Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

R DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DI RUANG LUKMANUL HAKIM RUMAH SAKIT AL-IHSAN BALEENDAH

Pengkajian Pengumpulan Data Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Status Perkawinan Agama Suku Bangsa Alamat Diagnosa Penyakit Tanggal Masuk Tanggal Pengkajian Sumber Informasi : Islam : Sunda : Jalan Kiang Roke. Banjaran : Typoid : 17 Juni 2009 : 19 Juni 2009 : Klien dan keluarga klien : An. R : 11 tahun : Laki laki : Pelajar : Belum menikah

Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Status Perkwinan Agama Suku Bangsa Alamat : Islam : Sunda : Jalan Kiang Roke. Banjaran : Ny. E : 42 tahun : Perempuan : Anak : Ibu Rumah Tangga : Menikah

Hubungan dengan klien

Riwayat Kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit Sejak 1 minggu yang lalu klien mengeluh demam, demam terutama sore menjelang malam, disertai mual dan pusing. Klien kemudian dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit dan disarankan untuk dirawat di gedung Lukmanul Hakim RSUD. Al-Ihsan, Baleendah. Keluhan Utama Saat Dikaji Klien mengeluh demam disertai dengn badan lemas dan mual. Klien mengatakan demam bertambah bila klien melakukan aktifitas dan demam berkurang bila klien bedrest. Klien mengalami demam terutama sore menjelang malam. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien belum pernah menderita sakit yang sama dengan sekarang. Klien mengatakan pernah menderita sakit flu biasa, batuk dan demam. Klien belum pernah dirawat di rumah sakit manapun sebelumnya. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit infeksi ataupun penyakit keturunan. Keluarga klien yang mengalami sakit flu atau pusing dan biasanya diobati dengan obat obat warung.

Pola Aktifitas Sehari hari NO 1. Aktifitas Nutrisi Makan Makan tidak teratur, nasi, lauk pauk, sayur, buah buahan, suka jajan di sekolah. khusus atau pantangan. Minum 2. Eliminasi BAB Klien BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek, berwarna kuning. Keluhan : tidak ada BAK Klien BAK 5-6 x/ hari Tidak ada keluhan 3. Personal Higiene Mandi Gosok gigi Keramas Gunting kuku 4. Istirahat tidur 2x/hari diguyur menggunakan sabun. 2x/hari saat mandi menggunakan pasta gigi. 2 hari menggunakan shampo. Apabila kuku sudah panjang. Klien tidur malam hari 7-8 jam. Klien tidur dengan nyenyak. Klien tidak terbiasa tidur siang. 5. Aktifitas 1x/hari, dispons menggunakan sabun. 1x/hari gigi. Klien belum keramas. Kuku tampak bersih dan pendek Klien tidur malam hari 5-6 jam. Klien terbangun bila akan disuntik atau diobservasi. mengggunakan pasta Klien BAK 3-4 x/ hari Tidak ada keluhan Klien belum BAB selama berada di rumah sakit (3 hari). Keluhan : tidak ada Klien minum 5-6 gelas/hari (1000-1200)cc air putih. Klien minum 2,5 gelas/hari (500cc) air putih. Bubur, lauk, sayur dan buah, makan 3x sehari, hanya habis porsi. Keluhan mual + tidak Sebelum Sakit Sesudah Sakit

Porsi makan porsi, tidak ada diet nafsu makan.

Klien adalah seorang pelajar kelas Klien sementara tidak dapat 5. Aktifitas sekolah dimulai pada masuk sekolah dan tidak bisa bermain bersama teman sebaya pukul 07.00 hingga 12.00 dan pada seperti biasanya. pukul 12.00 hingga 17.00 klien bermain temannya. bersama teman

