Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI JAMUR

Obat-obat yang digunakan untuk infeksi jamur superfisial

1. Griseofulvin Griseofulvin menghambat mitosis jamur dengan berkaitan dengan mikrotubulus dan menghambat polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus. Griseofulvin tidak larut air. Obat diberikan per oral, dan hanya sekitar 50% dosis oral yang masuk ke sirkulasi. Absorbsi meningkat bila diberikan bersama lemak. Griseofulvin dimetabolisme di hati dengan dealkilasi dan metabolitnya yang inaktif diekskresi dalam urine sebagai glukuronid. Griseofulvin menghambat jamur dari spesies Microsporum, Tricophyton, dan Epidermophyton Griseofulvin biasanya hanya digunakan untuk mengobati infeksi dermatofit pada kulit, kuku atau rambut. Infeksi kulit dan rambut memerlukan terapi 4-6 minggu, kuku tangan sampai 6 bulan, dan kuku kaki memerlukan 1 tahun terapi. Pada saat ini, griseofulvin lebih sering digunakan untuk pengobatan tinea kapitis. Tinea kapitis lebih sering dijumpai pada anak-anak disebabkan oleh Trychopyton tonsurans. Dosis pada anak-anak 20-25 mg/kg/hari (mikrosize), atau 15-20 mg/kg/hari (ultrasize) selama 6-8 minggu. Dosis griseofulvin (pemberian secara oral) yaitu dewasa 5001000 mg/ hari (microsize) dosis tunggal atau terbagi dan 330-375 mg/hari (ultramicrosize) dosis tunggal atau terbagi.
10

Lama pengobatan untuk tinea korporis

dan kruris selama 2-4 minggu, untuk tinea kapitis paling sedikit selama 4-6 minggu, untuk tinea pedis selama 4-8 minggu dan untuk tinea unguium selama 3-6 bulan.5,10 Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet 125, 250, dan 500 mg, dan suspensi 125 mg/ml. Dosis dewasa adalah 500-1000 mg/hari dosis tunggal atau dosis terbagi. Untuk anak, dosisnya adalah 10 mg/kg BB/hari.

2.

Azol Azol adalah kelompok obat sintesis dengan aktivitas spektrum yang luas. Obat yang

masuk kelompok ini antara lain ketokonazol, ekonazol, kloritmazol, tiokonazol, mikonazol, flukonazol, itrakonazol. Pada jamur yang tumbuh aktif, azol menghambat 14-demetilase,

enzim yang bertanggung jawab untuk sintesis ergosterol, yang merupakan sterol utama membran sel jamur. Pada konsentrasi tinggi, azol menyebabkan K+ dan komponen lain bocor keluar dari sel jamur.

a. Ketokonazol Obat ini mempunyai aktivitas antijamur terhadap Candida, Coccidioides immitis, Cryptococcus neoformans, H. capsulatum, B. dermatitidis, Sporothrix spp, dan Paracoccidioides brasiliensis. Ketokonazol bisa diberikan per oral atau topikal. Pada pemberian oral, obat ini diserap baik pada saluran cerna (75%), dan absorpsi meningkat pada pH asam. Dalam plasma, 84% ketokonazol berikatan dengan protein plasma terutama albumin, 15% berikatan dengan sel darah dan 1% dalam bentuk bebas. Ketokonazol dimetabolisme secara ekstensif oleh hati. Sebagian besar

ketokonazol diekskresi bersama cairan empedu ke lumen usus dan hanya sebagian kecil yang keluar bersama urine. Efek samping yang sering pada pemberian oral adalah mual dan muntah. Bahaya utama ketokonazol adalah toksisitas hati. Obat ini harus dihindari pada wanita hamil Pada pemberian topikal, efek sampingnya bisa berupa iritasi, pruritus, dan rasa terbakar. Diindikasikan pada Paracoccidioides brasiliensis, thrush (kandidiasis faringeal), kandidiasis mukokutan, dan dermatofit (termasuk yang resisten terhadap

griseofulvin). Ketokonazol mungkin jangan dikombinasi dengan amfoterisin B karena ketokonazol mengganggu sintesis ergosterol. Dosis ketokonazol yang diberikan pada dewasa 400 mg/hari sedangkan dosis untuk anak-anak 3,3-6,6 mg/kgBB dosis tunggal. Lama pengobatan untuk tinea korporis dan tinea kruris selama 2-4 minggu, 5 hari untuk kandida vulvovaginitis, 2 minggu untuk kandida esofagitis, tinea versikolor selama 5-10 hari, 6-12 bulan untuk mikosis dalam Ketokonazol tersedia dalam bentuk tablet 200 mg, gel/krim 2%, dan scalp solution 20 mg/ml.

b. Mikonazol Spektrum aktivitas antijamurnya hampir sama dengan ketokonazol, termasuk dermatofit. Mikonazol bisa diberikan per oral atau topikal. Obat ini diindikasikan secara topikal untuk dermatofitosis dan kandidiasis.

Mikonazol terdapat dalam sediaan krim 2%.

c. Klotrimazol, ekonazol, dan tiokonazol Klotrimazol, ekonazol dan tiokonazol adalah obat antijamur azol yang digunakan hanya untuk penggunaan topikal. Obat-obat ini diindikasikan untuk dermatofitosis dan kandidiasis. d. Klotrimazol terdapat dalam bentuk sediaan krim atau solution 1% dan tablet vagina 100 dan 500 mg. Tiokonazol terdapat dalam sediaan krim 1%.

Itrakonazol Spektrum aktivitas antijamurnya sama dengan ketokonazol, plus Aspergillus. Itrakonazol diberikan per oral, setelah diabsopsi akan mengalami metabolisme hati yang ekstensif. Obat ini diindikasikan untuk tinea, infeksi Candida mukokutan dan infeksi sistemik. Itrakonazol tersedia dalam bentuk kapsul 100 mg. Tabel 1. Rejimen dosis itrakonazol Dewasa Kuku tangan : 200 mg 2xsehari 1 minggu/bulan , 2 dosis pulse Kuku kaki : 200 mg/harix12 minggu Atau 200 mg 2xsehari x 1minggu/bulan, 3 dosis pulse 250 mg/hari x 2-8 minggu Anak-anak Kuku tangan : 5 mg/kg/hari x 1 minggu/bulan, 2 dosis pulsea Kuku kaki : 5 mg/kg/hari x 1 minggu/bulan, 3 dosis pulse

Onikomikosis

Tinea kapitis

Infeksi Trichophyton : 5 mg/kg/hari x 2-4 minggu Infeksi Mikrosporum : 5 mg/kg/hari x 4-8 minggu Tinea korporis, tinea kruris, 200 mg 2xseharix1 minggu Dosis berdasarkan berat x 1tinea pedis 4 minggu Pitiriasis versikolor 200 mg/hari x 5-7 hari, untuk Tidak ada penelitian pencegahan rekuren dengan 200 mg 2xsehari dosis tunggal/bulan a Dosis pediatrik berdasarkan berat badan : 100 mg/hari (15-30 mg), 100 mg/hari dapat diganti dengan 200 mg/hari (30-40 kg), 200mg/hari (> 50 kg)

e.

Flukonazol Spektrum aktivitas antijamurnya sama dengan ketokonazol. Flukonazol dapat diberikan per oral atau iv. Flukonazol larut air dan cepat diabsorpsi sesudah pemberian oral, dengan 90% bioavailabilitas, 12% terikat pada protein. Obat ini mencapai konsentrasi tinggi dalam LCS, paru. dan humor aquosus, dan menjadi obat pilihan pertama untuk meningitis karena jamur. Konsentrasi fungisidanya juga meningkat dalam vagina, saliva, kulit dan kuku. Flukonazol digunakan sebagai lini pertama terapi kandidiasis mukotan.5 Pada pediatrik digunakan untuk terapi tinea kapitis yang disebabkan Tinea tonsurans dengan dosis 6 mg/kg/hr selama 20 hari, dan 5 mg/kg/hr selama 30 hari. Tetapi diberikan lebih lama pada infeksi Mycoplasma canis. Penggunaan untuk orang dewasa dan kandidiasis vagina adalah 150 mg dosis

tunggal. Pada kandidiasis vulvovaginal rekuren 150 mg tiap minggu selama 6 bulan atau lebih. Tinea pedis dengan 150 mg tiap minggu selama 3-4 minggu, dengan 75% perbaikan pada minggu ke-4. Pada terapi onikomikosis, terbinafin 250 mg sehari selama 12 minggu lebih utama dibandingkan flukonazol 150 mg tiap minggu selama 24 minggu. Pada pitiriasis versikolor digunakan 400 mg dosis tunggal. Flukonazol tersedia sediaan tablet 50 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200mg; sediaan oral solusio 10 mg/ml dan 40 mg/ml dan dalam bentuk sediaan Direkomendasikan pada anak-anak <6 bulan.5 intravena.

3.

Nistatin Nistatin adalah antibiotik makrolida polyene dari Streptomyces noursei. Struktur nistatin mirip dengan struktur amfoterisin B. Nistatin tidak diserap dari membran mukosa atau dari kulit. Obat ini terlalu toksik untuk pemberian parenteral. Bila diberikan per oral, absorpsinya sedikit sekali dan kemudian diekskresi melalui feses. Spektrum antijamurnya sebenarnya juga mencakup jamur-jamur sistemik, namun karena toksisitasnya, nistatin hanya digunakan untuk terapi infeksi Candida pada kulit, membran mukosa dan saluran cerna. Nistatin efektif untuk kandidiasis oral, kandidiasis vaginal dan esofagitis karena Candida. Nistatin terdapat dalam sediaan obat tetes/suspensi, tablet oral, tablet vagina, dan suppositoria

4.

Terbinafin Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat squalen epoksidase, enzim yang diperlukan untuk mengkonversi squalen menjadi squalen epoksid. Terbinafin diberikan per oral, dan diabsorpsi baik dari saluran cerna, dengan kadar puncak dalam plasma tercapai dalam 2 jam. Terbinafin sangat aktif terhadap dermatofit, dengan aktivitas lebih baik daripada itrakonazol. Obat ini diindikasikan pada jamur dan kuku. Tersedia dalam bentuk krim 1% dan tablet 250mg. Terbinafin dosis rejimen5 Dewasa Kuku tangan : 250 mg/hr x 6 minggu Kuku kaki : 250 mg/hr x 12 minggu 250 mg/hr x 2-8 minggu Anak-anak 3-6 mg/khg/hr minggua x 6-12

Onikomikosis

Tinea kapitis

Tinea korporis, tinea kruris 250 mg/hr x 1-2 minggu b Tinea pedis (mokasin) 250 mg/hr x 2 minggu b Dermatitis seboroik 250 mg/hr x 4-6 minggu a Dosis anak berdasarkan berat badan : 62,5 mg/hr (10-20 kg), 125 mg/hr (20-40 kg), 250 mg/hr (>40 kg). Catatan : tingkat kesembuhan tinggi dicapai dengan dosis 4,5 mg/hr atau lebih. b Tidak ada penelitian.

Infeksi Trichophyton : 3-6 mg/kg/hr x 2-4 minggua Infeksi Microsporum : 3-6 mg/kg/hr x 6-8 minggua 3-6 mg/kg/hr x 1-2 minggu

BEBERAPA SEDIAAN TOPIKAL LAIN Tolnaflat efektif untuk infeksi dermatofit, tetapi Candida tidak. Tolnoflat terdapat dalam sediaan krim 1%. Salep Whitfield : kombinasi asam benzoat dan asam salisilat (2 : 1, biasanya 12% dan 6%). Biasanya digunakan untuk Tinea pedis. Asam undesilinat : aktif terhadap dermatofit. Tersedia dalam bentuk salep/krim, kadang dikombinasi dengan asam benzoat dan asam salisilat Haloprogin : efektif terhadap dermatofit dan Candida. Siklopiroksolamin : efektif untuk infeksi dermatofit dan kandidiasis kutan.

OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK INFEKSI JAMUR SISTEMIK

1. Amfoterisin B Amfoterisin B termasuk ke dalam golongan polyene (strukturnya mirip dengan nistatin). Amfoterisin mempunyai spektrum aktivitas terhadap Aspergillus, B. dermatitidis, Candida, C. neoformans, C. immitis. H. capsulatum, Mucor, P. brasiliensis. Amfoterisin tidak larut dalam air, dan tidak diabsorpsi dari saluran cerna. Amfoterisin diberikan secara iv lambat pada infeksi sistemik, intrateka untuk meningitis, iritasi vesika urinaria untuk sistitis. Amfoterisin juga dapat diberikan secara topikal. Farmakokinetik obat ini kompleks, >90% terikat pada protein plasma, serta beberapa fase distribusi dan eliminasi dengan waktu paruh 24-48 jam, dan waktu paruh terminalnya 15 hari. ABLC (amphotericin B lipid complex) adalah formula amfoterisin B non-liposomal yang digabungkan dengan 2 fosfolipid Efek samping yang paling sering dan paling serius adalah toksisitas ginjal. Obat ini diindikasikan untuk infeksi jamur sistemik, meningitis karena jamur, dan ISK karena jamur. Amfoterisin B secara topikal juga efektif terhadap keratitis mitotik. Amfoterisin merupakan drug of choice untuk terapi sebagian besar infeksi jamur yang berat. Meningitis karena Cryptococcus diterapi dengan amfoterisin saja atau amfoterisin dan flusitosin. Amfoterisin B tersedia dalam bentuk salep mata/tetes mata 1%, injeksi 50 mg/10ml atau 0,1 mg/ml larutan.

Flusitosin (5-fluorositosin) Flusitosin adalah obat antimetabolit yang mengalami metabolisme intrasel menjadi bentuk aktif, yang kemudian mengakibatkan inhibisi sintesis DNA. Flusitosin mempunyai spektrum aktivitas antijamur terhadap Candida, C. neoformans, Cladosporium, Phialophora. Flusitosin diberikan per oral dan diabsorpsi baik dari saluran cerna serta terdistribusi secara luas pada tubuh, dengan kadar LCS 70-85% dari kadar plasma.

BAB X

BIANG KERINGAT Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi pada cuaca yang panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya. Beberapa orang cenderung lebih rentan terhadap masalah ini dibandingkan orang lain. 10.1. Gejala-gejala - Bintil-bintil halus kemerahan, terutama pada daerah-daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat tangan, lipat siku, di bawah payudara (pada wanita), lipatan paha, lipatan kulit kaki (bayi), dan lipatan lutut - Kemerahan, lembab - Gatal 10.2. Penyebab Iritasi kulit disebabkan kontak yang langsung lama antara kulit dan kotoran /mineral dalam keringat 10.3. Hal Yang Dapat Dilakukan - Oleskan cairan kalamin atau krim anti gatal lainnya. Jangan digaruk untuk mencegah luka dan infeksi pada kulit Pencegahan - Kenakan pakaian yang tipis. Hindari pakaian dari bahan nilon dan bahan lain yang tidak bisa menyerap keringat dan menahan panas - Usahakan selalu dalam ruang dingin dengan kipas angin/alat pendingin udara - Mandi paling tidak sekali setiap hari, atau setiap kali setelah selesai bekerja/latihan yang menyebabkan keluar keringat. Setiap lipatan kulit sebaiknya dikeringkan dengan baik dan diberi bedak talk dan ratakan 10.4. Obat Yang Dapat Digunakan Salicyl talk dan sediaan yang mengandung Kalamin. BAB XI JERAWAT Jerawat adalah istilah awam untuk Acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak . Keadaan ini cenderung diturunkan dalam keluarga dan sama sekali tidak berbahaya. Tetapi beberapa orang yang mengalami kasus yang berat mungkin merasa sangat tertekan dan kehilangan kepercayaan diri. Sampai saat ini belum ada cara penyembuhan yang tuntas, meskipun ada beberapa cara yang sangat menolong. Kondisi berjerawat akan mengalami perbaikan dengan bertambahnya usia. 11.1. Gejala-gejala - Bintik merah menonjol dan sakit, dapat berisi nanah, biasa di bagian wajah. Bisa juga timbul di bagian kulit kepala, leher, punggung dan dada bagian atas - Bintik putih/hitam yang menonjol dan tidak sakit 11.2. Penyebab - Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh keratin pada kulit, bila terkena infeksi, jerawat bisa berubah menjadi bisul dan bernanah. 11.3. Hal Yang Dapat Dilakukan - Selalu menjaga kulit tetap bersih dengan menggunakan sabun/pembersih yang ringan. Jangan memencet atau menusuk jerawat supaya tidak terjadi jaringan parut. 11.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Diberikan obat-obatan yang mengandung : Sulfur, resorsinol, asam salisilat, benzoil peroksida, triklosan Kegunaan obat Membantu mengatasi gangguan jerawat. Cara pemakaian Cuci wajah hingga bersih. Oleskan obat dengan ujung jari pada bagian yang berjerawat selama 3 hari pertama. Bila tidak terjadi gangguan, gunakan dua kali sehari pada bagian yang berjerawat. Bila timbul kekeringan atau kulit terkelupas dosis dikurangi menjadi satu kali sehari atau dua hari sekali. Perhatian Hanya untuk pemakaian luar. Hindari kontak dengan mata, pelupuk mata dan mulut Bentuk sediaan Bedak, Krim, Gel BAB XII KADAS/KURAP DAN PANU Penyakit kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan, lipat paha atau kaki. Kulit kepala yang bersisik karena jamur kadas ini mungkin bisa dikira sebagai ketombe, tetapi perbedaan kedua jenis penyakit ini bisa dengan cepat dilihat pada pemeriksaan mikroskop dari bahan kerokan kulit. Panu juga merupakan suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini biasanya tidak memberikan keluhan yang berarti. Munculnya ditandai dengan bercak bersisik halus yang berwarna putih hingga kecoklatan. Panu bisa ditemukan pada daerah mana saja di badan termasuk leher dan lengan. Biasanya menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, muka dan kulit kepala yang berambut. 12.1. Gejala gejala Kadas/Kurap : - Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan. - Sangat gatal, terutama saat berkeringat - Peradangan kulit , biasanya akibat garukan. - Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang - Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuku akan rusak dan lepas Panu : - Bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus - Gatal terutama bila berkeringat 12.2. Penyebab Kurap - Infeksi kulit disebabkan oleh jamur, dan menurut tempatnya ada beberapa jenis penyebab kurap : - tinea capitis (di kepala) - tinea corporis (di tubuh) - tinea crusis (lipatan paha) - tinea pedis (di kaki) - Bisa ditularkan melalui kontak langsung tetapi tidak mudah Panu

Infeksi kulit oleh jamur Tinea versicolor 12.3. Hal Yang Dapat Dilakukan - Pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari, menjaga lipatan kulit selalu kering, gunakan baju bersih dan pakai alas kaki. - Jangan digaruk karena akan tmbul infeksi lain - Oleskan krem/ shampo anti jamur - Periksa dokter bila menyerang kuku atau gejala menetap 12.4. Obat Yang Dapat Digunakan Dapat diberikan obat kulit-anti jamur seperti : 1. Obat yang mengandung Klotrimazol 1 % Kegunaan obat : untuk infeksi jamur pada kulit Pemakaian Cairan : beberapa tetes cairan dioleskan pada daerah yang terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang Krim : Oleskan secara tipis pada daerah yang terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang Instruksi khusus Panu dapat disembuhkan dalam 3-4 minggu, sedangkan jamur pada daerah kemaluan disembuhkan dalam 1-2 minggu. Khusus untuk jamur pada kaki, pegobatan harus terus dilanjutkan selama 2 minggu setelah tanda-tanda infeksi hilang untuk menghindari kambuhnya penyakit. Setelah dicuci, kaki harus dikeringkan dengan sebaik-baiknya, terutama daerah lipatan antara jari Bentuk sediaan : Cairan, Krim Perhatian Hanya untuk pemakaian luar 2. Obat yang mengandung Mikonasola nitrat 2 % Kegunaan Obat Untuk infeksi ringan akibat jamur pada kulit seperti panu, kutu air, kadas kurap dan infeksi jamur pada kuku Pemakaian : Oleskan krim atau serbuk sehari sekali sambil digosokkan perlahan. Biasanya sembuh setelah 2-5 minggu, tetap perpanjang pengobatan selama 10 hari, untuk mencegah kambuh. Bentuk sediaan : Krim, Serbuk Peringatan : hanya untuk pemakaian luar 3. Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng undesilenat, kalsium propionat, natrium propionat Kegunaan obat: Untuk mengobati penyakit kulit luar yang ditimbulkan oleh jamur misalnya panu, kadas, kurap, kutu air. Cara pemakaian Cuci dan keringkan sela-sela jari kaki, lalu gunakan obat 2-3 kali sehari Bentuk sediaan : bedak, krim, salep, Perhatian Hanya untuk Obat luar BAB XIV KUDIS Kudis merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit. Meskipun

tidak berbahaya, rasa gatal yang hebat dapat mengganggu. Kudis dapat menular ke orang lain dan lebih umum terjadi di lingkungan hidup yang sangat padat dan sanitasi yang jelek, melalui sentuhan dengan penderita atau baju/peralatan tempat tidur penderita (sprei, selimut, sarung bantal, dll). 14.1. Gejala-gejala - Terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit, biasanya pada tangan, lipat siku, sekitar alat kelamin, dan lipatan tubuh lainnya. - Garis berwarna putih/merah di kulit ( merupakan liang pada kulit yang dibuat oleh tungau untuk menaruh telurnya ). - Rasa gatal yang hebat - Luka/koreng, yang disebabkan oleh garukan Komplikasi - Infeksi sekunder - Rasa gatal setelah sembuh/eksim 14.2. Penyebab Gangguan pada kulit disebabkan oleh parasit yang sangat kecil yang disebut tungau kudis yaitu Sarcoptis scabei termasuk familia Arthropoda. 14.3. Hal Yang Dapat Dilakukan - Kunjungi dokter bila anda menduga terserang kudis, karena sangat mudah keliru dengan kelainan kulit lainnya. - Balurkan cairan anti kudis ke seluruh tubuh mulai dari bawah leher (jangan sampai mengenai mata dan mulut). Biarkan selama 24 jam, lalu cuci bersih. Ulangi tindakan yang sama seminggu kemudian. - Rendam pakaian/peralatan tempat tidur yang sudah dipakai dalam air panas. Pencegahan Bila salah satu anggota keluarga terserang kudis, gunakan cairan anti kudis pada seluruh anggota keluarga lain sebagai tindakan pencegahan 14.4. Obat Yang Dapat Digunakan 1. Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %, triklorokarbanilida 0,5 %, asam salisilat 2 % Kegunaan Untuk mengatasi kudis, kutu rambut, kurap dan infeksi jamur lain Cara pemakaian Bersihkan bagian yang sakit, gunakan air hangat dan sabun mandi, keringkan dengan handuk, lalu oleskan obat sambil digosok. Biarkan selama 24 jam dan dibersihkan pada pengobatan berikutnya. Perhatian Hanya untuk pemakaian luar, jangan ditelan Peringatan Jangan sampai mengenai mata dan mulut. Bila timbul iritasi pada kulit, hentikan pengobatan dan konsultasi dengan dokter atau Apoteker. Bentuk sediaan Salep 2. Sediaan yang mengandung Lindane 1%, asam usnat 1 % Kegunaan Untuk mengurangi gejala kudis (skabies) Cara pemakaian Oleskan pada kulit yang kudisan

Bentuk sediaan Salep Instruksi khusus Hanya untuk pemakaian luar BAB XV KUTIL Kutil adalah jaringan yang tumbuh yang disebabkan oleh virus. Kutil dapat tumbuh dimana saja bagian tubuh tetapi paling sering di tangan dan kaki. Kutil bukan merupakan penyakit yang berbahaya tetapi cukup mengganggu. Bahkan beberapa kutil dapat tumbuh menjadi ganas. 15.1. Gejala-gejala - Saat berjalan terasa nyeri - Adanya penebalan jaringan kulit, permukaan tidak rata - Kutil di kaki bisa terasa sakit bila tertekan saat berdiri Komplikasi - Menyebar ke bagian kulit yang lain, jari-jari, siku, lutut, alat kelamin atau bagian lain dari kulit 15.2. Penyebab - Infeksi virus pada sel kulit, menyebabkan sel tersebut tumbuh dengan cepat dan membentuk tonjolan. Kutil disebarkan melalui kontak, dan cenderung untuk berulang bahkan setelah kulit diangkat dan dibersihkan. 15.3. Hal Yang Dapat Dilakukan - Kutil dijaga jangan sampai berdarah agar tidak menyebar - Lakukan pengobatan sendiri - Bila dengan pengobatan sendiri tidak sembuh, segera hubungi dokter 15.4. Obat Yang Dapat Digunakan 1. Diberikan obat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g, polidokanol 0,2 g Kegunaan Untuk penebalan kutil yang mengeras dijari-jari kaki, kutil, mata ikan, kapalan Cara pemakaian Oleskan 1 tetes pada pagi dan malam hari Perhatian Jangan mengenai kulit yang sehat. Sebaiknya lindungi kulit yang sehat di sekitarnya dengan salep seng oksida Peringatan Jangan oleskan pada tanda lahir, kutil yang berambut, kutil di daerah kemaluan atau di muka. Jangan mengenai mata dan mulut 2. Asam Salisilat Kegunaan Mempunyai efek keratolitik Cara pemakaian Dioleskan 1 tetes, 2 kali sehari Perhatian Jangan mengenai kulit sehat 3. Asam Laktat Kegunaan Mempunyai efek kaustik Aturan pakai

Dioleskan 1 tetes, 2 kali sehari Perhatian Jangan mengenai kulit yang sehat

Anda mungkin juga menyukai