Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kecenderungan karakteristik dan pola tertentu dari unsur-unsur iklim diberbagai daerah, menunjukkan perilaku yang sama apabila faktor utamanya sama (pengendali atau letak geografinya sama) sekalipun letaknya saling berjauhan - Pokok bahasan dalam setiap cabang ilmu yang mendasarkan pada sifat-sifat sama atau persamaannya dikenal dengan sistem klasifikasi - contoh pada ilmu tanah : tanah gambut dengan sifat yang sama ada di Riau, Sumsel, Kalimantan atau negara lain - Penamaan : Wilayah tropis, wilayah kutub, Wilayah Gurun, dll yang mempunyai sifat unsur iklim sama dinegara manapun
-
- Kegunaan klasifikasi iklim adalah : suatu metode untuk memperoleh efisiensi atau memudahkan mendapatkan informasi dalam bentuk yang umum dan sederhana - Perlu klasifikasi atau penggolongan iklim
Klasifikasi genetik, digunakan untuk daerah luas tapi kurang teliti Contoh : klasifikasi iklim berdasarkan penerimaan Radiasi matahari
b. Klasifikasi iklim berdasarkan vegetasi : 1. Dikembangkan Koppen - Berdasakan suhu dan hujan, rata-rata bulanan dan tahunan dan dihubungkan dengan keadaan vegetasi, berdasarkan peta vegetasi De Candolle (1874) - vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya - Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif, yaitu kesetimbangan antara hujan, suhu dan evapotranspirasi - Jumlah hujan yanag sama akan berbeda kegunaannya apabila jatuh pada musim yang berbeda
Klasifikasi iklim disusun berdasarkan lambang atau simbol dengan kombinasi huruf :
Huruf pertama (huruf besar), menyatakan tipe utama, ada 5 tipe :
A Iklim hujan tropik, suhu bulan terdingin >180 C B Iklim hujan, evaporasi > presipitasi C Iklim sedang berhujan, suhu eulan terdingin (-30 C sd 80 C) dan bulan terpanas > 100 C D Iklim hujan dingin, suhu bulanan -30 C sd >100 C E Iklim kutub, suhu bulanan terpanas < 100 C
Berdasarkan dua huruf tersebut, ada 12 tipe iklim menurut Koppen : 1. Daerah iklim hujan tropik : Af, Aw dan Am 2. Daerah iklim kering : BS, BW 3. Daerah iklim sedang berhujan : CF, Cs dan Cw 4. daerah iklim hujan dingin : Df, Dw 5. Daerah iklim kutub : Ew, EF
2 Klasifikasi Mohr
Berdasarkan Bulan Basah dan Bulan Kering BB > 100 mm BK < 60 mm Zona : BB = 12 BB = 7 11 BB = 4 7 BB = 4 9 BB = 4 7 BB = < 4 5 BK = 0 BK = 0 BK = 1 2 BK = 2 4 BK = 4 - 6 BK = >6 -7
Banyak digunakan di Indonesia untuk bidang kehutanan Berdasarkan curah hujan bulanan, minimum 10 tahun
Bulan Kering (BK) : hujan bulanan < 60 mm Bulan Lembab (BL) : hujan bln 60 100 mm Bulan Basah (BB) : hujan bln > 100 mm Smith&Ferguson, BB,BL,BK tahun demi tahun selama periode pengamatan dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya. Penentuan tipe iklim, mempergunakan nilan Q
4. Klasifikasi Oldemen Bergunan untuk klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia Berdasarkan peluang hujan, hujan eektif, dan kebutuhan air tanaman padi dan palawija Konsep yang dikembangkan adalah : a. Padi sawah membutuhkan air rata-rata per bulan 145 mm dalam musim hujan b. Kebutuhan air palawija, 50mm/bln, musim kemarau c. Peluang kejadian hujan bulanan 75%, = 0,82 kali curah hujan bulanan 30 d. Hujan efektif untuk padi sawah adalah 100% e. Hujan efektif untuk palawija, 75%
Maka hujan bulanan yang dibutuhkan untuk padi sawah dan palawija adalah ; Padi sawah : 145 = 1,0 (0,82 X -30)
X (hujan bulanan)= 213 mm per bulan
Palawija : 50 = 0,75 (0,82 x -30) X = 118 mm/bln BB > 200mm, BL 100 200 mm, BK < 100mm Selanjutnya Oldemen, penentuan klasifikasi iklim berdasarkan panjang periode BB dan BK berturut-turut
Maka tipe iklim dikelompokkan dalam 17 daerah agroklimat Oldemen mulai dari A1 sampai E4.
Tugas :
1. Input data dari hasil praktikum, 5 tahun 2. Data iklim Pekanbaru, 20 tahun, sumber stasiun simpang tiga pekanbaru 3. Hitung Perubahan suhu dan curah hujan tiap tahun (meningkat atau menurun) 4. Klasifikasikan tipe iklim Pekanbaru berdasarkan data dari stasiun iklim pekanbaru 5. Buat tipe iklim segitiga Smith Ferguson dan Oldemen