Anda di halaman 1dari 1

Cekungan Jawa Timur-Madura Daerah cekungan ini lebih merupakan geosinklin, dengan ketebalan sedimen tersier mungkin melebihi

6000m. Suatu hal yang khas dari cekungan ini adalaharah timur-barat, dan kelihatannya merupakan gejala tektonik Tersier muda. Disebelah selatan, cekungan yang memanjang timur-barat ini bibatasi oleh pegunungan Kendeng, yang menerus ke pantai selatan Madura, dengan sedimen tersier terlipat sangat ketat, yang dibarengi sesar-sesar naik. Pada umumnya di sini dapat dibedakan dua jalur sedimentasi di sini: a. Jalur Rembang-Madura. Di sini fasa regresi didapatkan dalam sedimen klastik yang merupakan reservoir minyak. b. Jalur Randublatung-Selat Madura, yang pada umumnya terdiri dari sedimen halus seperti serpih napal, dengan tekanan lebih (over pressure), sehingga menyebabbkan diapir serpih. Dalam arah utara-selatan terjadi perubahan fasies dari sedimen cekungan apikontinen ke geosinklin. Dalam hal ini terutama Formasi Kujung menjadi gamping cekunagan. Dasar cekungan ini belum pernah ditembus oleh pemboran, demikian pula lapisan dasarnya. Lapisan yang tertua adalah Formasi Kujung yang terdapat dalam fasies cekungan yang berumur Te. Di atasnya terdapat Formasi Tuban (Tf1-2) yang pada bagian atasnya terdapat dalam fasa regresif dan terkembangkan dalam fasies pasir (Anggota Ngrayong) yang merupakan reservoir minyak penting. Formasi ini dibatasi dari formasi yang ada di atasnya, yaitu Formasi Kawengan (=Formasi Kalibeng), oleh suatu ketidakselarasanyang menghilang berwujud sedimentasi menerus dalam jalur Randublatung-Selat Madura. Formasi Kawengan yang terdiri dari Anggota Wonocolo, Anggota Ledok dan anggota Mundu merupakan lapisan reservoir penting dan berumur Miosen Atas Pliosen. Formasi paling atas adalah Formasi Lidah, yang berumur Pliosen sampai Pleistosen. Formasi Lidah dan Formasi Kawengan berubah fasies menjadi gamping terumbu Formasi Madura (Karren Limestone) Terdapatnya Minyak Bumi Di cekunagan Jwa Timur Utara ini minyak terutama ditemukan dalam fasa regresif Anggota Ngrayong dan Formasi Kawengan yang transgresif di atasnya, terutama dalam anggota Wonocolo. Diformasi fasa transgresif sampai saat ini be,um ditemukan. Lapangan minyak di daerah Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam dua daerah minyak yaitu : Dearah Cepu dan daerah Kruka-Surabaya. Daerah Cepu

Anda mungkin juga menyukai