Anda di halaman 1dari 10

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

Home

TanyaJawab/Masukan Pengalaman

Kontak Kami (email)

KONST RUKSI JEM BA T A N IND ONESIA


Untuk Mencapai Mutu Konstruksi dan Solusi Terhadap Problem Jembatan

Sistem Manajemen Mutu Pengantar Mutu Perencanaan Mutu Pelaksanaan Mutu Pengawasan Kepmen 362: SMM Dept. PU

Sistem Manajemen K3
"Cable Stayed 192+434+192 meter of 5400 meter - Suramadu - East Java"

Kumpulan Makalah

Perencanaan Teknis Jembatan

PelaksanaanJembatan

Pengawasan Jembatan

1 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

Pengawasan Jembatan

SISTEM MANAJ EMEN MUTU "MUTU P ERENCANAAN TEK NIS J EMBATAN"

Jaminan Mutu

Link Website Dept. PU Website Suramadu Berita Jembatan I.

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN

Maksud

Dokumen ini dimaksudkan sebagai pedoman teknis agar pelaksanaan pekerjaan struktur jembatan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan standar persya II. Tujuan

Tujuannya adalah dengan adanya pedoman ini dapat tersedia Detail Engineering D

bermutu sehingga dapat menunjang pembangunan jembatan, dapat berjalan den sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, III. Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan dijelaskan dalam dokumen ini meliputi: a. Ketentuan umum dan teknis perencanaan teknis jembatan. b. Tahapan perencanaan teknis jembatan a. Perencanaan struktur atas b. Perencanaan struktur bawah dan pondasi c. Perencanaan bangunan pelengkap IV. Pihak Terkait/Terlibat 1. Pemberi Tugas 2. Penyedia Jasa : a. Ketua Tim b. Ahli Teknik Jalan Raya c. Ahli Struktur/Teknik Jembatan d. Ahli Geodesi e. Ahli Geoteknik f. Ahli Hidrologi g. Ahli Struktur Beton dan Ahli Struktur Baja h. Ahli Pondasi i. Ahli Kuantiti dan Anggaran Biaya j. Ahli Spesifikasi Teknik

2 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

V.

Prinsip Perencanaan Teknis Jembatan

1. Perencana harus berpengalaman dan kompeten dibidang perencanaan jembat

dengan sertifikasi keahlian yang diterbitkan oleh organisasi atau lembaga yan

dan terakreditasi. 2. Perencana harus bertanggungjawab penuh pada hasil perencanaannya, term

menggunakan produk standar suatu komponen struktur jembatan yang dibu

kecuali bila dapat menunjukan sertifikat kelayakan yang diterbitkan oleh le berwenang di bidang jembatan untuk komponen tersebut. Pertanggungjaw

dinyatakan dengan cara menandatangani setiap lembar gambar rencana dan se pelaporan perhitungan atau analisis yang mendukungnya. 3.

Hasil perencanaan dan perhitungan harus disetujui dan disahkan oleh i

berwenang, seperti Departemen Pekerjaan Umum atau Dinas Pekerjaan Umu Bila perlu dapat dimintakan untuk diteliti banding atau diverifikasi oleh pihak independen, sebelum dilakukan berkompeten. 5. persetujuan dan pengesahan oleh

in

4. Perencana harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam kriteria

Perencanaan harus memperhatikan rencana tata guna lahan di lokasi renca

beserta kendala alinyemen dan kendala lintasan di bawahnya, agar didapa rancangan geometrik, bentuk dan cara pelaksanaan konstruksi yang optimal.

6. Perencanaan harus berdasarkan hasil survey dan penyelidikan, yang memberi

yang jelas dan akurat mengenai kondisi lapangan di lokasi rencana jembatan teknis lainnya yang mendasari kriteria perencanaan. 7. Perencanaan harus memperhatikan ketersedian material dan peralatan di jembatan agar diperoleh rancangan jembatan yang praktis dan ekonomis VI. Pokok-Pokok Perencanaan

Perencanaan jembatan dapat dilakukan menggunakan dua pendekatan dasar un keamanan struktural yang diizinkan, yaitu Rencana Tegangan Kerja (WSD) d

Keadaan Batas (Limit State). Struktur jembatan yang berfungsi paling tepat untuk tertentu adalah yang paling baik memenuhi pokok-pokok perencanaan berikut ini : 1. Kekuatan dan stabilitas struktur 2. Kenyamanan bagi pengguna jembatan 3. Ekonomis 4. Keawetan dan kelayakan jangka panjang 5. Kemudahan pemeliharaan 6. Estetika 7. Dampak lingkungan pada tingkat yang wajar dan cenderung minimal

Untuk memenuhi pokok-pokok perencanaan tersebut, persyaratan dalam perenc dipenuhi sesuai dengan ketentuan Peraturan perencanaan Jembatan BMS 92 seba 1. Persyaratan umum perencanaan 2. Persyaratan Analisa Struktur

3 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

3. Persyaratan Perencanaan Pondasi 4. Persyaratan Perencanaan Elemen Struktur Jembatan

Agar tingkat standar kualitas perencanaan tertentu sesuai persyaratan dapat d

panduan atau Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS 92 h pegangan dalam menetapkan: 1. Metodologi Perencanaan 2. Pemilihan dan Perencanaan Struktur Jembatan 3. Perencanaan Elemen Struktur Jembatan 4. Perencanaan Fondasi, Dinding Penahan Tanah dan Slope Protection 5. Dan lain sebagainya VII. Kriteria Perencanaan 1. Peraturan-peraturan yang dipergunakan 2. Mutu material yang dipergunakan 3. Metode dan asumsi pada perhitungan 4. pondasi. 5. Metode pengumpulan data lapangan 6. bentuk bench mark terhadap contoh studi. 7. Metode pengujian pondasi VIII. Peraturan yang digunakan 1. Perencanaan struktur jembatan harus mengacu kepada : a. Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 92 b. Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS 92 1). Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan, SNI (

Metode dan asumsi dalam penentuan pemilihan type struktur atas, struktu

Program komputer yang dipergunakan dan validasi kehandalan yang diny

c. atau peraturan lain yang relevan dan disetujui oleh pemberi tugas, antara lain

Earthquake Resistance of Bridges)


T-14-1990-0.3). 3). Pembebanan untuk Jembatan RSNI 4. 4). Peraturan Struktur Beton untuk Jembatan, RSNI. 5). Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan, ASNJ4. 2. Perencanaan jalan pendekat dan oprit harus mengacu kepada : a. Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003) b. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No.038/T/BM/1997. c. Komponen SNI 1732-1989-F. 3. Untuk perhitungan atau analisa harga satuan pekerjaan mengikuti ketentuan : a.

2). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan R

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan M

Panduan Analisa Harga Satuan, No. 028/T/Bm/1995, Direktorat Jenderal

4 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

Departemen Pekerjaan Umum. IX. Pembebanan jembatan

Beban-beban harus direncanakan berdasarkan aturan-aturan yang ada dala

Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 92, dan harus merupakan kom 1. Beban berat sendiri 2. Beban mati tambahan 3. Beban hidup 4. Beban sementara 5. Beban-beban sekunder X. Analisa Struktur 1.

Perencanaan struktur jembatan harus didasarkan pada Peraturan Perencana

(Bridge Design Code) BMS 92. Prinsip-prinsip dasar untuk perencanaan struk adalah Limit States atau Rencana Keadaan Batas. 2.

Analisis mencakup idelisasi struktur dan pondasi pada aksi beban rencana s

model numerik. Dari model tersebut gaya dalam dan deformasi serta stabilitas struktur dapat dihitung. Pendekatan analisis dapat menggunakan paket

komersil yang mana terlebih dahulu dilakukan validasi dengan menggunakan c yang diketahui (dapat menggunakan contoh dari text book) dan dilakukan penge

manual untuk menyakinkan keakuratan hasil analisis. 3. Untuk analisis struktur jembatan dapat dilakukan dengan pendekatan: (1) Line Linear Dinamik, (3) Non-linear elastic, (4) Response Spectrum, (5) Time History

(6) pendekatan Plastisitas. Penggunaan pendekatan analisis plastis haru persetujuan dari pemberi tugas. Khusus untuk jembatan bersifat fleksibel sep

gantung pejalan kaki, analisis terhadap aeroelastik perlu dilakukan. 4. Penentuan kapasitas penampang dari elemen struktur jembatan dapat mengg

software komersil yang memiliki kemampuan pengecekan terhadap parameter d

dengan peraturan perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 92. Peng software dengan standard selain Perturan Perencanaan Jembatan ( BMS 92 harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas. XI. Tahapan Perencanaan Teknis Jembatan A. Pengumpulan dan Analisa Data Lapangan 1. Survey pendahuluan (mengacu kepada POS Survey Pendahuluan 2. Survey lalu lintas (mengacu kepada POS Survey Lalu Lintas) 3. Pengukuran Geodesi (mengacu kepada POS Survey Geodesi) 4. Penyelidikan geoteknik/geologi (mengacu kepada POS Survey Geoteknik) 5. Survey hidrologi (mengacu kepada POS Survey Hidrologi) B. Perencanaan Geometri dan alinyemen jembatan 1. Kendala alinyemen horisontal dan vertikal 2. Kendala geoteknik

5 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

3. Profil topografi 4. Kendala lintasan di bawah atau sungai/laut 5. Tinggi permukaan air laut 6. Kebutuhan tinggi bebas vertikal C. Penentuan bentang dan lebar jembatan 1. Profil topografi 2. Kendala banjir tertinggi 50 tahun terakhir 3. Teknolgi konstruksi (kemudahan dalam pelaksanaan) 4. Faktor ekonomis 5. Kebutuhan lalu lintas berdasarkan hasil survey lalu lintas 6. Prediksi lalu lintas masa depan

7. Kemungkinan dan kemudahan pelebaran jembatan pada masa yang akan dat D. Pemilihan bentuk struktur jembatan 1. Kendala geometri 2. Kendala material dan ketersediannya. 3. Kecepatan pelaksanaan 4. Kesulitan perencanaan dan pelaksanaan 5. Pemeliharaan jembatan 6. Biaya konstruksi E. Perencanaan struktur atas jembatan

Perencanaan struktur atas jembatan harus direncanakan sesuai dengan aturan ditentukan dalam Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code

peraturan lain yang relevan yang disetujui oleh pemberi tugas. Prinsip-prinsip perencanaan struktur jembatan adalah Limit States atau Rencana Keadaan B

memperhatikan beberapa faktor berikut ini: 1. Pembebanan pada struktur atas jembatan harus dihitung berdasarkan k 2.

semua jenis beban yang secara fisik akan bekerja pada komponen struktur je

Kekuatan struktur atas jembatan harus direncanakan berdasarkan analisis

cara perhitungan gaya-gaya dalam yang ditetapkan di dalam standar/pe disebut diatas dan khususnya berhubungan dengan material yang dipilih.

3. Deformabiliti, lawan lendut dan lendutan dari struktur atas jembatan harus dih

cermat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang agar tidak melamp yang diizinkan oleh standar/peraturan yang digunakan. 4.

Umur layan jembatan harus direncanakan berdasakan perilaku jangka pan

dan kondisi lingkugan di lokasi jembatan yang diaplikasikan pada rencan struktur jembatan khususnya selimut beton, permeabilitas beton, atau tebal terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi meterial.

6 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

F. Perencanaan struktur bawah jembatan

Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap asp dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan tekanan tanah ve

horisontal dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Peraturan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 92, faktor-faktor yang perlu diperhatikan a 1. Struktur bawah jembatan harus direncanakan untuk menanggung beban

melalui komponen tumpuan, yang sudah merupakan kombinasi terbesar dari struktur atas, beserta beban-beban yang bekerja pada struktur bawah ya

tanah lateral, gaya-gaya akibat aliran air, tekanan air, gerusan, tum beban-beban sementara lainnya yang dapat bekerja pada komponen struktur 2.

Kekuatan struktur bawah harus ditentukan berdasarkan analisis struk

perencanaan kekuatan yang ditetapkan di dalam peraturan yang berhubu material yang digunakan. 3.

Perletakan jembatan harus direncanakan berdasarkan asumsi yang dia

modelisasi struktur dengan memperhatikan kekuatan dan kemampua komponen perletakan seperti karet elastomer yang mengacu kepada SNI 0

Spesifikasi bantalan karet untuk perletakan jembatan 4. Deformasi yang potensial terjadi khususnya penurunan harus diperhati perencanaan struktur bawah. Penurunan harus diantisipasi dan dihitung

analisis yang benar berdasarkan data geoteknik yang akurat, untuk mana p potensial penurunan diferensial dari struktur bawah, bila ada harus diperhitu

perencanaan struktur atas. 5. Jika gerusan dapat mengakibatkan terkikisnya sebagian tanah timbunan d

samping suatu bagian struktur bawah jembatan maka pengaruh stabilitas dari

harus diperhitungkan secara teliti. 6. Umur layan rencana struktur bawah harus direncanakan berdasarkan pe

panjang material dan kondisi lingkungan khususnya bila berada di baw

diaplikasikan pada rancangan komponen struktur bawah khususnya s permeabiitas beton atau tebal elemen baja terhadap resiko korosi ata degradasi material. G. Perencanaan pondasi jembatan

Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap asp dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan beban struktur at

mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Peraturan Perencanaan Jemb Design Code) BMS 92, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: 1.

Analisis dapat dilakukan terpisah atau terintegrasi dengan analisis struk

Penggunaan paket software komersil, harus dilakukan validasi terlebih da menggunakan contoh dari text book dan dicek secara manual untuk keyakinan. 2. Pondasi jembatan pada umumnya dapat dipilih dari jenis: a. Pondasi dangkal/pondasi telapak

7 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

b. Pondasi caisson c. Pondasi tiang pancang (jenis end bearing atau friction) d. Pondasi Tiang Bor e. Pondasi jenis lain yang dianggap sesuai.

3. Penentuan jenis dan kedalaman pondasi dilakukan berdasarkan kondisi lapis

kebutuhan daya dukung untuk struktur bawah serta batasan penurunan pon umum kondisi dan kendala lapangan yang harus dipertimbangkan adalah: a. Pembebanan dari struktur jembatan b. Daya dukung pondasi yang dibutuhkan c. Daya dukung dan sifat kompresibelitas tanah atau batuan d. Penurunan yang diizinkan dari struktur atas/bwah jembatan e. Tersedianya alat berat dan material pondasi f. Stabilitas tanah yang mendukung pondasi g. Kedalaman permukaan air tanah h. Perilaku aliran air tanah i. Perilaku aliran air sungai serta potensi gerusan dan sedimentasi 4.

j. Potensi penggalian atau pengerukan di kemudian hari yang berdekatan de

Khususnya untuk penggunaan pondasi tiang penentuan jenis dan panjan

dilakukan berdasarkan kondisi lapangan di lokasi rencana jembatan khusu planimetri serta berdasarkan atas evaluasi yang cermat dari berbag

karakteristik tanah yang tersedia, perhitungan kapasitas statik vertikal dan lat berdasarkan riiwayat/pengalaman sebelumnya. H. Perencanaan jalan pendekat 1. Perencanaan jalan pendekat jembatan termasuk komponen plat

memperhatikan kesinambungan ukuran dan ketinggian jembatan. Apabila ja

dibuat dari tanah urugan maka harus diperhatikan potensi penurunan jangka lapisan tanah pendukung/atau urugan tanah yang menjadi tumpuan perk

pendekat. 2. Potensi penurunan tanah harus dihitung secara cermat berdasarkan hasi tanah. 3. bagian VIII.2. I. Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman 1.

Perencanaan jalan pendekat harus mengacu kepada ketentuan yang tel

Perencanaan komponen bangunan pelengkap dan pengaman dala

perencanaan jembatan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan di dala a. Undang-undang RI No.14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Ja b. Pedoman marka jalan, Pd T-12-2004-B 2. Perencanaan komponen pelengkap dan pengaman jembatan meliputi : a. Rambu dan marka pada jembatan

8 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

b. Pagar pengaman jembatan c. Lampu penerangan pada jembatan dengan pilar jembatan (seperti fender pengaman atau sejenisnya) J. Penggambaran

d. Struktur pengaman pada pilar jembatan terutama untuk menghindar tumbu

Gambar rencana harus ditampilkan dalam format yang sesuai dengan petunjuk d

jasa dan/atau instansi yang berkompeten untuk pengesahan dokumen perencan rencana harus ditampilkan dalam format A3 untuk dokumen lelang dan Form

keperluan kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan. Gambar rencana har urutan sebagai berikut : 1. Sampul luar dan sampul dalam 2. Daftar isi 3. Peta lokasi jembatan yang dilengkapi dengan peta jaringan jalan eksisiting arah utara mata angin 4. Daftar simbol (legenda) dan singkatan 5. Daftar rangkuman volume pekerjaan 7. Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat lantai kendaraan, struktur bawah dan pondasi jembatan. 8. Gambar standar. K. Spesifikasi Teknik

6. Potongan memanjang, potongan melintang dan denah jembatan dengan skala

Penyusunan spesifikasi teknik harus mengacu kepada gambar rencana

memperhatikan semua aspek pelaksanaan konstruksi serta dapat menjelaskan metode dan urutan pelaksanaan termasuk jenis dan mutu material yang digunaka L. Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya

Penyusunan jenis item pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi yang

perhitungan volume pekerjaan harus dilakukan secara rinci berdasarkan pekerjaan yang dibuat sesuai dengan gambar rencana dan tabel perhit mencakup semua jenis pekerjaan. M. Pelaporan dan Penyiapan Dokumen Lelang 1. Dokumen Lelang Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII : Instruksi Kepada Peserta Lelang. : Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan Perjanjian : Syarat-syarat Kontrak. : Data Kontrak : Spesifikasi : Gambar - gambar. : Daftar Kuantitas.

9 of 10

6/23/08 3:28 PM

Konstruksi Jembatan Indonesia

http://www.jembatanindonesia.com/pos-perencanaan.htm

Bab VIII 2. Pelaporan

: Bentuk-Bentuk Jaminan

Laporan-laporan yang harus dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis jem sebagai berikut: a. Laporan Bulanan b. Laporan Antara, antara lain berisi : 1). Laporan Survai Pendahuluan 2). Laporan Survey Topografi 3). Laporan Survey Geoteknik 4). Laporan Survey Hidrologi 5). Laporan Survey Lingkungan c. Laporan Draft Awal diambil dan dokumen lelang.

d. Laporan Akhir, termasuk di dalamnya seluruh hasil perhitungan, kriteria de

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selesai

Download POS Perencana

Kembali

ke MUTU PERENCANAAN

Anda Pengunjung ke:

All Right Reserved (C) Copyright 2007 Subdit Teknik Jembatan - Direktorat Bina Teknik - Direktorat Jemderal Bina Magra Jl. Pattimura No. 20 - Gd. Bina Marga Lt.6 - Kebayoran Baru - Jakarta - Indonesia 12110 Telp. (62-21)726.8995 Fax. (62-21)739.6421 email :webmaster@JembatanIndonesia.com

10 of 10

6/23/08 3:28 PM

Anda mungkin juga menyukai