Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG MASALAH


Pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan meningkatkan kualitas penduduk usia kerja agar benar-benar memperoleh kesempatan serta turut berperan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut adalah pembangunan di bidang kesehatan dan gizi.

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masa penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerjanya. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan.

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. II.

III.

RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang didapatkan: 1. 2. Anatomi Kelenjar Tiroid Pemeriksaan Fisik Kelenjar Tiroid

IV.

TUJUAN

Mahasiswa mampu melakukan: Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan. Menginformasikan kepada pasien agar melakukan apa yang diinstruksikan oleh pemeriksa. Dapat melakukan pemeriksaan anamnesis, inspeksi, palpasi dan auskultasi Kelenjar Tiroid. Dapat menentukan derajad pembesaran kelenjar tiroid..

V.

METODE PENULISAN Dalam penyusunan makalah ini penulis mengembangkan suatu metode yang

sering digunakan dalam pembahsan makalah sederhana, dimana penulis menggunakan metode dan teknik secara deskriptif dimana mencari sumber data dan sumber informasi yang akurat lainnya setelah itu dianalisis sehingga diperoleh informasi tentang masalah yang akan dibahas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berat Badan
Pengertian Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan (Supariasa, 2003:56) yaitu parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.

Indeks Massa Tubuh


Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
3

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut: Berat Badan (Kg) IMT = ------------------------------------------------------Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,125,0; dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat. Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Pada

akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Batas ambang IMT untuk negara Indonesia. Kategori Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan Normal Berat Badan Ideal IMT < 17,0 17,0 18,4 18,5 25,0

Gemuk

Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat

25,1 27,0 > 27,0

Jika seseorang termasuk kategori : 1. IMT < 17,0 : keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat. 2. IMT 17,0 18,4 : keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan. 3. IMT 18,5 25,0 4. IMT 25,1 27,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori normal. : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan. 5. IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat (obesitas)

Ukuran Berat Badan a. Kurus Seseorang akan kurus karena disebabkan konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan.

b. Berat Badan Normal Berat badan normal atau ideal bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh, sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun penggunaan lemak sebagai sumber energi.

c. Kelebihan Berat Badan Kelebihan berat badan terjadi bila makanan yang dikonsumsi mengandung energi melebih kebutuhan tubuh. Kelebihan energi tersebut akan disimpan tubuh sebagai cadangan dalam bentuk lemak sehingga mengakibatkan seseorang menjadi lebih gemuk.

Nutrisi Yang Berhubungan dengan Berat Badan Kalori Kebutuhan kalori orang dewasa berkisar 1500-2000 kkal perhari. Untuk menurunkan berat badan (membuang cadangan lemak) diperlukan defisit pemasukan kalori sekitar 500 kkal/hari, sehingga anjuran asupan berkisar 1000 kkal pada wanita dan 1500 kkal pada pria. Yang perlu diperhatikan adalah bahan makanan yang mempunyai kalori tinggi dan tersembunyi. Kalori tertinggi diperoleh dari lemak (9 kkal/g) dan gula (4 kkal/g). Bahan makanan ini memberi rasa nikmat dan mempunyai volume yang kecil sehingga tidak disadari bahwa kalorinya sangat besar.

Makanan siap saji/cepat saji (nugget, pizza, spaghetti, burger, kentang goreng, sosis) merupakan makanan yang mengandung kalori tinggi dari kandungan lemaknya. Sedangkan kue kering, tart, es krim, alkohol dan minuman soda mengandung kalori tinggi dari kandungan gulanya. Makan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak selain

meningkatkan kalori masuk yang akan ditumpuk dalam jaringan lemak tubuh juga akan meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL. Lemak Selain lemak mempunyai kalori yang tinggi, lemak makanan juga mempengaruhi kadar kolesterol darah. Kolesterol darah diperoleh dari makanan yang mengandung kolesterol seperti lemak hewan dan jerohan serta kuning telur. Namun tubuh juga dapat membuat sendiri kolesterol di hati dari bahan lain yaitu gula darah dan lemak jenuh. Lebih dari setengah kolesterol yang beredar dalam darah dibuat oleh tubuh sendiri, sehingga pembatasan asupan lemak yang sangat ketat tidak akan bermanfaat karena tubuh justru akan membuat lebih banyak kolesterol. Kolesterol hanya diperoleh dari hewan, sebab hanya dibuat oleh hati hewan. Maka harus diingat, minyak tumbuhan tidak mengandung kolesterol. Minyak tumbuhan mengandung fitosterol, yang kerjanya justru menghambat penyerapan kolesterol hewan yang jahat hingga 50% dan menurunkan kolesterol LDL hingga 10% bila digunakan dalam jumlah tepat yaitu 2 g/hari. Asupan harian fitosterol yang diperoleh dari makanan biasa berkisar 100-300mg dan lebih tinggi pada vegetarian.
7

Kesimpulannya untuk menurunkan kolesterol darah, perlu membatasi kalori dari jenis bahan makanan apapun, termasuk gula, kolesterol dan lemak jenuh. Lemak jenuh diperoleh dari hewan dan tumbuhan yaitu gajih hewan, kulit dan jerohan, sedangkan minyak kelapa, kelapa sawit dan santan juga memberi kontribusi besar. Tabel 2.2. Kandungan lemak jenuh beberapa bahan makanan berdasarkan porsi

Makanan Prime Rib Santan Donut Mentega (susu) Keju Ice cream Cream Cheese Susu murni

Porsi 220 g cangkir 1 donat 1 sdm 30 g cup 2 sdm 1 cangkir

Lemak jenuh (gram) 32 21 11 7.5 7 7 6 5

Lemak yang tidak dianjurkan dikonsumsi adalah lemak trans, yang biasa dikenal sebagai margarin. Lemak ini dihasilkan dari minyak tumbuhan yang pada dasarnya adalah lemak yang cukup baik, namun karena pengolahannya yang disebut hidrogenasi, mengakibatkan perubahan sifat minyak dari cair menjadi padat. Bila tubuh menggunakan lemak ini sebagai bahan pembuat sel manusia,

maka fungsi sel tersebut akan terganggu. Terbukti dari meningkatnya penyakit jantung koroner akibat konsumsi lemak ini secara berlebihan. Lemak ini terdapat pada cake, taart, french fries, kue kering, permen-coklat. Membatasi 1 sdm/hari adalah baik. Lemak yang dianjurkan penggunaannya adalah minyak olive yang kaya ikatan rangkap tunggal. Dari penelitian lemak ini memperbaiki kadar gula darah, trigliserida dan dapat meningkatkan HDL. Penggunaan secukupnya adalah lebih baik. Cara menggunakannya bisa mentah sebagai teman salad atau sarana menumis, asalkan tidak dipanaskan sampai berasap. Jenis extra virgin olive oil adalah yang terbaik. Minyak ikan yang dapat diperoleh dari ikan seminggu 2 kali atau lebih atau diperoleh dengan mengonsumsi suplemen 1-2 g/hari, sangat baik menurunkan kadar Trigliserida dan menurunkan kolesterol LDL. Selain itu Minyak ikan (omega 3) memperbaiki daya tahan tubuh dan sistem syaraf. Membatasi penggunaan minyak hingga 25-30% total kalori makanan adalah hal penting karena tanpa disadari, bahan makanan seperti daging sudah mengandung 20-25% lemak, sedangkan kacang-kacangan mengandung 40% lebih lemak. Asupan 1 potong ikan (100 g) dan 2 potong tahu/tempe (@50 g) serta 2 sdm minyak dalam sehari sudah mencapai 30% kalori untuk total kalori 1000. Serat Serat memegang peran penting pada proses penurunan BB. Terdapat 2 jenis serat:

a. Serat larut yang tak kasat mata seperti yang terdapat pada oat, kulit ari dari serealia (beras merah, roti gandum) , kacang-kacangan dan buah. b. serat tak larut dapat dilihat oleh mata dan sebelum dapat ditelan harus dikunyah dengan baik. contoh serat tak larut adalah sayuran. Serat mempunyai volume yang sangat besar dan menyerap air sehingga mengakibatkan rasa kenyang sedangkan kalorinya tidak besar. Dari penelitian diperoleh bahwa seseorang yang makan serat dari buah-buahan dapat menurunkan BB lebih banyak dibanding serat sereal. Selain itu, serat larut dapat memperbaiki fungsi insulin yang terganggu karena sindroma metabolik, sehingga serat dapat memperbaiki kadar gula darah. Serat larut juga dapat menstabilkan gula darah sehingga memperlambat rasa lapar. Serat larut dapat mengikat empedu yang diperlukan bagi pembuatan kolesterol, sehingga pada penggunaan jangka panjang akan menurunkan kadar kolesterol.

10

BAB III PENUTUP

I.

KESIMPULAN

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan cara yang digunakan untuk menilaikomposisi tubuh orang dewasa secara tidak langsung. Komposisi tubuhmenggambarkan perbandingan bagian tubuh yang secara metabolisme

aktif terutamaotot dibandingkan dengan bagian yang kurang aktif terutama lemak. Baik ototmaupun lemak mempunyai massa, yang jika dibandingkan dengan tinggi badan akanmenggambarkan komposisi tubuh secara tidak langsung

II.

SARAN

Sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran saran
dan kritikan bagi para pembaca yang penulis hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan aluralur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang penulis laksanakan

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2. Apriadji, W. H. 1986. Gizi Keluarga. P.T. Penebar Swadaya, Jakarta. 3. Baliwati, Y. F., Ali K., & Caroline M. D. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. PT. Penebar Swadaya, Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai