Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Keanekaragaman makhluk hidup atau disebut biodiversitas menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis, dan ekosistem di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup dan penyebarannya mencakup biosfer dan makhluk hidup, asal mula kehidupan di bumi, keanekaragaman makhluk hidup, dan persebaran serta sejarah perkembangan makhluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah Apakah yang dimaksud dengan biosfer dan makhluk hidup? Bagaimana asal mula kehidupan di bumi? Apakah yang dimaksud keanekaragaman makhluk hidup? Bagaimana persebaran dan sejarah perkembangan makhluk hidup?

1.3 Tujuan Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Untuk lebih mengetahui ilmu tentang keanekaragaman makhluk hidup dan penyebarannya.

1.4 Manfaat Agar mahasiswa dapat memahami ilmu tentang keanekaragaman makhluk hidup dan penyebarannya.

BAB II ISI
2.1 Biosfer dan Makhluk Hidup Istilah biosfer berasal dari bahasa yunani, yaitu kata bio yang artinya hidup dan sphere yang artinya lapisan (bulatan). Jadi, secara sederhana biosfer dapat diartikan sebagai lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer (bawah tanah), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara), dimana ketiganya saling berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya kehidupan di bumi. 2.2 Asal Mula Kehidupan di Bumi Ada beberapa teori yang mendasari asal mula kehidupan di bumi, yaitu: a. Teori Ciptaan Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan, di luar jangkauan sains. Pandangan semacam ini kenal dengan paham penciptaan khusus yang berarti Tuhan langsung turun tangan kemudian menciptakan kehidupan di atas bumi. b. Teori Cozmozoa Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organik sederhana , misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.molekul-molekul organik tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan. c. Teori Generatio Spontanea Sebelum abad 17, orang menganggap bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Contohnya, ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus dan dari gudang padi muncul tikus. Hal ini dikemukakan oleh filsuf terkenal sebelum masehi, Aristoteles. Ia mengemukakan bahwa hidup ini bermula dari benda mati yang secara tiba-tiba menjadi jasad hidup. Karenanya paham ini disama

artikan dengan abiogenesis. Hipotesis ini akhirnya tenggelam setelah muncul para ilmuwan lain dengan pola pikirnya yang lebih rasional. d. Teori Biogenesis Teori Omne Vivum Ex Ovo Francisco Redi ( 1626-1697) adalah nama ilmuwan yang berhasil menumbangkan hipotesis Aristoteles melalui penelitiannya menggunakan daging segar. Ia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat. Teori Omne Ovo Ex Vivo Lazarro Spallanzani (1729-1799), ahli biologi italia, dapat membuktikan bahwa mikroorganisme atau jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Bila dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat maka pembusukkan tidak terjadi. Ia menyimpulkan bahwa telur berasal dari jasad hidup. Teori Omne Vivum Ex Vivo Louis Pasteur (1822-1895), sarjana kimia Perancis, melanjutkan percobaan Spallanzani, yakni dengan menggunakan berbagai mikroorganisme. Ia berkesimpulan bahwa agar timbul kehidupan baru harus ada kehidupan sebelumnya. Dengan teori ini maka teori abiogenesis mulai ditinggalkan orang.

e. Teori Lainlain Teori Pfugler Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali yang mengandung karbon dan nitrogen yang membentuk senyawa cyanogen (CN). Senyawa terebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya membentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup. Teori Moore

Teori ini menyatakan bahwa hidup itu dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan munculah kehidupan itu. Teori Allen Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi ini seperti sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup. Teori Urey Harold Urey (1893), mengemukakan bahwa atmosfer pada mulanya kaya akan gasgas metan (CH4), amoniak (NH3) ,hidrogen (H2) ,dan air (H2O). Zat itu merupakan unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Karena diduga ada energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat hidup. Zat hidup itu mula-mula terbentuknya kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme. Teori Oparin-Haldane Teori ini mengungkapkan jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Kemudian dilanjutkan oleh Stanley F. Miller dan Weiez. 2.3 Keanekaragaman Makhluk Hidup a. Sistem klasifikasi Para ahli pengetahuan dalam mengklasifikasikan organisme hidup dengan cara memberi nama dua kata pada setiap spesies (hewan atau tanaman). Kata pertama adalah nama genus di mana huruf pertamanya harus

ditulis dengan huruf besar dan kata kedua adalah petunjuk spesies (ephiteton specificum). Contoh: -

Homo adalah nama genus Sapiens adalah petunjuk spesies Sedangkan Homo sapiens adalah spesies yaitu spesies yang terdiri dari dua kata. Spesies adalah kumpulan tanaman atau hewan yang mempunyai

banyak persamaan dan dapat saling mengadakan perkembangbiakan. Kumpulan dari spesies yang mempunyai banyak persamaan disebut familia. Sistem binomial dipakai oleh semua ahli biologi. b. Dunia tanaman dan dunia hewan Semua organisme hidup dibagi dalam dua bagian besar, yaitu dunia tanaman dan dunia hewan. Kemudian dibagi lagi dalam filum (divisio pada tanaman), kelas, ordo, family, genus, spesies, dan ras (verietas pada tanaman). Dunia tanaman Divisio 1 : Thallophyta Merupakan tanaman yang paling sederhana. Tidak mempunyai akar, batang, maupun daun yang sebenarnya. Ada yang uniseluler, ada pula yang multiseluler. Thallophyta, dibagi dalam dua subdivisio, yaitu ganggang dan jamur. Ganggang (subdivisio 1): Ganggang dapat membuat makanan sendiri, karena mempunyai klorofil. Berdasarkan warnanya, ganggang dibagi menjadi empat kelas yaitu ganggang biru, ganggang hijau, ganggang coklat, dan ganggang merah. Jamur (subdivisio 2): Jamur merupakan tanaman tingkat rendah yang tidak mempunyai klorofil, tidak dapat membuat makanan sendiri. Hidupnya tergantung dari organisme lain (organisme yang mati). Bakteri termasuk jamur. Ada yang hidup sebagai parasit (yang hidup menempel

pada organisme hidup), dan ada yang hidup sebagai saprofit (yang hidup menempel pada organisme yang mati). Ragi adalah jamur yang berguna bagi manusia. Tanaman ragi memperbanyak diri sambil mengeluarkan sekresi kimia yang akan mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida. Proses ini dinamakan fermentasi.
-

Divisio 2: Bryophyta (lumut)

Meliputi tanaman yang berdaun sederhana dan bagian-bagian yang menyerupai akar dan batang. Lumut dibagi dalam lumut hati dan lumut daun. Ia mempunyai klorofil.
-

Divisio 3: Pteridophyta

Merupakan tingkatan yang lebih maju lagi. Sudah mempunyai daun, batang, dan akar yang sebenarnya. Cara berkembang biak masih dengan spora.
-

Divisio 4: Spermatophyta

Merupakan tingkatan yang lebih maju. Meliputi rumput-rumputan, mempuyai perakaran yang luas, untuk menyerap air dan mineral. Berkembang biak dengan biji. Spermatophyta dibagi dalam dua bentuk, yaitu: Gymnospermae (Subdivisio 1): Tanaman berbiji terbuka. Salah satu ordo yang terpenting adalah Coniferae, yaitu jenis tanaman yang menghasilkan conus belahan biji yang terbuka itu terdapat pada conus yang betina. Angiospermae (Subdivisio 2): Tanaman berbiji tertutup. Merupakan subdivisio yang paling tinggi tingkatannya. Sekitar 140.000 spesies berbentuk semak, perdu, dan pohon. Mempunyai organ reproduksi yang dinamakan bunga. Biji merupakan hasil perkembangbiakkan seksual yang terdapat di dalam buah.

Kelas 1: Monokotil Adalah tanaman berbelahan biji satu. Tulang daunnya panjang dan sejajar (tersusun saling berdekatan). Yang termasuk tanaman monokotil yaitu familia: Liliaceae orchidacceae, Iridaceae, Graminae, Palmae, dan Musaceae. Kelas 2: Dikotil Dikotil adalah tanaman berbelahan biji dua. Yang termasuk tanaman dikotil adalah familia: Leguminosae, Compasitae, Libiatae, dan Solanaceae. Tulang daunnya menyirip dan menjari. Dunia hewan Dunia hewan terdiri dari Avertebrata dan Vertebrata. Protozoa terdapat pada air yang menggenang, pada danau, dan laut. Orang pertama yang membuat deskripsi tentang protoplasma yang kita kenal sebagai bentuk yang sederhana dari kehidupan hewan adalah Antony Van Leeu Wenhoek. Phylum 1: Protozoa Kelas 1: Sarcodina Genus Amoeba adalah salah satu bentuk filum yang paling sederhana dari filum Protozoa. Sarcodina merupakan massa protoplasma yang tidak mempunyai bentuk tertentu. Kelas 2: Infusoria Genus Paramecium mempunyai rambut-rambut getar yang disebut cilli yang meliputi bagian luar sel yang digunakan untuk bergerak. Kelas 3: Mastigophora Euglena mempunyai cambuk yang panjang yang dinamakan flagelum. Keistimewaan genus ini adalah mempuyai klorofil untuk membuat makanan sendiri. Hal ini menyebabkan ia termasuk golongan tanaman. Tetapi ia juga memiliki dinding sel sehingga ia digolongkan dalam dunia hewan. Kelas 4: Sporozoa Merupakan golongan parasit yang hidup dalam tubuh manusia atau hewan.

Phylum 2: Porifera Phylum ini termasuk hewan bunga karang yang merupakan hewan bersel banyak yang masing-masing sel saling berhubungan. Kebanyakan hidup di lautan pada air garam yang panas dan beberapa di danau sungai yang airnya tawar. Phylum 3: Coelenterata Disebut juga sebagai bunga laut, misalnya ubur-ubur. Phylum 4: Plathyhelminthes Cacing gepeng ini perkembangannya kurang maju dibandingkan dengan cacing-cacing lainnya karena saluran pernapasannya hanya memiliki satu lubang, di mana lubang ini berfungsi sebagai pengambilan makanan sekaligus sebagai pengeluaran zat-zat sisa. Phylum 5: Nemathelminthes Cacing bundar ini umumnya merupakan parasit. Tubuhnya terdiri dari tiga lapisan sel. Larva dari cacing ini hidup dalam tanah yang lembap maupun panas. Masuk dalam tubuh manusia lewat kulit kaki yang tipis atau tubuh lain yang berhubungan dengan tanah. Phylum 6: Annelida Ia merupakan cacing yang kompleks dengan struktur tubuh yang sudah maju contohnya adalah cacing tanah. Phylum 7: Echinodermata Yang termasuk Echinodermata adalah binatang laut. Kulitnya berduri, mempunyai jaringan, tapi tidak memiliki otak. Phylum 8: Molusca Adalah hewan yang bertubuh lunak, terdapat di darat, laut, dan air tawar. Hewanhewan ini tidak bersegmen dan kebanyakan memiliki kulit pelindung.

Phylum 9: Arthropoda Merupakan Avertebrata yang paling kompleks, mempunyai tiga pasang kaki tambahan. Kelas dari phylum ini meliputi: Kelas 1: Crustacea Sering disebut juga udang karang. Kepala dan dadanya berhubungan menjadi satu. Bernapas dengan insang. Mempunyai lima pasang kaki dan dua pasang antena atau alat peraba. Kelas 2: Myriapoda Bentuknya seperti cacing, berkaki banyak. Tiaap-tiap segmen dari tubuh mempunyai satu atau dua pasang kaki. Kelas 3: Arachnoida Tubuhnya terdiri dari dua bagian kepala dan dada menjadi satu dengan bagian perut yang disebut abdomen. Mempunyai empat pasang kaki. Contohnya kalajengking, laba-laba, kutu, dan kepiting. Kelas 4: Insecta Insecta merupakan kelas yang terbesar. Yang termasuk kelas ini adalah lalat, nyamuk, kupu-kupu, belalang, semut, dan kumbang. Phylum 10: Chordata Semua hewa pada phylum ini mempunyai tulang belakang. Chordata dapat dibagi menjadi 4 subphylum, yaitu: 1. Hemichordata 2. Urochordata 3. Cephalochordata 4. Vertebrata Vertebrata terdiri dari lima kelas; Kelas 1: Pisces

Pisces hidup di air tawar atau laut. Merupakan hewan berdarah digin dengan jantung beruang dua. Tubuhnya diliputi oleh sisik yang berlumut dan mempunyai skelet dari tulang. Kelas 2: Amphibi Dinamakan Amphibi karena pada waktu berbentuk larva, hewan ini hidup di air. Setelah dewasa dapat hidup di darat. Ia berdarah dingin. Amphibi dewasa memiliki jantung dengan tiga ruang dan kulitnnya telanjang. Sewaktu berupa kecebong, bernapas dengan insang, tetapi setelah dewasa bernapas dengan paru-paru. Contohnya kodok, katak, dan salamander. Kelas 3: Reptilia Reptilia umumnya memiliki sisik dari bahan tanduk yang mencegah dari kekeringan. Reptil berasal dari kata reptum yang artinya melata. Reptil temasuk hewan yang berdarah dingin. Kelas 4: Aves Merupakan kelas pertama yag berdarah panas. Suhu badannya tidak terengaruh oleh keadaan luar. Bernapas dengan paru-paru. Mempunyai sayap dan kebanyakan dapat terbang. Kelas 5: Mamalia Ia berdarah panas. Merupakan kelas yag paling maju dalam perembangannya.
2.4 Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup

2.4.1 Persebaran Makhluk Hidup Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup antara lain: pergeseran benua, lingkungan hidup (habitat), letak geografis (lintang), dan iklim. Persebaran tumbuhan

Berdasarkan ketinggian (vertical)


1. < 700 m, wilayah iklim panas, suhu rata-rata 22C. contohnya: padi, tebu,

kelapa,dan jagung.

10

2. 700-1500 m, wilayah iklim sedang, suhu rata-rata 15-22C. contohnya:

teh, kopi, kina, dan karet.


3. 1500-2500 m, wilayah iklim sejuk, suhu rata-rata 11-15C. contohnya:

pinus dan cemara.


4. 2500-4000 m, wilayah iklim dingin, suhu rata-rata <11C. contohnya:

lumut. Berdasarkan garis lintang (horizontal) 1. Daerah tropika (23,5 LU-23,5 LS), wilayah iklim tropis, suhu rata-rata >22C, dengan ciri tumbuhan: Pohonnya besar dan tinggi Ada strata kehidupan Ada semak/perdu Ada tumbuhan menjalar ke atas, misalnya rotan Ada tumbuhan menempel (epifit), misalnya benalu dan anggrek
2. Daerah subtropika (23,5 LU-66,5 LS), wilayah iklim sedang, mengalami

empat musim (panas, gugur, musim, dan semi), dengan cirri tumbuhannya: Pohonnya tinggi Ada padang rumput di tengah benua Ada pohon yang daunnya gugur pada musim gugur
3. Daerah kutub (66,5 LU-90 LS), wilayah iklim dingin, pada musim panas

matahari bersinar >12 jam, musim dingin matahari bersinar <12 jam, dengan ciri tumbuhannya: Spesies homogeny, berdaun jarum. Contohnya pinus, cemara (hutan taiga) Ada lumut (tundra) Persebaran tumbuhan menyebabkan terjadinya vegetasi yang disebut fegetasi primer, sekunder dan klimaks. Persebaran hewan

11

Persebaran hewan berdasarkan letak geografis, dan terbagi menjadi 6 wilayah, yaitu: 1. Palaeartik, terdiri dari Eropa dan sebagian besar Asia 2. Neartik, terdiri dari Amerika utara dan sekitarnya, disini merupakan asal usul mamalia berplasenta. 3. Neotropik, terdiri dari Amerika bagian selatan 4. Etiopian, terdiri dari seluruh bagian Afrika 5. Oriental, terdiridari sebagian Asia , termasuk diantaranya adalah India, Thailand, Filipina, Indonesia bagian barat 6. Australian, Terdiri dari Australia dan Indonesia bagian timur. Persebaran hewan di Indonesia dinyatakan dengan garis maya yang disebut Garis Wallace. 2.4.2 Teori Perkembangan Makhluk Hidup Teori perkembangan makhluk hidup atau evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara perlahan dan memakan waktu yang lama dalam kehidupan makhluk hidup. Perubahan itu tidak tampak apabila diukur dalam tempo hanya ribuan tahun, diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan bentuk nampak lebih jelas. Teori evolusi juga berpendapat bahwa organisme yang berbeda, secara genetik saling berkaitan atau dapat pula dikatakan bahwa spesies organisme akan berubah menjadi spesies lain. Beberapa pandangan mengenai evolusi, diantaranya:

Anaximander (611-547 SM)

Bumi pada awalnya berupa lautan,beberapa bagian kemudian membeku menjadi daratan.pada saat masih berupa lautan,semua kehidupan adalah aquatik.selama masa transisi menjadi daratan,beberapa makhluk hidup termodifikasi sehingga dapat hidup didaratan.masa transisi ini,pada manusia,meliputi masapart-fish dan part human yang disebut mermen dan mermeid.kemudian penampilan sseperti ikan ini akan hilang pada manusia dewasa,tetapi pada masa embrio,bentuk seperti ikan ini akan ada selama beberapa periode perkembangan. Empedocles (490-430 SM) Empedocle beranggapan bahwaa dari slime tumbuh tanaman sederhana,beberapa diantaranya akan menjadi tanaman kompleks.dari tanaman ini kemudian tumbuh tunas-tunas hewan.

12

Empedocles juga mengatakan bahwa hanya bentuk-bentuk yang paling baik saja yang dapat bertahan,yang kurang baik akan hilang. Aristoteles (384-322 SM) Benda-benda hidup berkembang makin sempurna karna pengaruh kekuatan tertentu,yakni entelechy,dan makhluk hidup didaratan berasal dari makluk yang hidup dilautan. Epicurus (341-270 SM) Epicurus sependapat dengan aristoteles bahwa organisme berubah dan berkembang makin kompleks dan maju,tetapi tidak ada entelechy yang mengatur proses tersebut.Yang mempengaruhi perubahan spesies tersebut adalah natural law Jean Baptise Lamarck (1744-1829)

Lamarck mengatakan bahwa ada mekanisme spesifik dalam evolsi orgnanisme, yakni evolusi disebabkan karna adaptasi. Sifat-sifat baru tersebut didapat atas pengaruh lingkungan, kemudian diteruskan pada keturunannya. Contoh: jerapah yang sekarang berleher panjang dahulu berleher pendek, untuk dapat memperoleh makanan dibagian atas pohn,maka jerapah harus menjulurkan lehernya, sehingga leher jerapah lambat laun menjadi panjang.

Charles Robert Darwin (1802-1882)

Darwin mengemukakan bahwa yang menjadi dasar evolusi organik adalah adanya seleksi alam dan seksual. Seleksi alam berupa pertarungan dalam kehidupan,yang kuat akan terus hidup.Seleksi seksual wujudnya adalah bahwa yang kuat akan mengusir yang lemah sehingga yang lemah tidak memperoleh kesempatan untuk melanjutkan keturunannya. August Weismann (1834-1914)

Seorang pakar bangsa jerman yang mendukung teori evolusi darwin.Weissmann melengkapi teori evolusi darwin dengan teori genetika modern.Menurut Weissmenn evolusi adalah masalah genetika,yakni soal keturunan yang menyangkut masalah bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel kelamin.Jadi evokusi adalah gejla seleksi alam terhadap faktor genetika.

13

Hugo de Vries (1848-1935)

De vries mengemukakan bahwa evolusi hanya terjadi karna perubahan yang tiba-tiba timbulnya(mutasi).Mutasi adalah perubahan sifat pada keturunannya.De vries memadukan teori gen ini dengan teor evolusi darwin sebagai berikut: Organisasi dengan ciri pembawaan yang baru nampak dengan segera,ciri pembawaan yang baru ini merupakan hasil perubahan dalam gen/ Mutasi dapat membuat organisme terpengaruh atau tidak oleh lingkungan Sebagai hasil seleksi alam,organisme dengan mutasi yang baik kebanyakan dapat hidup lebih lama Sejak hasil mutasi dapat diturunkan,perubahan dapat diharapkan akan berlangsung terus dan spesies dengan sifat yang baru akan terus terbentuk

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Biosfer dapat diartikan sebagai lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer (bawah tanah), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara), di mana ketiganya saling berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya kehidupan di bumi. Ada beberapa teori yang mendasari asal mula kehidupan di bumi, yaitu: Teori Ciptaan , Teori Cosmozoa, Teori Generatio Spontanea, Teori Biogenesis, dan beberapa teori lainnya yang juga mendasari asal mula kehidupan.

14

Makhluk hidup di bumi yang beraneka ragam dibagi menjadi dua bagian besar yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan juga diklasifikasikan menjadi beberapa phylum dan diviso. Persebaran makhluk hidup dibagi berdasarkan ketinggian (vertikal) dan garis lintang (horizontal). Dalam perkembangannya makhluk hidup mengalami perubahan (evolusi). Teori perkembangan makhluk hidup atau evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara perlahan dan memakan waktu yang lama dalam kehidupan makhluk hidup. 3.2 Saran

Sebagai manusia yang berilmu sebaiknya kita turut melestarikan keanekaragaman makhluk hidup agar keanekaragaman makhluk hidup tidak punah dan tetap terjaga kelestariannya. Berdasarkan teori-teori yang telah disampaikan oleh ilmuwan terdahulu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers Purnama, Hari. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta Tim Pengampu Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar Unsyiah. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Banda Aceh: UPT-Mata Kuliah Dasar Umum

15

16

Anda mungkin juga menyukai