Anda di halaman 1dari 37

PERFORMANCE ASSESSMENT

Evaluasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Asesmen
Asesmen adalah prosedur yang digunakan untuk mendapat informasi tentang prestasi atau kinerja seseorang yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi. Asesmen atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran. Pengumpulan data untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran mustahil dilakukan hanya dengan menggunakan satu jenis asesmen saja

Lanjutan .............

Penggunaan asesmen yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan dalam mengakses informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Pemilihan metode asesmen harus didasarkan pada target informasi yang ingin dicapai, yaitu hasil belajar yang dicapai peserta didik. Kelas IPA dalam jangka waktu yang lama telah didominasi oleh satu metode tes yaitu paper and pencil test.

Empat jenis metode asesmen (Stiggins, 1994)


Selected response assessment, yang termasuk di dalamnya bentuk tes pilihan ganda, isian pendek, benar-salah, menjodohkan, dan melengkapi. Essay assessment, merupakan asesmen berupa persoalan komplek yang menuntut jawaban tertulis berupa paparan solusi permasalahan. Performance assessment, merupakan pengukuran langsung terhadap prestasi yang ditunjukkan selama proses pembelajaran. Personal commication assessment, yaitu pertanyaan guru selama pembelajaran, wawancara, percakapan dan diskusi yang menuntut munculnya keterampilan siswa dalam mengemukakan jawaban atau gagasan.

Strategi Strategi untuk Pencapaian Program pendidikan IPA (Nur, 2001)


Menanamkan konsep-konsep dan informasi. Mengembangkan proses-proses sains, seperti pengamatan dan percobaan. Keterkaitan antara konsep-konsep IPA dengan kehidupan nyata. Keterkaitan pengajaran IPA dengan kehidupan nyata seperti dalam bidang teknologi, pertanian, kesehatan, industri, dan lingkungan. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Mengembangkan budaya kerja dan sikap mental positif.

Perlunya Asesmen Alternatif dalam kurikulum IPA

Berbicara

Sejauh mungkin berhubungan dengan dunia nyata.

Menulis

Bernalar

Membaca

Berfikir kritis

Lanjutan ...................

Sejalan dengan hakikat IPA sebagai proses, produk dan sikap, maka asesmen tidak mengukur hanya hasil belajar pada akhir pembelajaran namun juga selama proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran IPA, asesmen diterapkan sesuai dengan aspek proses IPA, yaitu kemampuan dasar (basic skill), kemampuan proses (process skill) , dan kemampuan investigasi.

Lanjutan ...................

kemampuan dasar (basic skill), kemampuan proses (process skill) , dan kemampuan investigasi merupakan kemampuan pada aspek proses IPA yang berorientasi kepada kinerja yang dikenal dengan asesmen kinerja.

Performance Assessment
Suatu sistem penilaian hasil belajar yang digunakan untuk menilai kualitas hasil kerja siswa dalam menyelesaikan suatu tugas ( Hibbard, 1995). Tes yang melibatkan demonstrasi pengetahuan dan keterampilan yang aktual dalam kehidupan nyata ( Feuer & Fulton, 1993; Slavin, 2008). Asesmen kinerja melibatkan siswa dalam aktivitas yang menunjukkan keterampilan-keterampilan tertentu dan atau menciptakan produk yang spesifik (Stiggins, 1994).

Performace Assessment Formats Work Sample Simulation Project Essays

Selected Respon Format Short Answer Mulitple Choice True-False

More authentic More cognitively complex More in-depth content coverege Examines constructed response structure More expensive

Less authentic Less cognitively complex More breadth in content coverege Test developer response structure Less expensive

Alasan guru menggunakan asesmen kinerja (Stiggins , 1994) Ada beberapa segi dari kemampuan siswa yang tidak dapat dideteksi dengan cara tertulis, yaitu kemampuan kreativitas. Asesmen kinerja memberi peluang yang lebih banyak bagi guru untuk mengenali siswa secara lebih utuh. Asesmen kinerja dapat melihat kemampuan siswa selama proses pembelajaran tanpa harus menunggu sampai proses berakhir.

Hasil belajar yang dapat dicapai melalui asesmen kinerja (Stiggins, 1994)
Knowledge atau pengetahuan. Reasoning yang berati penalaran atau aplikasi pengetahuan dalam berbagai konteks pemecahan masalah. Skill, kecakapan siswa dalam bertanya, keterampilan bekomunikasi, karya seni, visual, dll. Product, yaitu kemampuan barbagai macam kreasi karya cipta sebagai produk atau hasil. Affect, yaitu menggambarkan secara luas tentang tingkah laku, minat, nilai, motivasi dan konsep diri.

Dimensi belajar yang dapat dinilai oleh Asesmen Kinerja (Marzano, 1994)
Sikap dan persepsi belajar yang positif (attitude and perceptions). Perolehan dan pengintegrasian pengetahuan (acquiring and integrating knowledge). Perluasan dan penghalusan pengetahuan (extending and refining knowledge). Penggunaan pengetahuan secara bermakna (using knowledge meaningfully). Kebiasaan berfikir yang produktif (habits of mind)

Keuntungan menggunakan asesmen kinerja secara profesional


Dapat menunjukan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu. Instrumen penilaian dapat digunakan berkali-kali. Instrumen penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik. Dengan instrumen yang sama guru dapat membuat pola perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Memungkinkan siswa berkompetensi dengan dirinya sendiri. Menghilangkan rasa takut untuk belajar (tidak ada jawaban benar/salah). Bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran. Membuat pelajaran di sekolah relevan dengan dunia nyata.

Kekuatan Asesmen Kinerja

Siswa dapat mendemonstrasikan suatu proses Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi langsung. Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam penalaran, kemampuan, lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik. Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan tugas-tugas yang akan dikerjakan. Menilai outcomes pembelajaran dan keterampilan-keterampilan kompleks. Memberi motivasi yang besar bagi siswa. Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata. (Airasian , 1991; Stiggins, 1994; Popham, 1995; Gronlund, 1998 ; Zainul, 2001; dalam wulan, 2007).

Langkah-langkah penyusunan Asesmen Kinerja


(Gronlund, 1998; Stiggins 1993)
Menentukan performance outcomes

Memilih metode observasi, pencatatan dan penskoran

Memilih fokus asesmen

Memilih situasi performance

Memilih tingkatan realisme yang sesuai

Task (Tugas-Tugas Kinerja)


Asesmen tugas kinerja adalah definisi operasional suatu variabel hasil belajar yang dinilai, fakta atau bukti bahwa variabel itu ada atau terjadi. Tugas yang diberikan dapat berupa bentuk Lisan, tertulis . Jenis tugasnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Tugas asesmen kinerja dapat berhubungan dengan pengalaman hidup seseorang , menghendaki pendemonstrasian kompetensi dan keterampilan

Stiggins (1994) Guru menghendaki respon yang authentic atau asli, berupa aktivitas yang diamati.

Ide asesmen kinerja dapat berasal dari teks, kurikulum, kejadian masa kini, literatur, seni, referensi, bahkan realita.

Aspek yang dinilai dalam kinerja


Aspek prosedur, keterampilan atau teknis. Produk atau hasil. Jika prosedur di nilai, berarti penguji menentukan seberapa terampil orang yang bersangkutan menampilkan prosedur yang diinginkan, sedangkan penilaian produk menekankan kualitas hasil akhir.

Kriteria penilaian yang digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih tugas kinerja siswa
Popham (1995) keumuman (generalizability), tugas yang diberikan sebanding dengan kemampuan siswa. Keaslian (authenticity), tugas yang diberikan sesuai dengan apa yang ditemukan siswa di dunia nyata. Berfocus ganda (multiple focus), dapat dinilai dari berbagai segi. Keadilan ( fairness), tugas yang diberikan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, status sosial, budaya , ekonomi. Bisa tidaknya diajarkan (teachability), perlu dipertimbangkan tingkat kesukaran tugas. Kepraktisan (feasibility), keterjangkauan untuk dilaksanakan oleh siswa berkaitan dengan biaya, ruangan, waktu dan peralatan Bisa di skor (scorability) tugas yang diberikan harus dapat di skor.

Task kualitas penilaian kinerja


Esensial dan valid (dihubungkan dengan standar dan tujuan utama kurikulum). Otentik (problem dan proses mendekati atau sesuai dengan dunia nyata). Integratif (menuntut integrasi pengetahuan, konsep, sikap dan sikap kebiasaan berfikir). Pengukuran bersifat open ended (merangsang munculnya pertanyaan-pertanyaan sepanjang pengerjaan tugas). Problem menarik bagi siswa dan memerlukan ketekunan. Mendorong siswa menjadi pemikir yang divergen dan bijaksana. Feasible (aktivitas aman bagi siswa dan dapat dikerjakan).

Lanjutan

Penilaian mengikuti keragaman gaya belajar siswa. Penggunaan kelompok kerja dapat merangsang proses berpikir individu. Akuntabilitas individu (meskipun digunakan kelompok kerja, kinerja individu harus mudah diobservasi). Terdapat sejumlah definisi dan petunjuk jelas. Pengalaman siswa menjadi umpan balik untuk siklus perbaikan. Siswa memiliki format pilihan untuk produk akhir. Kriteria kualitas bagi siswa sejak awal kegiatan. Panduan penskoran harus mudah digunakan.

Rubrik
Rubric is a scoring scale that describes criteria for grading The rubric also describes level of achievement for each criterion , which are then used to make decisions about grading

Rubric use to help student understand the essetial components of successful performance

Created to help teacher s score essays, rubric are also useful for assessing other performance , such student presentation, or product, such as ascience lab report

Rubrics are essential for increasing the realibility of assessment that require teacher judgment, such as essays and performance assessment

Tipe-tipe Rubrik Holistik


Pemberian skor untuk penilaian tentang kinerja (produk atau proses) secara keseluruhan terlepas dari komponenkomponenya Tugas kinerja menuntut siswa membuat respon tertentu dan tidak ada jawaban yang mutlak benar

Analitik

Penilaian skor untuk menilai komponenkomponen yang terpisah atau tugastugas individual yang berhubungan dengan kinerja Tugas kinerja menuntut tipe respon yang terfokus

Popham (1995) Kategori rendah, jika siswa tidak melaksanakan tugas, tidak melengkapi rambu-rambu/kriteria atau tidak menunjukkan aktivitas yang menyeluruh. Kategori kurang, jika hasil tidak memenuhi kriteria, tidak menyelesaikan apa yang ditanyakan, berisi kesalahankesalahan atau kualitasnya rendah daripada yang lain. Kategori cukup jika hasil atau asesmen memenuhi beberapa kriteria dan tidak berisi kesalahan besar atau kesalahan yang berarti. Kategori baik, jika hasil atau asesmen secara kokoh atau lengkap memenuhi kriteria. Kategori baik sekali, jika semua kriteria ditemui , hasil asesmen lengkap memenuhi kriteria dan mempunyai keistimewaan. Rustaman (1994) Penilaian dilakukan dengan tiga kategori Baik, sedang, dan kurang dengan konversi Nilai 3 untuk kategori baik. Nilai 2 untuk kategori sedang Nilai 1 untuk kategori kurang.

Reicher Baik , jika pekerjaan seorang siswa memenuhi semua krireria kinerja. Sedang , jika pekerjaan siswa memenuhi semua kriteria kecuali satu kurang , jika pekerjaannya memenuhi semua kriteria kecuali dua

PENILAIAN KINERJA

Contoh kemampuan yang dituntut dalam menggunakan mikroskop

1. 2. 3. 4. 5.

Mengatur meja mikroskop Meletakan spesimen yang akan diamati menggunakan pembesaran lensa objektif terkecil mengatur cermin dan diagfragma untuk mencari cahaya Menggunakan makrometer/pengaturan kasar untuk memfokuskan bayangan objek 6. menggunakan mikrometer/pengatur halus untuk memperjelas objek. 7. memilih lensa objektif yang lebih besar dan lebih sesuai. 8. menggunakan makrometer/pengatur kasar dan mikrometer/pengatur halus untuk pembesaran objek sampai terlihat jelas

Rubrik (Holistik) kemampuan menggunakan mikroskop

Kriteria

Skor

Indikator

Baik Cukup Kurang

3 2 1

Perbesaran tepat, objek jelas Perbesaran tepat, objek kurang jelas Perbesaran tidak tepat, objek tidak jelas

Rubrik (Analitik) kemampuan menggunakan mikroskop


Kriteria Penggunaan lensa objektif 1 Penggunaan lensa objektif tidak berdasarkan ukuran pembesaran maupun spesimen yang akan diamati Tidak mampu mengatur makrometer dan mikrometer untuk memperjelas objek Tidak tepat Objek tidak jelas 2 Penggunaan lensa objektif berdasarkan ukuran spesimen yang akan diamati Mengatur makrometer dan mikrometer secara bergantian untuk memperjelas objek Kurang tepat Objek kurang jelas 3 Penggunaan lensa objektif dimulai dari pembesaran yang terkecil

Penggunaan makrometer dan mikrometer

Mengatur makrometer terlebih dahulu selanjutnya mengatur mikrometer untuk memperjelas objek tepat Objek jelas

Pembesaran Kejelasan objek

KISI-KISI PENULISAN SOAL Nama sekolah Mata pelajaran Kurikulum Alokasi waktu No 1. : SMA .. : Biologi : 2006 : 4 bulan Indikator
Menetapkan bentuk penelitian s.d Membuat laporan tertulis/ lisan hasil penelitian

Contoh :1 : Praktik/Proyek :

Jumlah soal Bentuk penilaian/soal Penyusun

Kompetensi dasar
MerencanaMerencanakan, melakkan, melaksanakan serta mengmengkomunikasikomunikasikan hasil pepenelitian ilmiah dengan memenerapkan sikap ilmiah dalam bidang biologi. biologi.

Kelas/ Semester XI / 2

Materi
Penelitian yang berkaberkaitan dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyamasya- rakat (salingte(salingtemas)

Indikator soal
Siswa dapat merencanakan penelitian berberkaitan dengan isu salingtemas yang berkemberkem-bang di ling-kungannya, ling-kungannya, melaksanakan, melaksanakan, dan membuat laporan hasil penelitian

No. soal
1

SOAL Carilah isu salingtemas yang berkembang di sekitar tempat tinggalmu (misalnya Pemberantasan Sarang Nyamuk setengah jam setiap minggu), buatlah rencana penelitian, lakukan penelitian secara kelompok 3 - 4 orang, dan buatlah laporan hasil penelitian. Catatan : Isu berhubungan dengan pro kontra.

Rubrik merencanakan penelitian dan penulisan laporan penelitian Kriteria


Kebenaran Informasi

1
Infomasi berasal dari data hasil penelitian namun instrumen yang digunakan kurang tepat Informasi hasil penelitian tidak sesuai dengan materi Laporan penelitian disusun dengan tepat, namun, hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan kurang tepat

2
Informasi berasal dari data hasil penelitian menggunakan instrumen yang tepat Informasi hasil penelitian mendukung materi namun tidak terlihat kaitan antara variabel yang diteliti Laporan penelitian disusun dengan tepat , namun kesimpulan kurang tepat

3
Informasi berasal dari data hasil penelitian menggunakan istrumen yang diorganisasikan dengan tepat dan rapih Informasi hasil penelitian mendukung materi, dan terlihat kaitan antara variabel yang diteliti Laporan penelitian disusun dengan urutan yang tepat, mulai dari judul, tujuan, cara kerja, alat bahan, hasil pengamatan, analisis data, dan kesimpulan Kalimat yang digunakan jelas, mudah dimengerti, urutannya logis, dan menggunakan tanda baca yang tepat

Kesesuaian informasi dengan materi

Sistematika laporan hasil penelitian

Penggunaan bahasa

Kalimat yang digunakan tidak jelas, sulit untuk dimengerti, urutan logis, penggunaan tanda baca kurang tepat.

Kalimat yang digunakan jelas, mudah dimengerti, urutan logis, tetapi penggunaan tanda baca kurang tepat

PENILAIAN PRODUK

No
1 2 3

Aspek yang diamati


Sruktur gambar detail dan akurat Gambar menampilkan objek yang representatif Gambar menggunakan skala yang sama , yang ditunjukkan dengan jelas. Skala menggunakan sistem metrik

Skor 1 2 3 4

4 5 6 7 8 9

Warna , pola, tekstur atau karakteristik lainnya ditampilkan secara akurat hubungan antara struktur dan fungsi objek ditampilkan secara akurat. Gambar disertai teks untuk menjelaskan keterangan gambar yang dimaksud Penggunaan label yang akurat Gambar rapih dan representatif Penggunaan ruang kertas dengan baik Skor maksimum

36

Rubrik Gambar Hasil Pengamatan

Amat baik : gambar sangat mengesankan, detai gambar sangat jelas, penggunaan skala tepat dan konsisten. Skala menggunakan sistem metrik. Menggunakan label untuk membantu menyampaikan informasi. Prinsip prinsip artistik dalam gambar sangat baik. Baik : gambar menunjukan struktur objek yang detail. Skala pada objek ditandai dengan jelas. Gambar menampilkan struktur yang lengkap dari objek yang diamati. Menampilkan warna, pola dan tekstur yang akurat. Menggunakan label yang akurat untuk membrerikan informasi yang diperlukan. Gambar rapih dan representatif. Cukup baik : gambar sesuai dengan kriteria Baik namun ada satu atau dua aspek penting yang tidak sempurna. Jelek : gambar tidak menunjukan struktur objek yang detail. Gambar tidak menggunakan skala yang konsisten. Skala tidak menggunakan sistem metrik. Penggunaan label salah atau kurang. Gambar tidak rapih.

KISI-KISI PENULISAN SOAL Nama sekolah : SMA .. Mata pelajaran`: Biologi Kurikulum : 2004 Alokasi waktu : 2 minggu No 1. Kompetensi dasar MendeskripMendeskripsikan pepemanfaatan daur ulang limbah untuk kepentingan kehidupan. kehidupan. Indikator Mendesain dan membuat produk barang hasil proses daur ulang. Jumlah soal Bentuk penilaian/soal Penyusun :1 : Praktik/Produk :

Kelas/ Semester X/2

Materi

Indikator soal

No. soal

Daur ulang Siswa dapat 1 bahan membuat album foto dari organik sampah kertas

SOAL Buatlah album foto dari sampah kertas yang berada di lingkungan sekolah! Dalam membuat karya ini perhatikan tahap persiapan, pelaksanaan, dan hasilnya! Lakukan secara berkelompok 3 4 orang ! Serahkan hasil karyamu selambat-lambatnya dua minggu dari hari ini! PEDOMAN PENSKORAN No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
1. Tahap persiapan a. Memilih bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) b. Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1) c. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) Tahap pelaksanaan a. Mendaur ulang sesuai dengan teknik yang benar (sesuai=3, cukup=2, kurang=1) b. Pelaksanaan tahapannya/urutannya tepat (tepat=3, cukup=2, kurang=1) c. Kekompakan tim (kompak=3, cukup=2, kurang=1) Tahap hasil a. Hasil sesuai dengan perintah/soal (sesuai=3, cukup=2, kurang=1) b. Kerapian (rapi=3, cukup=2, kurang=1) c. Tepat waktu (tepat=3, cukup=2, kurang=1) Skor maksimum 0-3 0-3 0-3 0-3 0-3 0-3 0-3 0-3 0-3 27 30 20

2.

50

3.

PENILAIAN KINERJA DAN PRODUK


The image part with relationship ID rId3 was not found in the file.

Anda mungkin juga menyukai