Anda di halaman 1dari 9

Laporan Tutorial Minggu 3 blok 1.

2 Aktivitas Mekanik dan Elektrik Jantung

Pembimbing :

Oleh,
Moderator Sekretaris meja Sekretaris papan Anggota : : : : Ahmad Harits Tampubolon Intan Ekaverta Rizki Audita Citra Resmi Dewanti Denada Florencia Leona Denisa Alfadilah Fitri Amelia Rizki Megi Rantau L. S. Mhicya Utami Ramadhani Nurul Husna Muchtar Ranny Anneliza 1210312113 1210313070 1210312019 1210313050 1210312125 1210312026 1210313065 1210319003 1210313064 1210312117 1210313056

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Modul 3 Aktivitas Mekanik dan Elektrik Jantung

Skenario 3 : Pengalaman Kardi

Pada suatu hari, Kardi seorang siswa kelas IX bersama ayahnya mengunjungi kakek yang sedang dirawat di bagian kardiologi. Kardi melihat kakeknya terbaring dan ada kertas bulat tertempel di dada sebelah kiri yang dihubungkan oleh layar monitor. Di layar tersebut terlihat grafik dan angka-angka yang tidak dimengertinya. Dengan berbisik, Kardi bertanya pada ayahnya tentang keadaan kakek dengan segala alat yang terpasang. Ayah Kardi adalah seorang doter. Dia menjelaskan bahwa kakek menderita aritmia sehingga harus terus dipantau terus aktivitas listrik jantungnya dengan menggunakan EKG dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor. Kardi ingat pelajarannya di sekolah bahwa fungsi jantung memompakan darah dengan cara berkontraksi dan berelaksasi secara periodik, seolah-olah tidak pernah kehabisan energi dan kekuatan kontraksinya sangat bergantung pada peregangan otot jantung. Kardi bertanya lagi pada ayahnya tentang pelajaran di sekolah dan hubungannya dengan grafik yang ada di layar monitor. Ayah Kardi menjelaskan bahwa jantung tidak akan bisa berkontraksi secara periodik jika tidak ada pacemaker yang menghasilkan impuls listrik. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kakek Kardi?

I.

Mengklarifikasi terminologi dan konsep : Ilmu yang mempelajari jantung, fungsinya, aktivitas yang berhubungan dengan jantung serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung.

1. Kardiologi

2. Aritmia

Gangguan irama jantung berupa takikardi (terlalu cepat) atau brakikardi (terlalu lambat) karena gangguan kondisi impuls listrik pada jantung.

3. Aktivitas Listrik Jantung 4. EKG

: :

Aktivitas potensial aksi pada sel otot jantung. Rekaman spesifik arus kerja jantung berupa grafik yang dibuat oleh kardiogram.

5. Kontraksi 6. Pacemaker 7. Impuls listrik 8. Relaksasi

: : : :

Keadaan pada saat jantung memompa darah. Alat kecil di dada sebagai pemicu impuls listrik pada jantung. Hasil gerakan partikel bermuatan (ion) saat melintasi membran. Kembalinya berkontraksi. otot jantung ke keadaan istirahat setelah

II. Menentukan Masalah 1. Mengapa kertas bulat tertempel di dada kiri kakek Kardi? 2. Apa maksud dari grafik dan angka yang ada pada monitor? 3. Mengapa penderita aritmia harus dipantau aktivitas listrik jantungnya? 4. Apa penyebab kakek Kardi aritmia? 5. Mengapa kekuatan kontraksi tergantung peregangan otot jantung? 6. Mengapa jantung tidak dapat berkontraksi secara reguler tanpa adanya pacemaker? 7. Apa prinsip EKG? 8. Bagaimana aktivitas listrik jantung normal? 9. Darimana jantung mendapatkan energi untuk aktivitasnya?

III. Brainstorming 1. Karena posisi jantung -nya ada di bagian kiri dada. Kertas tersebut memiliki elektroda yang dengan itu dapat dicatat aktivitas listrik jantung. 2. Grafik menggambarkan aktivitas mekanik dan elektrik yang angka-angkanya menunjukkan periode. 3. Untuk megantisipasi aktivitas jantung yang tidak diinginkan. 4. Karena otot jantung semakin lama menurun fungsinya, disebabkan faktor usia.

5. Karena peregangan otot jantung mempengaruhi kontraksi darah. Semakin meregang darah yang dipompakan semakin banyak. 6. Pacemaker mengantarkan impuls untuk merangsang otot jantung melakukan peregangan sehingga terjadi kontraksi. 7. Di kertas bulat ada elektrode. Masing-masing elektrode mencatat aktivitas atrium dan ventrikel. Grafik ada P, Q, R, S, T. 8. Sinus nodus (terletak di bawah vena cava inferior) Memberi impuls SA node AV node Impulsnya ke atrium atau ventrikel Ke serat purkinje Meneruskan ke seluruh bagian ventrikel

IV. Skema Pacemaker Aktivitas Listrik jantung

Aktivitas mekanik jantung EKG

Impuls listrik Energi Jantung

Siklus jantung

Kotraksi dan relaksasi

Korelasi klinis aktivitas jantung

V. Learning Objectif 1. Mahasiswa mampu menjelaskan aktivitas listrik jantung. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan aktivitas mekanik jantung. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan siklus pemompaan jantung. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip EKG. 5. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi klinis aktivitas jantung. 6. Mahasiswa mampu menjelaskan hukum pemompaan jantung (Frank-Starling).

VI. Mengumpulkan Informasi VII. Uji informasi yang telah diperoleh 1. Aktivitas listrik jantung Jalur impuls: Nodus SA Tempat impuls ritmis yang normal diteruskan. Terjadi self exitation. Jalur internodus Jalur yang menghantarkan impuls dari nodus SA ke nodus AV. Terdapat 3 jalur yang melewati dinding atrium. Nodus AV Impuls dari atrium sebelum menuju ventrikel. Disini impuls mengalami perlambatan karena sedikitnya gap junction. Berkas AV Mengantarkan impuls dari atrium ke ventrikel . Cabang-cabang berkas serabut purkinje Mengantarkan impuls jantung ke seluruh bagian ventrikel dengan sangat cepat. 2. Aktivitas mekanik jantung Potensial aksi disebabkan pembukaan dua kanal: 1. Kanal cepat natrium 2. Kanal lambat natrium-kalsium. Karena adanya kanal lambat menyebabkan pendataran pada saat potensial aksi. Ion kalsium yang masuk akan menyebabkan kontraksi otot. Ion ini berasal dari sarkoplasmik retikulum intrasel. Ketika potensial aksi terjadi, permeabilitas otot jantung terhadap ion kalium menurun karena banyaknya ion kalsium yang masuk sehingga mencegah potensial aksi ketingkat

istirahat yang lwbih cepat. Otot jantung bersifat refrakter bila dirangsang kembali saat potensial aksi berlangsung. Periode refrakter ada dua, yakni relatif dan absolut. Potensial aksi inilah yang menyebabkan kontraksi di miofibril otot . potensial aksi akan menyebar ke bagian membran tubulus transversus dan menyebabkan membran sarkoplasmik melepaskan kalsium. Kalsium berdifusi ke miofibril dan mengkatalisis reaksi kimiawi yang mempermudah pergeseran aktin dan miosin sehingga menimbulkan kontraksi otot jantung. Ion kalsium tidak semuanya dilepaskan, sebagian ditahan di tubulus T. Kontraksi berhenti saat pemasukan ion kalsium ke dalam serabut otot berhenti. Ion kalsium di dalam sarkoplasma dengan cepat dipompakan keluar serabut otot dan kembali masuk ke dalam retikulum sarkoplasmik dan tubulus T.

3. Energi yang mempengaruhi kontraksi dan relaksasi Energi utama yang dipakai saat kontraksi jantung adalah ATP yang dihasilkan oleh mmitokondria. Sebelum digunakan, ATP dipecah menjadi ADP. ADP yang telah digunakan dengan segera membentuk repospolirasi untuk membentuk ATP baru. Sumber repospolirasi adalah: 1. Keratin fosfat. Senyawa ini membawa ikatan fosfat yang berenergi tinggi yang serupa dengan ATP. Keratin fosfat segera dipecahkan dari pelepasan energi menyebabkan terikatnya sebuah ion fosfat baru pada ADP untuk membentuk ATP. 2. Sumber energi yang lain yang digunakan untuk menyusun kembali keratin fosfat dan ATP adalah glikogen yang telah disimpan di otot. Pemecahan gikogen secara enzimatis menjadi asam piruvat dan asam laktat yang berlangsung cepat akan membebaskan energi yang digunakan ADP menjadi ATP dan untuk membentuk kembali penyimpanan keratin fosfat. 3. Sumber energi dari metabolisme oksidatif dengan mengkombinasikan O dan bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP. Metabolisme glukosa mempunyai 2 komponen utama, yaitu : 1. Glikolisis. Pembentukan ATP pada tahap glikolisis hanya memberi kontribusi 1-5% dan seluruh penyediaan ATP pada jantung normal dalam keadaan aerob. Jadi, ATP dari tahap glikolisis mempunyai peranan khusus untuk mempertahankan homeostasis ionik dalam sel otot jantung. 2. Oksidasi glukosa. Asam piruvat dan hasil glokolisis diambil oleh mitokondria yang selanjutnya dimetabolosme jadi ATP. Enzim utama yang terlibat dalam proses ini adalah piruvat dehidrogenase yang mengubah piruvat jadi asetil ko-A pada

mitokondria. Asetil ko-A akan memasuki siklus krebs dimana ia akan dioksidasi dandipergunakan untuk menghasilkan NADH untuk rantai transpor elektron. Dengan adanya oksigen, rantai transpor elektron memompa proton keluar dari mitokondria dan memicu fosfolirasi ATP menjadi ADP. Proses ini disebut fosfolirasi oksidatif. 4. Siklus pemompaan jantung Atrium sebagai pompa pendahulu. Selama sistolik ventrikel, adarah mengumpul di atrium sehingga tekanan atrium meningkat. Sesudah sistol selesai, tekanan ventrikel turun. Tekanan cukup tinggi di atrium mendorong darah membuka katup AV. Darah mengalir dengan cepat ke ventrikel. Fase ini disebut pengisian cepat. Darah yang mengalir dari vena, ada yang langsung melewati atrium ke ventrikel. Fase ini disebut diastasis. Lalu atrium berkontraksi sehingga terdapat dorongan tambahan dari atrium ke ventrikel yang menyebabkan sedikit darah mengalir. Ventrikel mulai berkontraksi, tekanannya meningkat sehingga katup AV menutup. Sementara itu tekanan aorta sangat tinggi. Ventrikel butuh waktu yang cukup untuk meninggikan tekanan di atas aorta dan mendorong katup semilunaris. Terjadi kontraksi ventrikel. Katup AV sudah menutup tapi katup semilunaris belum membuka. Fase ini disebut kontraksi isometrik. Akhirnya tekanan ventrikel lebih tinggi dan mendorong katup semilunaris sehingga darah mengalir ke aorta. Ventikel berelaksasi. Aliran darah yang banyak menyebabkan turbulensi dan darah membalik menutup katup semilunaris. Terjadi relaksasi isometrik. 5. Prinsip EKG

Penjelasan: 1. Gelombang P a. Bagian awal : Depolarisasi atrium yang terjadi sebelum atrium berkontraksi. : : : Aktivitas listrik di atrium kanan. Selesainya aktivasi atrium kanan dan permulaan atrium kiri. Aktivitas listrik di atrium kiri.

b. Bagian tengah c. Bagian akhir

2. Kompleks QRS

: Ventrikel depolarisasi yang terjadi sebelum kontraksi ventrikel.

Representasi penyebaran aktivitas listrik di miokardium ventrikel resultan kekuatan listrik yang dihasilkan dari repolarisasi. 3. Gelombang T : Repolarisasi ventrikel

Terjadi dalam waktu 0,25-0,35 detik setelaj depolarisasi otot ventrikel. Gelombang repolarisasi atrium biasanya tidak muncul dalam gambar rekaman EKG karena repolarisasi atrium terjadi pada saat yang bersamaan dengan depolarisasi ventrikel sehingga tertutupi oleh depolarisasi ventrikel. Terkadang, dibelakang gelombang T ada gelombang U. Tapi gelombang ini tidak selalu normal. Hanya terdeteksi pada sebagian orang saja dan biasanya tergambarkan kecil sehingga tidak begitu jelas pada layar.

MENENTUKAN DENYUT DARI EKG Tentukan interval waktu antara dua denyutan yang berurutan, nisalnya mengukur jarak antara puncak gelombang R ke puncak gelombang R berikutnya.

LID ELEKROKARDIOGRAF Lid 1 Elektroda negatif pada lengan kanan dan elektroda positif pada lengan kiri. Rekaman EKG pada lid ini positif dan apabila diletakkan berlawanan akan menjadi negatif. Lid 2 Elektroda negatif pada lengan kanan dan elektroda positif pada tungkai kiri. Bila lengan kanan negatif, tungkai kiri positif, rekaman EKG positif. Lid 3 Elektroda negatif pada lengan kiri dan elektroda positif pada tungkai kiri. Bila lengan kiri negatif, tungkai kiri positif, rekaman EKG positif. Lid dada

Diletakkan di permukaan anterior dinding dada diatas posisi jantung. Elektroda diletakkan di ruang interkostal. Menggunakan 6 elektroda yang diletakkan pada 6 titik, yaitu: 1. Elektroda I : di ruang interkostal 4 di garis sternal kanan. 2. Elektroda II : interkostal 5 garis sternal kiri. 3. Elektroda III : ruang interkostal 5 garis mid klavikula kiri. 4. Elektroda IV: diantara elektroda 3 dan 4. 5. Elektroda V : ruang interkostal 5 di garis aksilaris anterior kiri. 6. Elektroda VI: ruang interkostal 5 garis aksilaris media kiri.

6. Korelasi klinis aktivitas jantung 1. Aritmia, gangguan pada ritme jantung a) Trakikardi : frekuensi denyut jantung lebih cepat dari normal b) Bradikardi : frekuensi denyut jantung lebih lambat dari normal 2. Penyakit jantung iskemik, gangguan aliran darah pada arteri koronaria yang menyebabkan otot jantung tidak mendapatkan cukup darah. 3. Aritmia sinus, peningkatan dan penurunan jumlah impuls yang dihantarkan melalui syaraf simpatis dan fagus ke jantung. 4. Blok sinoatrium, impus nodus SA dihambat sebelum masuk ke otot atrium. 5. Kontraksi prematur, kontraksi jantung sebelum waktu kontraksi normal. 6. Atrial flutter, gerakan berputar dalam atrium. 7. Henti jantung, terhentinya semua sinyal kendali listrik pada jantung.

7. Hukum pemompaan jantung (Frank-Starling) 1. Makin besar otot jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta. 2. Dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan darah ke seluruh tubuh dan darah kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena. 3. Jantung dapat memompakan darah yang sedikit maupun banyak tergantung jumlah darah yang mengalir di vena.

Anda mungkin juga menyukai