Anda di halaman 1dari 1

Pembiayaan Dokter Gigi Keluarga Bentuk pokok pembiayaan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) sebagaimana tercantum dalam SKN

adalah sebagai berikut: Dana untuk UKP dari individu dalam kesatuan keluarga melalui JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) wajib dan JPK sukarela. Dana untuk UKP masyarakat rentan dan keluarga miskin dari pemerintah melalui JPK wajib. Dana dari mayarakat (dana sehat dan dana sosial keagamaan) digunakan untuk UKM dan UKP

Pada tahun 2006, Departemen Kesehatan Indonesia sendiri mengeluarkan adanya 3 dasar bentuk pembiayaan secara pra-upaya. Bentuk-bentuk pembiayaan tersebut antara lain adalah: Kapitasi: pembayaran di muka yang besarnya sesuai dengan kesepakatan harga dihitung untuk setiap peserta dalam waktu tertentu. Contohnya asuransi jaminan, askes, jamkesmas, jamsostek dll. Sistem paket: pembayaran di muka berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk paket pelayanan kesehatan tertentu. Contohnya : Drg melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan awal dimana dia dibayar untuk melakukan cabut, tambalan dengan GI, dll sesuai dengan hasil kesepakatan Sistem anggaran (budget system): pembayaran di muka berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran yang diajukan PPK. Drg tersebut member penawaran terhadap harga yang akan di bayarkan kepada pemberi pelayan kesehatan

Pembiayaan pelayanan Dokter Gigi Keluarga (DGK) Pembiayaan pada pelayanan DGK dikelola secara efisien, adil, berkelanjutan, transparan dan akuntable. Dalam penyelenggaraan pelayanan, kepesertaan yang menjadi tanggung jawabnya terlindungi dalam satu sistem jaminan, sehingga kebutuhan dasar kesehatannya terpenuhi, mutu dan biayanya pun terkendali. Disamping itu, jaminan kesehatan ini juga akan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memperoleh dan membiayai pemeliharaan kesehatan serta pembentukan budaya perilaku hidup sehat. Pembayaran pra-upaya dalam sistem jaminan kesehatan diterima dari badan penyelanggara Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (PJK). Pemberi pelayanan Kesehatan (PPK), dalam hal ini DGK, Harus menekankan upaya promotif-preventif, sementara upaya kuratif dan rehabilitatif di berikan sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai