Disusun Oleh : ANTONI Nim : 2009050832 Semester : V Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen PEMASARAN S1 UNIVERSITAS PAMULANG Jln.Raya Siliwangi No 1 Pamulang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Dalam penyusunan makalah ini saya banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.saya tidak dapat berbuat banyak,kecuali banyak mengucapkan terimakasih dan doa,semoga amal kebaikannya mendapat imbalan pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa.Amin. Penulis sangat sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, dan jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk hal yang lebih baik.akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya,dan para pembaca pada umunya.Amin.
ii
BAB II
1.1. 1.2.
Data Kualitatif8. Analisis Data Sebelum Dilapangan9. Analisis Data Selama Dilapangan9 2.1. Analisis Model Miles Dan Huberman....9 2.2. Analisis Model Spradley.......................................................................9.
B. Data Display10 C. Conclusion Drawing/Verifivation.10 3.2. Model Spradley...10 A. Analisis Domaina..10 B. Analisis Taksonami...10 C. Analisis Komponensial.11 D. Analisis Tema Budaya.11
BAB III
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
INTERPRETASI DATA12
Tujuan Interpretasi Data12 Prosedur Interpretasi Data..12 Peranan Hubungan Kunci..13 Interogasi Terhadap Data...13 Interpretasi Data Dengan Metode Analisis Komparatif.13 4.1. Ketetapan Kenyataan13
4.5. Sistematika Penelitian Kualitatif.19 4.6. Penjelasan Ringkas Unsur Penelitian Kualitatif.20 4.7. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif..21 4.8. Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif..22-23 4.9. Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kualitatif.24-25 4.10. Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif...26 4.11. Realibitas Data Dalam Penelitian Kualitatif.27
BAB V TAMBAHAN.28
5.1. Metodologi Penelitian Bisnis..29 5.2. Penelitian,Definisi,Metode,Tujuan,Dan Paradigma...29 5.3. Metode Ilmiah29-31 5.4. Proses Berfikir31 5.5. Metodologi Penelitian Bisnis.31. 5.1. Deduksi31 5.2. Induksi.32 5.6. Paradigma Penelitian.33-34 5.3. Penelitian Kuantitatif..36 5.4. Klasifikasi Penelitian Kuantitatif36 5.5. Penelitian Dasar....37 5.6. Perbedaan Penelitian Dasar Dan Terapan...38 Keterangan Penelitian Dasar Penelitian Terapan38 5.7. Penelitian Kualitatif39
v
5.8. Metodologi Penelitian Bisnis..40 5.9. Klasifikasi Penelitian Kualitatif..40 5.10. Perbedaan Paradigma Kuantitatif Dan Kualitatif41-42
BAB VI KESIMPULAN.43
6.1. Daftar Pustaka.........44
vi
1.1DEFINISI PENELITIAN
Mengapa Perlu Mempelajari Penelitian? Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian.
Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusanyang ilmiah yaitu: (1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu. Manajer masa depan dituntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan manajer masa lalu. Untuk ini, penelitian akan memberikan kontribusi yang cukup besar. Penelitian bisnis merupakan satu diantara alat manajerial yang penting dalam proses pengambilan keputusan. Akhir-akhir ini, penelitian bisnis menjadi fondasi untuk meningkatkan laba perusahaan juga mendorong perusahaan tetap bertahan dalam menjalankan usahanya. Penelitian bisnis dapat mendukung efektifitas manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk mengurangi ketidak pastian dengan menyediakan informasi yang akurat untuk memperbaiki proses pembuatan keputusan itu.Para manajer merasa bahwa pengetahuan tentang metode-metode penelitian akan berguna dalam banyak hal. Bagi mahasiswa saat ini pentingnya mempelajari penelitian bukan hanya sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam metode ilmiah serta penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, mempelajari dan melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu pelatihan bagi mahasiswa tersebut dalam mengambil keputusan. Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa seseorang perlu memiliki keterampilan dalam bidang penelitian (Cooper & Emory,1995), di antaranya adalah: a. Seorang manajer sering memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil keputusan tertentu. Jika manajer tersebut memiliki keterbatasan kemampuan dan juga tidak mempunyai bawahan yang memiliki kemampuan untuk mencari informasi tersebut, maka manajer tersebut harus mencari sendiri dengan keterampilan yang terbatas atau tidak mencari informasi itu. b. Jika Anda sebagai karyawan baru, diminta oleh atasan Anda untuk melakukan suatu penelitian, hal ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kesan baik kepada atasan Anda.
1.3.Latar Belakang penelitian Pada beberapa tahun belakangan ini metode penelitian dapat dikatakan telah menjadi faktor utama dari kamajuan atau perkembangan sebuah perusahaan.dengan adanya metode penelitian yang baik akan dapat membantu perusahaan untuk dapat bertahan menghadapi para pesaing perusahaan dimasa yang sulit seperti sekarang ini.maka masing-masing perusahaan dituntut untuk untuk dapat lebih memahami atau mendayagunakan segala aspek penelitian guna untuk mengembangkan kemajuan suatu perusahaan secara efektif maupun secara efisien,produktivitas perusahaan yang rendah atau pun yang tidak dapat bersaing secara nasional maupun secara internasional merupakan masalah yang memerlukan penelitian guna untuk meningkatkan dan memajukan perusahaan tersebut. Tingkat produktivitas perusahaan yang menurun dapat terjadi karena kurangnya perusahaan melakukan penelitian terhadap perusahaan lain atau perusahaan pesaing, guna untuk meingkatkan kemajuan perusahaan,Untuk menanggulangi masalah tersebut diatas,maka perusahaan harus dapat mencari solusi yang baik guna untuk memajukan perusahaan yaitu dengan cara melakukan riset maupun penelitian terhadap parusahaan pesaing.dengan melakukan penelitian terhadap perusahaan pesaing maka perusahaan dapat menemukan permasalahan dari konflik yang sedang dihadapi oleh perisahaan. dengan melakukan sebuah penelitian yang rutin terhadap perusahaan sendiri maupun perusahaan pesaing maka perusahaan akan dapat mengembangkan perusahaan itu sendiri untuk dapat bersaing secara nasional maupun secara internasional,salah satu akibat dari kurangnya penelitian dari sebuah perusahaan adalah kemungkinan besar perusahaan akan mengalami kerugian jika tidak mampu bersaing secara nasional maupun secara internasional,bahkan bias dikatakan perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Metode penelitian yang baik yang dilakukan terhadap sebuah perusahaan akan membawa dampak yang positif,yaitu denagan melakukan penelitian kita akan mengetahui kekurangan yang terjadi pada perusahaan,dan dapat memperbaikinya serta dapat menghadapi perusahaan pesaing.Mengingat pentingnya metode penelitian terhadap sebuah perusahaan guna untuk perkembangan perusahaan itu sendiri,maka perusahaan itu sendiri harus rajin dan seringsering melakukan penelitian,baik terhadap perusahaan itu sendiri maupun terhadap perusahaan pesaing.
Dengan demikian,perusahaan dapat berjalan dan bersaing dengan baik,dan kelangsungan hidup perusahaan dapt terjamin dengan baik.
Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D (2009:3) mengemukakan bahwa setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu dipergunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan umum penelitian adalah untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan suatu persoalan atau pengetahuan dengan menggunakan prosedur-prosedur ilmiah. Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengantujuan peneliti. Sering dijumpai di beberapa tesis atau disertasi bahwa tujuanpenelitian adalah sebagai salah satu syarat lulus
5
pendidikan S1 maupun S2.Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuanpeneliti untuk mendapatkan gelar studinya yang disyaratkan untukmelakukan penelitian tersebut. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan di antaranya: a. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan (Buckley et al.). Dalam penelitian bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena umumnya tidak terkait secara langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis. b. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban (sekarang). dalam penelitian bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka pendek. Hasil penelitian lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah-masalah praktis yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pembuatan keputusan bisnis. c. Menangkap opportunity atau peluang. Misalnya suatu penelitian dengan isu peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja mereka. d. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada. Misalnya suatu penelitian dengan isu penggunaan ekuitas yang lebih besar dibandingkan hutang untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dan kreditur (menguji teori keagenan yang telah ada). e. Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru. Misalnya suatu penelitian dengan isu kepemilikan manajerial yang akan memperkuat hubungan antara peluang tumbuh perusahaan dengan kebijakan pendanaan perusahaan (untuk menemukan teori).
Menurut Prof. Dr. Sugiyono analisis data terdiri dari: a. Analisis Data Sebelum di lapangan. B.Analisis Data Selama diLapangan
2.5.Analisis Data Selama di Lapangan 2.1 Analisis Model Miles dan Huberman
a.Data Reduction (Reduksi Data) b.Data Display (Penyajian Data) C.Conclusion Drawing/VerificationConclusion Drawing/Verification
c. Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan awal dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berubah bila terdapat buktibukti baru. Namun, jika kesimpulan pada tahap baru, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan maka kesimpulan tersebut tersebut,kesimpulan yang kredibel.
3.2Model Spradley
a.Analisis Domaina. Analisis Domain yang ditujukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh,dari umum dari penelitian atau situasi sosial yang penelitian yang dipakai sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. b.Analisis Taksonomi Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Domain yang ada diurai secara lebih rinci untuk menggambarkan struktur. Hasil analisis bisa digambarkan dalam bentuk struktur dan juga dapat digambarkan dalam bentuk diagram.
10
A. Analisis Komponensial Analisis yang digunakan untuk mencari ciri yang spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Analisis ini dilakukan melalui elemen,observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang kontras.
a. Analisis Tema Budaya Analisis tema budaya adalah upaya yang mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada,(Sanapiah Faisal, 1990 Sanapiah Faisal, 1990)
Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi dan hasil analisis domain, taksonomi dan komponensial maka selanjutnya akan dapat disusun sebuah konstruksi bangunan dari situasi sosial yang sebelumnya masih remang remang--remang.
11
BAB III
Interpretasi Data Sulit memisahkan antara analisis data dengan interpretasi data.Analisis data berjalan secara terpadu dengan interpretasi data.
Interpretasi data dijabarkan dalam: a.Tujuan b.Prosedur c.Peranan Hubungan Kunci d.Peranan Interogasi Data e.Interpretasi Data dengan Metode Analisa Komparatif
12
a.Deskripsi Analitik Mengembangkan rancangan organisasional yang telah ada dan menemukan hubunganhubungan antar hubungan kategori--kategori dari situasi sosial.
b.Teori Substantif Hal ini merupakan tujuan terakhir dari interpretasi data kualitatif yaitu menemukan teori baru.
Analisis data berjalan secara terpadu dengan interpretasi data. Data ditafsirkan menjadi kategori yang berarti sudah menjad ibagian dari teori dan dilengkapi dengan hipotesis kerjanya yang nantinya diformulasikan baik secara deskriptif maupun proporsional.
Setelah kategori ditemukan dan kerangka umum dibuat maka akan diciptakan hubungan kunci yaitu: model, pola dangaris riwayat. Hubungan kunci ini berfungsi untuk menghaluskan hubungan dan menghubung--hubungkan suatu kategori dengan kategori lainnya.
14
.Fakta akan menjadi sumber munculnya kategori yang digunakan untuk mengilustrasikan konsep. Konsep harus merupakan abstraksi teoritis yang relevan dengan apa yang sedang terjadi dalam bidang yang sedang ditelaah.
4.2 Penetapan Konsep Analisa perbandingan juga berfungsi untuk menetapkan satuan kajian suatu kasus. Satuan--satuan yang bercirikan membentuk sebuah konsep.
Misalnya: sikap loyal karyawan terhadap perusahaan dapat dicari dengan jalan membandingkan sikap karyawan diperusahaan A dengan karyawan diperusahaan A
15
4.1 Pemerhatian
Terdapat dua jenis pemerhatian yaitu :
2 3
Pemerhatian tidak turut serta biasa digunakan dalam kajian kualitatif. Dalam pemerhatian tidak turut serta, pemerhati tidak terlibat secara langsung dalam situasi yang diperhatikan (Gay & Airasian, 2000). Selepas itu, penyelidik harus menentukan bentuk kutipan data yang sesuai digunakan untuk menjawab persoalan kajian.
16
Terdapat dua cara untuk mendapatkan data melalui kaedah pemerhatian yaitu pemerhatian berstruktur dan pemerhatian tidak berstruktur. Pemerhatian berstruktur selalunya menggunakan senarai semak pemerhatian manakala pemerhatian tidak berstruktur biasanya menggunakan catatan nota lapangan. Pemerhatian yang dilakukan menggunakan senarai semak lebih mudah untuk dianalisis dan memberi ruang kepada penyelidik untuk membuat pemerhatian tanpa bantuan penyelidik lain. Flanders (1976) telah mengemukan senarai semak berkaitan interaksi guru-murid dalam bilik darjah. Beliau menggunakan senarai semak FIAC. Manakala pemerhatian tidak berstruktur menggunakan catatan nota lapangan agak sukar untuk dijalankan tetapi masih boleh digunakan dengan bantuan rakan penyelidik lain atau merakam menggunakan video/ alat perakan audioSemasa pemerhatian ini, penyelidik akan mencatat beberapa perkara yang diperhatikan seperti masa dan tempat pemerhatian dijalankan, keadaan tempat pemerhatian, aktiviti yang dijalankan dan refleksi penyelidik (Mohd. Najib, 1999). Pemerhatian berstruktur dianalisis menggunakan frekuensi dan peratus melalui senarai semak yang disediakan. Adalah lebih mudah menganalisis pemerhatian menggunakan senarai semak jika dibandingkan apabila menggunakan pemerhatian tidak berstruktur. Selain itu, borang catatan pemerhatian juga boleh digunakan. Borang ini mencatat tingkah laku guru-pelajar mengikut sela masa yang ditetapkan (Chua, 2006). Pemerhatian tidak berstruktur menggunakan catatan nota lapangan yang akan dianalisis dengan
17
mempersembahkannya dalam bentuk naratif dengan cara memerihalkan semula apa yang terdapat pada catatan nota lapangan pemerhatian serta menyebut petikan perbualan gurupelajar semasa sesi pengajaran dan pembelajaran (Morrison, 1993). Selain itu, tema-tema juga boleh diperoleh dari catatan berkenaan. Catatan berkenaan juga boleh menerangkan keadaan bilik darjah semasa pemerhatiandijalankan.
3. temu bual terbuka seperti yang telah dinyatakan sebelum ini. Keluaran lepas juga telah menyatakan bahawa temu bual digunakan untuk memperoleh maklumat berkenaan fakta, kepercayaan, perasaan, kehendak mengikut keperluan persoalan kajian (Mohd Majid, 2000). Temu bual dianalisis melalui transkripsi temu bual. Data temu bual ditranskripsikan kemudian ditaip dan diberikan nombor di bahagian sebelah kiri dan ditinggalkan kosong di sebelah kanan untuk tujuan pengekodan data. Satu ayat dalam transkripsi disebut unit.
Unit yang telah dikodkan ditulis di ruang sebelah kanan kertas yang disediakan. Proses memberi kod terhadap unit-unit ayat ini akan memudahkan penyelidik mengenal pasti tema bagi setiap langkah dan memberi penerangan lanjut berkaitan tingkah laku berkenaan. Transkripsi dibaca dan tema-tema dikenal pasti kemudian dikodkan. Proses pengekodan dijalankan sehingga tamat satu transkripsi temu bual bagi seorang peserta kajian. Hasil analisis data temu bual boleh juga dipersembahkan dalam bentuk memerihalkan semula atau
18
menggunakan kekerapan tema yang diperoleh melalui transkripsi temu bual. Kesemua jenis temubual boleh dianalisis mengikut proses yang sama iaitu dengan menghasilkan tema-tema atau dipersembahkan dalam bentuk petikan percakapan peserta kajian.
4.4. Pengantar
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
19
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Batasan Istilah Unit Analisis Deskripsi Setting Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Keabsahan data Bab IV Hasil dan pembahasan Bab VI Kesimpulan dan saran Daftar pustaka Lampiran
4.6 Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacammacam dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di
dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengan cepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantu merumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
21
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian.
5. TemuanTemuan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang
diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan temuan penelitian. Hasil temuan memerlukan pembahasan lebih
lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.
pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. 3. Grounded theory Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. 4. Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. 5. Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
4.8 . Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
23
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif. 2. Observasi Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.
24
3. Dokumen Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. 4. Focus Group Discussion (FGD) Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut. 2.Fenomenologi Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan. b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data. c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan). d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi). f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut. g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis.
1. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu: a. Mengorganisir data b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
26
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari. d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisikondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut. e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa. 4. Etnografi Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu: a. Mengorganisir file. b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti. d. Menginterpretasi penemuan. e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian. 5. Studi kasus Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu: a. Mengorganisir informasi. b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. f. Menyajikan secara naratif.
data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu: 1. Kredibilitas Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data. 2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)
29
Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, Jika Anda memiliki keterampilan penelitian, maka Anda dapat menilai proposal yang diajukan oleh konsultan yang empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986: 17-18). Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah (Indriantoro & Supomo,1999: 16). Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari(Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995: 11).
dengan metode ilmiah dan metode naturalis (naturalistic approach). Penelitian yang menggunakan metode naturalis sejalan dengan grounded theory atau metode ini sering juga disebut dengan pendekatan kualitatif. Pembahasan mengenai perbedaan kedua pendekatan ini akan dibahas lebih lanjut dalam paradigma penelitian.Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu/pengetahuan ilmiah (Senn,1971:4-6). Epistemoligi (filsafat pengetahuan)merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat.Dengan demikian, metode ilmiah merupakan epistemologi ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk memperoleh kajian yang benar.Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif. karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian ilmiah melibatkan theoryconstruction dan theory verification. Kontruksi teori merupakan suatu proses untuk membentuk struktur dan kerangka teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya.Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.Meskipun tidak ada konsensus tentang urutan dalam metode ilmiah, metode ilmiah umumnya memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut (Davis & Cosenza, 1993: 37; Sekaran, 1992, 2003): Kritis dan analitis: mendorong suatu kepastian dan proses penelitian untuk mengidentifikasi dari bukti yang ada. Testabiity: penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan. Obyektif: hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya. Konseptual dan Teoretis: ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu struktur konsep dan teoretis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian. Empiris: metode ini pada prinsipnya berstandar pada realitas. Sistematis: mengandung arti suatu prosedur yang cermat. Suatu
31
Logis: merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan rasional diturunkan
penelitian dikatakan penelitian ilmiah yang baik jika memenuhi kriteria berikut (Sekaran, 1992, 2003); Indriantoro & Supomo, 1999: 14-15). Menyatakan tujuan secara jelas. Rigor (kokoh): penelitian ilmiah menunjukkan proses penelitian yang dilakukan secara hati-hati (prudent) dengan keakurasian yang tinggi. Basis teori dan rancangan penelitian yang baik akan menambah kekokohan dari penelitian ilmiah. Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang relevan. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoretis atau berdasarkan pengungkapan data. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi). Memilih data dengan presisi sehingga hasilnya dapat dipercaya. Tidak ada penelitian yang sempurna dan ketepatannya tergantung pada keyakinan peneliti yang dapat diterima umum. Kesalahan pengukuran data dapat menyebabkan ketepatan penelitian menurun. Desain penelitian harus dilakukan dengan baik sehingga hasil penelitian dapat dekat dengan kenyataannya (precision) dengan tingkat probabilitas keyakinan (confidence) yang tinggi. Menarik kesimpulan dilakukan secara obyektif. Hasil penelitian ilmiah akan memberikan hasil dan konklusi yang obyektif jika tidak dipengaruhi oleh faktor subyektif peneliti. Melaporkan hasilnya secara parsimony (simpel), yaitu penelitian ilmiah mempunyai kemudahan di dalam menjelaskan hasil penelitiannya. Temuan penelitian dapat digeneralisasi. Hasil penelitian ilmiah mampu untuk diuji ulang dengan hasil yang konsisten dengan waktu, obyek, dan situasi yang berbeda.
