A.
Profil Perusahaan Nama Perusahaan N.P.W.P Alamat Perusahaan : PT. Angka Wijayasentosa. : 01.807.051.6-005.000 : Jl. Pusdiklat Depnaker No. 9 Kel. Makasar - Kec. Makasar, Jakarta Timur 13570.
A. 1.
Sejarah Perusahaan PT. Angka Wijayasentosa pada awalnya hanyalah sebuah bengkel AC (Air
Conditioner) di Jl. Dr. Saharjo, Manggarai Selatan dengan nama PT. Angka Wijayasempurna. Perkembangan perusahaan yang begitu pesat diakibatkan volume pekerjaan yang besar, maka PT. Angka Wijayasentosa yang merupakan bagian dari Angka Wijaya Group dibagi menjadi beberapa anak perusahaan, dengan berorientasi untuk semakin mendekatkan diri ke para pelanggan. Dengan pembagian perusahaan ini, manajemen Angka Wijaya Group mempunyai konsep untuk mengembangkan jaringan marketing dan pelayanan ke pelanggan yang seluas-luasnya. Sejak 16 Juni 1988, Angka Wijaya Group dengan konsisten telah mendedikasikan pelayanan di bidang: 1. 2. 3. 4. Maintenance / Perawatan unit AC Repair / Perbaikan unit AC Instalasi / Pemasangan unit AC dan Ducting Instalasi / Pemasangan sistem Plumbing
93
5. 6.
Sales and Rental / Penjualan dan Penyewaan Unit AC Desain dan Konsultan dibidang HVAC (Heating, Ventilating, and Air Conditioning) sistem dan unit pendingin lainnya.
A. 2.
Visi dan Misi Perusahaan Dengan motto Sentral Service AC Terpadu, Angka Wijaya Group
mempunyai harapan menjadi sebuah perusahaan yang menjadi pusat pelayanan dan penanganan segala keluhan dan permasalahan tentang unit Air Conditioner, dengan pelayanan yang berkualitas dari para teknisi yang professional. Dengan Visi dan Misi: Maju dan Berkembang Bersama Untuk Menjadi Perusahaan AC Terbaik, sebuah usaha yang tidak mengenal lelah, dan penuh loyalitas serta dedikasi tinggi dari para pegawai dalam bekerja mengembangkan Angka Wijaya Group.
A. 3.
Daftar Pejabat dan Pegawai Perusahaan Pejabat perusahaan PT. Angka Wijayasentosa: Komisaris Utama : Mohamad Santoso
Direktur Perusahaan : Sugiyono Selain dua pejabat diatas, perusahaan mempekerjakan sejumlah pegawai yang terdiri dari: 1. Pegawai Tetap, yaitu pegawai yang sudah memenuhi syarat yang ditentukan oleh perusahaan dan berhak menerima penghasilan dengan jumlah tertentu secara teratur dan terus menerus serta berkewajiban
94
mengabdi pada perusahaan hingga usia pensiun yang telah ditentukan perusahaan. Perusahaan merekrut pegawai tetap dari pegawai yang sebelumnya berstatus sebagai pegawai kontrak, yang memiliki tingkat kedisiplinan serta loyalitas tinggi terhadap perusahaan. 2. Pegawai Kontrak, adalah pegawai yang direkrut perusahaan dari
beberapa pegawai yang sebelumnya berstatus sebagai pegawai harian yang berprestasi serta memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan. Pegawai dalam kelompok ini biasanya diberi masa kontrak selama satu tahun dan apabila pegawai tersebut dianggap cukup baik oleh perusahaan, maka perusahaan dapat memperpanjang kontraknya atau bahkan dapat diangkat sebagai pegawai tetap. Penghasilan yang
diterima oleh pegawai dalam kelompok ini kurang lebih sama seperti penghasilan pegawai tetap berdasarkan Job Description masingmasing pegawai tersebut. 3. Pegawai Harian, adalah pegawai yang bersifat temporer atau Pegawai dalam
perusahaan dan perusahaan dapat memberhentikannya secara sepihak. Pegawai dalam kelompok ini menerima penghasilan berdasarkan jumlah hari pegawai tersebut bekerja dan dibayarkan secara mingguan. Berikut ini, pengelompokan pegawai berdasarkan 3 kelompok pegawai yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu:
95
1.
Pegawai Tetap: a. b. Direktur Manajer yang terdiri dari: 1) 2) Manajer Keuangan Manajer GA (General Affair) dan HRD (Human Resources Development) 3) 4) 5) c. Manajer Marketing Manajer Tekhnik I dan II Manajer Accounting
Staf Officer yang terdiri dari: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Administrasi Tekhnik I Customer Service Workshop Purchasing Maintenance Proyek Engineering Marketing Cashier Collector
2.
96
c. d. e. f. 3.
Sumber: bagian HRD, 2010 Jumlah pegawai seluruhnya pada PT. Angka Wijayasentosa dari tahun 2006, 2007, 2008, hingga 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 1 Jumlah Pegawai PT. Angka Wijayasentosa Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009 KELOMPOK PEGAWAI Pegawai Tetap Pegawai Kontrak Pegawai Harian JUMLAH PEGAWAI Sumber: bagian HRD, 2010 TAHUN 2006 34 12 11 57 2007 35 13 10 58 2008 39 32 12 83 2009 39 28 23 90
