Anda di halaman 1dari 11

Nama : Restu Primawardhani NPM : 41155055120117 Network Architecture Tutorial GNS3

TUTORIAL GNS3 GNS3 bukanlah simulator, melainkan emulator untuk perangkat CISCO. Seperti layaknya VirtualBox atau VMWare kita harus menyediakan sendiri installer OS (Windows, Linux, Solaris, dsb), maka GNS3 pun tidak ada artinya tanpa IOS yang sebenarnya .

Spesifikasi sistem yang digunakan adalah Laptop HP 520 dengan Processor Intel Core Duo T2050 @ 1,60 GHz, RAM 1,5 GB. Dengan OS Windows XP Professional SP3.

1. Instalasi GNS3 Download installer GNS3 dari gns3.net. Untuk Windows, download paket GNS3-0.5win32-all-in-one. Selain Windows, tersedia juga paket untuk Linux tgz, bz, deb, dan OSX dmg. Jalankan installer, kemudian ikuti langkah-langkahnya. Instalasi untuk Windows tidak sulit, begitu pula untuk OS yang lain.

2. Konfigurasi GNS3 a. Konfigurasi umum

Jalankan GN3, lalu buka menu Edit > Preferences > General

Terminal command default menggunakan program telnet bawaan Windows. Jika anda lebih suka menggunakan Putty, ganti parameter berikut: Start telnet %h %p menjadi (sesuaikan dengan letak folder putty anda): start d:\programs\putty -telnet %h %p

Parameter-parameter yang bisa digunakan: %h = host; %p = port; %d = device name. Project directory adalah direktori / folder default tempat file network *.net akan disimpan.

IOS/PIX directory adalah folder penyimpanan IOS image anda. Configuration file adalah file konfigurasi GNS3. Semua perubahan konfigurasi tersimpan disini.

b. Konfigurasi Dynamips

Masih di menu Preferences: Edit > Preferences > Dynamips

Tab Dynamips. Executable Path. Letak file executable dynamips yang disimpan saat instalasi. Working directory. Direktori kerja Dynamips. File nvram, bootflash, atau ghost RAM router virtual akan disimpan di folder ini.

Automatically clean the working directory. Default dipilih. Akan menghapus file yang digenerate oleh Dynamips, seperti nvram, ghost file, bootflash, dll.

Enable ghost IOS feature. Default dipilih. Beberapa router akan menggunakan IOS dari satu file ghost secara bersama-sama.

Enable mmap feature. Default dipilih. Mengemulasikan nvram router ke dalam sebuah file. Disimpan di direktori kerja Dynamips.

Enable sparse memory feature. Default tidak dipilih. Tab Hypervisor Manager. Memory usage limit per hypervisor. Batas memory per hypervisor. Nilai default 512MB. Jika Default RAM yang dibutuhkan sebuah router 256 MB, maka sebuah hypervisor hanya bisa menangani 2 router. Router ketiga otomatis akan ditangani hypervisor selanjutnya. Contoh pada file *.net jika dibuat 3 router dengan default RAM 256, router jogja secara otomatis akan ditangani hypervisor port 7201 : [localhost:7200] [[7200]] image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin

[[ROUTER jakarta]] slot1 = PA-8T s1/0 = semarang s1/0 s1/1 = solo s1/1 [[ROUTER semarang]] slot1 = PA-8T s1/0 = jakarta s1/0 s1/1 = solo s1/0 s1/2 = jogja s1/0 [localhost:7201] [[7200]] image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin [[ROUTER jogja]] slot1 = PA-8T s1/0 = semarang s1/2 s1/1 = solo s1/2

se Hypervisor Manager when importing. Default dipilih. Saat membuka file network .net GNS3 akan otomatis distart. Jika tidak dipilih, hypervisor harus distart manual

c. Konfigurasi Capture Paket Atur konfigurasi capture paket disini. Direktori kerja capture paket data adalah file hasil capture akan disimpan. Tentukan pula path program Wireshark untuk melakukan capture. Wireshark tidak menjadi satu paket instalasi dengan GNS3, silakan download dari sini dan install.

d. Konfigurasi Pemu

e. IOS Images

Buka menu Edit > IOS images and hypervisors. Pada tab IOS images, masukkan IOS images. Platform, Model, dan Default RAM biasanya akan otomatis terisi. Nilai IDLE PC bisa ditentukan kemudian saat akan membuat topologi jaringan.

Ada perbedaan penanganan file .net oleh GNS3 dan Dynamips. Untuk mengatasinya, pastikan parameter Default image for this platform dipilih, agar file .net yang disimpan dari GNS3 bisa dibaca juga oleh Dynagen.

Pada tab External hypervisors, jika anda juga menjalankan hypervisor di PC lain bisa anda tambahkan di tabel ini. Hal ini memungkinkan load-balancing pada beberapa hypervisor / PC.

Untuk mempercepat loading IOS image, disarankan IOS di-dekompres (ekstrak) terlebih dahulu. Apalagi jika sering melakukan start & stop IOS. Karena setiap kali di-start, saat boot GNS3 melakukan proses dekompresi image.

3. Membuat Topologi Jaringan Ada sedikit perbedaan antara GNS3 0.5 dan GNS3 0.3 beta. Pada versi sebelumnya ada dua mode untuk membangun topologi jaringan : Design Mode dan Emulation Mode. Design Mode digunakan untuk membuat topologi dan mengkonfigurasinya. Pemasangan router dan koneksi antar router dibuat di mode ini. Sedangkan Emulation Mode digunakan untuk menjalankan (mensimulasikan) topologi yang sudah dibuat. Dua mode ini ada di GNS3 0.5. Lebih fleksibel, karena tinggal menambah router jika diinginkan tanpa harus berganti-ganti mode. Dengan GNS3 0.5, beberapa kemudahan saat membuat topologi jaringan dengan tampilan GUI adalah:

Menyimpan file konfigurasi network .net dan startup-config .cfg Export topologi jaringan dalam bentuk gambar Pembagian load hypervisor untuk menjalankan IOS Mengganti dan menyipan nilai IDLE PC Membuat link antar node, konfigurasi slot network modul, dll

IDLE PC Saat IOS image tadi disimpan di-list lewat menu edit, nilai IDLE PC belum ditentukan. Untuk memasukkan nilai tersebut berikut langkah-langkahnya:

Drag dan drop node dari list di tampilan kiri, start IOS. Kemudian pada console dynagen tulis perintah: idlepc get <hostname>

R0 adalah hostname router anda. Tunggu sebentar hingga muncul tampilan sbb:

Pada contoh tsb masukkan angka 3 atau 4. Setelah klik ok perhatikan bahwa penggunaan CPU sudah turun. Jika tidak didapat nilai dengan tanda asterisk * coba ulangi langkah tadi dari awal.

Jika setelah nilai IDLE PC disimpan dan usage CPU nya masih tinggi, gunakan perintah idlepc show <hostname> untuk melihat kembali nilai-nilai IDLE PC yang ditampilkan sebelumnya.

Otomatis nilai IDLE PC tersimpan di daftar IOS images.

Selain menentukan nilai IDLE PC dari console dynagen diatas, bisa juga dengan cara klik kanan pada router R0 > Idle PC. Untungnya lewat klik kanan ini, anda bisa berkali-kali mengganti nilai IDLE PC. Sedangkan jika lewat console dynagen, sekali nilai IDLE PC sudah disimpan, perintah idlepc get <hostname> tidak bisa dilakukan lagi.

Selengkapnya tentang utilisasi resource bisa dibaca di dokumentasi GNS3, tutorial dynamips / dynagen, atau forum Hacki.

Konfigurasi Node Klik kanan pada router lalu pilih Configure. Akan muncul window Node Configurator. Dari sini bisa diatur:

Midplane (C7200). NPE (C7200) Memories and disks Slots. Disini bisa ditentukan network modul yang akan diinstal dirouter. Walaupun bagian ini tidak dikonfigurasi, saat membuat koneksi antar node lewat icon Add a link, network modul akan otomatis tersimpan.

Advanced . Configuration Register, dll.

Menyimpan FIle Network Untuk menyimpan file network .net gunakan icon Save network file. Jika router sudah dikonfigurasi, simpan running-config dengan perintah write. Kemudian klik icon Extract all startup-configs untuk menyimpannya dalam file <hostname>.cfg. Sehingga setiap file network .net disimpan, otomatis startup-config juga akan disimpan.

Hostname Perubahan hostname dari startup-config tidak begitu saja mengubah hostname node pada tampilan gambar topologi. Untuk mempermudah, sebaiknya ganti secara manual hostname node sehingga sama dengan hostname yang tersimpan di start-up config dengan cara klik-kanan node > Change the hostname. (pada dokumentasi GNS3 hostname pada tampilan gambar biasa disebut routername)

Bridging dengan Host Komputer Router virtual di GNS3 / Dynamips bisa berkomunikasi dengan real network dengan cara bridging interface router virtual dengan interface host Komputer. Gunakan shortcut Network device list yang sudah disediakan di start menu, sehingga akan muncul tampilan sbb:

Disini menggunakan: \Device\NPF_{B3D69433-5670-4C72-BC4D-4AE67392AD4E} Pada tampilan GUI, drag Cloud dari Node Type, kemudian klik kanan > Configure. Pilih interface LAN pada menu dropdown, kemudian klik Add.

Catalyst Memang saat ini IOS Catalyst Switch belum didukung oleh Dynamips (dan tentu saja GNS3). Sebagai gantinya, gunakan IOS 2600, 3600, atau 3700 plus modul NM-16ESW. Keterangan lebih lanjut mengenai modul etherswitch ini, bisa dilihat di cisco.com. Atau yang lebih sederhana lagi gunakan Node Type > Ethernet switch yang mendukung enkapsulasi 802.1q (vlan). Ethernet swtich juga bisa dihubungkan dengan real network melalui Node Type > Cloud.

Frame Relay & ATM Switch Seperti menggunakan Ethernet switch, GNS3 / Dynamips juga menyediakan perangkat Frame Relay switch yang nggak perlu IOS. Konfigurasinya juga sangat mudah, tinggal lakukan saja mapping source / destination port dan DLCI. Perangkat lainnya seperti ATM switch dan ATM bridge juga tersedia.

Console Dynagen Seperti yang sudah saya singgung diatas, GNS3 tetap menyertakan console untuk menjalankan perintah-perintah dynagen. Untuk menampilkan semua perintah ketik help. Untuk melihat detail perintahnya ketik help <command> atau <command> ? (kebanyakan perintah tidak dilengkapi dengan help). Capture Paket GNS3 menyediakan kemudahan dalam melakukan capture paket. Klik-kanan pada link, klik Capture. Hasil capture akan tersimpan di folder Capture yang sudah dikonfigurasi sebelumnya. Untuk melakukan capture via console, gunakan perintah : capture <hostname> <intf> <nama_file>. Untuk stop capture: no capture <hostname> <intf> <nama_file>. Contoh: capture R0 f0/0 no capture R0 f0/0 capture R2 s1/0 R2.cap HDLC (untuk interface serial pastikan juga enkapsulasi yang digunakan) no capture R2 s1 technorati: Cisco,networking,emulator,GNS3,dynamips,dynagen,IOS del.icio.us: Cisco,networking,emulator,GNS3,dynamips,dynagen,IOS

Anda mungkin juga menyukai