Anda di halaman 1dari 5

Part-1

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENDAHULUAN Dalam rangka membahas letter of credit / documentary credit (lc) perlu terlebih dahulu dikemukakan masalah yang menjadi dasar timbulnya suatu L/C. Secara umum suatu L/C timbul karena adanya transaksi dagang atau jual beli dan transaksi jual beli dapat terjadi sebagai akibat kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli. Dalam hal pihak penjual dan pembeli saling berdekatan dan bertemu, serta object/barang dagangan berada pada tempat yang sama pada saat diperlukan, maka kesepakatan dimaksud dapat diselesaikan secara cepat dan sederhana. Dimana penjual menyerahkan barangnya kepada pembeli dan langsung meminta pembayaran/uangnya.
Dengan semakin berkembangnya transaksi dagang, dimana domisili antra penjual dan pembeli dapat semakin jauh letaknya yakni dimungkinkan antar kota, antar pulau bahkan antar negara. Dalam hal demikian maka untuk mengamankan hak-hak serta kewajiban baik penjual maupun pembeli terhadap suatu transaksi dagang yang telah mereka sepakati, umumnya dituangkan dalam beberapa bentuk kesepakatan, yaitu : Kontrak Jual Beli ( Sales Contract) Sales contract merupakan kesepakatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang mengikatkan dirinya kepada satu atau lebih orang lain. Sales contract dimaksud pada umumnya berisi hal-hal baik yang dikehendaki oleh penjual maupun pembeli dalam rangka transaksi jual beli antara lain : Jenis dan jumlah barang (description of goods) Harga satuan/nilai barang yang disetujui (currency code and total value) Cara pengangkutan barang dan syarat penyerahannya ( by sea transportation, by air transportation, road, rail or inland waterway transport and international commercial terms) Cara pembayaran ( open account, advance payment, on collection basis or letter of credit) Dokumen-dokumen yang diperlukan (financial documents, commercial documents and other documents)

Incoterms (international commercial terms) International Commercial Terms (Incoterms) merupakan suatu ungkapan yang singkat (short expression) yang menjelaskan batasan tanggungjawab seller/penjual kepada buyer/pembeli dalam hal pengiriman barang, biaya-biaya serta resiko. International Chamber of Commerce telah memberikan suatu penyeragaman bentukbentuk kondisi harga yang dikenal dengan Incoterms.

1|asepsupriatn4@ymail.com

Part-1

Incoterms yang digunakan saat ini adalah incoterms 2010 publikasi international chamber of commerce (ICC) o.715E yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2011. Untuk melaksanakan suatu transaksi perdagangan agar dapat berjalan dengan baik, pembeli dan penjual harus secara tegas menentukan letak tanggung jawab masing-masing berdasarkan suatu komersial kontrak sejak awal sampai berakhirnya transaksi. Konsekuensinya, berkaitan dengan pengangkutan suatu jual/beli barang berdasarkan kontrak-kontrak komersial, penjual dan pembeli harus mengetahui pihak mana yang bertanggungjawab untuk melakukan pembayaran ongkos pengangkutan barang, biaya-biaya bongkar/muat barang, pajak-pajak dalam rangka import/export dan biaya-biaya lain yang terkait dengan komersial kontrak tersebut. Mereka juga akan membutuhkan indikasi yang jelas sampai dimana pertanggungjawaban mereka akan berakhir. MEKANISME DAN METODE PEMBAYARAN Berdasarkan suatu kesepakatan pembelian barang dari seller, buyer melakukan pembayaran terhadap penyerahan barang atau jasa lainnya sebagaimana telah disetujui dalam kontrak jual/beli (sales contract). Pembayaran ini merupakan bagian dari kewajiban yang terdapat di dalam sales contract itu sendiri. Dalam hal perintah melaksanakan pembayaran kepada seller, pihak buyer biasanya telah melakukan suatu kesepakatan terpisah dengan pihak bank, dan dalam hal ini terdapat beberapa metode pembayaran melalui pelayanan perbankan yang dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran suatu kegiatan penjualan ekspor, seperti : Cash in advance/advance payment Dalam pelaksanaanya buyer membayar terlebih dahulu harga barang kepada seller, baik sebagian maupun seluruh nilai sebelum barang yang bersangkutan dikirim oleh seller. Dalam pembayaran ini resiko berada dipihak buyer, bila ternyata pihak seller tidak melakukan pengiriman barangnya. Open Account Ketika hubungan bisnis dengan pola ini dapat dilakukan secara kondusif, diman seller mengirim barang kepada pihak buyer dan pada waktu yang sama, seller mengirim invoice (bersama dengan dokumen terkait lainnya) untuk menagih pembayaran kepada pihak buyer pada tanggal yang telah diperjanjikan atau pada akhir periode yang telah ditentukan. Perdagangan melalui pola open account biasanya dipergunakan dalam situasi kedua pihak telah saling mengenal secara baik dan telah memiliki hubungan bisnis jangka panjang. Contohnya, antara seller dan buyer antara negara indonesia dan amerika selalu berada dalam situasi kondusif. Documentary Collection Dilaksanakan oleh Bank untuk melindungi pemilik dokumen (penjual) atas barang miliknya (title-documents) dan menghindarkan pembeli mendapatkan barang tanpa

2|asepsupriatn4@ymail.com

Part-1

melakukan pembayaran/akseptasi dan semacamnya, melindungi pembeli atas pembayaran tanpa mendapatkan dokumen pemilikan(title-documents). Transaksi melalui inkaso (documentary collection), penjual (seller) mengapalkan barang kepada pihak pembeli (buyer) ke negara pembeli. Pada waktu yang sama, penjual menyampaikan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengapalan barang tersebut diatas ke bank penjual (sellers bank). Contoh dokumen pada umumnya adalah bills of lading, commercial invoice, cargo insurance documents dan certificate of origin. Sellers bank akan mengirim dokumen-dokumen tersebut ke bank koresponden di negara pembeli, yang juga mungkin merupakan bank pembeli (buyers bank), untuk dilakukan proses dokumen sesuai dengan instruksi-instruksi dari penjual yang tertera di dalam collection instructions. Letter of Credit / Documentary Credit L/C merupakan jaminan yang pasti dari issuing bank untuk membayar kepada pihak penerima/beneficiary bila telah menyampaikan/mengajukan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan L/C, peraturan UCP600 dan standard praktek perbankan internasional (complying presentation). Apabila domisili antara pihak penjual dan pembeli berbeda, maka akan timbul suatu kesulitan atau resiko bagi kedua pihak yang melakukan transaksi. Resiko dimaksud antara lain adalah : Bagi Penjual : Tidak mengenal secara dekat pihak pembeli, termasuk kemampuan melakukan kewajiban untuk membayar barang yang dipesannya. Bagi Pembeli : Tidak mengenal secara dekat pihak penjual, sehingga dapat diragukan mengenai kemampuan untuk menyerahkan barang sesuai yang dipesannya. Dalam keadaan demikian jelas perlu adanya bantuan dari pihak ketiga baik untuk menyerahkan barang dari penjual maupun menyerahkan uang dari pembeli sebagai pembayaran barang yang dipesannya. Dengan adanya pihak ketiga diantara penjual dan pembeli jelas dalam pelaksanaan transaksinya akan menimbulkan resiko baik bagi penjual maupun pembeli. Untuk menghindari resiko dimaksud penjual akan memanfaatkan jasa dari pihak pengangkut barang (shipping company) untuk diserahkan kepada pembeli, sedangkan pembeli agar terhindar dari resiko atas uang yang dibayarkan kepada penjual akan memanfaatkan jasa lembaga keuangan/bank. Dalam keadaan demikian perlu adaanya sarana yang dapat menyatukan perbedaan fungsi dari pihak-pihak ketiga yang akan dimanfaatkan baik oleh penjual ataupun pembeli. Berdasarkan perkembangan dunia perdagangan akhirnya ditemukan sarana penunjang untuk menyatukan perbedaan fungsi pihak ketiga dalam transaksi jual beli yakni documentary credit / letter of credit yang diterbitkan oleh suatu bank, sebagai kelanjutan dari kesepakatan antara penjual dan pembeli (sales-contract).

3|asepsupriatn4@ymail.com

Part-1

Arti secara umum suatu letter of credit adalah pernyataan untuk melakukan pembayaran kepada penjual, sepanjang yang bersangkutan dapat menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan. Sedangkan pemahaman yang dimaksud dengan Letter of Credit menurut UCP 600 article 2, adalah : credit means any arangement, however named or described, that is irrevocable and thereby constitutes a definite undertaking of the issuing bank to honour a complying presentation Kredit berarti setiap janji, bagaimanapun dinamakan atau diuraikan, yang bersifat irrevocable dan karenanya merupakan janji pasti dari issuing bank untuk membayar presentasi yang sesuai. complying presentation means a presentation that is in accordance with the terms and conditions of the credit, the applicable provisions of these rules and international standard banking practice. Complaying presentation berarti presentasi yang sesuai dengan syarat dan kondisi credit, ketentuan-ketentuan UCP yang berlaku dan praktik perbankan standar internasional. STANDBY LETTER OF CREDIT Suatu janji tertulis apapun namanya atau maksudnya yang merupakan jaminan dari Bank yang bersifat irrevocable yang diterbitkan atas permintaan applicant untuk membayar kepada pihak ketiga atau beneficiary terhadap kemungkinan terjadinya wanprestasi dari applicant, berbeda dengan commercial L/C yang memang untuk direalisir, fungsi standby L/C pada umumnya hanya untuk berjaga-jaga (standby), namun demikian standby letter of credit (sblc) dapat juga dipergunakan sebagai alat penjaminan untuk berbagai macam bentuk transaksi yang bersifat komersial dan financial. Aturan main SBLC sangat beda, walaupun ia diproses menyerupai seluruh elemen-elemen commercial L/C yang mengacu pada ketentuan UCP, ia lebih cenderung dipergunakan sebagai suatu performance guarantee, sebagai contoh hal yang berkaitan dengan pelaksanaan construction contracts atau pelaksanaan penjualan jangka panjang. Namun ada kemungkinan SBLC dipergunakan untuk maksud-maksud lainnya, seperti bentuk suatu guarantee, sebagai contoh, suatu induk perusahaan memberikan jaminan kredit untuk cabang-cabangnya. Standby letter of credit bersifat irrevocable, independen, berdokumen, dan bersifat mengikat ketika diterbitkan. Prinsip-prinsip umum standby letter of credit tersebut tercermin di dalam ISP 98, Pasal 1.06 berikut ini :

4|asepsupriatn4@ymail.com

Part-1

General Principles 1.06 Nature Of Standbys a. A standby is an irrevocable, independent, documentary, and binding undertaking when issued and need not to state. b. Because a standby is irrevocable, an issuers obligation under a standby cannot be amended or cancelled by the issuer except as provided in the standby or as consentred to by the person against whom thbe amendment or cancellation is asserted. c. Because a standby is independent, the enforce ability of an issuers obligations under a standby does not depend on; - the issuers right or ability to obtain reimbursement from applicant - the beneficiarys right to obtain payment from applicant - a reference in the standy to any reimbursement agreement or underlying transaction or - the issuers knowledge of performance or breach of any reimbursement agreement or underlying transactiion d. Because a standby or amendment is binding when issued, it is enforceable againts an issuer whether or not applicant authorised its issuance, the issuer received a fee, or the beneficiary received or relied on the standby or the amendment. UNIFORM RULES FOR BANK TO BANK REIMBURSEMENT UNDER DOCUMENTARY CREDIT Sejalan dengan pertumbuhan pada sektor perdagangan internasional, nomor-nomor referensi atau code-code serta jangkauan operasi bank-bank internasional juga semakin berkembang. Sebagai konsekuensinya, jenis mata uang yang dipergunakan dalam pembayaran internasional juga semakin bertambah. Hasil dari pengembangan dari bankbank internasional adalah dilakukannya hubungan korespondensi antar bank selaku bank ketiga untuk melaksanakan pembayaran sejumlah nilai uang sesuai jadwal yang ditetapkan dalam LC. Sampai pada suatu saat, issuing bank menerapkan adanya negotiating dan confirming bank untuk memperoleh reimbursement pada suatu pembayaran yang dilaksanakan melalui : Pendebetan rekening issuing bank pada confirming atau negotiating bank atau Pengkreditan rekening confirming atau negotiating bank pada issuing bank atau Melakukan penagihan ke issuing bank

5|asepsupriatn4@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai