Anda di halaman 1dari 9

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi

terhadap Komunitas IT di Indonesia

Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti


"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti
"sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak"

Hal lain yang bisa didapat dari komunitas adalah menambah pengetahuan
dari sharing/berbagi ilmu, yang tentunya berhubungan dengan komunitas
yang terbentuk, semisal komunitas motor tentunya para anggotanya
sharing ilmu tentang ke-motor-an, komunitas IT berbagi ilmu tentang
perkembangan IT dan seterusnya. "Dampak" lain yang bisa timbul dari
ber-komunitas adanya penambahan finasial, misalnya penawaran proyek,
kerjaan, atau hal lainnya.

Apapun definisinya, komunitas harus memiliki sifat interaksi (the nature of


interaction). Yaitu interaksi yang informal dan spontan harus lebih banyak
dari yang interaksi yang procedurally formalized (seperti dalam birokrasi),
serta memiliki orientasi yang jelas (goal-oriented). Keanggotaan sebuah
komunitas terbentuk lebih karena adanya struktur yang alamiah (tight-knit
web-like structure); lebih dari struktur yang hierarkhis. Ciri utama sebuah
komunitas adalah adanya keharmonisan, egalitarian, serta sikap saling
berbagi nilai dan kehidupan. Contoh dari komunitas adalah kehidupan
pada desa-desa di era pra modern.

Kenapa komunitas begitu penting? Karena “.... community provides


human beings with the unifying means of elevating the dignity of each
person, providing for the needs and aspirations of all in a group, doing this
in harmony with the natural environment, and making possible the
communication and interaction between other social and political groups”.
Begitu besar peran komuitas, karena ia dapat menjadi representatif
kebutuhan individu-individu di dalamnya, dapat menciptakan keselarasan
dengan alam, dan memungkinkan untuk berinteraksi dengan lembaga-
lembaga di luarnya. Suatu komunitas tak akan dapat menutup dirinya
sendiri. Ia harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan komunitas lain,
secara lokal maupun global. Ada keterkaitan yang kuat antara satu
komunitas dengan lainnya.

Konsep Dewey tentang Komunitas di Indonesia


Dalam Democracy and Education, Dewey melihat komunitas terbangun
dari ikatan-ikatan (commonalities) yang secara rumit saling terkait melalui
komunikasi. Dewey mengamati bahwa “masyarakat tidak terus ada karena
penyebaran, karena komunikasi, tetapi cukup layak jika dikatakan bahwa
masyarakat terwujud dalam komunikasi” (1916, hlm. 4). Ikatan-ikatan,
dalam bentuk seperi ‘tujuan, kepercayaan, dan pengetahuan’ (hlm. 4),
adalah keharusan bagi terbentuknya komunitas, dan terbangun melalui
komunikasi. Dalam konsepsi Dewey, komunikasi dan cara-cara di mana

1
komunikasi dilakukann adalah krusial bagi pembentukan komunitas, dan
kita bisa menyimpulkan juga bahwa ‘kualitas’ komunikasi menyatu dengan
kualitas komunitas tersebut.

Gagasan Dewey tentang komunitas juga menyangkut partisipasi. Tatkala


individu-individu berkerja sama, memasuki “aktifitas orang lain” dan
“[mengambil] peran dalam upaya bersama dan kerja sama” maka mereka
sedang berpartisipasi dalam pengembangan komunitas. Dewey melihat
komponen partisipatif dalam komunitas sebagai hal yang esensial, “kalau
tidak, hal seperti komunitas menjadi tidak mungkin ada” (1916, hlm. 24).

Dewey berpendapat bahwa peran interaksi tatap muka dalam


pembentukan komunitas tidak bisa digantikan. Ia mengamati bahwa
komunitas, “dalam pengertian yang paling mendalam dan kaya . . . harus
selalu menyangkut hubungan tatap muka” (1927, hlm. 211), dan ia
menemukan bahwa komunitas lokal adalah yang paling signifikan di
antara komunitas-komunitas lain.

Di tengah perkembangan teknologi dan komunikasi berperantara, Dewey


membayangkan bahwa “akibat yang mereka [teknologi dan komunikasi
berperantara] timbulkan terhadap hubungan tatap muka sungguh besar
dan terus-menerus, sehingga tidak berlebihan untuk menyebut adanya
‘zaman baru hubungan manusia.’

Terlihat bahwa Dewey menganggap bahwa kekuatan komunitas pada


tingkat yang paling dasar terletak pada hubungan interpersonal.
Karenanya, kita bisa melanjutkan pendapat ini dengan mengatakan bahwa
seiring melemahnya hubungan (komunikasi) interpersonal, kemampuan
sebuah komunitas untuk melanggengkan dirinya juga berkurang.

Di Indonesia, komunikasi tatap muka lebih memiliki “bobot” komunikatif


ketimbang komunikasi berperantara, bahkan juga di metropolitan Jakarta
yang telah “terbaratkan” sekalipun. Komunikasi tatap muka menjadi jauh
lebih penting, dan tampaknya menjadi sarana utama komunikasi. Melalui
komunikasi tatap mukalah integritas orang diuji, rasa percaya dibentuk,
dan kontrak sosial dibuat dan dipelihara. Meskipun pers, terutama media
cetak, berkembang di seluruh Indonesia, pers telah memiliki hubungan
yang kurang serasi dengan publik pembacanya.

[Interaksi tatap muka] adalah mengapa keluarga dan kehidupan


bertetangga, dengan segala kekurangannya, selalu menjadi tempat
persemaian, yang dengannya sifat-sifat terbentuk secara stabil dan
gagasan-gagasan diperoleh yang kemudian menjadi akar dari karakter
(1927, hlm. 211)
Usaha-usaha yang bermakna dalam hal pembangunan kembali komunitas
haruslah utamanya bermula dari komunitas-komunitas itu sendiri dengan
mengidentifikasi, mengakui, dan berbagi nilai-nilai bersama (Prasodjo &

2
Shoemaje, 2001). Dewey menemukan bahwa pembentukan komunitas
haruslah secara suka rela dan berlandaskan pada nilai-nilai bersama, dan
bukannya “dipaksakan secara mekanis” (1989, hlm. 17), “Komunitas-
komunitas” baru telah terbentuk, berlandaskan pada persepsi-persepi
identitas kelompok.

Sekarang ini, kemudahan dalam memperoleh akses Internet mendorong


lahirnya berbagai komunitas dunia maya. Salah satunya adalah komunitas
para pengguna, peminat, dan para professional IT. Persamaan minatlah
yang menyatukan mereka dalam satu komunitas.

Bermula dari adanya satelit Palapa tahun 1976 di Indonesia, masyarakat


dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi dengan cara cepat dan
mudah, yang memang pada dasarnya satelit Palapa mempunyai manfaat
dalam komunikasi antar tempat di permukaan bumi, sebagai titik acuan
untuk menetapkan lokasi di ruang angkasa, mengamati bumi dan
lingkungannya, mengumpulkan dan melaporkan informasi ilmiah, serta
untuk keperluan penyiaran. Dengan sistem distribusi informasi satelit:
1. Dari titik ke titik (point to point); dari sumber informasi ke pengguna
2. Distribusi (distribution); yahoo, MSN, dan lainnya
3. Penyiaran (Broadcast)
Saat ini dampaknya adalah memunculkan adanya suatu komunitas yang
menggunakan fungsi satelit sesuai kepentingan dan kebutuhan masing-
masing pengguna.

Selama itu pula taraf hidup serta kebutuhan fasilitas yang diperlukan bagi
masyarakat Indonesia semakin kompleks dan berkembang sesuai
paradigma masyarakat dunia yang sedang membangun dengan pesatnya
. Misalnya saja kebutuhan bagi listrik masuk desa lalu berkembang
pesatnya sarana transportasi, telekomunikasi, atau informasi yang telah
dibuktikan dengan diluncurkannya satelit Palapa di zaman itu .

Menurut Toffler, 1980, tiga gelombang periode sejarah umat manusia:


Frist Wave (8000 SM - 1700 SM)
Terjadi Perubahan cara hidup manusia dengan ditemukan dan
diterapkannya cara bertani dan bercocok tanam yang menetap, setelah
sebelumnya berburu dan nomaden.

Second Wave (1700 SM - 1970)


Revolusi industri; adanya penemuan, pengembangan, dan penerapan
teknologi mesin mekanis sebagai pengganti tenaga hewan dan manusia.
Gelombang ini memicu perkembangan di bidang industri, transportasi,
bisnis, dan sebagainya.

Third Wave (1979 – 2000)


Penemuan dan pengguna teknologi informasi elektronik dan
komputerisasi:

3
Kemajuan komunikasi dan pengolahan data
Penerbangan dan angkasa luar
Energi alternative
Teknologi biologi dan genetika
Teknologi transportasi

Pasca industrial membawa manusia pada era elektronik dan komputer. Era
ini menciptakan lompatan besar dalam perkembangan teknologinya dan
menciptakan ledakan informasi dan komunikasi. Lima dimensi masyarakat
pasca-industrial:
1. Pergantian dari suatu ekonomi yang memproduksi barang menjadi
ekonomi yang memproduksi jasa.
2. Peningkatan (baik dalam ukuran maupun pengaruh) dari kelas
professional dan pekerja teknis.
3. Masyarakat pasca-industrial terorganisir di sekitar pengetahuan,
khususnya pengetahuan teorities.
4. Teknologi komputer telah melipatgandakan kemampuan dalam
mengolah pengetahuan.
5. Pengelolaan pertumbuhan teknologi merupakan suatu tujuan yang
penting.

Di Indonesia, komunitas IT memang sudah berkembang sejak lama, hanya


saja perkembangannya timbul dan tenggelam.

Komunitas IT khususnya sistem operasi; Komunitas Linux dengan KPLI-nya,


Komunitas MacOS, MUGI (Microsoft User Group Indonesia), INDC, WSS-ID
(Windows Server System Indonesia), dan lainnya, sejak beberapa tahun
lalu mulai bermunculan.

Perkembangan teknologi di bidang komunikasi dan informasi telah


membawa manusia pada babak baru kehidupan social yang sama sekali
berbeda.

Saat ini masyarakat Indonesia sedang berada dalam era informasi.


Perjalanan ini sesuai dengan analisis Toffler yang membagi tiga tahap
perkembangan peradaban manusia: agrikultur, industri, dan informasi.
Terlepas apakah perjalanan pembangunan ini telah sama dengan
perkembangan sikap masyarakatnya atau tidak, yang pasti, bahwa era
pembangunan kita sekarang ini disebut era informasi, dan dalam arena itu
pula, era pembangunan kali ini menargetkan terbentuknya suatu tatanan
masyarakat baru, yaitu masyarakat informasi

Dalam memasuki era mikroelektronika (microchip –pengganti vacuum


tube-) baru, dunia memulai era informasi dan babak baru information
Super Highway yang bersifat Borderless (tidak mengenal batas Negara),
masyarakat informasi terbentuk.

4
The fundamental to the growth of the information society is the rise of
knoeledge industries that produce and distribute information (Machlup,
1962).

Pekerja/masyarakat informasi adalah suatu bangsa di mana mayoritas


angkatan kerja adalah terdiri dari para pekerja informasi, dan di mana
informasi merupakan elemen yang paling penting. Para pekerja individu
masyarakat informasi adalah yang aktivitas utamanya dalam hal
memproduksi, memproses, atau distribusi informasi, serta memproduksi
teknologi informasi. Yang kemudian menjadikan komunikasi dan informasi
sebagai komoditas utama di mana informasi menjadi energi yang
menggerakkan dinamika sosialnya, (Rogers, 1986).

Tiga tahapan ciri-ciri masyarakat pekerja informasi:


1. Mencakup para pekerja yang kegiatan primernya adalah memproduksi
dan menjual pengetahuan, yaitu ilmuwan, investor, guru, pustakawan,
jurnalis, dan pengarang.
2. Meliputi mereka yang mengumpulkan data penyebarluasan informasi,
yang menggerakkan informasi di kalangan pasar, menyelidiki,
mengkoordinasi, merencanakan, dan memproses informasi pasar.
3. Mencakup para pekerja yang mengoperasikan mesin-mesin dan
teknologi informasi yang menunjang kedua sector terdahulu. Termasuk
kedalamnya, operator komputer, pemasang telepon, dan bagian
perawatan televise.

Dengan ciri-ciri masyarakat informasi, yaitu:


1. Peran informasi yang sangat luas bahkan sudah memasuiki berbagai
bidang kehidupan. Begitu cepatnya arus informasi melanda bidang
kehidupan membuat orang bingung memilih dan mengambil keputusan
akibat banyaknya pilihan. Maka abad ini disebut dengan abad
informasi.
2. Di Negara-negara Barat, khususnyaAmerika Serikat, sedang
berkembang abad pasca industri, yaitu suatu keadaan di mana aktivitas
informasi telah mendominasi aktivitas ekonomi dan kehidupan
masyarakat. Artinya sector ekonomi yang semula berlandaskan sector
industri, sekarang bergeser menjadi sector ekonomi yang berlandaskan
informasi.
3. Aktivitas produksi industri dan pertanian sekarang lebih tergantung
pada efesiensi dari aktivitas di bidang informasi ini dari pada efisiensi
hanya dari jalur produksi. Artinya, efesiensi dalam segala tahap
kegiatan yang berkenaan dengan soal informasi dan komunikasi untuk
kesuksesan bisnis, seperti promosi, pemasaran, pelayanan, menjadi
begitu penting dan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu
usaha.
4. Karakteristik dari kecenderungan teknologis abad ini adalah
konvergensi atau terjadinya penggabungan antara komputer dengan
teknologi komunikasi.

5
5. Kombinasi antara kemampuan komputer yang luar biasa dengan
teknologi komunikasi menghasilkan banyak kemudahan dalam
kehidupan manusia, sedangkan karakteristik kecenderungan social
ialah dengan meluasnya teknologi yang disebut telematic ke seluruh
masyarakat.
6. Telematics adalah suatu teknologi yang dikembangkan sebagai respon
terhadap permintaan pasar bagi suatu komunikasi yang lebih efesien
dan akses ke informasi yang lebih cepat dan lebih efektif. Inilah yang
kita lihat pada internet saat ini. Kemudahan informasi dan komunikasi
merupakan kunci produktivitas yang lebih tinggi, peningkatan kualitas
dari produk akhir, dan sukses pasar.

Contoh yang jelas adalah Portal IT Pro, WSS-ID.ORG (Windows Server


System Indonesia) -http://wss-id.org- yang saat ini membernya hampir
mencapai 10.000 orang merupakan komunitas online yang banyak
dikunjungi masyarakat yang di dalamnya sarat informasi baru, tutorial, e-
Book, forum, Gallery,dan lain-lain.

Pada bidang bisnis contohnya, komunikasi telah menjadi tulang punggung


berbagai keputusan, kebijakan, serta keberhasilan bisnis. Bersamaan
dengan tumbuhnya teknologi informasi di dunia, kehidupan bergeser ke
suatu konsep intelligent environment suatu lingkungan kehidupan yang
terintegrasi dengan teknologi untuk memberi suatu kehidupan yang lebih
baik. Pada bidang komunikasi hal ini dapat ditelaah melalui lahirnya
berbagai dukungan komunikasi yang bervariasi, sehingga melahirkan
konsep multimodal communications.

Hal itu bisa lebih terlihat dalam penggunaan millinglist. Millinglist memang
masih banyak digunakan oleh komunitas IT di Indonesia dan masih
diyakini tergolong ampuh untuk saling tukar-menukar informasi. Hanya
saja kalau menggunakan media ini akan membebani mail-box, apalagi
apabila komunitas tersebut sudah semakin besar, maka pemanfaatan
mailinglist jelas kurang efektif, terutama bagi mereka yang memanfaatkan
e-mail gratisan. Semakin banyak anggota yang mendaftar atau join akan
semakin banyak pula e-mail yang masuk ke dalam mailbox kita.

Perkembangan teknologi komunikasi dan telekomunikasi seperti Internet


dapat mengubah banyak orang menjadi kosmopolitan. Picasso yang
dikutip Muis (2001) mengatakan bahwa dunia telah menjadi kosmopolitan
dan kita saling mempengaruhi satu sama lain. Era global (Era Internet)
membuka mata hati bahwa di dalam kehidupan ini kita perlu orang lain di
mana pun tanpa mengenal batas. Yang kemudian mengarahkan para
pengguna untuk membuat suatu komunitas untuk mempermudah dan
mendapatkan lebih banyak informasi yang mereka inginkan atau
butuhkan.

6
Internet sudah menjadi suatu media pilihan untuk mendapatkan informasi
aktual dan faktual. Walaupun Internet bukanlah panacea, satu-satunya
pilihan, namun sudah menjadi harapan utama untuk mendapatkan
informasi aktual.

Keampuhan Internet di Era global sebagai media pengaruh cukup


signifikan terhadap budaya tradisional. Internet mampu menggeser
budaya hidup masyarakat, misalnya : … masyarakat menjadi semakin
longgar (permisif) terhadap perilaku yang untuk beberapa tahun yang lalu
kurang enak dipandang kini menjadi biasa. … perilaku remaja (dan juga
orang tua) yang begitu longgar terhadap pergaulan yang menjurus kepada
penyimpangan norma agama (Suyono, 1999). Disamping itu era global
menurut Abidin (1999) mampu :
1. Mengubah pola hidup, seperti :
a. dari agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern
b. dari lamban ke serba cepat
c. dari berasas nilai sosial menjadi konsumeris materialistis
d. dari tata kehidupan tergantung dari alam kepada menguasai alam
2. Membawa perubahan perilaku, terutama pada generasi muda (para
remaja), seperti :
a. …pergaulan a-susila di kalangan pelajar dan mahasiswa. Pornografi
yang susah dibendung (Masih ingat…….. Itenas 2001)
b. kecanduan terhadap ecstasy

Perkawinan tradisional yang dulu cukup dengan jodoh satu kampung, di


era global dengan bantuan Internet perkawinan dapat meretas batas
bukan saja desa tapi negara. Seperti akan kawinnya Sanad Biber dari
Bosnia dan Tri RK gadis dari Kediri (Sadaruwan, 2001). Memang jodoh di
tangan Tuhan, tapi usaha manusia tetap dibutuhkan. Perkawinan lintas
negara (kesejagadan) berawal dari pemanfaatan Internet dengan fasilitas
chatting dan e-mail. Sekarang telah berkembang dengan situs-situs yang
menarik hati.

Tersimpulkan sekarang ini arah teknologi komunikasi dan informasi terkait


dengan penggunaan jaringan komputer internasional mempunyai
kegunaan dalam:
1. Pengolahan data jarak jauh; pengolahan data otomatis.
2. Transaksi.
3. Telecommuting; data masuk dan keluar dari jarak jauh.
4. Masyarakat yang impersonal ; masyarakat yang terlalu bergantung
dengan kecanggihan teknologi dan hampir melupakan kemampuan
manual.
5. Masyarakat semakin rentan (Vulnerable); terlalu banyak menyerap
informasi atau mengakses teknologi sehingga memberi dampak
negative terhadap individu tersebut..

7
Dicirikan kecenderungan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi di masa yang akan datang, yaitu:
1. Digitalisasi seluruh data; dibuat dalam sistem bilangan binear –hanya
dua angka dalam bilangan biner-, yaitu 1 (on) dan 0 (off).
2. Interface pengguna alamiah yang lebih banyak dan lebih baru (natural
user interface).
3. Meningkatnya mobilitas teknologi informasi.
4. Spesialisasi teknologi informasi.
5. Teknologi multiguna dengan kemampuan yang lebih luas dan
fleksibilitas yang lebih besar.
6. Jaringan kerja dalam jaringan (the networking of network); kaitannya
dengan interface.

Tetapi dilema Negara-negara yang sedang berkembang dalam


menghadapi perkembangan teknologi, seperti Indonesia adalah:
1. Tidak ada satu pun Negara yang dapat menolak, melawan, atau
menahan masuknya perkembangan teknologi komunikasi beserta
dampaknya, baik maupun buruk.
2. Setiap Negara harus menentukan pilihan, bersikap pasif atau aktif
dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi.
3. Identitas cultural tidak selalu efektif dalam menangkal inovasi informasi
akibat perkembangan teknologi komunikasi.
4. Tidak ada jalan pintas yang dapat ditempuh dalam mengembangkan
teknologi komunikasi.
5. Teknologi tidak dapat dibeli, karena teknologi harus dikuasai, diproduksi
secara local, dan diintegrasikan dengan lingkungan sosio cultural
setempat.
6. Tanpa teknologi informasi dan komunikasi tidak satu pun teknologi
maju lainnya dapat berkembang.

Hal tersebut dapat dilihat dari Portal IT Pro yang bisa membawa Indonesia
sebagai Negara terpandang di industri IT dunia, karena bukan tidak
mungkin jika dari portal ini suatu saat akan muncul inovasi-inovasi baru
untuk mendukung perkembangan IT di Indonesia.

Berkembangnya komunitas IT merupakan pertanda bahwa SDM IT di


Indonesia mulai diperhitungkan. Pada dasarnya tujuan utama dari suatu
komunitas IT adalah berbagi pengetahuan dan pengalaman sesama
penggunanya. Dan pada akhirnya akan tumbuh dan berkembang juga
peluang bagi pengguna untuk mendapatkan informasi yang berhubungan
dengan pekerjaan, pendidikan, dan lainnya.

Memang cukup banyak komunitas IT di Indonesia. Mungkin kalau


dibandingkan dengan Negara berkembang lainnya, di Indonesia komunitas
IT termasuk paling banyak dan menyebar di seluruh Indonesia. Namun
demikian dengan semakin berkembangnya komunitas IT diharapkan

8
sumber daya IT Indonesia bisa diandalkan untuk mengisi pembangunan
yang masih jauh membentang.

Di lain sisi, masalah-masalah sebagai akibat perkembangan teknologi


informasi akan bermunculan, antara lain:
1. Kesempatan kerja yang semakin menyempit, dikarenakan bertambah
meningkatnya otomatisasi dalam proses produksi sebagai hasil
berkembangnya teknologi komputerisasi, robotisasi, dan kemudian
yang dikenal artificial yang hamper seepnuhnya dapat menggantikan
fungsi tertentu manusia dalam kelangsungan proses produksi barang
atau pun jasa.
2. Persaingan yang amat berat dalam bisnis teknologi informasi berikut
rangkaian produk ikatannya. Negara-negara berkembang tertentu tidak
mungkin berperan sebagai pesaing yang setara dalam kompetisi
teknologis, ini karena lawan yang dihadapinya adalah Negara-negara
berteknologi tinggi.
3. Tekanan-tekanan ekonomi dari Negara maju terhadap Negara
berkembang sebagai konsekuensi dari ketergantungan Negara
berkembang di berbagai sector ekonomi dan perdagangan.
4. Berubahnya pola industrialisasi dunia, dalam arti tidak terwujudnya
harapan Negara-negara berkembang mengenai akan dimanfaatkannya
dunia ketiga sebagai lokasi investasi industri, karena tersedianya bahan
mentah dan tenaga kerja. Ternyata kemudian pemanfaatan dimaksud
tidaklah sepenuhnya persis seperti yang kita bayangkan sebelumnya.

Serta dampak negative dari kemajuan teknologi komunikasi adalah:


1. Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan, dan pemanfaatan
informasi
2. Tidak meratanya distribusi informasi
3. Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif
4. Terjadinya invasi terhadap privasi
5. Terjadinya polusi informasi
6. Timbulnya permasalahan yang berkaitan dengan hak cipta

"Penguasaan tekonologi informasi komunikasi secara kreatif dan inovatif


membentuk dan menambah pengetahuan yang up to date (mutakhir),"
ujar Silvana.
Oleh karena itu, diharapkan dengan banyaknya komunitas IT di Indonesia
yang muncul, terbentuk masyarakat IT Indonesia yang handal dan
professional. Yang lebih penting lagi dalam sebuah komunitas jangan
mencari kelemahan suatu produk, berbau politis, menjelek-jelekkan
produk tertentu, karena semua teknologi pada dasarnya untuk
mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai