Anda di halaman 1dari 5

Mencegah Terjadinya Disintegrasi Bangsa Indonesia

Mengingat terjadinya banyak perpecahan yang di alami bangsa Indonesia akhir-akhir ini meyakinkan kita bahwa tindakan persatuan Indonesia adalah nol. Perpecahan yang terjadi dari dulu sampai sekarang masih belum bisa di selesaikan. Indonesia yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika ternyata masyarakat masih belum sepenuhnya menerapkan semboyan tersebut. Bila mengingat jaman penjajahan dulu terpisahnya timor-timur dari Indonesia dengan alasan perbedaan latar belakang dan sejarah membuat timor-timur memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan negara baru. Pada jaman sekarang perpecahan pun masih terjadi sebagai contoh yang baru-baru ini khasus pelanggaran HAM di sampang menjadi contoh jelas perpecahan yang di akibatkan oleh perbedaan keyakinan menjadi khasus yang berat karena terjadi pelanggaran HAM di sana. Penyebab terjadinya disintegrasi antara bangsa ini dapat dipicu berbagai macam hal dari hal yang kecil bahkan sampai yang besar, seperti kekecewaan masyarakat pada pemerintah, Ketidak samarataan pembangunan di kota dan di desa, perbedaan keyakinan, sampai kesalaha pahaman yang bisa di selesaikan dengan kepala dingin. Mengingat pembangunan yang tidak merata seperti pembangunan gedung mewah di Jakarta yang terus menerus sementara di desa jembatan penghunung antara desa yang ambruk tidak diperbaiki, jelas dapat membuat keiri hatian masyarakat desa. Contoh lain adalah Aceh (GAM = Gerakan Aceh Merdeka) dan Papua yang memiliki kekayaan berlimpah tetapi masyarakatnya hidup miskin karena hasil tambang di keruk oleh pemerintah dan pembangunan tidak dilakukan di daerah tersebut tetapi pembangunan banyak dilakukuan di pulau jawa. Perbedaan keyakinan yang baru-baru ini terjadi di sampang menjadi contoh jelas dan teraktual. Kasus sampang yang melibatkan pelanggaran berat terhadap Hak Asasi Manusia adalah khasus yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Bukankah kita negara yang memiliki kebebasan beragama? Lalu apakah pantas karena perbedaan sedikit keyakinan lalu saling menghakimi antar umat manusia? Separatisme adalah suatu bentuk keinginan memisahkan diri dari suatu entitas yang sifatnya lebih besar yang memiliki legitimasi kekuasaan. Adanya kesadaran yang bersifat etnis/ldiologis sebagai pemilik sah suatu wilayah. Contohnya suatu etnis asli di suatu daerah, yang kemudian merasa bahwa dirinya berhak berdiri sebagai sebuah bangsa merdeka bebas dari Pemerintah atau bergabung ke negara lain karena kedekatan etnis maupun religi. Adanya kesadaran yang bersifat etnis/ldiologis sebagai pemilik sah suatu wilayah. Contohnya suatu etnis asli di suatu daerah, yang kemudian merasa bahwa dirinya berhak berdiri sebagai sebuah bangsa merdeka bebas dari Pemerintah atau bergabung ke negara lain karena kedekatan etnis maupun religi. Penguasaan Sumber Daya. Sumber daya di bisa berarti Sumber

Daya Alam, Wilayah. Beberapa separatisme yang terjadi di Indonesia terjadi diawali dengan ketidakpuasan suatu kelompok terhadap pengelolaan SD yang ada di wilayahnya oleh penguasa yang ada.

