Anda di halaman 1dari 9

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

BAB I PEDAHAULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk lembaga keuangan non bank yang tengah berkembang di Indonesia saat ini adalah Reksa Dana. Reksa Dana diluar negeri dikenal dengan istilah unit trust atau mutual fund. Reksa Dana adalah sebuah wadah dimana masyarakat dapat menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya. (manager investasi) dana itu diinvestasikan ke portofolio efek. Reksa Dana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Reksa Dana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaanperusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Disisi lain, Reksa Dana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material. Namun bagi umat islam Reksa Dana merupakan hal yang perlu diteliti, karena masih mengandung hal-hal yang tidak sejalan dengan ajaran islam. Misalnya investasi Reksa Dana pada produk-produk yang diharamkan oleh islam, seperti minuman keras, judi, phornografi, dan jasa keuangan non syariah. Disamping itu mekanisme transaksi antar investor dengan Reksa Dana, dan antara Reksa Dana dengan emiten (pemilik perusahaan) harus diklarifikasi menurut hukum islam B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Reksa Dana Syariah? 2. Apa saja jenis-jenis Reksa Dana? 3. Bagaimana bentuk hukum Reksa Dana Syariah? 4. Bagaimana mekanisme Reksa Dana Syariah?

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Reksa Dana Syariah Dilihat dari asal kosa katanya, Reksa Dana terdiri dari dua kosa kata, yaitu reksa yang berarti jaga atau pelihara dan kata dana yang berarti (kumpulan) uang. Dengan demikian, Reksa Dana bisa diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk suatu kepentingan. Sedangkan menurut UUPM No.8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sebenarnya panduan bagi masyarkat muslim untuk berinvestasi pada produk ini sudah diberikan melalui fatwa DSN-MUI No.20 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah. 1. Sejarah berdirinya Reksadana Syariah Di Indonesia reksadana muncul pada tahun 1977 seiring dengan aktifnya pasar modal, yang kemudian dilegitimasi lagi dengan lahirnya UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Setelah itu, investasi reksadana semakin hari semakin meningkat dan tumbuh subur, terutama sejak tahun 1996 di mana pada tahun tersebut oleh Bapepam dicanangkan sebagai tahun reksadana di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan itu, sebagaian masyarakat muslim Indonesia memandang bahwa di dalam mekanisme reksadana masih ditemukan unsurunsur yang bertentangan dengan syariat Islam, terutama unsure riba an gharar. Untuk mengantisipasi unsu-unsur tersebut dengan tetap umat Islam bias menginventasikan dana melalui reksadana yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah, yang kemudian menjelma menjadi reksadana syariah. 2. Tujuan berdirinya Reksadana Syariah Tujuan berdirinya Reksadana Syariah ini sebenarnya lebih didasari kepada permintaan pasar (masyarakat) untuk mengadakan investasi yang bergerak di pasar modal dalam Lembaga keuangan non Bank. Dimana kita tahu selama ini produk investasi di indonesia banyak yang dikeluarkan oleh perbankan, serta

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

untuk menyediakan beragam Instrumen Syariah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia . B. Jenis-jenis Reksa Dana Syariah Reksa Dana Syariah mempunyai tiga jenis, yaitu: 1) Reksa Dana Batasa Syariah, yaitu Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang bersifat terbuka berdasarkan UUMPN No.8 tahun 1995. Tujuan investasi Reksa Dana sesuai dengan kontrak investasi kolektif adalah mempertahankan nilai modal dan mendapatkan tingkat keuntungan yang optimal dalam jangka panjang kepada pemodal yang hendak mengikuti syariat islam dengan hasil investasi bersih dari riba dan gharar. Batasa Syariah akan menginventasikan dananya pada efek bersifat hutang dan intstrumen pasar uang yang mengikuti syariat islam, serta efek bersifat ekuitas dengan persentase tertentu dari nilai aktiva bersih sebagai berikut: a. Sebesar 70%-100% dalam bentuk efek bersifat hutang b. Sebesar 0%-30% dalam instrumen pasar yang mengikuti syariat islam. 2) Reksa Dana PNM Syariah, yaitu Reksa Dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) berdasarkan UUMPN No.8 tahun 1995. PNM Syariah merupakan Reksa Dana campuran yang bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal pada jangka panjang dengan melakukan investasi pada efek ekuitas, hutang dan instrumen pasar uang dan perusahaan yang sesuai syariat islam. Komposisi investasi yang direncanakan adalah minimal 30% hingga 70% dalam saham, dan minimal 30% hingga 70% dalam efek-efek hutang dan instrumen pasar yang sesuai syariat islam. 3) Danareksa Syariah Berimbang, yaitu Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) yang dituangkan dalam Akta No.31 tanggal 15 November 2000. Danareksa Syariah Berimbang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan nilai investasi yang optimal pada jangka panjang dan memperoleh pendapatan yang berkelanjutan. Tolak ukur kinerja Danareksa Syariah Berimbang adalah

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

pendapatan rata-rata antara tingkat pendapatan SWBI dan pertumbuhan Jakarta Islamic Index (50%) C. Bentuk Hukum Reksa Dana Syariah Reksadana menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 dapat didirikan dalam dua bentuk,yaitu: a) Badan Hukum Perseroan (PT) Reksa dana perseroan (PT) merupakan badan hukum tersendiri yang didirikan untuk melakukan kegiatan reksadana. Sebagaimana halnya suatu badan hukum PT, maka reksadana yang berbentuk perseroan memiliki suatu anggaran dasar, pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan sendiri dan kewajiban. Ciri-ciri reksa dana PT antara lain: 1) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT) 2) Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara Direksi Perusahaan dengan Menajer Investasi yang di tunjuk. 3) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian. b) Kontrak Investasi Kolektif Reksadana KIK pada prinsipnya bukanlah badan hukum. Reksadana melakukan kegiatannya berdasakan kontrak yang di buat oleh manajer investasi dan bank kustodian. Investor secara kolektif mempercayakan dananya kepada manajer investasi untuk di kelola. Dana yang terhimpun tersebut di simpan dan di administrasikan pada bank kustodian. Selanjutnya secara bersama-sama dikelola oleh manejer investasi dalam bentuk portofolio adalah miliki investor secara bersama-sama dan proporsional. Ciri-ciri reksadana KIK, antara lain: 1) Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif (KIK). 2) Pengelolaan reksadana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

3) Penyimpanan kekayaan invesatasi kolektif dilaksanakan oleh bank kustodian berdasarkan kontrak.

D. Ciri-ciri dan Mekanisme Reksa Dana Syariah Ciri-Ciri Operasional Reksadana Syariah : a) Mempunyai Dewan Syariah yang bertugas memberikan arahan kegiatan Manajer Investasi (MI) agar senantiasa sesuai dengan syariah Islam. b) Hubungan antara investor dari perusahaan didasarkan pada sistemmudharabah, di mana satu pihak menyediakan 100% modal (investor), sedangkan satu pihak lagi sebagai pengelola (manajer investasi). c) Kegiatan usaha atau investasinya diarahkan pada hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Mekanisme Operasional Reksadana Syariah: Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dan reksadana syariah adalah terletak tada proses screening dalam mengkonstruksi portofolio. Filterisasi menurut prinsip syariah adalah mengeluarkan saham-saham yang memiliki aktifitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok dan lain sebagainya. Di samping itu, proses filterisasi juga dilakukan dengan cara membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan membersihkannya dengan cara charity. Dalam mekanisme kerja yang terjadi di reksadana ada tiga pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan, yaitu: 1. Manajer investasi sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini bertanggungjawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor,. Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa: a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk devisi tersendiri atau PT yang khusus menangani reksa dana. b) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan manajemen investasi (PMI) atau investment manajemen company. 2. Bank kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bank yang bertindak sebagai penyimpan kekayaan (safe keeper) serta administrator reksadana. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor bukan merupakan bagian kekayaan manajer investasi maupun bank kustodian, tetapi milik para investor yang disimpan atas nama reksadana dari bank kustodian. Baik manajer investasi maupun bank kustodian yang akan melakukan kegiatan ini terlabih dahulu harus mendapat ijin dari Bapepam. 3. Pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter) maupun di pasar uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh Bapepam. Prosedur Pembelian Sebelum membeli reksadana, pastikan untuk membaca Prospektus, yaitu buku yang berisi informasi mengenai segala hal tentang produk reksadana yang akan dibeli. Latar belakang reksadana, manajer investasi, potensi keuntungan, risiko investasi, dan gambaran portfolio investasi reksadana tersebut ada dalam Prospektus. Pembelian dapat dilakukan langsung ke perusahaan manajer investasi atau melalui agen penjual (bank) dengan mengisi form pembukaan rekening reksadana (untuk pembelian pertama saja), form pembelian unit penyertaan, dan fotokopi identitas. Setorkan dananya ke rekening reksadana (pastikan bahwa rekeningnya adalah rekening reksadana di bank kustodian yang ditunjuk). Proses transaksi memakan waktu 4-7 hari bursa dan akan dikonfirmasi dalam bentuk tertulis yang berisi informasi nominal rupiah yang diinvestasikan, harga unit penyertaan pada saat

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

pembelian, dan berapa unit penyertaan yang dibeli. Secara periodik, investor juga akan menerima laporan perkembangan rekening reksadananya. Pembelian berikutnya dapat dilakukan kapan saja dengan menyetor dana dan mengisi form pembelian. Beberapa bank dan manejer investasi sudah melakukan kerjasama yang memungkinkan transaksi dapat dilakukan secara elektronik (atm, internet banking). Prosedur Penjualan Untuk menjualnya, cukup dengan mengisi formulir penjualan dan menyampaikannya pada perusahaan manajer investasi (atau melalui agen penjualnya). Penjualan bisa dilakukan kapan saja, dan membutuhkan proses 4-7 hari bursa untuk mencairkan dananya. Dana penjualan akan ditransfer langsung ke rekening bank yang sudah kita tentukan.

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

BAB III PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah di sampaikan di atas maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. 2. Jenis-jenis Reksa Dana Syariah ada tiga yaitu, a. Reksa Dana Batasa Syariah b. Reksa Dana PNM Syariah c. Dana Reksa Syariah Berimbang 3. Bentuk Hukum Reksa Dana Syariah ada dua yaitu: a. Badan Hukum Perseroan (PT) b. Kontrak Investasi Kolektif 4. Prosedur/ketentuan dan mekanisme Reksa Dana sudah diatur dalam UUPM No.8 tahun 1995 dan fatwa DSN No.20

Lembaga Keuangan syariah Lainnya

DAFTAR PUSTAKA Muhammad, 1997 Reksa Dana Syariah, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta 2003 Martono. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Yogyakarta: Ekonisia http://pustakabakul.blogspot.com/2012/07/reksadana-syariah.html

Anda mungkin juga menyukai