Ihsan Putra
Pembimbing : Dr. Syafruddin, Sp.OT
Spondilitis
Spondilitis merupakan radang pada tulang vertebrae. Penyebab sondilitis dapat berupa infeksi ataupun non infeksi.
Spondilitis infeksi 1. Spondilitis Piogenik : Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas sp. 2. Spondilitis Tuberkulosa: Mycobacterium
tuberculosis
3.
Spondilitis non-infeksi 1. Spondilitis ankilosa Penyebab Spondilitis ankilosa belum diketahui. Faktor genetik terlibat dalam penyakit ini. 90% pasien yang didiagnosis spondilitis ankilosa memiliki antigen HLA-B27 (+).
nyeri pada tulang punggung dan rasa lemah deformitas (gibbus) gangguan pergerakan
Demam Takikardi
Komplikasi :
Kifosis Paraplegia Cold
abses
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan Radiologis
laboratorium
baring brace
pemasangan Fisioterapi
Spondilitis
Spondilitis Spondilitis Spondilitis
piogenik : antibiotik
TB : OAT fungal : antifungal. ankilosa : OAINS
Tindakan operasi dilakukan apabila: Terapi konservatif tidak berhasil Gangguan neurologis Kifosis Cold abses
Spondilitis TB
Definisi
Spondilitis
Mycobacterium tuberculosis.
Epidemiologi
Sekitar 1-2% dari total kasus tuberkulosis di dunia merupakan spondilitis tuberkulosis.
Patofisiologi
implantasi (6-8 minggu) destruksi awal (3-6 minggu) destruksi lanjut (2-3 bulan)
Stadium
Diagnosis
Gejala spondilitis tuberkulosis tergantung dari beratringannya penyakit, lokasi yang terkena, dan komplikasi yang terjadi seperti defisit neurologis
Gejala spondilitis tuberkulosis muncul sekitar 4 bulan atau lebih dengan keluhan awal yang nonspesifik yaitu nyeri punggung kronik.
Gejala yang sering menyertai spondilitis tuberkulosis adalah demam dan penurunan berat badan.
Pemeriksaan fisik
Penilaian garis tulang belakang (kifosis) Inspeksi kulit dengan memperhatikan adanya sinus
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum
CT scan
MRI
Tes Mantoux
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan
patologi anatomi
Penatalaksanaan
Tirah baring Makan makanan bergizi Obat-obatan : OAT Pembedahan Pemasangan brace
Komplikasi
Ilustrasi kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Alamat Jenis
pasien
KELUHAN UTAMA:
Pasien
SMRS
1 tahun SMRS, pasien terjatuh di samping rumah dengan posisi terduduk. Setelah terjatuh, pasien merasakan punggung terasa sakit, masih dapat berjalan tetapi harus menggunakan bantuan
7 bulan SMRS, pasien mengeluhkan tidak dapat menggerakkan anggota gerak bawah, dari
1 bulan SMRS, pasien kembali masuk k RSUD AA dengan keluhan nyeri perut, kedua tungkai tidak dapat digerakkan dan sesak. Nyeri perut dan sesak dirasakan terus menerus. Pasien tidak mengelukan
Riwayat
menelan serta amandel membesar disangkal. Adanya luka terbuka / lecet tidak dapat
Sekarang
batuk lama disangkal. Kencing nyeri sendi ataupun gangguan alergi (-) operasi (-)
ada anggota keluarga yang mengeluhkan batuk lama dan tidak ada mengeluhkan hal yang sama seperti pasien. Tidak ada riwayat batuk lama dan mengonsumsi obat lama pada keluarga dan orang disekitar pasien.
RIWAYAT PENGOBATAN
Riwayat
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS KEADAAN UMUM : Tampak sakit berat KESADARAN : Komposmentis KEADAAN GIZI : Baik VITAL SIGN : TD : 120/70 mmHg Nadi : 88x/i Nafas : 20x/i Suhu : 36,8C
PEMERIKSAAN
Ekstremitas Inferior
Kanan Kiri
Sensorik
Motorik Otonom Refleks Fisiologis Refleks Patologis
Normal
5 Normal +/+ -/-
Normal
5
Hipostesia
0
Hipostesia
0
+/+
Hipostesia dari ekstremitas inferior hingga processus xyphoideus (kira-kira setinggi VT6)
Regio vertebra thorakal Inspeksi : benjolan (-) Palpasi : massa setinggi vertebra torakal 5-7, kistik, terfiksir, nyeri tekan (+), permukaan rata, batas jelas
DIAGNOSIS KERJA : Spondilitis ec susp TB + paraplegia Diagnosa Banding Spondilitis Piogenik + paraplegia
rutin, LED dan CRP Mantoux test Pemeriksaan sputum Rontgen Thoraks Rontgen vertebra Thorakolumbal AP / Lateral MRI
Rontgen Thorax
MRI
Spondilitis pada corpus vertebrae Th6 Th8, serta lesi medula spinalis di level VTh6 Th7
RENCANA
Biakan
PENATALAKSANAAN
Pemacangan brace
Rifampisin (300 mg/hari) INH (300 mg/hari) Etambutol (20 mg/kgBB/hari) Asam para amino salisilat (10 mg/kgBB/hari)