Anda di halaman 1dari 2

Pasien DW berumur 30 tahun datang dengan keluhan sesak, perut dan kaki membesar (odem dan acites).

Setelah diperiksa ternyata pasien menderita DM II + Ulkus Nefropatidiabetikum acites. Pasien berasal dari status ekonomi menengah kebawah. Aktifitas fisik pasien sebelum masuk rumah sakit tergolong ringan. Kebiasaan makan pasien dari segi jumlah tergolong masih kurang. Asupan energi sehari-hari sebelum pasien menderita sakit pasien 1385 Kkal, protein 58,5 gram, lemak 21 gram dan karbohidrat 244 gram. Jika diprosentasekan maka diketahui kecukuan gizi pasien adalah energi 84,74%, protein 75,58%, lemak 46,26%, karbohidrat 106,53%. Berdasarkan prosentase pemenuhan gizi dapat disimpulkan bahwa kecukupan gizi untuk protein dan lemak tergolong masih kurang karena <80%. Kebiasaan pasien yang lain adalah mengkonsumsi cemilan gurih seperti stick dan jenis keripik. Konsumsi cemilan dilakukan hampir setiap hari dengan jumlah tiap harinya rata-rata 100 gr. Cemilan ini banyak mengandung Na yang dimungkinkan berdampak pada tekanan darah pasien. Pengukuran antropometri yang dapat dilakukan adalah pengukuran LLA untuk mengetahui status gizi pasien dan panjang ulna untuk menghitung tinggi badan pasien. Berdasarkan LLA diketahui status gizi pasien kurang karena prosentase LLA terhadap LLA standar kurang dari 85%. Tinggi badan estimasi yang didapatkan melalui panjang ulna adalah 143,033 cm. Sedangkan untuk berat badan ideal yang didapatkan dari tinggi badan estimasi adalah 43 Kg. Dari hasil data biokimia dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami anemia ditandai dengan kadar albumin, total protein, RBC, HGB, dan HCT lebih rendah daripada nilai normal. RDW-SD yang tinggi mengindikasikan adanya variasi yang tinggi dalam ukuran sel darah dan mengindikasikan terjadinya anemia baik kekurangan besi, asam folat maupun B12. Dari data glukosa diketahui glukosa darah pasien tinggi. Dari data diketahui ada indikasi terjadi kerusakan hati hati ditandai dengan kadar SGOT leboh tinggi dari normal. Dari hasil pengukuran fisik klinis diketahui tekanan darah dan respirasi pasien tergolong tinggi. Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan nilai yang ;lebih tinggi dari normal karena pasien sebelumnya telah menderita hipertensi dan tidak menjalankan diet endah garam dengan baik. Respirasi menunjukkan angka yang lebih tinggi dari nilai normal karena dimungkinkan adanya penumpukan cairan di dalam paru-paru sehingga sirkulasi udara terganggu dan dikompensasi dengan frekuensi respirasi lebih tinggi dari normal. Selain itu penumpukan cairan di paru-paru juga menyebabkan sesak napas. Untuk tanda yang lain abdomen ascites, odem ektremitas bawah, kulit bagian dekat mulut dan dada atas menghitam dan mengelupas. Acites dan odem dimungkinkan terjadi karena kadar albumin dalam darah yang rendah sehingga terjadi penumpukan cairan. Selain itu juga akan menyebabkan penumpukan fosfor di tubuh dan ditunjukkan dengan kulit menghitam. Jumlah urin yang dikeluarkan tergolong sedikit atau lebih rendah dari jumlah normal karena pada kasus odem dan acites biasanya terjadi gangguan retensi cairan sehingga cairan cenderung akan menumpuk di dalam tubuh dari pada dikeluarkan. Asupan makanan pasien selama di rumah sakit termasuk kurang karena asupan pasien pada semua zat gizi < 80%. Diagnosa yang diambil dalam kasus ini adalah : NI 5.1 Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan terjadinya anemia dan hipoalbumin dibuktikan dengan kadar albumin, total protein, RBC, HGB, dan HCT lebih rendah daripada nilai normal dan RDE-SD lebih tinggi dari normal.

NII 5.4 Penurunan kebutuhan cairan dan natrium berkaitan dengan adanya ascites, odem dan hipertensi ditandai pembengkakan pada kaki dan perut dan tekananan darah tergolong tinggi. NI 2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gizi ditandai dengan diabetes ditandai dengan glukosa darah saat masuk 132 mg/dL dan GDS saat kasus 155 mg/dL. NB 1.2 ketidakpatuhan dalam melaksanakan diet berkaitan dengan kurangnya kesadaran diri ditandai dengan makan cemilan gurih dan asin serta minum manis 2 kali sehari. Terapi gizi yang direncanakan untuk pasien adalah terapi diet DM 1700 dengan bentuk nasi tim DM 1500 ditambah ekstra jus putih telur 1x pemberian 250 ml. Cara pemberian diet direncanakan melalui oral. Diet diberikan bertujuan untuk mengendalikan kadar glukosa dan tekanan darah, mengurangi odema, meningkatkan albumin darah atau mengatasi anemia. Dari perhitungan didapatkan kebutuhan energi pasien 1702,129 Kkal, protein 77,4 gram, lemak 47,28 gram, dan karbohidrat 241,75 gram. Rencana monitoring yang akan dilakukan antara lain dari antropometri belum bisa dilakukan karena perubahan LLA perlu waktu cukup lama, sedangkan untuk biokimia sebaiknya diukur seminggu sekali dan data didapatkan dari hasil laborat. Data fisik klinis diukur setiap harinya, bisa dilihat dari rekam medis dan pengamatan langsung ke pasien. Data asupan makan diukur setiap hari dengan metode com stock dan recall 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai