Anda di halaman 1dari 6

SIFAT MEKANIK MATERIAL

1. Kekuatan (strenght ) Ukuran besar gaya yang diperlukan untuh mematahkan atau merusak suatu bahan.kekuatan ini tergantung jenis pembebanannya

Tegangan () didefinisikan sebagai beban per satuan luas dan untuk spesimen uji tarik dapat di rumuskan sebagai berikut :

Dimana P adalah Beban (N) sedang Ao adalah luas penampang spesimen (MM2) maka satuan tegangan adalah (N/mm2) atau Pa (pascal). Regangan adalah perubahan panjang per satuan panjang dan dapat di rumuskan sebagai berikut

Dimana lo adalah panjang awal sedangkan l adalah panjang spesimen setelah mendapat beban P .satuanya adalah (mm)

Modulus Elastisitas Titik pl pada kurva tegangan regangan menunjukkan batas proporsional di mana dibawah titik itu tegangan sebanding dengan regangan. Sifat proporsional ini dapat diformulasikan dengan hukum Hooke :

Sarwo Fikri/0907133076

Page 1

Adalah perbandingan antara tegangan dan regangan .E adalah kemiringan kurva tegangan-regangan sampai batas proporsional dan disebut sebagai Modulus Elastisitas material atau Modulus Young. E adalah ukuran kekakuan material pada pada batas elastisitasnya.satuannya pascalmerupakan ukuran kekakuan material pada batas elastisnya. Kekuatan luluh (Yield Strength) Pada titik y, material mulai mengalami luluh dan laju deformasinya meningkat. Titik ini disebut titik luluh ( yield point ) dan nilai tegangan pada titik ini didefinisikan sebagai kekuatan luluh material ( S y). satuannya adalah pascal

Kekuatan Tarik maksimum (Ultimate Tensile Strength) tegangan maksimum yang dapat dicapai pada kurva tegangan regangan (Sut) satuanya adalah pascal.

2. Kekerasan Uji kekerasan adalah pengujian untuk mengukur kekerasan suatu material. Metode Vickers Pada metode ini digunakan indentor intan berbentuk piramida, jejak yang dihasilkan pada pengujian ini berbentuk bujur sangkar berdiagonal. Panjang
Sarwo Fikri/0907133076 Page 2

diagonal diukur dengan skala pada mikroskop pengujur jejak.dapat di perjelas dapat kita lihat dari rumus dan gambar berikut :

dimana d adalah panjang diagonal rata-rata dari jejak berbentuk bujur sangkar. Uji ini dalam satuan VHN Metode Brinell Pengujian kekerasan dilakukan dengan memakai bola baja yang di perkeras dengan beban dan waktu indentasi tertentu.dapat kita lihat dari gambar berikut :

HBN =

2P

D( D D 2 d 2 )

dimana P adalah beban (kg), D diameter inde ntor (mm) dan d diameter jejak (mm). Hasil penekanan adalah jejak berbentuk lingkaran bulat, yang harus dihitung diameternya di bawah mikroskop khusus pengukur jejak. Metode Rockwell Pengujian ini merupakan pengujian kekerasan yang paling praktis .dikarnakan nilai pengjiannya bisa langsung terbaca. beban dan indetor yang digunakan membuat metode ini memi liki banyak variasinya.tapi pada umumnya yang sering
Sarwo Fikri/0907133076 Page 3

digunakan dalah Rockwell B (dengan indentor bola baja berdiameter 1/6 inci dan beban 100 kg) dan Rockwell C (dengan indentor intan dengan beban 150 kg). Walaupun demikian metode Rockwell lainnya juga biasa dipakai.berikut ini Skala pada Metode Uji Kekerasan Rockwell :

3. Ketangguhan pengujian tarik dan kekerasan dimana pembebanan dilakukan secara perlahan-lahan.sedangkan uji ketangguhan atau uji impack dilakukan pembebana secara tiba-tiba. Pada pengujian impak ini banyaknya energi yang diserap oleh bahan untuk terjadinya perpatahan merupakan ukuran ketahanan impak atau ketangguhan bahan tersebut.benda uji biasanya dinyatakan dalam satuan joule dan dbaca langsung pada sekala uji.
Sarwo Fikri/0907133076 Page 4

Harga impak (HI) suatu bahan yang diuji dengan metode Charpy diberikan oleh :

dimana E adalah energi yang diserap dalam satuan Joule dan A luas penampang di bawah takik dalam satuan mm4.

Alat uji impak 4. Kelelahan Beba dinamik yang bekerja bolak balik dapat menimbulkan kegagalan lelah (fatigue ) sifat mekanik material sehubugan dengan fenomena ini adalah kekuatan lelah (fatigur strenght) kekuatan lelah dapat ditentukan dengan melakukan uji lelah. Mengujian ini dapat menggunakan mesin uji lelah yaitu mesin R.R. Moore. Dapat di lihat seperti gambar berikut

Hasil uji lelah material dapat ditampilkan dalam bentuk diagram S-N yang menyatakan hubungan tegangan dengan jumlah siklus.
Sarwo Fikri/0907133076 Page 5

5. Keausan Keausan adalah kehilangan material secara progresif atau pemindahan sejumlah material dari suatu permukaan se bagai suatu hasil pergerakan relatif antara pe rmukaan tersebut dan permukaan lainnya. Pembahasan mekanisme keausan pada material berhubungan erat dengan gesekan (friction ) dan pelumasan (lubrication). Pengujian keausan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode dan teknik,yang semuanya bertujuan untuk mensimulasikan kondisi keausan ak tual. Salah satunya adalah dengan metode Ogoshi dimana benda uji memperoleh beban gesek dari cincin yang berputar (revolving disc ). Pembebanan gesek ini akan menghasilkan kontak antar permukaan yang berulang-ulang yang pada akhirnya akan mengambil sebagian material pada permukaan benda uji. Besa rnya jejak permukaan dari ma terial tergesek itulah yang dijadikan dasar penentuan tingkat keausan pada material. Semakin besar dan dalam jejak keausan maka semakin tinggi volume material yang terlepas dari benda uji.

Ilustrasi uji keausan

Sarwo Fikri/0907133076

Page 6

Anda mungkin juga menyukai