7.1
EROSI
Erosi adalah suatu peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari
suatu tempat yang terangkut ke tempat lain, baik disebabkan oleh pergerakan air atau
angin (Arsyad, 1983). Proses hidrologi secara langsung dan tidak langsung akan
berhubungan dengan terjadinya erosi, transpor sedimen, deposisi sedimen di daerah hilir,
serta mempengaruhi karakteristik fisik, biologi, dan kimia. Terjadinya erosi ditentukan
oleh faktor-faktor iklim (intensitas hujan), topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup
tanah, dan tata guna lahan.
7.1.1 Proses Erosi
Dua penyebab utama terjadinya erosi adalah erosi karena sebab alamiah dan erosi
karena aktivitas manusia. Erosi alamiah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah
dan proses erosi yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami.
Erosi karena faktor alamiah umumnya masih memberikan media yang memadai untuk
berlangsungnya pertumbuhan kebanyakan tanaman. Erosi karena kegiatan manusia
kebanyakan disebabkan oleh terkelupasnya lapisan tanah bagian atas akibat cara
bercocok tanam yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah atau kegiatan
pembangunan yang bersifat merusak keadaan fisik tanah, antara lain pembuatan jalan di
daerah dengan kemiringan lereng besar.
Proses erosi bermula dengan terjadinya penghancuran agregat tanah sebagai
akibat pukulan air hujan yang mempunyai energi lebih besar daripada daya tahan tanah.
Pada saat hujan mengenai kulit bumi, maka secara langsung akan menyebabkan
hancurnya agregat tanah. Penghancuran dari agregat tanah dipercepat dengan adanya
daya penghancuran dan daya urai dari air itu sendiri. Hancuran agregat tanah ini akan
menyumbat pori-pori tanah, kemudian kapasitas infiltrasi tanah akan menurun dan
mengakibatkan air mengalir dipermukaan dan disebut sebagai limpasan permukaan.
Limpasan permukaan mempunyai energi untuk mengikis dan mengangkut partikel tanah
yang telah hancur. Selanjutnya jika tenaga limpasan permukaan sudah tidak mampu lagi
mengangkut bahan-bahan hancuran tersebut, maka bahan-bahan ini akan diendapkan.
Dengan demikian 3 bagian yang berurutan, yaitu :
1. Pengelupasan (detachment);
2. Pengangkutan (transportation);
3. Pengendapan (sedimentation)
7.1.3 Klasifikasi Erosi
Menurut Utomo (1994), para pakar konservasi
mengklasifikasikan erosi berdasarkan bentuknya, yaitu :
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS
tanah
pada
mulanya
VII - 1
a) Erosi Lembar
b) Erosi Alur
c) Erosi Selokan
(sheet erosion);
(rill erosion);
(gully erosion).
Erosi lembar ditandai dengan pengikisan permukaan kulit bumi secara merata, dan
gejala ini sulit dikenal sehingga baru diketahui dalam waktu yang lama. Jika air yang
mengalir pada permukaan terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak pada suatu
tempat akan menyebabkan tanah yang tererosi dari tempat terkumpulnya air tersebut
lebih besar daripada erosi tempat lain. Sehingga akhirnya membentuk selokan-selokan
kecil (alur), dan gejala ini disebut erosi alur. Jika alur yang yang terbentuk semakin besar
menjadi selokan, maka gejala erosinya disebut erosi selokan. Perbedaan antara erosi
alur dan erosi selokan terletak pada ukuran dan keterlanjutannya. Erosi alur masih bisa
diperbaiki dengan pengolahan tanah, sedangkan erosi selokan tidak mungkin lagi.
Klasifikasi tersebut diatas saat sekarang dirasa kurang sesuai, karena dalam
klasifikasi tersebut tidak memperhitungkan kekurangan agregat yang terjadi karena
pukulan air hujan. Pukulan air hujan merupakan fase pertama dan terpenting dari erosi
(Hudson (1976) dalam Utomo, 1994 : 20). Lebih lanjut sebenarnya hampir tidak ada
kenyataan yang menunjukkan bahwa limpasan permukaan mempunyai kedalaman dan
kekuatan yang sama pada semua tempat sehingga mengikis permukaan bumi secara
merata (sheet). Oleh karena itu Morgan (1979) dalam Utomo (1994 : 20) membedakan
bentuk erosi menjadi :
a) Erosi Percikan (splash erosion)
Erosi percikan (splash erosion) adalah proses terkelupasnya partikel-partikel tanah
bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Tenaga kinetik
tersebut ditentukan oleh dua hal, yaitu massa dan kecepatan jatuhan air. Tenaga kinetik
bertambah besar dengan bertambah besarnya diameter air hujan dan jarak antara ujung
daun penetes (driptips) dan permukaan tanah (pada proses erosi dibawah tegakan
vegetasi). Oleh karena itu air lolos dari vegetasi dengan ujung penetes lebar memberikan
tenaga kinetik yang besar dan dengan demikian, meningkatkan kecepatan air lolos
sampai ke permukaan tanah. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah
ditentukan oleh kemiringan lereng, kecepatan, arah angin, keadaan kekasaran permukaan
tanah, dan penutup tanah. Pada tanah berlereng, loncatan partikel tanah tersebut lebih
banyak ke arah tempat yang lebih rendah, hal ini disebabkan karena sudut datang energi
kinetik air hujan akan mendorong partikel-partikel tanah tersebut ke tempat yang lebih
rendah. Apabila air hujan jatuh di atas tumbuhan bawah, energi kinetik air hujan tersebut
akan tertahan oleh penutup tanah, dan dengan demikian, menurunkan jumlah pertikel
tanah yang terkelupas.
b) Erosi Limpasan Permukaan (overland flow / surface run off erosion)
Erosi limpasan permukaan (overland flow / surface run off erosion) mempunyai
kemampuan untuk mengikis tanah tidak sama pada semua tempat, karena tebal aliran air
yang tidak pernah merata. Pada umumnya para pakar hidrologi mencirikan limpasan
permukaan dengan bilangan Reynold (Re) dan bilangan Froude (F) (Utomo, 1994 : 22).
Daya rusak limpasan permukaan terutama dipengaruhi oleh kecepatan aliran. Pada
kecepatan yang rendah dan aliran tenang, limpasan permukaan tidak menyebabkan erosi.
Setelah mencapai nilai kecepatan tertentu, limpasan permukaan mampu mengerosi tanah
yakni apabila energi limpasan permukaan lebih besar dari ketahanan tanah. Nilai
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS
VII - 2
kecepatan ini disebut ambang kecepatan (threshold velocity). Nilai ambang kecepatan
dipengaruhi oleh ukuran partikel tanah. Pada partikel tanah berukuran besar, nilai
ambang kecepatan bertambah besar dengan meningkatnya ukuran partikel, tetapi pada
partikel yang berukuran < 0,5 mm, nilai ambang kecepatan meningkat dengan makin
kecilnya ukuran partikel tanah. Hal ini disebabkan karena adanya daya kohesi dari partikel
tanah.
c) Erosi Alur (riil erosion)
Erosi alur (rill erosion) adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan
partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran
air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah,
kecepatan air larian meningkat, dan akhirnya terjadilah transpor sedimen. Tipe erosi alur
dapat umumnya dijumpai pada lahan-lahan garapan dan dibedakan dari erosi kulit ( gully
erosion) dalam hal erosi alur dapat diatasi dengan cara pengerjaan atau pencangkulan
tanah. Menurut Rose (1988) dalam Asdak (2002 : 341) menegaskan bahwa tipe erosi ini
terbentuk oleh tanah yang kehilangan daya pertikel-partikel tanah sejalan dengan
meningkatnya kelembaban tanah di tempat tersebut. Kelembaban tanah yang berlebih
pada gilirannya akan menyebabkan tanah longsor. Bersamaan dengan longsornya tanah,
kecepatan air larian meningkat dan terkonsentrasi di tempat tersebut. Air larian ini
mengangkut sedimen hasil erosi, dan dari sini, menandai awal dari pembentukan erosi
parit.
d) Erosi Selokan atau Erosi Parit (gully erosion).
Erosi parit (gully erosion) membentuk jajaran parit yang lebih dalam dan lebar dan
merupakan tingkat lanjutan dari erosi alur. Pada kondisi tertentu, terutama oleh
perubahan-perubahan geologis atau karena
pengaruh aktivitas manusia, proses
pembentukan erosi parit tidak pernah sampai pada tahap lanjutan.
Pengamatan di Indonesia, disamping keempat bentuk tersebut ternyata sering kali
juga terjadi perpindahan massa tanah secara bersama-sama. Kejadian ini terutama terjadi
pada tanah dengan lapisan atas yang sangat dangkal, atau terletak diatas lapisan tanah
yang tidak tembus air, dan juga pada teras yang baru dibangun. Proses ini oleh Carson
dan Utomo (1986) disebut erosi massa (mass wasting) untuk membedakan dengan tanah
longsor. Disamping kelima bentuk tersebut, ada bentuk khusus erosi yaitu tanah longsor
(land slide) dan erosi yang terjadi pada tebing sungai, danau atau laut (stream bank
erosion).
Erosi massa (Mass Wasting) terjadi dengan cara sejumlah tanah secara bersamasama berpindah terangkut oleh air yang terkumpul. Erosi terjadi karena adanya
pengumpulan air pada lapisan tanah atas, yang berada di atas lapisan tidak tembus air.
Karena lapisan tanah atas telah jenuh air, sedang lapisan di bawahnya tidak dapat
menyerap air, maka gaya geser melebihi kekuatan geser tanah sehingga massa tanah
lapisan atas tersebut secara bersama-sama bergerak. Proses erosi massa terutama terjadi
pada lahan miring yang kedalaman efektifnya dangkal.
Erosi tebing sungai (streambank erosion) adalah pengikisan tanah pada tebingtebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Dua proses
berlangsungnya erosi tebing sungai adalah oleh adanya gerusan aliran sungai dan oleh
adanya longsoran tanah pada tebing sungai. Proses yang pertama berkolerasi dengan
kecepatan aliran sungai. Semakin cepat laju aliran sungai (debit puncak atau debit banjir)
semakin besar kemungkinan terjadinya erosi tebing. Erosi tebing sungai dalam bentuk
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS
VII - 3
gerusan dapat berubah menjadi tanah longsor ketika permukaan sungai surut
(meningkatkan gaya tarik ke bawah) sementara pada saat bersamaan tanah tebing
sungai telah jenuh. Dengan demikian, longsoran tebing sungai terjadi setelah debit aliran
besar berakhir atau surut. Erosi tebing sungai dipengaruhi, antara lain oleh kecepatan
aliran, kondisi vegetasi di sepanjang tebing sungai, kegiatan bercocok tanam di pinggir
sungai, kedalaman dan lebar sungai, bentuk alur sungai, dan tekstur tanah. Alur sungai
yang tidak teratur dengan banyak rintangan seperti tanggul pencegah tanah longsor,
dapat mempertajam kelokan sungai dan menjadi penyebab utama erosi sepanjang tebing
sungai.
7.2
Pengukuran dan pendugaan erosi sulit untuk dilakukan dengan tepat karena
proses kejadian dan faktor yang mempengaruhinya sangat kompleks. Tetapi dengan
beberapa asumsi dan penyederhanaan, pengukuran dan pendugaan erosi dapat dilakukan
dengan tingkat pendekatan yang bisa diterima. Ada berbagai macam cara pengamatan
atau pengukuran erosi yang terjadi, antara lain dengan pengamatan langsung di
lapangan, interpretasi peta topografi dan foto udara serta pengukuran langsung dengan
percobaan. Dalam studi ini, dalam menentukan besarnya laju erosi digunakan metode
Universal Soil Loss Equation (USLE).
Dari beberapa metode untuk memprakirakan besarnya erosi permukaan, metode
Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikembangkan oleh Wischmeir dan Smith (1978)
adalah metode yang paling umum digunakan untuk memprakirakan besarnya erosi. USLE
memungkinkan prediksi laju erosi rata-rata lahan tertentu pada suatu kemiringan dengan
pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis tanah dan penerapan pengelolaan lahan.
USLE dirancang untuk memprediksi erosi jangka panjang dari erosi lembar (sheet erosion)
dan erosi alur di bawah kondisi tertentu. Persamaan tersebut dapat juga untuk
memprediksi erosi pada lahan-lahan non pertanian tetapi tidak dapat untuk memprediksi
pengendapan dan tidak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit, tebing sungai,
dan dasar sungai (Suripin, 2002 : 69).
Sebelum USLE dikembangkan lebih lanjut, prakiraan besarnya erosi ditentukan
berdasarkan data atau informasi kehilangan tanah di suatu tempat tertentu. Dengan
demikian, prakiraan besarnya erosi tersebut dibatasi oleh faktor-faktor topografi atau
geologi, vegetasi, dan meteorologi. Menyadari adanya keterbatasan dalam menentukan
besarnya erosi untuk tempat-tempat di luar lokasi yang telah diketahui spesifikasi
tanahnya tersebut, maka dikembangkan cara untuk memprakirakan erosi dengan
menggunakan persamaan matematis seperti dikemukakan oleh Weschmeir dan Smith
(1978) dan dikenal sebagai persamaan USLE (Asdak, 2002 : 355) :
A = R. K. LS. CP
dengan :
A
VII - 4
P
R= n
P
Dengan :
R
VII - 5
dengan :
3.
EI30
Pb
Pmax
Jenis Tanah
Latosol Dermaga (Haplartnox)
Latosol Citayam (Haplortnox)
Regosol Tanjungharjo (Tropothens)
Grumosol Jegu (Caromuderts)
Nilai K
0,03
0,09
0,14
0,27
VII - 6
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Grumosol (Caromuderts)
Regosol (typic Dytropept)
Latosol Coklat (Epyquic Tropodults)
Gley Numic di atas teras (Tropaguept)
Hydromorf abu-abu (Tropolluent)
Andosol Batu
Andosol Pujon
Cambisol Pujon
Mediteran Ngantang
Litosol Blitar Selatan
Regosol Blitar Selatan
Cambisol Blitar Selatan
Maditeran Dampit
Latosol Blitar Selatan
0,16
0,10
0,23
0,22
0,12
0,12
0,26
0,23
0,27
0,16
0,29
0,13 (Clay)
0,26 (Silty Clay)
0,16 (Clay)
0,29 (Silty Clay)
0,21
0,31
0,31
0,20
0,20
0,08-0,10
0,04-0,10
0,12-0,16
0,20-0,30
0,26-0,30
0,16-0,28
0,17-0,30
0,21-0,30
0,14-0,20
VII - 7
6.
7.
8.
nilai K yang pertama pada sisi kanan dari bagian nomograf yang pertama (hanya
untuk satuan metrik).
Untuk jenis tanah yang lain, lanjutkan penelusuran secara horizontal sampai
menemukan kurva struktur tanah yang sesuai.
Lanjutkan penelusuran secara vertikal sampai menemukan kurva permabilitas
yang sesuai.
Lanjutkan penelusuran secara horizontal ke arah skala erodibilitas tanah yang
berbeda di sisi kiri dari bagian nomograf yang kedua untuk mendapatkan nilai
faktor K.
Sumber : United Stated Enviromental Protection Agency, 1980 dalam Asdak (2002)
VII - 8
limpasan yang semakin besar, karena singkatnya waktu untuk infiltrasi, dengan demikian
laju erosi semakin besar.
Seringkali dalam perkiraan erosi menggunakan metode USLE komponen
panjang dan kemiringan lereng (L dan S) diintegrasikan menjadi faktor LS dan dihitung
dengan rumus (Asdak, 2002. 366) :
LS = L1/2 (0,00138 S2 + 0,00965 S + 0,0138)
Dengan :
L = panjang lereng (m)
S = kemiringan lereng (%)
7.2.4 Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
Faktor pengelolaan tanaman merupakan faktor yang menggambarkan nisbah
antara besarnya erosi dari lahan yang bertanaman tertentu dan dengan pengelolaan
tertentu terhadap besarnya erosi tanah yang tidak ditanami dan diolah bersih (Suripin,
2002 : 79). Faktor pengelolaan tanaman menunjukkan keseluruhan vegetasi, seresah,
kondisi permukaan tanah, dan pengelolaan lahan terhadap besarnya tanah yang hilang
(erosi). Besarnya Faktor pengelolaan tanaman (C) tergantung dari jenis, intensitas,
kombinasi, kemampatan, panen, dan rotasi tanaman. Lahan dengan jenis tanaman yang
sama tetapi ditanami secara intensif tanpa istirahat akan menghasilkan nilai C yang lebih
besar dari pada lahan yang diistirahatkan setelah panen sehingga dapat mengembalikan
unsur hara dan kandungan organiknya.
Kerapatan tanaman berpengaruh pada tanah yang terlindungi dari pukulan butirbutir hujan. Lahan dengan jarak penanaman yang rapat lebih aman terhadap erosi jika
dibandingkan dengan lahan dengan jarak penanaman jarang karena butiran hujan tidak
terhalang oleh bagian-bagian tanaman tersebut.
Nilai faktor C untuk berbagai tanaman dan pengelolaan tanaman bersumber dari
berbagai penelitian disajikan pada Tabel 7.2 berikut :
Tabel 7.2 Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
No.
Nilai Faktor C
0,001
0,01
0,1
Sawah
0,01
0,7
Ubi kayu
0,8
jagung
0,7
Kedelai
0,399
10
Kentang
0,4
11
Kacang tanah
0,2
12
Padi gogo
13
Tebu
0,561
0,2
VII - 9
14
Pisang
0,6
15
16
0,287
17
0,002
18
0,2
19
Talas
0,85
0,4
Kebun campuran
20
21
- Kerapatan tinggi
0,1
- Kerapatan sedang
0,2
- Kerapatan rendah
0,5
Perladangan
0,4
Hutan alam
22
-Seresah banyak
0,001
-Seresah sedikit
0,005
Hutan produksi
23
-Tebang habis
0,5
-Tebang pilih
0,2
24
25
0,181
0,3
26
0,195
27
Padi-Sorgum
0,345
28
Padi-Kedelai
0,417
29
Kacang tanah-Gude
0,495
30
0,571
31
0,049
32
0,096
33
0,128
34
0,136
35
0,256
36
0,377
37
0,387
38
0,079
39
0,357
40
0,001
41
0,001
42
Rumpur Brachiaria
0,002
VII - 10
erosi tergantung pada panjang dan kemiringan lereng. Morgan (1988) dalam Suripin
(2002) menyatakan bahwa pencangkulan dan penanaman searah kontur dapat
mengurangi erosi tanah pada lahan yang miring, sampai 50% dibandingkan dengan
penanaman ke arah atas-bawah. Nilai faktor P, dapat dilihat pada Tabel 7.3. berikut :
Tabel 7.3. Nilai faktor P untuk berbagai tindakan konservasi tanah
No
1
Nilai P
1
0,04
0,15
0,35
0,4
0,4
0,64
0,2
-Kemiringan 0-8%
-Kemiringan 8-20%
0,5
0,75
-Kemiringan >20%
0,9
7.3
Menurut Departemen Kehutanan, lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami
kerusakan, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang
ditentukan atau diharapkan. Kekritisan lahan, dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu :
1.
Potensial Kritis
Lahan yang termasuk dalam kriteria potensial kritis adalah lahan bebas dari erosi
(masih tertutup vegetasi), atau erosi ringan. Ciri-ciri dari lahan yang potensial kritis,
antara lain :
a. Tanah masih mempunyai fungsi produksi, hidrologi, hidroorologi cukup baik, tetapi
bahaya menjadi kritis sangat besar bila tanah tersebut dibuka atau tidak dikelola
dengan usaha konservasi.
b. Tanah masih tertutup vegetasi, tetapi karena kondisi topografi atau keadaan
lereng yang curam (> 45%), maka kondisi tanah mudah longsor dan bila vegetasi
dibuka akan terjadi erosi berat.
c. Tanah karena keadaan topografi dan bahan induknya, bila terbuka atau
vegetasinya rusak kan cepat menjadi rusak karena erosi atau longsor.
VII - 11
Semi Kritis
Tanah termasuk semi kritis mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.
Tanah telah mengalami erosi
produktivitasnya rendah karena tingkat kesuburannya rendah.
b.
sedang,
tetapi
c.
Persentase vegetasi permanen 50-75 %, vegetasi
dominan biasanya alang-alang, rumput, semak belukar, dan hutan jarang.
3. Kritis
Tanah termasuk kritis mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.
berat.
b.
(< 60 cm).
c.
%.
d.
e.
4. Sangat Kritis
Tanah termasuk sangat kritis mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.
Tanah telah mengalami erosi sangat berat, dengan
dinding longsoran sangat terjal.
b.
c.
beberapa tempat tertentu
d.
7.4
Penetapan batas tertinggi laju erosi yang masih dapat diperbolehkan atau
ditoleransikan adalah perlu, karena tidaklah mungkin menekan laju erosi menjadi nol dari
tanah-tanah yang diusahakan untuk pertanian terutama pada tanah-tanah yang
berlereng. Erosi yang diperbolehkan adalah kecepatan erosi yang masih berada dibawah
laju pembentukan tanah. Terjadinya erosi pada suatu lahan tidak dapat dihentikan
sehingga tidak terjadi erosi sama sekali. Pengendalian erosi yang dilakukan dimaksudkan
agar erosi yang terjadi tidak mengganggu keseimbangan alam. Erosi di lahan pertanian
dibatasi pada tingkat dimana erosi tidak mengganggu produktivitas tanaman. Menurut
Wischmeier dan Smith (1971) dalam Utomo (1994 : 16) mengemukakan bahwa dalam
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS
VII - 12
2
3
4
5
6
7
8
Nilai T
(mm/th)
0,0
0,4
0,8
1,2
1,4
1,6
2,0
2,5
VII - 13
19,9
2
Gambar 7.2
Tabel 7.5 Rekapitulasi Nama Desa beserta luasannya yang masuk dalam DAS
Cideres Deet
KABUPATEN
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
KECAMATAN
CIGASONG
CIGASONG
CIGASONG
CIGASONG
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
KADIPATEN
KADIPATEN
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
NAMA DESA
BATUJ AYA
BARIBIS
CICENANG
CIGASONG
GENTENG
GANDU
KASOKANDEL
BOJ ONGCIDERES
GANDASARI
DAWUAN
J ATIMULYA
GIRIMUKTI
LEUWIKIDANG
J ATISAWIT
PAGANDON
CIPAKU
CIKASARUNG
TONJ ONG
TARIKOLOT
LUAS (m2)
395,295.08
582,495.58
1,247,055.48
401,003.32
1,488,708.14
459,577.21
77,043.63
837,588.53
1,150,094.37
249,232.19
1,834,582.44
798,422.03
2,634,611.45
2,061,075.21
2,601,652.88
3,483,915.26
749,374.53
1,507,286.55
16,660.60
LUAS (Ha)
39.53
58.25
124.71
40.10
148.87
45.96
7.70
83.76
115.01
24.92
183.46
79.84
263.46
206.11
260.17
348.39
74.94
150.73
1.67
22,575,674.48
2,257.57
VII - 14
1.
Evaluasi Jenis Tanah dalam kaitannya menentukan nilai kepekaan tanah terhadap erosi
(K), dimana tanah dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan tingkat kepekaan
erosinya. Klasifikasi jenis tanah menurut SK Mentan No. 837/KPTS/UM/II/1980, di DAS
Cideres Deet terhadap 3 jenis tanah yaitu Andosol, Glei dan Latosol. Secara lebih rinci
dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut :
19,9
2
Tabel 7.6 Rekapitulasi jenis tanah beserta masing-masing luasan di DAS Cideres
Deet
Jenis Tanah
Latosol
Glei
Andosol
Luas (m2)
9,434,171.47
1,415,752.75
11,725,750.25
Luas (Ha)
943.42
141.58
1,172.58
22,575,674.48
2,257.57
VII - 15
Kabupaten/Kota
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
Kecamatan
KADIPATEN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
CIGASONG
DAWUAN
CIGASONG
MAJ ALENGKA
CIGASONG
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
KADIPATEN
DAWUAN
KADIPATEN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
KADIPATEN
DAWUAN
DAWUAN
CIGASONG
CIGASONG
MAJ ALENGKA
CIGASONG
NamaDesa
CIPAKU
J ATIMULYA
GIRIMUKTI
LEUWIKIDANG
BATUJ AYA
J ATISAWIT
BARIBIS
CIKASARUNG
CICENANG
TONJ ONG
TARIKOLOT
PAGANDON
GENTENG
PAGANDON
GENTENG
GANDU
KASOKANDEL
BOJ ONGCIDERES
GANDASARI
DAWUAN
CIPAKU
J ATIMULYA
GIRIMUKTI
BARIBIS
CICENANG
TONJ ONG
CIGASONG
T OT A L
Luas (m2)
Luas (Ha)
1192148.353
119.215
652280.872
65.228
452926.281
45.293
2634611.451
263.461
395295.080
39.530
2061073.643
206.107
483724.302
48.372
749373.266
74.937
145.538
0.015
795929.712
79.593
16660.429
1.666
879839.861
87.984
535911.659
53.591
1721810.326
172.181
952796.340
95.280
459577.213
45.958
77043.633
7.704
837588.531
83.759
1150094.368
115.009
249231.705
24.923
2291764.473
229.176
1182301.569
118.230
345495.750
34.550
98771.277
9.877
1246909.749
124.691
711355.588
71.136
401002.691
40.100
22,575,663.66
2,257.57
2. Kondisi Topografi
Yaitu menyangkut data kelerengan lahan yang dinyatakan dalam prosentase
kemiringan berdasarkan susut kemiringannya. Topografi sangat berperan untuk melihat
kemungkinan erosi pada suatu wilayah, dimana klasifikasi kelerengan ini terbagi atas :
Kelerengan 0-8% (kelerengan tingkat 1), dapat digunakan secara intensif dengan
pengelolaan yang kecil.
Kelerengan 8-15% (kelerengan tingkat II/landai), dapat digunakan untuk kegiatan
permukiman dan pertanian, tetapi apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaan
dapat mengakibatkan erosi.
Kelerengan 15-25% (kelerengan tingkat III/agak curam), kemungkinan erosinya
lebih besar dibandingkan kelerengan sebelumnya
Kelerengan 25-45% (kelerengan tingakat IV/curam)
VII - 16
Kelerengan > 45% (kelerengan tingkat V/sangat curam), sangat peka terhadap
erosi dan kegiatannya harus bersifat non budidaya
Klasifikasi kelerengan di DAS Cideres Deet dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut :
19,9
2
Gambar 7.4. Distribusi Kelas Lereng DAS Cideres Deet Kabupaten Majalengka
Tabel 7.8 Rekapitulasi Kelas Kelerengan beserta luasan di DAS Cideres Deet
LERENG
<8 %
<8 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
26 %- 40 %
26 %- 40 %
KETERANGAN
DATAR
DATAR
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
AGAK CURAM
AGAK CURAM
AGAK CURAM
CURAM
CURAM
LUAS (m2)
1,991.28
22,118,862.60
108,709.06
16,391.78
4,952.49
5,726.37
16,790.94
151,717.23
53,630.54
27,750.38
22,031.36
33,420.47
5,807.77
7,892.21
22,575,674.48
LUAS (Ha)
0.20
2,211.89
10.87
1.64
0.50
0.57
1.68
15.17
5.36
2.78
2.20
3.34
0.58
0.79
2,257.57
3. Iklim
VII - 17
Yaitu yang menyangkut curah hujan dalam kaitannya terhadap erosi. Untuk kriteria
hujan dalam kaitannya dengan laju erosi dan penataan suatu kawasan, telah ditetapkan
kriteria skor sebagai berikut :
Tabel 7.9 Intensitas hujan harian rata-rata
Kelas
1
2
3
4
5
Skor
10
20
30
40
50
Untuk kriteria curah hujan di DAS Cideres Deet dapat di lihat pada tabel dan gambar
berikut :
19,9
2
LUAS (m2)
18,202,697.04
4,238,851.08
134,126.35
22,575,674.48
LUAS (Ha)
1,820.27
423.89
13.41
2,257.57
VII - 18
19,
92
VII - 19
NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
PERUNTUKAN
LAHAN
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Belukar/Semak
Kebun
Rumput
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Belukar/Semak
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
NILAI
C
0.010
0.400
0.400
0.400
0.400
0.010
0.010
0.010
0.200
0.200
0.150
0.150
0.400
0.150
0.150
0.010
0.400
0.400
0.150
0.010
0.400
0.150
0.150
0.010
0.010
0.400
0.150
0.150
0.150
0.400
0.200
0.010
0.150
0.010
0.400
0.400
0.010
0.200
0.400
0.200
0.400
0.150
0.010
0.010
0.400
0.010
0.150
0.010
0.010
0.400
0.010
0.200
0.150
0.200
0.150
0.010
0.400
0.010
NILAI
P
0.400
0.400
0.400
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.100
0.100
0.400
0.400
0.400
0.100
0.500
0.400
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.400
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.400
0.100
0.500
0.500
0.400
0.400
0.100
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.500
0.400
0.500
NILAI
CP
0.004
0.160
0.160
0.160
0.160
0.005
0.004
0.005
0.100
0.100
0.015
0.015
0.160
0.015
0.015
0.004
0.160
0.160
0.015
0.005
0.160
0.015
0.015
0.005
0.004
0.160
0.015
0.015
0.015
0.160
0.100
0.005
0.015
0.005
0.160
0.160
0.004
0.100
0.160
0.100
0.160
0.015
0.005
0.005
0.160
0.004
0.015
0.005
0.005
0.160
0.005
0.100
0.015
0.100
0.015
0.005
0.160
0.005
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.880
35.189
35.189
35.189
35.189
1.100
0.880
1.100
21.993
21.993
3.299
3.299
35.189
3.299
3.299
0.880
35.189
35.189
3.299
1.100
35.189
3.299
3.299
1.100
0.880
35.189
3.299
3.299
3.299
35.189
21.993
1.100
3.299
1.100
35.189
35.189
0.880
21.993
35.189
21.993
35.189
3.299
1.100
1.100
35.189
0.880
3.299
1.100
1.100
35.189
1.100
21.993
3.299
21.993
3.299
1.100
35.189
1.100
LUAS
(Ha)
0.199
36.205
4.290
7.746
0.084
1.300
0.119
2.958
0.181
1.929
0.542
1.259
7.211
2.858
9.123
3.676
0.527
1.040
1.230
7.912
0.883
2.614
0.386
8.075
5.458
105.833
1.407
0.787
3.129
4.096
2.063
19.828
1.850
7.971
8.603
5.966
2.906
0.953
0.800
4.403
2.880
1.190
2.393
2.771
17.583
11.140
0.751
3.825
2.706
0.989
4.196
6.759
3.635
2.554
4.749
0.000
8.872
2.880
EROSI
(TON/TAHUN)
0.175
1274.018
150.961
272.574
2.956
1.430
0.105
3.254
3.981
42.424
1.788
4.153
253.748
9.429
30.097
3.235
18.545
36.597
4.058
8.703
31.072
8.624
1.273
8.883
4.803
3724.157
4.642
2.596
10.323
144.134
45.372
21.811
6.103
8.768
302.731
209.938
2.557
20.959
28.151
96.835
101.344
3.926
2.632
3.048
618.728
9.803
2.478
4.208
2.977
34.802
4.616
148.651
11.992
56.170
15.667
0.000
312.197
3.168
VII - 20
JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Air Tawar
Sawah Irigasi
Air Tawar
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Belukar/Semak
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Kebun
Gedung
Kebun
Kebun
Gedung
Pemukiman
Kebun
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Gedung
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Belukar/Semak
Belukar/Semak
NILAI
C
0.010
0.000
0.010
0.000
0.200
0.150
0.010
0.200
0.200
0.150
0.010
0.010
0.200
0.150
0.010
0.200
0.200
0.150
0.150
0.200
0.010
0.200
0.400
0.200
0.150
0.010
0.400
0.150
0.200
0.150
0.200
0.200
0.150
0.150
0.200
0.010
0.400
0.150
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.400
0.010
0.400
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.010
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.010
0.010
NILAI
P
0.500
1.000
0.500
1.000
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.400
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.100
0.500
0.400
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.400
0.400
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.400
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.400
0.400
NILAI
CP
0.005
0.000
0.005
0.000
0.100
0.015
0.005
0.100
0.100
0.015
0.005
0.005
0.100
0.015
0.004
0.100
0.100
0.015
0.015
0.100
0.005
0.100
0.160
0.100
0.015
0.005
0.160
0.015
0.100
0.015
0.100
0.100
0.015
0.015
0.100
0.004
0.160
0.015
0.005
0.005
0.015
0.005
0.005
0.160
0.004
0.160
0.005
0.005
0.015
0.005
0.005
0.004
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.004
0.004
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
1.100
0.000
1.100
0.000
21.993
3.299
1.100
21.993
21.993
3.299
1.100
1.100
21.993
3.299
0.880
21.993
21.993
3.299
3.299
21.993
1.100
21.993
35.189
21.993
3.299
1.100
35.189
3.299
21.993
3.299
21.993
21.993
3.299
3.299
21.993
0.880
35.189
3.299
1.100
1.100
3.299
1.100
1.100
35.189
0.880
35.189
1.100
1.100
3.299
1.100
1.100
0.880
3.299
1.100
3.299
3.299
1.100
3.299
0.880
0.880
LUAS
(Ha)
48.603
0.512
8.425
0.283
0.784
0.800
2.330
2.289
0.972
1.004
12.534
5.638
6.102
1.931
2.321
0.256
3.830
1.838
1.162
11.243
3.525
5.355
7.923
0.707
0.401
18.574
10.220
0.313
3.045
0.121
0.863
19.556
0.070
0.462
1.125
1.322
15.351
2.971
8.536
7.859
4.221
2.162
5.012
1.036
0.472
4.475
3.963
1.250
0.099
3.334
4.670
1.476
1.634
19.352
2.395
2.753
16.631
1.987
0.335
0.819
EROSI
(TON/TAHUN)
53.463
0.000
9.268
0.000
17.243
2.639
2.563
50.342
21.377
3.312
13.787
6.202
134.201
6.370
2.042
5.630
84.233
6.064
3.833
247.267
3.878
117.773
278.802
15.549
1.323
20.431
359.632
1.033
66.969
0.399
18.980
430.095
0.231
1.524
24.742
1.163
540.186
9.801
9.390
8.645
13.925
2.378
5.513
36.456
0.415
157.471
4.359
1.375
0.327
3.667
5.137
1.299
5.391
21.287
7.901
9.082
18.294
6.555
0.295
0.721
VII - 21
JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Rumput
Pemukiman
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Pemukiman
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
NILAI
C
0.150
0.010
0.400
0.200
0.150
0.010
0.200
0.150
0.010
0.010
0.150
0.200
0.010
0.010
0.400
0.150
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.010
0.010
0.010
0.400
0.200
0.010
0.010
0.010
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.150
0.150
0.010
0.400
0.400
0.200
0.150
0.010
0.150
0.010
0.010
0.010
0.400
0.200
0.010
0.200
0.010
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
NILAI
P
0.100
0.400
0.400
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.400
0.100
0.500
0.500
0.500
0.400
0.100
0.400
0.400
0.100
0.400
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.500
0.100
0.500
0.100
0.400
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
NILAI
CP
0.015
0.004
0.160
0.100
0.015
0.005
0.100
0.015
0.005
0.004
0.015
0.100
0.005
0.005
0.160
0.015
0.004
0.004
0.015
0.004
0.004
0.005
0.005
0.005
0.160
0.100
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005
0.015
0.005
0.005
0.015
0.015
0.005
0.160
0.160
0.100
0.015
0.005
0.015
0.004
0.005
0.005
0.160
0.100
0.005
0.100
0.005
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
3.299
0.880
35.189
21.993
3.299
1.100
21.993
3.299
1.100
0.880
3.299
21.993
1.100
1.100
35.189
3.299
0.880
0.880
3.299
0.880
0.880
1.100
1.279
1.279
40.934
25.584
1.279
1.279
1.279
1.279
1.279
3.838
1.279
1.279
3.838
3.838
1.279
40.934
40.934
25.584
3.838
1.279
3.838
1.023
1.279
1.279
40.934
25.584
1.279
25.584
1.279
3.838
3.838
3.838
1.279
3.838
25.584
1.279
1.279
1.279
LUAS
(Ha)
4.066
1.800
0.448
1.549
5.792
2.435
0.002
0.256
14.836
3.373
0.789
1.826
9.784
7.954
1.530
1.222
0.395
0.349
0.392
0.562
2.207
0.939
3.484
3.423
1.010
31.594
0.336
0.405
7.989
15.267
0.497
2.319
3.011
0.505
1.217
3.653
7.994
1.682
3.041
4.169
0.485
1.617
0.796
6.267
2.509
5.721
1.464
1.019
3.872
21.884
2.632
0.662
0.810
0.209
0.260
0.267
2.656
0.111
1.063
5.849
EROSI
(TON/TAHUN)
13.414
1.584
15.765
34.067
19.108
2.679
0.044
0.845
16.320
2.968
2.603
40.159
10.762
8.749
53.839
4.031
0.348
0.307
1.293
0.495
1.942
1.033
4.456
4.378
41.343
808.301
0.430
0.518
10.218
19.526
0.636
8.900
3.851
0.646
4.671
14.020
10.224
68.851
124.480
106.660
1.861
2.068
3.055
6.411
3.209
7.317
59.927
26.070
4.952
559.880
3.366
2.541
3.109
0.802
0.333
1.025
67.951
0.142
1.360
7.481
VII - 22
JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
26 %- 40 %
26 %- 40 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
6.717
6.717
6.717
6.717
12.310
12.310
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
NILAI
R
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Kebun
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Air Tawar
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Air Tawar
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Gedung
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Air Tawar
Sawah Irigasi
Kebun
NILAI
C
0.010
0.200
0.200
0.010
0.010
0.200
0.010
0.010
0.200
0.010
0.200
0.200
0.400
0.400
0.200
0.010
0.010
0.200
0.200
0.010
0.010
0.010
0.010
0.010
0.200
0.010
0.010
0.010
0.000
0.200
0.010
0.150
0.010
0.200
0.200
0.010
0.200
0.010
0.000
0.010
0.200
0.200
0.200
0.010
0.200
0.010
0.200
0.010
0.200
0.010
0.010
0.010
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.000
0.010
0.200
NILAI
P
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.400
0.400
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.400
0.400
0.500
0.400
0.400
0.400
1.000
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
1.000
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
1.000
0.500
0.500
NILAI
CP
0.005
0.100
0.100
0.005
0.005
0.100
0.005
0.005
0.100
0.005
0.100
0.100
0.160
0.160
0.100
0.005
0.004
0.100
0.100
0.005
0.004
0.005
0.004
0.004
0.100
0.004
0.004
0.004
0.000
0.100
0.005
0.015
0.005
0.100
0.100
0.005
0.100
0.005
0.000
0.005
0.100
0.100
0.100
0.005
0.100
0.005
0.100
0.005
0.100
0.005
0.005
0.005
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.000
0.005
0.100
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
1.279
25.584
25.584
1.279
1.279
25.584
1.279
1.279
16.174
0.809
16.174
16.174
22.246
22.246
13.904
0.695
0.556
13.904
13.904
0.695
0.556
0.695
0.882
0.882
22.052
0.882
1.617
1.617
0.000
14.189
0.709
2.128
0.709
14.189
14.189
0.709
14.189
0.709
0.000
0.319
6.385
6.385
6.385
0.319
6.385
0.319
6.385
0.319
6.385
0.319
0.319
0.319
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
0.000
0.319
6.385
LUAS
(Ha)
0.414
10.836
0.000
3.005
9.797
1.374
0.714
5.843
7.062
0.064
0.007
0.679
0.000
0.350
1.329
2.448
12.716
0.008
2.539
0.096
2.562
0.166
2.775
2.203
0.000
3.342
0.581
0.789
1.895
0.097
6.608
62.546
22.008
19.811
26.897
0.018
1.662
0.025
1.887
7.509
0.013
24.974
5.232
34.384
1.435
11.324
2.048
21.842
2.140
3.248
1.896
21.006
0.092
3.580
0.703
1.607
3.502
0.205
0.686
0.438
EROSI
(TON/TAHUN)
0.530
277.228
0.000
3.843
12.530
35.152
0.913
7.473
114.221
0.052
0.113
10.982
0.000
7.786
18.478
1.701
7.070
0.111
35.302
0.067
1.424
0.115
2.448
1.943
0.000
2.948
0.939
1.276
0.000
1.376
4.685
133.098
15.604
281.098
381.642
0.013
23.582
0.018
0.000
2.395
0.083
159.459
33.406
10.968
9.162
3.612
13.076
6.968
13.664
1.036
0.605
6.701
0.088
1.142
0.673
1.540
3.355
0.000
0.219
2.797
VII - 23
JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Air Tawar
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Rumput
Pemukiman
Air Tawar
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Kebun
Kebun
Rumput
Air Tawar
Rumput
Rumput
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
NILAI
C
0.010
0.010
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
0.150
0.200
0.000
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.400
0.400
0.150
0.000
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.200
0.200
0.200
0.400
0.000
0.400
0.400
0.150
0.150
0.400
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
0.200
0.150
0.150
0.010
0.010
0.400
NILAI
P
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
1.000
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.400
0.400
0.100
1.000
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.400
1.000
0.400
0.400
0.100
0.100
0.400
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.400
NILAI
CP
0.005
0.005
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
0.015
0.100
0.000
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.160
0.160
0.015
0.000
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.100
0.100
0.100
0.160
0.000
0.160
0.160
0.015
0.015
0.160
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
0.100
0.015
0.015
0.005
0.005
0.160
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.319
0.319
0.958
6.385
0.319
0.319
0.319
0.958
6.385
0.000
0.958
0.319
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
10.216
10.216
0.958
0.000
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
6.385
6.385
6.385
10.216
0.000
10.216
10.216
0.958
0.958
10.216
0.958
6.385
0.319
0.319
0.319
6.385
0.958
0.958
0.319
0.319
10.216
LUAS
(Ha)
2.028
16.331
4.174
0.281
0.128
0.657
6.895
1.567
2.999
0.623
1.070
61.274
1.252
2.647
1.152
1.281
0.321
3.867
2.056
1.310
0.144
1.115
0.595
2.386
2.112
0.799
2.191
3.167
1.624
3.221
0.229
0.226
2.830
0.378
1.128
1.519
20.625
1.536
1.583
6.476
13.210
5.826
1.370
0.010
1.506
0.006
0.091
5.378
2.290
0.098
1.158
3.079
5.008
1.819
2.277
2.144
7.687
0.323
16.091
5.083
1.068
EROSI
(TON/TAHUN)
0.647
5.210
3.999
1.794
0.041
0.210
2.200
1.501
19.149
0.000
1.025
19.546
1.199
2.536
0.367
1.227
0.308
3.705
1.970
1.255
0.046
1.068
0.570
2.286
2.023
0.765
2.099
3.034
1.556
3.086
2.339
2.309
2.711
0.000
1.081
1.455
6.579
1.471
1.517
6.204
84.346
37.199
8.747
0.102
0.000
0.061
0.930
5.152
2.194
1.001
1.109
19.659
1.598
0.580
0.726
13.689
7.364
0.309
5.133
1.621
10.911
VII - 24
JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Air Tawar
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Rumput
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Gedung
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Air Tawar
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Gedung
Kebun
Pemukiman
Rumput
Pemukiman
Sawah Irigasi
Gedung
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
NILAI
C
0.150
0.200
0.150
0.150
0.200
0.000
0.010
0.200
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.200
0.200
0.200
0.150
0.150
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
0.400
0.010
0.400
0.150
0.010
0.010
0.150
0.200
0.010
0.150
0.150
0.400
0.200
0.400
0.200
0.150
0.200
0.150
0.150
0.000
0.150
0.150
0.400
0.150
0.200
0.150
0.400
0.150
0.010
0.150
0.400
0.150
0.150
0.150
0.400
0.010
0.400
NILAI
P
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
1.000
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.400
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.500
0.400
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
1.000
0.100
0.100
0.400
0.100
0.500
0.100
0.400
0.100
0.500
0.100
0.400
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.400
NILAI
CP
0.015
0.100
0.015
0.015
0.100
0.000
0.005
0.100
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.100
0.100
0.100
0.015
0.015
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
0.160
0.005
0.160
0.015
0.005
0.005
0.015
0.100
0.005
0.015
0.015
0.160
0.100
0.160
0.100
0.015
0.100
0.015
0.015
0.000
0.015
0.015
0.160
0.015
0.100
0.015
0.160
0.015
0.005
0.015
0.160
0.015
0.015
0.015
0.160
0.005
0.160
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.958
6.385
0.958
0.958
6.385
0.000
0.319
6.385
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
6.385
6.385
6.385
0.958
0.958
0.958
6.385
0.319
0.319
0.319
10.216
0.319
10.216
0.958
0.319
0.319
0.958
6.385
0.319
0.958
0.958
10.216
6.385
10.216
6.385
0.958
6.385
0.958
0.958
0.000
0.958
0.958
10.216
0.958
6.385
0.958
10.216
0.958
0.319
0.958
10.216
0.958
0.958
0.958
10.216
0.319
10.216
LUAS
(Ha)
1.601
2.915
1.917
3.084
3.581
0.606
4.799
1.197
3.047
4.289
0.629
3.309
4.845
2.546
0.827
1.484
0.162
1.690
1.821
12.032
1.323
3.418
6.366
0.284
3.055
1.046
0.894
0.289
14.123
2.910
0.915
22.369
2.274
0.372
0.752
4.468
35.821
0.279
0.086
3.698
0.219
0.019
0.590
1.941
1.698
3.122
0.037
66.121
0.747
0.229
3.206
0.191
0.086
0.569
3.241
0.465
0.001
7.258
0.634
0.599
EROSI
(TON/TAHUN)
1.534
18.612
1.836
2.954
22.865
0.000
1.531
7.643
2.919
1.368
0.603
3.170
4.642
16.256
5.280
9.475
0.155
1.619
1.745
76.824
0.422
1.090
2.031
2.901
0.975
10.686
0.856
0.092
4.505
2.788
5.842
7.136
2.178
0.356
7.682
28.528
365.947
1.781
0.082
23.612
0.210
0.018
0.000
1.859
1.627
31.894
0.035
422.183
0.716
2.339
3.071
0.061
0.082
5.813
3.105
0.445
0.001
74.148
0.202
6.119
VII - 25
JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Gedung
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Gedung
Rumput
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Gedung
Rumput
Rumput
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Air Tawar
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
NILAI
C
0.150
0.150
0.200
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.400
0.150
0.150
0.400
0.150
0.150
0.150
0.150
0.400
0.400
0.400
0.400
0.400
0.000
0.400
0.010
0.010
0.010
0.150
0.150
0.150
0.200
0.400
0.400
0.010
0.400
0.200
0.150
0.400
0.400
0.010
0.400
0.010
0.400
0.150
0.200
0.150
0.200
0.200
0.400
0.400
0.150
0.010
0.010
0.010
0.200
0.150
0.150
0.400
0.150
NILAI
P
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.400
0.100
0.100
0.400
0.100
0.100
0.100
0.100
0.400
0.400
0.400
0.400
0.400
1.000
0.400
0.500
0.400
0.400
0.100
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.100
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.400
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.400
0.400
0.100
0.500
0.400
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.100
NILAI
CP
0.015
0.015
0.100
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.160
0.015
0.015
0.160
0.015
0.015
0.015
0.015
0.160
0.160
0.160
0.160
0.160
0.000
0.160
0.005
0.004
0.004
0.015
0.015
0.015
0.100
0.160
0.160
0.005
0.160
0.100
0.015
0.160
0.160
0.005
0.160
0.005
0.160
0.015
0.100
0.015
0.100
0.100
0.160
0.160
0.015
0.005
0.004
0.005
0.100
0.015
0.015
0.160
0.015
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.958
0.958
6.385
0.958
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
10.216
0.958
0.958
10.216
0.958
0.958
0.958
0.958
10.216
10.216
10.216
10.216
10.216
0.000
10.216
0.319
0.255
0.255
0.958
0.958
0.958
6.385
10.216
10.216
0.319
10.216
6.385
0.958
10.216
10.216
0.319
10.216
0.319
10.216
0.958
6.385
0.958
6.385
6.385
10.216
10.216
0.958
0.319
0.255
0.319
6.385
0.958
0.958
10.216
0.958
LUAS
(Ha)
0.574
0.097
31.722
0.965
0.150
0.595
0.740
3.481
7.413
1.498
13.391
0.296
0.091
2.014
0.530
3.402
0.498
0.050
0.490
0.359
4.494
2.328
8.146
0.375
19.088
0.617
4.757
3.485
0.060
0.912
2.030
3.567
12.006
35.370
5.777
17.337
8.811
0.555
2.299
25.052
3.960
0.635
2.903
5.772
0.733
1.633
0.587
4.143
2.641
6.532
3.257
1.628
9.615
2.879
6.068
1.934
0.147
0.093
1.436
0.248
EROSI
(TON/TAHUN)
0.550
0.093
202.545
0.924
0.144
0.570
0.236
3.335
7.102
1.435
136.802
0.284
0.087
20.575
0.508
3.259
0.477
0.048
5.006
3.668
45.911
23.783
83.220
0.000
195.003
0.197
1.213
0.889
0.057
0.874
1.945
22.775
122.653
361.340
1.843
177.115
56.258
0.532
23.487
255.931
1.263
6.487
0.926
58.967
0.702
10.427
0.562
26.453
16.863
66.731
33.274
1.560
3.067
0.734
1.936
12.349
0.141
0.089
14.670
0.238
VII - 26
JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Sawah Irigasi
Pemukiman
NILAI
C
0.150
0.010
0.010
0.200
0.200
0.400
0.400
0.200
0.010
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.200
0.150
0.400
0.010
0.200
0.200
0.400
0.400
0.200
0.010
0.200
0.200
0.010
0.010
0.010
0.200
0.200
0.150
0.150
0.010
0.200
0.150
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.010
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.010
0.010
0.150
0.150
0.150
0.400
0.010
0.150
NILAI
P
0.100
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.400
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.100
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.400
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.100
NILAI
CP
0.015
0.004
0.005
0.100
0.100
0.160
0.160
0.100
0.005
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.100
0.015
0.160
0.005
0.100
0.100
0.160
0.160
0.100
0.005
0.100
0.100
0.005
0.005
0.005
0.100
0.100
0.015
0.015
0.005
0.100
0.015
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.005
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.005
0.005
0.015
0.015
0.015
0.160
0.005
0.015
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.958
0.255
0.319
4.037
4.037
6.459
6.459
4.037
0.371
0.371
1.114
1.114
1.114
1.114
1.114
0.371
1.114
1.114
0.371
1.114
7.427
1.114
11.884
0.371
7.427
7.427
11.884
11.884
7.427
0.371
7.427
7.427
0.371
0.371
0.371
7.427
7.427
1.114
1.114
0.371
7.427
1.114
1.114
1.114
1.114
0.371
1.114
0.371
1.114
0.371
1.114
1.114
0.371
0.371
0.371
1.114
1.114
1.114
11.884
0.371
1.114
LUAS
(Ha)
0.176
0.045
0.027
0.495
0.286
0.020
0.050
0.216
0.660
0.261
0.148
0.167
0.196
7.094
3.331
0.060
0.582
1.697
0.276
0.297
0.595
0.019
0.012
0.061
1.254
4.114
8.556
0.574
34.247
1.384
1.026
2.731
1.877
17.807
15.631
5.166
3.490
1.934
0.088
6.311
1.129
0.595
0.574
0.220
2.414
1.236
1.999
0.391
6.335
1.268
1.154
3.263
9.850
7.286
2.540
3.056
1.519
1.677
0.197
2.368
1.151
EROSI
(TON/TAHUN)
0.169
0.011
0.009
1.998
1.155
0.129
0.323
0.872
0.245
0.097
0.165
0.186
0.218
7.903
3.711
0.022
0.648
1.890
0.102
0.331
4.419
0.021
0.143
0.023
9.313
30.555
101.680
6.821
254.352
0.513
7.620
20.283
0.696
6.606
5.799
38.368
25.920
2.154
0.098
2.341
8.385
0.663
0.639
0.245
2.689
0.459
2.227
0.145
7.057
0.470
1.286
3.635
3.654
2.703
0.942
3.404
1.692
1.868
2.341
0.879
1.282
VII - 27
JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
LERENG
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
8 %- 15%
8 %- 15%
8 %- 15%
NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
4.235
4.235
4.235
HJNBULANAN
cm
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
NILAI
R
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
NILAI
C
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.200
0.150
0.150
0.010
0.200
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.400
0.200
0.010
0.150
0.010
0.010
0.150
0.150
0.400
0.200
0.150
0.150
0.150
0.150
0.200
0.150
0.010
0.010
0.150
0.010
0.200
0.010
0.200
0.400
0.200
NILAI
P
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
NILAI
CP
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.100
0.015
0.015
0.005
0.100
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.160
0.100
0.005
0.015
0.005
0.005
0.015
0.015
0.160
0.100
0.015
0.015
0.015
0.015
0.100
0.015
0.005
0.005
0.015
0.005
0.100
0.005
0.100
0.160
0.100
LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.371
1.114
1.114
0.371
1.114
1.114
1.114
1.114
7.427
1.114
1.114
0.371
7.427
1.114
0.371
1.114
1.114
1.114
11.884
7.427
0.371
1.114
0.371
0.371
1.114
1.114
11.884
7.427
1.271
1.271
1.271
1.271
8.470
1.271
0.424
0.424
1.271
0.424
7.427
0.371
4.696
7.513
4.696
T OT A L
LUAS
(Ha)
8.647
0.980
1.770
0.606
1.876
2.727
1.997
0.558
0.649
3.672
2.592
12.222
0.217
0.041
4.229
1.975
0.488
0.797
0.934
1.804
0.532
0.098
0.740
0.619
0.339
0.306
0.405
0.002
0.904
1.300
0.048
5.257
0.034
0.649
2.801
1.286
0.418
0.716
1.922
2.021
3.616
0.124
0.953
2,257.51
EROSI
(TON/TAHUN)
3.208
1.092
1.972
0.225
2.090
3.038
2.225
0.622
4.820
4.091
2.887
4.534
1.612
0.046
1.569
2.200
0.544
0.888
11.100
13.398
0.197
0.109
0.275
0.230
0.378
0.341
4.813
0.015
1.149
1.652
0.061
6.682
0.288
0.825
1.188
0.545
0.531
0.304
14.275
0.750
16.981
0.932
4.475
19,149.45
Dari tabel perhitungan di atas didapatkan nilai laju erosi 19,149.45 ton/tahun. Nilai
tersebut untuk luas DAS (A) sebesar 2257,51 Ha dan nilai berat volume sedimen () = 1,6
ton/m3 didapatkan nilai laju erosi sebesar 0,530 mm/tahun.
VII - 28
Gambar 7.7. Distribusi Laju Erosi dengan Metode USLE di DAS Cideres Deet
7.6
Sedimen mengendap di beberapa lokasi di dalam daerah tangkapan air dan hanya
sebagian dari tanah yang tererosi akan masuk ke dalam aliran sungai. Bahan endapan
yang terangkut dalam aliran sungaimdapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu beban
melayang (suspended load) dan beban dasar (bed load).
Tidak semua sedimen yang dihasilkan erosi aktual menjadi sedimentasi di sungai,
namun tergantung dari nisbah antara volume sedimen hasil erosi aktual yang mampu
mencapai aliran sungai dengan volume sedimen yang diendapkan dari lahan di atasnya,
faktor ini disebut nisbah pelepasan sedimen (SDR - sediment delivery ratio). Dalam
perhitungan SDR rumus yang digunakan adalah (DPU Dirjen Pengairan, 1999 : 79):
))
-0.2018
SDR = S x 1 - 0.8683 A
+ 0.8683 A -0.2018
2( S + 50.n )
Di mana :
SDR
A
S
VII - 29
Sedangkan nilai SDR menurut soil conservation service USDA berdasarkan luas
daerah pengalirannya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 7.12 Nilai SDR menurut SCS USDA
LUAS DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
(km2)
(Ha)
0.05
5
0.10
10
0.50
50
1
100
5
500
10
1000
50
5000
100
10000
500
50000
1000
100000
NILAI SDR
0.58
0.52
0.39
0.35
0.25
0.22
0.153
0.127
0.079
0.059
2.
3.
Mengatur air aliran permukaan agar mengalir dengan kecepatan yang tidak
merusak dan memperbesar jumlah air terinfiltrasi kedalam tanah.
VII - 30
b.
Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah
c.
yang
langsung
Metode Vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu (Suripin,
2002: 104) :
1.
2.
3.
Pertanaman berganda
Pertanaman berganda berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan sambil
menyediakan proteksi terhadap tanah dari erosi. Sistem ini dapat dilakukan baik
dengan cara pertanaman beruntun, tumpang sari, atau tumpang gilir.
4.
Penggunaan Mulsa
Mulsa adalah sisa-sisa tanaman (crop residues) yang ditebarkan di atas permukaan
tanah. Dari segi konservasi tanah, penggunaan mulsa mempunyai beberapa
keuntungan :
a.
Memberi pelindung terhadap permukaan tanah dari hantaman air hujan
sehingga mengurangi laju erosi
b.
Mengurangi volume dan kecepatan aliran permukaan
c.
Memelihara temperatur dan kelembaban tanah
d.
Meningkatkan kemampatan struktur tanah
e.
Meningkatkan kandungan bahan organik tanah
f.
Mengendalikan tanaman pengganggu (weeds)
g.
Penghutanan kembali (Reboisasi)
Reboisasi merupakan cara yang cocok untuk menurunkan erosi dan aliran
permukaan, terutama jika dilakukan pada bagian hulu daerah tangkapan air untuk
mengatur banjir. Secara lebih luas reboisasi dapat diartikan sebagai usaha untuk
memulihkan dan menghutankan kembali tanah yang mengalami kerusakan fisik,
kimia, maupun biologi, baik secara alami maupun oleh ulah manusia. Dalam
VII - 31
Mempunyai sistem perakaran yang kuat, dalam, dan luas, sehingga membentuk
jaringan akar yang rapat
6.
7.
8.
7.7.2
Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap
tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan
meningkatkan kemampuan penggunaan lahan. Metode mekanik dalam konservasi tanah
berfungsi (Suripin, 2002 : 114) :
2.
Teras (Sengkedan)
Teras atau sengkedan ialah bangunan konservasi tanah yang dibuat pada
permukaan tanah, dengan maksud untuk memperkecil kemiringan lereng atau
memperkecil panjang lereng, pada lahan dengan kemiringan 0-50% yang
diusahakan untuk tanaman semusim, setahun atau tanaman tahunan, kecuali hutan
atau hutan rakyat. Pada lahan dengan kemiringan lereng lebih dari 50% pembuatan
teras tidak cukup untuk mengendalikan erosi. Sedangkan pada lahan hutan yang
baik, pembuatan teras tidak perlu karena erosi sudah cukup dikendalikan oleh
penutupan tegakan.
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS
VII - 32
a.
Teras Datar
Teras datar adalah jenis teras yang dibuat pada lahan yang kemiringannya
kurang dari 5%dengan maksud utama untuk membantu peresapan air ke
dalam tanah. Bentuk teras datar sangat sederhana dengan bagian utama bibir
teras dan bidang olah.
Teras Kredit
Teras kredit adalah jenis teras yang dibuat pada lahan yang kemiringannya
kurang dari 15% dengan maksud utama membantu peresapan air ke dalam
tanah. Bentuk teras sangat sederhana terdiri dari barisan tanaman yang rapat
memanjang kontur dan bidang olah. Dengan cara ini, lama kelamaan akan
terbentuk teras bangku.
Teras Gulud
Teras gulud adalah jenis teras yang dibuat pada lahan kemiringan lerengnnya
antara 5-15%, dengan bentuk sederhana terdiri dari bibir teras, saluran teras,
dan bidang olah. Tujuannya adalah untuk meresapkan air ke dalam tanah dan
mencegah erosi tanah. Dengan dibuat teras gulud lama kelamaan akan
terbentuk teras bangku.
VII - 33
Teras Bangku
Teras bangku adalah jenis teras yang dibuat pada lahan usaha tani tanaman
semusim dengan kemiringan lereng 35% atau kurang, dengan bentuk teras
paling sempurna terdiri dari bibir teras, talud, bidang olah, dan saluran teras.
Bidang olah dibuat miring ke dalam sebesar 0,2%. Tujuannya untuk
meresapkan air ke dalam tanah dan pencegahan erosi tanah. Ada berbagai
macam teras bangku yang dapat ditemukan di lapangan
1.
(Sumber: Utomo,1994:84 )
VII - 34
Teras Kebun
Teras kebun ialah jenis teras yang dibuat pada lahan dengan kemiringan
lereng antara 35-50% dan digunakan untuk tanaman perkebunan atau
tanaman keras dengan jarak tanam teratur berbaris memanjang kontur,
bentuk sederhana terdiri dari bidang olah untuk jalur tanaman selebar 1-1,5
meter taludnya berupa permukaan lahan asli. Tujuannya mencegah erosi dan
meresapkan air ke dalam tanah.
f.
Teras Individu
Teras individu ialah jenis teras yang dibuat pada lahan perkebunan atau
tanaman keras dengan jarak tanam tidak teratur, bentuk sederhana yaitu
bidang rata di sekeliling tanaman dengan diameter 1 meter berupa piringan
di sekeliling tanaman.
1. Saluran Pembuang Air (SPA)
Untuk menghindari terkonsentrasinya aliran permukaan di sembarang
tempat, yang akan membahayakan dan merusak tanah yang dilewatinya,
maka perlu dibuatkan jalan khusus berupa saluran pembuang air
(waterways). Tujuan utama pembangunan saluran pembuang air adalah
untuk mengarahkan dan menyalurkan aliran permukaan dengan kecepatan
yang tidak erosif ke lokasi pembuangan air yang sesuai. Ada tiga macam
saluran pembuang air yang dapat dibuat dalam sistem konservasi tanah
dan air, yaitu : saluran pengelak, saluran terras, dan saluran berumput.
VII - 35
VII - 36