Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yadi Purdianto (31)

Kelas : XII TKJ A SMKN 1 Cimahi 2012/2013 Jl. Mahar Martanegara No. 48

DIAGNOSA WAN
STP (Simulator)

Pembimbing : - Rudi Haryadi, S.T - Antoni Budiman, S.Pd Senin, 24 September 2012 Nilai : Paraf :

I.

PENDAHULUAN
STP (Spanning Tree Protocol) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi bebas looping untuk beberapa bridged ethernet dalam LAN. Fungsi dasar STP adalah untuk mencegah bridge loop dan pengiriman data secara broadcast yang dilakukan oleh suatu topologi. Spanning-tree juga memperkenankan sebuah desain jaringan untuk memasukkan spare (redundant) link untuk menyediakan back-up path secara otomatis jika sebuah link aktif tidak berjalan. Untuk menentukan jalur data yang akan ditempuh, STP menggunakan 2 cara penyusunan algoritma, yaitu berdasarkan priority dan MAC address. Priority maupun MAC address dengan nilai terkecil akan menjadi jalur yang diprioritaskan. Langkah pengkonfigurasian dari STP adalah sebagai berikut : a. Tentukan root-bridge. Root-bridge dalam STP adalah bridge dengan bridge ID paling kecil. Ada beberapa bridge yang memiliki priority number yang configurable dan sebuah MAC address. Bridge ID berisi kombinasi dari BID + MAC. Bridge ID secara default adalah 32768 dan dapat di konfigurasi dengan bilangan kelipatan 4096. b. Tentukan cont path paling kecil yang menuju ke root bridge c. Disable-kan semua root path lainnya. Port aktif lain yang bukan merupakan sebuah root port atau designated port adalah sebuah blocked port (BP). d. Lakukan modifikasi case of ties

II.

TUJUAN
Siswa dapat memahami konsep kerja dari Spanning Tree Protocol Siswa dapat membuat skenario data route menggunakan konsep STP Siswa dapat melakukan konfigurasi STP dengan menerapkan skenario yang telah dibuat Siswa dapat mengecek ketepatan route pada simulator

III. ALAT & BAHAN


- PC / Portable PC - Simulator Cisco Packet Tracer

IV. LANGKAH KERJA


Langkah pertama dalam praktikum kali ini, lakukan pembuatan topologi yang akan digunakan untuk praktek penerapan STP. Untuk topologi yang saya gunakan kali ini adalah topologi seperti berikut :

Dalam pembuatan topologi seperti gambar di atas, saya membuat sebuah standar penggunaan port pada manageable switch untuk kemudahan praktikum. Standar yang saya gunakan adalah sebagai berikut : Port Koneksi Switch ke PC a. Port yang terhubung ke PC anggota VLAN-01 adalah port FastEthernet0/10 b. Port yang terhubung ke PC anggota VLAN-02 adalah port FastEthernet0/15 Port Koneksi Antar Switch a. Garis koneksi dengan arah horizontal (contoh : Switch 1 Switch 2) menggunakan port FastEthernet0/1 pada kedua switch yang bersangkutan b. Garis koneksi dengan arah vertikal (contoh : Switch 1 Switch 3) menggunakan port FastEthernet0/2 pada kedua switch yang bersangkutan Setelah membuat standar, lakukan penyusunan device menurut topologi yang dibuat dan penggunaan port yang sesuai dengan standar yang telah dibuat. Setelah itu buat sebuah skenario jalur data yang hendak digunakan. Dalam praktek ini saya membuat sebuah skenario yang menentukan jalur untuk VLAN-01 yaitu melalui switch 1 switch 2 switch 4 ataupun sebaliknya. Berikut screenshot-nya :

Setelah itu, persiapan praktikum telah lengkap, maka konfigurasi dapat dimulai. Tahapan dalam melakukan konfigurasi adalah konfigurasi addressing PC VLAN Trunking lalu STP. Untuk mengkonfigurasi, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Lakukan konfigurasi addressing pada setiap PC yang ada pada topologi tersebut. Saya membuat sebuah standar untuk pengalamatan, yaitu anggota VLAN-01 memiliki IP dengan angka ganjil pada segmen terakhir, sedangkan anggota VLAN-02 memiliki IP dengan angka genap pada segmen terakhir. 2. Setelah konfigurasi pengalamatan selesai, lakukan konfigurasi pada switch yang bersangkutan. Switch pertama yang saya konfigurasi adalah switch 1. Konfigurasi pertama adalah konfigurasi pembuatan VLAN. Berikut adalah daftar VLAN yang saya gunakan : No. Virtual LAN Number Virtual LAN Name Anggota 1. 10 VLAN-A FastEthernet0/10 2. 20 VLAN-B FastEthernet0/15 3. Lalu lakukan pembuatan VLAN yang akan digunakan. Untuk melakukan pembuatan VLAN, berikut adalah pola perintah yang digunakan : vlan <vlan_number> name <vlan_name> Kemudian untuk melakukan pengelompokkan port ke dalam VLAN dilakukan dengan menggunakan perintah berikut : interface <interface_name> switchport mode access switchport access vlan <vlan_number>

4.

Untuk menerapkan VLAN pada switch 1, gunakan perintah seperti screenshot berikut :

5.

Masih pada switch 1, lakukan konfigurasi trunking dan priority (nilai prioritas yang digunakan adalah 0) dengan menggunakan perintah berikut :

6.

Setelah itu lakukan konfigurasi pada switch 2. Pada switch ini diperlukan konfigurasi VLAN, trunking, dan priority. . Untuk konfigurasi VLAN pada switch ini gunakan perintah pada screenshot berikut :

7.

Masih pada switch 2, lakukan konfigurasi trunking dan priority dengan nilai prioritas 4096 untuk VLAN-01. Gunakan perintah seperti screenshot berikut :

8.

9.

Konfigurasi selanjutnya dilakukan pada switch 3 yaitu konfigurasi VLAN, trunking, dan priority. Konfigurasi yang diperlukan pada switch ini hampir sama dengan konfigurasi pada switch 2. Yang membedakan adalah nilai prioritas 4096 yang diperuntukan bagi VLAN-02. Setelah itu lakukan konfigurasi VLAN pada switch 4. Pada switch ini, terdapat 2 VLAN yang akan digunakan dengan spesifikasi yang sama seperti pada tabel VLAN pada langkah nomer 2. Untuk pembuatan VLAN lakukan konfigurasi berikut :

10. Setelah itu lakukan konfigurasi trunking dan priority pada switch 4. Konfigurasi pada switch ini hampir sama dengan konfigurasi pada switch 1, yang membedakan adalah priority value-nya. Berikut adalah perintah yang digunakan pada switch ini :

11. Setelah itu konfigurasi spanning-tree protocol selesai dilakukan. Lngkah selanjutnya adalah melakukan pengujian jalur pada simulator.

V.

HASIL KERJA
Pengujian dilakukan dengan melakukan simulasi pengiriman data berupa envelope yang merupakan paket ICMP. Untuk melakukan pengujian, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Pengujian pertama dilakukan pada VLAN-01. Jalur yang seharusnya ditempuh pada VLAN ini adalah PC Switch 1 Switch 2 Switch 4 PC atau sebaliknya. Pada simulator Packet Tracer terdapat sebuah fitur untuk melihat data route pada saat hendak melakukan simulasi. Untuk pengujian kali ini didapatkan route yang diinginkan seperti screenshot berikut :

2.

Kemudian simulasi tersebut juga menyatakan bahwa koneksi successful. Berikut screenshot-nya :

3.

Pengujian pertama dilakukan pada VLAN-01. Jalur yang seharusnya ditempuh pada VLAN ini adalah PC Switch 1 Switch 2 Switch 4 PC atau sebaliknya. Untuk pengujian kali ini didapatkan route yang diinginkan seperti screenshot berikut :

4.

Kemudian simulasi tersebut juga menyatakan bahwa koneksi successful. Berikut screenshot-nya :

5.

Setelah itu pengujian selesai dan jalur dari skenario yang dibuat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

VI. KESIMPULAN
Adakalanya saat seorang network administrator mendesain sebuah jaringan menemukan adanya 2 buah jalur data yang aktif sehingga menimbulkan looping, dan ada pula yang menyebabkan terjadinya pengiriman data secara broadcast maupun data yang terus berputar pada 2 jalur dengan arah dan tujuan yang sama. Dengan menggunakan STP dapat mencegah bridge loop dan pengiriman data secara broadcast yang dilakukan oleh suatu topologi.

Anda mungkin juga menyukai