Anda di halaman 1dari 42

Permasalahan Lingkungan Global Kebijakan Pemerintah Terkait Penghapusan BPO & GRK Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Penggunaan

an BPO & GRK Kelangkaan Refrigeran BPO & GRK sebagai Entry Point untuk mengembangkan Pasar HCR Program Efisiensi Energi Sektor Industri Respon Sektor Industri Dalam Negeri Terhadap Penggunaan HCR Kendala di Sektor Industri untuk Menggunakan HCR Penggunaan HCR di Dunia Kesiapan & Persiapan Bengkel/Teknisi di Era Globalisasi Profil Bengkel & Teknisi
2

1. Saat ini terdapat dua masalah lingkungan global yang dianggap paling mengancam kehidupan di muka bumi. 2. Masalah yang Pertama adalah Kerusakan Lapisan Ozon dan masalah lainnya adalah Pemanasan Global.

HALON

METHYL BROMIDE
REFRIGERASI

SOLVENT FOAM AEROSOL

TOBACCO

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Karbondioksida (CO2) Metan (CH4) Nitrous Oksida (N2O) Hidrochlorofluorocarbon (HCFC) Hidrofluorokarbon (HFCs) Perfluorokarbon (PFCs) Sulfur Heksafluorida (SF6)

1. Peraturan Menteri Perdagangan RI No.24/M-DAG/PER/6/2006 yang telah diperbaharui dengan Permendag RI No.03/MDAG/PER/1/2012 Tentang Ketentuan Impor BPO; 2. Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 33/M-IND/PER/4/2007 Tentang Larangan Menggunakan dan Memproduksi BPO; 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.02 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis dan Persyaratan Kompetensi Pelaksanaan Retrofit dan Recycle pada System Refrigerasi 4. Peraturan Presiden RI No.61 Tahun 2011 Tentang RAN-GRK Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

1. Indonesia telah sukses menghentikan Konsumsi BPO jenis CFC (R-11, R-12 dll) sejak Bulan Desember 2007; 2. Indonesia sebagai Negara Pihak yang turut meratifikasi Protokol Montreal, ikut mendukung keputusan masyarakat internasional dalam upaya percepatan penghapusan Konsumsi BPO jenis HCFC (R-22 dll); 3. HCFC masih memiliki potensi penyebab penipisan lapisan ozon dan berpotensi menyebabkan Pemanasan Global

22.000 20.000 18.000


18.098

22.701 20.269

16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000


7.312 9.171 8.189 11.503 10.271 12.883 14.428

16.159

BASELINES

4.000
2.000 0

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Konsumsi HCFC (R-22) Tahun 2009 /2010 sebesar 7.312 MT atau setara dengan 402.2 ODP Tones, ditetapkan sebagai Baselines Konsumsi HCFC Indonesia, 1 Kg HCFC = 0.055 ODP Kg.

2.

Tingkat pertumbuhan konsumsi HCFC Indonesia tanpa kendali sebesar 12%/Tahun, sehingga di Tahun 2020 Konsumsi HCFC Indonesia mencapai 22.701 MT atau setara dengan 1.248 ODP Tones.

22.000 20.000 18.000 16.000 14.000

12.000
10.000

8.000
6.000 4.000 2.000 0
7.312 7.312 FREEZE 6.581 (10%)

BASELINES

4.753 (35%)

2.377 (67.5%)

(97.5%) 183

2010
1. 2.

2013

2015 2020

2025

2030

2040

Konsumsi HCFC Tahun 2009/2010 sebesar 7.312 MT atau setara dengan 402.2 ODP Tones, ditetapkan sebagai Baselines Konsumsi HCFC Indonesia, Freeze pada Baselines ditetapkan Tahun 2013; Tahun 2015 pengurangan konsumsi HCFC sebesar 10%, Tahun 2020 sebesar 35%, Tahun 2025 sebesar 67.5% dan Tahun 2030 sebesar 97.5%, sisanya sebesar 2.5% dipergunakan hanya untuk keperluan servicing s/d Tahun 2040.

Transitional /Service Refrigerants

Medium and Long Term Refrigerants

HCFC/HFC Partly Clorinated

HFC Clorine Free

Low GWP Refrigerants

Halogen Free

Single Substances R-22 R-123 R-124 R-142b

Blends
Predominantly

Single Substances R-134a R-125 R-32 R-143a R-152a

Blends R-404a R-507a R-407Series R-410a

Single Substances HFO- 1234yf

Single Substances NH R-290 R-1270 R-600a R-170 R-744

Blends
R-600a/R-290 R-290/R-170 R-723

R-22 Based

10.271 9.171

7.312

BASELINES

2010

2012

2013

1. Base Line HCFC di Tahun 2012 dan 2013, ditahan sesuai data HCFC tahun 2010 sebesar 7.312 MT; 2. Artinya di Tahun 2012 ada potensi pasar HCFC (R-22) sebesar : 9.171 MT 7.312 MT = 1.859 MT, kalau di konversi ke HCR : 40% x 1.859 MT = 743.6 MT (HCR); 3. Tahun 2013 ada Potensi Pasar HCFC sebesar : 10.271 MT 7.312 MT = 2.959 MT, kalau di konversi ke HCR : 40% x 2.959 MT = 1.183,6 MT (HCR)

NO

RENCANA AKSI

KEGIATAN SASARAN

PERIODE

LOKASI

INDIKASI PENURUNAN EMISI GRK (JUTA TON CO2 e)

PENANGGUNG JAWAB

Penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO)

Penghapusan BPO pada 4 Sektor (Refrigerant, Foam, Chiller dan Pemadam Api)

2010 - 2020

10 Provinsi : Sumut, Sumsel, Riau, Sumbar, DKI Jaya, Banten, Jabar, Jateng, Jatim dan Yogjakarta

1,50

Kementerian Perindustrian RI

CATATAN :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Target Penurunan Emisi GRK sebesar 1,50 Juta Ton CO2e = 1.500.000.000 Kg CO2e 1 Kg HCFC = 1.700 Kg CO2e = 1.500.000.000 Kg CO2e : 1.700 Kg CO2e = 882.353 Kg HCFC Periode penurunan emisi GRK selama 3 Tahun sejak Tahun 2012; 882.353 Kg HCFC : 36 (3 X 12 bulan) = 24.510 Kg HCFC/Bulan 24.510 Kg HCFC : 10 Provinsi = 2.457 Kg Kg HCFC/Provinsi/Bulan; 2.457 Kg HFC X 30% HCR (MC-22) = 819 Kg HCR = 136 Tabung HCR (MC-22) 6 Kg, atau 273 Tabung HCR (MC-22) 3 Kg /Bulan.

Penerangan Chiller/Freezers
10% 14%

Exhaust
3%

Pompa Air
10%

5%

Televisi
7%

51%

Refrigerator

Air Conditioner Courtesy of Yayasan Pelangi

DITJEN EBTKE

POTENSI PENGHEMATAN (%)


JENIS INDUSTRI Hotel Tanpa/ Biaya Rendah 5 Biaya Menegah 5 Biaya Tinggi 8

Rumah Sakit
Pusat perbelanjaan (Mall) Perkantoran Swasta Perkantoran Pemerintah

5
5 5 5

5
5 10 10

10
10 12 16

Faktor penyebab :
Gedung yang dirancang tidak hemat energi, Kemampuan melaksanakan Manajemen Energi masih lemah, Belum tersedia insentif yang dapat mendorong pelaksanaan efisiensi energi Penyebaran informasi teknis dan keberhasilan efisiensi energi belum optimal Catatan : Retrofitting pada AC di gedung masuk kategori diantara biaya rendah - menengah

DITJEN EBTKE

NO.
I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 4 5 6 IV 1 2 V 1

JENIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI


Sistem Kelistrikan : Meningkatkan Faktor Daya Menurunkan Kelebihan Kapasitas Trafo Modifikasi Selubung Bangunan : Mengurangi Rasio Jendela-Dinding Memasang Jendela Kaca Ganda Sistem Tata Udara : Memasang Chiller Efisiensi Tinggi Mengurangi Jam Operasi Peralatan AC Menaikkan Temperatur Set Point AC minimal 250 C Memasang Variable Speed Pumps Membersihkan Filter AHU dan Cooling Coils Memasang AC Kapasitas Kecil untuk Ruangan yang Terpisah Sistem Penerangan : Menurunkan Watt Lampu Mengurangi Jam Nyala Lampu Elevator/Lift : Meniadakan Operasi Lift untuk 1 Tingkat Lantai

PENGHEMATAN (%)
5,1 3,3

12,7 2,1

9,6 2,3 3,6 1,6 7,2 1,3

5,1 2,8

0,2

DITJEN EBTKE

Jenis Peralatan Hemat Energi


Lampu TL berefisiensi tinggi (CFL) yang dapat menggantikan lampu pijar Pemanas air bertenaga surya (Solar Water Heater) dapat menggantikan pemanas air listrik Balas Elektronik sebagai pengganti balas elektromagnetik yang digunakan pada lampu TL Penggunaan AC berefisiensi tinggi (COP di atas 3) menggantikan AC yang kebanyakan saat ini masih mempunyai COP sekitar 2

Penghematan
80% 30% 20%

50%

Penggunaan Hydrocarbon Refrigerant menggantikan Refrigerant jenis CFC/HCFC/HFC

20%

Disebabkan kurang kesadaran melakukan hemat energi dan penggunaan peralatan pemanfaat listrik yang belum efisien

ISO 14001
Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan

GREEN PROPER
Penilaian terhadap kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

GREEN BUILDING
Penerapan struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut.

P E N G H E M ATA N E N E R G I L I S T R I K Jumlah Unit AC Rata-Rata Daya Listrik SEBELUM Konversi Rata-Rata Daya Listrik SETELAH Konversi Total Penghematan Listrik Yang Diperoleh Ratio Penghematan Listrik

QTY 60 Unit 1.506,6 Amp 1.209,1 Amp 297,5 Amp 19,7 %

T O TA L 960 PK 561,276 KW 450,514 KW 110.762 Watt

P E N G H E M ATA N B I AYA L I S T R I K
Lama Pemakaian Unit AC per Hari Hari Kerja Perbulan Tarif Dasar Listrik Penghematan Biaya Listrik : 110,762 KW x 24 Jam x 22 Hari 58.482,336 KWH x Rp. 890,) PT. Panasonic Shikoku Electronics Indonesia Cibitung (Courtesy of PT.Globalindo Niaga Prima)

24 Jam 22 Hari Rp. 890, 58.482,336 KWH Rp. 52.049.279

Kebijakan Manajemen yang belum paham tentang Refrigerant HC (masih lebih banyak paradigma negatif)

Ketidaksiapan SDM Teknisi Internal maupun Outsourcing nya.

Vendor Mesin Pendingin yang melarang/tidak merekomendasikan menggunakan Refrigeran HC

Dalam HPMP (HCFC Phase Out Management Plan), Pemerintah China telah berkomitmen : 1. Mengkonversi 18 Lini Produksi Mesin Pendingin yang menggunakan HCFC (R-22) ke Refrigeran Hidrokarbon (R290) pada akhir Tahun 2015. Melarang setiap produksi Mesin Pendingin Baru menggunakan HCFC (R-22) pada Tahun 2013.

2.

Konsep Kualitas Yang Bersifat Fisik


1. SDM (Sumberdaya manusia) yang Kompeten merupakan faktor kunci dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan cepat berubah. 2. Fasilitas, peralatan kerja dan teknologi yang dimiliki oleh Perusahaan ikut menentukan penciptaan daya saing yang tinggi. 3. Jalur Pasokan dan distribusi, Perusahaan yang mempunyai jalur pasokan dan distribusi yang panjang akan menjadi sensitif terhadap terjadinya perubahan selera pelanggan yang berkaitan dengan kecepatan , ketepatan, keselamatan dan kenyamanan barang milik Pelanggan.

Konsep KualitasYang Bersifat Non

Fisik

1. Perusahaan harus memiliki Responsif yang tinggi, cepat dan tepat kepada pelanggan tentang apa yang mereka inginkan ketika mereka membutuhkannya; 2. Perusahaan harus mampu memberikan Kualitas Pelayanan yang melebihi harapan pelanggan. 3. Perusahaan harus Efisien yang diukur berdasarkan biaya-biaya masukan yang diperlukan untuk memproduksi keluaran.

Profil Bengkel Service AC

MANAJEMEN TRADIDIONAL
R p R p R p

R p

MENGABAIKAN KEPUASAN PELANGGAN

PROFIT ORIENTED

HASIL PEKERJAAN TIDAK BERGARANSI BENGKEL KUMUH

Profil Teknisi Service AC

TIDAK MEMILIKI BASIC EDUCATION

KUALITAS PEKERJAAN BARANG COSTUMER BERMUTU RENDAH MENJADI RUSAK

GEMAR BERSENGKETA DENGAN CUSTOMER

TIDAK JUJUR CARA BERPAKAIAN DAN BERBICARA

42

Anda mungkin juga menyukai