Disusun oleh
Khairon
www.galifisika.blogspot.com
Email
&
blog
charonMonzoo@Gmail.com
kkhairon@yahoo.co.id
www.galiFisika.blogspot.com
JAWABAN SOAL FISIKA PREDIKSI
UJIAN NASIONAL 2009
sesuai kisi-kisi
versi www.galifisika.blogspot.com
Skala Utama, cm
0 1 2 3 4
Skala Nonius
0 5 10
Jawab :
Lihat gambar!
Bacaan = bacaan skala utama + bacaan skala nonius
= 1,2 cm + 4(0,01 cm)
= 1,24 cm
Keterangan : Skala utama yang kita baca adalah skala disebelah kiri
garis nol skala nonius (1,2 cm). Skala nonius yang kita baca adalah
garis nonius yang berimpit dengan salah satu garis skala utama (garis
ke 4). Sedangkan 0,01 cm adalah angka ketelitian alat ukur jangka
sorong.
Skala nonius 0,9 cm dibagi menjadi 10 bagian dengan ukuran yang
sama, yaitu 0,09 cm setiap bagian. Beda presesi skala utama dengan
skala nonius, yaitu (0,1 – 0,01) cm = 0,01 cm
Jawaban : (d)
B 60o
0 x (i)
a. 12 i – 8√3 j
b. 10 i – 8√3 j
c. -4 i + 6√3 j
d. -2 i + 6√3 j
e. -i+8j
Jawab :
Bentuk umum penulisan vektor A dan B dengan vektor satuan adalah
A = Ax i + Ay j
B = Bx i + B y j
c. 12 m
d. 8m t(s)
5 9
e. 4m
Jawab :
Hitung saja luas luas di bawah kurva grafik tersebut antara t = 4 s
sampai t = 9 s, karena luas di sini bermakna sebagai jarak tempuh
benda tersebut. Pilah-pilah lusnya biar mudah. Lihat gambar grafiknya.
Pertama, hitung luas persegi pangjang dari t = 4 s sampai t = 5 s,
yaitu L1 = (4 m/s)(5 -4)s = 4 m. Kemudian luas segitiga dari t = 5 s
sampai t = 9 s, yaitu L2 = ½ (9 – 5)s. (4 m/s) = 8 m.
Jadi, luas yang dimaksud (sebagai jarak) adalah L1 + L2, yaitu 4 m + 8
m = 12 m.
Jawaban : (c)
5. Sebuah balok (3 kg) ditarik dengan tali di atas permukaan meja licin
secara horizontal dengan menggatungkan sebuah balok lain (2 kg)
melalui sebuah katrol. Apabila massa tali dan katrol diabaikan,
besar tegangan tali adalah ....
a. 10 N T
b. 12 N m1
c. 14 N licin T
d. 16 N m2
www.galifisika.blogspot.com
e. 20 N
Jawab :
Selama kedua balok terhubung dengan tali maka percepatan keduanya
sama, a.
Penerapan hukum Newton II pada balok 1 menghasilkan pernyatan,
∑ F1 = m1a = T (i)
dan pada balok 2 ,
∑ F2 = m2 g − T = m2a (ii)
m2
a = g
m
1 + m1
mm 3kg.2kg
T = 1 2 g = 10m / s 2 = 12 N
m
1 + m2 3kg + 2 kg
Jawab :
Gaya dalam arah vertikal ketika pemadam meluncur adalah gaya
gesekam (f) dan gaya berat pemadam sendiri (F). Dalam hal ni kita
terapkan Hukum Newton II ; ∑F = m a. www.galifisika.blogspot.com
Diketahui :
Berat pemadam, F = 650 N
Massa pemadam, m = 65 kg → (m = w/g)
Percepatan luncur, a = 3 m/s2
Ditanya : f = ?
Maka ∑F = m a, yaitu
F–f=ma
(650 N) – f = (65 kg). (3 m/s2)
Diperleh f = (650N) – (195 N) = 455 N
Jawaban : (b)
7. Sebuah planet memiliki jari-jari orbit tiga kali jari-jari orbit
bumi. Periode orbit planet tersebut adalah ....
a. 3,0 tahun
b. 3,5 tahun
c. 4,0 tahun
d. 3√3 tahun
e. 3√2 tahun
Jawab :
Kita terapkan hukum Keppler III tentang gerak planet.
Perbandingan T2/R3 adalah konstan untuk semua orbit planet.
Dimana T adalah perode orbit planet, dan R adalah jejari orbit planet.
Untuk planet yang dimaksud dan planet bumi berturut-turut adalah
T2/(3R)3 = (1 th)2/R3
T2 = 27 th2
T = 3√3 th
Jadi, periode orbit planet tersebut adalah 3√3 th
Jawaban : (d)
A B
4
E D x
www.galifisika.blogspot.com
0 4
Koordinat titik beratnya terhadap titik E adalah ....
a. (2,5 ; 2) cm
b. (2,8 ; 2) cm
c. (3,0 ; 2) cm
d. (3,2 ; 3) cm
e. (3,5 ; 3) cm
Jawab :
y
(2,2)
A B
(2,5)
2
2
t
13
x
0 4 5 7
2
Z(2,8 ;
2)
Bidang kita bagi menjadi dua bagian. Bagian I berbentuk persegi
dan bidang II berbentuk segitiga samakaki.
Pertama kita hitung panjang garis tinggi segitiga, t :
t = 13 − 22 = 3cm
Titik berat untuk bidang tersebut Z(x,y) yang absis dan ordinatnya
kita peroleh sebagai berikut,
x=
x1 A1 + x2 A2 ( 2).(16) + (5).(6)
= = 2,8cm www.galifisika.blogspot.com
A1 + A2 16 + 6
y = 2cm
a. 1,2 kg.m2
b. 1,0 kg.m2
c. 0,8 kg.m2
d. 0,4 kg.m2
e. 0,2 kg.m2
Jawab :
Batu gerinda mengalami gerak rotasi yang diperlambat
F
R secara beraturan dari laju sudut ω1 = 60 rad/s hingga
berhenti (ω2 = 0) gara-gara diterapkan gaya gesek F =
12 N dalam tempo t = 10 s. Dalam hal ini momen gaya
gesek sama dengan momen inersia dikali perlambatan
sudut yang terjadi.
F.R = I. α
Dimana α dapat kita ambil dari ω2 = 0 = ω1 – α t
F.R = I. (ω1/ t)
(12 N).(0,2 m) = I ((60 rad/s)/(10 s))
Momen inersia I dapat kita hitung dengan menyederhanakan
persamaan diatas sehingga diperoleh I = 0,4 kg.m2. Coba hitung!
Jawaban : (d)
www.galifisika.blogspot.com