Anda di halaman 1dari 175

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR


SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
DI MAN 3 MALANG
SKRIPSI
Oleh: ROISATUL
ISLAMIYAH
06110192
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
JULI, 2010
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
DI MAN 3 MALANG
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyusunan Skripsi Program Sarjana (S-1)
PadaJurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang
Oleh: ROISATUL
ISLAMIYAH
06110192
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
JULI, 2010
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
DI MAN 3 MALANG
SKRIPSI
Oleh: Roisatul
Islamiyah
NIM. 06110192
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing,
Rahmawati Baharuddin, MA
NIP. 197207152001122 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dr. H. Moh. Padil, M. Pd.I
NIP. 196512051994031 003
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
DI MAN 3 MALANG
SKRIPSI Dipersembahkan dan
disusun oleh: Roisatul Islamiyah
(06110192)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 30 Juli 2010.
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
Gelar Strata Satu (S-1) Sarjana Pendidikan Islam (S. Pdi)
Pada tanggal: 30 Juli 2010
Panitia Ujian Tanda Tangan
Ketua Sidang
Dr. H. Masduki, MA
NIP. 196712311998031 011
:
Sekretaris Sidang
Rahmawati Baharuddin, MA
NIP. 197207152001122 001
:
Pembimbing
Rahmawati Baharuddin, MA
NIP. 197207152001122 001
:
Penguji Utama
Prof. Dr. H. Baharuddin, M. Pdi
NIP. 195612311983031 031
:
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. M. Zainuddin, MA NIP.
196205071995031 001
iii
PERSEMBAHAN
Rasa syukur ku panjatkan kepada-Mu ya Allah,,,atas kenimatan
di dunia yang engkau berikan padaku,,,,serta atas karunia dan
petunjuk-Mu engkau beri aku kesempatan hidup.
Kupersembahkan karya kecil ini sebagai rasa terima kasihku
kepada.......
Suamiku (Sugianto) tercinta yang sudah memotivasi saya
guna terselesainya skripsi ini.
Ayah dan Ibu Tecinta yang tiada letih mencurahkan kasih
sayang dan perhatiannya dalam keadaan apa pun walau
dengan jarak jauh sekalipun. Selalu memberikan Motivasi dan
bimbingan serta lantunan doa mereka yang selalu menyertai
langkah penulis.
Adikku Novi dan Ziyah yang selalu memberi semangat yang
amat berarti hingga saya lulus Perguruan Tinggi Negeri.
iv
MOTTO





Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An-Nahl: 125).
1
1
Mahmud, Junus. Tarjamah Al Quran Al Karim. (Bandung : Al-MaariI 1989) hlm. 224
v
Rahmawati Baharuddin, MA
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi Roisatul Islamiyah Malang, 28 Juli 2010
Lamp. : 2 (dua) Eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
di
Malang
Assalamulaikum Wr.Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Roisatul Islamiyah
NIM : 06110192
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul Skripsi : Penggunaan Media Pembelajaran Elektronik dalam
Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Kelas X di MAN 3 Malang.
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamulaikum Wr.Wb.
Pembimbing,
Rahmawati Baharuddi n , M. Ag.
NIP. 197207152001122 001
vi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daItar rujukan.
Malang, 28 Juli 2010
Roisatul Islamiyah
vii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat, nikmat, tauIik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial (PAI) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kehadirat junjungan
kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga, para sahabatnya, dan seluruh
pengikutnya.
Bukanlah suatu hal yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini, karena terbatasnya pengetahuan dan sedikitnya ilmu yang dimiliki penulis.
Akan tetapi berkat rahmat Allah SWT dan dukungan serta bantuan dari berbagai
pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis dengan tulus
menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Ayahanda M. Yahya Hayyun Almarhum dan Ibunda Muriah Tecinta yang
tiada letih mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya dalam keadaan apa
pun walau dengan jarak jauh sekalipun. Selalu memberikan Motivasi dan
bimbingan serta lantunan doa mereka yang selalu menyertai langkah penulis.
2. ProI. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
viii
3. Dr. M. Zainuddin, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak Padil, M. Pdi. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
5. Ibu Rahmawati Baharuddin,. selaku dosen pembimbing, terima kasih atas
segala nasehat, petunjuk serta kesabaran selama membimbing penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Suamiku (Sugianto) tercinta yang sudah memotivasi saya guna terselesainya
skripsi ini.
7. Adikku Novi dan Ziyah yang selalu memberi semangat yang amat berarti
hingga saya lulus Perguruan Tinggi Negeri.
8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah,
atas segala bimbingan dan bantuan.
9. Bapak Drs. Imam Sujarwo, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2
Batu, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
10. Bapak Mujaini, M. Ag, selaku guru Iiqih MAN 3 Malang. Terima kasih atas
waktu dan kesediaan bapak dalam memberikan inIormasi. .
11. Bapak, Ibu guru dan StaI Karyawan MAN 3 Malang yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan penelitian.
ix
12. Teman-temanku mulai aku masuk kuliah hingga aku lulus perguruan tinggi
dan semua pihak yang telah membantu dan turut serta penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
Semoga amal kebaikan mereka dapat diterima serta mendapat
balasan dari Allah SWT. Semoga dicatat sebagai amal yang shaleh dan
bermanIaat, Amin. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanIaat bagi
masyarakat pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan
segala kemampuan, namun penulis mengakui masih banyak kekurangan dan
kekhilaIan di dalam penyusunan skripsi ini. Kepada semua pihak yang
mendapati ketidaksempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, dengan rendah
hati penulis mohon bimbingan untuk kemajuan di masa mendatang. Akhirnya
hanya kepada Allah SWT., penulis senantiasa memohon maghIiroh dan
ridho-Nya atas penyusunan dan penulisan skripsi ini, Amin Ya Robbal
Alamin.
Malang, 28 Juli 2010
Penulis
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Hasil Penilaian Siswa Siklus I
Tabel 2 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus I
Tabel 3 : Hasil Penilaian Siswa Siklus II
Tabel 4 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus II
Tabel 5 : Hasil Penilaian Siswa Siklus III
Tabel 6 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus III
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Penelitian
Lampiran 2 : Kalender Akademik
Lampiran 3 : Perhitungan Pekan Efektif
Lampiran 4 : Program Tahunan
Lampiran 5 : Program Semester
Lampiran 6 : Silabus
Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 8 : Foto Dokumentasi Lampiran
9 : Surat Izin Penelitian Lampiran 10 :
Surat Keterangan Penelitian Lampiran 11 :
Bukti Konsultasi
Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................... ................................ .......................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................... ................................ .......... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................... ................................ ............ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................... ................................ ........ iv
HALAMAN MOTTO ............................... ................................ ........................ vi
HALAMAN NOTA DINAS............................... ................................ ............... vii
HALAMAN PERNYATAAN............................... ................................ ............ viii
KATA PENGANTAR ............................... ................................ ........................ ix
DAFTAR TABEL ............................... ................................ .............................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................... ................................ ...................... xiii
DAFTAR ISI............................... ................................ ................................ ....... xiv
HALAMAN ABSTRAK ............................... ................................ .................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN ............................... ................................ ............ 1
A. Latar Belakang Masalah............................... ............................... 1
B. Rumusan Masalah ............................... ................................ ........ 6
C. Tujuan ............................... ................................ .......................... 6
D. ManIaat Penelitian ............................... ................................ ....... 7
E. DeIinisi Operasional............................... ................................ ..... 7
F. Sistematika Pembahasan ............................... .............................. 8
BAB II: KAJIAN TEORI ............................... ................................ ............... 10
A. Media Pembelajaran Elektronik ............................... .................. 10
1. Pengertian Media Pembelajaran Elektronik.......................... 10
2. Macam-macam Media Pembelajaran Elektronik .................. 12
3. Fungsi Media Pembelajaran Elektronik ................................ 23
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Elektronik ............. 25
B. Kualitas Hasil Belajar ............................... ................................ .. 26
1. Pengertian Kualitas Hasil Belajar ............................... .......... 26
2. Konsep Kualitas Pembelajaran ............................... .............. 29
xiii
1. Sejarah Bertdirinya MAN 3 Malang ............................... ..... 63
2. Mandat, Nilai Keunggulan, Visi, Misi dan Tujuan MAN
3 Malang............................... ................................ ................. 65
3. ProIil Guru, Karyawan, dan Siswa-Siswi MAN 3 Malang ... 67
4. Prestasi MAN 3 Malang............................... ......................... 69
5. Strategi Pengembangan Madrasah ............................... ......... 70
Paparan dan Analisis Data .......................................................... 83
1. Siklus I ............................... ................................ ................... 83
2. Siklus II ............................... ................................ .................. 92
3. Siklus III............................... ................................ ................. 100
C. Pelajaran Fiqih ............................... ................................ ............. 35
1. Pengertian Fiqih ............................... ................................ ..... 35
2. Sejarah Perkembangan Fiqih ............................... ................. 37
3. Sumber dan Dalil Fiqih ............................... .......................... 39
4. Aturan-aturan Fiqih yang Rinci Berdasarkan Petunjuk
Allah ............................... ................................ ....................... 44
5. Pengembangan Materi Pembelajaran Fiqih .......................... 46
BAB III: METODE PENELITIAN ............................... ................................ 51
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................... .................. 51
B. Tahap Penelitian............................... ................................ ........... 51
C. Kehadiran Peneliti ............................... ................................ ........ 58
D. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian ............................... ..... 58
E. Sumber Data............................... ................................ ................. 59
F. Teknik Pengumpulan Data ............................... ........................... 59
G. Analisis Data ............................... ................................ ................ 61
H. Pengecekan Keabsahan Data............................... ........................ 62
BAB IV: HASIL PENELITIAN ............................... ................................ ..... 63
A. Latar Belakang Objek Penelitian. ............................................... 63
B.
xiv
BAB V: PENUTUP ............................... ................................ ........................ 111
A. Kesimpulan ............................... ................................ .................. 111
B. Saran-saran ............................... ................................ ................... 112
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
Roisatul Islamiyah. 2010. Penggunaan Media Pembelajaran Elektronik dalam
Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Fiqih Kelas X di MAN 3 Malang. Skripsi,
Jurusan Pendidikan PAI (Pendidikan Agama Islam),
Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dosen Pembimbing : Rahmawati Baharuddin, M. Ag.
Kata Kunci : Penggunaan Media Elektronik, Kualitas Pembelajaran
Fiqih.
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam
proses belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada
siswa yang berupa alat, selain itu media pembelajaran merupakan salah satu cara
untuk peningkatan kualitas hasil belajar dan berkomunikasi dengan siswa agar
lebih eIektiI. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran saat proses belajar
mengajar sangat diperlukan. Berasal dari pemikiran tersebut, peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang penggunaan media pembelajaran
elektronik dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Iiqih kelas X.
Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah: (1)
Bagaimana penggunaan media pembelajaran elektronik dalam meningkatan
kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas X, (2) Apa hambatan
yang dihadapi guru dalam penggunaan media pembelajaran elektronik pada mata
pelajaran Iiqih kelasX, (3) Apakah ada peningkatan kualitas hasil belajar siswa
dengan penggunaan media elektronik pada mata pelajaran Fiqih kelas X.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatiI dengan
teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Adapun untuk menganalisis data digunakan metode deskriptiI kualitatiI, yakni
uraiannya didasarkan pada gejala-gejala yang tampak.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media pembelajaran elektronik dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Iiqih kelas X di MAN 3 Malang sudah berjalan baik,
meskipun masih ada kekurangan-kekurangan. Hal ini dapat dilihat dari media
pembelajaran yang digunakan oleh guru berdasarkan materi yang akan
disampaikan, sehingga mempermudah proses belajar mengajar di kelas. Adapun
di kelas siswa aktiI bertanya tentang pelajaran yang belum dimengerti, baik pada
saat di dalam kelas maupun di luar kelas, siswa aktiI mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan guru di kelas atau tugas di luar jam sekolah, siswa lebih aktiI
dalam mencari inIormasi yang diberikan oleh guru. Adapun hambatan yang
dihadapi guru dalam penggunaan media pembelajaran elektronik pada mata
pelajaran Iiqih kelas X di MAN 3 Malang adalah masalah waktu, siswa kurang
begitu antusias dalam pelaksanaan pembelajaran, kurangnya perhatian guru
terhadap siswa. Dan siswa dalam proses belajar mengajar mengalami peningkatan
xvi
dalam kualitas hasil belajarnya karena siswa aktiI dalam mengerjakan tugas-tugas
dari guru.
Dengan adanya media pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka
proses belajar mengajar akan kondusiI dan siswa akan lebih mempunyai gairah
untuk aktiI belajar Iiqih.
xvii
ABSTRACT
Roisatul Islamiyah. 2010.The Use of Lesson Electronic Media in Increasing the
Quality of the Result of Students learning in the Subject of
Islamic Law for X Class in MAN 3 Malang. Thesis,
Islamic Education Department, Faculty oI Tarbiyah, The
State Islamic University oI Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Dosen Pembimbing : Rahmawati Baharuddin, M. Ag.
Key Words : Electronic Media Usage, Islamic law learning quality.
Lesson media is one oI important elements in the process oI the study; it
can help to transIer the learning message to the student. It is able to increase oI
learning quality and to make eIIective communication between teacher and
student, so that, lesson media usage in the process oI study is needed. Standing
Irom this assumption, the researcher is attracted to hold a research by the title the
Use oI Lessons Electronic Media in Increasing the Quality oI the Result oI
Students learning in the Subject oI Islamic Law Ior X Class in MAN 3 Malang.
Here the problem statements oI the research are Iormulated as Iollows; (1)
how can lesson electronic media usage increase the quality oI the result oI
Students learning in the subject oI Islamic Law Ior X class? (2) What kind oI
troubles which are Iaced by the teacher in lesson electronic media usage in the
subject oI Islamic Law Ior X class? (3) Is there any quality increasing through the
use oI lesson electronic media in the subject oI Islamic Law Ior X class?
In this research, the researcher uses qualitative approach by collecting the data
through observation, interview, and documentation. In analyzing the data, the
researcher uses descriptive qualitative method, that is describing the data based on
the indications appeared.
The researcher concludes that lesson electronic media usage can increase
the quality oI the result oI students learning in the subject oI Islamic Law Ior X
class in MAN 3 Malang has done well although there are some weaknesses. This
can be seen through the lesson media used by the teacher based on the subject
explained, so, it makes the process oI learning easier. The students actively ask
question about the subject that they have not understood yet, either inside the class
or outside, they always Iinish their tasks either inside the class or outside, and they
also more active in searching the inIormation given by their teacher. In the other
hand, the troubles which are Iaced by the teacher in this method are time
management, the teacher is not closed to the student, and the teacher has Iewer
patients to teach the students. However, the quality oI the result I students
learning is increased since they actively Iinish their tasks Irom the teacher.
By having lesson electronic media, the process oI learning becomes more
conducive and the students have great passion to learn Islamic Law.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang dapat membantu
siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan
media pembelajaran siswa lebih meningkat pemahamannya dan lebih aktiI
belajarnya, sehingga dengan menggunakan media siswa meningkat kualitas
hasil belajarnya.
Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil
belajar bidang studi Iiqh siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang.
Misalnya memperbaiki kurikulum, memilih metode yang tepat, dan
meningkatkan kompetensi guru. Dan banyak sekali orang menyoroti tentang
penggunaan media pembelajaran. Karena media pembelajaran memiliki andil
yang besar dalam rangka meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa.
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa proses
dan hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara
pembelajaran yang tidak menggunakan media dengan pembelajaran yang
menggunakan media.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam metodologi pembelajaran ada
dua aspek yang paling penting, yaitu metode mengajar dan media
pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Media pembelajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan mampu
mempertinggi hasil belajar siswa.
1
2
Sujana (2002:2) mengemukakan dua alasan mengapa media
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Pertama, media
pembelajaran memiliki beberapa manIaat, antara lain (1) pembelajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
(2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami
oleh siswa, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak
bosan, dan (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Kedua, media
pembelajaran dapat mempertinggi prestasi belajar siswa karena melalui media
pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkritkan dan hal-hal yang
kompleks dapat disederhanakan.
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting
dalam proses belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada siswa yang berupa alat, selain itu media pembelajaran
merupakan salah satu cara untuk meningkatan kualitas hasil belajar dan
berkomunikasi dengan siswa agar lebih eIektiI. Oleh karena itu penggunaan
media pembelajaran saat proses belajar mengajar sangat diperlukan.
1
Dalam proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah
atau lembaga Iormal, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa
secara terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan
ketrampilan atau sikap. Proses belajar mengajar di sekolah atau di lembaga
Iormal sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar
1
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran. (Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2002),
3
tersebut antara lain meliputi: siswa, guru, (buku paket, majalah, makalah dsb),
sumber belajar lain yang mendukung dan Iasilitas belajar (laboratorium, pusat
sumber belajar, perpustakaan yang lengkap dan sebagainya).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, disamping guru dituntut
mampu mengunakan alat-alat yang digunakan, guru dituntut juga mampu
mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan media pembelajaran
dalam tahap orientasi pembelajaran akan membantu meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dan penyampaian pesan, isi
pelajaran pada saat itu.
2
Bersamaan dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin maju dan juga mendorong guru untuk
mengadakan upaya pembaharuan dalam proses belajar dan memanIaatkan
hasil-hasil teknologi elektronik. Guru di tuntut untuk mampu menggunakan
alat-alat yang bisa memudahkannya dalam menjalankan proses belajar
mengajar dan memudahkan siswa dalam belajar, baik alat bantu yang sesuai
dengan perkembangan zaman seperti media elektronik. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran di samping guru di tuntut mampu menggunakan alat-alat
2
Ibid., hlm. 98
4
tersebut, guru juga di tuntut untuk mampu mengembangkan media
pembelajaran yang akan digunakan tetapi tersedia, karena media adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar banyak sekali, begitu juga dalam pembelajaran Fiqih juga bisa
menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan guru, siswa dalam
belajar. Media yang dimanIaatkan dalam pembelajaran Fiqih, antara lain:
ICT, Multimedia, rekaman CD, dan sebagainya. Media-media tersebut
mempunyai karakteristik tersendiri, sehingga dapat memudahkan dalam
mempelajari mata pelajaran Fiqih dan meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa yang ada di sekolah-sekolah terutama di lembaga Iormal. Selain itu
penggunaan media elektronik dalam pembelajaran dapat meringankan biaya
pendidikan.
Dalam dunia pendidikan perangkat elektronik dapat dijadikan
sebagai media yang dapat mempermudah dan mempercepat proses
pencapaian materi pendidikan. Kemajuan dunia yang cepat dan pesat telah
memuat agar bagaimana kita dapat mengakses ilmu pengetahuan sebanyak
mungkin dengan cepat dan akurat.
Dalam rangka penggunaan media pembelajaran elektronik, lembaga
pendidikan berusaha meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Usaha-usaha
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain mengembangkan
5
media pembelajaran elektronik, serta memilih dan menetapkan jenis media
pembelajaran yang akan digunakan.
3
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanIaatan hasi-hasil teknologi dalam
proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-
alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
lembaga pendidikan harus mampu menggunakan media pembelajaran
elektronik yang sudah ada.
Sebagaimana hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Siti
Khoiriyah bahwa Siswa yang menggunakan media ICT pembelajaran hasil
post tesnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan
media ICT pembelajaran.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa penggunaan media
pembelajaran elektronik dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan
baik itu pembelajaran agama maupun umum. Akan tetapi kendala atau
hambatan seringkali kita dengar bahwa dalam dunia pendidikan khususnya di
Indonesia khususnya kesediaan media pendidikan untuk Mata Pelajaran Fiqih
dalam hal ini media pembelajaran elektronik adalah salah satu cara untuk
lebih mengeIektiIkan dan mengeIesienkan waktu yang telah ada guna untuk
peningkatan kualitas hasil belajar siswa dalam belajar.
3
Kamino, Tutorial Elektronik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) hlm, 58
6
Berangkat dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji
lebih dalam tentang penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa. Dari sini penulis mengadakan penelitian dengan
mengambil tema yang berjudul Penggunaanan Media Pembelajaran
Elektronik dalam meningkatan Kualitas Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Kelas X Di MAN 3 Malang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah pokok
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran elektronik dalam
meningkatan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas
X?
2. Apa hambatan yang dihadapi guru dalam penggunaan media
pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih kelas X?
3. Apakah ada peningkatan kualitas hasil belajar siswa dengan penggunaan
media pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Fiqih kelas X?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran elektronik dalam
meningkatan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas
X.
7
2. Mendeskripsikan hambatan yang dihadapi guru dalam penggunaan media
pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih kelas X.
3. Mendeskripsikan peningkatan kualitas hasil belajar siswa dengan
penggunaan media pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih
kelas X.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manIaat, yaitu manIaat akademis dan
manIaat praktis. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan memperluas
pengetahuan kita tentang media pembelajaran elektronik dan penggunaan
dalam meningkaktan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
kelas X di MAN 3 Malang.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi
guru, khususnya guru bidang studi Pendidikan Agama Islam sebagai salah
satu alternatiI untuk memberikan pelajaran Agama dengan intensiI, variatiI,
dan eIektiI. Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi masukan bagi pihak
yang berkompeten, dalam hal ini Pendidikan Nasional (Diknas) untuk
mendukung penggunaan media pembelajaran elektronik dengan memberi
bantuan media pembelajaran yang dimaksud.
E. Definisi Operasional
1. Penggunaan adalah menurut Kamus Istilah Bahasa Indonesia sebagai
berikut : "Sesuatu hal yang digunakan atau dipakai.
