Anda di halaman 1dari 16

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 SOAL NO.

Petroleum System
Dalam mencari minyak dan gas bumi diperlukanya suatu eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan mencari dan menemukan sumberdaya hidrokarbon dan memperkirakan potensi hidrokarbon dialam sebuah cekungan. Namun untuk melakukan suatu eksplorasi perlu adanya suatu sistem. System ini disebut dengan Basic Petroleum System yaitu proses untuk menemukanya kandungan hidrokarbon dibawah permukaan. Didalam Basic Petroleum System terdapat komponen komponen penting yang harus ada. Komponen komponen tersebut adalah: 1. Source Rock 2. Reservoir Rock 3. Migrasi 4. Trap

5. Seal

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 1. Source Rock Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang cukup untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan terbeut tertimbun dan terpanaskan, dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang ekonomis. Bahan organik yang terkandung disebut kaorgen. Karogen memiliki 4 tipe yaitu:

Tipe 1 Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas. Tipe 2 Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama minyak dan gas bumi Tipe 3 Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperrti ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak. Tipe 4 Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak dan gas. 2. Reservoir Rock Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan tersebut harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas sebgai temppat megalirnya hidrokarbon. Jenis jenis Reservoir adalah: Siliclastic rock Carbonate Rock Igneous Rock (Batuan Beku) Metamorphic Rock

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 3. Migrasi Proses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju Reservoir. Dalam transportasi hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:

Migrasi primer = Migrasi didalam skuen dari Source Rock Ekspulsion = Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed Migrasi Skunder = Transportasi carrier bed menuju ke

4. Trap (Jebakan) Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menhan minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir sebagai tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar sebagai penutup agar tidak terjadi migrasi lagi. Proses migrasi dan pembentukan trap tidak saling berhubungan dan terjadi di waktu yang berbeda. Waktu pembentukan trap sangat penting karena jika trap terbentuk sebelum hidrokarbon bermigrasi maka kemungkina akan ditemukanya akumulasi hidrokarbon didalam trap. Dan jika sebaliknya maka kemungkinan hidrokarbon telah melewati trap tersebut. Adapun tipe jebakan yaitu:

Jebakan Struktural Jebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting. Jebakan Stratigrafi Jebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Jebakan Kombinasi Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.

5. Seal (penutup) Batuan yang mempunyai porositas dan permebilitas yang kecil.

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611

SOAL NO. 2

Ganesa Minyak Bumi


Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu : Pertama, ada bebatuan asal (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi. Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke bebatuan reservoir (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut. Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu ruangan bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi. Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65 oC dan umumnya terurai pada suhu di atas 260 oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177 oC.

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611

Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi ? Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N). Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi ? Ya, ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu: youngshallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah,

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang dikatakan paling sweet. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi ? Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus, lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu. Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat. Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun.

Tahapan Eksplorasi Minyak Bumi

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611


1.seismic proses ini bertujuan untuk mencari t4 yang memiliki kandungan gas/ minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

2.drilling and well construction

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611


proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya pake rig (tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).simpel nya, kita membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/gas di tempat tersebut. Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa di kontrol, langsung ke surface), jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah. Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya pake mud a.k.a lumpur dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan menciptakan hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari dalam. Setelah "lubang" siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya. 3.well logging proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611

Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya.

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611


4. Well testing

proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di "tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke permukaan tanah). Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga under balance (sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel, ato air aja. Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar akan dicari rate nya. Untuk minyak berapa bopd(barrell oil per day) yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa mmscfmm/d (million metric standart cubic feet per day atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut. Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data tentang pressure, temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer. Data ini akan menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut.

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611


gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran yang optimal. 5. Well completion proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing. Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan "peluru" yang nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah).

engan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir di dalam sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611

Pengolahan Minyak Bumi


Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. 1. Distilasi Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Minyak mentah mengandung campuran senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih bervariasi, mulai metana (CH4) yang memiliki titik didih paling rendah hingga residu yang memiliki titik didih paling tinggi sehingga tidak teruapkan pada pemanasan. Dengan distilasi ini, minyak mentah dipanaskan pada suhu 370C, kemudian uap yang dihasilkan dialirkan dan diembunkan (dikondensasikan) pada suhu yang sesuai. Cara distilasi dengan menggunakan beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan disebut distilasi bertingkat. Proses penyulingan berlangsung sebagai berikut. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu 370C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi paraffin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20 atom. Minyak mentah yang menguap pada proses distilisasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Fraksi minyak bumi yang tidak terkondensasi terus naik ke bagian atas kolom sehingga keluar sebagai gas alam. 2. Cracking Cracking adalah penguraian (pemecahan)molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Contoh cracking ini adalah pengubahan minyak solar atau minyak tanah (kerosin) menjadi bensin. Terdapat dua cara proses cracking.

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 1. Cara panas (thermal cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah. 2. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis platina atau molybdenum oksida. Proses pemecahan ini menghasilkan bensin dalam jumlah besar dan berkualitas lebih baik. Contohnya, pemecahan senyawa n-dekana menjadi etena dan n-oktana. 3. Reforming Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul sama, tetapi bentuk strukturnya berbeda sehingga proses ini disebut juga isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. 4. Polimerisasi Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Misalnya, penggabungan senyawa isobutene dengan senyawa isobutana yang menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana 5. Treating Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotorpengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut. a) Copper sweetening dan doctor treating adalah proses penghilangan pengotor yang

menimbulkan bau tidak sedap. b) c) Acid treatment adalah proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna. Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses penghilangan unsure belerang.

6. Blending

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya. Bahan- bahan pencampur tersebut, antara lain tetraethyllead (TEL), MTBE, etanol, dan methanol. Penambahan zat aditif ini dapat menimgkatkan bilangan oktan.

Arti Minyak Bumi Bagi Kehidupan


Strategisnya peranan minyak dan gas bumi bagi perekonomian nasional bisa kita lihat dari beberapa sisi. Pertama, dari data PDB (Produk Domestik Bruto). Data PDB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2000 sampai dengan 2008 menunjukkan bahwa sektor migas menyumbang sekitar 9% 14%. Meskipun jika dilihat dari komponen penyusunnya, sektor industri manufaktur, perdagangan dan pertanian, masih merupakan penyumbang terbesar PDB Indonesia. Namun demikian, angka ini tentu belum menunjukkan peran sektor migas secara keseluruhan bagi perekonomian, mengingat migas juga merupakan penggerak sektor lainnya, terutama industri manufaktur, transportasi, listrik, dan sebagainya. Dari data EIA (2003), sebagaimana dikutip oleh Surjadi (2006), menunjukkan bahwa intensitas penggunaan minyak dalam konsumsi energi primer di Indonesia sebesar 0,507. Artinya, separuh lebih konsumsi energi primer yang menggerakkan perekonomian kita berasal dari minyak bumi. Ke dua, dari sisi penerimaan negara. Kita bisa melihat data APBN dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Dalam lima tahun terakhir, sektor migas mampu menyumbang pendapatan negara sebesar 16% hingga 32%, atau rata-rata sekitar 25%. Pada tahun 2005, sektor migas menyumbang 138 trilyun, dari APBN sekitar 490 trilyun, atau 28%. Pada tahun 2006, kontribusinya meningkat menjadi 32%, atau sebesar 201 trilyun dari sekitar 636 trilyun APBN. Tahun 2007 menurun menjadi 24%, dan naik lagi menjadi 29% pada tahun 2008 lalu, tepat pada momen kenaikan harga minyak dunia. Pada tahun 2010, kontribusi sektor migas diperkirakan turun menjadi hanya 16%. Tetapi angka-angka itu belum termasuk bagian laba BUMN yang bergerak di bidang Migas, yaitu Pertamina dan PGN. Jika diproyeksikan laba bersih Pertamina pada 2010 mencapai 20 trilyun (Detik Finance, 15/01/2010) dan laba PGN minimum sama dengan tahun 2009 sebesar 4,4 trilyun (Detik Finance, 26/10/2009), maka angka penambahannya pada pendapatan negara cukup signifikan. Perlu digarisbawahi, bahwa data-data tersebut mencerminkan kondisi saat ini, dimana Indonesia statusnya telah menjadi net oil importer sejak tahun 2004. Pada masa lalu, terutama

Tugas Geologi Minyak

Nama : M. AULIA RAMADHANI NPM : 10.11.108.700602.000611 pada era bonanza minyak dekade 1980-an, sektor migas menyumbang hingga 70% APBN (Syeirazi, 2009). Ke tiga, kita bisa melihat vitalnya sektor migas terhadap perekonomian pada kasus kenaikan harga minyak. Contohnya terjadi pada tahun 2008 lalu. Tambunan (2009) mengilustrasikan dampak kenaikan harga BBM terhadap perekonomian dengan cukup baik (Gambar 1). Sebagai negara net importir, baik minyak mentah maupun BBM, kenaikan harga minyak akan membuat atau meningkatkan defisit APBN, terutama untuk mensubsidi harga BBM. Untuk menyikapinya, Pemerintah biasanya akan mengambil beberapa opsi: menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi; memangkas anggaran pos-pos lainnya, termasuk pendidikan, kesehatan dan anggaran pembangunan; menggedor BUMN untuk meningkatkan laba; atau mencari sumber lainnya, termasuk utang. Defisit APBN akan mengurangi kemampuan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengeluarannya. Di samping itu, BBM merupakan salah satu faktor produksi penting yang menggerakkan perekonomian, sehingga naiknya harga minyak akan meningkatkan ongkos produksi: dari mulai pedagang kaki lima sampai industri manufaktur skala besar. Akibatnya, kegiatan produksi bisa menurun, termasuk untuk barang-barang yang diekspor. Dengan demikian, cadangan devisa juga bisa ikut berkurang. Kuncoro (2009) juga menyatakan bahwa naiknya harga BBM dapat mengakibatkan turunnya permintaan dan penawaran agregat sekaligus. Akibatnya, output perekonomian secara umum juga akan menurun. Kenaikan BBM juga akan meningkatkan inflasi. Harga-harga barang, termasuk dan terutama harga kebutuhan pokok, akan meningkat seiring dengan meningkatnya harga minyak. Hal ini secara langsung akan berdampak pada kehidupan masyarakat. Angka kemiskinan dipastikan akan meningkat. Selain itu, inflasi juga berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja. Pengangguran akan meningkat. Dengan demikian, efeknya akan kembali ke pendapatan negara, karena berkurangnya pendapatan dari sektor pajak pendapatan. Meningkatnya kemiskinan juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, akibat menurunnya permintaan.

Tugas Geologi Minyak

Anda mungkin juga menyukai