Anda di halaman 1dari 8

Number-Theoritic (Arithmatic) Function

Created By:
Eka Kurniasih (11A06035)
Silvia Ferdhiana S (11A06040)
Vivi Ardienti Ledy (11A06044)
Alivia Novic (11A06045)


International Mathematics Education
Faculty of Teacher Training and Education Science
University of Ahmad Dahlan
2012
INTRODUCTION
Certain function are found to be special importance in connection with the study of the
divisor an integer. Any function whose domain of definition is the set of positive integers is
said to be a number-theoritic (or arithmetic) function. Although the value of a number-
theoritic function is not required to be a positive integer or, for that matter, even an integer,
most of the number-theoritic functions that we shall encounter are integer-valued. Among the
easiest to handle, and most natural, are the function ( ) and ().we do shall introduce another
naturally defined function on the positive integers, it is the Mobius -function.

On the other hand, the greatest integer or bracket function [ ] is specially suitable for
treating divisibility problems. Although not strictly a number-theoriticfunction, its study has
a natural place in this chapter.

That is all the subject matter that would be learn in this chapter number-theoritic (or
arithmetic). It is the function of and , also Mobius -function. And unforgtable we would
be learn about the greatest integer or bracket function.










DISCUSSION
A. Fungsi ( ) tau
Definisi
Misalkan n suatu bilangan bulat positif (n) menyatakan banyaknya pembagi bulat
positif dari n
Contoh :
1) Pembagi-pembagibulatpositifdari 12 adalah 1,2,3,4,6,dan 12,maka T (12) = 6
2) Pembagi-pembagibulatpositifdari 15 adalah 1,3,5,dan 15,maka T (15) = 4
3) Pembagi-pembagibulatpositifdari 13 adalah 1 dan 13,maka T (13) = 2
4) Periksalahbahwa (1) = 1, (2) = 2, (3) = 2, (4) = 3, (5) = 2, (6) = 4,
(8) = 4,
Apabila p suatu bilangan prima, maka (p) = 2
- (n) yaitu banyaknya pembagi bulat positif dari n, sering dinyatakan dengan rumus yang
menggunakannotasi (sigma).
Contoh :
1).

2).

3).

4).

Dari beberapa contoh pemakaian notasi tersebut, (n) dapat dirumuskan sebagai
berikut :
(n) = untuk n 1


Jadi (n) merupakan penjumlahan dari 1 sebanyak pembagi bulat positif dari n.
Contoh :
1) Semua pembagi bulat positif dari 32 adalah 1,2,4,8,16 dan 32,maka

n d
1
5 4 3 2 1
5
1
a a a a a a
n
n
+ + + + =

=
+ + + + =
6
2
6 5 4 3 2
n
n

+ + + + + =
12
12 6 4 3 2 1
d
d

+ + + + + =
12
1 1 1 1 1 1 1
d


2) Semua pembagi bulat positif dari 48 adalah 1,2,3,4,5,6,8,12,16,24,dan 48,maka


Jika p suatu bilangan prima,maka
Apabila p suatu bilangan prima, maka pembagi-pembagi bulat positifnya hanyalah 1 dan
p saja, sehingga (p) = 2
Pembagi-pembagi bulat positif dari p
2
adalah 1,p,dan p
2
sehingga (p
2
) = = 1 + 1 + 1 = 3
Periksalah bahwa (p
3
) = 4, (p
4
) = 5, (p
5
) = 6. Nampak bahwa jika k suatu bilangan
bulat positif , maka (p
k
) = k + 1.
Contoh :
1). 64 = 2
6
, maka (64) = (2
6
) = 6 + 1 = 7
Periksalah dengan mencacah semua pembagi bulat positif dari 64
2) (243) = (3
5
) = 5 + 1 = 6
3)Periksalah bahwa (32) = 6, (16) = 5, (81) = 5, (125) = 4 dan (2401) = 5

Sekarang ,apabila p
1
dan p
2
adalah bilangan-bilangan prima yang berlainan dan
n = p
1
.p
2
, maka pembagi-pembagi bilangan bulat positif dari n adalah 1, p
1
, p
2
, dan
n = p
1
.p
2
sehingga (n)=4
Jika m = P
1
2
p
2
3
. Maka pembagi pembagi bulat positif m dapat disusun sebagai berikut :




Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa (m) = (p1
2
p2
3
) = 3 x 4 = 12
Contoh :
- (144) = (2
4.
3
2
) = 5x3 = 15
- (1323) = (3
3
.7
2
) = 4 X3 = 12
- Teorema 7.1
Apabila bentuk kanonik dari bilangan positif dari n adalah :
6 1 1 1 1 1 1 1
32
= + + + + + =

d
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48
= + + + + + + + + + =

= + =
p d
2 1 1 1
m p p p p p p p
p p p p p p p
p p p
=
3
2
2
1
2
2
2
1 2
2
1
2
1
3
2 1
2
2 1 2 1 1
3
2
2
2 2
, , ,
, , ,
, , , 1
k
a
k
a a a
p p p p ,..., , ,
3 2 1
3 2 1
Maka (n)=
B. Fungsi (sigma)
Definisi
Apabila n suatu bilangan bulat positif ,maka (n) menyatakan jumlah semua pembagi bulat
positif dari n.
Contoh :
1) Semua pembagi bilangan bulat positif dari 12 adalah 1,2,3,4,6 dan 12 maka
(n) = 1+ 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 12 = 28
2) (27) = 1 + 3 + 9 +27 = 40
3) Periksalah bahwa (2) = 3, (3) = 4, (5) = 6, (7) = 8, (11) = 12
4) Jika p suatu bilangan prima, maka (p)=1+p, (p
2
)=1+p+p
2
,
(p
3
)=1+p+p
2
+p
3
,dan (p
t
)=1+p+p
2
+p
3
++p
t


Mengingat rumus jumlah deret geometri, yaitu :


Jadi, jika p suatu bilangan prima dan t suatu bilangan bulat positif maka

- Apabila p dan q adalah dua bilangan prima yang berbeda dan n =p.q , maka semua pembagi
bulat positif dari n adalah 1,p,q,p.q, sehingga
(n)= (pq)= 1+p+q+p.q = (1+P)(1+Q)
Apabila m = p
2
q
3
, maka :
(m)= (1+q+q
2
+q
3
)+(p+pq+pq
2
+pq
3
)+(p
2
+p
2
q+P
2
q
2
+P
2
q
3
)
= (1+p+p
2
)(1+q
2
+q
3
)
=


(m)= (p
k
q
t
)=



Contoh :
1) (15)= (3.5)= (3). (5)= 4.6=24
2) (45)= (3
2
.5)= (3
2
). (5)=13.6=78
1
1 p
p p3 p2 p 1
1 t
t

= + . + + + +
+
p
)
1
1 p
( ) (p
1 t
t

=
+
p
) 1 ( , , ), 1 )( 1 )( 1 (
3 2 1
+ + + +
k
a a a a
- Teorema 7.3 :
Apabila bentuk kanonik dari bilangan bulat positif n=

Maka (n) =
Contoh :
1) (2.130) =(2.3.5.7.11)=

= 3.4.6.8.12=6.912
2) (5.600)= (2
5
.5
2
,7)=

=63.31.8=15.624
o Teorema 7.4 :
Fungsi dan masing-masing adalah fungsi ganda
o Teorema 7.5:
Jika f suatu fungsi ganda dan F didefinisikan oleh F( n) =
Maka F merupakan fungsi ganda
C. Fungsi mobius (=mu)
Apabila n suatu bilangan bulat positif, maka :
(n) ={



Contoh :
1). (30)=(2.3.5)=(-1)
3
=-1
2). (500) = (2
2
.5
3
)=0
3). (2) = -1, (3)= -1, (4)=0, (5)= -1, (6) = 1
4). Jika p suatu bilangan prima, maka :(P) = -1, dan (p
4
)= 0 untuk k2

- Teorema 7.6 :
Fungsi adalah suatu fungsi ganda
- Teorema 7.7
[
=
k
i
a
i
p
1
[
=
+

k
i i
a
i
p
p
i
1
1
1
1

n d
d f ) (
Untuk setiap bilangan bulat positif n, berlaku :
={

>

- Torema 7.8
Misalkan F dan f adalah dua fungsi aritmatik yang dihubungkan oleh rumus :
maka

- Teorema 7.9
Jika F suatu fungsi ganda dan F(n) = untuk semua bilangan asli n, maka f adalah
fungsi ganda pula

FUNGSI BILANGAN BULAT TERBESAR
Definisi:
Untuk suatu bilangan real x,[x] adalah suatu bilangan bulat terbesar yang kurang dari atau
sama dengan x, yaitu [x] adalah bilangan bulat tunggal yang memenuhi x-1<[x]
Contoh :
[-1

] 2 [3] [

] [] 3 []= -4
Teorema 7.10
Jika n bilangan bulat positif dan p suatu bilangan prima maka ekxponen tertinggi dari p yang
membagi n! adalah:
(deret ini bukan deret tak hingga , karena

= 0, untuk

>n).
- Teorema 7.11
Misalkan f dan F adalahfungsi- fungsi aritmetik sedemikian hingga :
Maka untuk sebarang bilangan bulat positif N, berlaku :





n d
d) (

=
n d
d f n F ) ( ) (

= =
n d
d
n
n d
d F
n
d
F d n f ) ( ) ( ) ( ) ( ) (

n d
d f ) (

=1 k
k
p
n

=
n d
d f n F ) ( ) (

=
=
N
k
N
n
k
N
k f n F
1 1
] )[ ( ) (

CLOSING
This paper arrange to complete the number Theory lecture. We use the book of
pengantarteoribilangan with the author Dra. Sukirman and also we use the book of
elementary number theory with the outhor David M. Burton. Based on our presentation and
our paper, we hope it will be understood the subject matter, arhitmatic function. We do hope
apologize if this paper is not so good in the written or arrangements. And we also hope the
correction from the lecturer.

Anda mungkin juga menyukai