MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
JURNAL Oleh:
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
ABSTRAK Silvia Mahardika. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Numbered Heads Together disertai media audio visual dapat meningkatkan partisipasi siswa terhadap materi biologi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) kolaboratif yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, observasi, dan refleksi untuk merencanakan tindakan berikutnya. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian adalah penerapan metode Numbered Heads Together disertai media audio visual. Metode Numbered Heads Together merupakan variasi dari diskusi kelompok, dimana setiap siswa mendapatkan nomor yang berbeda dalam satu kelompoknya tetapi memiliki nomor yang sama dengan kelompok lain. Nomor-nomor tersebut akan dipanggil secara acak untuk menjawab hasil diskusi kelompoknya. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta. Data diperoleh melalui observasi, angket, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Validasi data menggunakan teknik triangulasi metode, yaitu lembar observasi, angket, dan wawancara yang digunakan untuk mengukur partisipasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Numbered Heads Together dengan media audio visual dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Partisipasi siswa terlihat lebih menyeluruh. Peningkatan partisipasi siswa terlihat dari peningkatan persentase partisipasi siswa pada prasiklus sebesar 15%, selanjutnya meningkat pada siklus I menjadi 77,19%, dan pada siklus II meningkat menjadi 83,75%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) disertai media audio visual pada siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) disertai media audio visual dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi.
ABSTRACT Silvia Mahardika, THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) METHOD IN LEARNING WITH AUDIO VISUAL MEDIA FOR IMPROVING STUDENT PARTICIPATION IN VII-E GRADE OF SMPN 8 SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2009/2010: An Action Research at Grade Seventh. Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Market University Surakarta, July 2011. The purpose of the study is to find if the implementation of Number Heads Together method with audio visual media can improve students participation in Biology. The study is a collaborative Classroom Action Research conducted in 2 cycles. Each cycle contains two phases: planning of the action, observation, and reflection to determine next action. The action is the implementation of Number Heads Together with audio visual media. This method is a variant of group discussion, in which every student has different number in his/her group, but the same as other groups. Those numbers will be called randomly to answer some questions having been discussed in group before. Subject of the research is the students of Class VII E of SMP Negeri 8 Surakarta data were collected through observation, questionnaire, and interview. The technique used to analyze the data was qualitative descriptive analysis. The data were then validated using Triangulation method toward the observation sheets, questionnaire and interview which were used to measure students participation in the class. Result shows that the implementation Numbered Heads Together with audio visual media improves students participation in Biology class. The students become more active. The improvement is indicated by the increase of their participations percentage in pre cycle as much as 15% which increased up to 77,19% in Cycle 1 and 83,75% in Cycle 2. Through this study, of implementing Number Heads Together method (NHT) with audio visual media, in Cycle 1 and Cycle 2, it can be concluded that: The Implementation of Numbered Heads Together (NHT) with audio visual media Can Improve Students Participation in Biology Class.
A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting peradaban bagi manusia perkembangan dalam suatu
menyebabkan
proses
belajar
mengajar yang dilaksanakan menjadi tidak efektif dan kurang optimal. Banyaknya model yang ada, seorang guru dituntut dapat memilih model yang tepat untuk mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu, ada paling karena model baik,
bangsa. Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia saat ini
sebenarnya pembelajaran
tidak yang
setiap model memiliki spesifikasi masing-masing. pembelajaran efektif jika Suatu tertentu digunakan model mungkin untuk
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya melakukan evaluasi kualitas sistem pendidikan secara menyeluruh. Perbaikan pendidikan antara lain ditempuh melalui perbaikan model pembelajaran yang digunakan guru. Penggunaan yang tepat model dapat dan belajar
untuk
menyampaikan
observasi di SMP
Surakarta tahun ajaran 2008/2009 pada kelas VII E menunjukkan Perhatian siswa kurang, hal ini ditunjukkan apabila guru berbicara di depan sebagian anak ada yang berbicara sendiri, kemudian apabila disuruh maju mencoba sebagian besar anak tidak bisa. Partisipasi anak kurang menyeluruh hal ini ditunjukkan bahwa yang sering
efisiensi proses
dalam
mengajar. Kenyataan di lapangan banyak dijumpai gaya mengajar yang kurang bervariasi dan belum
keaktifan yang cukup baik tetapi belum tersalurkan dengan baik hal ini dibuktikan siswa selalu maju bila disuruh mengerjakan ke depan
Inggris
yaitu
partisipation
yang
menyatakan bahwa partisipasi atau keterlibatan siswa adalah kegiatan dimana subjek yang belajar ikut serta mempraktekkan sesuatu, baik secara terbuka (overt) maupun secara
merupakan konsep yang abstrak dan hanya merupakan metode mengajar konvensional (ceramah) yang banyak menekankan pada pelajaran hafalan saja. Proses pengajaran biologi di kelas masih banyak menggunakan hafalan tentang fakta dan konsep sehingga pelajaran menjadi
tertutup (covert). Jumlah keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar merupakan indeks yang baik dari kualitas pengajaran. Partisipasi dalam pembahasan ini yang dimaksud adalah
partisipasi yang berarti keterlibatan siswa secara fisik seperti kegiatan membaca, mendengar, menulis, dan meragakan. Keterlibatan untuk
membosankan yang menyebabkan siswa menjadi kurang tertarik dengan materi yang disampaikan. Dari hasil observasi tersebut dapat dirumuskan permasalahan
berpikir seperti mengingat kembali isi pelajaran yang lalu, menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk memecahkan mengaitkan masalah pelajaran yang dan satu
yang ada dikelas tersebut yaitu Apakah pembelajaran biologi dengan menggunakan Heads media metode Numbered disertai dapat
Together Audio
(NHT) Visual
dengan yang lain. Keterlibatan emosi disini mencakup pengendalian diri untuk dapat menerima pendapat
meningkatkan partisipasi siswa kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010 ? Menurut Suryosubroto (2002: 278) partisipasi berasal dari bahasa
orang lain dan memahami karakter teman diskusi. Menurut Dimyanti dan Mujiono (1994 : 43) mengatakan bahwa Keterlibatan siswa di dalam
belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama emosional, keterlibatan keterlibatan mental dalam
individual dalam diskusi kelompok. Dengan cara tersebut secara tidak langsung menuntut semua siswa berpartisipasi pembelajaran. dalam proses
kegiatan kognitif dalam pencapaian dan internalisasi nilainilai dalam pembentukan sikap dan nilai dan juga pada saat mengadakan latihan latihan dalam pembentukan
penelitian
keterampilan. Seorang siswa akan lebih merasa bebas berpendapat apabila mereka dalam keadaan berkelompok dan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyelesaikan soal diskusi yang ada. Mereka akan terdorong untuk untuk mengeluarkan mencapai pendapatnya tujuan
tindakan kelas (Clasroom Action Research), dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama guru bidang studi Biologi dengan tempat penelitian adalah di SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 Kelas VII E semester II dengan jumlah siswa 40 dan waktu pelaksanaan penelitian Muhamad Nur Heads pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 dimulai pada tanggal 24 Novenber 2008 sampai bulan
