YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Posisi Pembentukan Logam terhadap proses produksi lainnya (lanjt.): 4. Pengelasan (welding) benda kerja + benda kerja +. dilas sambungan las produk 5. Perlakuan panas (heat treatment) benda kerja (work piece) heat treatment (quenching dll) produk (tidak terbentuk, bentuk tidak berubah) 6. Perlakuan permukaan (surface treatment) benda kerja perlakuan permukaan (carburizing, shot peening dll.) produk (tidak berubah bentuk). Pembentukan Logam dikaji dalam tiga bidang: 1. Bidang teknologi proses : geometri, kondisi dan prosesnya. 2. Bidang mekanika : memperkirakan gaya, daya serta energi yang pembentukan. 3. Bidang metalurgi: menyelidiki perubahan-perubahan sifat material akibat proses pembentukan.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
2.1 Klasifikasi berdasarkan Temperatur Pengerjaan a. Proses pengerjaan panas (hot-working process)
Proses pengerjaan dengan temperatur benda kerja di atas suhu rekristalisasi (TR 0.4 0.5 T cair). Tcair = suhu cair (Kelvin) TR baja karbon=537C , TR aluminium=250C (Kelvin= C +273)
Proses Manufaktur II
HWP
Perlu energi pembentukan < energi pada proses pengerjaan dingin. (logam melunak pada suhu tinggi) Butuh peralatan tidak terlalu berat seperti pada proses pengerjaan dingin Pembentukan dengan deformasi plastik yang besar tanpa menimbulkan retak dan strain hardening (pengerasan dengan regangan) Digunakan pada proses-proses pembentukan primer misalnya slabs plates, blooms rails, billets bars Memperhalus dan memperbaiki struktur butir logam akibat adanya pemanasan. Dapat menghasilkan berbagai macam bentuk dengan mudah
upper roll
logam panas
lower roll
HWP
logam panas
logam panas
4-high rolling
Cluster rolling
Proses Manufaktur II
HWP
Proses ini membentuk logam dengan menempa benda kerja ke arah memanjang (arah longitudinal) untuk logam diameter hingga 10 inch
F
Benda kerja
Proses ini digunakan untuk membentuk penampang logam batangan menjadi lebih panjang atau berkurang diameter atau ketebalannya. contoh: tuas(pengungkit), gandar, leaf spring (pegas daun)
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
HWP
logam panas ditempa sementara bagian yang lainnya ditahan. biasanya digunakan untuk mengurangi diameter tabung atau batang.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
HWP
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
HWP
6. Extrusion (penekanan)
logam didorong melalui suatu cetakan yang menentukan bentuk akhir dari produk. logam yang biasa diekstrusi: timah, brass, bronze, tembaga, Al paduan, Mg paduan (karena tegangan luluh dan suhu ekstrusi rendah). ekstrusi baja terbatas pada bentuk lingkaran terkecil berdiameter 5 inch memungkinkan produksi jumlah yang sedikit karena penyetelan bentuk cetakan baru perlu beberapa menit saja.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
HWP
Macam-macam ekstrusi:
Billet:bongkah
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
HWP
6. Hot Spinning (pemutaran panas)
pembentukan logam yang berawal dari piringan datar yang diputar kemudian ditekan secara terkontrol pada satu sisi sesuai bentuk cetakannya(die) hingga dihasilkan produk yang diinginkan. beberapa proses digunakan untuk membuat bejana tekan, kepala tangki dari suatu plat tebal.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
CWP
Pada proses ini terjadi peristiwa pengerasan regangan (strain hardening) dimana logam terdeformasi plastis sehingga logam menjadi makin kuat, keras namun makin getas (brittle). Deformasi yang diijinkan terjadi adalah relatif kecil agar tidak terjadi retak karena sifat getas logam akibat pengerasan regangan. Keuntungan Kondisi permukaan produk lebih baik karena tidak ada kerak/sisik akibat oksidasi saat pemanasan seperti pada proses pengerjaan panas. Naiknya kekerasan dan kekuatan logam. Tanpa pemanasan. Kontrol dimensi lebih baik.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Kekurangan Perlu gaya yang lebih besar daripada proses HWP untuk membuat benda kerja mengalami deformasi plastis. Perlu peralatan yang lebih kuat. Sebelum proses, permukaan harus bersih dari terak. Benda kerja (work piece) makin getas akibat pengerasan regangan (penanggulangan dengan annealing/perlakuan pemanasan) Adanya tegangan sisa (residual stress).
CWP
Proses Manufaktur II
CWP
Contoh mesin swaging standar: (Sumber: ASM Handbook : Bulk Metal Forming)
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
CWP
5. Bending (pembengkokan)
proses pembengkokan logam yang biasa dikenakan pada plat, lembaran menjadi saluran, drum tangki dll. beberapa bentuk dies untuk membentuk roll bead
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
CWP
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Proses Manufaktur II
CWP
12. High Energy-Rate Forming (pembentukan energi dan kecepatan tinggi)
Proses ini memanfaatkan sifat logam yang lebih mudah terdeformasi/berubah bentuk oleh beban besar dengan kecepatan sangat tinggi (beban kejut). Gaya pembentukan didapat dari hasil ledakan dalam fluida yang mana dapat menyalurkan gaya pembentukan secara merata.
YudySuryaIrawan
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Ucapan Terima kasih kepada Para Penulis sumber literatur untuk slide ini
Sumber literatur untuk semua bahan di slide ini: 1. Siswosuwarno, Mardjono, Teknik Pembentukan, FTI. ITB. 2. ASM International, 2005, ASM Handbook Vol.14A: Metalworking: Bulk Forming, ASM International
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II