mengkomunikasikan pengertian itu dalam bahasa sehari-hari, atau dalam kasus-kasus khusus, dalam bentuk logis dan simbolis. Penyampaian pengertian itu melalui dua cara yaitu : 2.eksposisi atau argumentasi, Eksposisi terdiri dari pernyataan-pernyataan deskriptif yang sekadarnya saja dan mempunyai alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan kita untuk menjelaskan,mengartikan, membela, menantang, dan menjajaki pengertian yang disampaikan.Hasil penelitian harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Ada dua jenis bentuk argumen yang sangat penting dalam penelitian yaitu deduksi (deduction) dan induksi (induction).
(Premis 2). Erlina adalah dosen yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik (konklusi). Jika semua premis benar dan pengambilan kesimpulan tidak salah, maka proses deduksi dianggap valid. Konklusi hanya dapat diterima jika semua premisnya benar dan valid. Jika ada premisnya yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka deduksinya tidak dapat diterima. Dari contoh yang diberikan di atas, ternyata Erlina telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian tetapi dia bukan dosen, maka premisnya tidak benar dankonklusinya ditolak.
5.2 Induksi
Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process) dan metodenya disebut metode induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive research). Dengan demikian pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Proses induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis). Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan. Contoh: Teguh seorang manajer pemasaran PT Pertamina di Kota Medan. Hasil penjualan pelumas di Medan paling rendah di antara kota yang lain. Berdasarkan data ini kita dapat menarik kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa masalahnya adalah Rudi kurang aktif dalam melakukan promosi. Tapi kita dapat membuat kesimpulan yang lain (berbeda) atas dasar buktibukti lain, seperti:
34
Kemampuan menjual Teguh rendah sehingga efektivitas penjualan menurun. Daerah pemasaran Teguh tidak memiliki potensi pasar yang sama dengan daerah lain. Teguh kurang berbakat bekerja di bagian pemasaran produk pelumas. Pesaing di wilayahnya mampu memberi informasi tentang kelebihan produk mereka sehingga konsumen lebih memilih membeli produk pesaing.Semua hipotesis merupakan induksi berdasarkan bukti catatan penjualan Teguh . Dalam hal ini, peneliti perlu mencari bukti yang diyakini kebenarannya. Sebagian besar tugas peneliti adalah menentukan jenis bukti yang diperlukan dan mengukur bukti-bukti.
menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu obyek penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih baik digunakan. Hasil penelitian akan memberi kontribusi yang lebih besar jika peneliti dapat menggabungkan kedua paradigma atau pendekatan tersebut. Penggabungan paradigma tersebut dikenal istilah triangulation. Penggabungan kedua pendekatan ini diharapkan dapat memberi nilai tambah atau sinergi tersendiri karena pada hakikatnya kedua paradigma mempunyai keunggulan-keunggulan. Penggabungan kedua pendekatan diharapkan dapat meminimalkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dikedua paradigma.
36
Jenis penelitian yang termasuk dalam paradigma penelitian kuantitatif dibedakan berdasarkan tujuan penelitian dan karakteristik masalah. Tujuan Penelitian Klasifikasi Penelitian Kuantitatif Dasar Karakteristik Masalah Penelitian Terapan 1. Historis 2. Diskriptif 3. Studi Kasus &Lapangan 4. Korelasional 5. Kausal Komparatif 6. Eksperimen
37
Penelitian Terapan. Penelitian terapan berbeda dengan penelitian dasar, penelitian terapan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus atau untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus. Penggunaan metode ilmiah dalam penelitian terapan menjamin objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji ide kreatif bagi alternatif strategi bisnis. Penelitian terapan dibedakan atas: Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih baik. Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah.
5.6
Perbedaan Penelitian Dasar dan, Terapan Keterangan Penelitian Dasar Penelitian Terapan
Lingkungan Penelitian Akademik Pemerintahan atau Bisnis Inisiatif Penelitian, Peneliti Klien atau sponsor Biaya Penelitian Peneliti atau bantuan Klien melalui kontrak Jenis Penelitian Mandiri dan Kelompok Disiplin Ilmu Satu atau dua Multidisiplin Setting Penelitian Laborataorium/Lapangan, Keluwesan Lebih fleksibel Kurang fleksibel Sensitivitas Biaya, Sensitivitas biaya lebih rendah, Sensitivitas biaya lebih tinggi Jadwal Penelitian, Jadwal longgar Manfaat Penelitian Pengembangan ilmu Pemecahan masalah Sifat Penelitian Menjawab sedikit pertanyaan, Menjawab beberapa pertanyaan Jenis Pengujian Menguji signifikansi secara statistik Menguji signifikansi secara
39
praktik Berdasarkan karakteristik masalah, penelitian dapat dibedakan atas: Penelitian Historis, yaitu kegiatan penelitian, pemahaman, dan penjelasan kondisi yang telah lalu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab atau dampak dari kejadian yang telah lalu untuk menjelaskan fenomena yang terjadi sekarang atau untuk memprediksi kondisi masa yang akan datang. Penelitian Deskriptif, yaitu pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Penelitian Kasus dan Lapangan, merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu. Penelitian Korelasional, adalah penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi antar variabel dan membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel. Jika hubungan antar variabel cukup tinggi, kemungkinan sifat hubungannya merupakan sebab akibat (causaleffect). Penelitian Kausal-Komparatif, merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa sebab akibat antara 2 variabel atau lebih. Penelitian ini merupakan tipe penelitian ex post facto. Penelitian Eksperimen, merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah yang sama dengan penelitian kausal komparatif, tetapi dalam penelitian eksperimen peneliti melakukan manipulasi atau pengendalian (control) terhadap setidaknya satu variabel independen.
40
induksi yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif. Paradigma ini disebut juga dengan pendekatan konstruktifis, naturalistik atau interpretatif (constructivist, naturalistic or interpretative approach), atau perspektif post-modern. Dibawah ini memperlihatkan klasifikasi penelitian kualitatif.
42
grounded theory yang dikembangkan olehGlaser dan Straus (1969) yang percayabahwa cara terbaik untuk menjelaskandan membangun teori adalah denganmenemukannya dari data. Paradigma inimenganggap bahwa teori grounded didatanya.Pengujian teori dengan analisiskuantitatif dan statistik.Penyusunan teori dengan analisiskualitatif.Paradigma ini menggunakanpendekatan deduktif, yaitu prosespengambilan kesimpulan denganmenggunakan fakta atau data empirisuntuk menguji hipotesis yang telahdibangun dengan menggunakanstruktur teori. Dengan kata lain,deduksi adalah proses pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisisdata.Paradigma ini menggunakan pendekataninduksi, yaitu suatu pendekatan yangmengumpulkan data terlebih dahulu baruhipotesis dibuat jika diinginkan dankonklusi langsung diambil jika hipotesistidak digunakan. Dengan kata lain, pendekatan induksi adalah sebagai suatuproses mengambil kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkanpada satu atau lebih fakta atau buktibukti. Pendekatan ini dapat melakukansetting artifisial dengan metodeeksperimen yaitu memanipulasi beberapa variabel. Jika setting artifisialdigunakan dalam paradigma ini, maka dapat mengurangi validitas penelitian.Paradigma kualitatif menolak bentukterstruktur dari penelitian. Pendekatankualitatif juga menolak pengaturanpengaturan penelitian secara artifisial.Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menggunakan dan menjaga settingalamiah (natural) di mana fenomena atau perilaku yang akan diamati terjadi.Penelitian ini kurang terfokus tetapilebih luas, sehingga kurangmendalam.Pendekatan ini merupakan penelitian yanglebih terfokus dan mendalam. Penelitian ini biasanya menjelaskan danmemprediksi fenomena yang tampak, sehingga lebih mengarah ke verifikasiteori.Penelitian lebih mendetail ke hal-hal dibawah permukaan yang belum tampak,seperti misalnya penelitian tentang kultur.Lebih untuk menemukan teori baru.Dapat menggunakan data sekunder,sehingga hal ini mempermudah peneliti dalam memperoleh data.Data primer harus dikumpulkan sendirioleh peneliti yang biasanya melibatkanwaktu yang cukup lama (bulanan sampaidengan tahunan), peneliti harus terlibatlangsung sebagai pengobservasi ditempat kejadian untuk memperoleh data yang mereka perlukan.Eksternal validiti lebih tinggi karenadapat melibatkan permasalahan yang lebih luas, menggunakan waktu yanglebih panjang dan perusahaan yanglebih banyak sebagai obyek penelitiankarena tersedia di data sekunder.Eksternal validiti rendah karena hanya melibatkan satu permasalahaan di suatuorganisasi saja. Karena data primer
43
harus diobservasi sendiri danmembutuhkan banyak waktu untukmelibatkan banyak perusahaan.Sumber: Hartono, 2004
BAB VI Kesimpulan
Sebuah penelitian sangat penting dan berguna bagi segala aspek kehidupan maupun dalam segala aspek bidang,salah satu contohnya adalah dalam bidang pendidikan dan sebuah perusahaan.bidang pendidikan yang memerlukan penelitian guna untuk kemajuan dunia pendidikan.dan sebuah perusahaan yang harus melakukan penelitian guna untuk kemajuan perusahaah tersebut.begitu pula dengan kehidupan manusia yang perlu memerlukan penelitian guna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sehari-hari antar manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Penelitian bisa dikatakan tidak dapat terlepas dari sisi kehidupan manusia sehari-hari,oleh karena itu penelitian sangatlah diperlukan,dipelajari dan dikembangkan.baik itu berupa penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.guna untuk kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri dan segala bidang kehidupan yang dijalaninya.
44
Penelitian sangatlah berfugsi untuk menambah wawasan,dan dapat memberikan arti dari sebuh makna.
Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta. Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta. Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:California. Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang. Muhadjir, Noeng, dkk. 1998. Metodologi Penelitian Kebijakan Telaah Cross Disiplin. Yogyakarta: Rake Sarasin. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 12. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Ajar.Universitas Negeri semarang Rachman, Maman. 1993. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi. Semarang: Universitas Diponegoro. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
45
R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandunng: Alfabeta. Sukmadinata, Nana syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahab, Aziz. Memahami Arah dan Kecenderungan Penelitian pada program Pascasarjana Universitas Pendidikan. Makalah disampaikan pada Seminar Sehari Program Pascasarjana UPI, 13 Juni 2002.
46