KELAS LT-2D KELOMPOK 5 : 1. MUTIARA HERIS SASMITA 2. RANI NURLINDA 3. SENDY MUTIARA KARLINA 4. SEPTIAN DANNI PRASETYO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2012
I.
Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat : 1. Dapat menggambarkan karakteristik dioda Zener 2. Dapat menentukan tegangan lutut 3. Dapat menggambarkan garis beban dioda
II.
Teori dasar Dioda Zener adalah dioda semikonduktor yang bekerja pada daerah dadal (
break down ). Dioda zener tersedia dalam beberapa harga tegangan dadal mulai 2 V hingga puluhan Volt. Kemampuan dayanya juga bervariasi.
Dioda Zener biasanya dipakai untuk menghasilkan tegangan yang konstan dari suatu sumber tegangan yang tidak stabil.Dioda Zener mempunyai tegangan Knee yang sangat tajam pada saat breakdown, artinya akan terjadi perubahan arus sangat besar pada perubahan tegangan yang sangat kecil. Daya dan arus maksimum dioda zener perlu diperhatikan agar tidak rusak akibat perubahan arus yang besar. Pada rangkaian sumber tegangan biasanya tegangan keluaran dc akan berubah jika beban yang terpasang berubah. Cara sederhana untuk menstabilkan tegangan DC adalah dengan memasang dioda Zener. Jika tegangan keluaran berubah diatas tegangan zener, maka dioda zener akan mempertahankan pada tegangan dadalnya.
III.
Peralatan dan Bahan 1 buah Sumber Tegangan DC 2 buah Multimeter 1 buah Papan Percobaan Elektronika 1 buah resistor 220 ohm 2 buah dioda zener type 82X6,2
GAMBAR ALAT
Sumber Tegangan DC
Multimeter
Multimeter
Resistor
Dioda Zener
IV.
Diagram Rangkaian
V.
Langkah Percobaan
1. Rangkailah dioda zener seperti pada gambar 3.2 dengan Dioda Zener 7.5 V 2. Pastikan Posisi range alat ukur sudah benar sesuai dengan fungsinya dan catu daya pada kondisi minimum. 3. Hidupkan Catu daya, naikkan tegangannya perlahan lahan, sehingga amperemeter menunjukkan 0.06 mA, ukur tegangan dioda zener dan catat pada tabel 1. 4. Ulangi langkah 3 untuk besaran arus seperti pada tabel 3.1. 5. Catat tegangan pada dioda untuk setiap langkah penunjukkan arus ( If ). 6. Kembalikan pengatur tegangan pada posisi minimum. 7. Ubah rangkaian dioda zener seperti pada gambar 3.3 8. Naikkan tegangan catu daya, sehingga amperemeter menunjukkan 0.06 mA, ukur tegangan dioda zener dan catat pada tabel 2. 9. Ulangi langkah 8 untuk besaran arus seperti pada tabel 3.2. 10. Baca dan catat tegangan pada dioda Zener untuk setiap langkah penunjukkan arus ( If ) 11. Kembalikan Pengatur tegangan pada posisi minimum dan matikan semua peralatan. 12. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.4. 13. Atur tegangan catu pada tegangan 8 V dan ukur tegangan beban catat pada tabel 3.3. 14. Naikkan tegangan menjadi 9 Volt dan ukur tegangan beban. 15. Naikkan tegangan menjadi 10 Volt dan ukur tegangan beban. 16. Ganti RL menjadi 1 K 17. Ulangi langkah 13 s.d 15
VI.
Tabulasi Data Tabel. 3.1 Dioda Zener Bias Maju If [mA] Vf [ V ] 0.06 0,65 0.6 0,7 3.0 0,75 6.0 0,76 20 0,8 30 0,825 40 0,84 60 0,85
Tabel 3.2 Dioda Zener bias mundur If [mA] Vf [ V ] 0.06 6,8 0.6 6,85 3 6,9 6 7,0 20 7,2 30 7,3 40 7,4 60 7,6
Tabel. 3.3 Dioda Zener sebagai penstabil tegangan (R = 10 k) Vs VL I [mA] 8 6,9 4,9 9 7 9 10 7,1 13,2
Tabel. 3.4 Dioda Zener sebagai penstabil tegangan (R = 1 k) Vs VL I [mA] 8 6,8 6,56 9 6,9 9,45 10 7 13,5
VII.
Analisa Data Menurut hasil percobaan diatas kita dapat melihat bahwa dioda zenerketika diberi bias maju maupun bias mundur akan tetap mengalirkan arus dan menghasilkan tegangan Dari percobaan tabel 3.3 dan 3.4 dapat dilihatr bahwa dioda zener dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan dari suatu sumber yang tidak stabil. Besarnya resistor yang diberikan juga tidsk berpengaruh pada besar arus dan tegangan yang dihasilkan, karena hasilnya relatif konstant.
VIII.
Tugas dan Pertanyaan. 1. Gambarkan Karaktersitik Dioda Zener pada kertas grafik. 2. Tentukan berapa tegangan breakdown masing masing dioda. 3. Buatlah Tabel untuk percobaan dioda zener sebagai penstabil tegangan
IX.
2. Tegangan breakdown dioda zener 3. A. Dioda Zener sebagai penstabil tegangan (R = 10 k) Vs VL I[mA] 8 6,9 4,9 9 7 9 10 7,1 13,2
B. Dioda Zener sebagai penstabil tegangan (R = 1 k) Vs VL I[mA] 8 6,8 6,56 9 6,9 9,45 10 7 13,5
4. Analisa Data Menurut hasil percobaan diatas kita dapat melihat bahwa dioda zenerketika diberi bias maju maupun bias mundur akan tetap mengalirkan arus dan menghasilkan tegangan Dari percobaan tabel 3.3 dan 3.4 dapat dilihatr bahwa dioda zener dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan dari suatu sumber yang tidak stabil. Besarnya resistor yang diberikan juga tidsk berpengaruh pada besar arus dan tegangan yang dihasilkan, karena hasilnya relatif konstant
X.
Kesimpulan 1. Dioda Zener merupakan dioda semikonduktor yang bekerja pada daerah dadal (break down). 2. Dioda zener dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan dari suatu sumber yang tidak stabil. 3. Dioda zener akan berada pada posisi break down ketika ada tegangan yang melebihi tegangan diodazener. 4. Dioda zener yang diberi bias mundur tetap dapat mengalirkan arus jika diberi tegangan yang lebih besar dari suatu nilai tertentu yang disebut dengan tegangan zener. 5. Diode zener memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".