Together pada dasarnya merupakan varians dari diskusi kelompok, ciri khasnya menunjuk mewakili adalah seorang guru siswa hanya yang tanpa
kelompoknya,
menggunakan tindakan berulang atau siklus. Pelaksanaan PTK dimulai dari tahap perencanaan, dilanjutkan
memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya itu. Cara ini juga merupakan upaya yang sangat baik tanggung untuk jawab
dengan rangkaian tahap tindakan dan observasi disertai evaluasi terhadap tindakan, dilanjutkan dengan tahap
meningkatkan
refleksi. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I dan siklus II pada pokok bahasan pencemaran diterapkan yakni tindakan metode yang sama,
pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) disertai media audio visual. Refleksi untuk tiap siklus tergantung dari fakta dan interpretasi data yang diperoleh atau situasi dan kondisi yang dijumpai pada pembelajaran. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan tujuan penelitian, ini jelas lebih bahwa bersifat Gambar 1. Diagram Hasil Penilaian Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Prasiklus. Berdasarkan hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan metode
penelitian
keadaan yang terjadi di sekolah tersebut. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah data hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian, antara lain: 1. Pra Siklus Pada keadaan prasiklus ini diperoleh data bahwa:
masih rendah. Partisipasi siswa kelas VII E yang rendah ini dapat terlihat dari masih sedikitnya siswa yang fokus terhadap materi pelajaran, siswa tidak melamun saat pelajaran berlangsung, siswa selalu siap saat ditunjuk Guru untuk menjawab atau melakukan perintah, keberanian
mengemukakan
permasalahannya,
ikut serta dalam persiapan, proses dan kelanjutan belajar, usaha dan
dalam
berbincang-bincang dengan temannya, melamun dan bermain sendiri. Siswa selalu terkejut apabila ditunjuk gurunya pertanyaan, untuk menjawab yang
sedangkan
merespon apersepsi guru dengan stimulus pertanyaan hanya anak-anak tertentu saja. Ada siswa yang
mencoba menjawab pertanyaan dari guru tetapi salah kemudian siswa yang lain mengejek, hal tersebut dapat membuat mental siswa Hasil observasi pada siklus I ini dapat dilihat bahwa sudah mengalami peningkatan partisipasi siswa. Hal tersebut dapat dilihat bahwa setiap indikator partisipasi siswa mengalami peningkatan Gambar 2. Diagram Hasil Penilaian Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I.
menjadi takut lagi untuk menjawab pertanyaan dari guru dan siswa lain pun yang keberanianya kurang dalam mengemukakan permasalahannya pendapat dimuka atau umum
disertai media audio visual pada siklus pertama menunjukkan bahwa penerapan metode tersebut dapat meningkatkan partisipasi siswa
indikator keberanian mengemukakan permasalahannya dan indikator usaha dan kreativitas siswa dalam
dalam pembelajaran biologi. Pada keadaan siklus pertama ini diperoleh data bahwa:
pembelajaran. Partisipasi siswa pada pembelajaran peningkatan hal mengalami tersebut dapat
terlihat
saat
siswa
lebih
memerlukan
adanya
penyelesaian
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, kemudian siswa lebih serius dalam berdiskusi dan menyelesaikan lembar kerja permasalahn siswa pada dan
dan perbaikan pada siklus II sebagai berikut: a. Pada saat guru menyajikan materi, masih banyak siswa yang belum terlibat. Siswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan guru. siklus II guru siswa melibatkan Pada lebih dengan
mendengarkan jawaban teman lain saat diminta menjawab di muka umum. Usaha dan kreativitas siswa dalam belajar meningkat hal tersebut terlihat dari semua kelompok
melakukan tanya jawab. Guru lebih komunikatif sehingga siswa tidak pasif. b. Pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode NHT (Audio Visual) siswa kurang maksimal yang disebabkan karena kurangnya penjelasan dari guru sehingga siswa masih mengalami tindak kesulitan. penjelasan pembelajaran Sebagai
membuka materi yang sudah untuk mencari jawaban yang tepat dan menanyakan dimengerti hal-hal terhadap yang tidak
gurunya.
Kemandirian siswa dalam belajar juga meningkat hal tersebut terlihat kesungguhan setiap siswa untuk mencatat dan meringkas jawaban pertanyaan dari soal diskusi untuk persiapan diri mereka apabila suatu saat ditunjuk gurunya untuk
menggunakan metode NHT disertai media audio visual sebelum siswa mulai membuat perencanaan secara urut sampai siswa paham sehingga mengikuti siswa dapat pembelajaran
media audio visual dengan baik dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Selain itu guru bahwa akan menanamkan kepada siswa mengikuti keyakinan
partisipasi siswa dengan penerapan model pembelajaran NHT disertai media puzzle pada siklus II,
peningkatan partisipasi siswa sudah cukup optimal dan kekurangan yang terdapat pada siklus I sudah dapat teratasi dengan solusi yang
dengan
metode pembelajaran NHT disertai media audio visual yang baik dan mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara bekerjasama dengan kelompoknya dan bertanya apabila mengalami kesulitan. c. Pada metode Together saat pelaksanaan Heads masih Numbered (NHT)
terlihat banyak siswa yang malah ramai sendiri pada saat pembelajaran Keterlibatan pembelajaran berlangsung. siswa juga dalam kurang
efektif. Pada siklus II, guru akan melakukan pemantauan secara menyeluruh pada saat pembelajaran, semua dan siswa tidak sehingga ikut aktif ramai Gambar 3. Diagram Hasil Penilaian Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II. Observasi yang dilakukan terhadap partisipasi siswa dalam pembelajaran Biologi pada siklus II diperoleh keseluruhan hasil bahwa secara
indikator
partisipasi
siswa sudah mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari tercapainya target dari tujuh indikator partisipasi siswa yang meliputi aspek perhatian dan partisipasi siswa. Indikator pertama yaitu memperhatikan, mengalami
diskusi yang sedang dibahas. Siswa juga telah menguasai materi diskusi, hal ini terlihat siswa mampu saat
menjawab
pertanyaan
guru
(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar ini juga mengalami peningkatan Siswa dalam mengikuti langkah-langkah metode NHT disertai media audio visual sudah dalam sepenuhnya menjawab benar. Siswa
pembelajaran
berlangsung.
Konsentrasi mereka terpusat dalam memecahkan soal diskusi kelompok. Siswa juga tidak malu-malu lagi untuk bertanya tentang apa yang siswa tidak pahami baik guru maupun teman kepada satu
pertanyaan jari
sebelumnya
mengacungkan
terlebih dahulu kemudian pada saat tahap menyimpulkan jawaban yang benar pada soal diskusi perhatian siswa tertuju kedepan dan siswa tidak malu lagi dalam menjawab di muka umum. Pada proses tanya jawab yang berulang-ulang ini, siswa terlihat sangat tertib dalam mengikuti tahap-tahapnya dan suasana diskusi menjadi lebih hidup. Indikator usaha dan
juga mengalami peningkatan, yang semula pada siklus I indikator ini belum mencapai target tetapi pada siklus II ini mengalami peningkatan yang tajam. Siswa dalam berdiskusi sudah tidak malu lagi dalam
kreativitas siswa dalam pembelajaran ini mangalami peningkatan dan telah mencapai target. Siswa terlihat
membuka materi yang sudah untuk mencari jawaban yang tepat dan menanyakan dimengerti hal-hal terhadap yang teman tidak satu
difokuskan keberanian
pada
indikator
mengemukakan
kelompok dan gurunya. Kreativitas siswa terlihat pada saat memberikan jawaban yang berbeda dengan teman satu kelompoknya jawaban di dalam LKS
pembelajaran. Pada siklus I maupun siklus dilaksanakan II masing-masing sebanyak dua kali
pertemuan untuk setiap siklusnya dengan tujuan agar tidak suasaan berubah.
memberikan
ataupun pada saat tanya jawab. Indikator mengalami kemandirian siswa ini
pembelajaran
Persentase kehadiran siswa sebesar 100%, dengan kata lain semua siswa dalam setiap pertemuan dan tidak ada satu pun siswa yang absen. 1) Perbandingan Pra Siklus,
peningkatan.
Siswa
berusaha untuk menyelesaikan soal diskusi tepat pada waktunya. Siswa terpupuk kemandirianya karena
dalam metode ini menuntuk siswa untuk untuk siswa gurunya. Pada siklus II, persentase capaian indikator secara umum menguasai persiapan materi diskusi
masing-masing ditunjuk
siswa dalam pembelajaran biologi pada setiap indikator antara Pra siklus, siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 7.
sewaktu-waktu
masing-masing indikator partisipasi siswa sudah mecapai target yang ditentukan. Keberhasilan capaian
partisipasi
belajar.
Hal
ini
ditunjukkan dengan siswa fokus terhadap materi pelajaran, siswa tidak melamun saat pelajaran
berlangsung, siswa selalu siap saat ditunjuk guru untuk menjawab atau
Keterangan : 1. Siswa fokus terhadap materi pelajaran 2. Siswa tidak melamun saat pelajaran berlangsung 3. Siswa selalu siap saat ditunjuk Guru untuk menjawab atau melakukan perintah. 4. Keberanian mengemukakan permasalahannya 5. Berpartisipasi dalam kegiatan belajar 6. Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran 7. Kemandirian belajar siswa
melakukan
perintah,
keberanian
mengemukakan
permasalahannya,
berpartisipasi dalam kegiatan belajar, usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran dan kemandirian
Gambar 7. Perbandingan Persentase Masing-Masing Indikator Pada Observasi Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Antara Pra siklus, Siklus I Dan Siklus II. Grafik pada gambar 7
belajar siswa. Adapun hasil angket untuk perbandingan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi untuk Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II adalah sebagai berikut:
menunjukkan bahwa hasil observasi partisipasi dilakukan belajar siswa yang proses
selama
peningkatan.
Rata-rata
observasi partisipasi belajar siswa pra siklus sebesar 15%, siklus I sebesar 76,79%, dan siklus II sebesar 83,93%. Peningkatan persentase
observasi partisipasi belajar siswa tersebut semakin memenuhi menunjukkan banyak siswa bahwa yang
Gambar 8. Perbandingan Persentase Setiap Indikator Angket Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II.
indikator-indikator
Grafik menunjukkan
pada bahwa
gambar
Heads
Together
(NHT)
disertai
persentase
media audio visual pada siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa: Penerapan metode Numbered Heads media Together audio (NHT) visual partisipasi disertai dapat siswa
capaian untuk setiap indikator angket partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi pada para siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan Rata-rata adanya
peningkatan.
persentase
meningkatkan
angket partisipasi belajar siswa pra siklus sebesar 19,64%, siklus I sebesar 71,69% dan siklus II sebesar 80.61%. angket tersebut semakin memenuhi partisipasi Peningkatan partisipasi persentase siswa bahwa yang
Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyati & Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rinaka Cipta. Haynes, N.M. 2010. Cooperative Learning: American A Case For
belajar
ditunjukkan dengan siswa fokus terhadap materi pelajaran, siswa tidak melamun saat pelajaran Hobri.
And
African
Students. Journal of School Psychology. 21(4): 557-585. 2006. Pendekatan Learning Investigation Meningkatkan Siswa Jember Penerapan Cooperative Model Group Untuk Pemahaman
berlangsung, siswa selalu siap saat ditunjuk guru untuk menjawab atau melakukan perintah, keberanian
mengemukakan
permasalahannya,
berpartisipasi dalam kegiatan belajar, usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran belajar siswa. D. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan kemandirian
Kasbulah,
K.
2001.
Penelitian
Nur,
Muhammad. Pembelajaran
2005. Kooperatif.
Tindakan Kelas. Malang : Universitas Negeri Malang Press. Karen M Daniel. 2010. Cooperative Learning Structures For
Learning in Small Groups: Recent Methods and Effects on Achievement, Attitudes, and Journal Ethnic of Relations". Educational
Research.1 (15) : 241-271. Slavin, E. Robert. 2008. Cooperative leaning.Bandung Media. Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar PT Mengajar. Remaja : Nusa
Learning. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Miles dan Huberman. 2002. Analisis Data Sumber metode Kualitatif Tentang Baru. : Buku
Bandung: Rosdakarya.
MetodeJakarta :
http: //
wordpress.
Kurikulum Kompetensi.
Kompetensi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus. 2008. Cooperative Learning. Yogyakarta:
Remaja
2008.
Media Jakarta:
Pustaka Pelajar. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Pendayagunaan Pembelajaran.
Membelajarkan
Jakarta: