Anda di halaman 1dari 15

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

BAB I PENDAHULUAN Islam yang merupakan agama pembebas bagi kalangan tertindas dan hegemoni penguasa yang non Islam seperti Persia dan Romawi acap kali , dianggap agama yang identik dengan darah dan pedang. Anggapan tersebut sama sekali tidaklah terbukti karena Islam merupakan agama pembela bagi kalangan tertindas, tidak terkecuali di wilayah Afrika, khususnya sub-Sahara. Afrika subSahara merupakan wilayah yang sangat luas yaitu mencakup seluruh wilayah Afrika minus Afrika Utara, Maroko, Algeria, Tunisia, Libya dan Mesir.1 Afrika adalah tempat bermacam-macam bangsa dan kebudayaan yang banyak sekali. Afrika adalah negeri dengan pertentangan yang sangat mencolok dan keindahan yang liar. Di sana juga terdapat banyak masalah termasuk perang, kelaparan, kemiskinan, dan masalah penyakit. Di Afrika terdapat gurun Sahara yang merupakan gurun pasir terbesar di dunia. Gurun itu terbentang mulai dari samudra Atlantik di Barat hingga laut merah di sebelah timur. Sahara meliputi seperempat dari seluruh benua itu. Realitas wilayah Afrika merupakan daerah yang berada dibawah kekuasaan kekaisaran Romawi, yaitu sebuah kekaisaran yang super power pada masa itu Dalam sejarah peradaban dunia, bahwa kaisar-kaisar Romawi dikenal . sebagai penguasa yang kejam, lalim dan berdarah penjajah. Namun pada kenyataannya, justru Islam dapat berkembang di Afrika dan populasi penduduk muslimnya mencapai 75 juta dari 500 juta jumlah populasi umat muslim seluruh dunia.2 Di Afrika juga terdapat dinasti-dinasti yang ikut terlibat dan mewarnai Islamisasidi wilayah tersebut. Berkaitan dengan hal di atas, makalah ini membahas tentang bagaimana perjalanan penyebaran Islam di wilayah Afrika sub-Sahara, sehingga Islam dapat diterima di wilayah yang telah dikuasai oleh penguasa-penguasa Romawi .

Muhammad Wildan, "Peradaban Islam di Afrika sub-Sahara" dalam Siti Maryam dkk (edit), Sejarah Peradaban Islam, Dari Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2002), hlm. 300. 2 Ibid, hlm. 321.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

BAB II PEMBAHASAN A. Islamisasi di Afrika Utara Dari Masa Ke Masa Nama Afrika berasal dari bahasa latin, yaitu Africa terra yang berarti tanah Afri. Afrika merupakan benua terluas nomor dua setelah Asia, yaitu 20 % dari seluruh total daratan bumi dan penduduknya mencapai sepertujuh dari seluruh populasi dunia.3 Sebutan bagi penduduk Afrika biasa dikenal dengan nama Berber dan Negro. Bangsa Negro sangat majemuk, bahkan mendominsi dari jumlah penduduk di benua Afrika, aktifitas keagamaannya sangat beragam yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Afrika Utara adalah bagian dari daerah di benua Afrika di yang mana budaya dan penduduknya berbeda dengan daerah-daerah di Afrika lainnya. Afrika Utara adalah sebuah kehidupan masyarakat Berber yang bersifat kesukuan, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan patriarkhi.4 Penduduk Afrika Utara sebagian besar termasuk ras kulit putih dan merupakan penutur bahasa Afro-Asia. Sebelum Islam masuk ke daerah Afrika Utara, daerah ini merupakan daerah dibawah kekuasaan Romawi . Secara geografis, Afrika Utara merupakan wilayah bergurun. Dalam terminologi Arab, daerah ifriqiyah merupakan bagian dari Afrika Utara yaitu

. M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, cet; IV, 2012), hlm. 209. 4 Siti Maryam dkk (edit), Sejarah Peradaban Islam, Dari Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2002), hlm. 258.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

wilayah Libya, Tunisia, al-Jazair, dan Maroko. Seluruh wilayah tersebut oleh orang-orang Arab dikenal dengan sebutan al-Maghribi.5 Penyebaran Islam di Afrika bermula pada masa Nabi Muhammad ketika ada kontak pertama kali antara Islam dengan Afrika yaitu setelah para sahabat , hijrah ke Habsyi dan mendapatkan sambutan baik dari raja Najjasyi maupun penduduk setempat. Penyebaran Islam kemudian dilanjutkan pada masa Khalifah Umar Ibn Khattab dengan mengutus Amr ibn 'Ash. Pasukan muslim dibawah panglima Amr ibn 'Ash berhasil memasuki Mesir dengan mengelahkan tentara Bizantium yaitu pada tahun 639-644 M, dan mendirikan kota Fusthat sebagai ibu kota pertama di wilayah Afrika.6 Penyebaran Islam ke wilayah Afrika kemudian dilanjutkan oleh khalifah ketigayaituKhalifahUtsmanibnAffandenganmengirimAbdullahibnSaad ibn Abi Sarah yang berhasil mengalahkan tentara Romawi di Laut Tengah dan mengalahkan tentara Bizantium dan terus maju sampai ke Barqah dan Tripoli dan terus merangsek sampai ke daerah Carthage, yaitu ibu kota Romawi di Afrika Utara.7 Perluasan wilayah Afrika sedikit terganggu dengan adanya suhu politik di Madinah yang kurang mendukung sehingga perluasan wilayah tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Raja Konstantine III untuk merebut kembali kekuasaannya atas wilayah Afrika. Penyebaran Islam mengalami kemajuan pesat ketika pada masa Muawiyah ibn Abi Sofyan dengan mengutus seorang yang bernama Uqbah ibn
5

Syed Mahmudunnasir, Islam, Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang Affandi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 313. 6 Karim, Sejarah... hlm. 184. 7 Ibid.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

Nafi' menjadi gubernur di Afrika pada 666 M dan menjadikan kota Qayrawan sebagai ibu kota. Dengan keberaniannya, ia membersihkan pengacau dan sekaligus memulihkan keadaan, ia merupakan orang pertama yang menembus padang pasir Sahara.8 Masuknya Islam ke Afrika Utara merupakan momen penting bagi masa depan Islam secara keseluruhan di benua Afrika dan daratan Eropa yang selama berabad-abad berada dibawah kekuasaan Kristen. Dalam peradaban Islam, Afrika Utara tidak dapat dilupakan begitu saja. Hal ini dikarenakan Afrika Utara merupakan pintu masuk dari sentral penyebaran Islam, yakni Timur Tengah. Bukti kemajuan di Afrika Utara dalam peradaban Islam adalah dalam bidang arsitektur, seni, dekorasi dan intelektual. Diantara tokoh yang terkenal dalam bidang intelektual adalah Ibn Batuta (Biologi), Ibnu Khaldun (sosiologi) dan Ibn Zuhr. Perjalanan panjang penyebaran Islam tidak serta merta berjalan dengan mudah, akan tetapi melalui beberapa rintangan baik rintangan dari dalam maupun dari luar. Pergolakan politik yang terjadi dalam pemerintahan pada saat itu, dimanfaatkan oleh bangsa Berber untuk melakukan pemberontakan. Pemberontakan silih berganti baik yang dilakukan orang-orang Berber sendiri dengan maksud melepaskan diri dari kekuasaan orang Islam. Misalnya, pemboikotan yang dilakukan oleh Kusailah pada masa Muawiyah. Pada tahun 683 M orang-orang Islam di Afrika Utara mengalami kemunduran karena orang-orang Berber di bawah pimpinan Kusailah bangkit memberontak dan

Ibid., hlm. 185.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

mengalahkan 'Uqbah di Tahuza, di mana di tangan Uqbah hanya ada 200 tentara dan bala bantuan dari Qayrawan waktu itu datang setelah ia gugur pada saat pulang ke ibu kota Qayrawan. Dia dan pasukannya tewas dalam pertempuran tersebut.9 B. Masuknya Islam Di Afrika Sub-Sahara Sebelum membicarakan islam di Bilad al-Sudan (Sub-Sahara) saya ingin memberikan gambaran umum tentang Afrika, kondisi alam dan masyarakat Sudan khususnya, dan Afrika pada umumnya. 1. Kondisi Alam Benua Afrika adalah benua yang terluas nomor dua di dunia. Luasnya 11.530.000 mil persegi atau tiga kali luas dari benua Eropa. Jika digabung dengan Moritius dan pulau-pulau lainya, maka luas wilayah menjadi 30.224.050 dengan 800 Juta penduduk di 54 Negara. Afrika adalah

tempat tinggal manusia yang paling awal, dari benua inilah kemudian menyebar ke benua-benua lain. Benua ini dipisahkan dari Eropa Laut Tengah, dan selat Gibraltar, menyatu dengan benua Asia di ujung Timur, lautnya melalui terusan Suez memiliki lebar 130 km. Sejak zaman es, wilayah Afrika Utara dan SubSahara telah dipisahkan oleh iklim yang luar biasa keras di daerah gurun pasir sahara yang jarang ada penduduk, membentuk ringtangan alami yang dilalui oleh sungai nil.

Ibid., hlm. 187

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

Ditinjau dari segi geografis Afrika terbagi atas tiga hal. Pertama, daerah pegunungan yang tinggi dengan hutannya yang lebat. Kedua, daerah gurun pasir yang luas. Ketiga, daerah dataran tinggi yang luas.10 2. Keadaan Penduduk Penduduk Afrika dapat dibagi menurut tempat yang di diami mereka, sebelah Utara, bangsa Berber dan sebelah Selatan adalah tempat tinggal bangsa Negro. Benua ini tempat asal orang Negro diseluruh dunia. Penduduk afrika terdiri dari dua kelompok besar rumpun bangsa. Yaitu, Berber yang telah mendiami wilayah sekitar laut Tengah, mereka telah berkebudayaan Arab. Lalu, Negro yang mendiami wilaya di Selatan Gurun Pasir Sahara. Orang Negro di Selatan Sahara mencakup 70% dari seluruh penduduk Afrika. Rumpun bangsa Negro ini terdiri dari tiga grup, yaitu Negro asli, separo hamite, dan Bantu. Negro asli pada umumnya berdiam dipantai Guinea, pantai Barat Afrika. Warna kulitnya khitam, rambutnya keriting, hidung pesek, dan berbibir tebal. Orang Hamite ialah keturunan para emigran Caucasus yang berasimilasi kawin dengan pribumi Afrika. Dalam rumpun bangsa ini termasuk juga suku-suku bangsa seperti masai, nandi dan Lumbwe. 3. Ekonomi Pada umumnya Afrika Sub-Sahara adalah wilayah termiskin di dunia yang diakibatkan selain kondisi alam yang tidak bersahabat juga oleh warisan kolonialisme, neokolonialisme, konflik antar etnis, dan perselisihan

10

Ibid., hlm 211.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

politik, sehinggah membuat Afrika menjadi benua termiskin walaupun menghasilkan 1/4 kekayaan bumi di dunia. Pertanian masih menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduknya, dan hal ini akan terus berlangsung di masa yang akan datang. Di Afrika juga ada pola pertanian yang dilakukan untuk hanya sekedar hidup dan masih sederhana, sehinggah hasilnya pun maksimal, meskipun banyak yang menjadi faktor penghambat pertanian. Misalnya wabah tanaman, hama dan sebagainya. 4. Agama Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari Afrika, terutama di Mesir. Secara tidak resmi adzam dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan, misalnya di Kairo terkenal dengan berbagai arsitektur dan mesjid yang menaranya yang indah. Aktifitas keyakinan keagamaan juga bermacam-macam, dan berbeda-beda, dengan muslim, (40 %) dan Kristen (40 %) kurang lebih 20 % adalah berpaham paganisme, dan ada juga yang memeluk Yudaisme, seperti suku Beta israil dan Lemba. Menurut konstitusi Mesir, semua perundangundangan harus sesuai dengan hukum islam. Imam dilatih di sekolah keahlian imam dan di universitas Al-Azhar yang memiliki komite untuk memberikan fatwa dan masalah agama. Sementara di daerah Sub-Sahara meskipun mayoritas beragama islam, pengaruh adat tampak dominan dibandingkan dengan agama kecuali ada beberapa daerah atau kota seperti Kano negara Utara dan Niger.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

5. Bahasa Ada empat kelompok bahasa besar yang berasal dari benua ini yaitu sebagai berikut: a. Kelompok bahasa Afro-Asiatik, Sebuah kelompok bahasa yang terdiri dari sekitar 240 bahasa dan 285 jiwa juta penutur yang terbesar luas di sepanjang Afrika Utara, Afrika Timur, Sahel, dan Asia Barat Daya. b. Kelompok bahasa Nil- Sahara yang kebanyakan diucapkan di Chad, Sudang Sekarang, Ethiopia, Uganda, Kenya, dan sebelah Utara Tanzania. c. Kelompok Bahasa Niger-Kongo mencakup kebanyakan Afrika bagian sub-Sahara. Sejumlah besar di antaranya adalah Bahasa Bantu yang digunakan sebagian besar Afrika bagian Sub-Sahara Selatan. Dan d. Kelompok Bahasa Koisan yang terdiri dari kurang lebih dari 50 bahasa dan dituturkan disebelah Selatan Afrika.11 6. Kebudayaan Masyrakat didaerah ini boleh dikatakan orang yang tidak punya sejarah masa lampau. dari 21 kebudayaan yang maju di dunia yang dicatat oleh Arnold Toynbee tidak ada satu pun yang menyebut kebudayaan Negro. Afrika Selatan Sahara adalah miskin dan lemah. Kekosongan kekuatan politik dan budaya masa lalu Afrika adalah kunci untuk dapat memahami permasalahan Afrika di masa kini. Mereka tidak memiliki Abjad sendiri, tidak ada sistem yang memadai tentang angka, tidak ada perhitungan Tanggal, kalender, atau ukuran yang pasti, tidak memiliki mata uang.

11

Ibid., Hlm 215.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

Mereka adalah mahlik yang hidup dalam ketakutan dan takhayul. keterbelakangan ini disebabkan oleh terisolasinya Afrika dari dunia luar 7. Potensi Afrika Terlepas dari keterbelakangan dan kegagalan Afrika dalam

menyumbang kebudayaan dunia masa lalu, orang Afrika bukanlah orang yang rendah. Para antropolog membicarakan tentan kejeniusan mereka yang artistik dan banyak kualitas mereka yang mengagumkan.12 Berdasarkan hasil test intelegensia, tidaklah di temukan secara subtansi bahwa orang Negro memiliki intelegensia yang rendah dari orang Barat. Namun, ada kelemahan orang Afrika di bidang berfikir, emosi terlalu dominan dan enerji mereka terjadi pada interval yang tidak beraturan.13 8. Islamisasi Sub-Sahara Sejarah awal Islamisasi di Afrika sub-Sahara tidak berbeda dengan masuknya Islam di Asia Tenggara yaitu dengan cara damai dan melalui perdagangan tanpa pertumpahan darah.14 Islam masuk ke Afrika sub-Sahara melalui tiga wilayah.15 Pertama, dari bagian utara. Islam mulai menyebar mulai tahun 1000 an M di beberapa wilayah Sudan yaitu Niger dan Chad. Islamisasi terjadi melalui migrasi pedagang-pedagang muslim, sejumlah guru, murid, dan juga datangnya pedagang dari Mediterania sehingga terbentuklah masyarakat muslim minoritas di beberapa wilayah Afrika subSahara. Dari kelompok inilah kemudian Islam mengepakkan sayapnya
Ibid. Hlm. 217. Ibid 14 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Vol. 1 & 2, terj. Ghufron A. Mas'udi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1988), hlm. 750. 15 Wildan, "Peradaban", hlm. 301.
13 12

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

dengan cara mengislamkan penguasa-penguasa lokal dan kemudian menyebar luas ke masyarakat dan para petani. Kedua, melaui bagian Timur, yaitu dari Zayla', yang sekarang dikenal dengan nama Somalia, mulai abad ke-9. Pengislaman wilayah ini hampir sama dengan bagian-bagian lain Sudan yaitu melalui perdagangan, akan tetapi mayoritas berasal dari Mesir dan saudi Arabia. Ketiga, melalui bagian selatan yaitu Afrika selatan. Islam berkembang dimulai pada masa penjajahan belanda yang tergabung dalam dua gelombang. Gelombang pertama adalah orang-orang dari Melayu, Bengal, Malabar dan Madaskar yang dibawa oleh pemerintah Belanda ke Afrika Selatan sebagai tahanan dan budak. Gelombang kedua adalah para pekerja dan pedagang yang datang dari Calcuta, Madras, Bombay dan Gujarat yang datang pada abad ke-19.16 Selain islamisasi dilakukan secara formal oleh al-Murabithun dan alMuwahhidun, islamisasi juga dilakukan dengan cara kultural. Islamisasi tersebut dilakukan melalui media perdagangan. Mereka membangun pemukiman pedagang muslim di wilayah Sudan. Sambil melakukan proses perekonomian, mereka juga melakukan dakwah Islamiah. Di sepanjang bagian barat Afrika sub-Sahara, Islam dapat diterima dengan mudah oleh suku Soninke dan nenek moyangnya suku Tokolor. Dari sini penyiaran Islam ke timur sampai ke lembah Senegal. Dengan demikian bisa dikatakan

16

Ibid., hlm. 302-303.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

bahwa proses Islamisasi di Sub-Sahara persis seperti di Nusantara, yaitu melalui jalur perdagangan. C. Penyebaran Islam Islam telah mencapai wilayah Sub-Sahara pada masa kepemimpinan UqbahsaatBaniUmayyaberkuasadiDamaskus.Dialahyangberperancukup besar dalam menempus padang pasir Sahara, termasuk wilayah-wilayah Sudan.17 Masuknya Islam secara formal dan besar-besaran di wilayah Bilad alSudan, terjadi pada masa Dinasti al-Murabbitun (1091-1147 M) dan alMuwahhidun (1147-1228 M). islam mulai masuk dan tersebar di sudan tidak terkecuali di Afrika Barat yang dilakukan oleh para pedagan Berber muslim. Orang Murabithun secara khusus mengorganisasi orang bersenjata yang terdiri dari orang Berber dari suku Sanhaja dari Lumtuna yang nomaden berkulit putih berkelana di sahara Barat. Semula mereka adalah penyembah matahari yang bergabung dan konfederansi dengan suku-suku lamtuna seperti Masufa, Godala, dan Masmuda untuk mengontrol dan menguasai jalur perdagangan di Utara Sahara yang dikuasai pesaing buyutan, Zanata sampai ke selatan Ghana untuk mengontrol kafilah yang datang dari Awdaghost. Lamtuna, suku Berber yang paling kuat yang datang ke Adrar, Mauritania sekitar akhir Abad ke-8 M. Abdullah dapat reaksi keras atas pembaharuanya dari kalangan tradisional masyarakat Sanhaja. Akhirnya setelah Yahya wafat, Abdullah tidak begitu berhasil menyebarkan agama Islam di sana, maka ia dengan setia kepada

17

Ibid. Hlm. 221

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

pemimpin, Yahya pindah ke wilayah Sudan. Kemudian, mereka mendirikan ribath, pondok sufi di pantai Atlantik dan lahirlah sebagai kelompok militan yang dinamakan al-Almurabithun 1056-1146 M. Kemudian pada tahun 1040 Abdullah mengangkat Yahya ibnUmar sebagai juru dakwah yang bersama dengan 1000 pengikut datang ke Lamtuna. Mereka adalah anak cabang dari suku Sanhaja di Maroko Selatan mengarungi Gurun Sahara sampai daerah sungai Niger.18

18

Ibid, Hlm. 222

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Terjadinya perebutan kekuasaan di antara sesama muslim bukan lantas Islam dianggap sebagai agama yang ditegakkan dan berkembang dengan darah atau pedang, karena anggapan tersebut merupakan anggapan yang tidak obyektif. Kondisi ini banyak dipengaruhi oleh warisan atas kondisi sosiopolitik yang berkembang pada saat itu, karena Afrika Utara pernah dibawah kekuasaan Romawi, dan juga pengaruh emperialisme penjajah dan pertikaian antar etnis tidak dapat dikesampingkan sebagai penyebab adanya anggapan tersebut. Islamisasi di Afrika diawali jauh sebelumnya yaitu pada masa Nabi Muhammad dengan beberapa sahabatnya ketika hijrah ke Habsyi. Perjalanan panjang Islamisasi ke Afrika melalui jalur Afrika Utara yang dilakukan oleh kaum muslim terhadap penduduk setempat. Setelah itu barulah Islamisasi di di Afrika sub-Sahara dilakukan dengan tokoh Uqbah ibn Nafi'. Islamisasi di Afrika sub-Sahara menggunakan 3 jalur, yaitu melalui ekspansi militer, melalui jalur dakwah, dan melalui jalur perdagangan. Dengan demikian bisa dikatakan jika Islamisasi di Afrika sub-Sahara mirip dengan Islamisasi di Indonesia, yaitu melalui jalur dakwah dan jalur perdagangan. Uqbah ibn Nafi merupakan tokoh yang paling berjasa dalam sejarah islamisasi di Afrika sub-Sahara. Kini negara-negara di Afrika sub-Sahara penduduknya mayoritas beragama Islam. Dialah yang berperan cukup besar dalam menembus padang pasir Sahara, termasuk wilayah-wilayah Sudan. Ia

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

juga berhasil membuka jalan ke Awdagost. Sebagai wali Ifriqiyah pertama, Uqbah telah menembus daerah-daerah itu bahkan sampai ke Kawar dan beberapa wilayah Negro, dan pada periode kedua (semasa Yazid ibn Muawiyah) ia memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Maroko.

Prees, Sudirman Bagas

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2013

DAFTAR PUSTAKA Karim, M. Abdul. Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, cet; IV, 2012. Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Ummat Islam Vol. 1 & 2, terj. Ghufron A. Mas'udi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1988. Muhsin, Imam. "Peradaban Islam Pra-Modern di Afrika Utara" dalam Siti Maryam dkk (edit), Sejarah Peradaban Islam, Dari Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: LESFI, 2002. Mahmudunnasir, Syed. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang Affandi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994. Wildan, Muhammad. "Peradaban Islam di Afrika sub-Sahara" dalam Siti Maryam dkk (edit), Sejarah Peradaban Islam, Dari Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: LESFI, 2002.

Anda mungkin juga menyukai