Anda di halaman 1dari 12

Pertumbuhan Pucuk

II. Tujuan Untuk mengetahui letak daerah morfologi mana yang terutama terjadi pertumbuhan pucuk tanaman

III. Tinjauan Pustaka Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran akibat pembelahan dan perbesaran sel, termasuk pembentukan (sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang diikuti dengan pengorganisasiannya (pemantapan fungsinya). Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme. Sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996). Indikator Pertumbuhan : Bertambahnya berat segar dan juga berat kering biomassa Bertambahnya volume Bertambah panjang Bertambah tinggi Bertambah luas permukaan

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu (Kimball, 2002):

1. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : tunas embrionik yaitu calon batang dan daun akar embrionik yaitu calon akar kotiledon yaitu cadangan makanan

2. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup ke luar membentuk felem : sel-sel mati

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan adalah faktor luar (faktor eksternal) dan faktor internal (faktor dalam). 1) Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut. o Air dan mineral Makanan tumbuhan berupa zat dan mineral yang

terkandung di dalam tanah. Mineral yang diperlukan tumbuhan terbagi menjadi dua golongan yaitu makronutrisi dan

mikronutrisi. Makronutrisi adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Mikronutrisi adalah mineral yang dibutuhkan

dalam jumlah sedikit. Tumbuhan yang kekurangan mineral disebut

defisiensi. Defisiensi mineral akan menyebabkan kelainan pada tumbuhan. Misalnya jika tanaman kekurangan Mg , daun akaan menguning, karena Mg merupakan salah satu penyusun utama klorofil. Berikut ini adalah golongan mineral yang dibutuhkan tumbuhan (Tjatur,Andreas. 2012). Makronutrisi terdiri dari : Oksigen, Karbon, Hidrogen, Nitrogen, Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium, Fosfor(P) dan Sulfur (belerang) .Mikronutrisi terdiri dari ; Klorin (Li), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga(Cu), Molibdenun (Mo), Nikel (Ni) air berfungsi untuk memulai proses perkecambahan. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara. Air juga berfungsi sebagai media reaksi metabolisme. Air diperlukan sebagai salah satu komponen penting dari proses fotosintesis tumbuhan o Kelembaban Kelembaban berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Udara yang lembab menghambat proses transpirasi atau akan

penguapan. Lingkungan yang kelembabannya rendah

meningkatkan penguapan (transpirasi) sehingga penyerapan air dan mineral dari dalam tanah semakin meningkat. mengakibatkan laju pertumbuhan tanaman. o Suhu Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang sesuai (suhu optimum). Suhu terendah bagi tumbuhan untuk dapat tumbuh disebut suhu minimum. Suhu tertinggi bagi tumbuhan untuk dapat tumbuh disebut suhu maksimum. Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim , dan suhu optimal bagi pertumbuhan tanaman 10 38 0C. Keadaan ini

o Cahaya Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses

pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Etiolasi adalah pertumbuhan gtumbuhan yang cepat di tempat yang gelap. Tumbuhan yang mengalami etiolasi batangnya lebih tinggi dari normal, rapuh dan daunnya pucat.

2) Faktor dalam (faktor internal) Faktor dalam terdiri dari gen dan hormon. Faktor gen/genetis adalah faktor keturunan. Bahwa pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor keturunan diturunkan dari induknya. Hormon tumbuhan atau lebih sering disebut fitohormon merupakan senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan untuk dipindahkan ke bagian lain dan mampu menimbulkan suatu respon fisiologis meskipun konsentrasinya rendah. Respon pada organ sasaran tidak perlu bersifat memacu karena proses seperti pertumbuhan ataupun diferensiasi terkadang malah terhambat oleh suatu hormon. Karena itulah dapat dikatakan bahwa setiap hormon mempengaruhi respon pada beberapa bagian tumbuhan dan respon tersebut bergantung pada spesies, bagian tumbuhan, fase tumbuh, interaksi antar hormon, serta beberapa faktor lingkungan (Salisbury, 1999). yaitu faktor gen yang

Ada 7 macam hormon dalam tumbuhan, yaitu:

Berperan dalam dormansi kuncup dan gugurnya daun-daun (Salisbury, 1995).

Terdapat di meristem apikal dan berperan dalam pertumbuhan memanjang. Auksin menyebabkan terjadinya dominasi apikal (Salisbury, 1995).

Berperan mempercepat pembelahan sel dan memperkecil dominasi apikal (Salisbury, 1995).

Terdapat pada buah yang sudah tua. Berperan dalam pemasakan buah (Salisbury, 1995).

Giberelin merupakan hormon tumbuh pada tanaman yang bersifat sintesis dan berperan mempercepat perkecambahan. Giberelin merupakan senyawa organik yang berperan penting dalam proses perkecambahan, karena dapat mengaktifkan reaksi enzimatik di dalam benih (Wilkins, 1989). Giberelin juga terkandung di dalam bahan alami seperti air kelapa dalam jumlah yang sangat (Bey, 2006). empat: a. Kaulokalin : merangsang proses pembentukan batang. b. Rizokalin : merangsang proses pembentukan akar. c. Filokalin : merangsang proses pembentukan daun d. Antokalin : merangsang proses pembentukan bunga (Salisbury, 1995).

Hormon yang berperan dalam memperbaiki bagian tubuh tumbuhan yang rusak (Salisbury, 1995).

IV. Metodologi Pengamatan 4.1 Alat dan bahan 4.1.1 Alat Bak atau pot Alat penyiram (Handsprayer) Jangka sorong

4.1.2 Bahan Benih kacang panjang Tinta hitam dan spidol transparan Tanah, pasir, air

4.2 Prosedur Kerja

mengisi pot atau bak dengan tanah dicampur pasir, menyiram dengan air secukupnya

menanam beni kacang panjang sebanyak 5 biji tiap bak, kemudian meniram air dengan secukupnya

meletakkan di tempat gelap selama 5 hari

memberi 10 tanda pada epikotil dengan interval 2 mmdimulai dai pucuk tumbuhan. meletakkan kembali ditempat gelap

setelah 48 jam, mengukur jarak diantara interval dan menghitung nilai rata-rata panjang pada masing-masing nomor interval

mengamati pada nomor interval mana yang mengalami pertubuhan tercepat dan terlambat

V. Hasil Pengamatan

Tempat terang

Interval 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Panjang 1 0.61 0.946 1.156 1.06 0.72 0.47 0.5 0.384 0.236 0.22 0.422 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.46 0.362 0.302 0.25 2 1.226 0.982 0.66 0.69 0.59 0.38 0.32 0.26 0.17 0.23 0.6 0.76 0.92 1.1 0.668 0.6 0.45 0.334 0.314 0.3 3 4 5

Teduh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

VI. Pembahasan Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui letak daerah morfologi mana yang terutama terjadi petumbuhan pucuk tumbuhan. dalam praktikum ini kita dapat mengetahui bagian mana dari pucuk tanaman yang mengalami pertumbuhan pucuk lebih cepat

Pertumbuhan pucuk yang kita amati pada praktikum ini adalah kecambah kacang hijau. Kecambah adalah fase paling awal terjadinya suatu pertumbuhan tanaman dari biji.

Dapat dilihat dari hirarki pertumbuhan tanaman di atas biji merupakan organ dalam buah yang didalamnya tekandung endosperm, yang apabila ditanam akan tumbuh. Pertumbuhan awal dari biji inilah yang kita gunakan sebagai percobaan pada pertumbuhan pucuk. Air akan menghentikan laju dormansi dari biji kacang hijau. Air tersebut akan menginduksi giberilin dalam biji, dan mengaktifkan enzim protease dan amilase. Kemudian enzim tersebut akan menghidrolisis protein dan amilum dalam endosperm sehingga dihasilkan energi yang dibutuhkan untuk perkecambahan. Pertumbuhan ke bawah dari epikotil akan membentuk radikula (calon akar) sedangkan pertumbuhan ke atas akan membentuk plumula (calon batang). Batang diawali dengan pertumbuhan pucuk. Pada kecambah kacang hijau pertumbuhan pucuk dimulai pada hari ke-2, kemudian pada hari ke-5 barulah dari pucuk itu kita tandai sebanyak 10 dengan interval 2mm. Kemudian kecepatan pertumbuhan pucuk akan diamati kembali pada hari ke-7. Dalam pengecambahan kacang hijau, dilakukan 2 perlakuan yaitu ditempatkan pada tempat gellap dan ditempatkan di tempat terang/ sudah bisa dipreiksikan bahwa kecambah pada tempat gelap lebih panjang. Hal ini disebabkan terjadinya proses etiolasi, akibat tidak adanya faktor cahaya sebagai

inhibitor hormon auksin hal ini sebenanya adalah respon kekurangan cahaya yag diekpesikan dengan mempercepat pertumbuhan pucuk untuk mendapatkan cahaya. normal. Hasil dari pengamatan selama praktikum interval yang mulanya 2 mm pada hari ke-5, mengalami pemanjangan setelah hari ke-7. Petambahan panjang di setiap segmen inilah yang dapat menujukkan kepada kita daerah-daerah utama terjadinya morfogenesis pertumbuhan pucuk. Pada tempat terang terjadi pemanjangan yang signifkan pada segmen yang pertama sampai segment ke-4, baik pada kecambah tanaman 1 maupun 2. Untuk segmn ke-5 dan seterusnya terjadi pemanjangan yang tidak begitu signifikan. Pemanjangan pada pucuk disebabkan oleh aktivitas meristem apikal. Yaitu jaringan embrional yang terletak pada ujung pucuk dan bersifat aktif membelah. Dengan adanya pembelahan sel yang terus-menrus ari jaringan meristem apikal tucuk mampu terus tumbuh (memanjang) dan natinya akan berkembang membentuk batang tanaman. dari hasil pengamatan dapat diprediksikan bahwa meistem apikal dalam pucuk kecambah tekonsentrasi pada bagian atas yang tersususn vertikal sampai beberapa lapis kebawah. Sehingga pemanjangan tidak hanya terjadi pada segment ke-4. Pada segment selanjutnya nantinya akan membentuk jaringan baru yang merupakan diferensiasi dari jaringan meristem. Untuk tempat teduh terjadi pemanjangan juga pada pucuk. Namun lebih relatif konstan. Dari hasil pengamatan kita lebih sulit menentukan lokasi terjadinya pertumbuhan secara maksimal. Karena pemanjangan interval yang relatif sama ini selaian dipengaruhi oleh aktivitas meristem apikal juga ipengaruhi kerja auksin yang tidak dihambat oleh cahaya. Sedangkan kecambah pada tempat terang terjadi pertumbuhan yang

VII. Kesimpulan Hasil dari praktikum mennjukkan: 1. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran akibat pembelahan dan perbesaran sel, termasuk pembentukan (sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang diikuti dengan pengorganisasiannya (pemantapan fungsinya). 2. Faktor-faktor yang memepengaruhi pertumbuhan Internal: gen dan hormon Eksternal: suhu, cahaya, air , mineral dan kelembaban

3. Pemanjangan pada pucuk disebabkan oleh aktivitas meristem apikal. Yaitu jaringan embrional yang terletak pada ujung pucuk dan bersifat aktif membelah. 4. Pertumbuhan pucuk hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu saja. Aam praktikum ini trjadi pada segment ke-1 sampai segment ke-4

Daftar Pustaka o Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta. o Sacharin,1996. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rineka Putra. o Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press: Bandung o o Tjatur,Andreas.2012.Pertumbuhan Dan Perkembangan.(online)

http://learningjust4u. wordpress..com /2012 /07/13/bio-kelas--8-materi-1pertumbuhan-dan-perkembangan.html. Diakses tanggal 24 November 2012. o Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman. Bumi Aksara: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai