemudian ditetapkan sesuai tabel berikut.
Tabel 9.2 - Penalaan metode jerat tertutup
Jenis kendali P PI
Kp 0.5 Ku 0.45 Ku
Ti 1 1.2 Pu 0.5 Pu
Td 0 0
PID
0.6 Ku
0.125 Pu
48
Catatan Perlu diperhatikan bahwa berhubungan penguatan simulator jaringan (orde ke-2) yang digunakan disini sangat kecil menyebabkan kondisi osilasi murni (tanpa damping) tidak bisa dicapai dengan alat kendali P. Oleh karena itu, penguatan kritis Ku diambil dari tanggapan osilasi dengan damping terkecil. 9.3. Diagram Rangkaian
C a tu D ay a S e t P o in t V a lu e P I D
P e n ju m la h + -
+ P e n ju m la h P lo t t e r Y (t ) J a r in g a n T u n d a
+ +
A la t U k u r
9.4. Daftar alat 1. Catu daya arus searah 15 Volt 2. Potensiometer set point 3. Alat kendali PID 4. Jaringan tunda, orde ke-2 5. Penjumlah 6. Avometer 7. Sakelar on/off 8. Plotter/CASSY/daq 9. Matlab dan Computer
49
Langkah Percobaan Metoda Jerat Tertutup 1. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukan pada diagram rangkaian dan lakukan pengesetan sebagai berikut : a. T1 = T2 = 5 s b. W= 5 V c. Matikan bagian kendali I dan Kendali D 2. Masukan tegangan step (W=5 V) dan rekam keluaran plant (variabel terkontrol) untuk Kp= 1; 10; 20; 50; dan 100. 3. Pada penguatan (Kp) berapa osilasi tertinggi terjadi dan berapa periode kritisnya ? 4. Berdasarkan hasil pada langkah 3, set parameter kendali sesuai dengan tabel 9.2 dan fungsikan semua alat kendali. Kemudian, rekam variabel terkontrol jika pada alat kendali dengan masukan tegangan step (W= 5 V), seperti pada langkah 2.
Metoda Jerat Terbuka 1. Jangan fungsikan semua alat kendali (rangkaian loop terbuka). Delay line (Jaringan Tunda) di set T1= T2 = 5s. Berikan tegangan step (W=5 V) pada masukan plant (jaringan tunda) dan rekam keluaran plant. Tentukan waktu mati L dan waktu constant T. 2. Berdasarkan hasil pada langkah 5, tetapkan harga parameter kendali berdasarkan Tabel 9.1. Lakukan pengesetan parameter kendali sesuai dengan nilai optimumnya pada rangkaian loop tertutup. Kemudian, rekam variabel terkontrol jika pada alat kendali dengan masukan tegangan step (W= 5 V).
50
Lembar Latihan/Soal:
A. Jawablah dengan singkat dan jelas 1. 2. 3. Apa yang dimaksud dengan sistem Optimasi ? Jelaskan Perbedaan antara Metode Penentuan Parameter PID Reaktan Kurve dengan Metode Penentuan Parameter PID Osilasi ! Apa keuntungan bila mengndalikan sistem dengan menggunakan pengendalian P, PI, dan PID ? B. Buat Pengendalian yang optimasi dengan kedua Metode Tersebut (antara
Metode Penentuan Parameter PID Reaktan Kurve dengan Metode Penentuan Parameter PID Osilasi), dengan MATLAB 4 ?
51