Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK Tujuan: mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan resistensi insulin pada usia lanjut di Indonesia.

Metode: penelitian dengan disain cross sectional dilakukan di Poliklinik Usia Lanjut RSCM Jakarta dengan jumlah sampel 172 usia lanjut. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subyek (usia, jenis kelamin), indeks massa tubuh, lemak tubuh total, lemak subkutan perifer, lemak subkutan trunkal, lingkar pinggang, asupan karbohidrat dan serat, aktivitas fisik, dan konsentrasi 25(OH)D. Besar sampel dihitung dengan rumus besar sample untuk uji hipotesis beda 2 proporsi dan untuk uji hipotesis beda rerata pada 2 kelompok independent. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% dan kekuatan uji 80%. Analisis chisquare dan t-test independent digunakan sebagai analisis bivariat. Analisis statistik regresi logistik digunakan untuk melihat variabel yang paling mempengaruhi resistensi insulin. Batas kemaknaan yang digunakan adalah p<0,05. Hasil: prevalensi resistensi insulin pada penelitian ini didapatkan sebesar 25%. Analisis bivariat mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara usia dan indeks massa tubuh dengan resistensi insulin. Didapatkan pula beda rerata yang bermakna untuk nilai massa lemak, persen massa lemak, lingkar pinggang, lemak subkutan perifer, dan lemak subkutan trunkal. Hasil analisis multivariat mendapatkan hanya lemak subkutan perifer (OR 1,09; 95% CI 1,05-1,15) dan lemak subkutan trunkal (OR 0,93; 95% CI 0,87-0,99) yang berhubungan dengan resistensi insulin pada usia lanjut. Kesimpulan: lemak subkutan perifer dan trunkal berhubungan dengan resistensi insulin pada usia lanjut. Kata kunci: resistensi insulin, usia lanjut, lemak tubuh. ABSTRACT Aim: to obtain factors that are associated with insulin resistance in Indonesian elderly. Methods: a cross sectional study was conducted at the Geriatric Outpatient Clinic of Cipto Mangunkusumo Hopital in 172 elderly patients. Data on subject characteristics (age and sex), body mass index, total body fat, peripheral subcutaneous fat, trunk subcutaneous fat, waist circumference, carbohydrate and fiber intake, physical activity, and 25(OH)D concentration were collected. Sample size was calculated in accordance with the formula of sample size on hypothesis testing for difference of two proportions and hypothesis testing for difference of mean of two independent groups. Significance level of 95% and power of 80% were used. Chi-square analysis and independent t-test were performed. Logistic regression analysis was conducted to recognize the most affecting variables for insulin resistance. P<0.05 was considered as the significance level. Results: we found that the prevalence of insulin resistance among elderly in our study was 25%. Bivariate analysis showed that there was a significant association of age and body mass index with insulin resistance in elderly. There were also significant differences of mean on fat mass, fat mass (%), waist circumference, peripheral subcutaneous fat, trunk subcutaneous fat, which were significantly higher in insulin-resistance group compared to the non-insulin resistance group. Results of multivariate analysis demonstrated that only several factors were correlated to insulin resistance in elderly, that were peripheral subcutaneous fat (OR 1.09; 95% CI 1.05-1.15) and trunk subcutaneous fat (OR 0.93; 95% CI 0.87-0.99). Conclusion: peripheral subcutaneous fat and trunk subcutaneous fat are associated with insulin resistance in elderly. Key words: insulin resistance, elderly, body fat.

Anda mungkin juga menyukai