Anda di halaman 1dari 7

BAB I SEJARAH MIKROBIOLOGI

Agnescia Clarissa Sera, S.Gz


Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros (kecil), bios (hidup) dan logos (ilmu) sehingga dapat dikatakan bahwa mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm). Makhluk hidup ini tidak dapat dilihat dengan mata biasa melainkan harus menggunakan suatu peralatan khusus, dalam hal ini mikroskop. Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin ilmu, yaitu bakteriologi, virology, imunologi, mikologi, dan parasitologi. Ilmu ini terus berkembang tanpa henti karena mikroorganisme sebagai makhluk hidup mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru.

A. Teori Abiogenesis
Adalah seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) yang mencetuskan teori abiogenesis. Ia berpendapat bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio

spontanea). Sebagai contoh, cacing tercipta dari tanah dan


ikan dari lumpur. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad hingga pertengahan abad ke-17.

Figure 1 Aristoteles

B. Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi (1626-1697), Lazzaro Spallanzani (1729-1799) dan Fransis Louis Pasteur (1822-1895). Francesco Redi adalah orang pertama yang membantah teori abiogenesis dengan melakukan percobaan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam tiga labu dan diberi perlakuan yang berbeda. Labu pertama dibiarkan terbuka, labu kedua ditutup dengan kain kasa dan labu ketiga ditutup rapat.

1|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

Ketiga labu ini kemudian didiamkan beberapa hari dan setelah diamati, daging pada labu pertama busuk dan terdapat banyak belatung, daging pada labu kedua busuk dan terdapat sedikit belatung, sedangkan daging pada labu kedua tidak busuk dan tidak terdapat belatung. Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ketiga tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat, ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Hal ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada desain percobaannya.
Figure 2 Francesco Redi

Figure 3 Eksperimen Redi

Lazzaro Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi ia menggunakan bahan kaldu dan menggunakan dua jenis perlakuan. Perlakuan pertama kaldu dimasukkan ke dalam labu, kemudian labu dipanaskan dan dibiarkan terbuka. Perlakuan kedua, kaldu dimasukkan ke dalam labu, lalu labu ditutup dengan gabus yang disegel lilin, kemudian dipanaskan. Setelah dingin, kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya yaitu pada labu
Figure 4 Lazzaro Spallanzani

2|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

pertama, kaldu berubah busuk dan keruh karena banyak mengandung mikroba sedangkan labu kedua tetap jernih dan tidak mengandung mikroba. Menurut Spallanzani, mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari mikroba yang berada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan desain percobaan Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).

Figure 5 Eksperimen Spallanzani

C. Beberapa Ilmuwan yang Berperan dalam Perkembangan Mikrobiologi


1. Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723)
Anthony van Leeuwenhoek sebenarnya bukanlah seorang ilmuwan, namun ia adalah seorang wine terster di kota Delf, Belanda, yang memiliki hobby mengamati bendabenda di sekitarnya dengan sebuah mikroskop sederhana. Air hujan, air ludah, air sungai hingga feses biasa ia amati untuk melihat benda-benda kecil bergerak di dalamnya. Ia menyebut benda-benda kecil tersebut animalcule.

Figure 6 Anthony van Leeuwenhoek

3|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

Ia melakukan berbagai eksperimen dengan pencatatan yang cukup akurat sehingga karena keingintahuannya ia pun mendesain mikroskopnya sendiri dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya 300 kali. Hasil pengamatannya kemudian dikirimkan ke British Royal Society, suatu lembaga ilmiah terkemuka di zaman itu. Dalam suratnya, ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil, yang saat ini telah dikenal sebagai protozoa. Setelah itu, ia pun menulis beberapa surat dan melaporkan
Figure 7 Mikroskop Anthony van Leeuwenhoek

di

lempengan

perak

sehingga

mikroskop tersebut dapat memperbesar objek 200-

hasil pengamatannya, salah satunya mengenai bakteri yang berbentuk batang, kokus, dan spiral.

Hasil penemuannya tentang animalcules ini kemudian menjadi perdebatan mengenai asal animalcules tersebut. Berdasarkan temuan Anthony, sekelompok pihak menyetujui bahwa animalcules berasal dari animalcules sebelumnya seperti organism tingkat tinggi (teori biogenesis), namun pihak lain bersikeras menyatakan bahwa animalcules tersebut berasal dari proses benda mati (teori abiogenesis /generatio spontanea). Mikrobiologi tidak berkembang hingga perdebatan tersebut diselesaikan 100 tahun kemudian melalui berbagai penelitian sederhana yang dilakukan oleh ilmuwan lain yang akhirnya mematahkan teori abiogenesis dan mendukung teori biogenesis.

2. Fransis Louis Pasteur (1822-1895)


Pasteur adalah seorang ahli kimia yang tertarik di bidang mikrobiologi. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu dalam suatu labu dengan tujuan mematikan jasadjasad renik yang terdapat di dalamnya. Ternyata setelah beberapa lama didiamkan, kaldu tersebut menjadi keruh. Kemudian ia melakukan percobaan kedua yang sama dengan percobaan sebelumnya hanya saja kali ini ia menggunakan labu dengan pipa leher angsa berbentuk U. Udara dapat dengan bebas melewati leher angsa tersebut, namun kaldu tetap jernih. Hal ini terjadi karena mikroba dalam udara mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak mencapai kaldu. Ia menyimpulkan semakin bersih udara, semakin sedikit kontaminasi yang terjadi akibat mikroorganisme yang terkandung dalam udara tersebut.

4|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

Figure 9 Fransis Louis Pasteur

Figure 8 Pasteur dan labunya

Pasteur

berpendapat

bahwa

mikroba-mikroba

dalam

udara

inilah

yang

menyebabkan pembusukan sampah, makanan dan minuman. Ia mengatakan bahwa mikroba tersebut mungkin membahayakan manusia. Kebenaran teori Pasteur ini dibuktikan oleh seorang ahli bedah berdama Lister yang melakukan tindakan aseptic saat pembedahan. Lister menggunakan desinfektan yang dapat mematikan mikroba di udara, sehingga angka kematian karena infeksi sesudah operasi pun menurun. Selanjutnya Pasteur memfokuskan penelitiannya terhadap fermentasi anggur. Salah satu alasan Pasteur menentang teori generatio spontanea adalah karena keyakinannya bahwa produk fermentasi anggur berasal dari mikroorganisme tertentu. Ia pun memulai penelitiannya dengan membedakan antara anggur yang baik dan anggur yang kurang baik. Ia menemukan bahwa terdapat perbedaan mikroorganisme dalam kedua jenis anggur tersebut. Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan anggur dengan kualitas bagus. Ia memanaskan sari buah anggur untuk mematikan mikroba di dalamnya. Setelah dingin, ke dalam sari buah tersebut diinokulasi dengan anggur yang berkualitas baik yang mengandung mikroorganisme yang diinginkan. Hasilnya menunjukkan bahwa anggur hasil inokulasi tersebut memiliki kualitas yang baik dan tidak mengalami perubahan aroma selama disimpan jika sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu selama beberapa menit pada suhu 5060 C. Proses pemanasan ini dikenal dengan pasteurisasi yang kemudian digunakan secara luas di bidang industri makanan.

5|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

Setelah sukses dengan fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti penyakit ulat sutra yang merugikan industri di Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk membuktikan bahwa mikroorganisme yang disebut dengan protozoa dapat menyebabkan penyakit. Pasteur juga menunjukkan kepada petani ulat sutera bagaimana cara menghilangkan penyakit dengan cara memilih ulat sutera yang bebas penyakit untuk diternakkan.

3. Robert Koch (1843-1910)


Sezaman dengan Pasteur, seorang dokter Jerman, Robert Koch melakukan penelitian terhadap kuman anthrax yang menyerang ternak sapi dan domba di Eropa. Koch menemukan bakteri anthrax dalam darah ternak yang mati. Dalam penelitiannya, ia berhasil tersebut membuktikan bahwa bakteri tersebut dalam bentuk biakan murni kemudian penyebab anthrax dengan cara memisahkan bakteri menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat. Selanjutnya tikus menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus
Figure 10 Robert Koch

menunjukkan kesamaan bakteri yang berasal dari

domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah meneliti selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Setelah mengetahui bahwa spora yang dihasilkan bakteri dapat bertahan hidup selama berbulanbulan di daerah peternakan, ia menyarankan agar ternak sakit segera dibunuh, dibakar atau dikubur dalam-dalam. Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu: 1. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang ditimbulkan 2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di laboratorium 3. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada hewan yang sesuai dapat menimbulkan penyakit 4. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah terinfeksi tersebut

6|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus, adanya bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari satu mikroorganisme merupakan dampak dari postulat Koch. Sebagai contoh, pada tahun 1892, Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak tersebut disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter tersebut diketahui dapat menyaring bakteri. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Contoh lain, yaitu ditemukannya Yellow fever yang merupakan penyakit pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh virus. Pada tahun 1900, seorang ahli bedah bernama Walter Reed (1851-1902) menggunakan manusia sebagai volunteer untuk membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh nyamuk tertentu lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara penting untuk mencegah penyakit tersebut adalah menguras air tergenang yang digunakan nyamuk untuk tempat berkembang biak.

D. Kegunaan Mikrobiologi dalam Berbagai Aspek Kehidupan


Perkembangan mikrobiologi saat ini tentu saja memberi dampak yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Beberapa contoh yang dapat kita lihat, antara lain 1. Pembuatan produk makanan fermentasi yang memanfaatkan mikroorganisme, contoh anggur, tempe, yoghurt, tape, nata. 2. Pengembangan obat-obatan antibiotic dan vaksin untuk mencegah berbagai macam penyakit, seperti vaksin anthrax, vaksin rabies, antibiotic kemoterapi. 3. Pengembangan insulin dari hasil rekayasa bakteri. 4. Pembersihan cemaran minyak alam di laut dengan menggunakan mikroorganisme tertentu.

Daftar Pustaka
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher. Minasari dan Lista Unita Rasyid. ___. Mikrobiologi Umum. Universitas Sumatera Utara. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CC0QFjA C&url=http%3A%2F%2Fusupress.usu.ac.id%2Ffiles%2FMikrobiologi%2520Umum_Final_Minasar i%2520%26%2520Lista%2520Unita%2520Rasyid_bab%25201.pdf&ei=TRJjUO1G4_trQeA94GwAw&usg=AFQjCNHQF59BdsOvV_xxmYZgryZXOjDuvA. diakses tanggal 26 September 2012 pukul 19.05 WIB.

7|Page
Materi Ajar Mikrobiologi Agnescia Clarissa Sera, S.Gz

Anda mungkin juga menyukai