97
98
A. 5.
Tugas dan tanggung jawab : 1. Melaksanakan setiap pekerjaan selalu mengikuti peraturan tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ) yang berlaku. 2. Merealisasikan semua tugas dan tanggung jawab sesuai petunjuk dan/atau bacaan yang diberikan oleh atasannya. 3. Melakukan perencanaan kerja, pengawasan, petunjuk, evaluasi secara berkala kepada bawahannya. 4. 5. 6. kerja. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Mempertanggungjawabkan utang piutang perusahaan. Mengatur Cash Flow. Manage Financial. Membuat laporan bulanan, semester, tahunan. Mengikuti rapat-rapat manajemen. Bertanggung jawab atas mutu SDM yang dibawahinya. Bertanggung jawab atas keselamatan kerja SDM yang dibawahinya. Bertanggung jawab langsung pada Direktur. Melaksanakan pembinaan / kunjungan ke pelanggan secara aktif. Mempersiapkan anggaran operasional perusahaan. Bekerjasama dengan bank untuk menyimpan uang dan kredit modal
99
Wewenang : 1. Mengusulkan : promosi, mutasi, skorsing, pemecatan, recruitment, penilaian prestasi atas SDM yang dibawahinya ke personalia. 2. Membuat cakupan tugas ( Job Description ) untuk tugas pekerjaan bawahannya untuk dijadikan pedoman kerja selanjutnya. 3. Melakukan hubungan lintas sektoral dengan secara aktif dan dapat
berkesinambungan
(intensive),
demikian
dihindari/diperkecil kemungkinan kesulitan yang timbul. 4. Mengambil alih pekerjaan, jika yang telah diberi tugas tidak mampu atau berhalangan. 5. mengambil keputusan permasalahan, dengan tidak melanggar batas kewenangan yang telah diberikan.
B.
MANAJER ACCOUNTING
Tugas dan Tanggung Jawab 1. Melaksanakan setiap pekerjaan selalu mengikuti peraturan
tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) yang berlaku. 2. Merealisasikan semua tugas dan tanggung jawab sesuai
petunjuk dan/atau acuan yang diberikan oleh atasannya. 3. Mengadakan verifikasi atas hutang-hutang perusahaan sebelum
100
4.
secara harian. 5. 6. Membuat buku besar dan buku kecil pembantu. Membuat laporan rugi laba, neraca, hutang piutang perusahaan
setiap bulan. 7. 8. 9. Membuat data aktiva tetap perusahaan. Membuat rugi laba dan neraca tahunan. Menyimpan semua bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
kas dan bank. 10. Membuat dan melaporkan PPN, PPH 21, PPH 25, PPH 23 dan
PPH tahunan. 11. 12. Wewenang : 1. Mengusulkan : promosi, mutasi, skorsing, pemecatan, Membuat jurnal setelah diaudit oleh Akuntan Publik. Bertanggung jawab kepada Direktur.
recruitment, penilaian prestasi atas SDM yang dibawahinya ke personalia. 2. Melakukan hubungan lintas sektoral secara aktif dan (intensive), dengan demikian dapat
berkesinambungan
dihindari/diperkecil kemungkinan kesulitan yang timbul. 3. 4. Menerima kwitansi atas hutang-hutang perusahaan. Menerima voucher / bukti penerimaan / pengeluaran kas / bank
101
5.
C.
Tugas dan Tanggung Jawab : 1. Melaksanakan setiap pekerjaan selalu mengikuti peraturan tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) yang berlaku. 2. Merealisasikan semua tugas dan tanggung jawab sesuai petunjuk dan /atau acuan yang diberikan oleh atasannya. 3. Melaksanakan administrasi personalia : a. Mengagendakan surat lamaran kerja yang masuk b. Membuat surat panggilan bagi pelamar yang memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan. c. Membuat surat keputusan/mutasi d. Membuat surat tugas setiap adanya penugasan pegawai e. Mengadakan rekap absent harian dan bulanan f. Mengadakan file surat ijin/sakit dan cuti pegawai g. Menyimpan dokumen pegawai 4. Mengurus dokumen-dokumen perusahaan : Surat Ijin Domisili Keanggotaan Kadin Keanggotaan Gapensi
102
6. Mengurus dokumen tanah perusahaan : Pajak Bumi dan Bangunan Sertifikat/Akte Jual Beli
7. Merawat Bangunan Kantor dan Inventaris Kantor (alat-alat kantor) 8. Mengurus kendaraan operasional (pengawasan, penjadwalan service rutin, pencatatan riwayat kendaraan, dll yang berhubungan dengan kendaraan operasional). 9. Monitoring dan mengurus pembayaran : listrik, telepon, PAM, PBB 10. Bertanggung jawab kepada Direktur.
D.
MANAJER MARKETING
Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Melaksanakan setiap pekerjaan selalu mengikuti peraturan
103
2.
petunjuk dan/atau acuan yang diberikan oleh atasannya. 3. Melakukan perencanaan kerja, pengawasan, petunjuk,
evaluasi secara berkala kepada bawahannya. 4. aktif. 5. 6. Membuat perencanaan system pemasaran. Membuat sistem filling dan sistem pelaporan bulanan, Melaksanakan pembinaan / kunjungan ke pelanggan secara
semester dan tahunan. 7. a. b. 8. Membuat perencanaan target. Target individu Target group Menjaga mutu layanan dengan selalu mengadakan
koordinasi kerja, baik kepada bawahannya maupun lintas sektoral. 9. Berhak mengetahui dan menandatangani semua surat-surat
yang berhubungan dengan marketing, baik surat perkenalan, penawaran, maupun surat-surat lainnya. 10. 11. Mengikuti rapat-rapat manajemen. Mengadakan rapat koordinasi intern, training di
Departemen Marketing secara berkala. 12. Bertanggung jawab atas mutu pelayanan pelanggan di
bidang marketing.
104
13.
sesuai struktur organisasi. 14. 15. Bertanggung jawab target omzet yang telah dibuat. Bertanggung jawab langsung pada Direktur.
recruitment, penilaian atas SDM yang dibawahinya ke personalia. 2. Membuat cakupan tugas (Job Description) untuk tugas
pekerjaan bawahannya untuk dijadikan pedoman kerja selanjutnya. 3. Melakukan hubungan lintas sektoral secara aktif dan (intensive), dengan demikian dapat
berkesinambungan
dihindari/diperkecil kemungkinan kesulitan yang timbul. 4. Mengambil alih pekerjaan, jika yang telah diberi tugas
E.
MANAJER TEKHNIK
105
1. Melaksanakan setiap pekerjaan dengan selalu mengikuti peraturan tentang K3L yang berlaku. 2. Merealisasikan semua tugas dan tanggung jawab sesuai petunjuk dan atau acuan yang diberikan oleh atasannya. 3. Melakukan perencanaan kerja, pengawasan, petunjuk, evaluasi secara berkala kepada bawahannya. 4. Melaksanakan pembinaan / kunjungan ke pelanggan secara aktif. 5. Bertanggung jawab atas mutu pelayanan pelanggan di bidang teknik. 6. Bertanggung jawab atas alat kerja, digunakan. 7. Bertanggung jawab langsung kepada direktur. Wewenang: 1. Mengusulkan: promosi, mutasi, skorsing, pemecatan, rekrutmen, penilaian prestasi atas SDM yang dibawahinya ke personalia. 2. Melakukan hubungan lintas sektoral secara aktif dan sarana dan prasarana yang
berkesinambungan. 3. Mengambil keputusan permasalahan dengan tidak melanggar batas kewenangan yang telah diberikan.
F.
STAF OFFICER
Tugas dan Tanggun Jawab: 1. Melaksanakan setiap pekerjaan dengan selalu mengikuti peraturan tentang K3L yang berlaku
106
2. Merealisasikan semua tugas dan tanggung jawab sesuai petunjuk dan atau acuan yang diberikan oleh atasannya. 3. Melaksanakan kerja harian. 4. Bertanggung jawab kepada Manajer masing-masing bagian. Wewenang: Mengambil keputusan permasalahan, kewenangan yang telah diberikan. dengan tidak melanggar batas
G.
Tugas dan Tangung Jawab 1. Melaksanakan setiap pekerjaan dengan selalu mengikuti peraturan tentang K3L yang berlaku. 2. Merealisasikan semua tugas dan tanggung jawab sesuai petunjuk dan atau acuan yang diberikan oleh atasannya. 3. Meminta material dan peralatan kerja yang dibutuhkan ke bagian gudang dengan persetujuan atasan. 4. Mencatat kedalam buku agenda pekerjaan setelah melakukan dan atau menyelesaikan pekerjaan. 5. Bertanggung jawab atas mutu pekerjaan (install, repair, ducting) di lapangan. 6. Bertanggung jawab atas pemakaian material, alat kerja, sarana dan prasarana yang dipergunakan. 7. Bertanggung jawab lansung pada atasan.
107
Wewenang: Mengambil keputusan permasalahan, kewenagan yang telah diberikan. Sumber: bagian HRD, 2010 dengan tidak melanggar batas
Data tersebut diatas di peroleh dari kepala bagian HRD PT. Angka Wijayasentosa pada tahun 2010. Seluruh pegawai baik pegawai tetap, pegawai kontrak, maupun pegawai harian dan pegawai honorer adalah pegawai yang berdominisi di Indonesia. Maka dari itu tidak ada pemotongan PPh Pasal 26 dan hanya ada pemotongan PPh Pasal 21 pada perusahaan ini..
B.
Sistem Penggajian Perusahaan Sistem penggajian yang diterapkan oleh perusahaan adalah berdasarkan status
dalam daftar pegawai perusahaan yang telah disusun oleh bagian HRD, berhak menerima penghasilan atas pekerjaannya. Daftar pegawai yang telah disusun oleh
bagian HRD tersebut kemudian diserahkan kepada bagian keuangan untuk kemudian dipisahkan satu persatu agar dapat diperhitungkan penghasilan yang akan diterima oleh masing-masing pegawai.
108
Berikut ini jenis-jenis penghasilan yang diterima pegawai dari PT. Angka Wijayasentosa: 1. Penghasilan Teratur, yang terdiri dari: a. b. c. d. e. f. 2. Gaji Pokok Tunjangan Masa Kerja Tunjangan Istri Tunjangan Anak Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan
berdasarkan klaim dengan bukti biaya pengobatan sebesar 70% dari gaji. b. c. d. e. Tunjangan Hari Raya sebesar satu bulan gaji bruto Bonus sebesar satu bulan gaji bruto Kenaikan Gaji Uang Lembur diberikan berdasarkan jumlah jam kerja lembur atau diluar jam kerja reguler (08.00-16.00) 3. 4. Upah Harian (untuk pegawai harian yang dibayarkan per minggu) Pesangon berdasarkan rumusan yang dibuat oleh perusahaan.
Perusahaan juga mengikuti program jamsostek, program jamsosotek tersebut adalah: Jaminan Kecelakaan Kerja : 0,89%
109
: 0,30% : 3,70%
Ketiga program jamsostek yang diikuti oleh perusahaan tersebut tidak masuk sebagai penghasilan teratur yang diberikan kepada pegawai secara rutin. Namun,
ketiga program Jamsostek menjadi biaya yang dibebankan dalam penghitungan Pajak Penghasilan Badan oleh perusahaan. Pegawai tetap dalam PT. Angka Wijayasentosa juga membayarkan iuran pensiun dan jaminan hari tua setiap bulannya sebesar 2% dari gaji pokok.
Formulir BUKTI PENERIMAAN GAJI Bulan .. .. Nama Pegawai Jabatan Golongan Perincian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Gaji Pokok Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Tunjangan Istri Tunjangan Anak Kenaikan Gaji Uang Makan dan Transport Bonus / THR Uang Lembur Gaji Kotor Rp. Rp. Rp. Rp.. Rp Rp Rp.. Rp.. Rp.. Rp. : : :
110
Potongan-potongan 1. 2. 3. 4. 5. Pinjaman Koperasi (Angsuran ke:) PPh 21 Jamsostek Absensi Diterima Bersih Sumber: bagian HRD, 2010 Rp Rp Rp Rp. Rp Rp Rp.
Jumlah Potongan
C.
Penghitungan dan Pemotongan PPh Pasal 21/26 oleh Perusahaan Setiap pegawai yang bekerja pada PT. Angka Wijayasentosa yang telah
memperoleh NPWP dan penghasilan yang telah melebihi PTKP dikenakan pemotongan PPh Pasal 21/26. Berdasarkan hasil penelitian, pegawai yang yaitu
dikenakan pemotongan PPh Pasal 21/26 hanya dua kelompok pegawai, pegawai tetap dan pegawai kontrak.
