Anda di halaman 1dari 10

Limbah Rumah Tangga dan Pencemaran

Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalamair got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada. Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ; Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah. Tidak mengotori permukaan tanah.

Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m. Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan bendabenda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.

LIMBAH PERTANIAN

Pemanfaatan sumber daya pertanian tanaman pangan dalam bentuk limbah sebagai sumber pakan ternak merupakan langkah effisiensi mengatasi kekurangan produksi rumput. Limbah pertanian termasuk sumber hijauan in-situ yakni tersedia dalam jumlah melimpah dan mudah diperoleh. Sebagian besar limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak sapi. Dari bermacam-macam limbah pertanian yang mempunyai potensi besar sebagai sumber hijauan adalah jerami jagung. Jerami jagung merupakan hasil ikutan bertanam jagung dengan tingkat produksi mencapai 4-

5 ton/ha. Kandungan nutrisi jerami jagung diantaranya protein 5,56%, serat kasar 33,58%, lemak kasar 1,25, abu 7,28 dan BETN 52,32%. Dengan demikian, karakterisitik jerami jagung sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu rendah dan penggunaannya dalam bentuk segar tidak menguntungkan secara ekonomis. Selain itu, jerami jagung memiliki kandungan serat kasar tinggi sehingga daya cernanya rendah. Kualitas jerami jagung sebagai pakan ternak dapat ditingkatkan dengan teknologi silase yaitu proses fermentasi yang dibantu jasad renik dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Teknologi silase dapat mengubah jerami jagung dari sumber pakan berkualitas rendah menjadi pakan berkualitas tinggi serta sumber energi bagi ternak. Bangunan Dan Peralatan Tempat pembuatan silase jagung disebut Silo. Bentuk silo berupa bangunan berbentuk silinder atau bunker yang dapat ditutup rapat. Cara lain pembuatan silase yaitu dengan membuat lubang seperti sumur yang diberi alas plastik. Selain itu dapat juga digunakan drum yang terbuat dari plastik. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan silase antara lain alat pencacah hijauan, plastik atau bahan lain yang kedap udara. Bahan Baku Pembuatan Silase Bahan baku utama yaitu jerami jagung 1 ton (kadar air 60-70%) sedangkan bahan pencampur terdiri dari urea 2,5 kg, gula saka/molases 4 kg dan dedak halus 5 kg. Proses Pembuatan Silase Jagung Proses pembuatan silase dilaksankan beberapa tahap yaitu tahap fermentasi, pengeringan dan penyimpanan. 1. Tahap Fermentasi

Jerami jagung yang telah dilayukan kadar air 60-70% dipotong-potong 3-5 cm Gula tebu dilarutkan dengan 12 liter air dengan cara diaduk atau direbus Jerami jagung yang telah dipotong dimasukkan kedalam tempat pembuatan dengan cara ditumpuk dan dipadatkan

Pemberian urea, dedak halus dan larutan gula tebu dilakukan secara bertahap dan berlapis. Setiap ketebalan tumpukan berkisar 20 cm urea, dedak dan larutan gula tebu ditaburkan dan disiram secara merata. Demikian seterusnya sampai proses penumpukan selesai.

Tumpukan kemudian ditutup rapat dengan menggunakan plastik atau bahan kedap udara dan tidak rembes air lalu diberikan beban diatasnya dengan menggunakan ban bekas atau karung berisi pasir

Selama proses fermentasi tumpukan tidak perlu dibalik dan lindungi dari hujan dan sinar matahari langsung

Proses pembuatan silase akan selesai 21 hari setelah proses penutupan. 2. Tahap pengeringan

Tumpukan silase yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan disinar matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada gudang penyimpanan

Setelah kering silase jerami jagung dapat diberikan pada sapi sebagai pakan substitusi rumput segar Ciri-ciri Silase Yang Baik Silase jagung berkualitas baik bila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan benar. Ciriciri silase yang baik adalah :

Berbau harum agak kemanis-manisan Tidak berjamur Tidak menggumpal Berwarna kehijau-hijauan pH berkisar antara 4 sampai 4,5 Keunggulan 1. Mempunyai daya tahan simpan 2. Menghemat waktu penyediaan hijauan makanan ternak 3. Mengurangi polusi 4. Disukai ternak Analisa Ekonomi Pemberian silase jagung sebanyak 3% kebutuhan bahan kering ditambah konsentrat 1% berat badan meningkatkatan berat badan sapi 0,8 kg/ekor/hari atau setara dengan penghasilan Rp. 18.000/ekor/hari.

Limbah industri cemari Sungai Prajagumiwang

Sungai Prajagumiwang yang tercemar limbah industri. (tomi/koransindo)

Limbah industri mencemari Sungai Prajagumiwang Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Sepanjang tiga kilometer, air sungai berubah warna menjadi merah muda. Kondisi ini menurut sejumlah warga telah berlangsung dalam waktu satu bulan terakhir.

Karmanto (39) warga sekitar mengatakan air di Sungai Prajagumiwang sudah tidak lagi dapat digunakan untuk kebutuhan mandi,cuci dan kakus (MCK) masyarakat sekitar. Selain berubah warna, juga menimbulkan bau yang tidak sedap.

"Warna air kerap berubah-ubah.Kalau pagi hari warnanya hijau, namun saat siang hari berubah menjadi merah muda dan saat sore hari berubah lagi menjadi cokelat," katanya, Rabu (26/9/2012).

Warga yang khawatir dengan perubahan warna tersebut, tidak berani untuk mengambil air untuk kebutuhan MCK. Pasalnya, ada sejumlah warga yang mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air di sungai tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Ridwan (32) warga Desa Pabean Udik. Ia berharap pencemaran yang terjadi dapat ditindaklanjuti. Pasalnya, sebelum kejadian tersebut, air di Sungai Prajagumiwang masih dapat digunakan untuk kebutuhan warga.

"Pencemaran sungai terjadi hingga muara Karangsong yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan," katanya.

Bau tidak sedap dari air sungai juga banyak dikeluhkan. "Baunya mirip makanan ayam.selain itu sampah-sampah di lokasi sungai juga membuat aliran air tersendat," katanya.

Sementara itu aktivis koalisi masyarakat pesisir Indramayu (KOMPI), Fahmi Labib belum dapat menyimpulkan dugaan pencemaran limbah di Sungai Prajagumiwang. Pasalnya, disekitar lokasi terdapat beberapa aktivitas industri rumahan seperti industri batik Paoman serta pengeringan ikan asin nelayan.

"Namun diduga perubahan warna air karena pewarna, karena memiliki kepadatan yang cukup pekat. Kami juga telah melaporkan kepada kantor lingkungan hidup," katanya.

Pencemaran Sungai Prajagumiwang ini dikategorikan sebagai pencemaran yang cukup berat. Apalagi pencemaran terjadi sepanjang tiga kilometer mulai dari Desa Penganjang Kecamatan Sindang hingga ke Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu.

LIMBAH PERTAMBANGAN

Sungai Mura Diduga Tercemar Limbah Batu Bara

Limbah tambang batu bara yang dieksploitasi perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah diduga mencemari sungai Tuhup yang melintasi empat desa di wilayah Kecamatan Barito Tuhup Raya.

"Limbah batu bara itu sangat berpengaruh ketika hujan turun, air sungai menjadi keruh dan kehitam-hitaman sehingga warga tak berani mengkonsumsinya," kata Kepala Desa Liang Nyaling Kecamatan Barito Tuhup Raya, Murung Raya (Mura), Karusau kepada wartawan di Puruk Cahu, Minggu.

Empat desa yang berada di wilayah Sungai Tuhup (anak Sungai Barito) yang kena dampak limbah tambang batu bara dan bekas oli antara lain Desa Tumbang Masalo, Liang Nyaling, Tumbang Bauh dan Dirung Sararung.

Menurut Karusau, padahal air sungai tersebut selama ini menjadi kebutuhan utama bagi warga sejumlah desa tersebut dan kondisi tersebut telah terjadi sejak dua tahun lalu.

"Pihak perusahaan pernah menjanjikan membangun sarana air bersih namun hingga sekarang tidak ada realisasinya," katanya.

Hal yang sama dikemukakan Kepala Desa Tumbang Masalo, Uwah mengatakan masyarakat desanya ketika musim hujan tiba sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena air sungai yang selalu digunakan sehari-hari tercemar.

Penyebab air keruh dan hitam tersebut karena limbah dari PT AKT yang merupakan investor pemegang pemegang izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi tidak jauh dari pemukiman mereka.

"Hampir di sepanjang Sungai Tuhup akan terlihat airnya berwarna hitam kalau turun hujan," katanya menambahkan.

Perwakilan manajemen PT AKT, Syahrunsyah ketika dihubungi wartawan mengakui air keruh dan kehitaman itu memang dari limbah perusahaan, akan tetapi masih relatif aman dan tidak membahayakan.

"Kami melakukan tes dan uji coba untuk kadar air sungai tersebut, melalui community development (CD) dan pihaknya juga telah melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk membuat atau mengkonsumsi air dari sumur bor yang dibiayai oleh perusahaan," katanya.

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Jenis jenis Limbah Terhadap Kehidupan Bermasyarakat. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Alam. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

MAKALAH SUMBER SUMBER LIMBAH

DISUSUN OLEH : SUCIATI FENI LESTARI IKA NOVITASARI

SMK NEGERI 2 TENGGARONG TAHUN AJARAN 2012/2013

DAFTAR ISI Limbah Rumah Tangga dan Pencemaran 1 Limbah Pertanian . 2 Tahap Fermentasi . 3 Tahap pengeringan 4 Limbah industri cemari Sungai Prajagumiwang ...5 Limbah Pertambangan ..6 Sungai Mura Diduga Tercemar Limbah Batu Bara ..6

LGHOTYOTYPTYP;Y;YY;

Anda mungkin juga menyukai