A. Latar Belakang Penyakit Meniere adalah kekacauan dari aliran cairan-cairan dari telinga dalam. Sampai saat ini penyebab dari penyakit Meniere masih belum diketahui, namun kemungkiran disebabkan oleh hydrop endolymp sehingga berakibat kelainan pada cairan telinga dalam. Pada kebanyakan kasus-kasus hanya satu telinga yang terlibat, namun kedua telinga mungkin dipengaruhi pada kira-kira 10% sampai 20% dari pasien. Penyakit Meniere secara khas mulai antara umur 40 dan 60 tahun. Pria dan wanita sama-sama dipengaruhi. Gejala-gejala mungkin hanya gangguan minor, atau dapat menjadi melumpuhkan, terutama jika serangan-serangan dari vertigo berat/parah, seringkali, dan terjadi tanpa peringatan. Penyakit Meniere juga disebut idiopathic endolymphatic hydrops. Penyakit meniere merupakan suatu penyakit yang menyebabkan seseorang tidak mampu berdiri, sehingga ia harus tidur terus menerus, yang kadang-kadang sampai beberapa hari. Gejala dan tanda-tanda penyakit ini sangatlah khas yaitu ditandai trias gejala gangguan pendengaran,tinnitus dan serangan vertigo. Penyakit ini ditemukan oleh meniere pada tahun 1861, dan dia yakin bahwa penyakit ini berada didalam telinga , sedangkan pada waktu itu para ahli banyak menduga bahwa penyakit itu berada pada otak. Pendapat meniere dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan menemukan hidrops endolimfa, setelah memeriksa tulang temporal pasien meniere.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memperoleh gambaran secara umum tentang penyakit meniere sekaligus menetapkan asuhan keperawatan penyakit meniere. 2. Tujuan Khusus Untuk menambah pengetahuan penulis/pembaca/perawat khususnya mahasiswa tentang pengertian, penyebab dan gejala-gejala terjadinya meniere.
1|
Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyai trias gejala yang khas,yaitu gangguan pendengaran, tinnitus dan serangan vertigo Penyakit Meiere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo, tinnitus dan berkurangnya pendengaran secara progresif.
Etilogi dari penyakit ini belum diketahui secara pasti namun diduga adalah merupakan : Pengaruh neurokimia dan hormone abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin. Gangguan elektrolit dalam cairan labirin. Reaksi alergi
Gangguan autoimun
2|
Penyakit meniere vestibuler : Ditandai dengan adanya vertigo episodic, sehubungan dengan tekanan dalam telinga tanpa gejala koklear. Tanda dan gejala : Vertigo bersifat episodic, penurunan respon vestibuler atau tidak ada respon total pada telinga yang sakit, tidak ada gejala koklear, tidak ada kehilangan pendengaran progresif. Penyakit Meniere klasik Tanda dan gejala : Mengeluh vertigo, kehilangan pendengaran sensoneural berfluktuasi, tinnitus, penyakit meniere koklear. Penyakit Meniere koklea Dikenal dengan adanya pendengaran sensoneural progresif sehubungan dengan tinnitus dan tekanan dalam telinga tanpa temuan gejala vestibuler. Tanda dan gejala : Kehilangan pendengaran berfluktuasi, tekanan atau rasa penuh pada telinga, kehilangan pendengaran terlihat pada hasil uji, tidak ada vertigo, uji labirin vestibular normal, kelak akan menderita gejala dan tanda vestibuler.
E. Patofisiologi
(Sumber : kumpulanbahankesehatan.blogspot.com/2011/03/asuhankeperawatan-sindrome-meniere-kmb.html) Gejala klinis penyakit meniere disebabkan oleh adanya pembengkakan endolimfa pada koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul diduga disebabkan oleh : 1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri. 2. Berkurangnya tekanan osmotic di dalam kapiler.
3. Meningkatnya tekanan osmotic di dalam ekstra kapiler.
4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa.
3|
Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal, ditemukan pelebaran dan perubahan morfologi pada membrane Reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibulli terutama di daerah apeks kolkea helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dilulai di daerah apeks koklea kemudian dapat meluas ke bagian tengah dan basal koklea. Hal ini dapat menjelaskan terjadinya tuli saraf rendah pada penyakit meniere.
F. Pathway (Sumber : kumpulanbahankesehatan.blogspot.com/2011/03/asuhan-
keperawatan-sindrome-meniere-kmb.html)
Malabsorpsi cairan dalam sakus endolimfatikus Pembengkakan rongga endolimfatikus Peningkatan sensitifitas tulang pendengaran System vestibular terganggu Penekanan saraf2 pendengaran Gangguan hantaran suara Gangguan pendengaran
Intoleransi Aktivitas
keperawatan-sindrome-meniere-kmb.html) 1. Neuronitis vestibularis. 2. Labirinitis. 3. Tuli total. 4. Vertigo posisi paroksimal jinak (VJJP).
5. Vertigo servical.
H. Pemeriksaan Penunjang (Sumber : Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 1 dan
medicastore.com/penyakit/826/Penyakit_Meniere.html) 1. Tes gliserin Pasien diberi minum gliserin 1,2 ml/ kg BB setelah diperiksa kalori dan audiogram. Setelah 2 jam diperiksa kembali dan dibandingkan. Perbedaan bermakna menunjukkan adanya hidrops endolimfatikus. 2. Audiogram Tulisensorineural, terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutmen. (Sumber : Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 1) 3. CT scan atau MRI kepala 4. Elektroensefalografi 5. Stimulasi kalorik (Sumber : medicastore.com/penyakit/826/Penyakit_Meniere.html)
I.
5|
Pasien harus dirawat dirumah sakit, berbaring dalam posisi yang meringankan
Tindakan pembedahan Neurektomi vestibuler, dimana dilakukan pemotongan saraf yang menuju ke kanalis semisirkularis (bagian dari telinga tengah yang mengatur keseimbangan).
1.
Labirintektomi, yaitu pengangkatan koklea (bagian dari telinga tengah yang mengatur pendengaran) dan kanalis semisirkularis.
2.
J.
Taktik perawatan diri tertentu dapat membantu mengurangi dampak penyakit Meniere. APABILA terdapat gangguan pusing : 1. Segera duduk atau berbaring 2. Mengurangi gerakan spontan, lampu-lampu terang, menonton televisi atau membaca 3. Istirahat selama dan setelah serangan. 4. Jangan terburu-buru untuk kembali ke kegiatan normal. 5. Gunakan pencahayaan yang baik jika Anda bangun di malam hari. 6. Hindari mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin
6|
7|
ASUHAN KEPERAWATAN
Sumber : freslymellolo.blogspot.com/2011/02/askep-penyakit-meniere.html 1. Pengkajian Fokus dari pengkajian keperawatan untuk pasien dengan penyakit meniere adalah diarahkan kepada pengamatan terhadap makan makanan yang tinggi kandungan vasoaktifnya,riwayat trauma, riwayat hipertensi, riwayat alergi, faktor stres, emosional sakit kepala yang hebat. a) Anamnesa 1. Mengeluh telinga berdenging. 2. Perasaan penuh pada telinga dalam. 3. Kepala berputar-putar. 4. Mual muntah. b) Pola pengkajian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Aktivitas : lemah, malaise. Sirkulasi : takikardi. Eliminasi : saluran pencernaan normal. Makanan/ cairan : anoreksia, mual muntah. Nyeri/ kenyamanan : nyeri di telinga, kepala terasa berputar. Pernapasan : takipnea. Keamanan : terganggu sehubungan dengan gangguan keseimbangan. Pembelajaran :kilen dan keluarga diberi pengertian untuk meminimalisir factor cidera.
2. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan persepsi sensori b/d gangguan pendengaran 2. Resiko tinggi cedera b/d perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.
8|
3. Ansietas b/d ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo. 4. Resiko terhadap trauma b/d kesulitan keseimbangan.
5. Kurang perawatan diri, makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting, b/d
disfungsi labirin dan vertigo. 3. Intervensi Keperawatan 1) Diagnosa keperawatan :Gangguan persepsi sensori b/d gangguan pendengaran Tujuan : Gangguan persepsi sensori dapat teratasi Intervensi : Monitor tingkat kelemahan persepsi klien Memperbaiki komunikasi : berbicara tegas dan jelas tanpa berteriak Mengurangi kegaduhan lingkungan Ajarkan cara berkominikasi yang tepat Berkomunikasi dng menggunakan tanda nonverbal (ekspresi wajah,menunjuk dan sikap tubuh)
2) Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi cedera b/d perubahan mobilitas karena
gangguan cara jalan dan vertigo. Tujuan : Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dan/jatuh Intervensi : Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan, gambaran serangan, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh di telinga. Rasional : Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya.
9|
Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari. Rasional : Luasnya ketidakmampuan menurunkan resiko jatuh.
Rasional : Latihan mempercepat kompensasi labirin yang dapat mengurangi vertigo dan gangguan cara jalan. Berikan atau ajari cara pemberian obat anti vertigo aaaaaadan atau obat peneang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya. Rasional :Menghilangkan gejala akut vertigo. Dorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing,dengan pagar tempat tidur dinaikkan. Rasional :Mengurangi kemungkinan jatuh dan cedera. Letakkan bantal pada kedua sisi kepal untuk membatasi gerakkan
dan efek ketidakmampuan vertigo. Tujuan : Mengurangi atau tidak mengalami ansietas. Intervensi : Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu. Rasional : Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas.
10 |
Rasional : Meningkatkan pengetahuan membantu mengurangi ansietas Dorong pasien mendiskusikan ansietas dan gali keprihatinan mengenai serangan vertigo. Rasional : Meningkatkan kesadaran dan pemahaman hubungan antara tingkat antietas dan perilaku. Ajarkan pasien teknik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perluh. Rasional : Memperbaiki manajemen stress, mengurangi frekwensi dan beratnya serangan fertigo.
Rasional : situasi penuh stress dapat memperberat gejala kondisi ini.. Instruksikan pasien dalam aspek program pengobatan
Tujuan : Mengurangi resiko trauma dengan mengadaptasi lingkungan rimah dan dengan menggunakan alat rehabilitatif bila perlu. Intervensi : Lakukan pengkajian untuk gangguan keseimbangan dan /atau fertigo dengan menarik riwayat dan dengan pemeriksaan adanya nistagmus, romberg positif, dan ketidak mampuan melakukan romberg tandem. Rasional : Kelainan vestibuler perifer menyebabkan gejala dan tanda ini. Bantu ambulasi bila ada indikasi
11 |
Rasional : Cara jalan yang abnormal yang dapat membuat pasien tidak tegak dan jatuh Lakukan pengkajian ketajaman penglihatan dan defisit proprioseptif
bisa
Rasional : keseimbangan tergantung pada sistem visual, vestibuler dan propriosep Dorong peningkatan tingkat aktivitas dengan atau tanpa menggunakan alat bantu Rasional : peningkatan aktivitas dapat membantu mencapai kembali keseimbangan. Bantu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah Rasional : Adaptasi terhadap lingkungan rumah dapat menurunkan resiko jatuh selama proses rehabilitasi. sistem
berpakaian atau berdandan, toileting b/d disfungsi labirin dan fertigo. Tujuan : bergabung dalam aktivitas pengalih Intervensi : Kaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih untuk merencanakan aktivitas yang sesuai. Rasional : Kebosanan dapat terlihat, begitu juga depresi, membantu menentukan toleransi maupun kesukaan. Diskusikan pola aktivitas pengalih yang biasa dengan pasien. Berikan kesempatan untuk melanjutkan aktivitas pengalih yang sangat berarti. Rasional : Untuk menyediakan informasi mengenai stresor yang nyata maupun yang dirasakan yang mempengaruhi tingkat aktivitas, mendukung rasa harga diri dan produktifitas pasien.
12 |
A. KESIMPULAN Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui secara pasti dan mempunyai trias gejala yang sangat khat yaitu gangguan
13 |
pendengaran, tinnitus dan serangan vertigo. Sebutan lain dari penyakit ini adalah Idiopathic Endolymphatic Hydrops. Meskipun penyebab belum di ketahui secara pasti namun di duga disebabkan oleh pengaruh neurokimia dan hormone pada aliran darah yang menuju labirin, gangguan elektrolit, reaksi alergi dan gangguan imunitas. Dari keadaan tersebut penyakit ini dapat menyebabkan seseorang tidak mampu untuk berdiri, sehingga ia harus tidur terus menerus, kadang-kadang timbul mual dan muntah. Gejala dan tanda-tanda penyakit ini sangatlah khas yaitu gejala gangguan pendengaran,tinnitus dan serangan vertigo.Klasifikasi dari penyakit ini antara lain, Meniere Vestibuler, Meniere Klasik, Meniere Vestibuler.
Dalam penatalaksanaan prinsip penanganan adalah penderita harus Bed Rest total di Rumah Sakit untuk mengurangi komplikasi yang dapat memperberat penyakit, memberikan diet rendah garam, obat diuretik dan obat-obatan simtomatik. Selain penanganan tersebut diharapkan penderita dapat melakukan upaya pencegahan dalam mengurangi periode serangan dengan jalan, melakukan fisioterapi, istirahat selama dan setelah serangan, mengurangi gerakan spontan, menghindari mengendarai kendaraan bermotor, gunakan pencahayaan yang baik pada malam hari.
B. SARAN
Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan lainnya mampu memahami dan
sehingga para tenaga kesehatan dapat memberikan tindakan secara dini dan diharapkan masyarakat mampu melakukan upaya pencegahan periode serangan.
Mahasiswa dengan latar belakang medis sebagai calon tenaga kesehatan mampu
menguasai baik secara teori maupun skil untuk dapat diterapkan pada masyarakat secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
14 |
Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta Robert Priharjo, S.Kp, M. Sc, RN (2002), Pengkajian Fisik Keperawatan Edisi 2, EGC, Jakarta. Baughman C. Diane (2000). Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit buku kedokteran ECG, Jakarta. Mansjoer Arif, dkk (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi III jilid 1. Penerbit Buku Aesculapius Fakultas Kedokteran VI, Jakarta. Doenges E. Marilyn, dkk. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta. David C. Sabiston (1994) Buku Ajar Bedah Bagian 2. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta http://freslymellolo.blogspot.com/2011/02/askep-penyakit-meniere.html http://medicastore.com/penyakit/826/Penyakit_Meniere.html www.dizziness-and-balance.com/disorders/menieres/menieres.html http://www.nidcd.nih.gov/health/balance/meniere.html www.scribd.com/doc/41617802/Penyakit-meniere http://kumpulanbahankesehatan.blogspot.com/2011/03/asuhan-keperawatansindrome-meniere-kmb.html http://srigalajantan.wordpress.com/2009/10/31/penyakit-meniere
15 |