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum Tingkat kesadaran : compos mentis Penampilan secara umum : cukup bersih Berat badan sebelum sakit: 29,5 kg Berat badan saat sakit Tinggi badan Tanda tanda vital Tekanan darah Suhu Respirasi Nadi Kepala Kepala : posisi kepala klien sesuai dengan postur tubuhnya, bentuk bulat, dan saat dipalpasi klien mengatakan tidak ada nyeri dan tidak dan benjolan. Rambut : penyebaran merata, cukup bersih, tidak rontok dan warna rambut hitam, tekstur rambutnya lembut. Mata : saat diinspeksi posisi mata simetris kiri dan kanan, posisi alis mata simetris kanan dan kiri, warna alis hitam dan distribusinya merata. Palpebra : saat dipalpasi tidak ada rasa nyeri, tidak ada lesi atau benjolan, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya dan mata klien tidak bergerak saat klien diminta untuk menutup mata. Konjungtiva : warna konjungtiva klien merah muda dan sklera berwarna putih. Pupil : bentuk pupil klien isokhor (sama) dan saat cahaya senter mengenai mata klien, pupil klien berukuran 3 mm. Kornea : saat kapas diletakkan pada mata klien, klien refleks mengedipkan matanya. Ketajaman penglihatan : klien dapat membaca pada jarak 30 cm. Gerak ekstra okuler : bola mata klien dapat bergerak ke segala arah sesuai gerakan jari perawat. Lapang pandang : lapang pandang klien kurang lebih 90. Hidung dan Sinus Bentuk hidung simetris, ukurannya sesuai dengan bentuk dan ukuran wajah, tidak ada kelainan pada lubang hidung dan tidak ada lesi. Hidung bagian dalam, bulu hidung dapat dilihat mukosa hidung berwarna merah muda, tidak terdapat benjolan atau luka pada mukosa hidung. : 100/80 mmHg : 37,8C : 30x/menit : 88x/menit : 29 kg : 140 cm

Palpasi hidung : tekstur hidung lembut, tidak ada pembesaran sinus frontal sampai sinus maksilarios, tidak terdapat lesi maupun benjolan dan tidak ada nyeri tekan. Kepatenan hidung : klien dapat menghembuskan nafasnya dengan baik. Tes sensasi : klien dapat menyebutkan wangi wangian yang diberikan oleh perawat. Mulut Bibir dan mukosa : bentuk bibir simetris, warna bibir merah muda, tidak ada lesi, sariawan, tekstur, bibir lembut dan hidrasinya lembab. Saat dipalpasi tidak terdapat benjolan. Gigi dan gusi : pada gusi tidak terdapat lesi, tidak ada pembengkakan dan warna merah muda. Pada gigi, warnanya putih gading, jumlah giginya 28 buah, tidak terdapat karies dan saat digoyangkan gigi klien tidak goyang. Lidah dan dasar mulut : posisi lidah simetris, warnanya sedikit putih, permukaannya halus dan teksturnya lembut. Dasar lidah teksturnya lembut dan tidak ada benjolan. Dasar mulut tidak terjadi pembengkakan tonsil, uvula. Menentukan nervus fasialis : Motorik, klien dapat mengerutkan bibirnya. Sensorik, klien dapat mengatakan dengan benar semua sensasi rasa dengan mata tertutup. Menentukan fungsi nervus glosofaringeus : kemampuan menelan klien baik dan klien menunjukan refleks ingin muntah ketika perawat meletakan sudip lidah pada posterior lidah. Menentukan fungsi hipoglasus : klien dapat menjulurkan lidahnya dengan baik. Telinga Warna telinga klien sama dengan kulit sekitarnya, ukurannya sejajar dengan sudut mata, bentuknya simetris dan kebersihannya cukup bersih. Pada meatus akustikus canalis terdapat serumen tetapi tidak terdapat luka, darah maupun nanah. Pada membran timpani, permukaannya masih utuh dan warnanya abu tansparan. Teksturnya halus, elastisitasnya dapat digerakan, tidak ada nyeri maupun pembengkakan, klien dapat mendengar dengan baik.

Leher Warna leher klien sesui dengan warna kulit wajah, bentuknya simetris dan tidak ada masa. Pada kelenjar getah bening terjadi pembengkakan. Reflek menelan klien sangat

baik dan klien dapat menggerakan lehernya (fleksi, ekstensi, hiperekstensi, fleksi lateral, rotasi dan sirkumduksi). Thorax dan paru Thorax bagian anterior, warnanya sama dengan kulit sekitar, bentuknya elips, tidak ada lesi. Ekspansi paru klien sekitar 3 cm jarak antara ibu jari. Vibrasi parunya saat klien mengatakan 777 tangan perawat terasa bergetar. Saat diperkusi bunyinya resonan dan saat diauskultasi bunyinya vasikuler di seluruh lapang paru. Thorax bagian posterior, warnanya sama dengan kulit sekitar, bentuknya elips, tidak ada lesi. Ekspansi paru klien sekitar 3 cm jarak antara ibu jari. Vibrasi parunya saat klien mengatakan 777 tangan perawat terasa bergetar. Saat diperkusi bunyinya resonan dan saat diauskultasi bunyinya vasikuler di seluruh lapang paru. Jantung Diinspeksi di coste 5 tidak terlihat adanya denyutan. Dipalpasi untuk menentukan letak katup jantung dimuali 5 cm dari manubrium sternum ke kanan lurus ke coste 2 (katup aortik) di seberang sternum katup pulmonik, turun 3 intercoste terhadap katup trikuspid, bergerak ke kiri 5-7 cm terdapat katup bikuspid. Perkusi untuk menentukan batas organ ; batas atas pada coste 2, batas bawah pada coste 6, kiri pada mid klavikula, kanan sternal. Auskultasi pada katup aortik dan pulmonik suara Dub terdengar lebih keras, pada katup bikus dan trikus suara Lub terdengar lebih keras. Abdomen Warnanya sama dengan kulit sekitar, tidak ada lesi dan tidak kembung, tidak ada pembesaran hati dan limfa, otot abdomen klien terlihat simetris. Saat diauskultasi bising usus klien 6x/menit. Saat dipalpasi di setiap kuadran tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas. Tidak ada pembesaran hepar maupun ginjal. Perkusi ukuran hepar kanan 6 cm dan kiri 4 cm.

Ekstremitas Ekstremitas atas : bentuk simetris, jumlah jari 10, tidak ada lesi kulitnya lembab dan teksturnya lembut. Bentuk kuku bulat, teksturnya halus, warnanya merah muda, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema. Kekuatan otot klien jika diukur

dengan skala 1-5, skalanya 5. Refleks skalanya 2, klien dapat melakukan ROM aktif. Motorik klien sangat baik, klien dapat membedakan benda tumpul dan lancip. Ekstremitas bawah : bentuk simetris, jumlah jari 10, tidak ada lesi kulitnya lembab dan teksturnya lembut. Bentuk kuku bulat, teksturnya halus, warnanya merah muda, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekandan tidak ada edema. Kekuatan otot klien jika diukur dengan skala 1-5, skalanya 5. Refleks skalanya 2, klien dapat melakukan ROM aktif. Motorik klien sangat baik, klien dapat membedakan benda tumpul dan lancip. Data Psikologis Status Emosi : emosi klien stabil, klien kurang tenang saat dilakukan interview Kecemasan Pola koping : klien sedikit merasa cemas : klien menceritakan masalahnya pada ibunya : klien dapat berkomunikasi verbal maupun non verbal.

Gaya komunikasi Konsep diri Body image Identitas diri bersaudara

Kontak mata adekuat. Klien sehari hari menggunakan bahasa sunda. : klien menerima semua yang Tuhan berikan : klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak bungsu dari 2

Ideal diri : ingin cepat sembuh dan berkumpul lagi bersama keluarganya Peran : klien sebagai anak kedua dari dua bersaudara, klien merasa khawatir tidak bisa menemani ibunya di rumah Harga diri : klien mengatakan tidak merasa malu dengan keadaannya dan keluarga tetap menghargai klien. Data Sosial Klien adalah seorang pelajar yang pada saat ini duduk di kelas 5 SD. Hubungan klien dengan keluarga baik, terbukti dengan adanya keluarga klien yang menungguinya, hubungan klien dengan tenaga kesehatan baik, ditandai dengan klien terlihat kooperatif pada saat dilakukan tindakan, klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya adalah ibunya. Data Spiritual Klien seorang beragama Islam. Saat ini klien tidak bisa melakukan rutinitas mengaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) seperti biasanya. Klien sholat di tempat tidur. Data Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hematologi trombosit Immuno serologi Widal Salmonela typhi H S. Paratyphi BH

Hasil

Nilai Normal

102000

150000 - 440000

1/160 1/160

Negatif Negatif

Terapy Infus Ringger Laktat Amox Colsan Bufect F Sanvita 4x500 mg 4x500 mg 3x1 cth 2x1 cth : 20 gtt/menit : inject intraslang : inject intraslang : suspensi cair (oral) : sirup (oral)

Diagnosis Keperawatan Analisa Data Data Senjang Ds : Klien mengatakan badan lemas. Interpretasi Data Kuman salmonella thipy masuk ke saluran cerna melalui makanan atau Masalah Gangguan rasa nyaman

minuman yang terkontaminasi oleh Do : Suhu 37,8C Bibir kering dan pecah pecah Demam terutama sore menjelang malam kuman tersebut Masuk ke dalam usus, infeksi pada ileum Pengeluaran zat zat pirogen yang merangsang pusat penyebab suhu tubuh (termostrat) di hipotalamus Meningkatkan suhu tubuh Ds : Klien mengatakan mual dan tidak nafsu makan Do : Makan habis porsi makan Gangguan termoregulasi : hipertermi Suhu tubuh meningkat Peningkatan penguapan cairan dari membran mukosa mulut dan bibir Bibir kering dan lidah putih Menurunkan kemampuan pengecapan Penurunan nafsu makan, intake nutrisi kurang Peningkatan asam lambung Ds : Klien mengatakan demam bertambah bila berakfitas. Do : Klien memenuhi ADL dibantu Mual gangguan pemenuhan nutrisi Peningkatan suhu tubuh Tidak dapat melakukan aktifitas atau bergerak seperti biasanya Intoleran aktifitas

suhu atau termoregulasi

Gangguan pemenuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan

Gangguan pemenuhan aktifitas

keluarganya. TD = 100/80 mmHg Diagnosa Keperawatan Gangguan rasa nyaman atau termoregulasi berhubungan dengan invasi kuman Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah Gangguan pemenuhan aktifitas berhubungan dengan bedrest

Perencanaan NO Diagnosa Keperawatan Tujuan 1. Gangguan rasa nyaman suhu atau Setelah dilakukan intervensi Tindakan Anjurkan klien memakai pakaian Rasional Pakaian tipis akan membantu Intervensi

termoregulasi hipertermi berhubungan dengan dengan : Ds : Klien mengatakan badan lemas. Do : Suhu 37,8C Bibir kering dan pecah pecah Demam

keperawatan selama 2 hari, suhu badan turun Suhu tubuh turun menjadi 36,5C Bibir lembab Tidak demam

yang menyerap keringat dan tipis. Ukur suhu tiap 6 jam sekali.

mengurangi penguapan tubuh. Sebagai acuan peningkatan atau penurunan suhu tubuh klien.

invasi kuman ditandai dengan kriteria :

Anjurkan klien minum 2 Peningkatan suhu liter/hari air putih. tubuh mengakibatkan penguapan sehingga perlu diimbangi asupan cairan yang Berikan kompres hangat pada aksila. Lanjutkan pemberian terapi bufect F 3x1, amox 4x500, colsan 4x500 cukup. Kompres hangat akan terjadi konduksi. Bufetc F sebagai antipiretik, amox dan colsan sebagai antibiotik.

2.

Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah : Ds : Klien dan tidak nafsu makan Do : Makan habis porsi makan Intoleran aktifitas berhubungan dengan Ds : Klien mengatakan demam bertambah bila

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari, nutrisi terpenuhi

Jelaskan pada klien manfaat makanan bagi proses penyembuhan klien. Beri makan dengan diet lembek, rendah serat, makanan merangsang lambung (pedas) Kaji kemampuanklien beraktifitas. Dekatkan kebutuhan klien dengan jangkauan.

Pengetahuan, manfaat makanan bagi proses penyembuhan dapat meningkatkan moivasi klien untuk makan. Diet lembek mudah ditelan dan memperingan kerja sistem pencernaan.

mengatakan mual dengan : mual berkurang, tidak muntah, nafsu makan meningkat porsi makan habis Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari, klien diharapkan : Kebutuhan ADL

3.

Mengetahui sejauh mana kelemahan yang terjadi. Memudahkan klien beraktifitas.

berakfitas. Do : Klien memenuhi ADL dibantu keluarganya. TD = 100/80 mmHg

terpenuhi Klien melakukan gerakan ringan dengan sendiri Tekanan darah menjadi 110/80 mmHg Bantu klien memenuhi kebutuhan ADL seperti mandi, eliminasi, makan. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL. Keluarga merupakan suport sistem bagi klien sehingga Observasi ttv tiap 6 jam. memotivasi memenuhi ADL. Ttv merupakan indikator terjadinya perubahan status kesehatan klien. Bantuan yang diberikan mempermudah klien dalam memenuhi kebutuhan ADL. Latih mobilisasi secara bertahap sesudah demam hilang. Mobilisasi menghindari kekakuan sendi dan mencegah dekubitus.

Pelaksanaan Tgl/jam 19.06.0 9 08.00 1,3 Mengobservasi tanda tanda vital Hasil : T = 100/80 mmHg S = 37,8C N = 80x/menit R = 20x/menit No Dp Tindakan Keperawatan Paraf

08.15

Menganjurkan klien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat Hasil : klien mau menggunakan pakaian yang dianjurkan, klien mengatakan merasa nyaman setelah memakainya. Memberikan kompres hangat pada aksila Hasil : klien mengatakan merasa nyaman.

08.30

08.45

Menjelaskan kepada klien pentingnya makan dan manfaat makan bagi proses penyembuhan Hasil : klien menyimak penjelasan perawat tentang manfaat makanan bagi proses penyembuhan. Menganjurkan klien minum 2 liter/hari Hasil : klien mengatakan akan minum cukup. Memberikan terapi obat Amox 4x500 dan Colsan 4x500 Hasil : klien mau menerima terapi obat, tidak ada keluhan. Mendekattkan kebutuhan klien dalam jangkauannya Hasil : klien lebih mudah memenuhi kebutuhannya. Memberikan diet bubur Hasil : habis porsi makan Memeberikan makan sedikit sedikit tapi sering dan memberikan minum air hangat terlebih dahulu sebelum makan Hasil : klien mengatakan mual berkurang dengan minum air hangat. Memeberikan terapi obat bufect f 2x1 cth Hasil : klien mau meminum obat, tidak ada keluhan. Mengobservasi tanda tannda vital Hasil : T = 100/80 mmHg S = 36C N = 80x/menit R = 24x/menit

09.30 10.00 11.00 12.00 12.10

1 1,2 2,3 2 2

13.00 14.00

1.2 1,3

20.06.0 9 07.00 07.30 2 1,3 Memberikan diet bubur. Hasil : makan habis porsi makan. Mengobservasi tanda tannda vital Hasil : T = 110/80 mmHg 08.00 3 N = 80x/menit S = 36C R = 22x/menit Mengkaji kemampuan klien dalam beraktifitas Hasil : klien dapat beraktifitas di atas tempat tidur dengan gerakan 08.30 09.00 3 3 perlahan Melatih mobilisasi secara bertahap misalnya miring kanan, miring kiri Hasil : klien dapat mengikuti dan mampu bergerak perlahan. Membantu klien memenuhi ADL melibatkan keluarga Hasil : klien dapat melaksanakan pemenuhan ADL dengan bantuan

10.00 12.00 13.00 21.06.0 9 07.00 07.30

2 1 2

minimal keluarga. Memberikan terapi obat amox 4x500 dan colsan 4x500 Hasil : klien mau menerima terapi obat, tidak ada keluhan. Memberikan diet bubur Hasil : makan habis porsi. Memberikan terapi obat bufect f 2x1 cth Hasil : klien mau menerima terapi obat, tidak ada keluhan.

2 1,3

Memberikan diet bubur Hasil : makan habis 1 porsi. Mengobservasi tanda tannda vital Hasil : T = 110/80 mmHg N = 80x/menit R = 22x/menit S = 36C Meng-up infus

09.00 12.00

2 2

Hasil : tangan klien tidak bengkak dan klien tidak merasakan nyeri Memberikan diet tim Hasil : makan habis 1 porsi

Evaluasi Tanggal 20.06.09 Dp 1 Catatan Perkembangan S : Klien mengatakan sudah tidak lemas lagi Klien mengatakan minum 6 gelas/hari O : Klien mau menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat Bibir lembab, pecah pecah berkurang Suhu = 36C A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi no 3 I : Menganjurkan klien untuk minum 2 liter/hari 21.06.09 2 E : Klien mau minum S : Klien mengatakan mual berkurang Klien mengatakan tidak muntah paraf

Nafsu makan mulai meningkat O : Makan habis 1 porsi 22.06.09 3 A : tujuan tercapai S : Klien mengatakan merasa lebih segar O : Klien mampu melakukan ADL meskipun masih dibantu keluarga Klien mampu melakukan mobilisasi miring kanan dan miring kiri T = 110/80 mmHg S = 36C A : Tujuan tercapai sebagian N = 80x/menit R = 22x/menit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DI RUANG LUKMANUL HAKIM RUMAH SAKIT AL-IHSAN BALEENDAH
Disusun untuk memenuhi praktek klinik keperawatan dasar manusia Semester II

Disusun oleh : Dison Hasmaranda Gina Azizah Irvina Lestari Isti Asmariajul Nurman Jahid P17320108092 P17320108051 P17320108037 P17320108023 P17320108099 Tingkat IB

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN 2009

Anda mungkin juga menyukai