Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI CNC TURNING

Oleh : Tommy Yaori 515090007

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Tommy Yaori 515090007 2012 I. Tujuan Mengerti tentang cara pengoperasian mesin CNC, milling atau bubut, meliputi cara setting, pemilihan perkakas (tooling), juga memahami program NC dan proses permesinan. II. Peralatan yang Digunakan 1. 2. 3. 4. 5. 6. III. Mesin CNC turning Mata pahat roughing, tool holder PDYRR2029, inset CNMG. Mata pahat finishing, tool holder PDYRR2029, inset DNMG. Kunci L untuk pemasangan mata pahat. Benda kerja. Kompresor.

Dasar Teori CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin

perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan lain-lain. Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat

Tommy Yaori 515090007 membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena menggunakan ballscrew pada setiap poros transportier. Ballscrew bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran namun dapat bergerak dengan lancar. Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232, floppy disc, dan terakhir oleh komputer jaringan kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.

Gambar 1 Ballscrew pada poros transporter mesin CNC Secara umum perbedaan mesin CNC milling dan mesin CNC turning adalah jumlah sumbu (axis) koordinat pada mesin milling terdapat 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan pada mesin bubut dua sumbu (X,Z). Pada mesin milling mata pahat yang berputar, benda kerja tidak berputar, sedangkan mesin bubut benda kerja berputar dan perkakas potong tidak berputar. Banyak proses permesinan yang dapat dilakukan pada CNC bubut meliputi facing, turning, groofing, drilling, threading, boring, dan chamfering. Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang dilakukan

Tommy Yaori 515090007 dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Memutar memerlukan two-axis, kendali alur berlanjut, yang manapun untuk menghasilkan suatu ilmu ukur silindris lurus/langsung atau untuk menciptakan suatu profil. Berbeda dengan mesin perkakas, NC adalah meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer kendali dengan program database berupa kode data yang diubah untuk satu rangkaian perintah yang menyimpan instruksi secara langsung untuk mengendalikan alat-alat bermesin CNC (Computer Numerical Control). Bagian dari mesin CNC turning tidak jauh berbeda dengan yang berada pada mesin bubut konvensional yaitu sebagai berikut:
-

Unit kontrol berupa panel pengontrolan yang berisi tombol-tombol perintah untuk menjelaskan kontrol gerakan mesin yang menggunakan instruksi oleh sistem kontrol elektronika.

Kepala tetap berupa roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel.

Poros utama (spindel) berupa tempat kedudukan pencekam untuk berdirinya benda kerja.

Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat.

Eretan melintang yang menggerakan pahat arah melintang. Eretan memanjang yang menggerakan pahat arah vertikal. Kepala lepas, sejajar kepala tetap untuk membantu pergerakan spindel

Tommy Yaori 515090007 dalam memegang benda kerja.

Tommy Yaori 515090007

Faktor-faktor yang menyebabkan mesin perkakas NC jenis CNC turning ini lebih menguntungkan adalah sebagai berikut: a. Laju produksi cepat. b. Keakuratan lebih besar. c. Menurunkan tingkat sisa benda kerja (pemborosan komponen). d. Frekuensi maintenance berkurang. e. Level ketrampilan yang dibutuhan operator rendah. Adapun kerugian yang dapat ditimbulkan oleh mesin perkakas NC jenis CNC turning ini adalah sebagai berikut: a. Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit. b. Modal yang ditanamkan besar. c. Peralatan sederhana tetap diperlukan. d. Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC. Pembuatan komponen dengan CNC memerlukan akses langsung ke mesin dan instalasi komputer agar memperoleh pengalaman praktis yang amat diperlukan. Dalam menggunakan piranti dan jenis mesin tertentu, seperti mengoperasikan mesinmesin turning, milling dan drilling harus memahami bahasa serta teknik pemrograman memerlukan instruksi.

Tommy Yaori 515090007 Gambar 2 Mesin CNC Turning

IV.

Langkah Kerja
1. Latihan memasukkan program di mesin CNC turning. 2. Cari blok program yang kosong, tekan input, kemudian pilih program untuk

disimpan di dalam memory. 3. Setelah itu masukkan kode G yang ada di buku praktikum. 4. Kemudian untuk pengujian program dilakukan dengan urutan-urutan:
-

Program complete untuk memberi perintah bahwa program selesai. Pemilihan tool path. Check routine untuk pengujian program sempurna atau tidak. Scale untuk menentukan skala dari garis-garis daerah lintasan mata pahat.

