Anda di halaman 1dari 21

File ini di download di web site:

http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Buku Mail Server 2003


Dapatkan buku Mail Server 2003 dengan judul
Membangun Mail Server di Windows Server 2003.

Dalam buku ini dijelaskan berbagai hal sebagai berikut:


 Pengenalan E-mail Server
 Instalasi E-mail Server
 Konfigurasi E-mail Server
 Konfigurasi DNS Server
 Setting E-mail Client

Ukuran Buku 21 * 15 cm
Tebal : 100 halaman

Harga Rp 19.800

Dapatkan Di Seluruh Toko Buku Terkemuka di


Kota Anda, Gramedia, Gunung Agung,
Kharisma, dll

Nanang Sadikin
e-mail: nanang_sadikin@yahoo.com
0813-1426-7558
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

PENDAHULUAN

1.1. Siapa yang perlu Membaca Buku Ini


Buku ini boleh dibilang sederhana, tapi ini tidak mengurangi kelengkapan dari isinya.
Penjelasan yang lengkap disertai dengan gambar untuk memudahkan praktek menjadi
keunggulan utama buku ini. Diharapkan setelah membaca buku ini, Anda bisa
membangun sendiri e-mail server di jaringan kantor atau kampus Anda. Buku ini sangat
bermanfaat bagi Administrator pemula maupun yang sudah berpengalaman di Windows
Server 2003. Selain itu bagi Administrator e-mail di lingkungan lain misalnya UNIX atau
LINUX bisa mendapatkan wawasan dengan membaca dan mempraktekkan buku ini.

1.2. Kemampuan Minimal yang Dibutuhkan


Meskipun buku ini ditujukan bagi system administrator pemula yang yang ingin belajar
Windows Server 2003, tetap saja ada beberapa kemampuan minimal yang harus dimiliki
sebelum mempelajari bagaimana membangun e-mail server di Windows Server 2003.
Kemampuan tersebut antara lain:
 Harus sudah pernah menginstall Windows Server 2003. Dengan pernah
menginstall Windows Server 2003, pembaca memiliki kemampuan untuk
mengkonfigurasi beberapa fasilitas di Windows Server 2003.
 Memahami protocol TCP/IP dengan baik. Pembaca harus mengetahui beberapa
pembagian kelas IP Address, bisa mengkonfigurasikan IP Address beserta
parameternya antara lain Subnet Mask, Default Gateway, DNS Server dan
sebagainya.
 Pernah menggunakan e-mail client misalnya Microsoft Outlook, Microsoft
Outlook Express atau e-mail client lainnya.

1.3. Apa Saja yang Dibutuhkan


Sebelum kita mulai mempraktekkan bagaimana membangun e-mail server di Windows,
sebaiknya Anda menyiapkan hardware dan software yang dibutuhkan. Misalnya sistem
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
operasi Windows Server 2003, Microsoft Outlook yang terdapat di dalam keluarga
Microsoft Office serta Windows XP Professional sebagai clientnya.

1.3.1. Perangkat Lunak yang Diperlukan


Siapkan komputer atau server yang akan digunakan. Dan Installah sesuai keperluan
masing-masing, misalnya untuk server diinstall sistem operasi server sedangkan untuk di
client gunakan sistem operasi untuk client.
 Sistem Operasi. Anda perlu menginstall Sistem Operasi Windows Server 2003.
Bisa versi Windows Server 2003 Standard Edition atau Windows Server 2003
Enterprise Edition. Anda juga bisa menggunakan Release 2 atau R2 dari Windows
Server 2003 baik yang Standard Edition atau Enterprise Edition. Saat ini
Windows Server 2003 sudah mencapai Service Pack 2. Untuk sistem operasi
client Anda perlu menginstall Windows XP Professional atau Windows XP Home
Edition. Sama seperti Windows Server 2003, Windows XP juga sudah mencapai
Service Pack 2. Sistem Operasi lain untuk client juga bisa digunakan kalau tidak
ada Windows XP, misalnya Windows 2000 Professional atau Windows 98.
 Microsoft Office Outlook sebagai e-mail client. Anda bisa menggunakan Outlook
2003 atau Outlook 2002. Buat yang ingin fasilitas lebih Microsoft sudah
mengeluarkan Microsoft Outlook 2007.
 Microsoft Outlook Express boleh digunakan sebagai e-mail client jika Anda tidak
memiliki Microsoft Outlook. Outlook Express ini tersedia gratis sebagai bawaan
dari Windows XP atau Windows client lainnya.

1.3.2. Perangkat Keras yang Diperlukan


Perangkat keras yang digunakan untuk instalasi server sebaiknya bukan persyaratan
minimal untuk bisa jalan. Paling tidak gunakanlah perangkat keras yang terbaru supaya
stabil dan bisa diakses oleh banyak user secara bersamaan.
 Paling tidak gunakanlah prosesor dengan kecepatan 1 Ghz ke atas
 RAM sebaiknya 512 MB walaupun dengan 256 MB Windows Server 2003 bisa
diinstall
 Ada CD ROM atau DVD ROM drive
 Harddisk kosong paling tidak 5 GB
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

1.4. Pengenalan E-mail Server


Di jaman digital saat ini, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Hampir setiap saat kita berkomunikasi dengan sesama, entah itu bertatap muka secara
langsung atau dengan perantara alat komunikasi. Perkembangan perangkat komunikasi
saat ini sudah sedemikian pesatnya. Hampir tiap hari kita mendengar di media elektronik
atau cetak bermunculan perangkat komunikasi yang baru.
Kalau dibandingkan dengan jaman dulu, maka perangkat komunikasi saat ini sudah
sedemikian majunya. Di jaman dulu, terutama saat listrik belum ada, masih digunakan
cara-cara primitif dalam berkomunikasi jarak jauh. Dahulu orang mengirim pesan
menggunakan asap. Atau mengirim surat menggunakan burung merpati. Di jaman
sekarang ini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Sejak munculnya telpon, cara berkomunikasi menjadi lebih mudah. Cukup menekan
nomor telpon tujuan maka kita bisa berkomunikasi dengan lawan bicara kita meskipun si
penerima telpon berada di seberang lautan sana. Apalagi setelah munculnya telpon
selular. Kita bisa dengan mudah menghubungi penerima meskipun lawan bicara kita
sedang berada di jalan. Benar-benar sangat memanjakan penggunanya.
Saat ini komunikasi melalui tulisan atau surat bisa kita kirimkan menggunakan jasa
pos atau kurir, tidak lagi menggunakan burung merpati seperti jaman dulu. Hadirnya
Internet mengubah cara komunikasi dari surat tertulis menjadi surat elektronik atau yang
lebih dikenal dengan electronic mail (e-mail). Hampir sebagian besar lalu lintas jaringan
Internet saat ini berisi dengan data e-mail.
Untuk memudahkan pengiriman surat ke tempat tujuan, kantor pos menggunakan
kode pos untuk mencari alamat si penerima surat. Teknologi surat elektronik atau e-mail
pun memiliki mekanisme yang sama untuk pengiriman surat. E-mail dikirim dari satu
server ke server lain dengan menggunakan e-mail address sebagai alamat yang dituju.
Tetapi, sebelum membahas tentang e-mail address maka kita harus mengetahui sistem
pengalamatan di Internet.
Sistem pengalamatan di Internet menggunakan Internet Protocol Address atau IP
Address. IP Address memiliki format empat kolom bilangan desimal yang dipisahkan
dengan tanda titik [.]. Format umumnya adalah W.X.Y.Z dimana masing-masing huruf
tersebut akan digantikan oleh angka desimal. Nah, IP Address dengan format tersebut
sebenarnya terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama dikenal sebagai alamat
jaringan atau network address dan kelompok kedua adalah alamat komputer atau host
address.
Kelompok mana sebagai network address dan mana sebagai host address akan
ditentukan berdasarkan kelas IP Addressnya. Ada tiga jenis kelas IP Address yang umum
digunakan sebagai sistem pengalamatan di Internet yaitu kelas A, B, dan C.

Kelas IP Address Network Address Host Address


Kelas A W X.Y.Z
Kelas B W.X Y.Z
Kelas C W.X.Y Z
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Tabel 1.1. Kelas IP Address

Kelas A ditandai oleh digit W yang berisi angka 1 sampai dengan 126. Kelas B
diketahui dari digit W yang berisi salah satu angka antara 128 sampai dengan 191.
Sedangkan kelas C bisa dilihat jika digit W berisi angka antara 192 sampai dengan 223.
Pada kelas A yang menjadi network address adalah digit W, sedangkan digit X.Y.Z
berfungsi sebagai host address. Kelas B memiliki digit yang sama antara network address
dan host address. Digit W.X sebagai network address dan Digit Y.Z sebagai host address
di kelas B ini. Sedangkan pada kelas C digit terakhir yaitu Z akan berfungsi sebagai host
address, sisanya adalah network address.

Kelas IP Address Digit Pertama (W)


Kelas A 1-126
Kelas B 128 – 191
Kelas C 192 – 223
Tabel 1.2. Digit Pertama IP Address

Sebagai contoh IP Address kelas C adalah 202.100.155.1. Pada contoh ini bisa dilihat
bahwa network address adalah 202.100.155, sedangkan host address adalah 1.
Ada satu IP Address yang bersifat istimewa yang tidak digunakan sebagai alamat
host, yaitu IP 127.0.0.1 yang dikenal sebagai alamat loopback. IP Address ini digunakan
sebagai sarana untuk melakukan testing apakah protocol TCP/IP sudah bekerja dengan
baik. Pengetesan ini dilakukan menggunakan perintah PING (packet Internet Gropher).

Gambar 1.1. Ping IP Loopback

Atau bisa juga dengan melakukan ping ke localhost seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Gambar 1.2. Ping Localhost

Berdasarkan jenis jaringannya IP Address dibedakan menjadi dua yaitu IP Public dan
IP Private. IP Private adalah IP Address yang hanya digunakan di jaringan lokal dan tidak
dikenal di Internet. Masing-masing kelas IP Address memiliki range IP Address Private.
Tabel di bawah ini merangkum IP Address Private untuk masing-masing kelas.

Kelas IP Address Private IP Address


Kelas A 10.x.x.x
Kelas B 172.x.x.x
Kelas C 192.x.x.x
Tabel 1.3. Private IP Address

IP Address Private ini tidak boleh digunakan sebagai alamat host di Internet.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Selain IP Address yang umum digunakan tadi ada angka tertentu yang tidak boleh
dijadikan sebagai IP Address suatu host. Subnet mask adalah salah satu dari angka yang
tidak boleh dijadikan IP Address. Subnet digunakan untuk membedakan apakah dua
komputer yang berbeda tersebut terhubung ke dalam satu jaringan atau tidak. Ada
beberap subnet mask standar yang digunakan untuk masing-masing kelas IP Address.

Kelas IP Address Subnet Mask


Kelas A 255.0.0.0
Kelas B 255.255.0.0
Kelas C 255.255.255.0
Tabel 1.4. Subnet Mask

Alamat lain yang tidak boleh digunakan sebagai IP Address adalah alamat jaringan
atau network address. Alamat ini ditandai dengan angka nol (0) pada bagian host address.
Contohnya IP Address 192.168.1.1 memiliki network address 192.168.1.0.
Tabel di bawah ini merangkum network address untuk masing-masing kelas IP
Address.

Kelas IP Address Network Address


Kelas A W.0.0.0
Kelas B W.X.0.0
Kelas C W.X.Y.0
Tabel 1.5. Network Address

Alamat broadcast juga tidak boleh digunakan sebagai IP Address. Alamat broadcast
adalah alamat yang digunakan untuk mengirim paket ke semua anggota jaringan. Alamat
broadcast ini bisa dikenali dengan adanya angka 255 pada bagian host address di masing-
masing kelas IP Address.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Tabel di bawah ini merangkum informasi tentang alamat broadcast.

Kelas IP Address Broadcast Address


Kelas A W.255.255.255
Kelas B W.X.255.255
Kelas C W.X.Y.255
Tabel 1.6. Broadcast Address.

Selain itu ada alamat lain yang tidak boleh digunakan oleh host sebagai IP Address,
yaitu yang disebut dengan Default Gateway. Default Gateway adalah IP Address yang
digunakan sebagai gerbang untuk menuju jaringan lain atau jaringan luar. Misalnya
sebuah host di Local Area Network (LAN) memiliki IP Address 192.168.1.23 maka
Default Gateway yang terpasang adalah IP Address yang satu jaringan dengannya.
Misalnya Default Gateway untuk IP tersebut adalah 192.168.1.1. Umumnya nomor host
terkecil digunakan sebagai Default Gateway.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Gambar 1.3. IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway.

Gambar di atas memperlihatkan setting IP Address, Subnet Mask dan Default


Gateway untuk sebuah host.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
IP Address diberikan kepada suatu host melalui salah satu di antara dua cara:
 IP Address diberikan secara manual atau sering dikenal dengan istilah Static IP
 IP Address diberikan secara otomatis oleh server DHCP

Gambar 1.4. IP Address Otomatis

Dengan memilih Obtain an IP Address automatically dan Obtain DNS Server


address automatically maka konfigurasi TCP/IP beserta parameternya akan didapatkan
secara otomatis.
Pada sistem operasi Microsoft Windows, jika komputer tidak berhasil menghubungi
DHCP server untuk mendapatkan IP Address maka akan muncul IP Address yang cukup
aneh. IP Address ini muncul sebagai mekanisme yang disebut dengan APIPA atau
Automatic Private IP Addressing. Angka yang muncul untuk APIPA ini adalah
169.254.x.x.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Gambar 1.5. Automatic Private IP Addressing

Di Internet, sebuah jaringan public yang sangat besar, saling menghubungkan banyak
network. Karena itu dibutuhkan mekanisme bagaimana supaya jaringan yang satu
terhubung dengan jaringan yang lain. Router merupakan perangkat yang menjembatani
antara satu jaringan dengan jaringan lain.
Router sendiri sebenarnya komputer yang memiliki dua atau lebih interface atau
lebih mudahnya kita sebut kartu jaringan. Dengan cara seperti ini maka interface satu dari
router terhubung ke satu jaringan dan interface yang lain terhubung ke jaringan lain.
Paket dari satu jaringan akan dikirim ke jaringan lain melalui interface router tersebut.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Gambar 1.6. Router

Gambar di atas memperlihatkan gambar jaringan yang dipisahkan oleh router. Router
sendiri bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan bentuknya. Ada router yang berupa
hardware. Nah, router ini umumnya digunakan untuk menghubungkan jaringan di
Internet. Router ini bekerja dengan cara saling bertukar informasi tabel routing. Tabel
routing ini dimiliki oleh router untuk menyimpan informasi bagaimana harus mengirim
satu paket dari satu jaringan ke jaringan lain. Contoh perangkat keras router ini adalah
router yang diproduksi oleh Cisco, ATI, 3COM dan lain-lain.
Untuk bertukar tabel routing dengan router lain, suatu router akan menggunakan
mekanisme yang disebut dengan routing protocol. Routing protocol ini ada beberapa
jenis, antara lain Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF),
Border Gateway Protocol (BGP) dan Internet Group Management Protocol (IGMP) dan
lain sebagainya.
Tidak semua jenis router mendukung routing protocol tertentu. Anda harus
memastikan router dan routing protocol mana yang cocok untuk jaringan Anda.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Suatu tabel routing bisa dilihat seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.7. Tabel Routing

Selain router yang berbentuk hardware produksi pabrik, ada router jenis software
yang gampang untuk dibuat. Router ini kita buat dari komputer biasa. Dalam hal ini
biasanya software sistem operasi yang akan bertindak sebagai router.
Bedanya komputer kita berikan dua atau lebih network card, sesuai dengan jumlah
jaringan yang akan kita hubungkan. Setelah komputer tersebut terpasang dengan dua atau
lebih network card, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi software router. Di
Windows Server 2003 kita bisa menggunakan Routing and Remote Access.
Routing and Remote Access ini tidak memerlukan instalasi. Anda cukup mengakses
dari menu Start – Programs – Administrative Tools – Routing and Remote Access.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Gambar 1.8. Routing and Remote Access

Routing and Remote Access ini selain bisa berfungsi sebagai router juga bisa
difungsikan sebagai VPN Gateway, Remote Access dengan dial up dan firewall
sederhana.
Selain berkomunikasi menggunakan IP Address, host di jaringan membutuhkan
suatu nomor port untuk mengakses host tujuan atau server yang dituju. Pasangan IP
Address dan Nomor port ini dikenal dengan nama socket. Nomor port dimulai dari 1
hingga 65535. Dari sekian banyak nomor port tersebut ada port-port yang sudah
ditentukan untuk service tertentu, misalnya port 25 untuk SMTP dan 110 untuk POP3.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Tabel di bawah ini merangkum beberapa nomor port yang sudah dikenal atau disebut
Well Known Port.

No Nomor Port Nama Service


1 20 dan 21 FTP
2 23 Telnet
3 25 SMTP
4 53 DNS
5 80 HTTP
6 110 POP3
7 119 NNTP
8 137-139 NETBIOS
9 143 IMAP4
10 443 HTTP SSL
Tabel 1.7. Well Known Port

Nomor Port yang terlihat pada tabel di atas adalah nomor port untuk service yang
berada di server. Dalam setiap komunikasi TCP/IP, IP Address dan Nomor Port ini
selalu dilibatkan. Nomor port untuk server umumnya akan menggunakan nomor port
yang lebih kecil atau sama dengan 1024. Sedangkan nomor port di sisi client akan
menggunakan nomor port yang lebih besar daripada 1024.
Untuk service-service tertentu nomor port server ini bisa diganti menggunakan user
interface dari aplikasi yang bersangkutan. Misalnya untuk web server, nomor port 80 bisa
diganti menggunakan nomor port 8000 menggunakan console Internet Information
Services (IIS) Manager.
Tujuan penggantian nomor port ini antara lain adalah alasan keamanan, dimana
hanya user-user tertentu saja yang tahu alamat web server yang bersangkutan. Selain itu
jika beberapa web site menggunakan IP yang sama maka nomor port yang digunakan
harus berbeda.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr

Gambar 1.9. IP Address dan Nomor Port (Socket)

Perintah netstat –an seperti yang ditunjukkan gambar di atas digunakan untuk
menampilkan IP Address beserta Nomor Portnya yang sedang digunakan pada komputer
lokal. Kombinasi dua hal ini yang disebut dengan socket. Kolom Proto maksudnya adalah
protokol. Dalam hal ini ada dua yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP). Pengiriman paket data menggunakan UDP sifatnya broadcast
(tersebar) berbeda dengan TCP yang sifatnya terarah dan selalu menggunakan verifikasi
apakah paket sudah diterima di komputer tujuan atau tidak. Local Address adalah IP
Address komputer lokal yang bersangkutan, sedangkan Foreign Address alamat
komputer tujuannya.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Untuk memudahkan penamaan di Internet maka IP Address ini harus diterjemahkan
menjadi suatu sistem yang gampang diingat. Maka muncullah sistem penamaan domain
atau Domain Name System (DNS). Sistem DNS ini akan menerjemahkan IP Address
menjadi nama domain atau nama domain menjadi IP Address. Dengan DNS maka alamat
Internet menjadi mudah untuk diingat. Misalnya mataram.com lebih mudah untuk diingat
dibandingkan 202.155.2.1.
E-mail address menggunakan format penamaan name@domain misalnya
nanang.sadikin@mataram.com dimana nanang.sadikin adalah nama user sedangkan
mataram.com adalah nama domain DNS. Lebih jauh tentang DNS ini bisa Anda baca di
bagian lain pada buku ini. Dengan adanya e-mail address maka e-mail bisa dikirim dari
satu e-mail server ke e-mail server lain.

Gambar 1.10. E-mail Routing

Penggunaan e-mail saat ini sudah meluas dalam kehidupan sehari-hari. Kita mungkin
menggunakan e-mail untuk keperluan bisnis, melamar pekerjaan, berkomunikasi dengan
sahabat atau keluarga dan sebagainya. Bagi yang berlangganan dengan suatu Internet
Service Provider maka Anda akan mendapatkan e-mail address sebagai suatu fasilitas
layanan dari ISP. Bagi yang berkantong tipis mungkin bisa ke warnet dan menggunakan
e-mail gratisan yang banyak disediakan di Internet, misalnya Yahoo atau Hotmail.
E-mail server gratisan tersebut kebanyakan menggunakan web sebagai cara untuk
mengakses. Inilah yang terkenal dengan sebutan web mail. Untuk mengirim dan
menerima e-mail ini dibutuhkan e-mail server dan e-mail client. Web mail yang sering
kita gunakan termasuk jenis e-mail client. E-mail client kebanyakan menggunakan
protokol POP3 yang bekerja pada port 110 untuk mengakses e-mail server. Selain POP3
ada protokol lain yang juga bisa digunakan yaitu IMAP4 yang jalan di port 143.
E-mail server mengirim e-mail dari satu server ke server e-mail lain menggunakan
protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol). Protokol ini bekerja menggunakan port
25. Ada beragam e-mail server yang terdapat di pasaran saat ini, mulai dari yang berjalan
di atas sistem operasi Linux, UNIX atau WINDOWS. Sendmail, Qmail dan Postfix
adalah nama-nama e-mail server yang berjalan di lingkungan UNIX dan sebangsanya.
File ini di download di web site:
http://www.geocities.com/buku_exchange/
http://www.bukuexchange.co.nr
Untuk Windows ada Mdaemon, Merak Mail Server, Lotus Domino, dan Exchange
Server.
Windows Server 2003 menyediakan fasilitas terintegrasi untuk e-mail server, yang
dikenal sebagai E-mail Services. E-mail services ini menggunakan POP3 untuk e-mail
client access dan SMTP untuk pengiriman e-mail. Untuk webmail E-mail Services tidak
menyediakan fasilitas tersebut. Microsoft Exchange Server merupakan e-mail server yang
menyediakan fasilitas web e-mail di Windows. Fasilitas POP3 dan SMTP dari E-mail
Services ini saya rasa sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk berkomunikasi
dengan e-mail.
Untuk e-mail client Anda bisa menggunakan Microsoft Outlook Express yang
merupakan bawaan dari sistem operasi Windows. Jadi tidak perlu menginstall software
tambahan. Microsoft Office Outlook bisa digunakan jika ingin fasilitas yang lebih dari e-
mail client. Tentu saja ada harga yang harus dibayar untuk itu.

Anda mungkin juga menyukai