Abstract
Radial drilling is new stimulation technique and well-known in the early 1990s. This technique is used to increase the oil rate which perforate laterally deeper to 330 ft and have hole-diameter about 50 mm. Hence, it can increase the oil production if it compare with traditional perforation. This study is purposed to make a correlation of Productivity Index Ratio (PI Ratio), then it can be determined and evaluated radial drilling for production increment, number of lateral section, and length of each lateral section. This correlation is based on several data which produced by numerical simulator to do sensitivity for permeability (20-100 mD), oil viscosity (0.35-3 cp), length of each lateral (40-320 ft), number of lateral section (2-4 laterals), and ratio of vertical permeability and horizontal permeability (0.1-1). Correlation has already been made with 3% error. So, correlation was already made to evaluate and design the radial drilling wells and can be applied to oil field. Keywords: Radial Drilling, Permeability, Number of Lateral Section, Length of Each Lateral, Oil Viscosity *Sarjana Teknik Program Studi Teknik Perminyakan Insitut Teknologi Bandung ** Dosen Program Studi Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung
Pendahuluan
Dengan meningkatnya konsumsi minyak dunia dan dengan menurunnya produksi minyak dunia, maka diperlukan suatu teknik yang dapat meningkatkan kembali produksi minyak dari suatu sumur minyak. Radial drilling merupakan teknik stimulasi baru dan dikenal pada awal tahun 1990an. Sehingga teknik IATMI 10-024
stimulasi ini dapat diharapkan untuk meningkatkan produksi minyak suatu sumur (tabel 1). Teknik ini berupa proses stimulasi dengan membuat lubang perforasi horisontal yang kecil dengan menggunakan water jets pada tekanan tinggi. Diameter perforasi lateral ini adalah mendekati 2 inch (50 mm) dan panjang sisi lateral mencapai 330 ft (100m) pada zona 1
produksi yang sama. Masing-masing lateral mempunyai radius kelengekungan sepanjang 30 cm dan dibentuk melalui 2 langkah: pertama, casing dilubangi sebesar 0.75 inch dan kemudian dilakukan perforasi lebih dalam 1 menggunakan high-pressure fluid jetting (Gbr.1 dan 2). Radial drilling dapat meningkatkan produksi karena disebabkan oleh beberapa faktor 1 berupa : Meningkatkan conductivity area sekitar sumur. (meningkatkan efisiensi pengurasan) Memperjelas arah perforasi sumur. Membantu mengalirkan minyak yang kental. Menghubungkan area-area yang mempunyai petrofisik batuan yang baik. Membantu pengurasan minyak dengan reservoir yang tipis dan dekat dengan zona air. Namun, yang menjadi permasalahan dalam radial drilling ini adalah pendesainan berdasarkan keterbatasan yang ada di lapangan berupa sisi panjang sebesar 330 ft dan untuk 4 sisi lateral yang ada. Jadi, diperlukan suatu metode yang dapat digunakan sebagai saran pendesainan teknik stimulasi ini.
Acidizing2,3 Pembersihan lubang dengan pengasaman dan ini bergantung atas batuan reservoir. Pengasaman dapat dilakukan dengan menggunakan sistem radial drilling yang sama namun dengan modifikasi nozzlehead. Asam yang digunakan adalah: HCL pada reservoir karbonat. HCL pada batupasir dengan selingan batukarbonat. Campuran HF HCL pada batupasir dengan sedikit batukarbonat. Cyclic Steam Injection4 Dengan viscositas oil yang sangat kental maka oil tersebut sulit untuk mengalir. Proses penginjeksian steam terlebih dahulu pada sumur yang sama dengan sumur yang dilakukan stimulasi radial drilling sehingga oil akan menjadi lebih encer dan lebih mudah mengalir menuju ke sumur. Sehingga, studi ini dapat mengoptimasi pendesainan mengenai panjang lateral, jumlah lateral, dan mengevaluasi radial drilling yang telah dilakukan pada suatu sumur.