Gambar 3 Pengujian Program


5. Setelah memahami cara memasukkan program dan cara pengujian program

Tommy Yaori 515090007 maka praktikan diminta untuk memasukkan kode G sesuai dengan gambar kerja yang diberikan. 6. Lakukan langkah 2.
7. Berdasarkan gambar kerja dari benda kerja yang akan dikerjakan maka kode

G yang dimasukkan adalah : G code pengerjaan pertama: G50S2000; G28U0W0; TO2; G96S250M03; G00X25.Z2.; G71U0.5R1.; G71P012Q016U.5W.2F.2; N012G01X5.F300.; Z-10.; X15.Z-12.; Z-22.; X18.Z-25.; Z-35.; X21.; Z-45.;

Tommy Yaori 515090007 X24.Z-48.; Z-58.; X23.Z-50.; Z-60.; N016X25.; G70P012Q016; G28U2W0; M30; %

Gambar 4 Hasil Pengerjaan Pertama

8. Posisikan benda kerja berkebalikan dengan posisi yang pertama, lalu ketik G code untuk pengerjaan kedua. G code pengerjaan kedua: G50S2000; G28U0W0;

Tommy Yaori 515090007 TO2; G96S250M03; G00X25.Z2.; G71U0.5R1.; G71P012Q016U.5W.2F.2; N012G01X2.5.F300.; Z-10.; X23.Z-30.; N016X25.; G70P012Q016; G28U2W0; M30; %

Gambar 5 Hasil Pengerjaan Kedua

Tommy Yaori 515090007

9. Lakukan langkah 4.
10. Program yang dimasukkan di nomor 7 akan dilakukan proses permesinan,

maka pilih pencekam yang sesuai dengan benda kerja yang akan dijepit.

Gambar 6 Cekam
11. Kencangkan mata pahat di dalam chuck dengan kunci L.

12. Injak pedal pneumatik untuk melakukan penjepitan lebih lanjut terhadap benda kerja.

Gambar 7 Pedal Pneumatik


13. Kemudian lakukan offset tool untuk mendapatkan nilai koordinat awal dengan

Tommy Yaori 515090007 mengaturnya melalui Mazatrol Control Box. pemotongan benda kerja. Setelah itu lakukan proses

Gambar 8 Kontrol Mesin CNC Turning 14. Sebelum benda kerja diambil dari dalam mesin CNC, pastikan mesin CNC telah dimatikan. 15. Setelah mesin CNC dimatikan, ambil benda kerja tersebut dengan menginjak pedal pneumatik. Bersihkan bagian dalam dari mesin CNC.

KESELAMATAN KERJA 1. Praktikan diharuskan memakai jas lab. 2. Praktikan diharuskan memakai sepatu. 3. Tidak boleh sembarangan menekan tombol mesin CNC. 4. Tidak boleh memasukkan anggota badan pada saat mesin sedang berjalan.

Tommy Yaori 515090007 GAMBAR HASIL PERCOBAAN Benda kerja sebelum dilakukan percobaan

Gambar 9 Benda Kerja Sebelum Percobaan Benda kerja setelah dilakukan perobaan

Gambar 10 Benda Kerja Setelah Percobaan

Tommy Yaori 515090007 KESIMPULAN 1. Pada mesin yang berbeda terdapat perintah kode G yang berbeda pula sehingga input program tidaklah sama.
2. Proses simulasi harus selalu dilakukan untuk melihat hasil apakah sesuai

dengan yang diinginkan serta mengkalkulasi waktu proses turning. 3. Saat menggunakan mata potong yang berbeda, maka input dalam program pada bagian mata potong juga harus diubah. 4. Sebelum benda kerja yang dicekam diberikan perintah untuk berputar, benda kerja dibawa ke dekat mata potong, dapat didekatkan hingga 2mm, baru setelah itu diberikan putaran dan mata potong memotong benda kerja.
5. Penggunaan coolant sangat diperlukan untuk mendapat hasil yang maksimal

selain itu juga dapat memperpanjang umur tool.

Tommy Yaori 515090007 1. DAFTAR PUSTAKA


1) Rosehan. 2010. PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI CNC.

Jakarta : UNTAR.
2) Rosehan. 2010. DIKTAT KULIAH TEKNOLOGI CNC.

Jakarta :

UNTAR.

Anda mungkin juga menyukai