Anda di halaman 1dari 5

LEARNING OBJECTIVE UP 2 BLOK 21 1.

Mengetahui berbagai penyakit gastrointestinal unggas, meliputi etiologi, pathogenesis, gejala klinis, perubahan patologi, diagnose dan pengobatan 2. Mengetahui langkah-langkah pencegahan penyakit gastrointestinal pada unggas Pembahasan penyakit gastrointestinal pada unggas, antara lain Koksidiosis

Etiologi Ada 5 spesies Eimeria sp. yang patogen pada ayam, yaitu E. tenella, E. maxima, E. necratix, E. acervulina dan E. brunetti.

Penularan Penyakit Penularan koksidiosis terjadi secara horizontal, baik melalui peralatan (tempat ransum, minum), ransum, air minum maupun feses yang telah tercemar oleh kedua agen penyakit tersebut. Penularan juga bisa terjadi dari ayam sakit ke ayam sehat. Biasanya menyerang ayam pada umur 3-6 minggu.

Gejala Klinis dan Patologi Anatomi Infeksi dini koksidiosis biasanya ditunjukkan adanya feses ayam yang berwarna coklat gambir dengan konsistensi semacam pasta atau sedikit encer (jawa : nglancung). nafsu makan turun, pertumbuhan terhambat, ayam terlihat pucat, bulunya kusam dan depresi.

Saat bentuk infektif Eimeria sp. termakan ayam dan sampai di gizzard dinding ookista terkikis sehingga sporozoit keluar lalu menuju ke usus untuk

melangsungkan siklus hidupnya. Akibatnya terjadi luka, perdarahan dan kerusakan jaringan usus.

Secara mikroskopis, kerusakan yang disebabkan infeksi Eimeria sp. ialah rusaknya selsel epithel mukosa usus dan perlukaan kapiler-kapiler darah di mukosa usus. Perdarahan di usus itu disebabkan robeknya pembuluh darah di epithel oleh schizont atau merozoit saat menembus menuju lumen usus. Perdarahan ini biasanya terlihat pada hari ke-4 pasca infeksi dan hari ke-5-6 perdarahan terlihat lebih banyak (terjadi perdarahan hebat di usus). Jika tidak mati, ayam akan memasuki fase penyembuhan pada hari ke-8-9. Lokasi dan tingkat keparahan perdarahan berbedabeda antar spesies Eimeria sp. Rusaknya usus akibat serangan Eimeria sp. tersebut menjadi tempat yang sangat cocok bagi bakteri C. perfringens untuk berkembang biak dan berkolonisasi. Terbentuknya koloni bakteri ini akan menghasilkan suatu toksik, yaitu toksik alfa (C. perfringens tipe A dan C) maupun toksik beta (C. perfringens tipe C) yang mampu menimbulkan nekrosa pada mukosa usus halus sehingga disebut necrotic enteritis. Perubahan pada usus akibat infeksi bakteri NE antara lain usus menjadi rapuh dan mengalami distensi akibat pembentukan gas, mukosa usus tertutup selaput yang mengerah berwarna kuning dan kadang dijumpai perdarahan mukosa usus.

Kemerahan jaringan dan nekrosa yang merata pada mukosa usus yang disertai dengan pemborokan multifocal. Selain kerusakan pada usus, NE juga dapat mengakibatkan

terjadinya cholangiohepatitis, yaitu hati mengalami pembengkakan, keras, pucat dan terdapat bintik-bintik. Kantung empedu juga membesar dan rapuh.

Kerusakan mukosa usus akibat komplikasi E. tenella dan C. perfringens

Kerusakan mukosa usus akibat koksidiosis (E. necratix) semakin diperparah dengan serangan C. perfringens Pengobatan Golongan obat koksidiosis yang sering digunakan ialah : - Sulfonamida

Obat koksidiosis golongan ini lebih efektif untuk mengatasi intestinal coccidia, yaitu E. acervulina dan E. maxima namun sulfaquinoxaline dan sulfadimethylpirimidine efektif juga untuk cecal coccidia (E. tenella). Potensi obat akan meningkat 10 kali jika dikombinasikan dengan golongan produknya diamino pyrimidine (trimetoprim, pyrimethamin). Contoh

ialah Coxy dan Sulfamix (sulfonamida

tunggal), Antikoksi,

Duoko, Maladex dan Trimezyn (sulfonamida kombinasi). - Thiamine antagonist Amprolium ialah obat koksidiosis golongan thiamine antagonist. Jika dikombinasikan dengan sulfaquinoxaline dapat memperluas spektrum kerja dan meningkatkan potensi terhadap intestinal dan caecal coccidia. Produk yang mengandung amprolium yaitu Therapy, Koksidex. Untuk mencegah resistensi dilakukan rolling pemberian antikoksidiosis. Selain itu, karena keterbatasan jenis antikoksidiosis maka teknik pengobatan harus dilakukan dengan benar, yaitu dosis, lama pengobatan maupun kualitas air yang digunakan untuk melarutkan obat. Necrotic enteritis

Anda mungkin juga menyukai