METODOLOGI
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini bahwa diperlukan suatu metode atau korelasi yang dapat digunakan untuk mengoptimasi dan mengevaluasi desain radial drilling, maka parameter yang dapat dianalisis adalah Productivity Index (J*) karena parameter tersebut berhubungan langsung dengan rate produksi. Ini dapat dilihat dari persamaan Productivity Index berikut: Sumur vertikal reservoir satu fasa cair :
5
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pendahuluan diatas, maka terdapat permasalahan dalam pendesainan radial drilling. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan suatu metode atau korelasi yang dapat digunakan untuk mengoptimasi desain stimulasi ini. Selain itu, studi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sumur yang telah dilakukan radial drilling. Jadi, jika suatu sumur yang telah dilakukan stimulasi ini dan hasil produksi tidak sesuai dengan hasil korelasi studi ini maka proses stimulasi tidak berhasil. Sehingga diperlukan proses stimulasi lainnya untuk memperbaiki stimulasi radial drilling, berupa: Swabing2,3 Swabbing merupakan proses pembersihan lubang dari fluida yang digunakan dalam proses radial drilling dan mencegah fluida tersebut bereaksi dengan formasi. Jadi, aktifitas ini dapat mengalirkan kembali fluida reservoir yang ada.
(1) bbl/day/psia Sumur radial drilling reservoir satu fasa cair3 (Persamaan Borisove):
..(2) Bbl/day/psia Sehingga dengan membandingkan Productivity Index sumur radial drilling dan 2
IATMI 10-024
sumur vertical maka perbandingan tersebut dapat menentukan pendesainan. Namun, pada penelitian ini, data productivity index didapatkan dari hasil simulasi numerik yang dilakukan atas parameter-parameter reservoir. Jadi, metode yang penulis gunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gbr. 3. Gambar tersebut menunjukan bahwa penulis memulai penelitian dengan memodelkan reservoir, kemudian penulis lanjutkan dengan melakukan sensitivitas parameter-parameter reservoir, dan menghasilkan data Productivity Index Ratio yang penulis korelasikan. Setelah dilakukan korelasi, maka penulis lakukan pengujian (quality control) terhadap korelasi tersebut dengan cara membandingkan hasil korelasi dan hasil simulasi. Jika terdapat perbedaan yang besar maka penulis lakukan pengurangan data yang mempunyai perbedaan yang besar antara korelasi dan simulasi. Pada akhirnya akan menghasilkan korelasi dengan tingkat perbedaan atau kesalahan yang tidak terlalu besar dan penulis jadikan sebagai korelasi yang digunakan untuk mendesain dan meng-evaluasi radial drilling. Setelah korelasi Productivity Index Ratio terbentuk, penulis akan memberikan contoh penerapan korelasi itu berupa pengevaluasian peningkatan produksi yang diperoleh serta pengoptimasian jumlah sisi lateral dan panjang masing-masing sisi lateral.
Sedangkan radial drilling yang penulis lakukan, dimodelkan sebagai model planar lateral. Model tersebut dapat dilihat pada gbr. 5.
Properti Batuan
Properti batuan yang penulis modelkan pada studi ini adalah model homegenous. Properti batuan yang dimodelkan adalah: Tekanan Reservoir Initial: 2000 Psia Kedalaman Reservoir: 4800 ft Ketebalan Reservoir: 65 ft Porositas (homogenous): 0.3 Permeabilitas: homogenous (sensitivitas) Compresibilitas Batuan: 9.98E-7 1/psi Kebasahan Batuan: Water-wet Sehingga, permodelan reservoir ini diharapkan dapat merepresentasikan model reservoir se-sungguhnya yang ada dilapangan.
PVT Fluida
Data properti fluida yang penulis modelkan adalah model satu fasa black oil. Sedangkan properti air formasi diasumsikan tidak berubah terhadap penurunan tekanan. Properti tersebut antara lain: Densitas air: 62.43 lb/ft Viscositas air: 0.38 cp FVF air: 1.01 rb/stb Densitas gas: 0.0468 lb/ft3 Viscositas gas: 0.017 cp FVF gas: 1.31 rb/Mscf 3 Densitas minyak: 53.03 lb/ft Viscositas minyak: Sensitivitas FVF minyak: 1.15 rb/stb
3
PERMODELAN RESERVOIR
Gridding
Permodelan yang penulis buat merupakan model kotak. Ini dapat dilihat pada gbr. 4, menunjukan bahwa model reservoir tersebut terdapat zona minyak dan air. Grid : 40 x 40 x 8 Sel aktif : 28800 sel Dx, Dy : 40 ft Dz : 1, 2, 5, 10 ft (variasi)
Dengan memodelkan fluida reservoir tersebut maka diharapkan dapat merepresentasikan fluida sesuai dengan pada keadaan sesungguhnya di lapangan.
