Anda di halaman 1dari 36

Pengukuran dan Detail Desain

Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

7.1

EROSI

Erosi adalah suatu peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari
suatu tempat yang terangkut ke tempat lain, baik disebabkan oleh pergerakan air atau
angin (Arsyad, 1983). Proses hidrologi secara langsung dan tidak langsung akan
berhubungan dengan terjadinya erosi, transpor sedimen, deposisi sedimen di daerah hilir,
serta mempengaruhi karakteristik fisik, biologi, dan kimia. Terjadinya erosi ditentukan
oleh faktor-faktor iklim (intensitas hujan), topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup
tanah, dan tata guna lahan.
7.1.1 Proses Erosi
Dua penyebab utama terjadinya erosi adalah erosi karena sebab alamiah dan erosi
karena aktivitas manusia. Erosi alamiah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah
dan proses erosi yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami.
Erosi karena faktor alamiah umumnya masih memberikan media yang memadai untuk
berlangsungnya pertumbuhan kebanyakan tanaman. Erosi karena kegiatan manusia
kebanyakan disebabkan oleh terkelupasnya lapisan tanah bagian atas akibat cara
bercocok tanam yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah atau kegiatan
pembangunan yang bersifat merusak keadaan fisik tanah, antara lain pembuatan jalan di
daerah dengan kemiringan lereng besar.
Proses erosi bermula dengan terjadinya penghancuran agregat tanah sebagai
akibat pukulan air hujan yang mempunyai energi lebih besar daripada daya tahan tanah.
Pada saat hujan mengenai kulit bumi, maka secara langsung akan menyebabkan
hancurnya agregat tanah. Penghancuran dari agregat tanah dipercepat dengan adanya
daya penghancuran dan daya urai dari air itu sendiri. Hancuran agregat tanah ini akan
menyumbat pori-pori tanah, kemudian kapasitas infiltrasi tanah akan menurun dan
mengakibatkan air mengalir dipermukaan dan disebut sebagai limpasan permukaan.
Limpasan permukaan mempunyai energi untuk mengikis dan mengangkut partikel tanah
yang telah hancur. Selanjutnya jika tenaga limpasan permukaan sudah tidak mampu lagi
mengangkut bahan-bahan hancuran tersebut, maka bahan-bahan ini akan diendapkan.
Dengan demikian 3 bagian yang berurutan, yaitu :
1. Pengelupasan (detachment);
2. Pengangkutan (transportation);
3. Pengendapan (sedimentation)
7.1.3 Klasifikasi Erosi
Menurut Utomo (1994), para pakar konservasi
mengklasifikasikan erosi berdasarkan bentuknya, yaitu :
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

tanah

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

pada

mulanya

VII - 1

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

a) Erosi Lembar
b) Erosi Alur
c) Erosi Selokan

(sheet erosion);
(rill erosion);
(gully erosion).

Erosi lembar ditandai dengan pengikisan permukaan kulit bumi secara merata, dan
gejala ini sulit dikenal sehingga baru diketahui dalam waktu yang lama. Jika air yang
mengalir pada permukaan terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak pada suatu
tempat akan menyebabkan tanah yang tererosi dari tempat terkumpulnya air tersebut
lebih besar daripada erosi tempat lain. Sehingga akhirnya membentuk selokan-selokan
kecil (alur), dan gejala ini disebut erosi alur. Jika alur yang yang terbentuk semakin besar
menjadi selokan, maka gejala erosinya disebut erosi selokan. Perbedaan antara erosi
alur dan erosi selokan terletak pada ukuran dan keterlanjutannya. Erosi alur masih bisa
diperbaiki dengan pengolahan tanah, sedangkan erosi selokan tidak mungkin lagi.
Klasifikasi tersebut diatas saat sekarang dirasa kurang sesuai, karena dalam
klasifikasi tersebut tidak memperhitungkan kekurangan agregat yang terjadi karena
pukulan air hujan. Pukulan air hujan merupakan fase pertama dan terpenting dari erosi
(Hudson (1976) dalam Utomo, 1994 : 20). Lebih lanjut sebenarnya hampir tidak ada
kenyataan yang menunjukkan bahwa limpasan permukaan mempunyai kedalaman dan
kekuatan yang sama pada semua tempat sehingga mengikis permukaan bumi secara
merata (sheet). Oleh karena itu Morgan (1979) dalam Utomo (1994 : 20) membedakan
bentuk erosi menjadi :
a) Erosi Percikan (splash erosion)
Erosi percikan (splash erosion) adalah proses terkelupasnya partikel-partikel tanah
bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Tenaga kinetik
tersebut ditentukan oleh dua hal, yaitu massa dan kecepatan jatuhan air. Tenaga kinetik
bertambah besar dengan bertambah besarnya diameter air hujan dan jarak antara ujung
daun penetes (driptips) dan permukaan tanah (pada proses erosi dibawah tegakan
vegetasi). Oleh karena itu air lolos dari vegetasi dengan ujung penetes lebar memberikan
tenaga kinetik yang besar dan dengan demikian, meningkatkan kecepatan air lolos
sampai ke permukaan tanah. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah
ditentukan oleh kemiringan lereng, kecepatan, arah angin, keadaan kekasaran permukaan
tanah, dan penutup tanah. Pada tanah berlereng, loncatan partikel tanah tersebut lebih
banyak ke arah tempat yang lebih rendah, hal ini disebabkan karena sudut datang energi
kinetik air hujan akan mendorong partikel-partikel tanah tersebut ke tempat yang lebih
rendah. Apabila air hujan jatuh di atas tumbuhan bawah, energi kinetik air hujan tersebut
akan tertahan oleh penutup tanah, dan dengan demikian, menurunkan jumlah pertikel
tanah yang terkelupas.
b) Erosi Limpasan Permukaan (overland flow / surface run off erosion)
Erosi limpasan permukaan (overland flow / surface run off erosion) mempunyai
kemampuan untuk mengikis tanah tidak sama pada semua tempat, karena tebal aliran air
yang tidak pernah merata. Pada umumnya para pakar hidrologi mencirikan limpasan
permukaan dengan bilangan Reynold (Re) dan bilangan Froude (F) (Utomo, 1994 : 22).
Daya rusak limpasan permukaan terutama dipengaruhi oleh kecepatan aliran. Pada
kecepatan yang rendah dan aliran tenang, limpasan permukaan tidak menyebabkan erosi.
Setelah mencapai nilai kecepatan tertentu, limpasan permukaan mampu mengerosi tanah
yakni apabila energi limpasan permukaan lebih besar dari ketahanan tanah. Nilai
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 2

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

kecepatan ini disebut ambang kecepatan (threshold velocity). Nilai ambang kecepatan
dipengaruhi oleh ukuran partikel tanah. Pada partikel tanah berukuran besar, nilai
ambang kecepatan bertambah besar dengan meningkatnya ukuran partikel, tetapi pada
partikel yang berukuran < 0,5 mm, nilai ambang kecepatan meningkat dengan makin
kecilnya ukuran partikel tanah. Hal ini disebabkan karena adanya daya kohesi dari partikel
tanah.
c) Erosi Alur (riil erosion)
Erosi alur (rill erosion) adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan
partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran
air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah,
kecepatan air larian meningkat, dan akhirnya terjadilah transpor sedimen. Tipe erosi alur
dapat umumnya dijumpai pada lahan-lahan garapan dan dibedakan dari erosi kulit ( gully
erosion) dalam hal erosi alur dapat diatasi dengan cara pengerjaan atau pencangkulan
tanah. Menurut Rose (1988) dalam Asdak (2002 : 341) menegaskan bahwa tipe erosi ini
terbentuk oleh tanah yang kehilangan daya pertikel-partikel tanah sejalan dengan
meningkatnya kelembaban tanah di tempat tersebut. Kelembaban tanah yang berlebih
pada gilirannya akan menyebabkan tanah longsor. Bersamaan dengan longsornya tanah,
kecepatan air larian meningkat dan terkonsentrasi di tempat tersebut. Air larian ini
mengangkut sedimen hasil erosi, dan dari sini, menandai awal dari pembentukan erosi
parit.
d) Erosi Selokan atau Erosi Parit (gully erosion).
Erosi parit (gully erosion) membentuk jajaran parit yang lebih dalam dan lebar dan
merupakan tingkat lanjutan dari erosi alur. Pada kondisi tertentu, terutama oleh
perubahan-perubahan geologis atau karena
pengaruh aktivitas manusia, proses
pembentukan erosi parit tidak pernah sampai pada tahap lanjutan.
Pengamatan di Indonesia, disamping keempat bentuk tersebut ternyata sering kali
juga terjadi perpindahan massa tanah secara bersama-sama. Kejadian ini terutama terjadi
pada tanah dengan lapisan atas yang sangat dangkal, atau terletak diatas lapisan tanah
yang tidak tembus air, dan juga pada teras yang baru dibangun. Proses ini oleh Carson
dan Utomo (1986) disebut erosi massa (mass wasting) untuk membedakan dengan tanah
longsor. Disamping kelima bentuk tersebut, ada bentuk khusus erosi yaitu tanah longsor
(land slide) dan erosi yang terjadi pada tebing sungai, danau atau laut (stream bank
erosion).
Erosi massa (Mass Wasting) terjadi dengan cara sejumlah tanah secara bersamasama berpindah terangkut oleh air yang terkumpul. Erosi terjadi karena adanya
pengumpulan air pada lapisan tanah atas, yang berada di atas lapisan tidak tembus air.
Karena lapisan tanah atas telah jenuh air, sedang lapisan di bawahnya tidak dapat
menyerap air, maka gaya geser melebihi kekuatan geser tanah sehingga massa tanah
lapisan atas tersebut secara bersama-sama bergerak. Proses erosi massa terutama terjadi
pada lahan miring yang kedalaman efektifnya dangkal.
Erosi tebing sungai (streambank erosion) adalah pengikisan tanah pada tebingtebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Dua proses
berlangsungnya erosi tebing sungai adalah oleh adanya gerusan aliran sungai dan oleh
adanya longsoran tanah pada tebing sungai. Proses yang pertama berkolerasi dengan
kecepatan aliran sungai. Semakin cepat laju aliran sungai (debit puncak atau debit banjir)
semakin besar kemungkinan terjadinya erosi tebing. Erosi tebing sungai dalam bentuk
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 3

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

gerusan dapat berubah menjadi tanah longsor ketika permukaan sungai surut
(meningkatkan gaya tarik ke bawah) sementara pada saat bersamaan tanah tebing
sungai telah jenuh. Dengan demikian, longsoran tebing sungai terjadi setelah debit aliran
besar berakhir atau surut. Erosi tebing sungai dipengaruhi, antara lain oleh kecepatan
aliran, kondisi vegetasi di sepanjang tebing sungai, kegiatan bercocok tanam di pinggir
sungai, kedalaman dan lebar sungai, bentuk alur sungai, dan tekstur tanah. Alur sungai
yang tidak teratur dengan banyak rintangan seperti tanggul pencegah tanah longsor,
dapat mempertajam kelokan sungai dan menjadi penyebab utama erosi sepanjang tebing
sungai.

7.2

PENDUGAAN LAJU EROSI

Pengukuran dan pendugaan erosi sulit untuk dilakukan dengan tepat karena
proses kejadian dan faktor yang mempengaruhinya sangat kompleks. Tetapi dengan
beberapa asumsi dan penyederhanaan, pengukuran dan pendugaan erosi dapat dilakukan
dengan tingkat pendekatan yang bisa diterima. Ada berbagai macam cara pengamatan
atau pengukuran erosi yang terjadi, antara lain dengan pengamatan langsung di
lapangan, interpretasi peta topografi dan foto udara serta pengukuran langsung dengan
percobaan. Dalam studi ini, dalam menentukan besarnya laju erosi digunakan metode
Universal Soil Loss Equation (USLE).
Dari beberapa metode untuk memprakirakan besarnya erosi permukaan, metode
Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikembangkan oleh Wischmeir dan Smith (1978)
adalah metode yang paling umum digunakan untuk memprakirakan besarnya erosi. USLE
memungkinkan prediksi laju erosi rata-rata lahan tertentu pada suatu kemiringan dengan
pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis tanah dan penerapan pengelolaan lahan.
USLE dirancang untuk memprediksi erosi jangka panjang dari erosi lembar (sheet erosion)
dan erosi alur di bawah kondisi tertentu. Persamaan tersebut dapat juga untuk
memprediksi erosi pada lahan-lahan non pertanian tetapi tidak dapat untuk memprediksi
pengendapan dan tidak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit, tebing sungai,
dan dasar sungai (Suripin, 2002 : 69).
Sebelum USLE dikembangkan lebih lanjut, prakiraan besarnya erosi ditentukan
berdasarkan data atau informasi kehilangan tanah di suatu tempat tertentu. Dengan
demikian, prakiraan besarnya erosi tersebut dibatasi oleh faktor-faktor topografi atau
geologi, vegetasi, dan meteorologi. Menyadari adanya keterbatasan dalam menentukan
besarnya erosi untuk tempat-tempat di luar lokasi yang telah diketahui spesifikasi
tanahnya tersebut, maka dikembangkan cara untuk memprakirakan erosi dengan
menggunakan persamaan matematis seperti dikemukakan oleh Weschmeir dan Smith
(1978) dan dikenal sebagai persamaan USLE (Asdak, 2002 : 355) :
A = R. K. LS. CP
dengan :
A

= Besarnya kehilangan tanah per satuan luas lahan (ton/ha/th)

= Faktor indeks erosivitas curah hujan dan air larian tertentu

= Faktor indeks erodibilitas tanah, yaitu angka yang menunjukkan mudah


tidaknya partkel-partikel tanah terkelupas dari agregat tanah oleh
gempuran air hujan atau air larian.
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 4

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

= Faktor panjang kemiringan lereng dan merupakan bilangan perbandingan


antara besarnya kehilangan tanah untuk panjang lereng tertentu dengan
besarnya kehilangan tanah untuk panjang lereng 72,6 ft (petak
percobaan).

= Faktor gradien (beda) kemiringan yang tidak mempunyai satuan dan


merupakan bilangan perbandingan antara besarnya kehilangan tanah
untuk tingkat kemiringan lereng tertentu dengan besarnya kehilangan
tanah untuk kemiringan lereng 9%.

= Faktor (pengelolaan) cara bercocok tanam yang tidak mempunyai satuan


dan merupakan bilangan perbandingan antara besarnya kehilangan tanah
pada kondisi cara bercocok tanam yang diinginkan dengan besarnya
kehilangan tanah pada keadaan tilled continuous fallow

= Faktor praktek konservasi tanah (cara mekanik) yang tidak mempunyai


satuan dan merupakan bilangan perbandingan antara besarnya kehilangan
tanah pada kondisi usaha konservasi tanah ideal dengan besarnya
kehilangan tanah pada kondisi penanaman tegak lurus terhadap garis
kontur.

7.2.1 Indeks Erosivitas Hujan (R)


Erosivitas merupakan kemampuan hujan dalam mengikis lapisan permukaan tanah
sehingga menimbulkan erosi. Menurut Asdak (2002), erosivitas hujan adalah tenaga
pendorong yang menyebabkan terkelupasnya dan terangkutnya partikel-partikel tanah ke
tempat yang lebih rendah. Erosivitas hujan sebagian terjadi karena pengaruh jatuhan
butir-butir hujan langsung di atas tanah dan sebagian lagi karena aliran air di atas
permukaan tanah. Kemampuan air hujan sebagai penyebab terjadinya erosi adalah
bersumber dari laju dan distribusi tetesan air hujan, dimana keduanya mempengaruhi
besarnya energi kinetik hujan. Sehingga dapat dikatakan bahwa erosivitas hujan sangat
berkaitan dengan energi kinetis dan momentum, yaitu parameter yang berasosiasi
dengan laju curah hujan atau volume hujan. Untuk menghitung indeks erosivitas
membutuhkan data curah hujan yang diperoleh dari stasiun pencatatan hujan.
Indeks erosivitas untuk pendugaan besarnya laju erosi dapat dihitung dengan :
1.

Metode yang dikemukakan oleh Arnoldus (1978), rumus yang digunakan :


2

P
R= n
P

Dengan :
R

= Indeks erosivitas (mm)

Pn = Rerata curah hujan bulanan (mm)


P
2.

= Rerata curah hujan tahunan (mm)

Analisa indeks erosivitas menurut Bols.


Bols (1978) berdasarkan penelitiannya di Pulau Jawa dan Madura mendapatkan
persamaan sebagai berikut (Suripin, 2002 : 72) :

EI30 = 6,119 Pb1,211 .N-0,474 .Pmax0,526

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 5

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

dengan :

3.

EI30

= Indeks erosi hujan bulanan (KJ/ha)

Pb

= Curah hujan bulanan (cm)

= Jumlah hari hujan perbulan (hari)

Pmax

= Hujan maksimum harian 24 jam dalam bulan yang bersangkutan (cm)

Analisa indeks erosivitas menurut Utomo dan Mahmud.


Metode ini menggunakan data jumlah hujan. Bila diterapkan untuk curah hujan
yang tidak terlalu tinggi, maka akan memberikan hasil yang tidak berbeda jauh
dengan perhitungan Wischmeir. Bila diterapkan untuk curah hujan yang tinggi
(2500 mm/thn) maka hasil yang diperoleh terlalu rendah. Utomo dan Mahmud
(1984) mencoba menggunakan data jumlah hujan untuk menghitung Indeks
erosivitas hujan di DAS Brantas, hasil yang diperoleh (Utomo, 1994 : 45) :
R = 10,80 + 4,15 HB (2-58)
Dengan :
R

= Indeks erosivitas bulanan

HB = curah hujan bulanan (cm)


7.2.2 Indeks Erodibilitas (K)
Erodibilitas tanah adalah tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Indeks
erodibilitas tanah menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan
transportasi partikel-partikel tanah tersebut oleh adanya energi kinetik hujan. Besarnya
resistensi tergantung pada topografi, kemiringan lereng, dan besarnya gangguan oleh
manusia. Besarnya erodibilitas atau resistensi tanah juga ditentukan oleh karakteristik
tanah seperti tekstur tanah, stabilitas agregat tanah, kapasitas infiltrasi, serta kandungan
organik dan kimia tanah. Karakteristik tanah tersebut bersifat dinamis, selalu berubah
oleh karena itu karakteristik tanah dapat berubah seiring dengan perubahan waktu dan
tata guna lahan atau sistem pertanaman. Perubahan erodibilitas tanah yang signifikan
berlangsung ketika terjadi hujan karena pada waktu tersebut partikel-partikel tanah
mengalami perubahan orientasi dan karakteristik bahan kimia dan fisik tanah. Peranan
tekstur tanah terhadap besar-kecilnya erodibilitas tanah adalah besar. Tanah dengan
partikel agregat besar resistensinya terhadap daya angkut air larian juga besar karena
diperlukan energi cukup besar untuk mengangkut partikel-partikel tanah tersebut.
Sedangkan tanah dengan partikel agregat halus resisten terhadap pengelupasan karena
sifat kohesi tanah tersebut juga besar (Asdak, 2002 : 360).
Dalam penentuan nilai K, dapat digunakan beberapa metode, antara lain dengan
menggunakan tabel hasil penelitian jenis tanah dan dengan menggunakan nomograf.
Berikut ini, merupakan tabel hasil Screening Study Brantas Watersed dan beberapa hasil
penelitian Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor dan PSLH Unibraw :
Tabel 7.1 Nilai K Hasil Penelitian Beberapa Jenis Tanah
No.
1
2
3
4

Jenis Tanah
Latosol Dermaga (Haplartnox)
Latosol Citayam (Haplortnox)
Regosol Tanjungharjo (Tropothens)
Grumosol Jegu (Caromuderts)

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

Nilai K
0,03
0,09
0,14
0,27

VII - 6

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Podsolik Jonggol (Tropudults)


Citaman (Troponumults)
Mediteran Putat (Tropudalis)
Mediteran Punung (Tropuqualis)
Latosol Merah (Humox)
Regosol (Oxiedystropept)
latosol Merah Kuning (Typic Naplortnox)
Latosol Coklat (Typic Tropudulut)
Lithosol pada lereng tajam (Lytic Tropotlnert/Dystropept)
Regosol di atas Kolovium (Oxic Dystropept)
Regosol pada puncak bukit (Typic Entropept)
Gley Humic (Typic Tropuguep/Aquic Entropept)

17

Litosol (Litnic Eutropept/Orthen)

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Grumosol (Caromuderts)
Regosol (typic Dytropept)
Latosol Coklat (Epyquic Tropodults)
Gley Numic di atas teras (Tropaguept)
Hydromorf abu-abu (Tropolluent)
Andosol Batu
Andosol Pujon
Cambisol Pujon
Mediteran Ngantang
Litosol Blitar Selatan
Regosol Blitar Selatan
Cambisol Blitar Selatan
Maditeran Dampit
Latosol Blitar Selatan

0,16
0,10
0,23
0,22
0,12
0,12
0,26
0,23
0,27
0,16
0,29
0,13 (Clay)
0,26 (Silty Clay)
0,16 (Clay)
0,29 (Silty Clay)
0,21
0,31
0,31
0,20
0,20
0,08-0,10
0,04-0,10
0,12-0,16
0,20-0,30
0,26-0,30
0,16-0,28
0,17-0,30
0,21-0,30
0,14-0,20

Sumber : BRLKT Brantas

Wischmeier mengembangkan metode penentuan besarnya indeks erodibilitas


berdasarkan penelitian empiris hubungan antara karakteristik tanah dengan pengukuran
langsung angka erodibilitas tanah di 13 jenis tanah di Amerika Utara. Tanah tersebut
umumnya memiliki tekstur sedang dan struktur bervariasi dari sedang sampai rendah.
Meskipun demikian, ada indikasi bahwa nomograf tersebut dapat juga digunakan di
Indonesia karena penelitian Ambar dan Wiersum (1980) dalam Asdak (2002)
menunjukkan adanya korelasi besarnya nilai erodibilitas dari hasil penelitian lapangan dan
dari prakiraan dengan menggunakan nomograf K.
Prosedur untuk mendapatkan nilai K dengan menggunakan nomograf pada
Gambar 7.1. adalah sebagai berikut (Asdak, 2002 : 362) :
1. Baca nomograf dari sisi kiri dari skala vertikal dengan informasi yang telah
diketahui tentang persentase debu (silt) dan pasir sangat halus (very fine sand).
2. Ikuti secara horizontal sampai ketemu kurva persentase pasir (sand) yang sesuai,
kemudian interpolasikan pada angka persentase yang paling dekat.
3. Ikuti secara vertikal sampai mendapatkan angka kandungan unsur organik yang
sesuai.
4. Lanjutkan penelusuran secara horizontal kearah kanan.
5. Untuk tanah dengan struktur fine granular atau fine crumb dan mempunyai
tingkat permeabilitas sedang, nilai K dapat dibaca secara langsung dari prakiraan
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 7

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

6.
7.
8.

nilai K yang pertama pada sisi kanan dari bagian nomograf yang pertama (hanya
untuk satuan metrik).
Untuk jenis tanah yang lain, lanjutkan penelusuran secara horizontal sampai
menemukan kurva struktur tanah yang sesuai.
Lanjutkan penelusuran secara vertikal sampai menemukan kurva permabilitas
yang sesuai.
Lanjutkan penelusuran secara horizontal ke arah skala erodibilitas tanah yang
berbeda di sisi kiri dari bagian nomograf yang kedua untuk mendapatkan nilai
faktor K.

Sumber : United Stated Enviromental Protection Agency, 1980 dalam Asdak (2002)

Gambar 7.1 Nomograf untuk menetukan nilai erodibilitas tanah K seperti


tersebut dalam persamaan USLE
7.2.3 Faktor Panjang Lereng (L) dan Kemiringan Lereng (S)
Faktor panjang lereng (L) dan kemiringan lereng (S) mempengaruhi besarnya
erosi yang terjadi. Sifat lereng yang mempengaruhi energi penyebab erosi adalah :
1. Kemiringan lereng
2. Panjang lereng
3. Bentuk lereng
Kemiringan mempengaruhi kecepatan dan volume limpasan permukaan. Pada
dasarnya makin curam suatu lereng, maka persentase kemiringan lereng semakin besar,
sehingga semakin cepat laju limpasan permukaan. Hal ini akan menyebabkan volume

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 8

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

limpasan yang semakin besar, karena singkatnya waktu untuk infiltrasi, dengan demikian
laju erosi semakin besar.
Seringkali dalam perkiraan erosi menggunakan metode USLE komponen
panjang dan kemiringan lereng (L dan S) diintegrasikan menjadi faktor LS dan dihitung
dengan rumus (Asdak, 2002. 366) :
LS = L1/2 (0,00138 S2 + 0,00965 S + 0,0138)
Dengan :
L = panjang lereng (m)
S = kemiringan lereng (%)
7.2.4 Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
Faktor pengelolaan tanaman merupakan faktor yang menggambarkan nisbah
antara besarnya erosi dari lahan yang bertanaman tertentu dan dengan pengelolaan
tertentu terhadap besarnya erosi tanah yang tidak ditanami dan diolah bersih (Suripin,
2002 : 79). Faktor pengelolaan tanaman menunjukkan keseluruhan vegetasi, seresah,
kondisi permukaan tanah, dan pengelolaan lahan terhadap besarnya tanah yang hilang
(erosi). Besarnya Faktor pengelolaan tanaman (C) tergantung dari jenis, intensitas,
kombinasi, kemampatan, panen, dan rotasi tanaman. Lahan dengan jenis tanaman yang
sama tetapi ditanami secara intensif tanpa istirahat akan menghasilkan nilai C yang lebih
besar dari pada lahan yang diistirahatkan setelah panen sehingga dapat mengembalikan
unsur hara dan kandungan organiknya.
Kerapatan tanaman berpengaruh pada tanah yang terlindungi dari pukulan butirbutir hujan. Lahan dengan jarak penanaman yang rapat lebih aman terhadap erosi jika
dibandingkan dengan lahan dengan jarak penanaman jarang karena butiran hujan tidak
terhalang oleh bagian-bagian tanaman tersebut.
Nilai faktor C untuk berbagai tanaman dan pengelolaan tanaman bersumber dari
berbagai penelitian disajikan pada Tabel 7.2 berikut :
Tabel 7.2 Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
No.

Macam Penggunaan Lahan

Nilai Faktor C

Tanah terbuka, tanpa tanaman

Hutan atau semak belukar

0,001

Savanah dan prairie dalam kondisi baik

0,01

Savanah dan prairie yang rusak untuk gembalaan

0,1

Sawah

0,01

Tegalan tidak dispesifikasi

0,7

Ubi kayu

0,8

jagung

0,7

Kedelai

0,399

10

Kentang

0,4

11

Kacang tanah

0,2

12

Padi gogo

13

Tebu

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

0,561
0,2

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 9

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

14

Pisang

0,6

15

Akar wangi (sereh wangi)

16

Rumput bede (tahun pertama)

0,287

17

Rumput bede (tahun kedua)

0,002

18

Kopi dengan penutup tanah buruk

0,2

19

Talas

0,85

0,4

Kebun campuran
20

21

- Kerapatan tinggi

0,1

- Kerapatan sedang

0,2

- Kerapatan rendah

0,5

Perladangan

0,4

Hutan alam
22

-Seresah banyak

0,001

-Seresah sedikit

0,005

Hutan produksi
23

-Tebang habis

0,5

-Tebang pilih

0,2

24

Semak belukar, Padang rumput

25

Ubi kayu + Kedelai

0,181

0,3

26

Ubi Kayu + kacang tanah

0,195

27

Padi-Sorgum

0,345

28

Padi-Kedelai

0,417

29

Kacang tanah-Gude

0,495

30

Kacang tanah + kacang tunggak

0,571

31

Kacang tanah + mulsa jerami 4 t/ha

0,049

32

Padi + mulsa jerami 4 t/ha

0,096

33

Kacang tanah + mulsa jagung 4t/ha

0,128

34

Kacang tanah + mulsa clotalaria 3t/ha

0,136

35

Kacang tanah + mulsa kacang tunggak

0,256

36

kacang tanah + mulsa jerami 2t/ha

0,377

37

Padi + mulsa clotalaria 3t/ha

0,387

38

Pola tanaman tumpang gilir + mulsa jerami

0,079

39

Pola tanaman berurutan + mulsa sisa tanaman

0,357

40

Alang-alang murni subur

0,001

41

Padang rumput (stepa) dan savana

0,001

42

Rumpur Brachiaria

0,002

Sumber : Suripin, 2002 :79

7.2.5 Faktor Tindakan Konservasi (P)


Faktor tindakan konservasi adalah nisbah antara besarnya erosi dari lahan dengan
suatu tindakan konservasi tertentu terhadap besarnya erosi pada lahan tanpa tindakan
konservasi (Suripin, 2002 : 80). Efektifitas tindakan konservasi dalam mengendalikan
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 10

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

erosi tergantung pada panjang dan kemiringan lereng. Morgan (1988) dalam Suripin
(2002) menyatakan bahwa pencangkulan dan penanaman searah kontur dapat
mengurangi erosi tanah pada lahan yang miring, sampai 50% dibandingkan dengan
penanaman ke arah atas-bawah. Nilai faktor P, dapat dilihat pada Tabel 7.3. berikut :
Tabel 7.3. Nilai faktor P untuk berbagai tindakan konservasi tanah
No
1

Tindakan khusus konservasi tanah


Tanpa tindakan pengendalian erosi
Tera bangku
-Konstruksi baik
-Konstruksi sedang
-Konstruksi kurang baik
Terras tradisional
Strip tanaman
-Rumput bahia
-Clotararia
-Dengan kontur
Pengolahan tanah dan penanaman menurut garis
kontur

Nilai P
1
0,04
0,15
0,35
0,4
0,4
0,64
0,2

-Kemiringan 0-8%
-Kemiringan 8-20%

0,5
0,75

-Kemiringan >20%

0,9

Sumber : Suripin, 2002 :79

7.3

PENDUGAAN KEKRITISAN LAHAN

Menurut Departemen Kehutanan, lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami
kerusakan, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang
ditentukan atau diharapkan. Kekritisan lahan, dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu :
1.

Potensial Kritis
Lahan yang termasuk dalam kriteria potensial kritis adalah lahan bebas dari erosi
(masih tertutup vegetasi), atau erosi ringan. Ciri-ciri dari lahan yang potensial kritis,
antara lain :
a. Tanah masih mempunyai fungsi produksi, hidrologi, hidroorologi cukup baik, tetapi
bahaya menjadi kritis sangat besar bila tanah tersebut dibuka atau tidak dikelola
dengan usaha konservasi.
b. Tanah masih tertutup vegetasi, tetapi karena kondisi topografi atau keadaan
lereng yang curam (> 45%), maka kondisi tanah mudah longsor dan bila vegetasi
dibuka akan terjadi erosi berat.
c. Tanah karena keadaan topografi dan bahan induknya, bila terbuka atau
vegetasinya rusak kan cepat menjadi rusak karena erosi atau longsor.

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 11

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

d. Tanah yang produktivitasnya masih baik, tetapi penggunaannya tidak sesuai


dengan kemampuannya dan belum dilakukan usaha konservasi, misalnya hutan
yang baru dibuka.
2.

Semi Kritis
Tanah termasuk semi kritis mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.
Tanah telah mengalami erosi
produktivitasnya rendah karena tingkat kesuburannya rendah.
b.

sedang,

tetapi

Tebal solum sedang (60-90 cm).

c.
Persentase vegetasi permanen 50-75 %, vegetasi
dominan biasanya alang-alang, rumput, semak belukar, dan hutan jarang.
3. Kritis
Tanah termasuk kritis mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.
berat.

Tanah telah mengalami erosi

b.
(< 60 cm).

Tebal solum sedang-dangkal

c.
%.

Vegetasi permanennya 25-50

d.

Kemiringan lereng 15-30 %.

e.

Kesuburan tanah rendah.

4. Sangat Kritis
Tanah termasuk sangat kritis mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.
Tanah telah mengalami erosi sangat berat, dengan
dinding longsoran sangat terjal.
b.

Solum tanah sangat dangkal (< 30 cm).

c.
beberapa tempat tertentu
d.
7.4

Vegetasi permanen sangat rendah (< 25 %) bahkan


gundul/tandus.
Kemiringan lereng umumnya > 45 %.

EROSI YANG DIPERBOLEHKAN

Penetapan batas tertinggi laju erosi yang masih dapat diperbolehkan atau
ditoleransikan adalah perlu, karena tidaklah mungkin menekan laju erosi menjadi nol dari
tanah-tanah yang diusahakan untuk pertanian terutama pada tanah-tanah yang
berlereng. Erosi yang diperbolehkan adalah kecepatan erosi yang masih berada dibawah
laju pembentukan tanah. Terjadinya erosi pada suatu lahan tidak dapat dihentikan
sehingga tidak terjadi erosi sama sekali. Pengendalian erosi yang dilakukan dimaksudkan
agar erosi yang terjadi tidak mengganggu keseimbangan alam. Erosi di lahan pertanian
dibatasi pada tingkat dimana erosi tidak mengganggu produktivitas tanaman. Menurut
Wischmeier dan Smith (1971) dalam Utomo (1994 : 16) mengemukakan bahwa dalam
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 12

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

menentukan nilai erosi yang diperbolehkan harus mempertimbangkan beberapa faktor,


yaitu :
1. Ketebalan lapisan tanah atas
2. Sifat fisik tanah
3. Pencegahan terjadinya selokan (gully)
4. Penurunan bahan organik
5. Kehilangan zat hara tanaman
6. Kecepatan pembentukan tanah
Menurut Arsyad, dengan menggunakan nisbah nilai untuk berbagai sifat dan
stratum tanah, maka untuk tanah di Indonesia disarankan nilai erosi yang diperbolehkan
(T), disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 7.4 Pedoman Penetapan Nilai T untuk Tanah-Tanah di Indonesia
No.

Sifat Tanah dan SubStratum

Tanah sangat dangkal di atas batuan


Tanah sangat dangkal di atas batuan telah melapuk (tidak
terkonsolidasi)
Tanah dangkal di atas bahan telah melapuk
Tanah dengan kedalaman sedang di atas bahan telah melapuk
Tanah yang dalam dengan lapisan bawah yang kedap air di
atas substrata yang telah melapuk
Tanah yang dalam dengan lapisan bawah berpermeabilitas
lambat, di atas substrata yang telah melapuk
Tanah yang dalam dengan lapisan bawah berpermeabilitas
sedang, di atas substrata yang telah melapuk
Tanah yang dalam dengan lapisan bawah yang permeabel, di
atas substrata yang telah melapuk

2
3
4
5
6
7
8

Nilai T
(mm/th)
0,0
0,4
0,8
1,2
1,4
1,6
2,0
2,5

Sumber : Arsyad, 2000 : 244


7.5 ANALISIS EROSI DAS CIDERES DEET
Untuk mengetahui nilai laju erosi yang berasal dari lahan (DAS Cideres Deet)
dengan menggunakan metode USLE, perlu disiapkan beberapa coverage (layer) peta
yang terdiri dari, peta sebaran hujan bulanan untuk menghitung indeks erosivitas, peta
jenis tanah untuk menentukan indeks erodibilitas tanah, peta tata guna lahan untuk
menghitung nilai C dan P dan peta kemiringan lereng untuk menghitung faktor LS. Dalam
melakukan analisis pendugaan nilai laju erosi, menggunakan bantuan teknologi sistim
informasi geografis (SIG). Selain itu untuk lebih detail dalam melakukan analisis perlu
disiapkan peta batas administrasi desa sehingga akan lebih mudah dalam mengenali peta
tematik yang dihasilkan.

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 13

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

19,9
2

Gambar 7.2

Nama-nama Desa yang masuk dalam DAS Cideres Deet

Tabel 7.5 Rekapitulasi Nama Desa beserta luasannya yang masuk dalam DAS
Cideres Deet
KABUPATEN
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA

KECAMATAN
CIGASONG
CIGASONG
CIGASONG
CIGASONG
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
KADIPATEN
KADIPATEN
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA

NAMA DESA
BATUJ AYA
BARIBIS
CICENANG
CIGASONG
GENTENG
GANDU
KASOKANDEL
BOJ ONGCIDERES
GANDASARI
DAWUAN
J ATIMULYA
GIRIMUKTI
LEUWIKIDANG
J ATISAWIT
PAGANDON
CIPAKU
CIKASARUNG
TONJ ONG
TARIKOLOT

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

LUAS (m2)
395,295.08
582,495.58
1,247,055.48
401,003.32
1,488,708.14
459,577.21
77,043.63
837,588.53
1,150,094.37
249,232.19
1,834,582.44
798,422.03
2,634,611.45
2,061,075.21
2,601,652.88
3,483,915.26
749,374.53
1,507,286.55
16,660.60

LUAS (Ha)
39.53
58.25
124.71
40.10
148.87
45.96
7.70
83.76
115.01
24.92
183.46
79.84
263.46
206.11
260.17
348.39
74.94
150.73
1.67

22,575,674.48

2,257.57

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 14

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

1.

Kondisi Jenis Tanah

Evaluasi Jenis Tanah dalam kaitannya menentukan nilai kepekaan tanah terhadap erosi
(K), dimana tanah dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan tingkat kepekaan
erosinya. Klasifikasi jenis tanah menurut SK Mentan No. 837/KPTS/UM/II/1980, di DAS
Cideres Deet terhadap 3 jenis tanah yaitu Andosol, Glei dan Latosol. Secara lebih rinci
dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut :

19,9
2

Gambar 7.3. Distribusi Jenis Tanah di DAS Cideres Deet

Tabel 7.6 Rekapitulasi jenis tanah beserta masing-masing luasan di DAS Cideres
Deet
Jenis Tanah
Latosol
Glei
Andosol

Luas (m2)
9,434,171.47
1,415,752.75
11,725,750.25

Luas (Ha)
943.42
141.58
1,172.58

22,575,674.48

2,257.57

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 15

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Tabel 7.7 Rekapitulasi jenis tanah perdesa beserta luasannya


di DAS Cideres Deet
Jenis Tanah
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Glei
Glei
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

Kabupaten/Kota
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA

Kecamatan
KADIPATEN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
CIGASONG
DAWUAN
CIGASONG
MAJ ALENGKA
CIGASONG
MAJ ALENGKA
MAJ ALENGKA
KADIPATEN
DAWUAN
KADIPATEN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
DAWUAN
KADIPATEN
DAWUAN
DAWUAN
CIGASONG
CIGASONG
MAJ ALENGKA
CIGASONG

NamaDesa
CIPAKU
J ATIMULYA
GIRIMUKTI
LEUWIKIDANG
BATUJ AYA
J ATISAWIT
BARIBIS
CIKASARUNG
CICENANG
TONJ ONG
TARIKOLOT
PAGANDON
GENTENG
PAGANDON
GENTENG
GANDU
KASOKANDEL
BOJ ONGCIDERES
GANDASARI
DAWUAN
CIPAKU
J ATIMULYA
GIRIMUKTI
BARIBIS
CICENANG
TONJ ONG
CIGASONG

T OT A L

Luas (m2)
Luas (Ha)
1192148.353
119.215
652280.872
65.228
452926.281
45.293
2634611.451
263.461
395295.080
39.530
2061073.643
206.107
483724.302
48.372
749373.266
74.937
145.538
0.015
795929.712
79.593
16660.429
1.666
879839.861
87.984
535911.659
53.591
1721810.326
172.181
952796.340
95.280
459577.213
45.958
77043.633
7.704
837588.531
83.759
1150094.368
115.009
249231.705
24.923
2291764.473
229.176
1182301.569
118.230
345495.750
34.550
98771.277
9.877
1246909.749
124.691
711355.588
71.136
401002.691
40.100
22,575,663.66

2,257.57

2. Kondisi Topografi
Yaitu menyangkut data kelerengan lahan yang dinyatakan dalam prosentase
kemiringan berdasarkan susut kemiringannya. Topografi sangat berperan untuk melihat
kemungkinan erosi pada suatu wilayah, dimana klasifikasi kelerengan ini terbagi atas :

Kelerengan 0-8% (kelerengan tingkat 1), dapat digunakan secara intensif dengan
pengelolaan yang kecil.
Kelerengan 8-15% (kelerengan tingkat II/landai), dapat digunakan untuk kegiatan
permukiman dan pertanian, tetapi apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaan
dapat mengakibatkan erosi.
Kelerengan 15-25% (kelerengan tingkat III/agak curam), kemungkinan erosinya
lebih besar dibandingkan kelerengan sebelumnya
Kelerengan 25-45% (kelerengan tingakat IV/curam)

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 16

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Kelerengan > 45% (kelerengan tingkat V/sangat curam), sangat peka terhadap
erosi dan kegiatannya harus bersifat non budidaya

Klasifikasi kelerengan di DAS Cideres Deet dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut :

19,9
2

Gambar 7.4. Distribusi Kelas Lereng DAS Cideres Deet Kabupaten Majalengka
Tabel 7.8 Rekapitulasi Kelas Kelerengan beserta luasan di DAS Cideres Deet
LERENG
<8 %
<8 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
26 %- 40 %
26 %- 40 %

KETERANGAN
DATAR
DATAR
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
LANDAI
AGAK CURAM
AGAK CURAM
AGAK CURAM
CURAM
CURAM

LUAS (m2)
1,991.28
22,118,862.60
108,709.06
16,391.78
4,952.49
5,726.37
16,790.94
151,717.23
53,630.54
27,750.38
22,031.36
33,420.47
5,807.77
7,892.21
22,575,674.48

LUAS (Ha)
0.20
2,211.89
10.87
1.64
0.50
0.57
1.68
15.17
5.36
2.78
2.20
3.34
0.58
0.79
2,257.57

3. Iklim

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 17

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Yaitu yang menyangkut curah hujan dalam kaitannya terhadap erosi. Untuk kriteria
hujan dalam kaitannya dengan laju erosi dan penataan suatu kawasan, telah ditetapkan
kriteria skor sebagai berikut :
Tabel 7.9 Intensitas hujan harian rata-rata
Kelas
1
2
3
4
5

Hujan harian rata-rata


13,6 mm/hari (sangat rendah)
13,6-20,7 mm/hari (rendah)
20,7-27,7 mm/hari (sedang)
27,7-34,8 mm/hari (tinggi)
34,8 mm/hari (sangat tinggi)

Skor
10
20
30
40
50

Sumber : Lampiran SK Mentan No. 837/KPTS/UM/1980

Untuk kriteria curah hujan di DAS Cideres Deet dapat di lihat pada tabel dan gambar
berikut :

19,9
2

Gambar 7.5 Distribusi Curah Hujan Tahunan di DAS Cideres Deet


Tabel 7.10 Rekapitulasi Curah Hujan Tahunan di DAS Cideres Deet
KISARANCURAHHUJAN
2500 - 3000 mm
3000 - 3500 mm
3500 - 4000 mm

LUAS (m2)
18,202,697.04
4,238,851.08
134,126.35
22,575,674.48

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

LUAS (Ha)
1,820.27
423.89
13.41
2,257.57

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 18

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

4. Tata guna lahan (peruntukan lahan)


Peruntukan lahan secara detail telah dibahas dalam Bab III (Kondisi umum sungai
Cideres Deet). Dari data peruntukan lahan ini nantinya dapat ditentukan faktor CP
(gabungan antara faktor C dan faktor P) sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

19,
92

Gambar. 7.6. Peruntukan Lahan di DAS Cideres Deet.


5) Nilai Laju Erosi
Setelah dilakukan analisis perhitungan laju erosi dengan menggunakan Metode
USLE di DAS Cideres Deet yang mempunyai luas DAS total (A) sebesar 2257,51 Ha
didapatkan nilai laju erosi total sebesar 19.149,45 ton/tahun. Nilai itu apabila dibagi
dengan berat volume tanah sedimen () sekitar 1.60 t/m3 dan luas DAS maka didapatkan
nilai laju erosi sebesar 0,530 mm/tahun. Untuk selengkapnya perhitungan laju erosi dapat
dilihat pada tabel berikut :

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 19

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Tabel 7.11 Perhitungan Laju Erosi di DAS Cideres Deet


menggunakan Metode USLE
JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol

NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906

PERUNTUKAN
LAHAN
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Belukar/Semak
Kebun
Rumput
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Belukar/Semak
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.010
0.400
0.400
0.400
0.400
0.010
0.010
0.010
0.200
0.200
0.150
0.150
0.400
0.150
0.150
0.010
0.400
0.400
0.150
0.010
0.400
0.150
0.150
0.010
0.010
0.400
0.150
0.150
0.150
0.400
0.200
0.010
0.150
0.010
0.400
0.400
0.010
0.200
0.400
0.200
0.400
0.150
0.010
0.010
0.400
0.010
0.150
0.010
0.010
0.400
0.010
0.200
0.150
0.200
0.150
0.010
0.400
0.010

NILAI
P
0.400
0.400
0.400
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.100
0.100
0.400
0.400
0.400
0.100
0.500
0.400
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.400
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.400
0.100
0.500
0.500
0.400
0.400
0.100
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.500
0.400
0.500

NILAI
CP
0.004
0.160
0.160
0.160
0.160
0.005
0.004
0.005
0.100
0.100
0.015
0.015
0.160
0.015
0.015
0.004
0.160
0.160
0.015
0.005
0.160
0.015
0.015
0.005
0.004
0.160
0.015
0.015
0.015
0.160
0.100
0.005
0.015
0.005
0.160
0.160
0.004
0.100
0.160
0.100
0.160
0.015
0.005
0.005
0.160
0.004
0.015
0.005
0.005
0.160
0.005
0.100
0.015
0.100
0.015
0.005
0.160
0.005

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.880
35.189
35.189
35.189
35.189
1.100
0.880
1.100
21.993
21.993
3.299
3.299
35.189
3.299
3.299
0.880
35.189
35.189
3.299
1.100
35.189
3.299
3.299
1.100
0.880
35.189
3.299
3.299
3.299
35.189
21.993
1.100
3.299
1.100
35.189
35.189
0.880
21.993
35.189
21.993
35.189
3.299
1.100
1.100
35.189
0.880
3.299
1.100
1.100
35.189
1.100
21.993
3.299
21.993
3.299
1.100
35.189
1.100

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
0.199
36.205
4.290
7.746
0.084
1.300
0.119
2.958
0.181
1.929
0.542
1.259
7.211
2.858
9.123
3.676
0.527
1.040
1.230
7.912
0.883
2.614
0.386
8.075
5.458
105.833
1.407
0.787
3.129
4.096
2.063
19.828
1.850
7.971
8.603
5.966
2.906
0.953
0.800
4.403
2.880
1.190
2.393
2.771
17.583
11.140
0.751
3.825
2.706
0.989
4.196
6.759
3.635
2.554
4.749
0.000
8.872
2.880

EROSI
(TON/TAHUN)
0.175
1274.018
150.961
272.574
2.956
1.430
0.105
3.254
3.981
42.424
1.788
4.153
253.748
9.429
30.097
3.235
18.545
36.597
4.058
8.703
31.072
8.624
1.273
8.883
4.803
3724.157
4.642
2.596
10.323
144.134
45.372
21.811
6.103
8.768
302.731
209.938
2.557
20.959
28.151
96.835
101.344
3.926
2.632
3.048
618.728
9.803
2.478
4.208
2.977
34.802
4.616
148.651
11.992
56.170
15.667
0.000
312.197
3.168

VII - 20

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol

NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906

PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Air Tawar
Sawah Irigasi
Air Tawar
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Belukar/Semak
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Kebun
Gedung
Kebun
Kebun
Gedung
Pemukiman
Kebun
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Gedung
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Belukar/Semak
Belukar/Semak

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.010
0.000
0.010
0.000
0.200
0.150
0.010
0.200
0.200
0.150
0.010
0.010
0.200
0.150
0.010
0.200
0.200
0.150
0.150
0.200
0.010
0.200
0.400
0.200
0.150
0.010
0.400
0.150
0.200
0.150
0.200
0.200
0.150
0.150
0.200
0.010
0.400
0.150
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.400
0.010
0.400
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.010
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.010
0.010

NILAI
P
0.500
1.000
0.500
1.000
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.400
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.100
0.500
0.400
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.400
0.400
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.400
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.400
0.400

NILAI
CP
0.005
0.000
0.005
0.000
0.100
0.015
0.005
0.100
0.100
0.015
0.005
0.005
0.100
0.015
0.004
0.100
0.100
0.015
0.015
0.100
0.005
0.100
0.160
0.100
0.015
0.005
0.160
0.015
0.100
0.015
0.100
0.100
0.015
0.015
0.100
0.004
0.160
0.015
0.005
0.005
0.015
0.005
0.005
0.160
0.004
0.160
0.005
0.005
0.015
0.005
0.005
0.004
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.004
0.004

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
1.100
0.000
1.100
0.000
21.993
3.299
1.100
21.993
21.993
3.299
1.100
1.100
21.993
3.299
0.880
21.993
21.993
3.299
3.299
21.993
1.100
21.993
35.189
21.993
3.299
1.100
35.189
3.299
21.993
3.299
21.993
21.993
3.299
3.299
21.993
0.880
35.189
3.299
1.100
1.100
3.299
1.100
1.100
35.189
0.880
35.189
1.100
1.100
3.299
1.100
1.100
0.880
3.299
1.100
3.299
3.299
1.100
3.299
0.880
0.880

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
48.603
0.512
8.425
0.283
0.784
0.800
2.330
2.289
0.972
1.004
12.534
5.638
6.102
1.931
2.321
0.256
3.830
1.838
1.162
11.243
3.525
5.355
7.923
0.707
0.401
18.574
10.220
0.313
3.045
0.121
0.863
19.556
0.070
0.462
1.125
1.322
15.351
2.971
8.536
7.859
4.221
2.162
5.012
1.036
0.472
4.475
3.963
1.250
0.099
3.334
4.670
1.476
1.634
19.352
2.395
2.753
16.631
1.987
0.335
0.819

EROSI
(TON/TAHUN)
53.463
0.000
9.268
0.000
17.243
2.639
2.563
50.342
21.377
3.312
13.787
6.202
134.201
6.370
2.042
5.630
84.233
6.064
3.833
247.267
3.878
117.773
278.802
15.549
1.323
20.431
359.632
1.033
66.969
0.399
18.980
430.095
0.231
1.524
24.742
1.163
540.186
9.801
9.390
8.645
13.925
2.378
5.513
36.456
0.415
157.471
4.359
1.375
0.327
3.667
5.137
1.299
5.391
21.287
7.901
9.082
18.294
6.555
0.295
0.721

VII - 21

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol

NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194

PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Belukar/Semak
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Rumput
Pemukiman
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Pemukiman
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.150
0.010
0.400
0.200
0.150
0.010
0.200
0.150
0.010
0.010
0.150
0.200
0.010
0.010
0.400
0.150
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.010
0.010
0.010
0.400
0.200
0.010
0.010
0.010
0.010
0.010
0.150
0.010
0.010
0.150
0.150
0.010
0.400
0.400
0.200
0.150
0.010
0.150
0.010
0.010
0.010
0.400
0.200
0.010
0.200
0.010
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010

NILAI
P
0.100
0.400
0.400
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.400
0.100
0.500
0.500
0.500
0.400
0.100
0.400
0.400
0.100
0.400
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.500
0.100
0.500
0.100
0.400
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500

NILAI
CP
0.015
0.004
0.160
0.100
0.015
0.005
0.100
0.015
0.005
0.004
0.015
0.100
0.005
0.005
0.160
0.015
0.004
0.004
0.015
0.004
0.004
0.005
0.005
0.005
0.160
0.100
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005
0.015
0.005
0.005
0.015
0.015
0.005
0.160
0.160
0.100
0.015
0.005
0.015
0.004
0.005
0.005
0.160
0.100
0.005
0.100
0.005
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
3.299
0.880
35.189
21.993
3.299
1.100
21.993
3.299
1.100
0.880
3.299
21.993
1.100
1.100
35.189
3.299
0.880
0.880
3.299
0.880
0.880
1.100
1.279
1.279
40.934
25.584
1.279
1.279
1.279
1.279
1.279
3.838
1.279
1.279
3.838
3.838
1.279
40.934
40.934
25.584
3.838
1.279
3.838
1.023
1.279
1.279
40.934
25.584
1.279
25.584
1.279
3.838
3.838
3.838
1.279
3.838
25.584
1.279
1.279
1.279

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
4.066
1.800
0.448
1.549
5.792
2.435
0.002
0.256
14.836
3.373
0.789
1.826
9.784
7.954
1.530
1.222
0.395
0.349
0.392
0.562
2.207
0.939
3.484
3.423
1.010
31.594
0.336
0.405
7.989
15.267
0.497
2.319
3.011
0.505
1.217
3.653
7.994
1.682
3.041
4.169
0.485
1.617
0.796
6.267
2.509
5.721
1.464
1.019
3.872
21.884
2.632
0.662
0.810
0.209
0.260
0.267
2.656
0.111
1.063
5.849

EROSI
(TON/TAHUN)
13.414
1.584
15.765
34.067
19.108
2.679
0.044
0.845
16.320
2.968
2.603
40.159
10.762
8.749
53.839
4.031
0.348
0.307
1.293
0.495
1.942
1.033
4.456
4.378
41.343
808.301
0.430
0.518
10.218
19.526
0.636
8.900
3.851
0.646
4.671
14.020
10.224
68.851
124.480
106.660
1.861
2.068
3.055
6.411
3.209
7.317
59.927
26.070
4.952
559.880
3.366
2.541
3.109
0.802
0.333
1.025
67.951
0.142
1.360
7.481

VII - 22

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Glei
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

NILAI
K
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.310
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
16 %- 25 %
26 %- 40 %
26 %- 40 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
6.717
6.717
6.717
6.717
12.310
12.310
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917

NILAI
R
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906

PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Kebun
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Air Tawar
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Air Tawar
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Gedung
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Air Tawar
Sawah Irigasi
Kebun

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.010
0.200
0.200
0.010
0.010
0.200
0.010
0.010
0.200
0.010
0.200
0.200
0.400
0.400
0.200
0.010
0.010
0.200
0.200
0.010
0.010
0.010
0.010
0.010
0.200
0.010
0.010
0.010
0.000
0.200
0.010
0.150
0.010
0.200
0.200
0.010
0.200
0.010
0.000
0.010
0.200
0.200
0.200
0.010
0.200
0.010
0.200
0.010
0.200
0.010
0.010
0.010
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.000
0.010
0.200

NILAI
P
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.400
0.400
0.500
0.500
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.400
0.400
0.500
0.400
0.400
0.400
1.000
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
1.000
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
1.000
0.500
0.500

NILAI
CP
0.005
0.100
0.100
0.005
0.005
0.100
0.005
0.005
0.100
0.005
0.100
0.100
0.160
0.160
0.100
0.005
0.004
0.100
0.100
0.005
0.004
0.005
0.004
0.004
0.100
0.004
0.004
0.004
0.000
0.100
0.005
0.015
0.005
0.100
0.100
0.005
0.100
0.005
0.000
0.005
0.100
0.100
0.100
0.005
0.100
0.005
0.100
0.005
0.100
0.005
0.005
0.005
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.000
0.005
0.100

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
1.279
25.584
25.584
1.279
1.279
25.584
1.279
1.279
16.174
0.809
16.174
16.174
22.246
22.246
13.904
0.695
0.556
13.904
13.904
0.695
0.556
0.695
0.882
0.882
22.052
0.882
1.617
1.617
0.000
14.189
0.709
2.128
0.709
14.189
14.189
0.709
14.189
0.709
0.000
0.319
6.385
6.385
6.385
0.319
6.385
0.319
6.385
0.319
6.385
0.319
0.319
0.319
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
0.000
0.319
6.385

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
0.414
10.836
0.000
3.005
9.797
1.374
0.714
5.843
7.062
0.064
0.007
0.679
0.000
0.350
1.329
2.448
12.716
0.008
2.539
0.096
2.562
0.166
2.775
2.203
0.000
3.342
0.581
0.789
1.895
0.097
6.608
62.546
22.008
19.811
26.897
0.018
1.662
0.025
1.887
7.509
0.013
24.974
5.232
34.384
1.435
11.324
2.048
21.842
2.140
3.248
1.896
21.006
0.092
3.580
0.703
1.607
3.502
0.205
0.686
0.438

EROSI
(TON/TAHUN)
0.530
277.228
0.000
3.843
12.530
35.152
0.913
7.473
114.221
0.052
0.113
10.982
0.000
7.786
18.478
1.701
7.070
0.111
35.302
0.067
1.424
0.115
2.448
1.943
0.000
2.948
0.939
1.276
0.000
1.376
4.685
133.098
15.604
281.098
381.642
0.013
23.582
0.018
0.000
2.395
0.083
159.459
33.406
10.968
9.162
3.612
13.076
6.968
13.664
1.036
0.605
6.701
0.088
1.142
0.673
1.540
3.355
0.000
0.219
2.797

VII - 23

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906

PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Air Tawar
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Rumput
Pemukiman
Air Tawar
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Kebun
Kebun
Rumput
Air Tawar
Rumput
Rumput
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.010
0.010
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
0.150
0.200
0.000
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.400
0.400
0.150
0.000
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.200
0.200
0.200
0.400
0.000
0.400
0.400
0.150
0.150
0.400
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
0.200
0.150
0.150
0.010
0.010
0.400

NILAI
P
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.500
1.000
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.400
0.400
0.100
1.000
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.400
1.000
0.400
0.400
0.100
0.100
0.400
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.400

NILAI
CP
0.005
0.005
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
0.015
0.100
0.000
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.160
0.160
0.015
0.000
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.100
0.100
0.100
0.160
0.000
0.160
0.160
0.015
0.015
0.160
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
0.100
0.015
0.015
0.005
0.005
0.160

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.319
0.319
0.958
6.385
0.319
0.319
0.319
0.958
6.385
0.000
0.958
0.319
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
0.958
10.216
10.216
0.958
0.000
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
6.385
6.385
6.385
10.216
0.000
10.216
10.216
0.958
0.958
10.216
0.958
6.385
0.319
0.319
0.319
6.385
0.958
0.958
0.319
0.319
10.216

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
2.028
16.331
4.174
0.281
0.128
0.657
6.895
1.567
2.999
0.623
1.070
61.274
1.252
2.647
1.152
1.281
0.321
3.867
2.056
1.310
0.144
1.115
0.595
2.386
2.112
0.799
2.191
3.167
1.624
3.221
0.229
0.226
2.830
0.378
1.128
1.519
20.625
1.536
1.583
6.476
13.210
5.826
1.370
0.010
1.506
0.006
0.091
5.378
2.290
0.098
1.158
3.079
5.008
1.819
2.277
2.144
7.687
0.323
16.091
5.083
1.068

EROSI
(TON/TAHUN)
0.647
5.210
3.999
1.794
0.041
0.210
2.200
1.501
19.149
0.000
1.025
19.546
1.199
2.536
0.367
1.227
0.308
3.705
1.970
1.255
0.046
1.068
0.570
2.286
2.023
0.765
2.099
3.034
1.556
3.086
2.339
2.309
2.711
0.000
1.081
1.455
6.579
1.471
1.517
6.204
84.346
37.199
8.747
0.102
0.000
0.061
0.930
5.152
2.194
1.001
1.109
19.659
1.598
0.580
0.726
13.689
7.364
0.309
5.133
1.621
10.911

VII - 24

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906

PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Air Tawar
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Rumput
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Gedung
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Air Tawar
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Gedung
Kebun
Pemukiman
Rumput
Pemukiman
Sawah Irigasi
Gedung
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.150
0.200
0.150
0.150
0.200
0.000
0.010
0.200
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.200
0.200
0.200
0.150
0.150
0.150
0.200
0.010
0.010
0.010
0.400
0.010
0.400
0.150
0.010
0.010
0.150
0.200
0.010
0.150
0.150
0.400
0.200
0.400
0.200
0.150
0.200
0.150
0.150
0.000
0.150
0.150
0.400
0.150
0.200
0.150
0.400
0.150
0.010
0.150
0.400
0.150
0.150
0.150
0.400
0.010
0.400

NILAI
P
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
1.000
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500
0.400
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.500
0.400
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
1.000
0.100
0.100
0.400
0.100
0.500
0.100
0.400
0.100
0.500
0.100
0.400
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.400

NILAI
CP
0.015
0.100
0.015
0.015
0.100
0.000
0.005
0.100
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.100
0.100
0.100
0.015
0.015
0.015
0.100
0.005
0.005
0.005
0.160
0.005
0.160
0.015
0.005
0.005
0.015
0.100
0.005
0.015
0.015
0.160
0.100
0.160
0.100
0.015
0.100
0.015
0.015
0.000
0.015
0.015
0.160
0.015
0.100
0.015
0.160
0.015
0.005
0.015
0.160
0.015
0.015
0.015
0.160
0.005
0.160

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.958
6.385
0.958
0.958
6.385
0.000
0.319
6.385
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
6.385
6.385
6.385
0.958
0.958
0.958
6.385
0.319
0.319
0.319
10.216
0.319
10.216
0.958
0.319
0.319
0.958
6.385
0.319
0.958
0.958
10.216
6.385
10.216
6.385
0.958
6.385
0.958
0.958
0.000
0.958
0.958
10.216
0.958
6.385
0.958
10.216
0.958
0.319
0.958
10.216
0.958
0.958
0.958
10.216
0.319
10.216

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
1.601
2.915
1.917
3.084
3.581
0.606
4.799
1.197
3.047
4.289
0.629
3.309
4.845
2.546
0.827
1.484
0.162
1.690
1.821
12.032
1.323
3.418
6.366
0.284
3.055
1.046
0.894
0.289
14.123
2.910
0.915
22.369
2.274
0.372
0.752
4.468
35.821
0.279
0.086
3.698
0.219
0.019
0.590
1.941
1.698
3.122
0.037
66.121
0.747
0.229
3.206
0.191
0.086
0.569
3.241
0.465
0.001
7.258
0.634
0.599

EROSI
(TON/TAHUN)
1.534
18.612
1.836
2.954
22.865
0.000
1.531
7.643
2.919
1.368
0.603
3.170
4.642
16.256
5.280
9.475
0.155
1.619
1.745
76.824
0.422
1.090
2.031
2.901
0.975
10.686
0.856
0.092
4.505
2.788
5.842
7.136
2.178
0.356
7.682
28.528
365.947
1.781
0.082
23.612
0.210
0.018
0.000
1.859
1.627
31.894
0.035
422.183
0.716
2.339
3.071
0.061
0.082
5.813
3.105
0.445
0.001
74.148
0.202
6.119

VII - 25

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906

PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Gedung
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Gedung
Rumput
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Gedung
Rumput
Rumput
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Air Tawar
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Belukar/Semak
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman
Sawah Irigasi
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Pemukiman

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.150
0.150
0.200
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.400
0.150
0.150
0.400
0.150
0.150
0.150
0.150
0.400
0.400
0.400
0.400
0.400
0.000
0.400
0.010
0.010
0.010
0.150
0.150
0.150
0.200
0.400
0.400
0.010
0.400
0.200
0.150
0.400
0.400
0.010
0.400
0.010
0.400
0.150
0.200
0.150
0.200
0.200
0.400
0.400
0.150
0.010
0.010
0.010
0.200
0.150
0.150
0.400
0.150

NILAI
P
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.400
0.100
0.100
0.400
0.100
0.100
0.100
0.100
0.400
0.400
0.400
0.400
0.400
1.000
0.400
0.500
0.400
0.400
0.100
0.100
0.100
0.500
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.100
0.400
0.400
0.500
0.400
0.500
0.400
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.400
0.400
0.100
0.500
0.400
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.100

NILAI
CP
0.015
0.015
0.100
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.160
0.015
0.015
0.160
0.015
0.015
0.015
0.015
0.160
0.160
0.160
0.160
0.160
0.000
0.160
0.005
0.004
0.004
0.015
0.015
0.015
0.100
0.160
0.160
0.005
0.160
0.100
0.015
0.160
0.160
0.005
0.160
0.005
0.160
0.015
0.100
0.015
0.100
0.100
0.160
0.160
0.015
0.005
0.004
0.005
0.100
0.015
0.015
0.160
0.015

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.958
0.958
6.385
0.958
0.958
0.958
0.319
0.958
0.958
0.958
10.216
0.958
0.958
10.216
0.958
0.958
0.958
0.958
10.216
10.216
10.216
10.216
10.216
0.000
10.216
0.319
0.255
0.255
0.958
0.958
0.958
6.385
10.216
10.216
0.319
10.216
6.385
0.958
10.216
10.216
0.319
10.216
0.319
10.216
0.958
6.385
0.958
6.385
6.385
10.216
10.216
0.958
0.319
0.255
0.319
6.385
0.958
0.958
10.216
0.958

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
0.574
0.097
31.722
0.965
0.150
0.595
0.740
3.481
7.413
1.498
13.391
0.296
0.091
2.014
0.530
3.402
0.498
0.050
0.490
0.359
4.494
2.328
8.146
0.375
19.088
0.617
4.757
3.485
0.060
0.912
2.030
3.567
12.006
35.370
5.777
17.337
8.811
0.555
2.299
25.052
3.960
0.635
2.903
5.772
0.733
1.633
0.587
4.143
2.641
6.532
3.257
1.628
9.615
2.879
6.068
1.934
0.147
0.093
1.436
0.248

EROSI
(TON/TAHUN)
0.550
0.093
202.545
0.924
0.144
0.570
0.236
3.335
7.102
1.435
136.802
0.284
0.087
20.575
0.508
3.259
0.477
0.048
5.006
3.668
45.911
23.783
83.220
0.000
195.003
0.197
1.213
0.889
0.057
0.874
1.945
22.775
122.653
361.340
1.843
177.115
56.258
0.532
23.487
255.931
1.263
6.487
0.926
58.967
0.702
10.427
0.562
26.453
16.863
66.731
33.274
1.560
3.067
0.734
1.936
12.349
0.141
0.089
14.670
0.238

VII - 26

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090

LERENG
<8 %
<8 %
<8 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
8 %- 15 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %
<8 %

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
4.235
4.235
4.235
4.235
4.235
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699

HJNBULANAN
cm
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
22.917
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083

NILAI
R
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
105.906
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194

PERUNTUKAN
LAHAN
Pemukiman
Belukar/Semak
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Kebun
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Sawah Irigasi
Pemukiman

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

NILAI
C
0.150
0.010
0.010
0.200
0.200
0.400
0.400
0.200
0.010
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.200
0.150
0.400
0.010
0.200
0.200
0.400
0.400
0.200
0.010
0.200
0.200
0.010
0.010
0.010
0.200
0.200
0.150
0.150
0.010
0.200
0.150
0.150
0.150
0.150
0.010
0.150
0.010
0.150
0.010
0.150
0.150
0.010
0.010
0.010
0.150
0.150
0.150
0.400
0.010
0.150

NILAI
P
0.100
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.400
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.100
0.400
0.500
0.500
0.500
0.400
0.400
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.500
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.100

NILAI
CP
0.015
0.004
0.005
0.100
0.100
0.160
0.160
0.100
0.005
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.100
0.015
0.160
0.005
0.100
0.100
0.160
0.160
0.100
0.005
0.100
0.100
0.005
0.005
0.005
0.100
0.100
0.015
0.015
0.005
0.100
0.015
0.015
0.015
0.015
0.005
0.015
0.005
0.015
0.005
0.015
0.015
0.005
0.005
0.005
0.015
0.015
0.015
0.160
0.005
0.015

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.958
0.255
0.319
4.037
4.037
6.459
6.459
4.037
0.371
0.371
1.114
1.114
1.114
1.114
1.114
0.371
1.114
1.114
0.371
1.114
7.427
1.114
11.884
0.371
7.427
7.427
11.884
11.884
7.427
0.371
7.427
7.427
0.371
0.371
0.371
7.427
7.427
1.114
1.114
0.371
7.427
1.114
1.114
1.114
1.114
0.371
1.114
0.371
1.114
0.371
1.114
1.114
0.371
0.371
0.371
1.114
1.114
1.114
11.884
0.371
1.114

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

LUAS
(Ha)
0.176
0.045
0.027
0.495
0.286
0.020
0.050
0.216
0.660
0.261
0.148
0.167
0.196
7.094
3.331
0.060
0.582
1.697
0.276
0.297
0.595
0.019
0.012
0.061
1.254
4.114
8.556
0.574
34.247
1.384
1.026
2.731
1.877
17.807
15.631
5.166
3.490
1.934
0.088
6.311
1.129
0.595
0.574
0.220
2.414
1.236
1.999
0.391
6.335
1.268
1.154
3.263
9.850
7.286
2.540
3.056
1.519
1.677
0.197
2.368
1.151

EROSI
(TON/TAHUN)
0.169
0.011
0.009
1.998
1.155
0.129
0.323
0.872
0.245
0.097
0.165
0.186
0.218
7.903
3.711
0.022
0.648
1.890
0.102
0.331
4.419
0.021
0.143
0.023
9.313
30.555
101.680
6.821
254.352
0.513
7.620
20.283
0.696
6.606
5.799
38.368
25.920
2.154
0.098
2.341
8.385
0.663
0.639
0.245
2.689
0.459
2.227
0.145
7.057
0.470
1.286
3.635
3.654
2.703
0.942
3.404
1.692
1.868
2.341
0.879
1.282

VII - 27

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

JENIS
TANAH
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol

NILAI
K
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090
0.090

LERENG
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
<8%
8 %- 15%
8 %- 15%
8 %- 15%

NILAI
LS
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
6.699
4.235
4.235
4.235

HJNBULANAN
cm
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
31.250
27.083
27.083
27.083
27.083
27.083

NILAI
R
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
140.488
123.194
123.194
123.194
123.194
123.194

PERUNTUKAN
LAHAN
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Rumput
Kebun
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Pemukiman
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Kebun
Pemukiman
Sawah Irigasi
Sawah Irigasi
Pemukiman
Sawah Irigasi
Kebun
Sawah Irigasi
Kebun
Tanah Ladang/Tegalan
Kebun

NILAI
C
0.010
0.150
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.150
0.200
0.150
0.150
0.010
0.200
0.150
0.010
0.150
0.150
0.150
0.400
0.200
0.010
0.150
0.010
0.010
0.150
0.150
0.400
0.200
0.150
0.150
0.150
0.150
0.200
0.150
0.010
0.010
0.150
0.010
0.200
0.010
0.200
0.400
0.200

NILAI
P
0.500
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.100
0.100
0.100
0.400
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.100
0.400
0.500
0.100
0.100
0.100
0.100
0.500
0.100
0.500
0.500
0.100
0.500
0.500
0.500
0.500
0.400
0.500

NILAI
CP
0.005
0.015
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.015
0.100
0.015
0.015
0.005
0.100
0.015
0.005
0.015
0.015
0.015
0.160
0.100
0.005
0.015
0.005
0.005
0.015
0.015
0.160
0.100
0.015
0.015
0.015
0.015
0.100
0.015
0.005
0.005
0.015
0.005
0.100
0.005
0.100
0.160
0.100

LAJUEROSI
(TON/HA/TAHUN)
0.371
1.114
1.114
0.371
1.114
1.114
1.114
1.114
7.427
1.114
1.114
0.371
7.427
1.114
0.371
1.114
1.114
1.114
11.884
7.427
0.371
1.114
0.371
0.371
1.114
1.114
11.884
7.427
1.271
1.271
1.271
1.271
8.470
1.271
0.424
0.424
1.271
0.424
7.427
0.371
4.696
7.513
4.696

T OT A L

LUAS
(Ha)
8.647
0.980
1.770
0.606
1.876
2.727
1.997
0.558
0.649
3.672
2.592
12.222
0.217
0.041
4.229
1.975
0.488
0.797
0.934
1.804
0.532
0.098
0.740
0.619
0.339
0.306
0.405
0.002
0.904
1.300
0.048
5.257
0.034
0.649
2.801
1.286
0.418
0.716
1.922
2.021
3.616
0.124
0.953
2,257.51

EROSI
(TON/TAHUN)
3.208
1.092
1.972
0.225
2.090
3.038
2.225
0.622
4.820
4.091
2.887
4.534
1.612
0.046
1.569
2.200
0.544
0.888
11.100
13.398
0.197
0.109
0.275
0.230
0.378
0.341
4.813
0.015
1.149
1.652
0.061
6.682
0.288
0.825
1.188
0.545
0.531
0.304
14.275
0.750
16.981
0.932
4.475
19,149.45

Dari tabel perhitungan di atas didapatkan nilai laju erosi 19,149.45 ton/tahun. Nilai
tersebut untuk luas DAS (A) sebesar 2257,51 Ha dan nilai berat volume sedimen () = 1,6
ton/m3 didapatkan nilai laju erosi sebesar 0,530 mm/tahun.

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 28

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Gambar 7.7. Distribusi Laju Erosi dengan Metode USLE di DAS Cideres Deet
7.6

SEDIMEN TERUKUR DI LAPANGAN

Sedimen mengendap di beberapa lokasi di dalam daerah tangkapan air dan hanya
sebagian dari tanah yang tererosi akan masuk ke dalam aliran sungai. Bahan endapan
yang terangkut dalam aliran sungaimdapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu beban
melayang (suspended load) dan beban dasar (bed load).
Tidak semua sedimen yang dihasilkan erosi aktual menjadi sedimentasi di sungai,
namun tergantung dari nisbah antara volume sedimen hasil erosi aktual yang mampu
mencapai aliran sungai dengan volume sedimen yang diendapkan dari lahan di atasnya,
faktor ini disebut nisbah pelepasan sedimen (SDR - sediment delivery ratio). Dalam
perhitungan SDR rumus yang digunakan adalah (DPU Dirjen Pengairan, 1999 : 79):

))

-0.2018
SDR = S x 1 - 0.8683 A
+ 0.8683 A -0.2018
2( S + 50.n )

Di mana :
SDR
A
S

= nisbah pelepasan sedimen, nilainya 0 < SDR < 1


= luas DAS (ha)
= kemiringan lereng rataan permukaan DAS (%)
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 29

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

= koefisien kekasaran Manning

Sedangkan nilai SDR menurut soil conservation service USDA berdasarkan luas
daerah pengalirannya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 7.12 Nilai SDR menurut SCS USDA
LUAS DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
(km2)
(Ha)
0.05
5
0.10
10
0.50
50
1
100
5
500
10
1000
50
5000
100
10000
500
50000
1000
100000

NILAI SDR
0.58
0.52
0.39
0.35
0.25
0.22
0.153
0.127
0.079
0.059

Sumber : Morgan (1979) dalam Suharto, 1990 : 22

Perhitungan estimasi sedimen DAS Cideres Deet


Diketahui Luas DAS Cideres Deet = 2257.51 Ha = 22.58 km2
Dari tabel didapatkan nilai SDR = 0,1989
Nilai laju erosi DAS Cideres Deet = 19149.45 ton/tahun
Maka prediksi laju sedimen yang masuk ke sungai = SDR x Erosi lahan
= 0.1989 x 19149.45 ton/tahun = 3808.83 ton/tahun

7.7 USAHA KONSERVASI


Konservasi tanah adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
tanah. Masalah konservasi tanah adalah masalah menjaga agar struktur tanah tidak
terdispersi, dan mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan. Berdasarkan hal
tersebut, ada tiga cara pendekatan dalam konservasi tanah yaitu (Arsyad, 1989 : 113) :
1.

Menutup tanah dengan tumbuh-tumbuhan dan tanaman atau sisa-sisa tanaman


atau tumbuhan agar terlindung dari daya perusak butir-butir hujan yang jatuh

2.

Memperbaiki dan menjaga keadaan tanah agar resisten terhadap penghancuran


agregat dan terhadap pengangkutan, dan lebih besar dayanya untuk menyerap air
di permukaan tanah

3.

Mengatur air aliran permukaan agar mengalir dengan kecepatan yang tidak
merusak dan memperbesar jumlah air terinfiltrasi kedalam tanah.

7.7.1 Konservasi Metode Vegetatif

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 30

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Metode Vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-sisanya


untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan daya rusak
aliran permukaan dan erosi. Metode vegetatif mempunyai fungsi antara lain :
a.

Melindungi tanah terhadap daya perusak butir-butir hujan yang jatuh

b.

Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah

c.

Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air


mempengaruhi besarnya aliran permukaan.

yang

langsung

Metode Vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu (Suripin,
2002: 104) :
1.

Tanaman penutup tanah


Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang memang sengaja ditanam untuk
melindungi tanah dari erosi, menambah bahan organik tanah, dan sekaligus dapat
meningkatkan produktivitas tanah.

2.

Pertanaman dalam strip


Pertanaman dalam strip adalah cara cocok tanam dengan beberapa jenis tanaman
ditanam berselang-seling dalam strip-strip pada sebidang tanah dan disusun
memotong lereng atau garis kontur. Pertanaman dalam strip cocok untuk tanah
dengan drainase bagus, karena sistem ini dapat menurunkan kecepatan aliran
sehingga jika diterapkan pada lahan dengan drainase jelek dan laju infiltrasi rendah
akan berakibat terjadinya pengisian air tanah yang berlebihan (waterlogging).

3.

Pertanaman berganda
Pertanaman berganda berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan sambil
menyediakan proteksi terhadap tanah dari erosi. Sistem ini dapat dilakukan baik
dengan cara pertanaman beruntun, tumpang sari, atau tumpang gilir.

4.

Penggunaan Mulsa
Mulsa adalah sisa-sisa tanaman (crop residues) yang ditebarkan di atas permukaan
tanah. Dari segi konservasi tanah, penggunaan mulsa mempunyai beberapa
keuntungan :
a.
Memberi pelindung terhadap permukaan tanah dari hantaman air hujan
sehingga mengurangi laju erosi
b.
Mengurangi volume dan kecepatan aliran permukaan
c.
Memelihara temperatur dan kelembaban tanah
d.
Meningkatkan kemampatan struktur tanah
e.
Meningkatkan kandungan bahan organik tanah
f.
Mengendalikan tanaman pengganggu (weeds)
g.
Penghutanan kembali (Reboisasi)
Reboisasi merupakan cara yang cocok untuk menurunkan erosi dan aliran
permukaan, terutama jika dilakukan pada bagian hulu daerah tangkapan air untuk
mengatur banjir. Secara lebih luas reboisasi dapat diartikan sebagai usaha untuk
memulihkan dan menghutankan kembali tanah yang mengalami kerusakan fisik,
kimia, maupun biologi, baik secara alami maupun oleh ulah manusia. Dalam

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 31

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

kaitannya dengan usaha konservasi, tanaman yang dipilih hendaknya mempunyai


persyaratan sebagai berikut (Suripin, 2002 : 113):
5.

Mempunyai sistem perakaran yang kuat, dalam, dan luas, sehingga membentuk
jaringan akar yang rapat

6.

Pertumbuhannya cepat, sehingga mampu menutup tanah dalam waktu singkat

7.

Mempunyai nilai ekonomis, baik kayunya maupun hasil sampingnya

8.

Dapat memperbaiki kualitas atau kesuburan.

7.7.2

Konservasi Metode Mekanik

Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap
tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan
meningkatkan kemampuan penggunaan lahan. Metode mekanik dalam konservasi tanah
berfungsi (Suripin, 2002 : 114) :

Untuk memperlambat aliran permukaan

Menampung dan mengalirkan aliran pemukaan sehingga tidak merusak

Memperbesar kapasitas infiltrasi air ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi


tanah

Penyediaan air bagi tanaman.


Adapun usaha konservasi tanah dan air yang termasuk dalam metode mekanis
antara lain (Suripin, 2002 : 114) :
1.

Pengolahan tanah menurut kontur


Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang ditujukan
untuk menciptakan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Pengolahan tanah dan penanaman menurut garis kontur dapat mengurangi laju
erosi sampai 50 persen dibandingkan dengan pengolahan tanah dan penanaman
menurut lereng. Pada pengolahan tanah menurut kontur, pembajakan tanah
dilakukan memotong lereng atau mengikuti kontur, sehingga terbentuk jalur-jalur
tumpukan tanah dan alur yang sejajar atau mengikuti garis kontur. Efektifitas
pengolahan tanah dan penanaman menurut kontur tergantung pada kemiringan dan
panjang lereng. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah
terbentuknya penghambat aliran permukaan dan terjadinya penampungan air
sementara sehingga memungkinkan penyerapan air sehingga dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya erosi. Oleh karena itu, di daerah kering pengolahan lahan
menurut kontur sangat efektif dalam pengawetan air.

2.

Teras (Sengkedan)
Teras atau sengkedan ialah bangunan konservasi tanah yang dibuat pada
permukaan tanah, dengan maksud untuk memperkecil kemiringan lereng atau
memperkecil panjang lereng, pada lahan dengan kemiringan 0-50% yang
diusahakan untuk tanaman semusim, setahun atau tanaman tahunan, kecuali hutan
atau hutan rakyat. Pada lahan dengan kemiringan lereng lebih dari 50% pembuatan
teras tidak cukup untuk mengendalikan erosi. Sedangkan pada lahan hutan yang
baik, pembuatan teras tidak perlu karena erosi sudah cukup dikendalikan oleh
penutupan tegakan.
PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 32

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

a.

Teras Datar
Teras datar adalah jenis teras yang dibuat pada lahan yang kemiringannya
kurang dari 5%dengan maksud utama untuk membantu peresapan air ke
dalam tanah. Bentuk teras datar sangat sederhana dengan bagian utama bibir
teras dan bidang olah.

Gambar 7.8 Teras Datar (Sumber: Utomo, 1994: 82)


b.

Teras Kredit
Teras kredit adalah jenis teras yang dibuat pada lahan yang kemiringannya
kurang dari 15% dengan maksud utama membantu peresapan air ke dalam
tanah. Bentuk teras sangat sederhana terdiri dari barisan tanaman yang rapat
memanjang kontur dan bidang olah. Dengan cara ini, lama kelamaan akan
terbentuk teras bangku.

Gambar 7.9 Teras Kredit


c.

(Sumber: Utomo, 1994: 82)

Teras Gulud
Teras gulud adalah jenis teras yang dibuat pada lahan kemiringan lerengnnya
antara 5-15%, dengan bentuk sederhana terdiri dari bibir teras, saluran teras,
dan bidang olah. Tujuannya adalah untuk meresapkan air ke dalam tanah dan
mencegah erosi tanah. Dengan dibuat teras gulud lama kelamaan akan
terbentuk teras bangku.

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 33

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Gambar 7.10 Teras Gulud


d.

(Sumber: Utomo, 1994: 82)

Teras Bangku
Teras bangku adalah jenis teras yang dibuat pada lahan usaha tani tanaman
semusim dengan kemiringan lereng 35% atau kurang, dengan bentuk teras
paling sempurna terdiri dari bibir teras, talud, bidang olah, dan saluran teras.
Bidang olah dibuat miring ke dalam sebesar 0,2%. Tujuannya untuk
meresapkan air ke dalam tanah dan pencegahan erosi tanah. Ada berbagai
macam teras bangku yang dapat ditemukan di lapangan
1.

Teras Bangku Datar (Level Terrace)

Gambar 7.11 Teras Bangku Datar


2.

Teras Bangku Miring (Slope Terrace)

Gambar 7.12 Teras Bangku Miring


3.

(Sumber: Utomo,1994:84 )

( Sumber: Utomo, 1994:84 )

Teras Bangku Berlawanan Lereng atau Teras Tajam (Steep Terrace)

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 34

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Gambar 7.13 Teras tajam


e.

(Sumber: Utomo, 1994: 84)

Teras Kebun
Teras kebun ialah jenis teras yang dibuat pada lahan dengan kemiringan
lereng antara 35-50% dan digunakan untuk tanaman perkebunan atau
tanaman keras dengan jarak tanam teratur berbaris memanjang kontur,
bentuk sederhana terdiri dari bidang olah untuk jalur tanaman selebar 1-1,5
meter taludnya berupa permukaan lahan asli. Tujuannya mencegah erosi dan
meresapkan air ke dalam tanah.

f.

Teras Individu
Teras individu ialah jenis teras yang dibuat pada lahan perkebunan atau
tanaman keras dengan jarak tanam tidak teratur, bentuk sederhana yaitu
bidang rata di sekeliling tanaman dengan diameter 1 meter berupa piringan
di sekeliling tanaman.
1. Saluran Pembuang Air (SPA)
Untuk menghindari terkonsentrasinya aliran permukaan di sembarang
tempat, yang akan membahayakan dan merusak tanah yang dilewatinya,
maka perlu dibuatkan jalan khusus berupa saluran pembuang air
(waterways). Tujuan utama pembangunan saluran pembuang air adalah
untuk mengarahkan dan menyalurkan aliran permukaan dengan kecepatan
yang tidak erosif ke lokasi pembuangan air yang sesuai. Ada tiga macam
saluran pembuang air yang dapat dibuat dalam sistem konservasi tanah
dan air, yaitu : saluran pengelak, saluran terras, dan saluran berumput.

Gambar 7.14 Skema SPA tampak depan

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 35

Pengukuran dan Detail Desain


Sungai Cideres Deet Kabupaten Majalengka

Gambar 7.15 Skema SPA Tampak Samping


2. Bangunan stabilisasi
Bangunan stabilisasi sangat penting artinya dalam rangka reklamasi parit
atau selokan dan pengendalian erosi parit. Bangunan stabilisasi yang
umum berupa dam penghambat (check dam), balong, dan rorak.
Bangunan stabilisasi berfungsi untuk mengurangi volume dan kecepatan
aliran permukaan, selain itu untuk menambah masukan air tanah dan air
bawah tanah. Terdapat beberapa bangunan stabilisasi, antara lain :
a. Dam penghambat (check dam) adalah bangunan yang dibuat
melintang parit atau selokan yang berfungsi untuk menghambat
kecepatan aliran dan menangkap sedimen yang dibawa aliran sehingga
kedalaman dan kemiringan parit berkurang.
b. Balong adalah waduk kecil yang dibuat di daerah perbukitan dengan
kemiringan lahan kurang dari 30%. Bangunan ini berfungsi untuk
menampung air aliran permukaan guna memenuhi kebutuhan air
tanaman, ternak dan keperluan-keperluan lainnya, menampung
sedimen hasil erosi, meningkatkan jumlah air yang meresap ke dalam
tanah (infiltrasi). Syarat utama balong yang efektif :
1. Kondisi topografi di tempat balong akan dibangun harus
memungkinkan pembangunan yang ekonomis tenaga dan biaya
2. Cukup air yang memenuhi syarat
3. Terdapat bahan tanah yang kedap air
4. Semua balong harus dilengkapi dengan fasilitas pelimpah untuk
menyalurkan air pada saat terjadi banjir, secara aman
5. Balong harus dapat dikeringkan untuk keperluan perbaikan
c. Rorak (sil pit) adalah bangunan yang dibuat dengan menggali lubang
sedalam 60 cm, lebar 50 cm, dengan panjang 4 sampai 5 meter. Rorak
dibuat memanjang sejajar garis kontur atau memotong lereng. Jarak
ke samping antara satu rorak dengan rorak lainnya berkisar antara 10
sampai 15 meter, sedangkan jarak ke arah lereng berkisar antara 10
meter, untuk lereng yang agak curam sampai 20 meter untuk lahan
yang landai. Bangunan ini berfungsi untuk menangkap air dan tanah
tererosi, sehingga terjadi pengisian air tanah dan mengurangi erosi.

PT. SAKA BUANA YASA SELARAS

Architecs Planners Engineers Management Consultants


Kantor Pusat : Jl. Puncak No.5 Malang 65152 Telp.0341-354750 Fax. 0341-357557
Kantor Perwakilan : Jl. Perjuangan No. 4 RT 01 RW 06 Kel. Karya Mulya Kec. Kesambi Cirebon 65135
Email : Sabuyase@Indo.net.id

VII - 36

Anda mungkin juga menyukai