Ketimpangan pembangunan di pusat dan daerah diduga menjadi pemicunya separatisme, "17 Agustus adalah hari yang sangat sakral, mendebarkan jantung hati kita. Itu hari proklamasi kemerdekaan kita. Andaikan negara ini adalah sebuah badan, apakah kita yang ada di Jakarta merasakan kesakitan yang ada di perbatasan," ujar pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti. Hal tersebut dia sampaikan dalam diskusi bertajuk "Kesetaraan Lembaga Perwakilan untuk Membangun Daerah" di Gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (5/8). Menurut Ikrar, hampir 66 tahun Indonesia namun masih terjadi ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah. Ketimpangan pembangunan itulah, menurut Ikrar yang membuat masyarakat di daerah perbatasan bersuara, "Kami ini warga negara Indonesia atau bukan? Kenapa kami tak diperhatikan? Selalu dianggap zona merah, rawan berbahaya sehingga ditaruh tentara seperti itu," kata Ikrar menyuarakan masyarakat perbatasan. Ikrar pun mengkritik pemerintah baik pusat maupun daerah. Menurut Ikrar, pemerintah pusat dan daerah sering lempar tanggungjawab atas pembangunan di wilayah perbatasan, "Soal jalan misalnya, kalau rusak yang diperdebatkan adalah apakah itu jalan negara, jalan provinsi atau apa. Itu saja jadi perdebatan lama," kata Ikrar mencontohkan. Beberapa hari terakhir aksi kekerasan bernuansa separatisme menyeruak di Papua. Terakhir, 1 Agustus lalu, kelompok bersenjata Papua melakukan aksi yang menewaskan 4 orang, seorang di antaranya anggota TNI dan melukai sejumlah orang lainnya. Angka Kemiskinan di Indonesia Masih Tinggi Angka kemiskinan di Indonesia sepanjang tahun 2011 dinilai beberapa kalangan masih tinggi walaupun pemerintah mengklaim sudah berhasil menekan angka kemiskinan. Menurut aktivis Dian Irawati masih diperlukan program tepat sasaran untuk mengatasi kemiskinan di tanah air. Dian Tri Irawati dari LSM Rujak Center for Urban Studies mengatakan, pemeritah memang sudah berupaya merealisasikan kebijakan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri. Ia mengingatkan jika pemerintah benar-benar berniat ingin terus menekan angka kemiskinan maka pemerintah jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang menyulitkan masyarakat kurang mampu dalam menjalankan kehidupan seperti izin berdagang dan izin tempat tinggal, Sebetulnya tanpa injeksi

modal dari pemerintah pun mereka akan survive secara ekonomi, konsumsi juga ya ditingkatan lokal sehingga perputaran uang tetap terjaga, tapi itu tidak serta merta dimunculkan oleh program pemerintah, kalau saya tetap melihat apa yang sudah dilakukan memang baik tapi mungkin bagaimana menjaga agar kebijakan yang sudah baik, untuk mencoba memberdayakan rakyat miskin bisa mandiri dan akhirnya bisa lepas dari level kemiskinan, ujar Dian. Dian Tri Irawati berpendapat, jika pemerintah serius menjalankan program yang sudah dicanangkan yaitu pro job, pro poor dan pro environment, pemerintah juga harus serius menjalankan upaya pemberantasan korupsi, Kita tidak akan pernah selesai dalam urusan pengentasan kemiskinan, mau maju dalam pembangunan kalau isu korupsi belum selesai, minimal diminimalisir semuanya drastis menurun di 2012 baru saya bisa percaya bahwa tiga skema ini bisa berjalan, korupsi itu kan di segala lini, di semua program mungkin, itu masih akar masalah dan PR (pekerjaan rumah) besar, kata Dian. Sementara, menurut staf khusus bidang ekonomi Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Lucky Korah, kementeriannya juga sangat aktif berupaya menekan kemiskinan di berbagai daerah. Ditambahkannya tahun depan kementeriannya akan fokus dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI. Ia menjelaskan, Perlu pergerakan ekonomi yang mendorong ekonomi merakyat, dari 22 kegiatan MP3EI sebagian besar ada di kawasan timur Indonesia termasuk di Papua dan Maluku, pertambangan, energi, perikanan, pertanian, pangan termasuk dari bagian itu, kita harapkan dengan memacu daerah tertinggal, memanfaatkan kebijakan MP3EI maka pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran di kasawan tertinggal bisa otomatis turun. Menurut catatan pemerintah, dari jumlah orang miskin sebelumnya yaitu sekitar 17,7 juta orang pemerintah menargetkan turun menjadi 16 juta orang hingga akhir tahun 2011. Pemerintah telah menargetkan untuk dapat menurunkan angka kemiskinan tahun depan menjadi sekitar 14,4 juta orang miskin di Indonesia.(voa/A-147)**
http://www.pikiran-rakyat.com/node/171290

Sejumlah alasan penyebab terjadinya separatisme di Indonesia adalah adanya ketidakadilan, sentiment kesejarahan dan lemahnya pelaksanaan dan control hokum yang memadai. Namun dari ketiga hal tersebut, ketidak adilan menjadi akar yang paling mendasar.

Ada beberapa wilayah yang dapat dianggap sebagai hotspot bagi gagasan separatisme, yaitu Aceh, Papua, dan Maluku. Namun tidak berarti wilayah lainnya tidak memiliki potensi timbulnya separatisme. Sejarah lokal dan dalam versi yang berbeda dari sejarah Indonesia dijadikan sebagai argument untuk membenarkan pemisahan diri. Disamping itu, faktor-faktor ekonomi yang berkaitan dengan kesenjangan horizontal maupun kesenjangan vertical antara pusat dengan daerah juga ikut melatarbelakangi gagasan Separatisme seperti yang terjadi di Aceh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk masalah gerakan separatisme di Papua adalah dengan mengadakan dialog dengan Jakarta untuk pelurusan sejarah bergabungnya Papua ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Upaya pencegahan separatisme dapat dilakukan dengan peningkatan integrasi bangsa.Usaha pengokohan integrasi bangsa sudah dilakukan sejak dulu baik dengan cara militer,persuasive bahkan intensif. Saparatisme di Negara kita muncul karena berbagai faktor, seperti faktor ideologi, ketidak adilan, kesejahteraan, kebijakan politik, penggunaan kekerasan yang melanggar HAM, dan berbagai hal lainnya yang kurang lebih sama. Pertimbangan yang perlu dijadikan pegangan dalam melihat setiap problem konflik di daerah adalah proporsionalitas yang didasarkan kepada takaran yang objektif. Yakni upaya mengaperesiasi variabel yang mendukung kepada integritarisme. Secara teori tidaklah susah mencari konsep untuk menumpas para penggerak separatis itu, tetapi yang hakiki sebenarnya adalah bagaimana caranya merebutk hati dan pikiran rakyat. Meski tetap diperlukan cara yang seimbang dan tepat untuk mengatasi separatisme secara fisik. Diperlukan adanya konsep dan implementasi secara terpadu, meliputi aspek intelijen, pertahanan dan keamanan, hukum, politik, ekonomi dan juga sosio-budaya. Kegiatan multi asfek tersebut dapat efektif apabila berada dalam manajemen yang terkoordinasi. http://umum.kompasiana.com/2009/07/24/separatisme-membangun-bangsa-dengan-empati/ http://panduzone.blogspot.com/2009/11/mengatasi-separatisme-di-indonesia.html Solusi mencegah separatism adalah cara merebut hati dan pikiran rakyat. Untuk merebut hati dan pikiran rakyat diperlukan adanya konsep dan implementasi secara terpadu, meliputi aspek intelijen, pertahanan dan keamanan, hukum, politik, ekonomi dan juga sosiobudaya. Kegiatan multi aspek tersebut dapat efektif apabila berada dalam manajemen yang terkoordinasi. Dengan kata lain berada dalam satu komando, seperti saat Inggris menangani

saparatisme Irlandia Utara. Semua kegiatan operasi berada dibawah satu manajemen yang dipimpin Mendagri. Tetapi yang lebih utama sebenarnya adalah mencari upaya-upaya lain yang dapat dilakukan secara sinergis antar Pemda, juga antara pemda dan pusat, yang dapat meningkatkan nilai-nilai integritas itu sendiri. Banyak upaya yang bisa dilakukan. Misalnya dengan menyelenggarakan pertukaran mahasiswa antar daerah. Mahasiswa Aceh kuliah di Papua, dibiayai oleh pemda Papua. Begitu juga sebaliknya mahasiswa atau siswa Papua kuliah atau sekolah di Aceh, dan dibiayai oleh pemda Aceh. Begitu seterusnya. Demikian juga dengan kelompok tani, dapat saling tukar dan saling isi mengisi antara pemda yang satu dengan lainnya. Dan kita yakin sangat banyak yang bisa dilakukan, dan dapat dibuat lebih menarik sehingga rasa integrasi itu semakin kuat. Tetapi pikiran kea rah itu yang tidak diberdayakan. Operasi militer baru dibenarkan kalau kaum separatis sudah terorganisasi secara militer dan melakukan perlawanan terhadap pemerintah atau aparat dengan menggunakan senjata serta melakukan tindakan kriminal dan kekerasan terhadap masyarakat sehingga menimbulkan ketakutan dan kekacauan. Hal itupun tetap dihadapi dalam berbagai front, ya pencegahan, perlawanan, baik dengan memakai aparat kepolisian atau militer, maupun dengan meningkatkan praktek berdemokrasi itu sendiri. Menurut Markoff (2002) peningkatan demokrasi itu dapat juga dilakukan dengan antara lain para pemimpin diharapkan jangan pernah berupaya untuk menggunakan kekerasan khususnya dengan memanfaatkan polisi dan atau militer untuk memperoleh atau untuk mempertahankan kekuasaannya. ( http://umum.kompasiana.com/2009/07/24/separatisme-membangun-bangsa-dengan-empati/ )

Anda mungkin juga menyukai