Untuk pegawai tetap seluruhnya telah memiliki NPWP dan penghasilannya telah melebihi PTKP. Oleh karena itu perusahaan wajib menghitung dan memotong PPh Pasal 21/26 dari seluruh pegawai tetap. Sedangkan untuk pegawai kontrak
meskipun seluruhnya telah memiliki NPWP tetapi tidak seluruhnya memperoleh penghasilan yang telah melebihi PTKP. Meskipun begitu, perusahaan tetap
melakukan penghitungan atas PPh Pasal 21/26 pegawai kontrak yang penghasilannya tidak melebihi PTKP tetapi tidak melakukan pemotongan terhadapnya. 21/26 dari pegawai yang bersangkutan Nihil. PPh Pasal
111
Terhadap pegawai harian dalam PT. Angka Wijayasentosa tidak dilakukan penghitungan dan pemotongan PPh Pasal 21/26 oleh perusahaan karena seluruh pegawai harian tidak memiliki NPWP dan penghasilannya tidak melebihi PTKP. Berikut ini beberapa contoh penghitungan yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan penghitungan dan pemotongan PPh Pasal 21/26 terhadap dua kelompok pegawai yang dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilannya yang diterima sehubungan dengan pekerjaannya di PT. Angka Wijayasentosa.
C. 1.
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap Nama Jabatan NPWP Gaji Pokok Penghasilan Teratur Lainnya: 1. Tunjangan Makan dan Transport 2. Tunjangan Jabatan (kebijakan perusahaan) 3. Tunjangan Masa Kerja (Rp. 25.000 x masa kerja) THR ( 1 x penghasilan bruto sebulan) Iuran pensiun dan jaminan hari tua dibayar pegawai A. 2009) Gaji Pokok Sebulan Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Rp. Rp. Rp. 450.000,412.500,486.500,: Rp. : Rp. : Rp. : Rp. 412.500,486.500,200.000,14.000,: Khusnul Khotimah : Staff Purchasing : 48.664.723.3.005.000 : Rp. 450.000,-
: Rp. 1.549.000,-
Rp. 200.000,-(+)
112
Penghasilan Bruto Sebulan Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 1.549.000,Iuran pensiun dan jaminan hari tua Jumlah Pengurang Penghasilan Neto Sebulan Penghasilan Neto Setahun (12 x Rp. 1.457.550,-) PTKP (TK/0) PKP Rp. 77.450,Rp. 14.000,-(+)
Rp. 1.549.000,-
Rp. Rp.
91.450,-(-) 1.457.550,-
PPh Pasal 21 Terutang Setahun Atas Gaji: 5% x 1.650.600,=Rp.82.530,PPh Pasal 21 Terutang Sebulan Atas Gaji: 1/12 x 82.530 = Rp. 6.878,B. (september 2009) Gaji Pokok Sebulan Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Penghasilan Bruto Sebulan Penghasilan Bruto Setahun THR Jumlah Penghasilan Bruto setahun + THR Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 20.137.000,- = Rp. 1.006.850,Iuran pensiun dan jaminan hari tua 12 x Rp. 14.000,- = Jumlah Pengurang Jumlah Penghasilan Neto Setahun + THR Rp. 168.000,-(+) Rp. 1.174.850,-(-) Rp. 18.962.150,Rp. Rp. Rp. 450.000,412.500,486.500,PPh Pasal 21 atas gaji sebulan dan THR
113
PTKP (TK/0) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun Atas Gaji + THR: 5% x Rp. 3.122.150,- = Rp. 156.108,-
PPh Pasal 21 Terutang Bulan September Atas Gaji + THR: Rp. 6.878 + (Rp. 156.108 Rp. 82.530) = Rp. 80.456,Penghitungan Kembali PPh Pasal 21 Akhir Tahun Dalam Rangka Pengisian Lampiran SPT Tahunan PPh Pasal 21 Form 1721 A1 Gaji Pokok Setahun Tunjangan Makan dan Transport Setahun Tunjangan Jabatan Setahun Tunjangan Masa Kerja Setahun THR Penghasilan Bruto Setahun Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 20.137.000,- = Rp. 1.006.850,Iuran pensiun dan jaminan hari tua 12 x Rp. 14.000,- = Jumlah Pengurang Jumlah Penghasilan Neto Setahun PTKP (TK/0) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun: 5% x Rp. 3.122.150,PPh Pasal 21 yang Telah Dipotong PPh Pasal 21 Kurang/Lebih Potong Rp. 156.108,Rp. 156.108,-(-) NIHIL Rp. 168.000,-(+) Rp. 1.174.850,-(-) Rp. 18.962.150,Rp.15.840.000,-(-) Rp. 3.122.150,Rp. 5.400.000,Rp. 4.950.000,Rp. 5.838.000,Rp. 2.400.000,Rp.1.549.000,-(+) Rp. 20.137.000,-
114
C. 2.
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap yang Mengundurkan Diri Dalam Tahun Berjalan Pada 2 Oktober 2009 Suparmin yang berstatus sebagai pegawai tetap mengajukan pengunduran diri dari perusahaan. Beberapa bulan sebelumnya, Suparmin telah membicarakan hal tersebut dengan Direktur perusahaan dan Manajer Personalia. Suparmin telah bekerja pada PT. Angka Wijayasentosa selama 16 tahun. Atas pengunduran dirinya tersebut, Suparmin mendapatkan pesangon yang diberikan atas pengabdiannya terhadap perusahaan selama 16 tahun sebesar Rp. 10.000.000,- yang diberikan langsung tunai pada akhir Tahun 2009, yaitu Desember 2009.
Nama Jabatan Status Gaji Pokok Penghasilan Teratur Lainnya: 1. Tunjangan Makan dan Transport 2. Tunjangan Jabatan (kebijakan perusahaan)
: Suparmin : Staff Tekhnik : K/2 : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. 800.000,412.500,500.000,400.000,40.000,80.000,14.000,-
3. Tunjangan Masa Kerja (Rp. 25.000 x masa kerja) 4. Tunjangan Anak (5% x gaji pokok sebulan) 5. Tunjangan Istri (10% x gaji pokok sebulan) THR ( 1 x penghasilan bruto sebulan) Iuran pensiun dan jaminan hari tua dibayar pegawai A. PPh Pasal 21 atas gaji setahun (tahun 2009) Gaji Pokok Sebulan
: Rp. 2.232.500,-
Rp.
800.000,-
115
Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Tunjangan Anak Tunjangan Istri Penghasilan Bruto Sebulan Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 2.232.500,- = Iuran pensiun dan jaminan hari tua Jumlah Pengurang Penghasilan Neto Sebulan Penghasilan Neto 12 Bulan (12 x Rp. 2.106.875,-) PTKP (K/2) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun Atas Gaji: 5% x Rp. 5.482.500,- = Rp. 274.125,PPh Pasal 21 Terutang Sebulan Atas Gaji: 1/12 x Rp. 274.125,- = Rp. 22.844,B. PPh Pasal 21 atas gaji setahun dan THR (September 2009) Gaji Pokok Sebulan Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Tunjangan Anak Tunjangan Istri Penghasilan Bruto Sebulan Penghasilan Bruto 12 Bulan THR Rp. 111.625,Rp. 14.000,-(+)
412.500,500.000,400.000,40.000,80.000,-(+)
Rp. 2.232.500,-
Rp. Rp.
125.625,-(-) 2.106.875,-
800.000,412.500,500.000,400.000,40.000,80.000,-(+)
116
Jumlah Penghasilan Bruto 12 Bulan + THR Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 29.022.500,- = Rp. 1.451.125,Iuran pensiun dan jaminan hari tua: 12 x Rp. 14.000,- = Jumlah Pengurang Penghasilan Neto 12 Bulan + THR PTKP (K/2) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun Atas Gaji + THR: 5% x Rp. 7.603.375,- = Rp. 380.169,Rp. 168.000,-
Rp. 29.022.500,-
PPh Pasal 21 Terutang Bulan September Atas Gaji + THR: Rp. 22.844 + (Rp.380.169 Rp. 274.125) = Rp. 128.888,-
C.
PPh Pasal 21 atas gaji 10 bulan dan THR (September 2009) Gaji Pokok Sebulan Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Tunjangan Anak Tunjangan Istri Penghasilan Bruto Sebulan Penghasilan Bruto 10 Bulan THR Jumlah Penghasilan Bruto 10 Bulan + THR Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 24.557.500,- = Rp. 1.227.875,Iuran pensiun dan jaminan hari tua: Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 800.000,412.500,500.000,400.000,40.000,80.000,-(+)
117
Rp.
Penghasilan Neto 10 Bulan + THR PTKP (K/2) PKP PPh Pasal 21 Terutang 10 bulan Atas Gaji + THR: 5% x Rp. 3.389.625,- = Rp. 169.482,-
PPh Pasal 21 Terutang Bulan September Atas Gaji + THR: Rp. 22.844 + (Rp. 380.169 Rp. 274.125) = Rp. 128.888,PPh Pasal 21 Terutang Januari s/d Oktober 2009 PPh Pasal 21 yang sudah dipotong sampai September 2009 (Rp. 380.169 Rp. 274.125) + (9 x Rp.22.844,-) = PPh Pasal 21 lebih potong Rp. Rp. 311.640,-(-) 142.158,Rp. 169.482,-
D.
PPh Pasal 21 atas uang pesangon Uang Pesangon PPh Pasal 21 Atas Uang Pesangon: 0% x Rp. 10.000.000,- = NIHIL Rp. 10.000.000,-
Penghitungan Kembali PPh Pasal 21 Akhir Tahun Dalam Rangka Pengisian Lampiran SPT Tahunan PPh Pasal 21 Form 1721 A1 Gaji Pokok Setahun Tunjangan Makan dan Transport 10 Bulan Tunjangan Jabatan 10 Bulan Tunjangan Masa Kerja 10 Bulan Tunjangan Anak Tunjangan Istri THR Rp. 8.000.000,Rp. 4.125.000,Rp. 5.000.000,Rp. 4.000.000,Rp. Rp. 400.000,800.000,-
Rp.2.232.500,-(+)
118
Penghasilan Bruto Setahun Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 24.557.500,- = Rp. 1.227.875,Iuran pensiun dan jaminan hari tua 10 x Rp. 14.000,- = Jumlah Pengurang Jumlah Penghasilan Neto Setahun PTKP (TK/0) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun: 5% x Rp. 3.389.625,PPh Pasal 21 yang Telah Dipotong PPh Pasal 21 Kurang/Lebih Potong Rp. 140.000,-(+)
Rp. 24.557.500,-
Rp. 1.367.875,-(-) Rp. 23.189.625,Rp.19.800.000,-(-) Rp. 3.389.625,Rp. 169.482,Rp. 311.640,- (-) Rp. 142.158,-
C. 3.
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Kontrak Nama Jabatan Tekhnik NPWP Gaji Pokok Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan (kebijakan perusahaan) Tunjangan Masa Kerja (Rp. 25.000 x masa kerja) THR ( 1 x penghasilan bruto sebulan) : 48.664.714.2.432.000 : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. 700.000,412.500,309.500,25.000,: Dea Elly Angraini : Administrasi
: Rp. 1.447.000,-
A.
PPh Pasal 21 atas gaji sebulan (tahun 2009) Gaji Pokok Sebulan Tunjangan Makan dan Transport Rp. Rp. 700.000,412.500,-
119
Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Penghasilan Bruto Sebulan Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 1.447.000,Penghasilan Neto Sebulan Penghasilan Neto Setahun (12 x Rp. 1.374.650,-) PTKP (TK/0) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun Atas Gaji: 5% x Rp. 655.800,- = Rp. 32.790,PPh Pasal 21 Terutang Sebulan Atas Gaji: 1/12 x Rp. 32.790,= Rp. 2.733,-
Rp. Rp.
309.500,25.000,-(+)
Rp. 1.447.000,-
Rp. Rp.
72.350,-(-) 1.374.650,-
B.
PPh Pasal 21 atas gaji sebulan dan THR (september 2009) Gaji Pokok Sebulan Tunjangan Makan dan Transport Tunjangan Jabatan Tunjangan Masa Kerja Penghasilan Bruto Sebulan Penghasilan Bruto Setahun THR Jumlah Penghasilan Bruto setahun + THR Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 18.811.000,- = Jumlah Penghasilan Neto Setahun + THR Rp. 940.550,Rp. 17.870.450,Rp. Rp. Rp. Rp. 700.000,412.500,309.500,25.000,-(+)
120
PTKP (TK/0) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun Atas Gaji + THR: 5% x Rp. 2.030.450,- = Rp. 101.523,-
PPh Pasal 21 Terutang Bulan September Atas Gaji + THR: Rp. 2.733 + (Rp. 101.523 Rp. 32.790) = Rp. 66.466,Penghitungan Kembali PPh Pasal 21 Akhir Tahun Dalam Rangka Pengisian Lampiran SPT Tahunan PPh Pasal 21 Form 1721 A1 Gaji Pokok Setahun Tunjangan Makan dan Transport Setahun Tunjangan Jabatan Setahun Tunjangan Masa Kerja Setahun THR Rp. 8.400.000,Rp. 4.950.000,Rp. 3.714.000,Rp. 300.000,Rp.1.447.000,-(+)
Penghasilan Bruto Setahun Pengurangan: Biaya Jabatan: 5% x Rp. 18.811.000,- = Jumlah Penghasilan Neto Setahun PTKP (TK/0) PKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun: 5% x Rp. 2.030.450,PPh Pasal 21 yang Telah Dipotong PPh Pasal 21 Kurang/Lebih Potong
Rp. 18.811.000,-
Rp.
940.550,-
121
C. 4.
Penghitungan PPh Pasal 21 Perusahaan Dalam Rangka Pengisian SPT Masa Desember 2009 PPh Pasal 21/26 Tabel 2
Penghitungan PPh Pasal 21 Perusahaan Dalam Rangka Pengisian SPT Masa PPh Pasal 21/26 Masa Desember 2009 Golongan Penerima Jumlah Penghasilan Jumlah Pajak Rp. Rp. Rp. Rp. Terutang 32.933.730,32.933.730,30.075.834,2.857.896,-
Penghasilan Bruto (A) Pegawai Tetap Rp. 1.863.494.049,(B) Pegawai Tidak Tetap Rp. 206.808.270,Jumlah (A) + (B) Rp. 2.070.302.319,PPh Pasal 21 telah disetor pada masa Januari s/d Desember PPh Pasal 21 Kurang / Lebih disetor
Karena pada tahun 2009 SPT tahunan PPh Pasal 21/26 sudah ditiadakan maka seluruh PPh Pasal 21 yang sudah dipotong oleh perusahaan selama masa JanuariDesember 2009 dikurangi dengan jumlah PPh Pasal 21 yang sudah disetorkan pada masa Januari-November 2009 merupakan PPh Pasal 21 terutang bulan Desember 2009 PPh Pasal 21 masa Desember 2009 yang telah disetorkan tanggal 8 Januari 2010 adalah sebesar Rp. 2.628.746,- dan telah dilaporkan pada tanggal 20 Januari 2010. Perusahaan melakukan penghitungan kembali dan ternyata terdapat
kekurangan penyetoran yang dilakukan oleh perusahaan. PPh Pasal 21 berdasarkan penghitungan kembali oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 2.857.896,-, maka
Kekurangan pembayaran
tersebut disetorkan pada tanggal 12 Maret 2010 dan atas kemauan sendiri perusahaan
122
melakukan pembetulan ke-1 terhadap Surat Pemberitahuan Masa Desember 2009. Terhadap kekurangan penyetoran tersebut dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
D.
Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21/26 oleh Perusahaan Atas pemotongan PPh Pasal 21 oleh perusahaan dari penghasilan pegawai,
disetorkan untuk setiap masa bulan yang bersangkutan melalui bank yang telah ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak. PPh Pasal 21 disetorkan melalui sarana Surat Setoran Pajak (SSP) dan dilaporkan melalui SPT Masa dan Tahunan. Jangka waktu penyetoran PPh Pasal 21 paling lambat disetorkan tanggal 10 (sepuluh) setelah akhir masa pajak dan dilaporkan paling lambat tanggal 20 setelah akhir masa pajak. Berikut ini data mengenai waktu penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Angka Wijayasentosa dari bulan Januari hingga bulan Desember selama kurun waktu 4 (empat) tahun, yaitu selama tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009 D. 1. A. Penyetoran PPh Pasal 21 Penyetoran PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2006 Tabel 3 Daftar Penyetoran PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2006 Masa PPh Pasal 21 Tgl Setor
123
Januari Rp. 2.998.278,Februari Rp. 2.998.278,Maret Rp. 2.042.886,April Rp. 2.117.396,Mei Rp. 2.010.385,Juni Rp. 1.995.573,Juli Rp. 2.012.573,Agustus Rp. 2.569.466,September Rp. 1.611.083,Oktober Rp. 1.514.083,Nopember Rp. 1.511.083,Desember Rp. 1.397.898,TOTAL Rp. 24.778.982,Sumber: bagian HRD, 2010
6-02-2006 5-03-2006 5-04-2006 10-05-2006 7-06-2006 7-07-2006 10-08-2006 11-09-2006 10-10-2006 10-11-2006 6-12-2006 10-01-2007
Semua penyetoran PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2006 tidak melewati batas waktu penyetoran yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada beberapa bulan yang tanggal penyetorannya telah melewati batas waktu yang telah ditentukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal itu disebabkan karena tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan bertepatan dengan hari libur. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.326/KMK.03/2003 jo. PMK No. 184/PMK.03/2007, pembayaran / penyetoran PPh Pasal 21 dilakukan pada hari kerja berikutnya. B. Penyetoran PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2007 Tabel 4 Daftar Penyetoran PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2007 Masa Januari PPh Pasal 21 Rp. 1.942.943,Tgl Setor 12-02-2007
124
Februari Rp. 1.977.943,Maret Rp. 1.979.443,April Rp. 1.979.443,Mei Rp. 1.979.443,Juni Rp. 1.995.573,Juli Rp. 2.003.767,Agustus Rp. 2.003.767,September Rp. 2.003.767,Oktober Rp. 2.003.767,Nopember Rp. 2.003.767,Desember Rp. 2.004.479,TOTAL Rp. 23.878.102,Sumber: bagian HRD, 2010
7-03-2007 9-04-2007 10-05-2007 11-06-2007 10-07-2007 10-08-2007 7-09-2007 5-10-2007 8-11-2007 11-12-2007 7-01-2008
Semua penyetoran PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2007 tidak melewati batas waktu penyetoran yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada beberapa bulan yang tanggal penyetorannya telah melewati batas waktu yang telah ditentukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal itu disebabkan karena tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan bertepatan dengan hari libur. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.326/KMK.03/2003 jo. PMK No. 184/PMK.03/2007, pembayaran / penyetoran PPh Pasal 21 dilakukan pada hari kerja berikutnya. C. Penyetoran PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2008. Tabel 5 Daftar Penyetoran PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2008 Masa Januari Februari PPh Pasal 21 Rp. 2.514.753,Rp. 2.514.753,Tgl Setor 8-02-2008 5-03-2008
125
Maret Rp. 2.514.753,April Rp. 2.616.753,Mei Rp. 2.616.753,Juni Rp. 3.596.711,Juli Rp. 3.666.711,Agustus Rp. 3.617.711,September Rp. 3.617.711,Oktober Rp. 3.617.711,Nopember Rp. 3.617.711,Desember Rp. 3.618.711,TOTAL Rp. 38.629.071,Sumber: bagian HRD, 2010
10-04-2008 8-05-2008 9-06-2008 8-07-2008 8-08-2008 5-09-2008 10-10-2008 10-11-2008 10-12-2008 9-01-2009
Semua penyetoran PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2008 tidak melewati batas waktu penyetoran yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
D.
Penyetoran PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2009. Tabel 6 Daftar Penyetoran PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2009 Masa PPh Pasal 21 Januari Rp. 3.380.304,Februari Rp. 3.365.304,Maret Rp. 3.466.501,April Rp. 1.616.501,Mei Rp. 2.565.501,Juni Rp. 2.590.501,Juli Rp. 2.605.112,Agustus Rp. 2.599.873,September Rp. 2.628.747,Oktober Rp. 2.628.747,Nopember Rp. 2.628.746,Desember Rp. 2.857.896,TOTAL Rp. 32.933.730,Sumber: bagian HRD, 2010 Tgl Setor 9-02-2009 6-03-2009 8-04-2009 6-05-2009 10-06-2009 10-07-2009 6-08-2009 9-09-2009 9-10-2009 9-11-2009 9-12-2009 8-01-2010
126
Semua penyetoran PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2009 tidak melewati batas waktu penyetoran yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Secara keseluruhan, pelaksanaan kewajiban penyetoran PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009 oleh PT. Angka Wijayasentosa telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
D.2. A.
Pelaporan PPh Pasal 21 Masa Pelaporan PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2006. Tabel 7 Daftar Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2006 Masa Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Penghasilan Bruto Rp. 121.333.600,Rp. 121.245.600,Rp. 120.292.600,Rp. 120.292.600,Rp. 119.492.600,Rp. 119.492.600,Rp. 119.492.600,Rp. 119.492.600,Rp. 84.087.600,Rp. 82.342.600,Rp. 82.342.600,Rp. 84.698.100,PPh Pasal 21 Rp. 2.998.278,Rp. 2.998.278,Rp. 2.042.886,Rp. 2.117.396,Rp. 2.010.385,Rp. 1.995.573,Rp. 2.012.573,Rp. 2.569.466,Rp. 1.611.083,Rp. 1.514.083,Rp. 1.511.083,Rp. 1.397.898,Tgl Lapor 17-02-2006 13-03-2006 19-04-2006 19-05-2006 19-06-2006 19-07-2006 22-08-2006 20-09-2006 19-10-2006 20-11-2006 19-12-2006 17-01-2007
127
Rp.
24.778.982,-
Semua pelaporan PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2007 tidak melewati batas waktu pelaporan yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada satu bulan yang tanggal pelaporannya telah melewati batas waktu yang telah ditentukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal itu disebabkan karena tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan bertepatan dengan hari libur. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.326/KMK.03/2003 jo. PMK No. 184/PMK.03/2007, pelaporan PPh Pasal 21 dilakukan pada hari kerja berikutnya.
B.
Pelaporan PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2007. Tabel 8 Daftar Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2007 Masa Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember TOTAL Penghasilan Bruto Rp. 84.010.100,Rp. 80.975.600,Rp. 88.823.600,Rp. 88.823.600,Rp. 88.823.600,Rp. 94.509.000,Rp. 94.509.000 ,Rp. 94.509.000,Rp. 94.509.000,Rp. 94.509.000,Rp. 94.509.000,Rp. 94.509.000,Rp. 1.093.019.500,PPh Pasal 21 Rp. 1.942.943,Rp. 1.977.943,Rp. 1.979.443,Rp. 1.979.443,Rp. 1.979.443,Rp. 1.995.573,Rp. 2.003.767,Rp. 2.003.767,Rp. 2.003.767,Rp. 2.003.767,Rp. 2.003.767,Rp. 2.004.479,Rp. 23.878.102,Tgl Lapor 20-02-2007 13-03-2007 19-04-2007 21-05-2007 20-06-2007 19-07-2007 20-08-2007 14-09-2007 10-10-2007 16-11-2007 12-12-2007 17-01-2008
128
Sumber: bagian HRD, 2010 Semua pelaporan PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2007 tidak melewati batas waktu pelaporan yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada satu bulan yang tanggal pelaporannya telah melewati batas waktu yang telah ditentukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal itu disebabkan karena tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan bertepatan dengan hari libur. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.326/KMK.03/2003 jo. PMK No. 184/PMK.03/2007, pelaporan PPh Pasal 21 dilakukan pada hari kerja berikutnya.
C.
Pelaporan PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2008. Tabel 9 Daftar Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2008 Masa Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Penghasilan Bruto Rp. 116.392.350,Rp. 116.392.350,Rp. 116.242.350,Rp. 116.999.350,Rp. 116.954.350,Rp. 135.475.750,Rp. 141.555.750,Rp. 140.528.750,Rp. 140.134.250,Rp. 138.506.000,Rp. 137.733.000,Rp. 137.733.000,PPh Pasal 21 Rp. 2.514.753,Rp. 2.514.753,Rp. 2.514.753,Rp. 2.616.753,Rp. 2.616.753,Rp. 3.596.711,Rp. 3.666.711,Rp. 3.617.711,Rp. 3.617.711,Rp. 3.617.711,Rp. 3.617.711,Rp. 3.618.711,Tgl Lapor 15-02-2008 18-03-2008 15-04-2008 16-05-2008 19-06-2008 16-07-2008 19-08-2008 17-09-2008 17-10-2008 19-11-2008 22-12-2008 20-01-2009
129
Rp.
38.629.071,-
Semua pelaporan PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2008 tidak melewati batas waktu pelaporan yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada satu bulan yang tanggal pelaporannya telah melewati batas waktu yang telah ditentukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal itu disebabkan karena tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan bertepatan dengan hari libur. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.326/KMK.03/2003 jo. PMK No. 184/PMK.03/2007, pelaporan PPh Pasal 21 dilakukan pada hari kerja berikutnya.
D.
Pelaporan PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember 2009. Tabel 10 Daftar Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap dan Kontrak Pada PT. Angka Wijayasentosa Masa Januari Sampai Dengan Desember 2009 Masa Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Penghasilan Bruto Rp. 139.067.500,Rp. 139.070.500,Rp. 139.401.000,Rp. 139.312.500,Rp. 139.852.500,Rp. 139.852.500,Rp. 138.223.750,Rp. 138.223.750,Rp. 139.015.750,Rp. 139.015.750,Rp. 139.015.750,PPh Pasal 21 Rp. 3.380.304,Rp. 3.365.304,Rp. 3.466.501,Rp. 1.616.501,Rp. 2.565.501,Rp. 2.590.501,Rp. 2.605.112,Rp. 2.599.873,Rp. 2.628.747,Rp. 2.628.747,Rp. 2.628.746,Tgl Lapor 18-02-2009 16-03-2009 16-04-2009 19-05-2009 16-06-2009 17-07-2009 20-08-2009 17-09-2009 16-10-2009 18-11-2009 16-12-2009
130
20-01-2010
Semua pelaporan PPh Pasal 21 oleh PT. Angka Wijayasentosa pada masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2009 tidak melewati batas waktu pelaporan yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Secara keseluruhan, pelaksanaan kewajiban pelaporan PPh Pasal 21 Masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009 oleh PT. Angka Wijayasentosa telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
D.3.
Pelaporan PPh Pasal 21 Tahunan Tabel 11 Jumlah PPh Pasal 21 Menurut SPT Tahunan PPh Pasal 21 Keterangan 2006 Rp. 24.778.982,Rp. 24.778.982,NIHIL Tahun 2007 Rp. 23.878.102,Rp. 23.878.102,NIHIL 2008 Rp. 38.131.742,Rp. 38.629.071,Rp. 497.329,-
PPh Pasal 21 Harus Disetor PPh Pasal 21 Telah Disetor PPh Pasal 21 Kurang/Lebih Setor
131
Pasal 21 yang kurang/lebih setor dilaporkan NIHIL oleh perusahaan melalui Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Pasal 21. Pada tahun 2008, jumlah PPh Pasal 21 yang telah disetorkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan jumlah PPh Pasal 21 yang harus disetor. Sehingga pada tahun
2008 terdapat jumlah PPh Pasal 21 yang kurang disetor sebesar Rp. 497.329,-. Jumlah PPh Pasal 21 yang kurang disetor tersebut disetorkan pada tanggal 25 Maret dan dilaporkan melalui Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Pasal 21 pada tanggal 27 maret 2009. Karena kekurangan bayar telah disetor sebelum tanggal jatuh tempo pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, maka atas kekurangan bayar tersebut tidak dikenakan sanksi administrasi. E. E. 1. Hambatan atau Kendala Serta Upaya Untuk Mengatasinya Hambatan atau Kendala Tidak banyak hambatan atau kendala yang ditemui di perusahaan dalam melaksanakan penghitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21. Hambatan atau kendala hanya ditemui perusahaan pada saat melakukan penghitungan PPh Pasal 21, yaitu perusahaan mengalami kesulitan untuk memporoleh data
mengenai status tanggungan pegawai. Karena tiap tahun ada beberapa pegawai yang mengklaim bahwa tanggungan mereka bertambah, sedangkan data yang terdapat di perusahaan merupakan data yang diperoleh pada saat pertama kali pegawai tersebut bekerja.
132
Tidak banyaknya hambatan atau kendala yang ditemui perusahaan dalam melaksanakan penghitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 karena perusahaan selalu membina komunikasi yang baik dengan KPP (Kantor Pelayanan Pajak) setempat melalui konsultasi rutin dengan A/R (Account Sehingga ketika terjadi
E. 2.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi hambatan atau
kendala yang ada adalah dengan meminta data dari masing-masing pegawai dengan mencantumkan jumlah tanggungan masing - masing pegawai tersebut. Data akan diminta oleh perusahaan setiap satu tahun sekali yang dilakukan pada setiap akhir tahun. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada lagi klaim yang
menyatakan bahwa tanggungan dari pegawai bertambah pada saat tahun berjalan.
F.
Aspek-Aspek Penelitian Dari data-data yang telah diperoleh selama melaksanakan penelitian pada PT.
Angka Wijayasentosa tentang pelaksanaan penghitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21/26, maka aspek-aspek yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
133
1. Sistematika penghitungan dan pemotongan PPh Pasal 21/26 yang dilakukan oleh PT. Angka Wijayasentosa, apakah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Pelaksanaan penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21/26 oleh PT. Angka Wijayasentosa, apakah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 3. Adakah hambatan atau kendala dalam pelaksanaan penghitungan, pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21/26 di PT. Angka Wijayasentosa. 4. Hal apa yang dilakukan PT. Angka Wijayasentosa untuk mengatasi hambatan atau kendala dalam pelaksanaan penghitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21/26.