4
4
Kamus Bahasa Indonesia, hlm. 14
8
2. Media pembelajaran elektronik dapat diartikan sebagai proses bekerjanya
berdasar pada prinsip elektromagnetis. Media elektronik menyampaikan
berita atau inIormasi dengan cara memperdengarkan suara dan
memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan proses terjadinya
suatu peristiwa, seperti pada televisi.
5
3. Kualitas Hasil Belajar adalah Mendengar istilah kualitas, pemikiran
tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kualitas diartikan sebagai tingkat baik buruknya
sesuatu.
6
4. Fiqih Kata fiqh secara etimologis berarti Iaham yang mendalam. Bila
Iaham digunakan untuk hal-hal yang bersiIat lahiriyah, maka Iiqh berarti
Iaham yang menyampaikan ilmu zhahir kepada ilmu bathin.
7
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pembahasan, skripsi ini dibagi ke dalam lima
bab. Lima bab tersebut dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai
berikut: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manIaat
penelitian, landasan teori, metode penelitian, deIinisi operasional, dan
sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam bab ini dijelaskan hal-hal
sebagai berikut: (1) pengertian media pembelajaran elektronik, (2) macam-
5
Kamino., op.cit. hlm. 109
6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., hlm. 209.
7
Amir SyariIuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hlm. 4-7
9
macam media pembelajaran ektronik, (3) Fungsi media pembelajaran
elektronik, (4) Jenis dan kriteria pemilihan media pembelajaran. Elektronik.
Kemudian dilanjutkan pembahasan tentang, (5) Pengertian kualitas hasil
belajar, (6) Faktor-Iaktor yang mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa, dan
(7) Pengertian Iiqih, sejarah pengembangan Iiqih, sumber dalil Iiqih, dan
Pengembangan materi pembelajaran Iiqih.
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan hal-
hal sebagai berikut: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) Instrumen
Penelitian (3) lokasi penelitian, (4) data dan sumber data, (5) teknik
pengumpulan data, (6) teknik analisis data, (7) pengecekan keabsahan
temuan, dan (8) tahap-tahap penelitian
BAB IV PEEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini
dijelaskan hal-hal sebagai berikut: (1) Penggunaan media pembelajaran
elektronik dalam meningkatan kualitas hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih kelas X. (2) Hambatan yang dihadapi guru dalam penggunaan
media pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih kelas X. (3)
Peningkatan kualitas hasil belajar siswa dengan penggunaan media
pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih kelas X.
BAB V PENUTUP. Dalam bab ini merupakan pembahasan hasil
penelitian yang telah diteliti, berupa pembahasan, penyajian data dan analisis
data, yaitu tentang penggunaan media pembelajaran elektronik.
10
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Media Pembelajaran Elektronik
1. Pengertian Media Pembelajaran Elektronik
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli
bahasa tentang pengertian media pembelajaran elektronik yaitu
a. Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan,
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung dengan eIektiI dan eIesien sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Alat yang secara Iisik digunakan untuk menyampaikan isi materi,
yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera,
video recorder, Iilm, slide, Ioto, gambar, graIik, televisi, dan
komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
8
Media merupakan salah satu alat yang dapat menghubungkan kita
dengan Negara lain, dan bahkan seluruh Negara yang ada di dunia ini, dan
yang paling mengejutkan adalah dapat menghubungkan kita dengan dunia
luar. Sedangkan yang dimaksud dengan elektronik adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang ilmu alat lisrtik yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran electron atau partikel bermuatan lisrik lainnya. Media
8
Arsyad, Media Pengajaran. (Jakarta: PT Raja GraIindo Persada, 2002) Hal. 4
10
11
elektronik seakan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia di dunia ini.
Dimana-mana media elektronik mudah untuk didapatkan, karena terdapat dan
tersedia dimana-mana.
9
Media elektronik dapat dikatakan sebagai sumber inIormasi yang
utama bagi kita dan bahkan bagi seluruh orang yang ada di dunia ini. Dengan
adanya media elektronik tersebut, kita dapat mengetahui inIormasi yang
terjadi di sekeliling kita dan bahkan kita dapat mengetahui inIormasi yang
terjadi di seluruh dunia.
10
Media elektronik juga dapat diartikan sebagai proses bekerjanya
berdasar pada prinsip elektromagnetis. Media elektronik menyampaikan
berita atau inIormasi dengan cara memperdengarkan suara dan
memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan proses terjadinya suatu
peristiwa, seperti pada televisi.
11
Ada pula dengan hanya memperdengarkan suara tanpa menampilkan
gambar, seperti pada Multimedia, ICT atau VCD. LCD adalah alat untuk
menyampaikan peryataan umum (inIormasi) yanmg auditiI melalui
gelombang elektromagnetis atau gelombang listrik Irekuensi tinggi dan
bekerja atas dasar prinsip getaran.
a. Media pembelajaran elektronik memiliki beberapa kelebihan
diantaranya yaitu:
1) Dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam
menyebarkan berita kemasyarakat.
9
Sadiman, Media Pembelajaran Elektroni ka,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 97
10
Wahono, Media Elektronika, (Surabaya: Usaha Nasional, 2003) hlm. 68
11
Kamino,, op.,cit. hlm, 109
12
2) Media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan
para audiensnya untuk memahami berita, khususnya pada media
elektronik VCD.
3) Media elektronik menjangkau pelajar secara luas pada proses
pembelajaran guna sebagai peningkatan hasil belajar.
4) Dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat
kejadian.
5) Dapat menampilkan proses terjadinya pembelajaran.
6) Dapat dinikmati oleh semau orang, baik itu yang mengalami
keterbelakangan mental.
b. Kekurangan media elektronik, yaitu : Dalam penyediaan berita pada
media elektronik tidak dapat mengulang apa yang telah ditayangkan.
(Ribadi, 2004:1.4)
12
2. Macam-macam Media Pembelajaran Elektronik
a. Teknologi ICT
Dunia ICT atau lebih dikenal dengan Teknologi InIormasi
dan Komunikasi sudah menjamah keberbagai belahan Dunia
termaksud Indonesia, yang kita pahami pasti belum sepenuhnya kita
bisa terapkan dalam kenyataanya.
ICT adalah teknologi yang dibangun dengan basis utama
teknologi komputer, dimana pada awalnya teknologi komputer
hanya berkembang dalam dunia komputasi dan hitung menghitung.
12
Ribadi, Teknologi Elektronika, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hlm. 4
13
Akan tetapi seiring dengan bergulirnya waktu dan cepatnya
perkembangan teknologi, maka teknologi komputer kini berlanjut
kepada aplikasi pengolahan data yang akan berujung pada inIormasi.
Melakukan pengolahan arsip secara digital, membudayakan
pengiriman dokumen arsip dengan e-mail, meningkatkan
kemampuan SDM arsiparis di bidang teknologi ICT, secara digital
seperti pada CD, hardisk maupun media elektronik lain, dan
mengaplikasikan data base arsip berbasis web sehingga pengguna
dapat mengakses inIormasi dengan cepat dan tepat serta akurat tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu.
b. Teknologi Multimedia
Yang dimaksud dengan Pembelajaran Multimedia adalah
suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam penyampaian bahan
pelajaran yang disajikan kepada siswa, guru menggunakan atau
menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran. Adapun media
pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam bentuk
media cetak, media atau alat peraga ataupun media elektronik.
Media cetak sudah sangat lazim bagi guru maupun siswa,
media cetak meliputi buku paket, buku reIerensi, majalah, tabloid,
koran, atlas atau peta atau media-media cetak lainnya. Alat peraga
meliputi model atau bentuk, globe, relieI, gambar bagan, alat musik.
Sedang media elektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP,
Komputer, LCD Proyektor, dan Slide.
14
Bagi sekolah-sekolah yang sudah cukup mampu untuk
mengadakan alat-alat tersebut, sudah semestinya guru-guru
dianjurkan supaya dapat memanIaatkannya dalam kegiatan
pembelajaran. Karena disamping guru memperoleh pengalaman baru
dalam pembelajaran. Pembelajaran multimedia ini juga akan terasa
menyenangkan bagi siswa, dan yang tak kalah pentingnya adalah
metode pembelajaran seperti ini sangat sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perangkat multimedia komputer hanyalah sebuah alat
proses pengolah data saja (hardware ), sedang yang berperan dalam
pembelajaran adalah perangkat-perangkat lunak yang disebut dengan
software. Sebuah komputer dapat bekerja atau dijalankan karena
terdapat soItware di dalamnya. SoItware meliputi sistim operasi dan
berbagai program aplikasi.
Program aplikasi dalam komputer berbasis Windows,
meliputi program pengolah kata, program pengolah angka, program
untuk presentasi, program design graIis, program internet, program
pengolah Ioto atau Iilm dan lain-lain. Beberapa program-program
tersebut jika dipadukan dengan baik dapat ditetapkan dalam proses
pembelajaran.
Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran multimedia,
sebuah computer harus dapat bekerja dengan baik dan optimal.
15
Komputer yang baik adalah komputer yang dapat bekerja dalam
mengolah data atau mengakses data dengan cepat.
Perkembangan saat ini telah dimunculkan komputer
generasi terbaru yang mampu mengolah atau mengakses data dengan
sangat cepatnya. Kecepatan kerja sebuah komputer tergantung dari
tipe prossessor yang terdapat di dalamnya, misalnya komputer tipe
Pentium IV dengan kecepatan prossessor lebih dari 3 atau 4
Gigaherz.
Sarana pendukung yang terkait dengan perangkat komputer
(lazim disebut perangkat Teknologi InIormasi dan Komunikasi)
adalah alat untuk 10 menayangkan kerja sebuah sistim komputer.
Alat itu dapat berupa layar monitor atau LCD Proyektor. Kemudian
untuk inIormasi suara alat pendukungnya berupa Speaker dan
Microphone.
13
Pembelajaran Multimedia merupakan suatu proses
komunikasi interaktiI berbantuan komputer yang mengkombinasikan
penggunaan teks, graIis, suara, Ioto, video dan animasi. Dengan kata
lain, multimedia merupakan kombinasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk
mengintegrasikan berbagai media untuk mengembangkan presentasi
yang eIektiI melalui seperangkat komputer.
13
Ides Fidiatno, Pembelajaran Berbasis Multimedia (http:www.P e mbelajaran Bermultimedi a.co.id
diakses 2 Iebruari 2010)
16
Adapun multimedia pembelajaran interaktiI (MMPI) adalah
program pembelajaran yang berbasis MM dengan perangkat
komputer untuk menyampaikan materi-materi secara verbal yang
sangat sulit yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan
memudahkan siswa mencapai kompetensi belajar yang telah
ditetapkan. Karakteristik program multimedia pembelajaran
interaktiI yang pokok adalah: (1) bersiIat Ileksibel; (2) digunakan
sesuai dengan kecepatan belajar individu; (3) bersiIat kaya isi; (4)
bersiIat interaktiI; dan (5) disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Program multimedia pembelajaran interaktiI akan mendorong siswa
untuk bertindak sebagai berikut: (1) dapat belajar sesuai dengan
kecepatan maing-masing; (2) belajar dari tutor yang benar-benar
sabar; (3) dapat menikmati waktu belajar tanpa harus mengganggu
privasinya; (4) belajar ketika kebutuhan muncul atau benar-benar
ada kebutuhan dan (5) belajar sesuai dengan kemajuannya.
Menurut (Ricard Mayer, 2009: 5) ManIaat Penggunaan
multimedia pembelajaran akan memberikan keuntungan bagi siswa
dan guru. Keuntungan bagi siswa: (1) pembelajaran individu
cenderung menurunkan jumlah waktu yang diperlukan untuk
memperlajari sesuatu, atau menghemat waktu, dan siswa lebih serius
memusatkan perhatinnya, sehingga ada waktu yang lebih banyak
untuk mengerjakan tugas; (2) siswa dapat ikut berperan serta dalam
strategi pembelajaran yang tidak mungkin dilakukan dalam situasi
17
pembelajaran tradisonal; dan (3) penggunaan Multimedia menjadi
metode alternatiI untuk mempelajari ketrampilan tertentu dan dapat
membantu siswa yang tidak mampu mencapai sukses dengan metode
lain; (4) kecenderungan siswa bergantung kepada guru akan
berkurang; dan (5) ketrampilan belajar lebih terIokus dan
dikembangkan.
14
Adapun dua pandangan tentang desain multimedia
diantaranya yaitu:
1) Pendekatan berpuasat ke teknologi
Pendekatan ini dimulai dengan kapabilitas-kapabilitas
Iungsional dari multimedia, pendekatan ini umumnya terIokus
pada kecanggihan dalam teknologi multimedia. Jadi, para
perancang yang berorientasi teknologi harus Iokus pada
bagaimana memadukan multimedia ke dalam teknologi-
teknologi komunikasi yang sedang bermunculan sekarang ini.
Misalnya, akses nir-kabel ke dalam World Wide Web atau
pembentukan representasi-representasi multimedia interaktiI
dalam virtual realty.
2) Pendekatan berpusat ke murid
Pendekatan berpusat ke-murid memberi alternatiI penting
terhadap pendekatan berpusat ke-teknologi. Pendekatan yang
terpusat pada mereka yang sedang belajar ini dimulai dengan
14
Richard E. Mayer, Multimedia Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 5
18
pemahaman bagaimana otak manusia bekerja. Pendekatan ini
menanyakan, Bagaimana kita bisa mengadaptasi multimedia
untuk meningkatkan pembelajaran manusia? Fokusnya adalah
menggunakan teknologi multimedia seu sebagai alat bantu
terhadap kognisi manusia. Misalnya, membandingkan desai-
desain multimedia yang menempatkan beban berat vs beban
ringan pada saluran pemrosesan inIorrmasi visual murid. Premis
yang mendasri pendekatan berpusat ke- murid ini adalah desain-
desain multimedia yang konsisten dengan cara kerja otak
manusia ternyata lebih eIektiI dalam meningkatkan
pembelajaran daripada yang tidak konsisten.
15
Perancangan sebuah multimedia agar dapat dimanIaatkan
secara optimal haruslah memperhatikan beberapa hal diantaranya:
1) Cara belajar audien.
2) Karakteristik dari setiap komponen multimedia yang digunakan.
3) Kelebihan dan kekurangan dari setiap komponen (teks, graIis,
sound, animasi, video).
4) Kebutuhan akan tersedianya suatu Virtuan Enviomental
(lingkungan belajar virtual) seperti web base application.
Unsur-unsur tersebut diatas menjadi pertimbangan pada saat
desain atau perencanaan sebuah multimedia. Dalam perencanaan ini
juga dalam komprehensip dicermati dengan baik terutama
15
Ibid, hlm. 7-15
19
mengadakan analisis terhadap Iront analysis. Front analysis ini
terdiri dari:
1) Audien analysis.
2) Teknologi Analysis.
3) Situation analysis.
4) Task analysis.
Mengutip langkah Newby yang dikembangkan lagi oleh
Tropin (2000:54) maka dalam perencanaan multimedia berpedoman
pada beberapa langkah. Langkah tersebut adalah:
1) Analisis
2) Pemilihan Teknologi
3) Strategi Pengembangan, dan
4) Proses Desain/ Build/ Test
Langkah pertama sampai empat dianalisis secara cermat
pada tahap perencanaan yaitu dengan langkah yang direkomendasi
dalam proses perencanaan multimedia pembelajaran, yang saat ini
masih dijadikan pedoman dalam perancangan multimedia
pembelajaran baik dalam proses maupun pemilihan media, begitu
juga dalam proses pengembangan media instruksional.
c. Teknologi Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan
gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau
ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya
20
dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya
kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat
didengar. Televisi ini dimanIaatkan untuk keperluan pendidikan
dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara
dan dapat dihubungkan melalui satelit.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang
direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa
melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak
sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh
karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
1) Dituntun oleh instruktur yaitu seorang guru atau instruktur
menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman visual.
2) Sistematis yaitu siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan
silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3) Teratur dan berurutan yaitu siaran disajikan dengan selang
waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran
dibangun atau mendasari siaran lainnya.
4) Terpadu yaitu siaran berkaitan dengan pengalaman belajar
lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium,
percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar
melalui program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat
menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang
21
mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas. Adapun
keuntungan dalam televisi pendidikan ini yaitu:
1) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual
termasuk gambar diam, Iilm, obyek, spesimen, dan drama.
2) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik
bagi siswa.
3) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-
kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa,
melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4) Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat
dan mendengar diri sendiri.
5) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yanga amat sulit
diperoleh pada dunia nyata: misalnya ekspresi wajah, dental
operation, dan lain-lain.
6) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat
dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang
berbeda-beda.
16
d. Teknologi Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk
memanipulasi inIormasi yang diberi kode, mesin elektronik yang
otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.
Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input
16
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT Raja GraIindo Persada, 2002), hlm. 50-51
22
(misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses
data yang diinput), penyimpanan data (memori yang menyimpan
data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM)
maupun untuk sementara (RAM), dan output (misalnya layar)
monitor, printer atau plotter).
Komputer ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan
dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperti CD player,
video tape, dan audio tape. Disampung itu, komputer dapat
merekam, menganalisis, dan memberi reaksi kepada respons yang
diinput oleh pemakai atau siswa.
PemanIaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal
sering dinamakan pengajaran dengan bantuan komputer (CAI)
dikembangkan dalam beberapa Iormat, antara lain drills and
practice, tutorial, simulasi, permainan, dan discovery. Komputer
telah pula digunkan untuk mengadministrasikan tes dan pengelolaan
administrasi sekolah.
Berikut ini dikemukakan beberapa kekuatan dan
keterbatasan komputer yang digunakan untuk tujuan-tujuan
pendidikan, yaitu:
1) Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima
pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersiIat
aIektiI dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa,
23
tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi
seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2) Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan,
melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena
tersedianya animasi graIik, warna, dan musik yang dapat
menambah realisme.
3) Komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan
misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
4) Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan
suatu program pengajaran memberi kesempatan lebih baik untuk
pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa
selalu dapat dipantau.
17
3. Fungsi Media Pembelajaran Elektronik
Dalam suatu prontses belajar mengajar ada dua unsur yang amat
penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran.kedua aspek ini
saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih
ada berbagai aspek yang lain harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan
siswa dikkuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa, meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu Iungsi utama media pembelajaran adalah
17
Ibid., hlm. 52-54
24
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
18
Dalam penggunaan media pembelajaran elektronik pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keeIektiIan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Selain meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penaIsiran data, dan
memadatkan inIormasi.
Pada mulanya media hanya berIungsi sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada siswa dalam rangka meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa, memperjelas pemahaman,
Pada saat ini media pembelajaran eleektronik mempunyai Iungsi
sebagai berikut:
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan).
18
SyaiIul bahri jamarah dan aswan zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka cipta, 2002)
hlm. 140-142
25
d. Semua indera siswa dapat diaktiIkan, kelemahan atau indera dapat
diimbangi oleh kekuatan indera lainnya.
e. Lebih menarik perhatian dan minat belajar siswa dalam belajar.
I. Dapat membangkitkan dunia teori dan realitanya.
19
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Elektronik
Pembelajaran yang eIektiI memerlukan perencanaan yang baik..
Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga
memerlukan perencanaan yang baik.
Dalam kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa
media pembelajaran elektronik merupakan bagian dari sistem
intruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang
patut diperhatikan dalam memilih media:
a. Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah
kognitiI, aIektiI, dan psikomotorik.
b. Guru terampil menggunakannnya. Ini merupakan kriteria yang
paling utama, tidak akan berarti apa- apa jika guru tidak dapat
menggunakan media dalam proses belajar mengajar sebagai upaya
mempertinggi mutu dan hasil belajar.
19
Asnawir dan Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 24-
25
26
B. Kualitas Hasil Belajar
1. Pengertian Kualitas Hasil Belajar
Mendengar istilah kualitas, pemikiran tertuju pada suatu benda
atau keadaan yang baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas
diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu.
Secara sederhana, istilah pembelajaran (intruktion) bermakna
sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang
melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan
pendekatan ke arah pencapaiaan tujuan yang telah direncanakan.
Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara
terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar
secara aktiI untuk menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dengan
demikian, pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana
yang mengondisikan atau merangsang seseorang agar bisa belajar dengan
baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, kegiatan
pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok sebagai berikut:
a. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu
pengetahuan melalui kegiatan mengajar.
b. Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu
pengetahuan melalui kegiatan mengajar.
20
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono adalah kegiatan guru
secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar
20
Ahmad Zayadi & Abdul Majid, Tadzkirah, (Jakarta: PT Remaja GraIindo Persada, 2005) hlm.
8-9.
27
secara aktiI, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Di dalam
UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi
pada peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi pelajaran.
21
Menurut Knirk dan GustaIson pembelajaran merupakan suatu proses
yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui tahapan
perancangan pembelajaran.
22
Sedangkan Menurut Gagne sebagaimana yang
dikemukakan oleh Margaret E. Bell Gredler bahwa istilah pembelajaran dapat
diartikan sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung terjadinya proses belajar yang siIatnya internal. Pengertian ini
mengisyaratkan bahwa pembelajaran merupakan proses yang sengaja
direncanakan dan dirancang sedemikian rupa dalam rangka memberikan
bantuan bagi terjadinya proses belajar.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
Iasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan kondisi eksternal
21
SyaiIul Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV AlIabeta, 2006), hlm. 62.
22
Ibid., hlm. 64.
28
kegiatan belajar, yang antara lain dilakukan oleh guru dalam mengondisikan
seseorang untuk belajar.
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut
aktivitas, kreatiIitas, dan keariIan guru dalam menciptakan dan
menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai rencana yang telah
diprogramkan, secara eIektiI dan menyenangkan. Penguasaan kompetensi
guru dan keterampilan mengajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus mampu mengaktualisasikan
kurikulum yang sudah ditetapkan dalam pembelajaran yakni dengan
pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru juga harus
menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, keterampilan
menilai hasil belajar, serta memilih dan menggunakan strategi dan
pendekatan pembelajaran.
23
Dari paparan mengenai kualitas hasil pembelajaran dapat ditarik
kesimpulan bahwa membicarakan kualitas hasil pembelajaran artinya
mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini
berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula. Dengan hasil
luaran yang baik maka dapat dibilang pembelajaran berhasil dilaksanakan.
Berhasilnya pembelajaran tidak hanya untuk peserta didik, melainkan guru
sebagai pemimpin dari proses belajar mengajar.
23
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 189.
29
2. Konsep Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dapat
dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran
atau pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila seluruhnya, atau setidak-tidaknya sebagian besar (75) peserta
didik terlibat secara aktiI, baik Iisik, mental maupun sosial dalam proses
pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi,
semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.
Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil
apabila terjadi perubahan perilaku yang positiI pada diri peserta didik
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75). Lebih lanjut
proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan
merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta
sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil dan berkualitas harus
menggunakan kurikulum yang sudah ditetapkan. Sebab, kurikulum
sebagai rancangan pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat
strategis, yang menentukan keberhasilan pembelajaran secara
keseluruhan, baik proses maupun hasil.
24
Secara konseptual kualitas perlu diperlakukan sebagai dimensi
indikator yang berIungsi sebagai indikasi atau penunjuk dalam kegiatan
pengembangan proIesi, baik yang berkaitan dengan usaha
24
Ibid, hlm. 209.
30
penyelenggaraan lembaga pendidikan maupun kegiatan pembelajaran di
kelas. Adapun kriteria atau indikator-indikator keberhasilan tersebut
menurut Mulyasa dalam bukunya kurikulum yang sudah ditetapkan
sebagai berikut:
a. Materi 75 Dapat Dipahami, Diterima, dan Diterapkan.
Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila materi dapat
dipahami, diterima, dan bisa diterapkan oleh peserta didik.
Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dapat
dilihat dari prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa adalah hasil
dari berbagai upaya dan daya tercermin dari patisipasi belajar yang
dilakukan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru. Prestasi belajar siswa tidak akan pernah dihasilkan selama
siswa tidak mau melakukan kegiatan atau kinerja belajarnya. Sebab,
terdapat hubungan atau korelasi yang kuat antara kinerja dan
prestasi.
25
Prestasi belajar yang peneliti maksud lebih mengarah pada
nilai yang diperoleh siswa, baik nilai dari tes IormatiI (daya serap
siswa dalam pokok bahasan), tes subsumatiI (daya serap siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar), maupun tes sumatiI (semester,
tahun). Adapun nilai yang diperoleh dari praktik ekonomi dapat
dimasukkan ke dalam keberhasilan pembelajaran. Jadi, diharapkan
dalam pembelajaran guru memperhatikan penerapan strategi
25
Abdurrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran, (Bandung: Humaniora, 2008),
hlm. 87.
31
pembelajaran dan perhatian lebih dalam memberikan materi kepada
siswa. Sehingga dengan strategi dan perhatian lebih dari guru materi
akan lebih mudah dipahami, diterima, dan diterapkan, serta
mendapatkan hasil yang optimal.
b. Adanya Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction)
merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat
suatu kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada
perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure). Dengan kata
lain, pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan
yang baik antara guru dengan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Untuk dapat menciptakan hubungan yang baik antara
guru dengan peserta didik dalam pembelajaran, guru bisa
memposisikan diri sebagai mitra belajar maupun guru belajar dengan
peserta didik. Selain itu untuk mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan guru harus mampu merancang pembelajaran dengan
baik, memilih materi yang tepat, dan mengembangkan strategi yang
dapat melibatkan peserta didik secara optimal.
26
Pembelajaran yang menyenangkan sangat diperlukan untuk
membantu siswa dalam menyerap dan memahami materi yang
disampaikan guru. Apabila materi yang disampaikan guru menarik
dan disukai peserta didik, maka tidak menutup kemungkinan mudah
26
Mulyasa, op. cit., hlm. 194.
32
diterima dan membekas pada diri peserta didik. Namun sebaliknya,
jika pembelajaran tidak menyenangkan akan dapat menimbulkan
kebosanan dan peserta didik malas belajar maupun mengikuti
pelajaran yang akhirnya akan berdampak pada guru dan peserta didik
yang akhirnya proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
c. Adanya Partisipasi
Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil
belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi
dari peserta didik dalam pembelajaran. Keterlibatan peserta didik
merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
pembelajaran. Untuk terjadinya keterlibatan itu peserta didik harus
memahami dan memiliki tujuan yang yang ingin dicapai melalui
kegiatan belajar dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar.
Untuk mendorong partisipasi belajar peserta didik dapat
dilakukan dengan bebagai cara, antara lain memberikan pertanyaan
dan menanggapi respon peserta didik secara positiI, menggunakan
pengalaman berstruktur, menggunakan beberapa instrumen, dan
menggunakan metode yang bervariasi dan lebih banyak melibatkan
peserta didik.
Pembelajaran partisipatiI sering juga diartikan sebagai
keterlibatan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran. Indikator pembelajaran partisipatiI
33
sebagaimana yang dikemukakan oleh Knowles antara lain: adanya
keterlibatan emosional dan mental peserta didik, adanya kesediaan
peserta didik untuk memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan,
dalam kegiatan terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.
27
Dalam uraian di atas, telah dijelaskan pentingkan partisipasi
peserta didik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Hal ini menunjukkan seorang guru harus bisa
memberikan suasana kelas yang nyaman dan membantu siswa
melakukan kegiatan belajar. Selain itu, guru harus bisa
menyampaikan materi dengan jelas sehingga mudah diterima dan
dimengerti oleh peserta didik. Partisipasi peserta didik dapat dilihat
ketika dikelas bertanya mengenai materi yang sudah disampaikan,
mengemukakan pendapat maupun aktiI dalam mengikuti pelajaran.
d. Materi Sesuai dengan Realitas Kehidupan
Pembelajaran yang berkaitan dengan realitas kehidupan
dapat diartikan sebagai pembelajaran kontekstual. Pembelajaran
kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-
hari.
28
27
Mulyasa, op. cit., hlm. 241-242.
28
SyaiIul Sagala, op. cit., hlm. 87.
34
Pembelajaran kontekstual sangat diperlukan untuk
membiasakan dan melatih siswa dalam bersosial, bekerja sama, dan
memecahkan masalah. Belajar akan lebih bermakna apabila peserta
didik mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya. Selain itu, ingatan peserta didik akan lebih bertahan
lebih lama dibandingkan apabila hanya dari keterangan dari guru
maupun dari hasil membaca.
e. Menumbuhkan Minat Belajar
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang sangat besar
terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh
orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar dalam bidang-bidang studi tertentu.
29
Sedangkan menurut Hinztman, belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan)
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut. Perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman
tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi
organisme.
Dari uraian di atas, minat belajar dapat dikatakan sebagai
keinginan peserta didik untuk merubah tingkah laku dengan
pengalaman baru dari interaksi dengan lingkungannya. Peserta didik
29
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005) hlm. 136.
35
dalam proses belajar akan dihadapkan oleh sesuatu yang baru
sehingga perlu adanya adaptasi. Dalam beradaptasi, guru juga
diharapkan ikut berperan membantu peserta didik menghadapi hal-
hal yang baru. Sehingga, sangat penting sekali dalam proses belajar
mengajar guru memberikan perhatian untuk menimbulkan minat
belajar terhadap peserta didik. Peserta didik akan mempunyai minat
belajar yang tinggi apabila pelajaran itu menarik dan belajar di
sekolah menyenangkan. Suatu minat dapat diekspresikan melalui
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih
menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimaniIestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas di kelas.
C. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian Fiqih
Kata fiqih secara etimologis berarti Iaham yang mendalam.
Semua kata faqaha yang terdapat dalam al-Quran mengandung arti
ini, umpamanya Iirman Allah dalam surat al-Taubah: 122
!!!!

!
!

!
!! !!
!!
!
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.
Bila Iaham digunakan untuk hal-hal yang bersiIat lahiriyah,
maka Iiqih berarti Iaham yang menyampaikan ilmu zhahir kepada ilmu
bathin. Karena itulah Tirmidzi menyebutkan, Iiqh tentang sesuatu berarti
mengetahui batinnya sampai kepada kedalamannya.
Kata faqaha di antaranya berarti bentuk tertentu dari
kedalaman Iaham dan kedalaman ilmu yang menyebabkan dapat diambil
manIaat darinya.
Para jumhur ulama berpendapat, Iiqih adalah:
!!!!! !!!!!! !!!!!! !!
!!! !
! !!!!!!! !!!!!!!
!! !!!!!! !
!!!! !
!!!
Mengetahui hukum syara yang bersifat amaliah yang diperoleh melalui
dalil-dalilnya yang terperinci
Kata hukum dalam deIinisi tersebut menjelaskan bahwa, hal-hal
yang berada di luar hukum seperti dzat tidaklah termasuk ke dalam
pengertian Iiqh. Untuk jamak dari hukum adalah ahkam. Disebut dalam
bentuk jamak, adalah untuk menjelaskan bahwa, Iiqh itu ilmu tentang
seperangkat aturan yang disebut hukum.
Penggunaan kata syariah menjelaskan bahwa, Iiqh itu
menyangkut ketentuan yang bersiIat syari yaitu sesuatu yang berasal
dari kehendak Allah. Kata sekaligus menjelaskan bahwa, sesuatu yang
bersiIat aqli seperti ketentuan bahwa dua kali dua adalah empat atau
bersiIat hissi seperti ketentuan bahwa api itu panas bukanlah lapangan
ilmu Iiqh. Kata amaliyah menjelaskan bahwa Iiqh itu hanya menyangkut
tindak tanduk manusia yang bersiIat lahiriah. Dengan demikian hal-hal
yang bersiIat bukan amaliah seperti masalah keimanan atau akidah tidak
termasuk ke dalam lingkungan Iiqh. Kata istimbath mengandung arti
bahwa Iiqh itu adalah hasil penggalian, penemuan, penganalisaan, dan
penentuan ketetapan tentang hukum. Jadi Iiqh itu adalah hasil penemuan
mujtahid dalam hal-hal yang tidak dijelaskan oleh nash. Kata taIsili
menjelaskan tentang dalil-dalil yang digunakan seorang Iaqih atau
mujtahid dalam penggalian atau penemuaannya. Dengan demikian secara
ringkas dapat dikatakan Iiqh itu adalah dugaan kuat yang dicapai seorang
mujtahid dalam usahanya menemukan hukum Allah SWT.
30
2. Sejarah Perkembangan Fiqh
Bila kita memahami pengertian Iiqh itu sebagai hasil penalaran
seorang ahli atas maksud hukum Allah yang berhubungan dengan
tingkah laku manusia, maka timbul pertanyaan apakah Iiqh itu ada pada
waktu Nabi Muhammad SAW itu masih hidup Suatu hal yang nyata
terjadi adalah bahwa Nabi telah berbuat sehubungan dengan turunnya
ayat-ayat al-Quran yang mengandung hukum. Tidak semua ayat hukum
itu menjelaskan yang mudah dipahami untuk kemudian dilaksanakan
secara praktis sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu Nabi
memberikan penjelasan mengenai maksud setiap ayat hukum itu kepada
umatnya, sehingga ayat-ayat yang tadinya belum dalam bentuk petunjuk
praktis menjadi jelas dan dapat dilaksanakan secara praktis. Apakah
hukum-hukum yang bersiIat amaliah yang dihasilkan oleh Nabi yang
bersumber pada al-Quran itu dapat disebut Iaqih? Apabila penjelasan
30
Amir SyariIuddin, ,op.cit., hlm. 4-7
dari Nabi yang berbentuk sunnah itu merupakan hasil penalaran atas
ayat-ayat hukum, maka apa yang dikemukakan Nabi itu disebut Iiqh atau
lebih tepatnya fiqh sunnah atau fiqh nabawi bukan fiqh ijtihadi
sebagaimana yang dihasilkan oleh para ulama mujtahid.
Dengan waIatnya Nabi Muhammad SAW, sempurnalah
turunnya ayat-ayat al-Quran dan sunnah Nabi dengan sendirinya sudah
terhenti. Kemudian terjadi peerubahan yang besar dalam kehidupan
masyarakat, karena telah meluasnya wilayah Islam dan semakin
kompleksnya kehidupan umat. Ada tiga hal pokok yang berkembang
waktu isu sehubungan dengan hukum (1) banyaknya kejadian baru yang
membutuhkan jawaban hukum secara lahiriah tidak dapat ditemukan
jawabannya dalam al-Quran dan sunnah, (2) masalah-masalah yang
telah diatur hukumnya dalam al-Quran dan sunnah sulit diterapkan dan
menghendaki pemahaman baru yang relevan dengan perkembangan, dan
(3) kejadian yang ditemukan secara jelas dan terpisah dalam al-Quran,
sulit bagi para sahabat untuk menerapkan dalil-dali yang ada.
Sesudah masa sahabat, penerapan Iiqh dengan menggunakan
sunnah dan ijtihad ini sudah begitu berkembang dan meluas. Dalam
kadar penerimaan dan sumber itu terlihat kecenderungan mengarah pada
dua bentuk, pertama, dalam menentukan hasil ijtihad lebih banyak
menggunakan hadist Nabi dibandingkan dengan menggunakan ijtihad,
dan kelompok ini biasa disebut Ahl ahl-Hadist, dan kedua, dalam
menetapkan Iiqh lebih banyak menggunakan sumber rayu ketimbang
hadist yang dikenal dengan sebutan Ahl al-Rayi.
Akhir dari masa gemilang ijtihad pada periode imam mujtahid
ditandai dengan telah tersusunnya secara rapi dan sistematis kitab-kitab
Iiqh sesuai dengan aliran berIikir madzhab-madzhab masing-masing.
Sehingga kegiatan ijtihad selanjutnya terbatas pada usaha
pengembangan, pensyarahan, dan perincian kitab Iiqh dari imam
mujtahid yang ada (terdahulu), dan tidak muncul lagi pendapat atau
pemikiran baru.
Keadaan demikian itu mendorong para pemikir muslim untuk
menempuh usaha reaktualisasi hukum yang dapat menghasilkan
Iormulasi Iiqh yang baru, sehingga dapat menuntun kehidupan
keagamaan dan keduniaan umat Islam sesuai dengan tuntutan
zamannya.
31
3. Sumber dan Dalil Fiqih
Sudah barang tentu bahwa sumber Fiqh Islam adalah al-Quran
dan Sunnah Nabi. Setiap konsepsi atau pemikiran yang berkaitan dengan
permasalahan Fiqh Islam harus bersandarkan pada dinding-dinding kedua
sumber pokok tersebut dan kepada ranting kedua sumber pokok itu.
Cara inilah yang ditetapkan oleh Abu Bakar as-Shiddiq RA
(dalam Babily, 1990:18) yang dalam salah satu khutbahnya menyatakan:
31
Ibid., hlm. 9
!!!! !!!!!! !! !!! !! ! !!!!!
!! !!! !!
!! !!!!!! ! !!! !!!!!!!
!!!!!! !!
Tetapi sesungguhnya al-Quran telah diturunkan, dan Nabi SAW lah
telah mengamalkan dengan sunnahnya. Dan kita telah mengetahui maka
kita amalkan
Ucapan Abu Bakar itu masih global. Namun, kalau kita simak
maka ia menerangkan bahwa sumber-sumber syariat Islam adalah al-
Quran dan Hadits Nabi yang agung. Dan menerangkan kepada kita
tentang cara menyimpulkan hukum dari kedua sumber itu, yakni dengan
mamahami secara baik, kemudian mengamalkan apa yang ia ketahui,
atau yang ia yakini kebenaran maksud daripada nas-nas tersebut setelah
diadakan penyelidikan, pemahaman dan pertanyaan-pertanyaan kepada
yang lain yang dianggap mampu. Sebagaimana yang biasa dilakukannya.
Apabila muncul di hadapannya suatu persoalan atau
permasalahan yang ia sendiri belum mengetahui tentang hukumnya,
maka ia segera membuka al-Quran untuk mencari ketentuan-ketentuan
hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang baru muncul itu.
Apabila ia mendapat ketentuannya dalam al-Quran, maka diputuskan
dengan al-Quran. Apabila tidak menemukannya dalam al-Quran, maka
diputuskan dengan Hadits. Sebaliknya, bila ia tidak mendapatkannya di
dalam al-Quran dan al-Hadits, ia mengumpulkan para tokoh dari sahabat
Rasulullah untuk diajak bermusyawarah tentang persoalan yang baru
muncul tersebut.
32
32
M. Ali Ash-shabunie, Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Quran, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hlm. 16
Setelah Rasulullah waIat, tidak ada lagi tempat untuk bertanya
jika umat Islam menjumpai masalah-masalah baru yang tidak ditemukan
dalam al-Quran maupun Hadits. Untuk itu, para sahabat berkumpul
untuk membahas masalah tersebut. Hasil musyawarah mereka dikenal
dengan istilah ijma. Selain itu, para sahabat juga mendasarkan diri pada
hukum-hukum yang telah ada nasnya terhadap hukum-hukum baru yang
tidak ada nasnya dengan cara mencari persamaan sebab-sebab
ditetapkannya hukum tersebut. Cara seperti ini dikenal dengan istilah
qiyas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain al-Quran dan al-
Hadis (as-Sunnah), Fiqh Islam juga didasarkan pada ijma dan qiyas.
Keempat sumber ini (yang disepakati oleh para ulama) dijelaskan sebagai
berikut.
a. Al-Quran
Dari segi istilah, Al-Quran adalah Iirman Allah yang
mujiz, diturunkan kepada seorang Nabi yang terakhir, melalui Al-
amien Jibril yang tertulis didalam mashahiI, yang diriwayatkan
kepada kita dengan mutawatir, merupakan ibadah bila membacanya,
dimulai dengan surat Al-Iatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.
33
b. As-Sunnah
Kata Sunnah berasal dari kata sannah. Secara etimologis
berarti cara yang biasa dilakukan, apakah cara itu yang baik atau
buruk. Secara epistemologis, Sunnah memiliki pengertian yang
33
Ibid,, hlm. 17
berbeda. Menurut ahli hadits, Sunnah identik dengan hadits, yakni
seluruh yang disandarkan kepada Nabi, baik perkataan, perbuatan,
maupun ketetapan. Sunnah menurut ulama ushul adalah apa yang
diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW baik dalam bentuk ucapan,
perbuatan, maupun pengakuan dan siIat nabi. Sedangkan sunnah
menurut ulama Iiqh adalah siIat hukum bagi suatu perbuatan yang
diberi pahala orang yang melakukannya dan tidak berdosa orang
yang meninggalkannya.
Sunnah ada dua macam diantaranya yaitu:
1) Sunnah filiyah yaitu perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad
SAW, seperti pekerjaan melakukan shalat lima kali (sehari
semalam) dengan sunnah kaifiyahnya (tata cara) dan rukun-
rukunnya, pekerjaan menunaikan ibadah hajinya dan
pekerjaannya mengadili dengan satu saksi dan sumpah dari
pihak penuduh.
2) Sunnah taqririyah yaitu perbuatan sebagian para sahabat Nabi
SAW, baik perbuatan itu beerbentuk ucapan atau perbuatan,
sedangkan ikrar itu adakalanya dengan cara mendiamkannya,
atau tidak menunjukkan tanda-tanda ingkar atau menyetujuinya
dan melahirkan anggapan baik terhadap perbuatan itu, sehinnga
dengan adanya ikrar dan persetujuan ini perbuatan tersebut
dianggap sebagai perbuatan yang dilakukan Rasul SAW
sendiri.
34
c. Ijma
Secara etimologis, ijma mengandung dua arti, yaitu
ketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan sepakat. Sedangkan
secara epistemologis, Al-Ghazali merumuskan ijma sebagai
kesepakatan umat Muhammad secara khusus atas suatu urusan
agama. Sementara al-Amidi mengatakan bahwa ijma adalah
kesepakatan ahlu-alhalli wal aqdi dari umat Muhammad pada suatu
masa atas hukum suatu kasus. Abdul Wahab KhalaI (1994:64-74)
mengatakan bahwa, ijma adalah:
!!!!! !! !!!!
! !
!!!!!
!!!!
! !! !!! !! !! ! !!!! !!! !! !!! ! !!!!
!! ! !! !!!!
!! !!!!!!!! !!!!!!! !! !! ! !! !
!
! !! !! !! ! ! !!!
Konsensus semua mujtahid muslim pada suatu masa setelah
Rasulullah wafat atas suatu hukum syara mengenai suatu kasus.
35
d. Qiyas
Qiyas merupakan cara penggunaan rayu untuk menggali
hukum syara dalam hal-hal yang nas Al-Quran dan Sunnah tidak
menetapkan hukumnya secara jelas. Al-Ghazali memberikan
pengertian qiyas sebagai berikut: menanggungkan sesuatu yang
34
Abdul Wahhab KallaI, Kaidah-Kaidah Hukum Islam, (Jakarta: PT Raja GraIindo Persada, 1994)
hlm. 47-48
35
Ibid., 64-74
diketahui kepada sesuatu yang diketahui dalam hal menetapkan
hukum pada keduanya atau meniadakan hukum dari keduanya
disebabkan ada suatu yang sama antara keduanya, dalam penetapan
hukum atau peniadaan hukum. Sedangkan Abu Zahrah
mendeIinisikan qiyas sebagai berikut:
!!! ! ! !!
!! !!
! ! !!!!! !
!!!!!!!!
! !! !! !
!
!! !!!!!! !!!!!! !! !
!
!!! ! !!!!!! !! !!!! !!!!
!
Menghubungkan suatu perkara yang tidak ada hukumnya kepada
sesuatu perkara lain yang ada nas hukumnya karena keduanya
berserikat dalam illat hukum.
4. Aturan-aturan Fiqh yang Rinci Berdasarkan Petunjuk Allah
Fiqh itu rincian dari apa yang dikehendaki oleh Allah untuk
dilakukan oleh hambanya yang menduduki Iungsi sebagai khaliIah diatas
bumi. Tentang apa yang dikehendaki Allah untuk dilakukan oleh
hambanya itu dapat dilihat dalam Iirman-Nya dalam surat al-Bayyinah
ayat 5:
!!!!! !
! !!
!!
Mereka tidaj disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan
kepadanya.
Dalam surat al-Zariat ayat 56:
!!!! !
! !
!
Dan Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan supaya
menyembah-Ku.
Dari dua ayat tersebut jelaslah bahwa tugas manusia didunia ini
adalah untuk menyembah atau berbakti kepada Allah. Bentuk
penyembahan atau bakti kepada Allah itu ada dalam dua bentuk. Pertama
berbakti kepada Allah secara langsung dan kedua bakti kepada Allah
melalui baktinya kepada sesame manusia, dua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan dunia. Hal ini dapat dipahami dari isyarat
Iirman Allah dalam surat Ali Imran ayat 112:
! ! ! !
! ! ! ! !
!
! !
!

!
!!!!!
! !!!

Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecualu jika


mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian)
dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan Allah dan
mereka diliputi kerendahan.
Dari ayat tersebut di atas jelas sekali kehendak Allah supaya
manusia memelihara hubungan baiknya dengan Allag dan hubungan
baiknya dengan sesame manusia. Keduanya dilakukan dalam rangka
beribadah kepada Allah. Bila dikatakan bahwa Iiqh itu adalah atauran-
aturan yang rinci berdasarkan petunjuk Allah tentang apa yang
dikehendaki oleh Allah untuk dilakukan oleh manusia, maka Iiqh itu
secara garis besar memuat dua hal pokok. Pertama tentang apa yang
harus dilakukan oleh seseorang hamba Allah dalam hubungannya dengan
Allah Penciptaannya. Kedua tentang apa yang harus dilakukan oleh
seseorang hamba dalam hubungannya dengan sesame manusia dan
lingkungannya. Karena keduanya merupakan ibadah kepada Allah, maka
untuk membedakan diantara keduanya, yang pertama disebut ibadah
secara langsung atau dengan istilah ibadah mahdhah atau ibadah secara
murni karena semata ditunjukkan kepada Allah. Fiqh yang memuat
aturan pertama ini disebut fiqh ibadah. Adapun yang kedua disebut
ibadah tidak langsung atau dengan istilah ibadah ijtimaiyah atau ibadah
social. Fiqh yang memuat aturan-aturan tentang bentuk kedua ini disebut
fiqh muamalat (muamalat berarti pergaulan baik sesama manusia dalam
arti umum.
36
5. Pengembangan Materi Pembelajaran Fiqih
Berdasar pada teori tingkah laku, hasil belajar yang harus
dicapai dari sebuah proses pembelajaran adalah perubahan perilaku
pebelajar pada keadaan tertentu. Hal ini mengharuskan guru memahami
komponen-komponen yang perlu dikembangkan dalam rangka
tercapainya tujuan pembelajaran tentunya berdasarkan kewenangan
yang dimiliki guru-, baik yang terkait dengan materi pembelajaran,
metode penyajian, teknik evalusi maupun pengelolaan kelas. Sehingga
diharapkan adanya hubungan yang harmonis dan sistematis antara tujuan,
36
Amir SyariIuddin, op. cit., hlm. 11-13
materi pembelajaran, alat evaluasi, dan kegiatan belajar mengajar, yang
pada akhirnya diperoleh hasil belajar yang memuaskan. Oleh karenanya,
sebelum secara spesiIik dibahas persoalan pengembangan materi
pembelajaran Iiqih, terlebih dahulu disampaikan persoalan yang terkait
dengan perilaku yang diharapkan dari hasil belajar.
Perilaku hasil belajar, menurut Bloom (1956) ada tiga macam,
yaitu, perilaku kognitiI, psikomotorik, dan aIektiI. Perilaku kognitiI
adalah perilaku hasil kerja otak yang meliputi; pengetahuan, pemahaman,
penerapan analisis, sentesis, dan evaluasi. Sedangkan perilaku
psikomotorik adalah hasil kerja Iungsi tubuh manusia, yang menurut
Dave (1967) meliputi; meniru gerak, memanipulasi kata-kata menjadi
gerak, melakukan gerakan dengan tepat, merangkaian gerak dengan tepat
dan melakukan gerakan dengan wajar dan eIisien.
Kemudian yang terakhir, peralaku aIektiI adalah perilaku yang
dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk
membuat pilihan atau keputusan. Perilaku ini tidak kasat mata, sebab ia
berada dalam hati, dan untuk dapat membaca isi hati hanya dapat
dilakukan berdasar pada indicator-indikatornya saja. Apakah melalui
sikap yang dimunculkan dalam bentuk kata-kata, gerakan-gerakan badan
maupun kombinasinya. Menurut Masia dan Bloom (1964) perilaku
aIektiI ini meliputi; menerima nilai, membuat respons terhadap nilai,
menghargai nilai yang ada, mengorganisasikan nilai-nilai, dan
mengamalkan nilai-nilai secara konsisten.
Itulah gambaran perilaku-perilaku yang harus dicapai dalam
proses belajar-mengajar setiap bidang studi dan khususnya bidang studi
Iiqh. Hal ini tentu membutuhkan adanya harmonisasi dengan seluruh
komponen pembelajaran, yang satu di antaranya adalah pengembangan
materi pembelajaran. Persoalannya adalah bagaimana guru memilih dan
mengembangkan materi pembelajarannya agar sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapainya.
Materi pembelajaran merupakan sesuatu yang disajikan guru
untuk diolah dan kemudian dipahami oelh siswa dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
materi pelajaran merupakan salah satu unsur pokok yang penting artinya
untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, yang meliputi Iakta-Iakta,
generalisasi, konsep-konsep, hukum/aturan, dan sebagainya yang
terkandung dalam materi pelajaran.
Untuk dapat menentukan dan mengembangkan materi pelajaran
dengan tepat, ada pertanyaan-pertanyaan berikut yang perlu dijawab oleh
guru:
a. Apa tujuan pembelajarannya.
b. Bagaimana mengorganisasikan materi pelajaran yang akan disajikan.
c. Apa nilai praktis dan manIaat dari materi yang akan disajikan.
d. Bagaimana perkembangan intelektual pembelajarannya.
e. Berapa waktu yang disediakan.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, akan diuraikan
berikut ini.
37
a. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran. Di
negara manapun sekolah/ madrasah adalah tempat pendidikan yang
berIungsi mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik
atau siswa, yang meliputi aspek koginitiI, aIektiI, maupun
psikomotor. Pemenuhan Iungsi tersebut diwujudkan antara lain
melalui pemberian berbagai jenis bidang studi. Untuk itu, pelajaran
yang diberikan dalam setiap bidang studi hendaknya mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan,
dalam rangka mewujudkan Iungsi pendidikan yang diemban oleh
sekolah tersebut.
b. Materi pelajaran hendaknya diorganisasikan secara sistematis dan
berkesinambungan. Dengan sistematis dan berkesinambungan di sini
dimaksudkan bahwa antara materi pelajaran yang satu dengan materi
berikutnya ada hubungan Iungsional, di mana materi pelajaran yang
satu menjadi dasar untuk materi pelajaran berikutnya. Sebagai
contoh, sebelum sampai pada materi tentang shalat Iardlu, perlu
dibahas terlebih dahulu pengertian shalat, syarat-syarat sahnya shalat
dan sebagainya.
c. Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersiIat Iactual
maupun konseptual. Materi yang Iaktual siIatnya kongkret dan
37
Muhibbin Syah, op. cit,. hlm. 235
mudah diingat, sedangkan materi yang siIatnya konseptual berisikan
konsep-konsep abstrak dan memerlukan pemahaman yang lebih
dalam. Dalam menetapkan materi pembelajaran, kedua jenis materi
tersebut perlu dimasukkan. Selain itu materi yang dipilih hendaknya
bermakna bagi para siswa, dalam arti mengandung nilai praktis
bermanIaat bagi kehidupan sehari-harinya.
d. Materi pelajaran harus sesuai dengan tingkat pendidikan atau
perkembangan intelektual pada siswa. Di samping menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran, materi pelajaran hendaknya
ditetapkan dengan mempertimbangkan pula taraI kemampuan
peserta didik atau siswa yang bersangkutan. Suatu topik yang sama
dapat berbeda tingkat kedalamannya untuk tingkat madrasah atau
kelas yang berbeda. Sebagai contoh materi Iiqih tentang bersuci di
MTs. berbeda tingkat kedalamannya dengan materi Iiqih tentang
bersuci di Madrasah Aliyah.
e. Materi pelajaran hendaknya memperhatikan waktu yang tersedia.
Tanpa memperhatikan waktu yang tersedia bisa saja terjadi guru
kelebihan waktu atau kekurangan waktu. Bila yang terjadi adalah
kekurangan waktu tentu sangat berpengaruh terhadap capaian hasil
belajar. Itu berarti perilaku diharapkan dari proses pembelajaran
tidak dapat terwujud dengan sempurna.
51
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam PTK oleh
peneliti merupakan pendekatan penelitian kualitatiI, sebab dalam melakukan
tindakan dalam subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah
mengungkap makna, yakni makna dan proses pembelajaran sebaagai upaya
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa melalui tindakan yang dilakukan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen bahwa cirri-ciri
pendekatan kualitatiI ada lima macam yakni: menggunakan latar ilmiah,
bersiIat deskriptiI, lebih mementingkan proses daripada hasil, induktiI, dan
makna merupakan hal yang esensial.
38
B. Tahap Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, penelitian proses pembelajaran
di kelas yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu; (1) perencanaan/ planning,
(2) pelaksanaan tindakan/ action, (3) pengamatan/ observation, (4) reIleksi/
reIlection. Dari siklus ini diharapkan dapat diperoleh data yang dikumpulkan
sebagai jawaban dari permasalahan penelitian.
38
Bogdan and Biklen, Qualitative Research in Education, (Bostob: Allyn and Bacon, 1998) hlm.
123
51
52
Penelitian ini dilaksanakan hanya dalam 3 siklus. Siklus ini terdiri
dari 4 tahap yaitu:
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
3. Pengamatan (Observation)
4. ReIleksi (Reflection)
53
Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas
PERENCANAAN
REFLEKSI
SIKLUS I
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI
SIKLUS II PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI
SIKLUS III
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
LAPORAN PENELITIAN
Gambar Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas
39
39
Wahid Murni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: Universitas Negeri Malang
(UM PRESS), 2008), hlm. 23
1. Perencanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan di MAN 3 Malang dan diIokuskan pada
Kelas X-C pada saat mengikuti kegiatan proses belajar mengajar mata
pelajaran Fiqih dengan jumlah siswa 35 orang, yang mana semuanya
beragama Islam dengan menggunakan media Elektronik dalam
pembelajaran Fiqih untuk mempermudah pemahaman siswa.
Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan kita dapat
mengetahui eIektiIitas dari penggunaan media pembelajaran elektronik
dalam peningkatan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Iiqih
kelas X bagi siswa MAN 3 Malang. Sebagai upaya untuk mencapai hasil
yang maksimal dan optimal sesuai dengan keinginan bersama, maka
perlu dirumuskan skenario. Adapun perencanaan skenario tersebut
adalah:
1. Diskusi dengan guru pamong untuk memilih kelas yang akan diteliti.
2. Observasi kondisi kelas MAN 3 Malang.
3. IdentiIikasi permasalahan dalam proses belajar-mengajar.
4. Menyusun langkah-langkah pembelajaran yang sistematis.
5. Menyusun materi yang akan disampaikan.
6. MemIormulasikan metode yang sesuai.
7. Membuat alat observasi, untuk mengetahui keaktiIan dan tingkat
kreatiIitas dalam proses belajar mengajar.
8. Menggunakan media yang digunakan yaitu media elektronik.
9. Menyusun alat evaluasi.
Kriteria indikator yang menjadi penanda untuk menentukan
bahwa media yang digunakan telah berhasil memecahkan masalah yang
sedang diupayakan pemecahannya dilakukan secara kualitas maupun
kuantitas.
2. Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan disini harus dilakukan oleh peneliti
selama pembelajaran. Meliputi penggunaan media, pengorganisasian
kelas hingga penggunaan sumber belajar agar dapat mengoptimalkan
pembelajaran.
a. Pendahuluan
1) Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.
2) Memberikan stimulus dan motivasi kejiwaan
3) Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan
dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan ilustrasi seputar materi dengan menggunakan
media Elektronik.
2) Guru memberikan penjelasan dengan singkat dan jelas dengan
media Elektronik.
3) Guru memberikan kesempatan untuk saling berdialog.
4) Guru sedikit memberikan sedikit evaluasi pemahaman siswa
untuk melihat sejauhmana daya tangkap siswa belajar dengan
memakai media Elektronik.
5) Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan menilai
kinerja siswa.
c. Penutup
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang di sampaikan
hari ini
2) Guru memberikan dorongan psikologi untuk selalu belajar.
3) Guru memberi tugas pada siswa untuk mencatat seluruh materi
yang telah digambarkan oleh guru melalui media Elektronik.
4) Diakhiri dengan doa dan salam.
3. Observasi dan Interpretasi
Untuk memantau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung digunakan lembaran observasi. Observasi ini merupakan
tindakan yang harus dilakukan oleh guru dalam mengumpulkan data
tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan
media elektronik. Hal ini untuk mengetahui situasi yang terjadi di dalam
kelas saat pemberian tindakan, dimana peneliti melakukan pengambilan
data berupa hasil pengamatan dan hasil belajar siswa yang dimaksudkan
untuk lebih memperjelas terjadinya peningkatan kualitas hasil belajar
siswa terhadap pelajaran Fiqih melalui penggunaan media elektronik.
Selama proses belajar-mengajar berlangsung, peneliti
melakukan pengambilan data berupa hasil pengamatan dan hasil belajar
siswa. Hasil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan dan di
dokumentasikan. Hal-hal yang dicatat antara lain :
a. Aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar berlangsung.
b. Out put belajar siswa yang diperoleh dari nilai tugas diskusi di kelas,
keaktiIan siswa, dan nilai tugas- tugas.
4. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan yang telah
dilakukan, maka data tersebut dianalisis untuk memastikan bahwa
dengan menerapkan media Elektronik pada mata pelajaran Fiqih dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Analisis data merupakan hal
yang sangat penting, maka dalam mengadakan analisis data perlu
memperhatikan prosedur dan tehnik-tehnik yang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah dengan
menggunakan media elektronik dalam peningkatan kualitas hasil belajar
siswa.
Peneliti menggunakan teknik reduksi data, paparan data, dan
kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilahan data yang relevan
dan penting. Langkah yang digunakan yaitu dengan menyederhanakan
dengan membuat Iokus, klasiIikasi, abstraksi data kasar menjadi data
yang bermakna untuk dianalisis. Data yang telah direduksi selanjutnya
disajikan dalam bentuk paparan data yang memungkinkan untuk ditarik
kesimpulan. Kesimpulan merupakan intisari dari analisis yang
memberikan dampak dari penelitian tindakan kelas. Data hasil
pengamatan dan hasil belajar siswa, setelah dianalisis dapat digunakan
untuk menyusun reIleksi. ReIleksi merupakan bagian integrasi dan
interpretasi terhadap semua inIormasi yang diperoleh. Dari hasil reIleksi
ini maka apabila siklus 1 belum mencapai tujuan yang diinginkan maka
dilanjutkan pada siklus 2 dan selanjutnya.
Analisis dan ReIleksi dari kesesuaian antara pelaksanaan dan
rencana pembelajaran yang telah diterapkan, mengkaji dan mencari
kelemahan-kelemahan model pembelajaran yang di gunakan serta
berdiskusi dengan orang yang lebih ahli membuat kesimpulan.
40
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument utama yang terlibat
langsung dalam proses penelitian dari awal sampai akhir, maka kehadiran
peneliti sangat diperlukan dilokasi penelitian. Kedudukan peneliti dalam
penelitian ini sebagai instrument kunci dan pemberi tindakan, peneliti juga
sebagai pengumpul data dan penganalisis data serta sebagai pelapor hasil
penelitian.
D. Lokasi Penelitian Dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti dapat melihat Iakta-
Iakta yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di MAN 3 Malang. MAN 3 Malang yang
dijadikan objek penelitian untuk penggunaan media pembelajaran elektronik
dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Iiqih
kelas X. Subyek penelitian dalam PTK ini adalah Guru, Siswa Siswi MAN 3
Malang.
40
Ibid, hlm. 97-102.
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber Data Primer, dimana peneliti memperoleh data secara langsung,
dan yang menjadi sumber data primer ini adalah guru Iiqih di MAN 3
Malang.
2. Sumber Data Sekunder, dimana peneliti memperoleh data secara tidak
langsung, data yang diperoleh dari data yang sudah ada dan mempunyai
hubungan dengan masalah yang akan diteliti atau sumber data pelengkap.
F. Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, pengamatan partisipan, angket, dokumentasi
dan catatan lapangan. Adapun penjelasan masing-masing prosedur yang
dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Dalam penelitian kualitatiI observasi merupakan salah satu
teknik utama dalam pengumpulan data. Observasi dimaksudkan untuk
mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan
tindakan serta untuk menjaring data aktivitas peserta didik dalam proses
pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti, guru mata pelajaran
Fiqih dan teman sejawat yang menggunakan lembar observasi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses untuk memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan responden menggunakan alat yang
dinamakan panduan wawancara (interview guide).
Dalam penelitian ini teknik wawancara digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai: tingkah laku siswa pada saat kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran Fiqih Kelas X berlangsung sebelum
mendapat tindakan, penerapan pengajaran yang digunakan, aktivitas
belajar dan kemandirian belajar.
3. Pengamatan Partisipan
Pengamatan partisipan melibatkan teman sejawat untuk
mengamati kegiatan penelitian selama pelaksanaan penerapan
pembelajaran inovatiI dengan penggunaan media elektronik. Kegiatan
pengamatan ini menggunakan pedoman pengamatan dalam bentuk
lembar observasi.
4. Dokumentasi
Penggunaan media pembelajaran elektronik adalah suatu teknik
pengumpulan data dengan menyelidiki sumber-sumber inIormasi non-
manusia, yaitu menyelidiki berita tertulis, seperti buku, majalah dan lain
sebagainya. Dan media ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data
seperti dalam penulisan tentang penerapan media pembelajaran
elektronik dalam peningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Iiqih kelas X pada siswa di MAN 3 Malang.
G. Analisis Data
Analisa data berguna untuk mereduksi kumpulan data menjadi
perwujudan yang dapat dipahami melalui pendiskripsian secara logis dan
sistematis sehingga Iokus studi dapat ditelaah, diuji dan dijawab secara
cermat dan teliti.
Proses analisis data dilakukan oleh peneliti adalah dengan langkah-
langkah sebagai berikut
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan analisis data yang menajamkan,
menggolongkan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan
Iinalnya dapat ditarik kesimpulan atau data diverikasi. Data yang
diperoleh dari lapangan langsung ditulis dengan rinci dan sistematis
setiap selesai mengumpulkan data. Laporan perlu direduksi, yaitu dengan
memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan Iokus penelitian agar mudah
untuk disimpulkan.
2. Display data atau penyajian data
Yaitu mengumpulkan data atau inIormasi secara tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Data yang sudah ada disusun dengan menggunakan teks yang
bersiIat naratiI, selain itu juga bersiIat matrik, graIik, network dan chart.
3. Menarik kesimpulan atau veriIikasi
yaitu merupakan rangkaian analisis puncak. Meskipun begitu
kesimpulan juga membutuhkan veriIikasi selama penelitian berlangsung.
VeriIikasi dimaksudkan untuk menghasilkan kesimpulan yang valid.
41
H. Pengecekan Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatiI deskriptis, yang termasuk studi kasus
pengecekan keabsahan data dapat dilakukan dengan cara kredibilitas.
Kredibilitas data adalah upaya peneliti untuk menjamin kesahihan data
dengan mengkonIirmasikan data yang diperoleh kepada subyek penelitian.
41
Wahidmurni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan Skripsi,
(Malang: UM PRESS, 2008), hlm. 52-55
63
BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Objek Penelitian
1. Sejarah Bertdirinya MAN 3 Malang
Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang (MAN 3 Malang) merupakan
salah satu dari lima madrasah model di Jawa Timur, dan juga merupakan
salah satu madrasah terpadu dari delapan madrasah terpadu se Indonesia.
Sejarah singkat MAN 3 Malang, bermula dari suatu lembaga pendidikan
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru pendidikan agama Islam
di sekolah-sekolah rendah negera.
Hal ini berdasarkan surat keputusan bersama menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dengan menteri Agama pada tanggal 2 Desember 1946
no. 1142/BH.A tentang penyediaan guru agama secara kilat dan cepat,
sehingga ditetapkan rencana pendidikan guru agama Islam jangka pendek
dan jangka panjang.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka pada tanggal 16 Mei
1948 mulai didirikan Sekolah Guru Hakim Islam (SGHI) dan Sekolah
Guru Agama Islam (SGAI). Selanjutnya berdasarkan ketetapan menteri
agama tertanggal 15 Agustus 1951 no. 7 SGAI diubah menjadi
Pendidikan Guru Agama (PGA 5 tahun) yang siswanya berasal dari
lulusan sekolah rendah atau madrasah rendah.
Berdasarkan Surat ketetapan menteri agama tanggal 21
Nopember 1953 no. 35, lama belajar di PGA ditambah 1 tahun, sehingga
63
64
menjadi 6 tahun, dan diubah menjadi dua bagian, yaitu, Pertama:
Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP), lama belajarnya 4 tahun (
kelas 1 s/d kelas 4) dan Kedua: Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA),
lama belajarnya 2 tahun (kelas 5 dan kelas 6). Selanjutnya, pada tahun
ajaran 1958/1959 PGAP dan PGAA dilebur mengadi PGAN 6 TAHUN
Malang.
Perkembangan berikutnya, dengan adanya surat keputusan
Menteri Agama tanggal 16 Maret 1978 no. 16, PGAN 6 tahun di pecah
lagi menjadi dua lembaga pendidikan yaitu,Pertama: Kelas 1 s/d 3
menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Malang 1, dan Kedua:
Kelas 4 s/d 6 menjadi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Malang.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama no. 42 tanggal 1 Juli
1992 PGAN Malang beralih Iungsi menjadi Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 3 Malang.
Dan berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam tanggal 16 Juni 1993 No. E/55/1993. MAN 3
Malang diberi wewenang untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah
Program Khusus (MAPK), yang selanjutnya berdasarkan perubahan
kurikulum 1984 ke kurikulum 1994, MAPK berubah nama menjadi
Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) sampai sekarang.
PGAN Malang telah mencapai kejayaan, hal ini berkaitan dengan
keberhasilan outputnya yang dominan di tengah-tengah mansyarakat.
Rata-rata alumni PGAN Malang menjadi orang yang berpengaruh di
65
masyarakat. Selain itu juga banyak yang menjadi penjabat penting di
Lingkungan Departemen Agama maupun Departemen lain.
42
2. Mandat, Nilai Keunggulan, Visi, Misi dan Tujuan MAN 3 Malang
a. Mandat MAN 3 Malang
Sebagai sebuah lembaga pendidikan islam di bawah
Departemen Agama, Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang mendapat
mandat:
a. Mengemban amanah sebagai sekolah umum yang berciri khas
Islam.
b. Mengemban amanah sebagai madrasah model.
c. Mengemban amanah sebagao madrasah yang mengembangkan
kemampuan akademik, non akademik, dan akhlak karimah.
b. Nilai Keunggulan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Madrasah Aliyah Negeri
3 Malang wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai
sebagai berikut:
1) Keimanan dan ketakwaan
2) Kebenaran.
3) Kebaikan.
4) Kecerdasan.
5) Kebersamaan.
6) Keindahan.
42
Dokumen MAN 3 Malang
66
c. Visi
Terwujudnya madrasah model sebagai pusat keunggulan
dan rujukn dalam kualitas Akademik dn Non Akademik sert khlak
karimah.
d. Misi
1) Membangun budaya madrasah yang membelajarkan dan
mendorong semangat keunggulan.
2) Mengembangkan SDM madrasah yang kompeten.
3) Menyelenggrkn pendidikn yng menghsilkn lulusn berkulits
Akademik dn Non Akademik serta berakhlak karimah.
4) Mengembangkan sistem manajemen madrasah yang berbasis
penjaminan mutu.
5) Menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat, kondusiI
dan harmonis.
6) Meningkatkan peran serta Stakeholders
7) Mewujudkan madrasah yang berorientsi pada standar
internasional
e. Tujuan
1) Terwujud lolusan berkualitas Akademik dan Non Akademik
serta berakhlaq karimah.
2) Terbngun budaya madrasah yang membelajarkan dalam satu
visi.
3) Terwujud SDM Madarasah yang memiliki kompetensi utuh.
67
4) Terlaksana tatakelola madrasah yang berbsis sistem penjaminan
mutu.
5) Tercipta dan terpelihara lingkungan madrasah yang sehat, dan
harmonis.
6) Tercapai standar internsional pendidikan.
3. Profil Guru, Karyawan, dan Siswa-Siswi MAN 3 Malang
a. Profil Guru dan Karyawan MAN 3 Malang
Guru dan karyawan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang
memiliki proIil unggulan sebagai tenaga pendidik siswa yaitu:
1) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim
di mana saja ia berada.
2) Memiliki wawasan keilmuan yang luas erta proIesionalisme dan
dedikasi yang tinggi.
3) KreatiI, dinamis dan inivatiI dalam pengembangan keilmuan.
4) Bersikap dan berperilaku amanah, berakhlak mulia dan dapat
menjadi contoh civitas akademika yabg lain.
5) Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik guru.
6) Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berIikir ilmiah
yang tinggi.
7) Memiliki kesadaran yang tinggidi dalam bekerja yabg di dasari
oleh niat beribadah dan selalu berupaya meningkatkan kualitas
pribadi.
8) Berwawasan luas dan bijak dalam menghadapi dan
68
menyelesaikan masalah.
9) Memiliki kemampuan antisipatiI masa depan dan bersikap
proaktiI.
b. Profil Siswa MAN 3 Malang
Siswa siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang memiliki
proIil unggulan yang beriman dan bertakwa.
1) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim
di mana saja ia berada.
2) Berakhlakul karimah.
3) Memiliki penampilan sebagai seorang muslim, yang ditandai
dengan, kesederhanaan, kerapian, patuh, dan penuh percaya diri.
4) Disiplin tinggi.
5) Harud dan cinta ilmu pengetahuan
6) Memiliki keberania, kebebasan, dan keterbukaan.
7) KreatiI, inovatiI dan berpandangan jauh ke depan
8) Dewasa dalam menyelesaikan segala persoalan.
9) Unggul dalam hal keilmuan.
43
43
Dokumen TU MAN 3 Malang.
69
4. Presrasi MAN 3 Malang
NO PRESTASI TINGKAT PENYELENGGARA TAHUN KET
1 UKS/ LLSS Kota Malang Depdiknas, Depag, Depkes 2005 Juara 1
2 UKS/ LLSS Jawa Timur Depdiknas, Depag, Depkes 2006 Juara 2
3 UKS/ LLSS Kota Malang Depdiknas, Depag, Depkes 2006 Juara 1
4 UKS/ LLSS Jawa Timur Depdiknas, Depag, Depkes 2007 Juara 1
5 Perpustakaan Kota Malang Depdiknas 2006 Juara 1
6 Perpustakaa Jawa Timur Depdiknas 2007 Juara 1
7 UKS/ LLSS Nasional Depdiknas, Depag, Depkes 2007 Juara 1
8 Perpustakaa Nasional Depdiknas 2007 Juara 2
9 Jombore UKS Nasional Depdiknas, Depag, Depkes 2007 Juara 1
10 Parade Bunga Kota Malang Pemkot Malang 2007 Juara 1
a. Salah Satu Prestasi Akademik MAN 3 Malang
NO NAMA SISWA JURUSAN PTN
1 Saniyah Pendidikan Kedokteran UNS Solo
2 AIIan Kaysa WaaIi Teknik Industri ITB
3 Bagus Surya Bahari Teknik Perminyakan ITB
4 Dwi Indah Mahmudah Ilmu Keperawatan UNAIR
5 Irvania Sukma Matematika UNIBRAW
6 Silka Abyadati Pendidikan Fisika UM
7 Nibras Dzikrullah Teknik Arsitektur UNIBRAW
8 LatiIah Putri Auliya Ataeknologi Hasil Pertanian UNIBRAW
70
9 Laili Amalia Teknik Industri UNMUH Malg
10 Fahmi SyaiIuddin Teknik Sipil UNIBRAW
11 Destiana Pratama Teknik Industri UNIBRAW
12 Auliya Riska Iastika Ilmu Gizi UNIBRAW
13 Nakhrisa Ilmu Gizi UNIBRAW
14 M. Zaki Al Muzakki Matematika UNIBRAW
15 AlthaI GauIar Perencanaan Wilayah Kota UNIBRAW
16 Anna Fadhilla Agrobisnis UNIBRAW
17 ShoIa Fitrotun Statistika ITS
18 Rio Rosdianto Teknik Elektro UNIBRAW
5. Strategi Pengembangan Madrasah
a. Pengembangan Bidang Kurikulum
Program kerja bidang kurikulum menitik beratkan pada
terwujudnya lulusan yang berkualitas dan memiliki kompetensi utuh.
Adanya pengembangan program dan proses pembelajaran akademik
dan non akademik serta akhlakul karimah yang berdasarkan pada
teori-teori dab hasil penelitian yang menerapkan strategi
pembelajaran PAKEM (Praktis, AktiI, KreatiI, EIektiI, dan
Menyenangkan) serta mengembangkan paradigma yang lebih
berorientasi pada Learning Oriented yaitu:
1) Keunggulan Kurikulum
a) Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam
71
pengembangan IPTEK dan IMTAQ peserta didik
(perpaduankurikulum Departemen Agama dan Departemen
Pendidikan Nasional)
b) Mengembangkan Program Kelas MABI (Madrasah Aliyah
BertaraI Internasional), Program kelas akselerasi, Program
kelas olimpiade dan Program kelas regular.
c) Membangun SOFT SKILL dalam bentuk pengembangan
nilai-nilai spiritual dan keterampilan yang didasarkan pada
tata nilai.
2) Program Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI)
Dalam rangka mewujudkan tujuan MAN 3 Malang,
madrasahterpadu MAN 3 Malang menyelenggarakan program
khusus untuk siswa Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI)
merupakan program pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk
dapat menyelesaikan program pendidikannya dalam waktu lebih
cepat dari siswa lainnya.
Program pendidikan yang dimaksud diatas tersebut
Program Percepatan Belajar atau Program Siswa Cerdas
Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI) dimana siswa madrasah
aliyah dapat menyelesaikan pendidikannya dalam waktu dua
tahun.
72
3) Program Madrasah Aliyah BertaraI Internasional (MABI)
Dalam rangka mewujudkan tujuan MAN 3 Malang
dan sejalan dengan Iull day school, MAN MODEL Malang
menyediakan kelas khusus Madrasah Aliyah BertaraI
Internasional (MABI) Berorientasi TimurTengah.
Keberadaan MABI tersebut sangat strategis bagi
MAN 3 Malang sebagai jawaban atas masih banyaknya
anggapan bahwa madrasah sebagai lembaga nomor dua yang
tidak mampu bersaing dan berprestasi secara nasional, apalagi
internasional. Padahal MAN 3 Malang sendiri udah mulai
membuktikan diri dan mampu bersaing dengan sekolah umum
dan banyak kegiatan baik dalam lingkup kota, propinsi,
nasional, maupun internasional.
4) Full day School
Kelas XI:
a) Senin-Rabu KBM dimulai Pukul 06.30 15.00 (10 jam
pelajaran)
b) Sabtu KBM dimulai jam 06030 11.35 (dengan durasi
waktu 1 jam KBM 35 menit)
Jam ke 1 5 : KBM sesuai kurikulum
Jam ke 6 : Bimbingan penasehat akademik
Jam ke 7,8 : Pengembangan bidang studi
73
5) Pengembangan Bidang Studi
Setiap siswa hanya bias memilih satu pengembangan
bidang studi. Ada 2 macam pengembangan bidang studi.
44
b. Pengembangan Bidang Kesiswaan
Program kerja kesiswaan mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler yang berbasis pada minat dan bakat siswa termasuk
pengembangan club-club bidang studi keagamaan dan club-club
kajian ilmiah lainnya.
Untuk membangun soIt skill peserta didik sehingga
memiliki ATTITUDE (Appreciative, Thought, Team Work,
Integrity, Time Management, UseIulness, Dedicative, and Endless
Learning) melalui berbagai bentuk kegiatan sebagai berikut:
1) Kir,Pramuka, Paskibraka, PMR
2) Broadcasting, Master oI Ceremony (MC)
3) Kesenian (Drama, Musik, Lukis, Puisi, Paduan Suara,
Karawitan, Terbang Sholawat, dan Nasyid)
4) Olahraga (Futsal, Foot Ball, Volly Ball, Badminton, Tabel
Tennis, Lawn Tennis, Basked Ball, Swimming, Taekwondo, dan
Tapak Suci)
5) English Club, IT Club, Jurnalistik, Mekratonik Club.
44
Hasil Wawancara Waka Kurikulum, dengan Ibu Inna, (Senin 25 Maret 2010)
74
c. Pengembangan Bidang Sarana dan Prasarana
MAN 3 Malang sebagai sekolah unggulan mempunyai
banyak Iasilitas yang berguna sebagai pendukung siswa dalam
belajar. Selain itu, sekolah ini juga mempunyai program-program
studi jurusan yang berguna sebagai bekal di perguruan tinggi
maupun di lingkungan masyarakat. Dan sebagai sarana reIreshing
dan menambah kemampuan beserta bakatnya, MAN 3 Malang
mempunyai program ekstrakurikuler yang sangat banyak sesuai
keinginan siswa. Berikut selengkapnya:
1) Fasilitas MAN 3 Malang: Sebagai pendukung proses
pembelajaran siswa, MAN 3 Malang mempunyai berbagai
Iasilitas yang sangat mendukung dan mempunyai Iasilitas
terlengkap. Adapun Iasilitaslebihlengkapnyaadalahsebagai
berikut:
a) Ruang Kepala Sekolah; dilengkapi dengan komputer,
almari, soIa, dll.
b) Ruang Wakil Kepala Sekolah; yang terdiri dari Waka
Kurikulum, Humas, Keagamaan, dan Sarana Prasarana
dengan komputer tiap meja, almari, soIa, dll.
c) Ruang guru; yang dilengkapi komputer, LCD, Almari,
Loker tiap meja, ruang piket, ruang penilaian, dll agar dapat
meningkatkan mutu guru dalam proses pembelajaran.
75
d) Ruang Tata Usaha.
e) Ruang Komite; Sebagai tempat pembayaran atau keuangan
sekolah.
I) Ruang BK; dilengkapi sarana pembimbingan anak didik.
g) Ruang UKS; dilengkapi dengan 2 ruang periksa / istirahat
siswa dengan Iasilitas seperti halnya puskesmas mini yang
juga dilengkapi dengan dokter dan toilet dalam ruangan.
h) 3 Aula; Aula Utama ,Aula PSBB, Aula Mini.
i) Ruang Multimedia; dilengkapi dengan LCD, AC, meja
rapat, tempat duduk bertingkat sehingga dapat dioprasikan
sebagai tempat rapat, diskusi, nonton layaknya bioskop, dsb
j) 2 Labolatorium Bahasa; Lab Bahasa Audio dengan headset
sebagai alat pendengaran, tempatnya berbilik dan
dilengkapi LCD dan AC sebagai penyejuk ruangan
sedangkan Lab. Bahasa Visual dengan komputer, tempat
berbilik, LCD, dan ruangan ber-AC untuk mendukung
pembelajaran bahasa Inggris, Indonesia, Jepang, Arab,
Mandarin, dan Jerman.
k) Labolatorium Komputer; Lebih dari 40 komputer tersedia
dengan ruangan yang nyaman.
l) 3 Labolatorium Sains; dengan rincian Lab. Biologi, Fisika,
dan Kimia secara terpisah dengan perlengkapan yang
memadai.
76
m) Kebun TOGA; yang memiliki puluhan bahkan ratusan
tanamanobat Green House.
n) Asrama; yang terpisah antara asrama laki-laki dan
perempuan.
o) Sanggar Pramuka; sebagai tempat perkumpulan siswa
ekstrakurikuler pramuka yang sebagai salah satu
ekstrakurikuler terbesar di MAN 3 Malang.
p) Sanggar PASMANTIG; sebagai tempat perkumpulan siswa
ekstrakurikuler paskibra MAN 3 Malang.
q) Sanggar PMR; sebagai tempat perkumpulan siswa
ekstrakurikuler PMR MAN 3 Malang.
r) Koperasi Sekolah; sebagai tempat pembelajaran
berwirausaha dan koperasi ini juga dibuka untuk umum.
s) Kantin Sekolah; merupakan kantin yang tertata dan
berlingkungan bersih.
t) Masjid; sebagai tempat beribadah siswa, tempat
pembelajaran agama, dll yang juga dibuka untuk umum.
u) Tribun; tempat nongkrong siswa bilamana ada kegiatan di
lapangan dan juga tempat ngenet dengan laptop yang
berwiIi.
v) Perpustakaan; yang memiliki kumpulan buku lengkap dan
tempat yang nyaman yang dilengkapi LCD, ruang diskusi,
dan ruang baca mandiri.
77
w) Ruang Puskom; tempat perkumpulan atau pusat komputer
MAN 3 Malang
x) Pendopo; tempat lesehan ini juga berguna sebagai tempat
pembelajaran terbuka dengan papan tulis dan meja yang
telah disediakan.
y) Taman yang rindang di depan kelas mengelilingi taman.
45
d. Pengembangan Unit ICT
Bidang ICT MAN 3 Malang ditangani oleh Unit PUSKOM
(Pusat Pengelolahan Komputer dan Multimedia) dibawah bidang
sarana dan prasarana. Puskom sangat diperlukan mengingat
kebutuhan akan pengolahan data yang sangat komplek san
membutuhkan pengelolaan yang eIisien, cepat, serta akurat.
Sebanding dengan volume aktivitas di MAN 3 Malang maka
pengelolaan PUSKOM dibagi beberapa unit yaitu:
1) Unit pembelajaran dan pelatihan computer
2) Unit pengolahan data dan dokumentasi
3) Unit pengolahan multimedia dan inIormasi
4) Unit perawatan dan perbaikan
e. Pengembangan Unit Perpustakaan
Peningkatan mutu layanan inIormasi melalui perpuetakaan,
peningkatan minat baca dan promosi perpustakaan serta penyesuaian
sarana prasarana sesuai standar perpustakaan nasional.
45
Hasil Wawancara Kesiswaan, dengan Ibu Dina, (Kamis 18 Mei 2010)
78
Satu bentuk pelayanan yang sekarang diberikan
perpustakaan MAN 3 Malang adalah menggunakan jasa teknologi
komputer yaitu OPAC (On Line Public Acces Catalogue) SLA
Smart Library Automation, yang merupakan soItware Manajemen
Perpustakaan Modern (yang digunakan sebagai katalog, dan juga
memberikan antara lain:
1) Layanan Referensi
Perpustakaan MAN 3 Malang menyediakan layanan
pinjaman buku yang bersiIat terbuka, berarti pengunjung dapat
mencari dan mendapatkan sendiri buku yang dikehendaki sesuai
dengan katalog dan bisa membawa pulang atau sesuai dengan
peraturan yang berlaku bagi anggota. Bagi yang bukan anggota
perpustakaan hanya diperkenankan membaca membaca
ditempat, di perpustakaan MAN 3 Malang.
2) Layanan Multimedia/ Audio Visual
Memberikan layanan berupa penggunaan Iasilitas-
Iasilitas yang ada diruang multimedia untuk kegiatab
pembelajaran.
3) Layanan Internet
Perpustakaan MAN 3 Malang memberikan layanan
berupa penelusuran inIormasi online.
79
f. Pengembangan Unit UKS
Usaha kesehatan sekolah merupakan bagian integral dan
Sistem pendidikan Nasional, yang bertujuan meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal bagi peserta didik dalam rangka membentuk
manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.
Usaha kesehatan sekolah adalah investasi masa depan, yang
harus dimiliki semua generasi Sumber Daya Manusia (SDM) masa
depan. Peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang sebagai
generasi masa depan yang mempunyai tanggung jawab
Pembangunan Nasional, harus mampu hidup sehat baik jasmani
maupun rohani, sehingga mampu menjawab segala tantangan xaman.
Usaha Kesehatan Sekolah bertujuan meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Target pencapaian
tujuan dapat dilakukan melalui:
1) Trias UKS
a) Pendidikan kesehatan
b) Pelayanan kesehatan
c) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
80
2) 8 Gol UKS, terbebasnya generasi muda dari:
a) Bahaya rokok
b) Kenakalan remaja
c) Minuman keras
d) Kehamilan pranikah (diluar nikah)
e) HIV/ AIDS, Narkoba
I) Anemia
g) Kecacingan
h) Hepatitis B
g. Pengembangan Unit PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama)
Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) adalah merupakan
lembaga non-struktural yang otonom yang berada di bawahMadrasah
Aliyah Negeri Model. Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB)
merupakan laboratorium dan sarana layanan bagi peningkatan
kemampuan dan kualitas proIessional guru dan pengelola madrasah
aliyah serta tenaga kependidikan lainnyadalam mendukung peran
MAN Model.
Adapun Iungsi Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB)
adalah sebagai berikut:
1) Penunjang dalam upaya peningkatan mutu akademik dan
kelembagaan Madrasah Aliyah.
2) Pelayanan dalam upaya peningkatan kemampuan dan
kompetensi proIessional guru dan tenaga kependidikan lainnya.
81
(khususnya di Madrasah Aliyah melalui berbagai kegiatan
akademik dan pelatihan setelah melakukan koordinasi untuk
kerjasama dengan Balai Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan).
3) Pelayanan dalam upaya peningkatan kepemimpinan dan
kemampuan manajerial Kepala Madrasah.
4) Penyelenggaraan berbagai kegiatan yang terkait dengan
pengembangan kegiatan Kelompok Kerja Madrasah.
5) Penyelenggaraan berbagai kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran.
6) Pelayanan inIormasi bagi guru-guru dan tenaga kependidikan
lainnya.
7) Penyediaam sarana dan Iasilitas yang dapatdigunakan untuk
kegiatan akademik dan kemasyarakatan.
Tujuan utama Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB)
adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas proIesional
guru dan pengelola Madrasah Aliyah serta tenaga kependidikan
lainnya yang mengarah pada implementasi Madrasah Aliyah Negeri
sebagai MAN Model. Adapun tujuan khusus Pust Sumber Belajar
Bersama (PSBB) sebagai berikut:
1) Memberikan Iasilitas dalam program peningkatan mutru
akademik dan kelembagaan Madrasah Aliyah dalam rangka
penerapan konsep-konsep yang inovatiI.
82
2) Meningkatkan kualitas pengetahuan akademik, kemampuan
proIessional dan keterampilan guru erta tenaga kependidikan
lainnya.
3) Meningkatklan kualitas kepemimpinan dan kemampuan
manajerial Kepala Madrasah.
4) Memberikan Iasilitas dalam berbagai kegiatan akademik dan
pelatihan, secara teratur dan berkesinambungan.
5) Menciptakan suasana kebersamaan antar pengelola madrasah
dalam mendinamiskan kurikulum, mutu pendidikan, serta
peningkatan kualitas kelembagaan madrasah.
6) Memberi layanan inIormasi kepada guru-guru dan tenaga
kependidikan lainnya yang terkait dengan data kependidikan
untuk memperluas dan mempertajam kemampuan akademik dan
proIesionalismenya.
7) Memberikan pembinaan bidang akademik dan manajemen
kepada Madrasah Aliyah anggota KKM (Kelompok Kerja
Madrasah) di wilayahnya.
8) Membantu masyarakat dalam bidang akademik dan
kemasyarakatan.
46
46
Dokumen MAN 3 Malang
83
B. Paparan dan Analisis Data
Dari hasil perekaman data yang peneliti lakukan, sehingga peneliti
dapat menyajikan data dalam bentuk uraian sebagai berikut:
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran,
peneliti menggunakan media pembelajaran elektronik dengan harapan,
akan memberikan pemahaman kepada siswa terhadap materi wakaI,
hibah, hadiah, dan sadaqah. Karena penelti berasumsit bahwa
elektronik dapat dijadikan sebagai media yang dapat mempermudah
dan mempercepat proses pencapaian materi pendidikan. Kemajuan
dunia yang cepat dan pesat telah memuat agar bagaimana kita dapat
mengakses ilmu pengetahuan sebanyak mungkin dengan cepat dan
akurat. Agar siswa terbiasa dan tanpa menghaIal akhirnya akan terlatih.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, dan alat-alat
pengajaran yang mendukung.
Sebelum pembelajaran dalam penerapan media elektronik ini
dilaksankan maka perlu adanya perencanaan, sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)
2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur
keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang diajarkan.
84
3) Dalam pembelajaran Iiqih ini peneliti menerapkan media
pembelajaran elektronik berupa LCD.
4) Menentukan pokok bahasan yaitu menjelaskan wakaI dan
hibah.
a) Pengertian WakaI dan Hibah: WakaI menurut bahasa berarti
menahan, sedangkan menurut istilah adalah menahan
sesuatu benda atau barang yang dapat diambil manIaatnya
untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat menuju
keridhoan Allah SWT. Sedangkan Pengertian Hibah adalah
memberikan harta dengan tidak ada sebab tertentu, tanpa
ada ikatan tertentu dan tidak mengharap imbalan kecuali
ridha Allah SWT. Hukum hibah adalah sunnah dan lebih
utama diberikan kepada kaum keluarga.
b) Hukum WakaI dan Hibah adalah sunnah.
c) Rukun WakaI dan Hibah
a. Orang yang memberi wakaI
b. Orang atau badan hokum yang menerima wakaI
c. Barang yang diwakaIkan
d. Orang yang diberi hibah (mauhub lahu), dengan syarat
orangnya nyata ada pada waktu hibah.
e. Barang yang dihibahkan (mauhub).
85
d) Syarat WakaI
a. Orang yang berwakaI berwenang melakukan perbuatan
itu atas kehendaknya sendiri.
b. Orang yang menerima wakaI jelas baik berupa
organisasi atau badan atau orang tertentu..
e) Hikmah WakaI
a. Sangat membantu kelangsungann ibadah umat Islam
b. Memberi kesempatan umat Islam untuk beramal jaritah.
b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan untuk
pembelajaran selesai maka tindakan selanjutnya adalah pelaksanaan
pembelajaran dengan mengacu kepada media yang telah disediakan.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan oleh peneliti sendiri
dimulai pada hari Senin tanggal 15 dan 22 Februari 2010 berlangsung
selama 2 X 45 Menit yaitu dilaksanakan pada jam pelajaran ke 1-2.
Pertemuan ke-1 (Senin, 15 dan 22 Iebruari 2010)
1) Tahap awal
a) Awali dengan mengucapkan salam
b) Perkenalan antara peneliti dengan siswa sebagai objek
penelitian
c) Guru menanyakan kabar siswa dan kesiapan siswa dalam
belajar
d) Guru mengabsen siswa satu persatu
86
e) Memberi penjelasan singkat mengenai materi pelajaran
yang akan disampaikan.
I) Menyampaikan pelajaran dengan media yang digunakan.
2) Tahap inti
b) Guru memberikan ilustrasi seputar materi dengan
menggunakan metode ceramah
c) Guru memberikan umpan pertanyaan kepada siswa dan
siswa menjawab
d) Guru memberikan penjelasan tentang (Pengertian,
Pengertian, dasar hukumnya, sebab-sebab, macam-
macamnya serta syarat dan rukunnya.
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkritisi apa yang telah disampaikan guru
I) Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan menilai
kinerja siswa.
3) Tahap akhir
a) Guru menyimpulkan materi pembelajaran
b) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
c) Guru memberikan penguatan kepada siswa
d) Guru memberi tugas pada siswa untuk mengerjakan LKS
pada bab yang sudah dipelajari
e) Diakhiri dengan salam penutup
87
Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai guru yang
dilakukan oleh peneliti sendiri. Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes IormatiI
I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil
penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Penilaian Siswa Siklus I
Nomor Nama Siswa
LP
Nilai
UR Induk UH TG KF KS TJ JML Nilai
1
4422
ADE AISYAH. R
P
85
75 80 80 85 405 81
2
4425
HILMAN. P
L
70
70 85 80 80 385 77
3
4428
AHMAD FAUZI
L
85
80 70 90 85 410 82
4
4431
AHMAD ZAKKI
L
70
80 70 85 85 390 78
5
4539
ALIF DEWI. S
P
90
85 90 90 90 445 89
6
4544
AMIRA
P
85
90 90 90 90 445 89
7
4446
ANDINA. M
P
85
90 85 80 80 420 84
8
4447
ANDRI SURYA
L
70
75 80 80 85 390 78
9
4455
ARDANA R
P
85
80 85 75 85 410 82
10
4461
ATHIYAH AMATLH
P
80
80 85 80 85 410 82
11
4464
AULIYA ROHMAH
P
80
85 90 85 90 430 86
12
4475
BRIANTONO WILY
L
85
70 80 75 80 390 78
88
13
4488
DYLLAN NAUFAL
L
95
80 80 75 80 410 82
14
4498
FARAH MEDINA
P
85
70 80 75 75 385 77
15
4505
FINA ULFATUL
P
65
70 75 80 85 375 75
16
4506
FIRDAUS AMIRU
L
85
85 80 85 90 425 85
17
4513
FITRI HANDOKO
L
85
85 75 85 90 420 84
18
4517
GHEA CHARISA
P
90
80 85 85 85 425 85
19
4527
IFTITAHUN. N
P
85
90 85 80 90 430 86
20
4537
JAZILATUL. F
P
85
90 90 85 85 435 87
21
4542
KHOITUL ANAS. F
L
70
80 85 80 80 395 79
22
45746
LULUIL MAGFUR
P
70
80 85 80 85 400 80
23
4547
M. ANAS HILMY
L
70
80 80 75 80 385 77
24
4552
M. NOVANDA TN
L
85
75 80 85 85 410 82
25
4553
NABAFASA AL. K
L
70
80 90 90 90 420 84
26
4561
M. FATKHUR
L
70
75 80 85 85 395 79
27
4601
NIMATUL ULA
P
70
75 80 85 85 395 79
28
4612
PERDANA CEDKIA
L
85
75 85 80 90 415 83
29
4616
RACHMA YULIA. R
P
85
85 80 80 90 420 84
30
4626
RATYA SAFIRA
P
80
70 75 85 85 395 79
31
4636
RIZKY OCTAVIA
P
80
70 75 70 85 380 76
32
4637
RIZKYA FAUZI
P
85
90 80 80 90 425 85
33
4641
ROHADATUL ASY
P
85
85 80 80 90 420 84
34
4629
SAYYIDATI AQILL
P
80
85 75 80 85 405 81
35
4674
VISTA ROSITA
P
80
80 85 85 85 415 83
Rata-Rata 81,8
89
UH : Ulangan Harian
TG : Tugas
KF : KeaktiIan
KS : Kesungguhan
TJ : Tanggung Jawab
Dari tabel diatas menyatakan bahwa penilaian yang diberikan
siswa diambil dari nilai kesehariannya yaitu nilai ulangan harian, nilai
tugas, keaktiIan, kesungguhan, dan nilai dari tanggung jawab siswa.
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa kelas X-C 81,8.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, bisa disimpulkan bahwa
penilaianya sudah cukup bagus karena nilai paling terendah 75 dan nilai
tertinggi 89 sehingga dalam penerapan media elektronik hasil
belajarnya sudah lumayan bagus. Dan dalam penerapan media
elektronik hasil ulangan harian, tugas, keaktiIan, kesungguhan, dan
tanggung jawab siswa sudah kelihatan.
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata
Nilai terendah
Nilai tertinggi
81,8
75
89
90
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan
menggunakan media elektronik diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar
siswa adalah 81,8 dari 35 siswa nilai yang paling rendah 75 dan nilai
yang paling tinggi 89. jadi hasil belajar siswa sudah lumayan bagus.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal
siswa sudah lumayan bagus belajarnya, karena siswa yang memperoleh
nilai lebih besar dari pada yang terendah.
c. Pengamatan
Pada siklus ini guru dan peneliti mancatat setia perilaku siswa
yang terjadi saat proses pembelajaran menggunakan media elektronik
dimulai dari awal sampai pelajaran ditutup. Pada awal pelaksanaan
penelitian tindakan kelas berjalan dengan baik dan siswa kelihatan
antusias, ketika guru mengajukan beberapa pertanyaan maka siswa
berebut untuk menjawab pertanyaan tersebut tetapi setelah beberapa
waktu dan berkali-kali diterangkan beberapa siswa terus meminta untuk
dijelaskan ulang hal ini dikarenakan siswa tidak semuanya
memperhatikanya.
Langkah selanjutnya adalah menggali pemahaman siswa
tentang pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru. Guru menulis
beberapa soal di media elektronik kemudian meminta siswa untuk
mengerjakanya. Dan hanya beberapa siswa yang nilainya memenuhi
standar tetapi walaupun demikian hal tersebut sudah lumayan bagus
untuk penelitian pertama ini.
91
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru kurang dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran
2) Guru kurang dalam pengelolaan waktu
3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Dari kegiatan penelitian yang pertama pada mata pelajaran
Iiqih ini sudah baik. Hal ini dikarenakan bahwa siswa sudah biasa
tmengalamai proses belajar mengajar dengan menggunakan media
elektronik sehingga siswa merasa mudah dalam belajar. Dan pada
akhirnya siswa tersebut mudah memahami materi yang diberikan.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini sudah
cukup bagus taapi masih terdapat kekurangan dikit, sehingga perlu
adanya reIisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak
untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan
menambahkan inIormasi-inIormasi yang dirasa perlu dan memberi
catatan
3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi
siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
92
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, pada
pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media pembelajaran
elektronik dari pertemuan sebelumya maka perlu perencanaan yang
sangat matang sehingga hasil dapat tercapai dengan maksimal. Maka
perencanaan yang dibuat adalah sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)
2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur
keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang diajarkan
3) Dalam pembelajaran Iiqih ini peneliti menggunakan media
LCD.
4) Menentukan pokok bahasan yaitu menjelaskan hadiah dan
shadaqah.
a) Pengertian hadiah: Hadiah adalah memberikan sesuatu
tanpa ada imbalannya dan diberikan kepada seseorang
karena hendak memulyakannya. Sedangkan Pengertian
Sadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya
karena mengharapkan pahala di akhirat
b) Rukun Hadiah dan Shadaqah
a. Pemberi
b. Penerima
c. Barang atau benda.
93
c) Hikmah Hadiah dan Shadaqah
a. Memperoleh pahala yang terus mengalir
b. Akan bertambah rezekinya
c. Menghapuskan kesalahan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada hari jumat tanggal 1 dan 8 maret 2010 di kelas X
dengan jumlah siswa 35 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak
sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada
rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I,
sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi
pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pertemuan ke-II (Senin, 1 dan 8 Maret 2010)
1) Tahap awal
a) Salam pembuka
b) Pretes
c) Memberi penjelasan singkat mengenai materi pelajaran
yang akan disampaikan.
d) Menyampaikan strategi pembelajaran dengan menggunakan
media elektronik.
94
2) Tahap inti
a) Guru menjelaskan kepada siswa tentang wakalah dan
shulhu yang diketahui siswa.
b) Siswa di bagi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok
terdiri dari 6 siswa..
c) Setiap kelompok membuat power point tentang materi
hadiah dan shadaqah.
d) Serwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan
kedepan kelas.
3) Tahap akhir
a) Evaluasi soal
b) Apersepsi
c) Pemberian pekerjaan rumah
d) Salam penutup
Pada akhir proses belajar mengajar siswa guru melakukan
suatu penilaian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas hasil
belajar siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
95
Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.:
Tabel 4.3
Hasil Penilaian Siswa Siklus II
Nomor Nama Siswa
LP
Nilai
UR Induk UH TG KF KS TJ JML Nilai
1
4422
ADE AISYAH. R
P
90
80 85 85 85 425 85
2
4425
HILMAN. P
L
80
75 85 85 90 415 83
3
4428
AHMAD FAUZI
L
85
80 80 90 90 425 85
4
4431
AHMAD ZAKKI
L
85
80 85 85 85 420 84
5
4539
ALIF DEWI. S
P
90
90 90 90 90 450 90
6
4544
AMIRA
P
85
90 90 90 90 445 89
7
4446
ANDINA. M
P
90
80 85 85 85 425 85
8
4447
ANDRI SURYA
L
75
80 80 80 85 400 80
9
4455
ARDANA R
P
85
90 85 75 85 420 84
10
4461
ATHIYAH AMATLH
P
85
80 85 80 85 415 83
11
4464
AULIYA ROHMAH
P
90
85 90 90 90 445 89
12
4475
BRIANTONO WILY
L
90
80 80 85 80 415 83
13
4488
DYLLAN NAUFAL
L
95
80 80 85 80 420 84
14
4498
FARAH MEDINA
P
85
80 80 85 75 405 81
15
4505
FINA ULFATUL
P
70
85 75 80 85 395 79
16
4506
FIRDAUS AMIRU
L
90
85 80 85 90 430 86
17
4513
FITRI HANDOKO
L
90
85 75 85 90 425 85
18
4517
GHEA CHARISA
P
90
80 85 85 85 425 85
19
4527
IFTITAHUN. N
P
85
90 85 80 90 430 86
20
4537
JAZILATUL. F
P
85
90 90 85 85 435 87
21
4542
KHOITUL ANAS. F
L
80
80 85 80 80 405 81
96
22
45746
LULUIL MAGFUR
P
80
80 85 80 85 410 82
23
4547
M. ANAS HILMY
L
85
80 80 75 85 405 81
24
4552
M. NOVANDA TN
L
85
75 80 85 85 410 82
25
4553
NABAFASA AL. K
L
80
80 90 90 90 430 86
26
4561
M. FATKHUR
L
90
85 85 85 90 435 87
27
4601
NIMATUL ULA
P
85
80 85 85 85 420 84
28
4612
PERDANA CEDKIA
L
90
90 85 85 95 445 89
29
4616
RACHMA YULIA. R
P
85
85 80 85 95 430 86
30
4626
RATYA SAFIRA
P
80
85 90 85 95 435 87
31
4636
RIZKY OCTAVIA
P
95
85 90 80 85 435 87
32
4637
RIZKYA FAUZI
P
90
90 80 85 90 435 87
33
4641
ROHADATUL ASY
P
85
85 80 85 90 425 85
34
4629
SAYYIDATI AQILL
P
85
85 80 80 90 420 84
35
4674
VISTA ROSITA
P
80
80 85 85 85 415 83
Rata-Rata 84,7
UH : Ulangan Harian
TG : Tugas
KF : KeaktiIan
KS : Kesungguhan
TJ : Tanggung Jawab
Dari tabel diatas menyatakan bahwa penilaian yang
diberikan siswa diambil dari nilai kesehariannya yaitu nilai ulangan
harian, nilai tugas, keaktiIan, kesungguhan, dan nilai dari tanggung
97
jawab siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa
kelas X-C 84,7.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, bisa disimpulkan bahwa
penilaianya sudah mengalami peningkatan dari siklus I. karena nilai
paling terendah 79 dan nilai tertinggi 90 sehingga dalam penerapan
media elektronik hasil belajarnya sudah lumayan bagus. Dan dalam
penerapan media elektronik hasil ulangan harian, tugas, keaktiIan,
kesungguhan, dan tanggung jawab siswa sudah kelihatan kualitas
hasil belajarnya.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1
2
3
Nilai rata-rata
Nilai terendah
Nilai tertinngi
84,7
79
90
.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan
menggunakan media elektronik diperoleh nilai rata-rata prestasi
belajar siswa adalah 84.7 dari 35 siswa nilai yang paling rendah 79
dan nilai yang paling tinggi 90. jadi hasil belajar siswa sudah
mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa
sudah lebih baik belajarnya. Adanya peningkatan hasil belajar siswa
ini karena siswa mambantu siswa yang kurang mampu dalam mata
98
pelajaran yang mereka pelajari. Disamping itu adanya kemampuan
guru yang mulai meningkat dalam proses belajar mengajar.
c. Pengamatan
Setelah diadakan perbaikan pada siklus pertama. Motivasi
siswa dalam proses belajar mengajar terus dipertahankan dan
ditingkatkan. Ketika pelajaran dimulai siswa sudah mulai terkendali
dan sudah tidak terlalu ramai. Siswa dengan semangat mempelajari
sendiri buku pelajaran dan mulai menjawab soal dengan semangat
walaupun terlihat masih ada beberapa siswa yang masih kesana-
kemari untuk bertanya kepada temanya yang lain tetapi temannya
yang ditanya juga mengajari cara mengerjakan dengan benar
sehingga siswa yang bertanya juga terbantu oleh temanya.. Dari sini
sudah mulai terlihat bahwa siswa perlahan-lahan mulai senang
dengan menggali inIormasi sendiri.
d. Refleksi
Dari pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media
pembelajaran elektronik ini dapat membuat siswa lebih tertarik dan
senang karena mereka harus membuat soal dengan menggunkan
power point yang sesuai gambar sehingga mereka mudah
memahami soal yang diberikan, hal ini telah peneliti amati mulai
awal penelitian bahwa terlihat siswa sangat senang dan tidak terjadi
kegaduhan didalam kelas. Karena mereka harus mengerjakan soal
atau akan tertinggal dengan kelompok laninya
99
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh inIormasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan
konsep Pengelolaan waktu.
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk
dilaksanakan pada siklus II antara lain:
1) Kurangnya Guru dalam memotivasi siswa, hendaknya dapat
membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar
berlangsung.
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada
perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan
pendapat atau bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/ menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan
memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada
setiap kegiatan belajar mengajar.
100
3. Siklus Ketiga
a. Perencanaan
Seperti pada siklus sebelumnya untuk mendapatkan hasil
yang lebih maksimal lagi pada pembelajaran matapelajaran
matematika menggunakan penerapan media pembelajaran elektronik
dengan memedibandingkan dengan pertemuan sebelunya perlu
perencanaan yang sangat matang sehingga hasil dapat tercapai
dengan maksimal. Maka perencanaan yang dibuat adalah sebagai
berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)
2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur
keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang diajarkan
3) Dalam pembelajaran Iiqih ini peneliti menggunakan penerapan
media pembelajaran LCD.
4) Membagi pokok bahasan yaitu menjelaskan materi tentang
wakalah dan sulhu.
a) Pengertian Wakalah: Wakalah menurut bahasa mewakilkan,
menjaga, atau mendelegasikan mandat. Secara istilah,
wakalah adalah melimpahkan atau mendelegasikan sesuatu
pekerjaan kepada orang lain agar dilaksanakan atas nama
orang yang menyerahkan dengan ketentuan-ketentuan yang
telah disepakati keduanya. Sedangkan Sulhu menurut
bahasa adalah damai. Sedangkan menurut istilah adalah
101
perjanjian perdamaian antara dua pihak yang berselisih.
Sulhu bisa juga dilakukan tanpa adanya perselisihan terlebih
dahulu, misalnya perdamaian antara dua atau beberapa
negara dengan tanpa ada persengketaan sebelumnya.
b) Hukum Wakalah dan Sulhu yaitu mubah, sampai ada
sesuatu yang mengharamkan dan mewajibkannya. Hal ini
dikarenakan bila wakalah untuk hal-hal yang dilarang
syariat maka wakalah tersebut menjadi haram, dan untuk
hal-hal yang mendesak atau diwajibkan untuk sesuatu yang
diperbolehkan syariat, maka wakalah menjadi wajib.
c) Rukun dan Syarat Wakalah
a. Muwakil (orang yang mewakilkan/ memberi kuasa)
adalah orang yang memberi kewenangan atas
pekerjaan/ urusan yang diwakilkan.
b. Wakil (orang yang mewakili/ menerima kuasa), harus
orang yang sudah baligh, berakal sehat.
c. Urusan pekerjaan yang diwakilkan/ dikuasakan
(muawakil alaih).
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran, soal tes IormatiI
dan alat-alat pengajaran yang mendukung Seperti pada siklus
sebelumnya, pada siklus ke 3 dilaksanakan pada hari senin, tanggal
102
15 dan 22 maret 2010 selama kegiatan pembelajran ini disesuaikan
dengan rencana pembelajaran dan menggunakan penerapan media
elektronik sebagai berikut :
1) Tahap awal
a) Salam pembuka
b) Doa
c) Absensi siswa
d) Memberi penejelasan singkat tentang pentingnya pelajaran.
e) Mengkaitkan pelajaran kemarin dengan pelajaran yang
sekarang
2) Tahap inti
a) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari
materi pelajaran
b) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengertia Sulhu
dan Wakalah
c) Guru memeberikan siswa soal tentang pembagian dengan
sisa atau tanpa sisa
d) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan
soal dengan caranya sendiri-sendiri.
e) Tugas ditukar dengan teman satu bangku dan dikoreksi
secara bersama-sama.
103
I) Guru memberi penjelasan bagaimana cara mengerjakan
dengan benar dengan tidak mengganti jawaban yng telah
ditemukan kepada siswa.
g) Memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan
dengan cara masing-masing dengan menggunakan media.
3) Tahap akhir
a) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
b) Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
c) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup
Pada akhir proses belajar mengajar siswa guru melakukan
suatu penilaian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas hasil
belajar siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.5
Hasil Penilaian Siswa Siklus III
Nomor Nama Siswa
LP
Nilai
UR Induk UH TG KF KS TJ JML Nilai
1
4422
ADE AISYAH. R
P
95
90 85 90 90 450 90
2
4425
HILMAN. P
L
85
80 85 85 95 430 86
3
4428
AHMAD FAUZI
L
85
80 80 90 95 430 86
4
4431
AHMAD ZAKKI
L
85
80 85 85 85 420 84
5
4539
ALIF DEWI. S
P
90
95 90 90 90 455 91
104
6
4544
AMIRA
P
85
95 90 90 90 450 90
7
4446
ANDINA. M
P
90
80 85 85 85 425 85
8
4447
ANDRI SURYA
L
85
80 80 80 85 410 82
9
4455
ARDANA R
P
85
90 85 85 85 430 86
10
4461
ATHIYAH AMATLH
P
85
80 85 80 85 415 83
11
4464
AULIYA ROHMAH
P
90
85 90 90 90 445 89
12
4475
BRIANTONO WILY
L
90
80 80 85 85 420 84
13
4488
DYLLAN NAUFAL
L
95
80 80 85 85 425 85
14
4498
FARAH MEDINA
P
85
80 80 85 85 415 83
15
4505
FINA ULFATUL
P
80
85 80 80 85 410 82
16
4506
FIRDAUS AMIRU
L
90
85 80 85 95 435 87
17
4513
FITRI HANDOKO
L
90
85 90 85 95 445 89
18
4517
GHEA CHARISA
P
90
80 85 85 85 425 85
19
4527
IFTITAHUN. N
P
85
90 85 80 90 430 86
20
4537
JAZILATUL. F
P
85
90 90 85 85 435 87
21
4542
KHOITUL ANAS. F
L
80
80 85 80 80 405 81
22
45746
LULUIL MAGFUR
P
80
80 85 80 85 410 82
23
4547
M. ANAS HILMY
L
85
80 80 75 85 405 81
24
4552
M. NOVANDA TN
L
85
80 80 85 85 415 83
25
4553
NABAFASA AL. K
L
80
80 90 90 90 430 86
26
4561
M. FATKHUR
L
95
80 85 85 90 435 87
27
4601
NIMATUL ULA
P
85
80 85 85 85 420 84
28
4612
PERDANA CEDKIA
L
90
90 85 80 90 435 87
29
4616
RACHMA YULIA. R
P
85
85 80 80 90 420 84
30
4626
RATYA SAFIRA
P
80
85 90 85 90 430 86
31
4636
RIZKY OCTAVIA
P
95
85 90 80 85 435 87
105
32
4637
RIZKYA FAUZI
P
90
90 80 85 90 435 87
33
4641
ROHADATUL ASY
P
85
85 80 85 90 425 85
34
4629
SAYYIDATI AQILL
P
85
85 80 80 85 415 83
35
4674
VISTA ROSITA
P
80
80 85 85 85 415 83
Rata-rata 85,3
UH : Ulangan Harian
TG : Tugas
KF : KeaktiIan
KS : Kesungguhan
TJ : Tanggung Jawab
Dari tabel diatas menyatakan bahwa penilaian yang
diberikan siswa diambil dari nilai kesehariannya yaitu nilai ulangan
harian, nilai tugas, keaktiIan, kesungguhan, dan nilai dari tanggung
jawab siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa
kelas X-C 85.3.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, bisa disimpulkan bahwa
penilaianya sudah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I
dan II. karena nilai paling terendah 81 dan nilai tertinggi 91 sehingga
dalam penerapan media elektronik hasil belajarnya sudah sangat
bagus. Dan dalam penerapan media elektronik hasil ulangan harian,
tugas, keaktiIan, kesungguhan, dan tanggung jawab siswa sudah
kelihatan kualitas pembelajarannya.
106
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus III
No Uraian Hasil Siklus II
1
2
3
Nilai rata-rata
Nilai terendah
Nilai tertinngi
85,3
81
91
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan
menggunakan media elektronik diperoleh nilai rata-rata prestasi
belajar siswa adalah 85,3 dari 35 siswa nilai yang paling rendah 81
dan nilai yang paling tinggi 91. jadi hasil belajar siswa sangat
mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus ketiga secara klasikal siswa sudah
sangat bagus belajarnya. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini
karena siswa mambantu siswa yang kurang mampu dalam mata
pelajaran yang mereka pelajari. Disamping itu adanya kemampuan
guru yang mulai meningkat dalam proses belajar mengajar.
c. Pengamatan
Setelah diadakan perbaikan pada siklus kedua. Motivasi
siswa dalam proses belajar mengajar terus dipertahankan dan
ditingkatkan. Siswa dengan semangat mempelajari materi pelajaran
dan siswa dapat menggali materi yang dijelaskan oleh guru dengan
menggunakan media dan mulai menjawab soal dengan semangat.
Dari sini sudah mulai terlihat bahwa siswa sudah meningkat kualitas
belajarnya. Guru memotivasi dan menyediakan soal yang tampil di
107
media, dengan harapan siswa akan lebih mudah memahami materi
sehingga meningkat kualitas belajarnya.
d. d. Refleksi
Dari pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media
pembelajaran elektronik ini dapat membuat siswa lebih tertarik dan
senang karena mereka harus membuat soal dengan menggunkan
power point yang sesuai gambar sehingga mereka mudah
memahami soal yang diberikan, hal ini telah peneliti amati mulai
awal penelitian bahwa terlihat siswa sangat senang dan tidak terjadi
kegaduhan didalam kelas. Karena mereka harus mengerjakan soal.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh inIormasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan
konsep Pengelolaan waktu.
e. Pembahasan
Dalam permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini
adalah: (1) Bagaimana penggunaan media pembelajaran elektronik
dalam meningkatan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fiqih kelas X, (2) Apa hambatan yang dihadapi guru dalam
penggunaan media pembelajaran elektronik pada mata pelajaran
Iiqih kelasX, (3) Apakah ada peningkatan kualitas hasil belajar siswa
108
dengan penggunaan media elektronik pada mata pelajaran Fiqih
kelas X.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
kualitatiI dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
pengamatan partisipan, dan dokumentasi. Adapun untuk
menganalisis data digunakan metode deskriptiI kualitatiI, yakni
uraiannya didasarkan pada gejala-gejala yang tampak.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media pembelajaran elektronik dalam
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Iiqih
kelas X di MAN 3 Malang sudah berjalan baik, meskipun masih ada
kekurangan-kekurangan. Hal ini dapat dilihat dari media
pembelajaran yang digunakan oleh guru berdasarkan materi yang
akan disampaikan, sehingga mempermudah proses belajar mengajar
di kelas. Adapun di kelas siswa aktiI bertanya tentang pelajaran yang
belum dimengerti, baik pada saat di dalam kelas maupun di luar
kelas, siswa aktiI mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru di
kelas atau tugas di luar jam sekolah, siswa lebih aktiI dalam mencari
inIormasi yang diberikan oleh guru.
Adapun hambatan yang dihadapi guru dalam penggunaan
media pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih kelas X di
MAN 3 Malang adalah waktu. Dan siswa dalam proses belajar
109
mengajar mengalami peningkatan dalam kualitas hasil belajarnya
karena siswa aktiI dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru.
Dengan adanya media pembelajaran yang dilakukan oleh
guru, maka proses belajar mengajar akan kondusiI dan siswa akan
lebih mempunyai gairah untuk aktiI belajar Iiqih.
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak tiga
siklus. Siklus pertama dilaksanakan satu dua kali tatap muka, siklus
kedua dua kali tatap muka, dan siklus ke tiga dua kali tatap muka .
Siklus perrtama dilakukan pada tanggal 15 dan 22 Februari 2010.
Siklus kedua pada tanggal 01 dan 08 Maret 2010. Dan siklus ketiga
pada tanggal 15 dan 22 Maret 2010. dimana setiap pelaksanaan
penelitian dilakukan setiap hari Senin pada jam ke 1 dan 2 sekitar
pukul 07.10-08.40 WIB.
Pada siklus pertama ini merupakan siklus pra penelitian
yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan observasi terhadap
subyek penelitian. Dan siklus ketiga merupakan pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti dalam proses kegiatan pembelajaran,
Sedangkan siklus ketiga merupakan pelaksanaan penelitian yang
sebenarnya dimana peneliti mengimplementasikan media elektronik
dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada siklus pertama terlihat bahwa siswa masih malu untuk
mengungkapkan argumentasinya, kemunkinan hambatan yang
terjadi karena siswa kurang persiapan dan kurang rasa percaya diri
110
dan malu untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga proses
pembelajaran berjalan kurang optimal. Implikasinya banyak siswa
yang ramai sendiri, mengobrol dengan temannya dan tidak
konsentrasi pada pelajaran dengan kurang memperhatikan penjelasan
dari guru. Namun pada pertemuan kedua hal tersebut sedikit
terkurangi dilihat dari sebagian siswa sudah mulai aktiI dalam
pelajaran dan antusianismenya mulai meningka. Sedangkan disiklus
ketiga siswa lebih semangat dan aktiI dalam mengikuti pelajaran dan
banyak bertanya.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah
dilaksanakan oleh peneliti selama siklus kedua, dimana diperoleh
hasil evaluasi pertama, evaluasi kedua, dan evaluasi ketiga dari hasil
Ulangan Harian, tugas, keaktiIan, kesungguhan, dan tanggung jawab
siswa. diperoleh hasil yang cukup memuaskan dari hasil evaluasi
pertama.
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penelitian diatas dapat diketahui bahwasanya
dengan media pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Iiqih di kelas X-C
MAN 3 Malang, dapat meningkatan kualitas hasil belajar siswa pada materi
WakaI, Hibah, hadiah, sadaqah, wakalah dan juga sulhu. Hal ini dapat
diketahui dari hasil observasi parsitipatiI peneliti pada proses belajar
mengajar berkenaan dengan aktiIitas siswa selama kegiatan belajar
berlangsung. Adanya peningkatan kualitas hasil belajar pada siswa dapat
terlihat antusias siswa selama kegiatan belajar berlangsung.
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil beberapa kesisimpulan
sebagai berikut:
1. Untuk peningkatan kualitas hasil belajar siswa pada pembelajaran Iiqih
perlu adanya penerapan mepembelajaran yang dapat menarik perhatian
siswa sehingga membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar.
2. Penerapan media elektronik pada pembelajaran Iiqih, khususnya materi
WakaI, hibah, hadiah, dan sadaqah dengan menggunakan media LCD/
ICT adalah salah satu pendekatan dan media pembelajaran yang dapat
dilaksanakan untuk meningkatan kualitas hasil belajar siswa pada
pembelajan Iiqih.
3. Siswa akan lebih aktiI renponsiI dan partisipatiI dalam pembelajaran
Iiqih, khususya dengan penerapan media elektronik agar siswa lebih
111
112
meningkat kualitas hasil belajarnya dan lebih menghargai pengetahuan
yang ia dapat dari proses pembelajaran.
4. Dengan gabungan media elektronik akan lebih memudahkan guru dalam
mempersiapkan bahan-bahan yang akan dipelajari dan didiskusikan serta
akan membuat siswa lebih banyak menggali inIormasi baik sesama
temannya maupun sumber-sember yang relevan.
B. Saran
Penulis mempunyai beberapa saran dalam rangka peningkatan
kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Iiqih, khususnya dengan
penggunaan media pembelajaran elektronik di kelas X MAN 3 Malang.
Adapun saran-saran tersebut adalah:
Sesuai dengan eksistensnya, maka seharusnya guru berusaha
semaksimal mungkin menerapkan media pembelajaran yang telah ditetapkan
dengan tanpa meninggalkan perhatiannya terhadap latar belakang dan
kemampuan intelegensi peserta didik.
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangsih pemikiran yang
perlu dipertimbangkan untuk perkembangan proses belajar mengajar
2. Guru hendaknya memahami karakteristik siswa sehingga pengajaran
dapat berjalan dengan lancar.
113
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja GraIindo Persada.
Asnawir, Basyiruddin Asnawir. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Idies. 2010. Pembelajaran Berbasis Multimedia. (http.www. Pembelajaran
Bermultimedia.co.id.
Jamarah, SyaaiIul Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Junus, Mahmud. 1989. Tarjamah Al Quran Al Karim. Bandung : Al-MaariI.
Kamino. 2002. Tutorial Elektronik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. 2009. Kurikulum Yang di Sempurnakan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mayer, Richard. 2009. Multimedia Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nata, Abuddin. 2006. Masail Al-Fiqhiyyah. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Ribadi. 2004. Teknologi Elektronika. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sudjana, Nana dan Ahmad RiIai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sagala, SyaiIul. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV AlIabeta.
Sadiman. 2002. Media Pembelajaran Elektronika. Jakata: Ciputat Pers.
SyariIuddin, Amir. 2003. Garis-Garis BesarFiqh. Jakarta: Prenada Media.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
114
Wahono. 2003. Media Elektronika. Surabaya: Usaha Nasional.
Wahhab, Abdul. 1994. Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Jakarta: PT Raja GraIindo
Persada.
Wahidmurni. 2008. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian
Lapangan Skripsi. Malang: UM PRESS.
Wahidmurni, Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM PRESS.
Zayadi Ahmad. Tadzkirah. Jakarta: PT Remaja GraIindo Persada.
INSTRUMEN PENELITIAN
TENTANG
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN FIQIH KELAS X DI MAN 3 MALANG
A. PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Sejarah berdirinya MAN 3 Malang.
2. Mandat, Nilai Keunggulan, Visi, Misi dan Tujuan MAN 3 Malang.
3. ProIil guru, karyawan, dan siswa-siswi MAN 3 Malang.
4. Prestasi MAN 3 Malang.
5. Strategi pengembangan madrasah.
B. PEDOMAN OBSERVASI
1. Kondisi Iisik : Gedung, ruang kelas, lingkungan, sarana dan prasarana
2. Kondisi nonIisik : Struktur kelembagaan, perangkat pembelajaran, dan
kegiatan belajar mengajar di MAN 3 Malang.
C. PEDOMAN WAWANCARA
No. Nama Pertanyaan Jawaban
1.
Guru Bidang Studi
Fiqih dengan
Bapak Mujaini, M. Ag
a. Bagaimana menurut
bapak tentang
penggunaan media
pembelajaran dalam
meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Iiqih?
a. Menurut saya sudah
berjalan dengan
lancar dan baik.
b. Apakah bapak dalam
mengajar materi Iiqih
menggunakan media
sebagai alat bantu dalam
proses belajar mengajar?
c. Media apa yang sering
bapak gunakan dalam
proses belajar mengajar
Iiqih?
d. Bagaimana respon siswa
dengan adanya
penggunaan media
pembelajaran khususnya
pada pelajaran Iiqih?
e. Apa ada kendala yag
dihadapi dalam
menggunakan media
pada saat proses belajar
mengajar Iiqih?
b. Ya, dalam mengajar
saya selalu
menggunakan media
karena siswa lebih
termotivasi, aktiI, dan
memiliki pemahaman
yang luas.
c. Media yang sering
saya gunakan dalam
proses belajar
mengajar adalah
media LCD, LKS.
d. Dengan adanya
penggunaan media
dalam pelajaran Iiqih
siswa aktiI dan
semangat dalam
belajar dikelas, begitu
juga dengan
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
e. Kendalanya yaitu
alokasi waktunya
yang sangat terbatas,
singga dalam
pembelajaran siswa
2. Siswa kelas X
Atiyah Amatillah
\
Dyllan NauIal
Briantono Wily
a. Seberapa besar minat
anda terhadap pelajaran
Iiqih?
b. Apakah setiap pelajaran
Iiqih, guru
menggunakan media
pembelajaran?
c. Apakah dengan media
pembelajaran dapat
meningkatkan
pemahaman anda
terhadap pelajaran Iiqih
yang disampaikan?
masih kurang.
a. Sangat besar karena
pelajaran Iiqih
mengajarkan kita
tentang hukum
syariat Islam,
sehingga kita dapat
mengetahui mana
perbuatan yang baik
yang harus dilakukan
dan perbuatan jelek
yang harus
ditinggalkan.
b. Setiap pelajaran
Iiqih, guru selalu
menggunakan media
karena siswa
semangat dan aktiI
dengan
menggunakan media
dari pada tidak.
c. Ya, belajar dengan
menggunakan media
dapat meningkatkan
pemahaman saya
karena guru ketika
menjelaskan
pelajaran dengan
Ghea Charisa
IItitahun Najah
d. Apakah media yang
sedang digunakan dapat
menarik perhatian anda
terhadap pelajaran yang
sedang dijelaskan?
e. Apakah tanggapan
anda terhadap
penggunaan media
pembelajaran dalam
meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Iiqih?
memakai
powerpoint,
sehingga siswa
ketika ditanya siswa
dapat berIikir dan
menjelaskan sendiri
secara menalar.
d. Ya, dapat menarik
perhatian saya
karena dengan
menggunakan media
saya lebih
bersemangat dalam
belajar.
e. Tanggapan saya
yaitu sudah berjalan
dengan baik ketika
dalam proses belajar
mengajar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 3 Malang
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : X/ II
Pertemuan Ke : I
Tahun Akademik : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami Hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta
hikmahnya
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan Islam tentang wakaI beserta hikmah pelaksanaannya.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian wakaI
2. Menjelaskan syarat dan rukun wakaI
3. Menjelaskan tatacara wakaI
4. Menjelaskan hikmah wakaI
5. Dapat menyebutkan tatalaksana wakaI
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu:
1. Memahami pengertian syarat, dan rukun wakaI, hibah, sadaqah, dan hadiah.
2. Menjelaskan pengertian, syarat, dan rukun wakaI, hibah, sadaqah, dan hadiah
E. Materi Pokok
1. Pengertian WakaI: WakaI menurut bahasa berarti menahan, sedangkan
menurut istilah adalah menahan sesuatu benda atau barang yang dapat diambil
manIaatnya untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat menuju keridhoan
Allah SWT. BerwakaI berarti memberikan suatu benda atau barang yang lekat
zatnya kepada suatu badan yang dapat dimanIaatkan untuk kepentingan
masyarakat, seperti mewakaIkan tanah untuk masjid dan sebagainya.
2. Hukum WakaI
Hukum wakaI adalah sunnah.
3. Rukun WakaI
a. Orang yang memberi wakaI
b. Orang atau badan hokum yang menerima wakaI
c. Barang yang diwakaIkan
d. Ikrar penyerahan
4. Syarat WakaI
a. Orang yang berwakaI berwenang melakukan perbuatan itu atas
kehendaknya sendiri.
b. Orang yang menerima wakaI jelas baik berupa organisasi atau badan atau
orang tertentu.
c. Barang yang diwakaIkan berwujud nyata saat diserahkan.
d. Jelas ikrarnya dan sebaiknya dicatatkan dalam notaries atau badan wakaI
sehingga dikemudian hari tidak ada perbedaan antara ahli waris.
5. Hikmah WakaI
a. Sangat membantu kelangsungann ibadah umat Islam
b. Memberi kesempatan umat Islam untuk beramal jaritah.
c. Untuk menghimpun dana masyarakat bagi kepentingan pengembangan
kelangsungan agama Islam.
d. Syiar Islam.
F. Metode: Metode ceramah,Tanya Jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
2 X 45 menit
PEMBUKAAN
1. Salam pembuka
2. Mengabsen siswa
3. Pretes
4. Memberi penjelasan singkat
mengenai materi pelajaran yang
akan disampaikan pelajaran
sesuai dengan media yang
digunakan
15 menit
KEGIATAN
INTI
1. Guru menjelaskan kepada siswa
tentang wakaI, hibah, sadaqah,
dan hadiah.
60 menit
2. siswa menjelaskan pelajaran
yang diterangkan oleh guru
dengan menggunakan media
yang diterapkan.
3. Siswa dan Guru mengambil satu
soal dan dikerjakan secara
bersama-sama.
4. Siswa mengerjakan soal yang
telah diberikan oleh guru.
PENUTUP
1. Guru menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
2. Guru memberi pesan kepada siswa
3. Memberikan pekerjaan rumah
4. Salam penutup
15 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumber :
Buku Pengamalan Fikih X (MA) karangan M. Rizal Qosim.
LKS Fikih kelas X Semester Genap
Http://ibda.Iiles.wordpress.com/2008/04/04-riba-dan-etika-bisnis-
islam.pdIhttp://www.irm.org.my/upload/waqoI-bm.pdI
http://www.taIakul-ikhlash.com.my/malay/gui/pdI/pelaksanaanhibah-dalam-
konteks-operasi-taIakulpdI
http://www.pdI-quen.com./pdI/wakaI-dalam-islam
2. Bahan
Lembar kerja, hasil kerja siswa dan bahas presentasi
3. Alat: LCD, Papan Tulis, Spidol, Penghapus
I. Penilaian
1. Ulangan harian
2. Tugas
3. KeaktiIan siswa
4. Kesungguhan
5. Tanggung jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 3 Malang
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas/ Semester : X / II
Pertemuan Ke : II
Tahun Akademik : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Standart Kompetensi
Memahami Hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta
hikmahnya.
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan Islam tentang hibah dan hikmah pelaksanaannya.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian hibah
2. Menjelaskan syarat dan rukun hibah
3. Menjelaskan tatacara hibah
4. Menjelaskan hikmah hibah
5. Dapat menyebutkan tatalaksana hibah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian hibah.
2. Menjelaskan syarat dan rukun hibah.
3. Menjelaskan tatacara hibah.
4. Menjelaskan hikmah hibah.
5. Dapat menyebutkan tatalaksana hibah.
E. Materi Pokok
1. Pengertian hibah: Hibah adalah memberikan harta dengan tidak ada sebab
tertentu, tanpa ada ikatan tertentu dan tidak mengharap imbalan kecuali ridha
Allah SWT. Hukum hibah adalah sunnah dan lebih utama diberikan kepada
kaum keluarga.
2. Rukun Hibah
a. Orang yang memberi hibah (wahib), dengan syarat
1) baligh
1) atas kemauan sendiri
2) orang yang dibenarkan melakukan tindakan hukum.
3) orang yang berhak memiliki atas barang yang dihibahkan
b. Orang yang diberi hibah (mauhub lahu), dengan syarat orangnya nyata ada
pada waktu hibah.
c. Barang yang dihibahkan (mauhub), dengan syarat:
1) barang yang dihibahkan jelas terlihat terwuhudnya.
2) barang yang dihibahkan mempunyai nilai harga
3) barang yang dihibahkan benar-benar milik orang yang menghibahkan
d. Akad
3. Macam-macam hibah
a. Hibah barang
b. Hibah manIaat
4. Beberapa Masalah Tentang Hibah
a. Pemberian orang yang hampir meninggal
Bila orang yang sakit dan hampir meninggal, maka hukumnya seperti
wasiat.
b. Penguasaan orang tua atas hibah untuk anak
Jumhur Ulama berpendapat, bahwa orang tua boleh menguasai barang
yang dihibahkannya kepada anaknya
c. Melebihkan pemberian terhadap senagian anak
Tidak halal seseorang melebihkan pemberian kepada sebagian anaknya
d. Mencabut hibah
Haram mencabut hibah seeorang kecuali hibahnya orang tua kepada anak
5. Hikmah
a. Dapat membantu si penerima hibah dari berbagai kesulitan hidup.
b. Mengakrabkan silatur rahmi.
c. Mendapat perlindungan dari Allah SWT.
F. Metode: Metode ceramah,Tanya Jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
2 X 45
menit
PEMBUKAAN
1. Salam pembuka
2. Mengabsen siswa
3. Pretes
4. Memberi penjelasan singkat
mengenai materi pelajaran
yang akan disampaikan.
5. Menyampaikan pelajaran
sesuai dengan media yang
digunakan
15 menit
KEGIATAN
INTI
1. Guru menjelaskan kepada
siswa tentang wakaI, hibah,
sadaqah, dan hadiah.
2. Siswa menjelaskan pelajaran
yang diterangkan oleh guru
dengan menggunakan media
yang diterapkan.
3. Siswa dan Guru mengambil
satu soal dan dikerjakan
secara bersama-sama.
4. Siswa mengerjakan soal
yang telah diberikan oleh
guru.
60 menit
PENUTUP 1. Evaluasi soal
2. Apersepsi
3. Pemberian pekerjaan rumah
4. Salam penutup
15 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumber :
Buku Pengamalan Fikih X (MA) karangan M. Rizal Qosim. LKS
Fiqih kelas X Semester Genap
Http://ibda.Iiles.wordpress.com/2008/04/04-riba-dan-etika-bisnis-
islam.pdIhttp://www.irm.org.my/upload/waqoI-bm.pdI
http://www.taIakul-ikhlash.com.my/malay/gui/pdI/pelaksanaanhibah-dalam-
konteks-operasi-taIakulpdI
http://www.pdI-quen.com./pdI/wakaI-dalam-islam
2. Bahan
Lembar kerja, hasil kerja siswa dan bahas presentasi
3. Alat: LCD, Multimedia, Papan Tulis, Spidol, Penghapus
I. Penilaian
1. Ulangan harian
2. Tugas
3. KeaktiIan siswa
4. Kesungguhan
5. Tanggung jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 3 Malang
Mata Pelajaran : FIQH
Kalas/ Semester : X / II
Pertemuan ke : III
Tahun Akademik : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Standart Kompetensi
Memahami Hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta
hikmahnya.
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan Islam tentang hadiah beserta hikmah pelaksanaannya.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian hadiah
2. Menjelaskan syarat dan rukun hadiah.
3. Menjelaskan tatacara hadiah.
4. Menjelaskan hikmah hadiah.
5. Dapat menyebutkan tatalaksanaan hadiah.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian hadiah
2. Menjelaskan syarat dan rukun hadiah
3. Menjelaskan tatacara hadiah
4. Menjelaskan hikmah hadih
5. Dapat menyebutkan tatalaksana hadiah
E. Materi Pokok
1. Pengertian hadiah: Hadiah adalah memberikan sesuatu tanpa ada imbalannya
dan diberikan kepada seseorang karena hendak memulyakannya.
2. Rukun Hadiah
a. Pemberi
b. Penerima
c. Akad
d. Barang atau benda.
3. Hikmah Hadiah
a. Memperoleh pahala yang terus mengalir
b. Akan bertambah rezekinya
c. Menghapuskan kesalahan.
F. Metode: Metode ceramah,Tanya Jawab
G. Langkah-langakah Pembelajaran
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
2 X 45
menit
PEMBUKAAN
1. Salam pembuka
2. Mengabsen siswa 15 menit
3. Pretes
4. Memberi penjelasan singkat
mengenai materi pelajaran yang
akan disampaikan.
5. Menyampaikan pelajaran sesuai
dengan media yang digunakan
KEGIATAN
INTI
1. Guru menjelaskan kepada siswa
tentang wakaI, hibah, sadaqah, dan
hadiah.
2. Siswa menjelaskan pelajaran yang
diterangkan oleh guru dengan
menggunakan media yang
diterapkan.
3. Siswa dan Guru mengambil satu
soal dan dikerjakan secara bersama-
sama.
4. Siswa mengerjakan soal yang telah
diberikan oleh guru.
60 menit
PENUTUP
1. Evaluasi soal
2. Apersepsi
3. Pemberian pekerjaan rumah
4. Salam penutup
15 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumber :
Buku Pengamalan Fikih X (MA) karangan M. Rizal Qosim.
LKS Fiqih kelas X Semester Genap
Http://ibda.Iiles.wordpress.com/2008/04/04-riba-dan-etika-bisnis-
islam.pdIhttp://www.irm.org.my/upload/waqoI-bm.pdI
http://www.taIakul-ikhlash.com.my/malay/gui/pdI/pelaksanaanhibah-dalam-
konteks-operasi-taIakulpdI
http://www.pdI-quen.com./pdI/wakaI-dalam-islam
2. Bahan
Lembar kerja, hasil kerja siswa dan bahas presentasi
3. Alat: LCD, Multimedia, Papan tulis, Spidol, Penghapus
I. Penilaian
1. Ulangan harian
2. Tugas
3. KeaktiIan siswa
4. Kesungguhan
5. Tanggung jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 3 Malang
Mata Pelajaran : FIQH
Kalas/ Semester : X / II
Pertemuan Ke : IV
Tahun Akademik : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Standart Kompetensi
Memahami Hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta
hikmahnya.
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan Islam tentang hibah dan hikmah pelaksanaannya.
2. Menjelaskan ketentuan Islam tentang shodaqoh beserta hikmah
pelaksanaannya.
3. Menerapkan cara pelaksanaannya sadaqah.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian sadaqah.
2. Menjelaskan syarat dan rukun sadaqah.
3. Menjelaskan tatacara sadaqah.
4. Menjelaskan hikmah sadaqah.
5. Dapat menyebutkan tatalaksana sadaqah.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian sadaqaha.
2. Menjelaskan syarat dan rukun sadeaqah.
3. Menjelaskan tatacara sadaqah.
4. Menjelaskan hikmah sadaqah.
5. Dapat menyebutkan tatalaksana sadaqah.
E. Materi Pokok
1. Pengertian Sadaqah: Sadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada
tukarannya karena mengharapkan pahala di akhirat.
2. Rukun Sadaqah
a. Pemberi
b. Penerima
c. Akad
d. Barang atau benda.
3. Hikmah Sadaqah
a. Memperoleh pahala yang terus mengalir
b. Akan bertambah rezekinya
c. Menghapuskan kesalahan
F. Metode: Metode ceramah,Tanya Jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
2 X 45
menit
PEMBUKAAN
a. Salam pembuka
b. Doa
c. Absensi Siswa 15 menit
KEGIATAN INTI
a.Guru mengulas kembali materi
yang sudah disampaikan minggu
lalu.
b.Siswa menghaIalkan satu persatu
tentang doa shalat dhuha
c. Guru menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
60 menit
PENUTUP
a. Guru memberi pesan kepada
siswa.
b. Guru memberikan tugas rumah
kepada siswa yang bersiIat
individu
c. Salam penutup
15 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumber
Buku Pengamalan Fikih X (MA) karangan M. Rizal Qosim.
LKS Fiqih kelas X Semester Genap
Http://ibda.Iiles.wordpress.com/2008/04/04-riba-dan-etika-bisnis-
islam.pdIhttp://www.irm.org.my/upload/waqoI-bm.pdI
http://www.taIakul-ikhlash.com.my/malay/gui/pdI/pelaksanaanhibah-dalam-
konteks-operasi-taIakulpdI
http://www.pdI-quen.com./pdI/wakaI-dalam-islam
2. Bahan
Lembar kerja, hasil kerja siswa dan bahas presentasi
3. Alat: LCD, Multimedia, Papan tulis, Spidol, Penghapus
I. Penilaian
1. Ulangan harian
2. Tugas
3. KeaktiIan siswa
4. Kesungguhan
5. Tanggung Jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 3 Malang
Mata Pelajaran : FIQIH
Kalas/ Semester : X / II
Pertemuan Ke : V
Tahun Akademik : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Standart Kompetensi
Memahami hukum islam tentang wakalah dan sulhu beserta hikmahnya
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan islam tentang wakalah dan hikmahnya
2. Menjelaskan ketentuan islam tentang sulhu dan hikmahnya.
3. Menerapkan cara wakalah.
C. Indikator
1. Menjelaskan deIinisi wakalah
2. Menyebutkan landasan syariah (ayat al-Quran atau Hadits) tentang wakalah.
3. Mendeskripsikan hukum Islam tentang wakalah.
4. Menjelaskan syarat serta rukun wakalah.
5. Mendeskripsikan tata cara pelaksanaan wakalah.
6. Menjelaskan hikmah wakalah.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran:
1. Siswa mampu menjelaskan deIinisi wakalah.
2. Siswa mampu menyebutkan landasan syariah (ayat al-Quran atau Hadits)
tentang wakalah.
3. Mendeskripsikan hukum Islam tentang wakalah.
E. Materi Pokok
1. Pengertian Wakalah: Wakalah menurut bahasa mewakilkan, menjaga, atau
mendelegasikan mandat. Secara istilah, wakalah adalah melimpahkan atau
mendelegasikan sesuatu pekerjaan kepada orang lain agar dilaksanakan atas
nama orang yang menyerahkan dengan ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati keduanya.
2. Hukum Wakalah yaitu mubah, sampai ada sesuatu yang mengharamkan dan
mewajibkannya. Hal ini dikarenakan bila wakalah untuk hal-hal yang dilarang
syariat maka wakalah tersebut menjadi haram, dan untuk hal-hal yang
mendesak atau diwajibkan untuk sesuatu yang diperbolehkan syariat, maka
wakalah menjadi wajib.
3. Rukun dan Syarat Wakalah
a. Muwakil (orang yang mewakilkan/ memberi kuasa) adalah orang yang
memberi kewenangan atas pekerjaan/ urusan yang diwakilkan.
b. Wakil (orang yang mewakili/ menerima kuasa), harus orang yang sudah
baligh, berakal sehat.
c. Urusan pekerjaan/ pekerjaan yang diwakilkan/ dikuasakan (muawakil
alaih). Dengan persyaratan:
1) terdiri dari pekerjaan/ urusan yang diperbolehkan untuk diwakilkan
menurut syariat.
2) Pekerjaan tersebut merupakan hak milik orang yang mewakilkan.
3) Pekerjaan yang diwakilkan harus dipahami dan disetujui oleh orang
yang menerima kuasa.
d. Shighot yang terdiri dari ijab (dari muwakkil) dan qabul (dari wakil).
F. Metode: Metode ceramah,Tanya Jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
2 X 45
menit
PEMBUKAAN
a. Salam pembuka
b. Doa
c. Absensi Siswa
d. Memberi penejelasan singkat
tentang pentingnya pelajaran.
e. Mengkaitkan pelajaran kemarin
dengan pelajaran yang sekarang
15 menit
KEGIATAN INTI
a. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mempelajari
materi pelajaran
b. Guru menjelaskan kepada siswa
tentang pengertia Sulhu dan
Wakalah
60 menit
c. Guru memeberikan siswa soal
tentang pembagian dengan sisa
atau tanpa sisa
d. Guru memberi kebebasan
kepada siswa untuk
mengerjakan soal dengan
caranya sendiri-sendiri.
e. Tugas ditukar dengan teman
satu bangku dan dikoreksi
secara bersama-sama.
I. Guru memberi penjelasan
bagaimana cara mengerjakan
dengan benar dengan tidak
mengganti jawaban yng telah
ditemukan kepada siswa.
PENUTUP
a. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya.
b. Guru menyampaikan kepada
siswa tentang materi yang akan
dibahas pada pertemuan
selanjutnya
c. Guru mengakhiri pertemuan
dengan salam penutup.
15 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumber :
Buku Pengamalan Fikih X (MA) karangan M. Rizal Qosim.
LKS Fiqih kelas X Semester Genap
Http://ibda.Iiles.wordpress.com/2008/04/04-riba-dan-etika-bisnis-
islam.pdIhttp://www.irm.org.my/upload/waqoI-bm.pdI
http://www.taIakul-ikhlash.com.my/malay/gui/pdI/pelaksanaanhibah-dalam-
konteks-operasi-taIakulpdI
http://www.pdI-quen.com./pdI/wakaI-dalam-islam
2. Bahan:
Lembar kerja, hasil kerja siswa dan bahas presentasi
3. Alat: LCD, Mmultimedia, Papan tulis, Spidol, Penghapus.
I. Penilaian
1. Ulangan harian
2. Kesungguhan
3. Tugas
4. Tanggung jawab
5. KeaktiIan siswa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 3 Malang
Mata Pelajaran : FIQIH
Kalas/ Semester : X / II
Pertemuan Ke : VI
Tahun Akademik : 2009/2010
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Standart Kompetensi
Memahami hukum islam tentang wakalah dan sulhu beserta hikmahnya.
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan islam tentang sulhu dan hikmahnya.
2. Menerapkan cara sulhu
C. Indikator
1. Menjelaskan deIinisi sulhu
2. Menyebutkan landasan syariah (ayat al-Quran atau Hadits) tentang sulhu.
3. Mendeskripsikan hukum Islam tentang dan sulhu.
4. Menjelaskan syarat serta rukun sulhu.
5. Mendeskripsikan tata cara pelaksanaan dan sulhu.
6. Menjelaskan hikmah sulhu.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran:
1. Siswa mampu menjelaskan deIinisi wakalah dan sulhu
2. Siswa mampu menyebutkan landasan syariah (ayat al-Quran atau Hadits)
tentang wakalah dan sulhu.
3. Mendeskripsikan hukum Islam tentang wakalah dan sulhu
E. Materi Pokok
1. Pengertian Sulhu
Sulhu menurut bahasa adalah damai. Sedangkan menurut istilah
adalah perjanjian perdamaian antara dua pihak yang berselisih. Sulhu bisa
juga dilakukan tanpa adanya perselisihan terlebih dahulu, misalnya
perdamaian antara dua atau beberapa negara dengan tanpa ada persengketaan
sebelumnya.
2. Hukum Sulhu
Berdasarkan antara lain pada ayat dan hadits tersebut, serta bila
dikaitkan dengan syariat tentang kewajiban menjaga perdamaian dan
menghindarkan permusuhan, maka dapat disimpulkan bahwa hukum sulhu
adalah wajib. Karena perdamaian, kehidupan yang harmonis, tolong-
menolong wajib hukumnya.
3. Rukun Sulhu
a. Orang atau pihak yang bersengketa atasu menyepakati perdamaian
(Musalih).
b. Orang/ pihak yang mendamaikan (Muslih).
c. Masalah yang didamaikan (musalih anhu).
d. Akad perdamaian (ijab qabul).
4. Syarat Sulhu
a. Kedua belah pihak sama-sama sah bertindak dalam hukum.
b. Tidak ada unsur paksaan di antara keduanya.
c. Masalah yang didamaikan bukan masalah yang bertentangan dengan
syariat.
d. Perdamaian tersebut tidak dapat dicapai tanpa bantuan pihak ketiga.
F. Metode: Metode ceramah,Tanya Jawab.
G. Langah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
2 X 45
menit
PEMBUKAAN
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Absensi Siswa
4. Memberi penejelasan singkat
tentang pentingnya pelajaran.
5. Mengkaitkan pelajaran
kemarin dengan pelajaran yang
sekarang.
15 menit
KEGIATAN INTI
1. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
mempelajari materi pelajaran
2. Guru menjelaskan kepada
siswa tentang pengertia Sulhu
dan Wakalah.
3. Guru memeberikan siswa soal
60 menit
tentang pembagian dengan sisa
atau tanpa sisa
4. Guru memberi kebebasan
kepada siswa untuk
mengerjakan soal dengan
caranya sendiri-sendiri.
5. Tugas ditukar dengan teman
satu bangku dan dikoreksi
secara bersama-sama.
6. Guru memberi penjelasan
bagaimana cara mengerjakan
dengan benar dengan tidak
mengganti jawaban yng telah
ditemukan kepada siswa
PENUTUP
15 menit
H. Sumber Belajar
1. Sumber :
Buku Pengamalan Fikih X (MA) karangan M. Rizal Qosim.
LKS Fiqih kelas X Semester Genap
Http://ibdaIiles.wordpress.com/2008/04/04-riba-dan-etika-bisnis-
islam.pdIhttp://www.irm.org.my/upload/waqoI-bm.pdI
http://www.taIakul-ikhlash.com.my/malay/gui/pdI/pelaksanaanhibah-dalam-
konteks-operasi-taIakulpdI
http://www.pdI-quen.com./pdI/wakaI-dalam-islam
2. Bahan: Lembar kerja dan hasil kerja siswa.
3. Alat: LCD, Multimedia, Papan tulis, Spidol, dan Penghapus.
I. Penilaian
1. Ulangan Harian
2. Tugas
3. KeaktiIan
4. Kesungguhan
5. Tanggung Jawab
DENAH MAN 3 MALANG
FOTO SAAT WAWANCARA GURU FIQIH
SAAT MENGAJAR DENGAN MEMAKAI MEDIA ELEKTRONIK (LCD)
SUASANA SISWA SAAT PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
RUANG MULTIMEDIA
RUANG PERPUSTAKAAN
PIALA JUARA LOMBA PERPUSTAKAAN
BAPAK, IBU PEGAWAI PERPUSTAKAAN MAN 3 MALANG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Roisatul Islamiyah
NIM : 06110192
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 24 April 1987
Fak./Jur./Prog.Studi : Tarbiyah / PAI
Tahun Maasuk : 2006-2007
Alamat Rumah : Jl. Proyek Brengkok
Brondong - Lamongan
Rt/ Rw. 04/ 05 62263
Alamat di Malang : Jl. Bend Sigura-gura 1
No. 8
No HP : 085755350610
e-mail : Isa87Yahoo.co.id
GRADUASI PENDIDIKAN
No Nama Sekolah Alamat Sekolah Lulus Keterangan
1. TK ABA 40 Brengkok Brengkok Lamongn 1994-1995 Lulus
2. MIM 13 Brengkok Brengkok Lamongn 2000-2001 Lulus
3. SMP AL- Yaqin Sluke Sluke Rembang 2003-2004 Lulus
4. MA YTP Kertosono Kertosono Nganjuk 2006-2007 Lulus
5. UIN MALIKI Malang Malang 2009-2010 Lulus
PENGALAMAN ORGANISASI
No Nama Orgniasasi Jabatan Periode Keterangan
1. Pengurus Mahad Al-
Yaqin Sluke
Sekretaris 2002-2003 AktiI
2. OSIS SMP Al-Yaqin
Sluke
Keagamaan 2003-2004 AktiI
3. Pengurus Mahad YTP
Kertosono - Nganjuk
Keibadahan 2004-2005 AktiI
4. Pengurus Mahad YTP
Kertosono - Nganjuk
Perlengkapan 2005-2006 AktiI
5. STAF Mumarosah YTP
Kertosono - Nganjuk
Sekretaris I 2005-2006 AktiI
6. OSIS YTP Kertosono -
Nganjuk
Sekretaris II 2005-2006 AktiI
7. KAMMI (Kesatuan
Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia)
Anggota 2007-2008 AktiI
8. Pengurus Yayasan
Panti Asuhan Nurul
Abyadh
Bendahara I 2008 - 2009 AktiI
Malang, 28 Juli 2010
Mahasiswa
Roisatul Islamiyah

Anda mungkin juga menyukai