SYSTEMS ARCHETYPES
Certain patterns of structure occur again and again: called ARCHETYPES
Merupakan suatu pakem/pola perilaku dalam model alamiah template perilaku sistem
Alat yang ampuh untuk mendiagnosa permasalahan, dan mengidentifikasi intervensi yang menjadikan perubahan yang mendasar pada sistem
SYSTEMS ARCHETYPES
1. Fixes that Fail / Backfire (perbaikan yang gagal) 2. Drifting Goals (sasaran yang berubah) 3. Escalation (eskalasi/percepatan)
(kemajuan dan kekurangan modal) 7. Shifting the Burden / Addiction (pemindahan beban)
8. Tragedy of the Commons (kesulitan bersama)
Delay
+
+
Time
Akibat yang tidak disengaja
App: Problem-Solving
Laju Penyemprotan
+
Akumulasi Pestisida
Resistensi Hama
Simulasi
Goal
Goal
Gap
S
Time
Corrective Action
S
Actual
Delay
Asumsi :
Tekanan Penghematan air
S
- Sumber air hanya dari air tanah - Pemborosan air berasal dari proses produksi, air terbuang,keperluan umum
Gap
S
Penghematan Air
S
Simulasi
Delay
3. Escalation (eskalasi/percepatan)
S
Activity of A
S
Result A
s
Result B
Threat to A
Threat To B
App: Competition
3. Escalation (eskalasi/percepatan)
Dua pihak terlibat dalam suatu persaingan untuk saling mengungguli satu sama lain Pada saat pihak satu (A) menanggulangi ancaman yang muncul, tindakan ini dirasakan oleh pihak lain (B) sebagai ancaman karena menimbulkan ketidak seimbangan pada sistemnya. Pihak kedua (B) kemudian menanggapi keadaan tersebut dengan mengurangi kesenjangan, mengakibatkan ketidakseimbangan pada pihak A. Pihak A kembali bertindak untuk mengatasi keadaan ini ..demikian seterusnya
Keuntungan B
S
S
Pemotongan Biaya A
S
S
Ancaman bagi A
Ancaman bagi B
Simulasi
Energy Level
O
Employee Performance
S
S
Perf. Level
Positive Reinforcement
Diminishing Returns
Hours Worked
S
Time
App: Planning
Kegiatan pertumbuhan pada awalnya membawa keberhasilan yang semakin meningkat Namun, dengan berjalannya waktu keberhasilan, menyebabkan sistem mencapai batas sehingga tingkat pertumbuhan mulai diperlambat. keberhasilan memicu munculnya mekanisme pembatasan, menyebabkan keberhasilan menurun
kecenderungan yang ditunjukkan akan ditentukan oleh kegiatan pertumbuhan awal.
Market Size
S S
_ +
Kelahiran Tikus
Populasi Tikus
Kepadatan Tikus
Simulasi
Success of B
A
S
Allocation to A Instead of B
Time
Resources to A
Resources to B
Time
Diagram Simpal
Keuntungan B
S S o
Keuntungan A
S
Peluang Pasar
Modal B
Modal A
Simulasi
Standar Kinerja
S S
Upaya Pertumbuhan
Kapasitas
Dalam situasi kemajuan dan kekurangan modal, akan terjadi pertumbuhan yang mendekati batas yang dapat dieliminasi atau ditunda bila dibuat kapasitas penanaman modal yang memadai.
Meskipun demikian, sebagai hasil dari kebijakan atau perlambatan di dalam sistem, permintaan yang menurun akan mebatasi pertumbuhan lebih lanjut.
Robert Maltus (1798) meramalkan bahwa perkembangan populasi manusia dapat digambarkan seperti deret ukur, sedang perkembangan produksi pangan dunia seperti deret hitung ramalan tersebut benar adanya. Diumpakan, pada jaman Maltus, penduduk dunia 1 M, dan produksi pangan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan pertumbuhan rata-rata 0.7% per tahun telah diupayakan penambahan produksi pangan tiap tahun melalui penanaman modal. Penanaman modal diupayakan berdasarkan dampak keterbatasan produksi terhadap standar kinerja yang telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga kapasitas produksi tiap tahun meningkat dua kali. Daya upaya telah dilakukan namun modal yang ditanam hanya bisa dilakukan hingga tahun ke 120 karena setelah itu modal terpaksa dikurangi 0.01 dari modal dalamkapasitas yang ditanam.
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
10
7.7
6.1
5.0
4.1
3.3
2.6
2.0
1.5
1.1
0.8
Asumsi
Hanya terjadi pertumbuhan penduduk, tanpa pernah terjadi pengurangan baik karena kematian secara alamiah, peperangan atau bencana. Tidak pernah dilakukan program pengendalian penduduk dunia, misalnya lewat program KB Hanya terjadi penambahan persediaan pangan dunia tanpa terjadi pengurangan
Diagram Simpal
o
Penduduk Dunia
S
Standar Kinerja
Laju Pertumbuhan
S S
Modal Produksi
Simulasi
Gejala Masalah
o
Efek Samping
S o
Tindakan pemecahan gejala masalah secara cepat (sementara) yang tanpa disadari akan menimbulkan efek samping yang justru memperburuk gejala masalah tersebut. Setiapkali diterapkan pemecahan gejala masalah, efek samping semakin menguat, kemampuan untuk pemecahan masalah mendasar semakin menurun.
Merupakan perluasan dari model baku perbaikan yang gagal Dimulai dari keseimbangan dinamis, dimana suatu gejala masalah mencapai suatu tingkat yang tidak dapat ditolelir dan mendorong kita untuk melakukan perbaikan cepat untuk menyelesaikan gejala masalah. Perbaikan gejala masalah secara cepat seringkali menimbulkan efek samping yang sulit terdeteksi dan mengurangi upaya-upaya untuk menerapkan pemecahan masalah yang mendasar.
Pabrik Amonia membuang amonia dengan debit 100 m3/hari Sementara itu dengan teknik produksi bersih bisa mengurangi limbah sebesar 20% Sementara itu untuk pemenuhan baku mutu limbah cair, dioperasikan UPL yang mampu menurunkan beban limbah cair 30% dari beban awal Adanya UPL menyebabkan karyawan tidak dilatih lagi tentang pentingnya pengurangan limbah kepedulian terhadap teknik produksi bersih menurun limbah cair meningkat Ketergantungan pada UPL meningkat
Air Limbah
o
Produksi Bersih
Simulasi
As Activity
S
Resource Limit
S
Total Activity
S
Time
B
S
Bs Activity
S
Time
Resource Allocation
Mewakili variabel pendapatan per aktivitas, menunjukkan pendapatan per aktivitas setiap orang yang menggunakan sumber daya alam tersebut.
Asumsi :
Tidak ada pesaing (perusahaan lain) yang berusaha untuk memperoleh ijin dari pemerintah untuk melakukan pengeboran Tidak ada gangguan atau bencana alam ketika melakukan pengeboran
Luas lahan pengeboran terbatas Sumber daya alam yang tersedia sangat terbatas.
Diagram simpal
Keuntungan A
S
S
Pengeboran A
S
Minyak Bumi
S
Total Kegiatan
S
Pengeboran B
Keuntungan B
S
Simulasi
Tugas Paper
Pilih dan nyatakan dengan tegas satu archetype yang akan anda jadikan kajian Temukan persoalan yang sesuai dengan archetype pilihan anda tersebut
Buat CLD, flow diagram, dan simulasikan dengan Powersim
Struktur Laporan
Latar Belakang definisi masalah
Tujuan pemodelan CLD