SENSITIVITAS
Data-data yang dilakukan sensitivitas pada studi ini dapat dilihat pada tabel 2. Data-data yang dilakukan sensitivitas adalah jumlah sisi lateral (N), panjang lateral (L), permeabilitas (K), perbandingan permeabilitas vertikal dan permeabilitas horizontal (Kv/Kh), dan viscositas minyak (o). Sensitivitas yang penulis lakukan berdasarkan referensi 2. Referensi ini menyatakan bahwa radial drilling akan sangat efektif pada kondisi berikut: 3
Variasi pada Dz dilakukan untuk menghasilkan perhitungan yang lebih baik pada simulator numerik untuk grid yang dilakukan permodelan radial drilling atau dengan kata lain, dilakukan refining grid pada tempat yang dilakukan permodelan radial drilling.
IATMI 10-024
Reservoir konvesional pada produktivitas tinggi. Permeabilitas rendah dan berlapis. Terdapat deposit minyak berat. Mempunyai viskositas liquid yang ringan.
Hasil simulasi ini dilakukan hanya pada sensitivitas jumlah lateral radial drilling sehingga data-data lain tidak dilakukan sensitivitas atau dibuat konstan. Pengaruh jumlah lateral terhadap PI ratio dapat dilihat pada gbr. 7. Ini menunjukan bahwa semakin banyak jumlah lateral dari radial drilling maka nilai PI ratio akan semakin besar. PI ratio yang semakin besar ketika bertambah-nya jumlah sisi lateral disebabkan oleh daerah pengurasan secara lateral yang semakin besar. Ini diperlihatkan oleh gbr. 8 dan 9. Gambar tersebut merupakan gambar saturasi minyak untuk radial drilling dengan dua lateral (gbr. 8) dan empat lateral (gbr. 9). Gambar tersebut menunjukan bahwa daerah pengurasan gbr. 9 lebih besar daripada daerah pengurasan gbr. 8.
. (3) Dengan bottom hole pressure constraint, maka PI stabil akan dicapai ketika:
. (4) Contoh penentuan PI stabil, dapat dilihat pada gbr. 6. Gambar tersebut menunjukan bahwa ketika liquid rate constraint maka dengan menggunakan persamaan (3) akan didapatkan PI yang stabil. Setelah menentukan PI stabil, maka data yang didapatkan kemudian adalah PI ratio. PI ratio adalah perbandingan PI antara sumur radial drilling dan sumur vertikal. Selanjutnya, akan dibahas pengaruh data-data yang disensitivitas terhadap parameter PI ratio ini.
Lateral Terhadap
data-data lain tidak dilakukan sensitivitas atau dibuat konstan. Pengaruh (Kv/Kh) terhadap PI ratio dapat dilihat pada gbr. 15. Ini menunjukan bahwa semakin besar nilai Kv/Kh maka nilai PI ratio akan semakin besar. PI ratio yang semakin besar ketika nilai Kv/Kh bertambah disebabkan oleh nilai efisiensi penyapu-an secara vertikal yang akan semakin baik. Ini diperlihatkan oleh gbr. 16, 17, 18, dan 19. Gambar tersebut merupakan gambar saturasi minyak untuk Kv/Kh = 0.1 (gbr. 16), 0.3 (gbr. 17), 0.6 (gbr. 18), dan 1.0 (gbr. 19). Gambar tersebut menunjukan bahwa penyapuan secara vertikal akan semakin baik dengan bertambahnya nilai Kv/Kh. Selain itu, Saturasi minyak yang tersisa juga akan semakin sedikit. Ini menunjukan bahwa radial drillng efektif jika reservoir tersebut semakin homogen.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya nilai permeabilitas maka tidak akan terlalu berpengaruh terhadap laju alir fluida.
IATMI 10-024
(5) Persamaan (5) akan dibentuk menjadi persamaan yang linear dengan cara dilogaritmakan kedua sisi, sehingga persamaan diatas menjadi persamaan linear berikut:
Jadi, jika dilakukan radial drilling dan pressure drop yang sama maka peningkatan produksi akan mencapai 24 kali dari produksi sumur dengan perforasi biasa.
Persamaan diatas jika digunakan untuk menghitung PI ratio dan dibandingkan dengan PI ratio simulasi maka dapat dilihat pada gbr. 29. Gambar tersebut menunjukan bahwa jika ditarik regresi akan didapatkan kemiringan garis sebesar 0.96 dan mendekati nilai satu atau sudut 45O, serta mempunyai kesalahan sebesar 3%. Jadi, persamaan PI ratio ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mendesain radial drilling.
Jadi, jika diinginan peningkatan produksi sebanyak enam kali dari produksi sumur vertikal dengan perforasi biasa maka dengan menggunakan teknik radial drilling diperlukan dua sisi lateral dengan panjang 320 ft.
IATMI 10-024
Jadi, jika diinginan peningkatan produksi sebanyak delapan kali dari produksi sumur vertikal dengan perforasi biasa maka dengan menggunakan teknik radial drilling diperlukan empat sisi lateral dengan panjang 294.06 ft.
TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang tua, dan keluarga atas doa, bantuan, dan dukungan selama ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Taufan Mahaendrajana selaku pembimbing atas bimbingan serta bantuan secara materil dan non-materil sehingga tugas akhir ini selesai dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Nenny Miryani selaku wali penulis atas bimbingan dan perhatiannya terhadap penulisan tugas akhir ini. Temanteman penulis, Ekasih Pardomuan, Yenny Delvia, dan Lusy Maryanti Pasaribu atas bantuan laptopnya dalam simulasi tugas akhir ini. Teman-teman TM Trisakti yang membantu mencarikan referensi tugas akhit ini. Seluruh teman-teman teknik perminyakan angkatan 2006, teman-teman HMTM PATRA ITB, dan semua orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya. Semoga Tuhan Memberkati Selamanya.
KESIMPULAN
Persamaan PI ratio telah dengan baik dibentuk untuk mengevaluasi dan mendesain teknik stimulasi radial drilling dengan kesalahan persamaan mencapai 3%. Persamaan ini dapat digunakan untuk menentukan peningkatan produksi, optimasi panjang lateral, dan optimasi jumlah sisi lateral radial drilling.
SARAN
Korelasi ini diharapkan dapat digunakan pada contoh kasus dilapangan. Diperlukan studi yang lebih lanjut dengan membandingkan korelasi yang dibuat dengan menggunakan simulasi dengan persamaan Borisove. Diperlukan refining grid terhadap sumbu x dan y dalam permodelan radial driling. Diperlukan studi yang lebih lanjut dengan membandingkan data Productivity Index dari sumur horisontal dan juga sumur multilateral.
DAFTAR PUSTAKA
1) Bruni, M. et. al. : Radial Drilling in Argentina, SPE Paper Number 107382-MS-P. Bouchard, M. : Radial Drilling Technical Persentation, Radjet. (2009) Sadikin, Indrajan. : Guest Lecture Technical Presentation, KSAM. (2010) Ursegov, Stanislov. Et. al. : First Result of Cyclic Steam Stimulations of Vertical Wells with Radial Horizontal Bores in Heavy Oil Carbonates, SPE Paper Number 115125-MS-P. Ghalambor, Guo. : Petroleum Production Engineering A Computer Assisted Approach, Elsevier Science & Technology Books. (2007)
2) 3) 4)
SIMBOL
Bo J* JR JR/Jv Jv K Kv Kv/Kh LR N Pres Pwf Qliq re rw o w : Formation volume factor (rb/stb) : Productivity Index (stb/day/psia) : PI radial drilling (stb/day/psia) : PI ratio (fraksi) : PI sumur vertikal (stb/day/psia) : Permeabilitas horisontal (mD) : Permeabilitas vertikal (mD) : Perbandingan permeabilitas horisontal terhadap vertikal (fraksi) : Panjang sisi lateral (ft) : Jumlah sisi lateral (lateral) : Tekanan reservoir (psia) : Tekanan alir dasar sumur (psia) : Laju alir liquid (stb) : Jari-jari pengurasan (ft) : Jari-jari sumur (ft) : Viskositas minyak (cp) : Viskositas air (cp)
5)
IATMI 10-024
Tabel 2 Sensitivitas Parameter Batuan Parameter Sensitivitas N (lateral) 2-4 LR (ft) 40 - 320 Kv/Kh (Fraksi) 0.1 - 1 K (mD) 20 - 100 0.35 - 3 o (cp)
Tabel 3 Konstanta Persamaan PI Ratio Konstanta Nilai C 0.063 a1 0.787 a2 0.789 a3 0.294 a4 0.015 a5 0.257
Gbr. 2 Susunan Alat Pelubang Casing1 Keterangan Gbr. 2: Motor de fondo = Downholemotor Nipple con guias = Nipple with guide Union articulada = Articulated Joint Fresa = Mill Ancla = Anchor
IATMI 10-024
IATMI 10-024
Gbr. 12 Saturasi Air untuk Sumur Radial Drilling dengan Panjang Lateral 80 ft
Gbr. 13 Saturasi Air untuk Sumur Radial Drilling dengan Panjang Lateral 160 ft
Gbr. 20 Pengaruh Permeabilitas Horisontal Terhadap PI Ratio Gbr. 14 Saturasi Air untuk Sumur Radial Drilling dengan Panjang Lateral 320 ft IATMI 10-024 10